Laporan tugas akhir ini menganalisis kecacatan pada proses pengelasan pipa baja di PT. PUSRI Palembang dengan metode Seven Tools dan PDCA. Jenis cacat pengelasan yang paling dominan adalah incomplete fusion. Faktor penyebabnya antara lain kualitas SDM, material, dan mesin las yang tidak memadai beserta proses pengelasan yang kurang tepat.
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
PPT LUKMAN TA.pptx
1. LAPORAN TUGAS AKHIR
“IDENTIFIKASI KECACATAN PADA PROSES PENGELASAN PIPA
BAJA DENGAN METODE SEVEN TOOLS DAN PDCA DI PT. PUSRI
PALEMBANG
Oleh :
Lukman Hadi
2. LATAR BELAKANG
Pada saat pengelasan ada
kalanya terjadi kecacatan
atau kegagalan misalnya
masih sering terdapat
lubang atau kebocoran
pada penyambungan Pipa
baja dan ada pula hasil
pengelasan yang tidak
dikehendaki
Jenis kecacatan yang
terjadi beragam,
mulai dari terjadinya
lubang kecil maupun
lubang akibat
sentuhan api dari
percikan pengelasan
yang besar.
untuk meningkatkan
dan mengembangkan
produk yang
dihasilkan maka
identifikasi
pengendalian
kualitas menggunakan
metode seven tools
dan PDCA (Plan Do
Check Action).
3. TUJUAN PENELITIAN
3
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan identifikasi
kecacatan pada proses pengelasan pipa menggunakan metode metode
Seven Tools dan PDCA serta mennganalisis faktor-faktor penyebab
defect pada proses pengelasan pipa di PT. PUSRI Palembang
4. TINJAUAN PUSTAKA 4
Pengelasan menurut DIN (Deutsche Industrie Norman) adalah ikatan metalurgi
pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan
lumer atau cair. Pada proses pengelasan dengan menggunakan las titik (resistensi
spot welding) dengan sambungan antara paduan aluminium dan baja sering
mengakibatkan terjadinya keretakan, kerapuhan dan kerentanan terhadap korosi.
8. ANALISA
8
Analisis hasil penelitian
menggunakan metode
Six Sigma yang terdiri
dari lima tahap DMAIC
yaitu Define, Measure,
Analyze, İmprove, Dan
Control pada Bagian
pengelasan lapangan
PT. PUSRI
Jenis Cacat Pengelasan :
1. Jumlah sambungan yang
cacat
2. Porosity
3. Slag inclusion
4. Incomplete fusion
5. Incomplete penetration
6. Undercut
7. Worm Hole
8. Crack
9. JENIS CACAT LAS
Undercut Porosity Slag Inclusion
Incomplete Penetration Incomplete Fusion Over Spatter
10. Persentase Jenis Defect Pengelasan
No. Jenis Defect /CTQ Jumla
h
Defect
Total Defect Persentas
e
1 Jumlah Sambungan las
yang cacat
143 765 18 %
2 Porosity 117 765 15%
3 Slag Inclusion 151 765 19 %
4 Incomplete Fusion 168 765 22%
5 Incomplete Penetration 82 765 10%
6 Undercut 38 765 5%
7 Worm Hole 47 765 6 %
8 Crack 19 765 5%
12. HSITOGRAM KECACATAN PENGELASAN
12
Kecacatan pengelasan terbesar pada incomplete fusion yaitu sebesar 168 dari Total cacat
pengelasan. Nilai rata-rata (mean) sebesar 95, 63 dan standar deviasi 1625.
14. KESIMPULAN
14
Jenis cacat pengelasan yang paling dominan yaitu Cacat pengelasan Incomplete
fussion. Adapun faktor yang mempengaruhi kecacatan pengelasan antara lain :
jenis cacat, kemampuan SDM yang masih kurang, material yang tidak bagus,
mesin las yang sudah tidak efektif dan proses pengelasan yang tidak tepat. Nilai
rata-rata kecacatan pengelasan sebesar 244,67 dengan standar deviasi sebesar
6,02. Sedangkan erdasarkan perhitungan Six Sigma diperoleh nilai sigma rata-
rata kecacatan pengelasan sebesar 2, 417.