Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas sejarah pembentukan Kabupaten Serdang Bedagai dari awal munculnya keinginan pemekaran hingga penetapan hari jadi dan motto kabupaten.
2. Kabupaten Serdang Bedagai dibentuk pada tahun 2004 melalui pemekaran dari Kabupaten Deli Serdang berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2003.
3. Kabupaten Serdang Bedagai
1. SEJARAH PEMERINTAHAN
KRONOLOGIS
Keinginan untuk dimekarkannya Kabupaten Deli Serdang sebenarnya telah cukup lama muncul di kalangan
masyarakat Kabupaten Deli Serdang dan Tahun 1992 hal tersebut telah menjadi kajian tersendiri bagi
Pemerintah Kabupaten Deli Serdang pada masa itu. Dasar pertimbangan untuk dilakukannya pemekaran
adalah luas wilayah dan jumlah penduduk yang begitu besar untuk sutu Kabupaten.
Kajian terhadap pemekaran wilayah pada masa itu telah sampai pada dikeluarkannya Keputusan DPRD
Kabupaten Deli Serdang Nomor 02/DPRD/1992 tanggal 27 Februari 1992 tentang Persetujuan Pemekaran
Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Deli Serdang yang menetapkan Kabupaten Deli Serdang dimekarkan
menjadi 2 (dua) wilayah, yaitu Kabupaten Deli dan Kabupaten Serdang. Perencanaan pemekaran tersebut
terhenti dan kembali bergulir pada saat reformasi terjadi tahun 1998. Lahirnya Undang-Undang Nomor 22
Tahun 1999 Tentang Pemerintahan di Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor: 129 Tahun 2000 Tentang
Persyaratan Pembentukan dan Kriteria Pemekaran, Penghapusan dan Penggabungan Daerah,
memberikan ruang yang semakin terbuka terhadap keinginan masyarakat untuk melakukan pemekaran.
Beberapa kelompok masyarakat yang terbentuk dalam upaya pemekaran Kabupaten Deli Serdang yakni:
•
•
•
Badan Pendukung Pemekaran Kabupaten Deli Serdang (BPPKDS) Tahun 1992.
Panitia Pembentukan Kabupaten Deli (PPKD) tahun 1992.
Panitia pembentukan Pemekaran Kabupaten Serdang Bedagai (P3KSB) Tahun 2002.
BPPKDS merencanakan Kabupaten Deli Serdang di bagi menjadi dua Kabupaten sesuai dengan konsep
pemekaran Tahun 1992 dengan usulan ibukota Kabupaten Pemekaran antara lain: Dolok Masihul, Sei
Rampah dan Perbaungan. PPKD lebih menekankan pada pembentukan Kabupaten baru yakni Kabupaten
Deli dengan ibukota Patumbak, sehingga tujuan dari diadakannya pemekaran tidak tampak, tetapi lebih
pada keinginan untuk memisahkan diri dari Kabupaten Deli Serdang. P3KSB mengajukan konsep
pemekaran Kabupaten Deli Serdang menjadi 2 (dua) yakni Kabupaten Deli Serdang sebagai Kabupaten
Induk dan kabupaten Serdang Bedagai sebagai kabupaten pemekaran dengan ibukota kabupaten Sei
Rampah.
Keinginan yang begitu besar dari masyarakat disikapi dengan arif dan bijaksana oleh Pemerintah
kabupaten Deli Serdang dengan menyusun konsep dasar pemekaran Kabupaten dan melakukan kajiankajian dalam rangka pemekaran tersebut. Berdasarkan penelitian dan masukan dari berbagai elemen
masyarakat, Pemerintah Kabupaten Deli Serdang mengusulkan Kabupaten Deli Serdang dimekarkan
menjadi 3 (tiga) yaitu Kabupaten Deli Serdang sebagai kabupaten induk, Kabupaten Deli dan Kabupaten
Serdang Bedagai sebagai kabupaten pemekaran.
DASAR HUKUM
Perjalanan panjang proses pemekaran Kabupaten Deli Serdang secara
hukum dimulai dari ditetapkannya Keputusan DPRD Kabupaten Deli
Serdang Nomor: 13/KP/Tahun 2002 Tanggal 2 Agsutus 2002 Tentang
2. Persetujuan Pembentukan/Pemekaran Kabupaten Deli Serdang. Selanjutnya DPRD Propinsi Sumatera
Utara melalui Keputusan Nomor: 18/K/2002 Tanggal 21 Agustus 2002 menetapkan Persetujuan
Pemekaran Kabupaten Deli Serdang. DPRD Kabupaten Deli Serdang melalui Keputusan Nomor
26/K/DPRD/2003 Tanggal 9 Maret 2003 menetapkan Persetujuan Usul Rencana Pemekaran Kabupaten
Deli Serdang menjadi 2 (dua) Kabupaten yaitu Kabupaten Deli Serdang sebagai Kabupaten Induk dan
Kabupaten Serdang Bedagai sebagai Kabupaten Pemekaran dengan ibukota Sei Rampah. Pertimbangan
nama Kabupaten Serdang Bedagai didasarkan pada sejarah dimana wilayah ini dahulu berada dalam
wilayah Kesultanan Serdang dan Kesultanan Bedagai.
Menindak lanjuti Keputusan yang ada, Gubernur Sumatera Utara melalui Surat Nomor: 136/6777 tanggal
30 Agustus 2002 meneruskan usul Pemekaran Kabupaten Deli Serdang, Nias dan Toba Samosir kepada
menteri Dalam Negeri di Jakarta. Berdasarkan persetujuan DPR RI, Presiden Republik Indonesia
menerbitkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan
Kabupaten Serdang Bedagai di Propinsi Sumatera Utara.
Tanggal 6 Januari 2004 Menteri Dalam Negeri mengeluarkan
Keputusan Nomor 131.21-26 Tahun 2004 tentang Pengangkatan
Penjabat Bupati Serdang Bedagai Propinsi Sumatera Utara dan
Mengangkat Bapak Drs. H. Chairullah S.IP, MAP sebagai
Penjabat Bupati Serdang Bedagai. Atas nama Menteri Dalam
Negeri Tanggal 15 Januari 2004 Gubernur Sumatera Utara
Bapak T. Rizal Nurdin melantik Bapak Drs. H. Chairullah S.IP,
MAP sebagai penjabat Bupati Serdang Bedagai. Setelah Masa
Transisi 1 (satu) tahun diangkat kembali Penjabat Bupati Drs. H. Kasim Siyo, Msi pada tanggal 3 Maret
2005 yang ditugaskan untuk melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) secara langsung maka
terpilihlah Ir. H. T. Erry Nuradi, MBA menjadi Bupati dan Ir. Soekirman menjadi wakil Bupati Serdang
Bedagai masa bakti 2005-2009.
Kabupaten Serdang Bedagai memiliki luas wilayah 1.900,22 km persegi,
terbagi dalam 17 kecamatan dan 237 desa dan 6 kelurahan, didiami oleh
penduduk dari beragam etnik/suku bangsa, agama dan budaya. Dimana
suku tersebut antara lain Karo, Melayu, Tapanuli, Simalungun, Jawa dan
lain-lain. Potensi sumber daya alam di Kabupaten Serdang Bedagai yang
paling menonjol diantaranya: sektor pertanian, perkebunan dan perikanan
serta sektor pariwisata. Sejak terbentuknya pemerintahan daerah yang
baru, Sei Rampah merupakan Ibukota Kabupaten sebagai pusat
pemerintahan, jaraknya dengan kota-kota kecamatan sangat bervariasi
antara 7 Km s/d 51 Km. disamping Kec. Sei Rampah sebagai pusat kota,
Kec. Perbaungan juga merupakan kota pusat perdagangan di kab. Serdang Bedagai yang diandalkan
dimana kedua kecamatan ini menjadi indikator keberhasilan pertumbuhan pembangunan yang
dilaksanakan. Kota-kota kecamatan yang letaknya relative jauh (diatas 50 km) antara lain, kec. Dolok
Merawan, kecamatan-kecamatan lain jaraknya berkisar 7 sampai dengan 32 km. Adanya wacana
pemekaran wilayah kecamatan, dimungkinkan beberapa kecamatan yang masih memiliki wilayah cukup
luas berpeluang untuk dimekarkan. Diantaranya kec. Perbaungan, Sei Rampah dan Dolok Masihul. Hal ini
sejalan dengan upaya untuk percepatan proses pelaksanaan pembangunan di daerah.
3. HARI JADI DAN MOTTO DAERAH
HARI JADI DAERAH
Hari Jadi Daerah Kabupaten Serdang Bedagai adalah pada tanggal 7 Januari 2004. Hari Jadi sebagaimana
dimaksud diatas ini wajib di peringati dan dirayakan oleh seluruh instansi pemerintah dan swasta di wilayah
Kabupaten Serdang Bedagai setiap tahunnya.
MOTTO DAERAH
Motto Daerah Kabupaten Serdang Bedagai adalah ”TANAH BERTUAH NEGERI BERADAT”. Motto
Daerah sebagaimana dimaksud diatas mengandung arti tanah yang subur, dan masyarakatnya beradat
serta berbudi pekerti yang luhur
ARTI DAN MAKNA LOGO DAERAH
•
•
Perisai bersegi empat lonjong ke bawah, bagian atas datar bertuliskan Serdang Bedagai dengan
warna dasar kuning gading dan hijau muda berbingkaikan warna hitam.
Padi dan kapas yang masing-masing berjumlah 25 butir sebagai symbol Kabupaten Serdang
Bedagai adalah Kabupaten ke-25 di Propinsi Sumatera Utara.
KETERANGAN GAMBAR
•
•
•
•
•
Satu buah bintang berwarna putih melambangkan Kabupaten Serdang Bedagai adalah kabupaten
yang religius.
Satu buah persegi tujuh melambangkan tanggal 7 hari jadi Kabupaten Serdang Bedagai.
Satu buah lingkaran di dalam segi tujuh melambangkan bulan 1 (Januari) bulan hari jadi
Kabupaten Serdang Bedagai.
Padi dan kapas melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Kabupaten Serdang
Bedagai.
Dua tangan yang saling bersalaman melambangkan saling eratnya persatuan dan kesatuan serta
keramahtamahan rakyat Kabupaten Serdang Bedagai.
KETERANGAN GAMBAR DI DALAM BAGIAN-BAGIAN
•
•
•
•
•
Topi tradisional melayu dan keris melambangkan keanekaragaman dan etnis dan budaya yang ada
di Kabupaten Serdang Bedagai
Dua helai daun padi dan empat tangkai padi melambangkan hasil-hasil pertanian yang dimiliki oleh
Kabupaten Serdang Bedagai, dua helai daun padi melambangkan awal tahun 2004, dan empat
tangkai padi melambangkan tahun jadinya Kabupaten Serdang Bedagai.
Pohon sawit, karet dan coklat melambangkan hasil-hasil perkebunan yang ada di Kabupaten
Serdang Bedagai.
Laut, sampan dan pulau melambangkan potensi kelautan dan objek wisata bahari di Kabupaten
Serdang Bedagai.
Roda gigi dan pabrik melambangkan industri dan tenaga kerja modern, dinamis dan kompetitif.
4. •
•
Pita putih bertuliskan ”TANAH BERTUAH NEGERI BERADAT” yang bermakna Kabupaten
Serdang Bedagai adalah kabupaten yang bertuah (beruntung) dan masyarakatnya adalah
masyarakat yang beradat (berbudi pekerti yang luhur).
Tulisan "Serdang Bedagai" di dalam logo menunjukkan nama daerah
WARNA YANG TERKANDUNG DI DALAM LOGO DAERAH MENGANDUNG ARTI
•
•
•
•
•
•
Kuning melambangkan keagungan dan kemuliaan.
Hijau melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan.
Putih melambangkan kesucian dan kebersihan.
Merah melambangkan kebenaran, keberanian dan semangat yang tinggi.
Biru melambangkan kesejukan dan keindahan.
Hitam melambangkan keteguhan dan keperkasaan.
PETA DAN GEOGRAFIS
PETA KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
LETAK WILAYAH
Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi 20 57” Lintang Utara, 30 16” Lintang Selatan, 980 33” Bujur
Timur, 990 27” Bujur Barat dengan luas wilayah 1.900,22 km2 dengan batas wilayah sebagai berikut sebelah
utara dengan Selat Malaka, sebelah Selatan dengan Kabupaten Simalungun, sebelah timur dengan
5. Kabupaten Asahan dan Kabupaten Simalungun, serta sebelah barat dengan kabupaten Deli Serdang.
Dengan ketinggian wilayah 0-500 meter dari permukaan laut.
IKLIM
Kabupaten Serdang Bedagai memiliki iklim tropis dimana kondisi iklimnya hampir sama dengan Kabupaten
Deli Serdang sebagai kabupaten induk. Pengamatan Stasiun Sampali menunjukkan rata-rata kelembapan
udara per bulan sekitar 84%, curah hujan berkisar antara 30 sampai dengan 340 mm perbulan dengan
periodik tertinggi pada bulan Agustus-September 2004, hari hujan per bulan berkisar 8-26 hari dengan
periode hari hujan yang besar pada bulan Agutus-September 2004. Rata-rata kecepatan udara berkisar 1,9
m/dt dengan tingkat penguapan sekitar 3,47 mm/hari. Temperature udara per bulan minimum 23,7 0C dan
maksimum 32,2 0C.
TABEL-TABEL INFORMASI
Luas Wilayah Kecamatan dan Rasio Terhadap Luas Wilayah Kabupaten Secara Keseluruhan
Tabel Nama dan Jarak Ibukota Kecamatan ke Ibukota Kabupaten2005
6.
7. •
•
•
•
•
Sesuai dengan kewenangan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Serdang
Bedagai dan berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 8 Tahun 2003, dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Dinas-Dinas
Daerah Kabupaten Serdang Bedagai sebanyak 16 Dinas yang memiliki
fungsi dan tugas masing-masing, yaitu :
o Dinas Pendidikan Nasional Daerah;
o Dinas Kesehatan Daerah;
o Dinas Pertanian dan Peternakan Daerah;
o Dinas Kehutanan dan Perkebunan Daerah;
o Dinas Perhubungan Daerah;
o Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Daerah;
o Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;
o Dinas Perikanan dan Kelautan Daerah;
o Dinas Sosial Daerah;
o Dinas Kependudukan dan Pencatatan Spil Daerah;
o Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Daerah;
o Dinas Tenaga Kerja Daerah;
o Dinas Pemuda dan Olahraga Daerah;
o Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Daerah;
o DInas Bina Marga dan Tarukim Daerah;
o Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Daerah;
Sesuai dengan kewenangan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Serdang
Bedagai dan berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor. 8 Tahun 2003, dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Lembaga
Teknis Daerah Kabupaten Serdang Bedagai, yaitu sebagai berikut :
o Inspektorat Daerah Kabupaten Serdang Bedagai;
o Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Serdang
Bedagai;
o Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Serdang Bedagai;
o Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Desa
Kabupaten Serdang Bedagai;
o Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Daerah Kabupaten
Serdang Bedagai;
o Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan Daerah;
o Kantor Ketahanan Pangan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai;
o Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Daerah
Kabupaten Serdang Bedagai;
o Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan dan Pertambangan
Daerah Kabupaten Serdang Bedagai.
o Kantor Pelayanan Terpadu Daerah Kabupaten Serdang Bedagai.
o Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah;
Sesuai dengan kewenangan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Serdang
Bedagai dan berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 serta
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004, dengan
Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Serdang Bedagai, yang selanjutnya disebut Satuan Polisi
Pamong Praja. Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Serdang Bedagai
dipimpin oleh seorang Kepala Satuan dan berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah
Kabupaten. Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Serdang Bedagai
mempunyai tugas memelihara dan menyelenggarakan ketenteraman,
ketertiban umum, menegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala
Daerah.
Sesuai dengan Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2007 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Serdang
Bedagai maka dibentuk sebuah Rumah Sakit Kabupaten Serdang Bedagai
yang dinamakan Rumah Sakit Sultan Sulaiman. Rumah Sakit ini dipimpin
oleh seorang Direktur yang bertanggung jawab kepada kepala daerah
melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
Hingga pertengahan tahun 2006, jumlah kecamatan yang ada di Kabupaten
Serdang Bedagai sebanyak 11 kecamatan yaitu:
o Kecamatan Kotarih
o Kecamatan Dolok Masihul
•
.