SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
Mujtaba Hamdi
  16 Februari 2012
   Permen Kominfo No 22 Tahun 2011 tentang
    Penyelenggaran Penyiaran Televisi Digital Terestrial
    Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (=“Migrasi Analog
    ke Digital”)
   Permen Kominfo No 23 Tahun 2011 tentang Frekuensi
    Digital
   Permen Kominfo No 5 Tahun 2012 tentang Standar DVB-
    T2
   Kepmen Kominfo No 95 Tahun 2012 tentang Peluang
    Usaha Multipleksing Zona 4, Zona 5, Zona 6, Zona 7,
    Zona 15
15
Konsekuensi dari:
  • Permen 22/2011 (Pasal 5 [2]): MUX wajib punya IPP
  • Permen 22/2011 (Pasal 5 [4]): Pemilik MUX boleh
   menguasai lebih dari 1 zona
 Pemusatan  Kepemilikan
 MUX hanya diisi pemodal incumbent
 Monopoli MUX dapat membatasi Lembaga
  Program Siaran
 Tersingkirnya pemain/penyiaran lokal
 Kian terpuruknya LPP dan LPK
LPS-1 sd 12
                                LPS-1 sd 12
                                  LPS-1 sd 12
                                    LPS-1 sd 12
                                      LPS-1 sd 12
                MUX-1                   LPS-1 sd 12

                MUX-2
LEMBAGA                           LPS-1 sd 12                      LEMBAGA
PENYIARAN       MUX-3               LPS-1 sd 12
                                      LPS-1 sd 12                 PENYIARAN
PENYELENGGARA                           LPS-1 sd 12            PENYELENGGARA
PENYIARAN       MUX-4   dst               LPS-1 sd 12
                                            LPS-1 sd 12
                                                                  PROGRAM
MULTIPLEKSING                                                       SIARAN
                MUX-5
                TVRI                                           TVRI
                                            LPS-1 sd 12        LPP LOKAL
                                              LPS-1 sd 12      LP KOMUNITAS
                                                LPS-1 sd 12
                                                  LPS-1 sd 12
                                                    LPS-1 sd 12
                                                      LPP-1 sd 12
   Keanekaragaman semu:
     • makin banyak channel, berasal dari sumber yang
       sama.
     • Pengusaha content digital tidak diatur kepemilikannya.
       Potensi industri content lokal dicaplok yang lebih
       besar (nasional)
   Ketimpangan akses antarwilayah makin tajam
     • Zonasi ditetapkan berdasarkan DEM-DEKM (kecuali
       Kep. Riau)
     • Basis pertimbangan adalah ceruk pasar yang gemuk,
       bukan hak warga.
   Hak warga atas informasi dan komunikasi diganti dengan
    warga sebagai sasaran pasar
ANALOG                              DIGITAL
                                                    LEMBAGA PENYIARAN
            Penyelenggara Program    LEMBAGA          PENYELENGGARA
            Siaran                  PENYIARAN           PENYIARAN
                                                    MULTIPLEKSING (MUX)
PENYIARAN
 LEMBAGA




            Pemegang Hak
            Penggunaan Frekuensi    Penyelenggara       Penyedia Menara
                                    Program
            Penyelenggara           Siaran
            Infrastruktur/Mux                           Pemegang Hak
                                                        Penggunaan Frekuensi

            Penyedia Menara                             Penyelenggara
                                                        Infrastruktur/Mux




                 VERTIKAL                       HORIZONTAL
 Peluang memasukkan jaminan hak publik pada
  Revisi UU Penyiaran
 Batalkan Permen




                      - END -

More Related Content

More from SatuDunia Foundation

Policy Paper NGOs Kebijakan Telematika
Policy Paper NGOs Kebijakan TelematikaPolicy Paper NGOs Kebijakan Telematika
Policy Paper NGOs Kebijakan TelematikaSatuDunia Foundation
 
Indepth report belajar dari gerakan sosial digital di indonesia
Indepth report belajar dari gerakan sosial digital di indonesiaIndepth report belajar dari gerakan sosial digital di indonesia
Indepth report belajar dari gerakan sosial digital di indonesiaSatuDunia Foundation
 
Indepth report belajar dari kasus lapindo
Indepth report belajar dari kasus lapindoIndepth report belajar dari kasus lapindo
Indepth report belajar dari kasus lapindoSatuDunia Foundation
 
Konglomerasi media di Era Digital dan Kebebasan Informasi
Konglomerasi media di Era Digital dan Kebebasan InformasiKonglomerasi media di Era Digital dan Kebebasan Informasi
Konglomerasi media di Era Digital dan Kebebasan InformasiSatuDunia Foundation
 
Laporan akhir tahun ruu konvergensi telematika 2011
Laporan akhir tahun ruu konvergensi telematika 2011Laporan akhir tahun ruu konvergensi telematika 2011
Laporan akhir tahun ruu konvergensi telematika 2011SatuDunia Foundation
 
Presentation media briefing (firdaus cahyadi)
Presentation media briefing (firdaus cahyadi)Presentation media briefing (firdaus cahyadi)
Presentation media briefing (firdaus cahyadi)SatuDunia Foundation
 
Warta tkpkd lombok tengah edisi ii
Warta tkpkd lombok tengah edisi iiWarta tkpkd lombok tengah edisi ii
Warta tkpkd lombok tengah edisi iiSatuDunia Foundation
 
2 peta-jalan-percepatan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-di-indonesia -...
2 peta-jalan-percepatan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-di-indonesia -...2 peta-jalan-percepatan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-di-indonesia -...
2 peta-jalan-percepatan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-di-indonesia -...SatuDunia Foundation
 
1 laporan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-indonesia-2010 -201011181321...
1 laporan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-indonesia-2010 -201011181321...1 laporan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-indonesia-2010 -201011181321...
1 laporan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-indonesia-2010 -201011181321...SatuDunia Foundation
 
Konvergensi industri media dan hak publik
Konvergensi industri media dan hak publikKonvergensi industri media dan hak publik
Konvergensi industri media dan hak publikSatuDunia Foundation
 
Hiv aids dan media sosial aditya wardana
Hiv aids dan media sosial  aditya wardanaHiv aids dan media sosial  aditya wardana
Hiv aids dan media sosial aditya wardanaSatuDunia Foundation
 

More from SatuDunia Foundation (20)

Policy Paper NGOs Kebijakan Telematika
Policy Paper NGOs Kebijakan TelematikaPolicy Paper NGOs Kebijakan Telematika
Policy Paper NGOs Kebijakan Telematika
 
Indepth report belajar dari gerakan sosial digital di indonesia
Indepth report belajar dari gerakan sosial digital di indonesiaIndepth report belajar dari gerakan sosial digital di indonesia
Indepth report belajar dari gerakan sosial digital di indonesia
 
A-Z Konvergensi Telematika
A-Z Konvergensi TelematikaA-Z Konvergensi Telematika
A-Z Konvergensi Telematika
 
Komik publikasi KM 2012
Komik publikasi KM 2012 Komik publikasi KM 2012
Komik publikasi KM 2012
 
Indepth report belajar dari kasus lapindo
Indepth report belajar dari kasus lapindoIndepth report belajar dari kasus lapindo
Indepth report belajar dari kasus lapindo
 
Konglomerasi media di Era Digital dan Kebebasan Informasi
Konglomerasi media di Era Digital dan Kebebasan InformasiKonglomerasi media di Era Digital dan Kebebasan Informasi
Konglomerasi media di Era Digital dan Kebebasan Informasi
 
Mapping Media Policy in Indonesia
Mapping Media Policy in IndonesiaMapping Media Policy in Indonesia
Mapping Media Policy in Indonesia
 
Laporan akhir tahun ruu konvergensi telematika 2011
Laporan akhir tahun ruu konvergensi telematika 2011Laporan akhir tahun ruu konvergensi telematika 2011
Laporan akhir tahun ruu konvergensi telematika 2011
 
Presentation media briefing (firdaus cahyadi)
Presentation media briefing (firdaus cahyadi)Presentation media briefing (firdaus cahyadi)
Presentation media briefing (firdaus cahyadi)
 
Warta tkpkd lombok tengah edisi ii
Warta tkpkd lombok tengah edisi iiWarta tkpkd lombok tengah edisi ii
Warta tkpkd lombok tengah edisi ii
 
Id mdgr2007 bahasa
Id mdgr2007 bahasaId mdgr2007 bahasa
Id mdgr2007 bahasa
 
Id mdgr2007 advokasi_bahasa
Id mdgr2007 advokasi_bahasaId mdgr2007 advokasi_bahasa
Id mdgr2007 advokasi_bahasa
 
2 peta-jalan-percepatan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-di-indonesia -...
2 peta-jalan-percepatan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-di-indonesia -...2 peta-jalan-percepatan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-di-indonesia -...
2 peta-jalan-percepatan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-di-indonesia -...
 
1 laporan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-indonesia-2010 -201011181321...
1 laporan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-indonesia-2010 -201011181321...1 laporan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-indonesia-2010 -201011181321...
1 laporan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-indonesia-2010 -201011181321...
 
Mereka berani melawan pemiskinan
Mereka berani melawan pemiskinanMereka berani melawan pemiskinan
Mereka berani melawan pemiskinan
 
Sapa edisi 1 desember 2011
Sapa edisi 1 desember 2011Sapa edisi 1 desember 2011
Sapa edisi 1 desember 2011
 
Konvergensi industri media dan hak publik
Konvergensi industri media dan hak publikKonvergensi industri media dan hak publik
Konvergensi industri media dan hak publik
 
Hiv aids dan media sosial aditya wardana
Hiv aids dan media sosial  aditya wardanaHiv aids dan media sosial  aditya wardana
Hiv aids dan media sosial aditya wardana
 
Ham dan hiv aids harwib
Ham dan hiv aids harwibHam dan hiv aids harwib
Ham dan hiv aids harwib
 
Hak odha dan lgbt king oey
Hak odha dan lgbt king oeyHak odha dan lgbt king oey
Hak odha dan lgbt king oey
 

120216 digital (mujtaba hamdi)

  • 1. Mujtaba Hamdi 16 Februari 2012
  • 2. Permen Kominfo No 22 Tahun 2011 tentang Penyelenggaran Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (=“Migrasi Analog ke Digital”)  Permen Kominfo No 23 Tahun 2011 tentang Frekuensi Digital  Permen Kominfo No 5 Tahun 2012 tentang Standar DVB- T2  Kepmen Kominfo No 95 Tahun 2012 tentang Peluang Usaha Multipleksing Zona 4, Zona 5, Zona 6, Zona 7, Zona 15
  • 3. 15
  • 4. Konsekuensi dari: • Permen 22/2011 (Pasal 5 [2]): MUX wajib punya IPP • Permen 22/2011 (Pasal 5 [4]): Pemilik MUX boleh menguasai lebih dari 1 zona  Pemusatan Kepemilikan  MUX hanya diisi pemodal incumbent  Monopoli MUX dapat membatasi Lembaga Program Siaran  Tersingkirnya pemain/penyiaran lokal  Kian terpuruknya LPP dan LPK
  • 5. LPS-1 sd 12 LPS-1 sd 12 LPS-1 sd 12 LPS-1 sd 12 LPS-1 sd 12 MUX-1 LPS-1 sd 12 MUX-2 LEMBAGA LPS-1 sd 12 LEMBAGA PENYIARAN MUX-3 LPS-1 sd 12 LPS-1 sd 12 PENYIARAN PENYELENGGARA LPS-1 sd 12 PENYELENGGARA PENYIARAN MUX-4 dst LPS-1 sd 12 LPS-1 sd 12 PROGRAM MULTIPLEKSING SIARAN MUX-5 TVRI TVRI LPS-1 sd 12 LPP LOKAL LPS-1 sd 12 LP KOMUNITAS LPS-1 sd 12 LPS-1 sd 12 LPS-1 sd 12 LPP-1 sd 12
  • 6. Keanekaragaman semu: • makin banyak channel, berasal dari sumber yang sama. • Pengusaha content digital tidak diatur kepemilikannya. Potensi industri content lokal dicaplok yang lebih besar (nasional)  Ketimpangan akses antarwilayah makin tajam • Zonasi ditetapkan berdasarkan DEM-DEKM (kecuali Kep. Riau) • Basis pertimbangan adalah ceruk pasar yang gemuk, bukan hak warga.  Hak warga atas informasi dan komunikasi diganti dengan warga sebagai sasaran pasar
  • 7. ANALOG DIGITAL LEMBAGA PENYIARAN Penyelenggara Program LEMBAGA PENYELENGGARA Siaran PENYIARAN PENYIARAN MULTIPLEKSING (MUX) PENYIARAN LEMBAGA Pemegang Hak Penggunaan Frekuensi Penyelenggara Penyedia Menara Program Penyelenggara Siaran Infrastruktur/Mux Pemegang Hak Penggunaan Frekuensi Penyedia Menara Penyelenggara Infrastruktur/Mux VERTIKAL HORIZONTAL
  • 8.  Peluang memasukkan jaminan hak publik pada Revisi UU Penyiaran  Batalkan Permen  - END -