1. Aceh Peduli Korban Bencana Palu dan Donggala
Galang Donasi dan Aktifkan Media Center
BANDA ACEH—Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyerukan instansi pemerintah,
Aparatur Sipil Negara (ASN), sektor swasta, beserta seluruh komponen masyarakat, agar
bahu-membahu membantu korban bencana Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, begitu
tersiar khabar wilayah tersebut dilanda gempa berkekuatan 7,7 SR yang disusul tsunami
setinggi lima meter, pada 28 September 2018. Hal ini disampaikan Kepala Biro Humas dan
Prokol Setda Aceh Rahmad Raden, kepada awak media, Selasa (2/10).
Menindaklanjuti seruan tersebut, jelas Rahmad, Kepala Badan Penanggulangan Bencana
Aceh (BPBA) Teungku Dadek menggelar rapat koordinasi bertajuk Aceh Peduli Korban
Bencana Palu dan Donggala, Selasa (1/10). Rapat koordinasi ini menyepakati penggunaan
Rekening Khusus Gempa dan Tsunami Palu di BRI KPC Penayong, No: 2056-01-000365-30-
2, mengaktifkan Media Center di Biro Humas Setda Aceh, dan mempersiapkan para relawan
untuk menuju lokasi bencana, rincinya.
Menurut mantan Kepala Bagian Protokol Setda Aceh itu, rekening ksusus ini memberi
kemudahan bagi semua pihak untuk menyalurkan donasi terbaiknya, dan akan diteruskan
kepada para korban di Palu, Sigi, Donggala, dan wilayah bencana lainnya di Sulteng.
Donasi yang terkoordinasi dalam satu wadah seperti ini, jelas Rahmad lebih lanjut, akan
lebih berdaya guna bagi masyarakat Sulteng. Pada masa panik Aceh bisa membantu korban
secara optimal. Sedangkan pada saat rehabilitasi dan rekontruksi nanti, Aceh bisa
meninggalkan sesuatu yang berkesan lama di sana, seperti Masjid Jamik atau Pesantren
Terpadu Aceh, jelasnya.
“Kita bisa berbuat lebih banyak untuk korban bila donasinya terkoordinasi dengan baik,”
kata Rahmad.
Selain membuka rekening khusus, lanjutnya, Pemerintah Aceh akan menggalang donasi dari
pejabat dan staf instansi pemerintah, swasta, dan masyarakat. melalui acara amal, mapun
pada area bebas kenderaan (car free day), bersama para relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT),
Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Aceh, relawan lainnya bila ingin bergabung, katanya.
Rahmad melaporkan, donasi yang telah terkumpul per 1 Oktober 2018 pukul 16.00 Wib, sebesar
Rp.301.995.000. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah. Rahmad merasa yakin
sumbangan masyarakat Aceh akan terus meningkat karena dapat merasakan bagaimana duka kita
saat tsunami 2004, dan bagaimana kepedulian masyarakat dunia kepada Aceh saat itu.
“Luka Palu dan Donggala merupakan duka kita dan ini saatnya membantu saudara-saudara kita di
sana,” ujar Rahmad sendu.
2. Media Center dan Relawan
Sementara itu, Rahmad mengaku telah mengaktifkan Media Center di Biro Humas dan
Protokol Setda Aceh. Rahmad menduga ada banyak warga asal Aceh di Sulteng. Media Ceter
itu menjadi wadah bagi masyarakat untuk melaporkan keberadaan keluarganya di Sulteg,
melalui melalui Telp/WA : 08116-88-66-55. Tim Media Center akan berusaha mencari tahu
keadaanya pascabencana melalui koordinasi dengan instansi terkait di Sulteng.
Selain itu, lanjutnya, Pemerintah Aceh akan mengirimkan sejumlah relawan yang telah
menyatakan kesiapannya menuju wilayah bencana, seperti Palu, Sigi, dan Donggala. Para
relawanitu antaralain dari Tagana10sebanyak orang,ACTsebanyak 5orang,dandari BPBA
sebanyak 3 orang. Para relawan yang hendak turun kelokasi bencana seyogyanya telah
mempersiapkan diri secara fisik, mental, finansial, dan logistik lainnya karena Pemerintah
Aceh tidak memiliki anggaran untuk memfasilitasinya saat ini.
“Relawan yang hendak membantu korban bencana harus siap fisik, mental, finansial, dan
logistik yang cukup, agar tidak menjadi persoalan baru di kawasan bencana,” tutup Rahmad.
Rapat koordinasi yang digelar di Aula BPBA Aceh itu dihadiri Kepala Dinas Sosial Aceh,
Kepala Biro Humas dan Protokol Aceh, Tagana, RAFI