Strategi untuk mencapai elektabilitas populer dan kemenangan berkelanjutan dalam setiap pemilu melalui 1) mengurangi penggunaan uang dalam pemilu, 2) memberikan manfaat nyata kepada simpatisan dan kader, 3) memperluas pengaruh partai kepada kader dan simpatisan partai lain.
1. STRATEGY MENCAPAI ELEKTABILITAS POPULER DAN
KEMENANGAN NYATA YANG BERKESINAMBUNGAN PADA SETIAP
PEMILIHAN UMUM
Oleh: Setiono Winardi
Pemerhati Perjuangan Partai Politik
Untuk Memenangkan Pemilu
Diakui atau tidak oleh seluruh kader partai politik yang akan maju menjadi Calon Terpilih pada
setiap Pemilihan Umum (Pemilu) baik Pemilu untuk menentukan Presiden dan Wakil Presiden,
dan untuk mendapatkan kursi kehormatan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan
Perwakilan Daerah (DPD), atau Pemilu untuk menentukan Kepala Daerah (Pilkada) dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), bahwa kader partai politik akan menggunakan politik uang
(money politics), yang berasal dari kader partai yang akan maju menjadi calon terpilih di dalam
Pemilu.
Menggunakan politik uang (money politik) akan berdampak terhadap kinerja yang akan
dihasilkan oleh Calon Terpilih yang akan maju di Pemilu, karena orientasi Calon Terpilih yang
maju di dalam Pemilu, apabila mendapatkan kemenangan maka mereka akan berkonsentrasi
kepada “mengembalikan modal yang sudah dipergunakan untuk maju ke Calon Terpilih di
dalam Pemilu”, sehingga niat awal di dalam menerima dan menjalankan kontrak politik menjadi
tidak focus atau menjadi bias, dan amanat yang diberikan oleh masyarakat menjadi disalah
gunakan.
OBJECTIVE
Tujuan dari scenario ini adalah:
1. Menghentikan atau mengurangi penggunaan politik uang di dalam setiap Pemilu yang akan
diselenggarakan.
2. Melakukan seleksi alam bagi kader yang akan maju menjadi Calon Terpilih di dalam setiap
Pemilu.
3. Mendapatkan loyalitas yang tinggi dari simpatisan (warga masyarakat), bahwa partai yang
dipilih merupakan partai yang dapat memberikan manfaat secara nyata bagi kehidupan
simpatisan untuk jangka panjang.
4. Mendapatkan komitmen kader yang tinggi untuk tetap setia mendukung partai sehingga
integritas partai tercapai dan terjaga dalam waktu lama, walaupun situasi dan kondisi dari
lingkungan wakil partai lain tidak mendukung kebijakan, visi, misi dan obyektif partai.
5. Merebut simpatisan partai lain dan menjaga loyalitas simpatisan, sehingga simpatisan partai
lain berpindah.
6. Memberikan manfaat nyata kepada simpatisan, kader partai, dan wakil partai yang maju di
dalam pemilu untuk mengumpulkan jumlah suara yang lebih baik.
OVERVIEW
Program ini adalah strategy untuk memenangkan perolehan suara terbanyak dan
berkesinambungan dalam setiap kegiatan Pemilu yang diselenggarakan baik Pemilu Presiden &
Wakil Presiden, Kepala Daerah, Wakil Partai di DPR dan/atau DPRD, maupun DPD.
2. Program ini adalah mensinergikan dan/atau memberdayakan secara maksimal pada sumber daya
yang ada di dalam partai dan sumber daya yang ada di masyarakat, sehingga mendapatkan
kekuatan dan kekompakan partai secara menyeluruh untuk memenangkan setiap kegiatan
Pemilu.
Program ini akan diselenggarakan dari oleh Partai, baik yang berada pada tingkat ranting,
cabang, daerah, wilayah maupun pusat, dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat baik yang
menjadi simpatisan partai sendiri, atau partai pesaing, namun masyarakat akan merasakan efek
yang nyata dalam kehidupan sehari-hari simpatisan partai.
HIGHLIGHT
1. Kemenangan partai secara berkesinambungan pada setiap pemilu yang diadakan.
2. Dukungan simpatisan dan kader dari hati nurani, dan menciptakan loyalitas simpatisan dan
kader dalam mendukung kemenangan partai dalam perolehan suara.
3. Mendapatkan simpatisan dan kader dari partai lain dimana mereka akan secara sukarela
memilih partai ini.
4. Kehidupan simpatisan dan kader masa kini dan masa yang akan datang
5. Seleksi alam terhadap simpatisan dan kader partai, yang akan menjadi Calon Terpilih untuk
maju di dalam setiap Pemilu.
BENEFIT
1. Menciptakan integritas dan kemandirian partai melalui penggalangan kekuatan ekonomi
yang dibangun dari kader dan simpatisan yang setia dari hati nurani, sehingga tidak
terpengaruh dengan adanya politik uang.
2. Memperbanyak jumlah kader dan simpatisan yang terpanggil untuk mendukung partai tanpa
adanya paksaan, karena mereka sudah melihat bahwa partai dapat memberikan dan
memenuhi harapan yang diinginkan dalam memenuhi kebutuhan saat ini dan masa yang akan
datang.
3. Mendapatkan suara mayoritas dalam setiap pemilu yang diselenggarakan, baik untuk pemilu
legislatif dan eksekutif di daerah maupun di tingkat pusat.
SCOPE PROGRAM
1. Menciptakan ketergantungan kepada partai dari simpatisan dan kader yang ada saat ini, yang
dimulai dari seranjang, serumah, sesumur, sekampung, sewilayah, dan senusantara.
2. Mempengaruhi kehidupan kader dan simpatisan partai lain, sehingga mereka merasakan
bahwa ruang lingkup kegiatannya untuk kehidupan pribadi merasa kecil (sempit).
3. Memperkokoh pondasi perekonomian kader dan simpatisan yang ada saat ini, sehingga
mereka dapat membantu kader dan simpatisan partai lain dalam mengatasi kesulitan ekonomi
yang dihadapi.
4. Menarik kader dan simpatisan partai lain untuk bergabung secara sukarela dan sukacita, ke
dalam program partai untuk memenangkan kader yang akan menjadi Calon Terpilih di dalam
Pemilu.
3. 5. Memperluas pengaruh partai kepada kader dan simpatisan partai lain, bahwa partai lain tidak
akan mampu memberikan kontribusi kepada kehidupan pribadi kader dan simpatisan partai
lain.
6. Menegakkan aturan kepada seluruh kader dan simpatisan yang sudah bergabung, untuk tidak
keluar dari partai yang telah memberikan bantuan untuk kehidupan pribadinya saat ini dan
masa yang akan datang.
7. Memberikan dorongan kepada kader dan simpatisan partai, untuk dapat memperluas
pengaruh partai kepada kader dan simpatisan partai lain, dalam mengembangkan dan
memperbanyak jumlah simpatisan partai.
METHODE
1. Pendekatan personal dalam membangun kepercayaan dari kader dan simpatisan kepada
partai, disertai dengan bimbingan dan penyuluhan tentang kegiatan perekonomian.
2. Aktualisasi pengaruh partai dalam membangun kekuatan ekonomi bagi kader dan simpatisan
partai, sehingga mereka akan merasa tergantung pada profile partai yang akan memberikan
manfaat saat ini dan masa yang akan datang.
3. Mempertajam sikap partai kepada kader dan simpatisan, bahwa kekuatan partai berasal dari
kekuatan ekonomi kader dan simpatisan yang bersikap loyal berawal dari hati nurani masing-
masing kader dan simpatisan.
4. Mengintegrasikan dan mensinergikan kekuatan ekonomi kader dan simpatisan partai, untuk
menaikkan elektabilitas dan kemenangan partai dalam setiap pemilu yang diselenggarakan.
RUN DOWN
1. Tingkat satu atau ranting
2. Tingkat dua atau cabang
3. Tingkat tiga atau daerah
SCHEDULE
Elektabilitas rendah, karena awal kebangkitan kekuatan.
Elektabilitas mengalami kenaikan karena tingkat satu sudah di dukung dengan
tingkat dua.
Elektabilitas akan mencapai puncaknya, karena tingkat satu sudah di dukung
dengan tingkat dua dan tingkat tiga.
Q1 Q2 Q3 Q1 Q2 Q3 Q1 Q2 Q3
1 Tingkat Satu
2 Tingkat Dua
3 Tingkat Tiga
4 Elektabilitas
Tahun Pertama Tahun Kedua Tahun Ketiga
No Tingkatan
4. REFERENCE
1. Golosov, Grigorii V. (2010): The Effective Number of Parties: A New Approach. Party
Politics, 16(2):171-192.
2. Mair, Peter (12 July 1990). The West European Party System. Oxford University Press. p.
305. ISBN 9780198275831.
3. Sartori, Giovanni (1 February 2014). Parties and Party Systems: A Framework for Analysis.
ECPR Press. p. 310. ISBN 9780954796617.
4. Simon Hix, "A supranational party system and the legitimacy of the European Union", The
International Spectator, 4/2002, pp.50-59
5. Corriere della Sera, 8 November 2010
6. Steven Weldon and Andrea Nüsser, "Bundestag Election 2009: Solidifying the Five Party
System", German Politics and Society, 9/30/2010, Vol. 28 Issue 3, pp 47-64
7. William E. Paterson, and James Sloam, "The SPD and the Debacle of the 2009 German
Federal Election: An Opportunity for Renewal", German Politics and Society, 9/30/2010,
Vol. 28 Issue 3, pp 65-81
8. Agh (1998) and Oppelland (2003), as quoted by Schmitt and Thomassed, "The EU Party
System after Eastern Enlargement", Political Science Series #105, Institute for Advanced
Studies, Vienna, 2005
9. Alan Siaroff, "Democratic Breakdown and Democratic Stability: A Comparison of Interwar
Estonia and Finland", Canadian Journal of Political Science Vol. 32,No. 1 (Mar., 1999), pp.
103-124, esp. p 109 in JSTOR
10. Stephen Clarkson, The Big Red Machine: How the Liberal Party Dominates Canadian
Politics (2005)
11. Robert C. Benedict, Matthew J. Burbank and Ronald J. Hrebenar, Political Parties, Interest
Groups and Political Campaigns. Westview Press. 1999. Page 11.
12. Marjorie Randon Hershey, Party Politics in America (12th ed. 2007) pages 119-123
13. Hershey, Marjorie Randon. Party Politics in America 14th ed. 2011: Longman Classics in
Political Science. pages 120-121
14. Hershey, Marjorie Randon. Party Politics in America 14th ed. 2011: Longman Classics in
Political Science. page 121
15. Marjorie Randon Hershey, Party Politics in America (12th ed. 2007) pages 119-123
16. Noam Lupu and Susan C. Stokes, "The Social Bases of Political Parties in Argentina, 1912–
2003", Latin American Research Review Vol. 44#1, 2009 pp 58-87