KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus."
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) memberikan kerangka bagi sekolah untuk menyusun kurikulum sesuai dengan karakteristik dan kondisi setempat dengan memperhatikan standar nasional pendidikan. KTSP terdiri atas tujuan pendidikan, struktur kurikulum, kalender pendidikan, dan silabus/RPP yang dirancang untuk memenuhi standar kompetensi lulusan dan mengembangkan potensi peserta didik.
KTSP memberikan kerangka dasar untuk penyusunan kurikulum di tingkat satuan pendidikan dengan mempertimbangkan standar nasional pendidikan, karakteristik sekolah, dan perkembangan zaman. Ia terdiri dari tujuan pendidikan, struktur kurikulum, jadwal pelajaran, dan silabus mata pelajaran untuk memenuhi standar kompetensi lulusan.
Dokumen tersebut membahas tentang workshop penyusunan kurikulum Merdeka dan revisi KTSP yang membahas tentang standar kompetensi lulusan, standar isi, pedoman penerapan kurikulum, capaian pembelajaran, dan dimensi profil pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka."
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan kurikulum satuan pendidikan di SD/MI dan SMP/MTs. Terdapat penjelasan mengenai KTSP, komponen-komponen KTSP seperti tujuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum, serta pengembangan silabus. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip-prinsip dan langkah-langkah pengembangan KTSP dan silabus.
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan kurikulum untuk taman kanak-kanak yang mencakup tujuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran."
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) memberikan kerangka bagi sekolah untuk menyusun kurikulum sesuai dengan karakteristik dan kondisi setempat dengan memperhatikan standar nasional pendidikan. KTSP terdiri atas tujuan pendidikan, struktur kurikulum, kalender pendidikan, dan silabus/RPP yang dirancang untuk memenuhi standar kompetensi lulusan dan mengembangkan potensi peserta didik.
KTSP memberikan kerangka dasar untuk penyusunan kurikulum di tingkat satuan pendidikan dengan mempertimbangkan standar nasional pendidikan, karakteristik sekolah, dan perkembangan zaman. Ia terdiri dari tujuan pendidikan, struktur kurikulum, jadwal pelajaran, dan silabus mata pelajaran untuk memenuhi standar kompetensi lulusan.
Dokumen tersebut membahas tentang workshop penyusunan kurikulum Merdeka dan revisi KTSP yang membahas tentang standar kompetensi lulusan, standar isi, pedoman penerapan kurikulum, capaian pembelajaran, dan dimensi profil pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka."
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan kurikulum satuan pendidikan di SD/MI dan SMP/MTs. Terdapat penjelasan mengenai KTSP, komponen-komponen KTSP seperti tujuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum, serta pengembangan silabus. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip-prinsip dan langkah-langkah pengembangan KTSP dan silabus.
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan kurikulum untuk taman kanak-kanak yang mencakup tujuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran."
Dokumen tersebut membahas latar belakang pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada SMK Bhakti Adi Husodo Bayonbong program keahlian Farmasi. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa pengembangan kurikulum dimaksudkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai tujuan pembangunan nasional, mengimbangi perkembangan teknologi dengan sumber daya manusia yang terampil, dan menyerap lulusan SMP yang tidak
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang KTSP yang terdiri atas dua dokumen dan empat bab yang membahas tentang tujuan, struktur, dan muatan kurikulum KTSP.
2. Bab satu membahas tentang latar belakang, tujuan, dan prinsip pengembangan KTSP. Bab dua membahas tentang tujuan pendidikan. Bab tiga membahas tentang struktur dan muatan kurikulum KTSP.
Kurikulum adalah landasan dasar dalam berjalannya KBM di sebuah sekolah, pun demikian dalam sekolah Non Formal.
Semoga ppt ini bermanfaat dan dapat menjadi salah satu referensi dalam penyusunan dokumen kurikulum di satuan pendidikan teman-teman.
Lampiran i Pedoman pengembangan Kurikulum Tingkat satuan pendidikan garudaNayantaka Husna Hartono
Dokumen tersebut merangkum pedoman penyusunan dan pengelolaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di Indonesia. KTSP harus dikembangkan secara kontekstual untuk memenuhi kebutuhan daerah dan peserta didik dengan mempertimbangkan visi, misi, dan tujuan pendidikan satuan pendidikan serta muatan kurikulum nasional, daerah, dan kekhasan sekolah. Pedoman ini menjelaskan komponen KTSP dan mekanisme penyus
Pengembangan Kurikulum dalam Proses Pembeajaran (KTSP vs Kurikulum 2013)weniananta
Kurikulum 2013 dan KTSP membahas pengembangan kurikulum dalam proses pembelajaran. Beberapa perbedaan antara keduanya adalah kurikulum 2013 menekankan soft skills dan hard skills yang seimbang, pembelajaran tematik terpadu untuk kelas 1-6 SD, jumlah jam pelajaran lebih banyak tetapi jumlah mata pelajaran lebih sedikit, serta pendekatan saintifik dalam pembelajaran.
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptxJeffriIndriyanto2
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kurikulum operasional disusun sendiri oleh masing-masing satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik dan lingkungan sekolah. Dokumen ini memberikan panduan tentang komponen-komponen penyusunan kurikulum operasional seperti visi, misi, tujuan,
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di Indonesia. KTSP memberikan otonomi kepada satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kondisi sekolah. Proses pengembangan KTSP melibatkan berbagai pihak dan memperhatikan prinsip-prinsip seperti berpusat pada siswa, relevan dengan kebutuhan, serta mempertimbangkan konteks sosial budaya setempat.
Kurikulum Merdeka dan Strategi Penyiapan IKM_27052022.pdfTheresiaPardede3
Dokumen tersebut membahas tentang struktur kurikulum Merdeka yang memberikan fleksibilitas kepada satuan pendidikan dalam merancang kurikulum operasional dan pembelajaran. Struktur kurikulum ini terdiri dari pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Dokumen ini juga menjelaskan alokasi waktu pembelajaran untuk setiap mata pelajaran di SD/MI.
Dokumen tersebut merupakan kurikulum tingkat satuan pendidikan SD Negeri Pondok Bambu 14 yang mencakup latar belakang, tujuan, prinsip pengembangan, dan struktur kurikulum sekolah tersebut. Dokumen ini menjabarkan upaya sekolah dalam menyusun kurikulum sendiri berdasarkan otonomi pendidikan daerah dan standar nasional pendidikan.
Dokumen tersebut membahas latar belakang pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada SMK Bhakti Adi Husodo Bayonbong program keahlian Farmasi. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa pengembangan kurikulum dimaksudkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai tujuan pembangunan nasional, mengimbangi perkembangan teknologi dengan sumber daya manusia yang terampil, dan menyerap lulusan SMP yang tidak
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang KTSP yang terdiri atas dua dokumen dan empat bab yang membahas tentang tujuan, struktur, dan muatan kurikulum KTSP.
2. Bab satu membahas tentang latar belakang, tujuan, dan prinsip pengembangan KTSP. Bab dua membahas tentang tujuan pendidikan. Bab tiga membahas tentang struktur dan muatan kurikulum KTSP.
Kurikulum adalah landasan dasar dalam berjalannya KBM di sebuah sekolah, pun demikian dalam sekolah Non Formal.
Semoga ppt ini bermanfaat dan dapat menjadi salah satu referensi dalam penyusunan dokumen kurikulum di satuan pendidikan teman-teman.
Lampiran i Pedoman pengembangan Kurikulum Tingkat satuan pendidikan garudaNayantaka Husna Hartono
Dokumen tersebut merangkum pedoman penyusunan dan pengelolaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di Indonesia. KTSP harus dikembangkan secara kontekstual untuk memenuhi kebutuhan daerah dan peserta didik dengan mempertimbangkan visi, misi, dan tujuan pendidikan satuan pendidikan serta muatan kurikulum nasional, daerah, dan kekhasan sekolah. Pedoman ini menjelaskan komponen KTSP dan mekanisme penyus
Pengembangan Kurikulum dalam Proses Pembeajaran (KTSP vs Kurikulum 2013)weniananta
Kurikulum 2013 dan KTSP membahas pengembangan kurikulum dalam proses pembelajaran. Beberapa perbedaan antara keduanya adalah kurikulum 2013 menekankan soft skills dan hard skills yang seimbang, pembelajaran tematik terpadu untuk kelas 1-6 SD, jumlah jam pelajaran lebih banyak tetapi jumlah mata pelajaran lebih sedikit, serta pendekatan saintifik dalam pembelajaran.
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptxJeffriIndriyanto2
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kurikulum operasional disusun sendiri oleh masing-masing satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik dan lingkungan sekolah. Dokumen ini memberikan panduan tentang komponen-komponen penyusunan kurikulum operasional seperti visi, misi, tujuan,
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di Indonesia. KTSP memberikan otonomi kepada satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kondisi sekolah. Proses pengembangan KTSP melibatkan berbagai pihak dan memperhatikan prinsip-prinsip seperti berpusat pada siswa, relevan dengan kebutuhan, serta mempertimbangkan konteks sosial budaya setempat.
Kurikulum Merdeka dan Strategi Penyiapan IKM_27052022.pdfTheresiaPardede3
Dokumen tersebut membahas tentang struktur kurikulum Merdeka yang memberikan fleksibilitas kepada satuan pendidikan dalam merancang kurikulum operasional dan pembelajaran. Struktur kurikulum ini terdiri dari pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Dokumen ini juga menjelaskan alokasi waktu pembelajaran untuk setiap mata pelajaran di SD/MI.
Dokumen tersebut merupakan kurikulum tingkat satuan pendidikan SD Negeri Pondok Bambu 14 yang mencakup latar belakang, tujuan, prinsip pengembangan, dan struktur kurikulum sekolah tersebut. Dokumen ini menjabarkan upaya sekolah dalam menyusun kurikulum sendiri berdasarkan otonomi pendidikan daerah dan standar nasional pendidikan.
1. KTSP
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
kurikulum operasional yang disusun oleh
dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan. KTSP terdiri dari
tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan, struktur dan muatan kurikulum
tingkat satuan pendidikan, kalender
pendidikan, dan silabus.
Pengertian
2. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN
KTSP SMK
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan,
serta kepentingan peserta didik dan lingkungannya
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan
kepentingan daerah
3. Acuan Operasional Penyusunan
KTSP
a. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia
b. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik
c. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
d. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
e. Tuntutan dunia kerja
f. Perkembangan IPTEKS
g. Agama
h. Dinamika perkembangan global
i. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
j. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
k. Kesetaraan jender
l. Karakteristik satuan pendidikan
4. KOMPONEN KTSP SMK
1. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan SMK
2. Struktur dan Muatan KTSP SMK
1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian
3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi
4) Kelompok mata pelajaran estetika
5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
kesehatan
Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
5. STRUKTUR KURIKULUM SMK
Struktur kurikulum SMK meliputi substansi
pembelajaran yang ditempuh dalam satu
jenjang pendidikan selama tiga tahun atau
dapat diperpanjang hingga empat tahun, mulai
kelas X sampai dengan kelas XII atau kelas
XIII.
Mata pelajaran dan alokasi waktu pada struktur
kurikulum SMK
6. Keterangan Struktur Kurikulum SMK
Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap
PK. PK yang memerlukan waktu lebih, jam tambahannya
diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sama di luar jumlah jam
yang dicantumkan.
Kejuruan terdiri atas berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai
dengan kebutuhan program keahlian.
Jumlah jam Kompetensi Kejuruan sesuai dengan kebutuhan standard
kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh
kurang dari 1000 jam.
Pengembangan Diri ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran per
minggu.
Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam
pembelajaran tatap muka. Dua jam pembelajaran praktIk di sekolah
atau empat jam pembelajaran praktIk di DU/DI setara dengan satu
jam tatap muka.
Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin) diambil dari
durasi waktu mata pelajaran Kompetensi Kejuruan (1044 jam).
7. Mata Pelajaran
Kurikulum SMK berisi Mapel Wajib, Mapel Kejuruan, Muatan
Lokal, dan Pengembangan Diri.
Mapel Wajib: Pendidikan Agama, PKn, Bahasa, Matematika,
IPA, IPS, Seni dan Budaya, Penjasorkes, dan Keterampilan/
Kejuruan (KKPI dan Kewirausahaan).
Membentuk manusia Indonesia seutuhnya dalam spektrum
manusia kerja.
Mapel Kejuruan: beberapa mata pelajaran (dikelompokkan
dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi
Kejuruan) yang dikembangkan berdasarkan SKK.
Membentuk kompetensi kejuruan dan pengembangan
kemampuan menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya.
8. Implikasi Struktur Kurikulum SMK
Mapel dibagi 3 kelompok:
Normatif: P Agama, PKn, B Indonesia, Penjasorkes, Seni Budaya.
Adaptif: B Inggris, Matematika, IPA, IPS, KKPI, Kewirausahaan.
Produktif: sejumlah Mapel Dasar Kompetensi Kejuruan dan
Kompetensi Kejuruan.
Alokasi waktu kelompok adaptif dan produktif disesuaikan dengan
kebutuhan PK, dapat diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif
lain.
Materi Dasar dan Kompetensi Kejuruan sesuai dengan kebutuhan PK
untuk memenuhi standar kompetensi kerja.
Evaluasi dilakukan setiap akhir penyelesaian satu standar kompetensi
atau beberapa kompetensi dasar.
Pendidikan SMK diselenggarakan dalam bentuk pendidikan sistem
ganda.
Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit.
Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka,
praktik di sekolah dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri
ekuivalen dengan 36 jam pelajaran per minggu.
Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK adalah 38 minggu.
Lama penyelenggaraan pendidikan SMK 3 tahun, maksimum 4 tahun.
9. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri
khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah,
yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata
pelajaran yang ada atau terlalu banyak sehingga harus
menjadi mata pelajaran tersendiri.
Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata
pelajaran muatan lokal setiap semester. Dalam satu tahun
dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal.
Satuan pendidikan mengembangkan Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang
diselenggarakan.
10. Analisis
Pilihan Muatan Lokal yang Mungkin Dikembangkan
dan Sesuai dengan Program Keahlian
Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar Muatan Lokal Bersama Pihak Terkait
Penyusunan Silabus Muatan Lokal
Identifikasi
Potensi dan Kebijakan Daerah
Langkah-langkah Pemilihan Substansi Muatan Lokal
11. Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan Kreativitas
Pengembangan kreativitas dapat dilakukan
melalui kegiatan ekstrakurikuler antara lain
pramuka, paskibra, PMR, karya ilmiah siswa,
pameran hasil karya siswa, lomba karya ilmiah
siswa, dan pentas seni.
Pengembangan Karir
Pengembangan karir dapat dilakukan antara lain
melalui pemberian informasi lapangan kerja,
bimbingan tata cara mancari pekerjaan,
bimbingan profesi, pengenalan serta
pengembangan kepribadian.
12. PENGATURAN BEBAN BELAJAR
SMK kategori standar menggunakan pengaturan beban belajar
dalam sistem paket dan dapat menggunakan pengaturan beban
belajar dalam sistem kredit semester (SKS).
Jam pembelajaran setiap mata pelajaran pada sistem paket
dialokasikan sebagaimana pada struktur kurikulum.
Satuan pendidikan dapat 4 jam pelajaran per minggu secara
keseluruhan.
Penambahan 4 jam pelajaran dapat dilakukan terhadap satu atau
lebih mata pelajaran yang ada, atau menambah mata pelajaran baru.
Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur dalam sistem paket 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap
muka.
Dua jam pembelajaran praktik di sekolah atau empat jam
pembelajaran praktik di luar sekolah setara dengan satu jam
pembelajaran tatap muka yang tercantum pada struktur kurikulum.
13. Kenaikan Kelas, Kelulusan,
dan Penjurusan
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran.
Kriteria kenaikan kelas diatur oleh masing-masing direktorat teknis
terkait.
Sesuai ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik
dinyatakan lulus setelah:
menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
memperoleh nilai minimal baik kelompok mata pelajaran agama
dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian,
kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran
jasmani, olahraga, dan kesehatan;
lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi; dan
lulus Ujian Nasional.
Penjurusan pada SMK didasarkan pada spektrum pendidikan
kejuruan yang diatur oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan.
14. Pendidikan Kecakapan Hidup
KTSP SMK dapat memasukkan pendidikan kecakapan
hidup yaitu pendidikan yang memberikan kecakapan
personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan
kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri
(penjelasan Pasal 26 ayat (3) UU Nomor 20 Tahun 2003).
Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian
integral dari pendidikan semua mata pelajaran dan/atau
berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.
Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta
didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan melalui
kegiatan kurikuler, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan
organisasi siswa dan atau dari satuan pendidikan formal
lain dan/atau nonformal, seperti kegiatan kepemudaan,
pemberdayaan perempuan, kursus, dan lain-lain.
15. Pendidikan Berbasis
Keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah
pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan
kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi,
budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi,
ekologi, dll, yang bermanfaat bagi pengembangan
kompetensi peserta didik.
KTSP SMK dapat memasukkan pendidikan berbasis
keunggulan lokal dan global.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat
merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan atau
dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat
diperoleh dari satuan pendidikan yang bersangkutan atau
dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal.
16. Kalender Pendidikan
Pengaturan waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun,
mencakup permulaan tahun, minggu efektif, waktu efektif dan
hari libur.
Permulaan tahun pelajaran, waktu dimulai kegiatan
pembelajaran pada awal tahun.
Minggu efektif, jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun.
Waktu pembelajaran efektif, jumlah jam pembelajaran setiap
minggu, meliputi jumlah jam seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal, ditambah kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur, waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan
kegiatan pembelajaran terjadwal.
Alokasi waktu
17. PENYUSUNAN KTSP
Analisis Konteks
Analisis potensi,
kekuatan/kelemahan internal
sekolah
Analisis peluang/tantangan
eksternal sekolah
Identifikasi SI, SKL, dan Panduan
KTSP
18. Mekanisme Penyusunan
KTSP SMK dikembangkan sekolah dan komite sekolah
di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan
provinsi.
1. Tim Penyusun
guru
konselor
kepala sekolah, ketua merangkap anggota
komite sekolah (du/di, asosiasi, dunia kerja, dan
anggota institusi pasangan lainnya)
nara sumber
dinas pendidikan provinsi, sebagai koordinator
dan supervisor.
PENYUSUNAN KTSP
19. 2. Kegiatan
Penyusunan KTSP bagian dari kegiatan
perencanaan sekolah
Penyiapan dan penyusunan draf;
Reviu dan revisi;
Finalisasi.
3. Pemberlakuan
Dokumen KTSP SMK dinyatakan berlaku oleh
kepala sekolah setelah mendapat
pertimbangan dari komite sekolah dan
diketahui oleh dinas pendidikan provinsi
PENYUSUNAN KTSP
20. ANALISIS KONTEKS
Analisis SWOT
Visi, Misi dan Tujuan
Identifikasi Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan
PENYUSUNAN KTSP
Pembentukan
Tim Penyusun
Penyiapan dan
Penyusunan Draf
KTSP
Review dan
Validasi KTSP
Revisi Finalisasi
Disahkan oleh Kepala Sekolah
Diketahui oleh Komite Sekolah dan Dinas
Pendidikan Provinsi
ISI KTSP
• Tujuan Tingkat Satuan Pendidikan
• Visi dan Misi SMK
• Tujuan SMK
• Tujuan Program Keahlian
• Standar Kompetensi Lulusan
• Struktur dan Muatan KTSP
• Kalender Pendidikan
• Silabus
21. 1. Menuliskan tujuan PMK (SI)
2. Merumuskan visi dan misi
3. Merumuskan tujuan SMK
4. Merumuskan tujuan program keahlian
5. Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi
dasar (Dasar Kejuruan dan Muatan Lokal)
6. Menyusun diagram pencapaian kompetensi
7. Menyusun struktur kurikulum
8. Menyusun Kalender Pendidikan
PENYUSUNAN KTSP
22. Menetapkan beban belajar
Beban belajar SMK:
tatap muka (t), praktik di sekolah, dan praktik di DU/DI,
36-40 jp/mg @ 45 menit,
maksimal 38 mg/tahun.
Penetapan beban belajar:
menetapkan jam tatap muka (teori), praktik di sekolah dan
praktik di industri.
mengkonversi jumlah jam praktik di sekolah dan praktik di
industri ke dalam jam tatap muka.
menetapkan jumlah jam mata pelajaran (jam tatap muka dan
jumlah jam hasil konversi) yang dicantumkan pada struktur
kurikulum.
Jumlah jam semua mata pelajaran dan muatan lokal
menentukan lamanya penyelenggaraan pendidikan di SMK
PENYUSUNAN KTSP
23. Menetapkan kalender pendidikan
Setiap SMK menetapkan kalender pendidikan sesuai
karakteristik PSG, CBT, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat.
Ketentuan:
Awal tahun pelajaran bulan Juli dan berakhir bulan Juni.
Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan
Mendiknas dan/atau Menteri Agama, Kepala Daerah
Kab/Kota.
Organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan
hari libur khusus.
Pemerintah dapat menetapkan hari libur serentak untuk
satuan-satuan pendidikan.
Kalender pendidikan disusun oleh satuan pendidikan
berdasarkan Standar Isi.
PENYUSUNAN KTSP