SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
Abu Dahdah
Aku telah menjualnya
kepada Allah

Fahlul Amri
Abu Dahdah,
Aku telah menjualnya kepada Allah
Penulis
Fahlul Amri
Penyunting
Bahrum Subagia
Perwajahan Isi
B.S. Gia
Penata Letak
Bahgia
Desain Sampul
Abu Abdil Hafiz
Penerbit

Melek Pustaka
Bogor: JL. KH. Sholeh Iskandar Km.2. Bogor 16162
Telp. 085813405685
e-mail: redaksimelek@yahoo.com
cetakan pertama, Desember 2013 M/ Shafar 1435 H

Melek adalah akronim dari Medium Intelektual yang awalnya sebuah komunitas
santri-santri Ulil Albaab Bogor. Komunitas ini terus berusaha memberikan
pencerahan-pencerahan kepada umat Islam menuju kejayaannya. Kami
berkomitmen untuk menebarkan ilmu-ilmu keislaman yang bermanfaat bagi
kaum muslimin.

1
D

ahulu, di zaman Rasulullah, hiduplah seorang
anak yatim yang masih kecil. Dia memiliki
sebuah kebun yang ditinggalkan orang tuanya

untuknnya. Ia hendak membangun sebuah dinding di
sekeliling kebun tersebut. Lalu, ia mendatangi sebuah
tempat, di mana di sekelilinginya terdapat banyak
pohon kurma milik tetangganya.
Untuk membangun dinding tersebut, ternyata
ada sebuah pohon kurma yang tumbuh tidak lurus,
pohon kurma itu pun sudah tampak tua. Lantas, ia
meminta tetangganya tersebut agar merelakan satu
pohon kurma tersebut agar menjadi miliknya, sehingga
ia bisa membangun dinding di kebunnya tersebut.
Namun sang tetangga menolak usulannya. Anak yatim
itupun berkata pada tetangganya itu, “Anda memiliki
banyak pohon kurma dan pohon kurma anda yang
bengkok ini tidak akan merugikan anda jika diberikan
kepadaku, sehingga aku bisa membangun sebuah
dinding di dalam kebunku.”

2
Tetangganya menolak. Dengan kesal, anak
yatim tersebut pergi dan mengadukan hal tersebut
kepada Rasulullah. Kemudian, Rasulullah memanggil
anak yatim itu dan tetangganya.
Dengan lemah lembut, Beliau meminta kepada
Si Tetangga untuk merelakan pohon kurmanya,
“Berikan satu pohon kurma itu kepada saudaramu...”
Akan tetapi, tetangganya itu tetap menolak dan
ia marah serta kesal atas pengaduan anak yatim
tersebut kepada Rasulullah. Tetangganya berkata, “Ini
adalah hak saya, ini pohon saya. Saya tidak akan
memberikannya kepada anak itu.”
Seketika itu, meneteslah air mata di wajah anak
yatim tersebut. Tidak ada bapak tempat ia mengadu
perihal masalah ini karena ayahnya telah meninggal.
Rasulullah sendiripun tidak bisa memaksa lelaki itu.
Karena itu merupakan haknya.
Rasulullah berkata, “Berikan pohon kurma itu
kepada saudaramu dan engkau akan mendapatkan
3
surga.” Lelaki itu menjawab dengan marah, “ Saya tidak
mau, saya tidak mau.” Lelaki itupun berdiri dan
Rasulullah hanya terdiam sesat, karena bagaimana bisa
seseorang menolak surga dan hal apa yang ganjarannya lebih besar daripada surga?
Pada saat itu, para sahabat yang sedang
berkumpul pada pertemuan itu. Datanglah Abu Dahdah
dan mendekat pada Rasulullah dan berkata,“Yaa
Rasulullah.. Jika saya beli pohon kurma itu dari lelaki
tadi, apakah saya akan tetap mendapatkan tawaran
yang sama (surga)?”
Rasulullah memberikan isyarat dan berkata, “Iya..”
Abu Dahdah memiliki sebuah kebun di kota
Madinah, dan semua orang tau akan hal itu. Di
dalamnya terdapat 500 pohon kurma, dan terdapat
sebuah rumah yang bagus. Cuma hal itu yang dimiliki
oleh

Abu

Dahdah.

Namun,

ketika

ia

melihat

kesempatan emas di depan matanya, yaitu bahwa
hasilnya adalah surga, Abu Dahdah menemui dan
4
berkata pada tetangga anak yatim tersebut dan
berkata, “Apakah kamu tahu tentang kebun kurma
saya di Madinah?”
Lelaki itupun menjawab, “Siapakah orang yang
tidak tahu dengan kebunmu yang terkenal itu?” Abu
Dahdah berkata, “Maukah kau menukarkan satu pohon
kurmamu itu dengan seluruh kebunku itu?”
Orang-orang berkomentar, “Apakah kau sudah
gila? Apakah kau mabuk? Ada apa denganmu?” Abu
Dahdah berkata, “Hai orang-orang, saksikanlah.” Lelaki
tadi menerima tawaran Abu Dahdah dan langsung
memberitahukan kepada anak yatim tersebut bahwa ia
bisa memiliki satu pohon kurma tersebut. Abu Dahdah
pun berbalik menuju Nabi, dan berkata, “Yaa
Rasulullah, apakah sudah ada pohon kurma di surga
buatku sekarang?”
Rasulullah menjawab, “Betapa banyak Pohon
kurma yang sedang berbuah, betapa banyak bagian
untuk Abu Dahdah sekarang di Surga.” Perawi
5
mengatakan bahwa Rasulullah mengulangi hal tersebut
tidak hanya sekali. Lantas Abu Dahdah bangkit
meninggalkan perkumpulan itu dan pergi ke kebunnya
di mana sekarang istri dan anak-anaknya berda di
dalam kebun tersebut.
Abu Dahdah memangggil istrinya dari luar
kebun tersebut. Istrinya menjawab, “Iya”. Abu Dahdah
menyuruhnya segera keluar dari kebun tersebut
sekarang. Istrinya bertanya , “Kenapa?”. Abu Dhadah
menjawab, “Aku telah menjualnya dengan sebatang
pohon kurma di Surga.” Lantas apakah yang diucapkan
istrinya? Apakah ia mengeluh, di manakah kita akan
tinggal? Apakah keuntungan dunia yang kita dapat?
Apakah ia mengeluh tentang uang yang telah habis?
Bagaimana bisa 1 batang pohon kurma ditukar dengan
500 pohon kurma? Istrinya menjawab, “Allahu Akbar.
Ini sungguh jual beli yang menguntungkan wahai Abu
Dahdah.” Kemudian Istrinya membawa anak-anaknya
keluar dari kebunnya tersebut. Kemudian istrinya tadi
mencari kantong yang dibawa anaknya yang berisi
6
kurma dan mengelurkan semua isinya sambil berkata,
“Ini bukan untuk kita anakku.. ini untuk Allah”
Inilah gambaran kepada kita saudara-saudaraku
tentang keadaan orang-orang yang sholeh sebelum
kita, mereka merasakan bahwa surga itu dekat
sehingga mereka rela mengorbankan segalanya untuk
Allah semata. Tapi puaskah Abu Dahdah terhadap apa
yang telah ia dapatkan? Sekali-kali Tidak!
Pada saat terjadi Perang Uhud, saat Rasulullah
terluka ketika Utbah bin Abi Waqqas melemparkan
sebuah batu ke arah Rasulullah sehingga gigi beliau
patah. Lalu Abdullah bin Qarnia datang dari arah
belakang, Rasulullah terluka karena lemparan batu ke
arah wajahnya. Dan dia memukulkan pedangnya ke
bahu Rasulullah, kemudian Abdulloh ibn Shihab az
Zuhri memukul kepala Rasulullah sehingga kepala
Rasulullah mengalir darah. Ketika itu Rasulullah tidak
mampu bangkit, dan berdiri dan saat itu pasukan
musuh semakin mendekat. Kemudian Rasulullah

7
berkata pada para sahabat, “Siapakah di antara kalian
yang akan menjadi tetanggaku di Surga maka
hentikanlah pasukan ini sampai mereka mati semua”.
Setelah pertempuran selesai, Rasulullah kembali
dan mencari para sahabat yang tewas dalam
pertempuran dan tahukah apa yang beliau temukan?
Beliau menemukan jasad Abu Dahdah telah terbujur
kaku bersimbah darah. Rasulullah pun berlutut sambil
menangis dan memperhatikan jasad Abu Dahdah dan
bersabda, “Sekarang Betapa banyak pohon kurma di
Surga untukmu Wahai Abu Dahdah?”
Inilah gambaran jelas bagi kita semua, betapa
bagi para sahabat Rodiyallohu anhum jami’an sangat
bersemangat terhadap perkara akhirat. Akhirat begitu
nampak jelas di hati mereka, sehingga harta, jiwa rela
mereka korbankan untuk surga. Nilai harta di dunia ini
yang

mereka

miliki,

tidak

sebanding

dengan

kenikmatan surga dan ridho Allah yang akan mereka
dapatkan. Sangat wajar sekali Allah telah memuji

8
mereka dari langit ketujuh, di atas Arsy-Nya. Keimanan
mereka tak perlu diragukan lagi. Mereka telah
membenarkan janji dan ancaman dari Rabbul Arsy Al
Adziim.

9

More Related Content

What's hot

Syekh Abdul Qadir Jailani
Syekh Abdul Qadir JailaniSyekh Abdul Qadir Jailani
Syekh Abdul Qadir JailaniIlliyin Studio
 
Cahaya cinta habib munzir al musawa 2
Cahaya cinta habib munzir al musawa 2Cahaya cinta habib munzir al musawa 2
Cahaya cinta habib munzir al musawa 2Buya Fachriy
 
Adab terhadap diri sendiri
Adab terhadap diri sendiriAdab terhadap diri sendiri
Adab terhadap diri sendiriridwansyah218
 
Kepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrah
Kepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrahKepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrah
Kepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrahErman Hidayat
 
Sirah - Kehidupan Nabi SAW
Sirah - Kehidupan Nabi SAWSirah - Kehidupan Nabi SAW
Sirah - Kehidupan Nabi SAWNota Diniyah
 

What's hot (13)

Sifat rasulullah
Sifat  rasulullahSifat  rasulullah
Sifat rasulullah
 
Rasulullah s.a.w.
Rasulullah s.a.w.Rasulullah s.a.w.
Rasulullah s.a.w.
 
Syekh Abdul Qadir Jailani
Syekh Abdul Qadir JailaniSyekh Abdul Qadir Jailani
Syekh Abdul Qadir Jailani
 
Cahaya cinta habib munzir al musawa 2
Cahaya cinta habib munzir al musawa 2Cahaya cinta habib munzir al musawa 2
Cahaya cinta habib munzir al musawa 2
 
Abdilah bin masut
Abdilah bin masutAbdilah bin masut
Abdilah bin masut
 
Abdullah bin zubair
Abdullah bin zubairAbdullah bin zubair
Abdullah bin zubair
 
Adab terhadap diri sendiri
Adab terhadap diri sendiriAdab terhadap diri sendiri
Adab terhadap diri sendiri
 
1001 kisah-teladan-islam
1001 kisah-teladan-islam1001 kisah-teladan-islam
1001 kisah-teladan-islam
 
Tanya jawab tentan minuman
Tanya jawab tentan  minumanTanya jawab tentan  minuman
Tanya jawab tentan minuman
 
Sifat rasulullah
Sifat rasulullahSifat rasulullah
Sifat rasulullah
 
Kepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrah
Kepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrahKepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrah
Kepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrah
 
Sirah - Kehidupan Nabi SAW
Sirah - Kehidupan Nabi SAWSirah - Kehidupan Nabi SAW
Sirah - Kehidupan Nabi SAW
 
Sejarah Syaikh Nawawi Al
Sejarah Syaikh Nawawi AlSejarah Syaikh Nawawi Al
Sejarah Syaikh Nawawi Al
 

Viewers also liked (14)

Revisi tafsir al quran
Revisi tafsir al quranRevisi tafsir al quran
Revisi tafsir al quran
 
Satu hari satu doa (1)
Satu hari satu doa (1)Satu hari satu doa (1)
Satu hari satu doa (1)
 
2013_5
2013_52013_5
2013_5
 
Tarbijakaitse
TarbijakaitseTarbijakaitse
Tarbijakaitse
 
#110 (2013)
#110 (2013)#110 (2013)
#110 (2013)
 
Create free website
Create free websiteCreate free website
Create free website
 
№111 (2013)
№111 (2013)№111 (2013)
№111 (2013)
 
2013_3
2013_32013_3
2013_3
 
How green tea helps to burn fat
How green tea helps to burn fatHow green tea helps to burn fat
How green tea helps to burn fat
 
2013_8
2013_82013_8
2013_8
 
№122 (11_2014)
№122 (11_2014)№122 (11_2014)
№122 (11_2014)
 
№114 (2014)
№114 (2014)№114 (2014)
№114 (2014)
 
2013_9
2013_92013_9
2013_9
 
Kata kata positif dalam mendidik Anak
Kata kata positif dalam mendidik AnakKata kata positif dalam mendidik Anak
Kata kata positif dalam mendidik Anak
 

More from BahRum Subagia

10 sahabat yang dijamin masuk surga
10 sahabat yang dijamin masuk surga10 sahabat yang dijamin masuk surga
10 sahabat yang dijamin masuk surgaBahRum Subagia
 
Panduan islam dalam mencari rejeki
Panduan islam dalam mencari rejekiPanduan islam dalam mencari rejeki
Panduan islam dalam mencari rejekiBahRum Subagia
 
Sultan Muhammad Al Fatih
Sultan Muhammad Al FatihSultan Muhammad Al Fatih
Sultan Muhammad Al FatihBahRum Subagia
 
Catatan Parenting: Strategi 1 fokus pada solusi
Catatan Parenting: Strategi 1 fokus pada solusiCatatan Parenting: Strategi 1 fokus pada solusi
Catatan Parenting: Strategi 1 fokus pada solusiBahRum Subagia
 
Laporan Praktek Kerja Lapangan KPI UIKA 2014
Laporan Praktek Kerja Lapangan KPI UIKA  2014Laporan Praktek Kerja Lapangan KPI UIKA  2014
Laporan Praktek Kerja Lapangan KPI UIKA 2014BahRum Subagia
 
Meraih hidup bahagia cet 2
Meraih hidup bahagia cet 2Meraih hidup bahagia cet 2
Meraih hidup bahagia cet 2BahRum Subagia
 
Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)
Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)
Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)BahRum Subagia
 
Power fiqh siyasah (2)
Power fiqh siyasah (2)Power fiqh siyasah (2)
Power fiqh siyasah (2)BahRum Subagia
 
Dengan amalan sederhana, raih banyak pahala
Dengan amalan sederhana, raih banyak pahalaDengan amalan sederhana, raih banyak pahala
Dengan amalan sederhana, raih banyak pahalaBahRum Subagia
 
Komunikasi kelompok dalam perspektif psikologi
Komunikasi kelompok dalam perspektif psikologiKomunikasi kelompok dalam perspektif psikologi
Komunikasi kelompok dalam perspektif psikologiBahRum Subagia
 
Makalah mata kuliah manajemen dakwah (orientalisme)
Makalah mata kuliah manajemen dakwah (orientalisme)Makalah mata kuliah manajemen dakwah (orientalisme)
Makalah mata kuliah manajemen dakwah (orientalisme)BahRum Subagia
 
Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)
Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)
Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)BahRum Subagia
 
Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)
Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)
Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)BahRum Subagia
 

More from BahRum Subagia (20)

10 sahabat yang dijamin masuk surga
10 sahabat yang dijamin masuk surga10 sahabat yang dijamin masuk surga
10 sahabat yang dijamin masuk surga
 
Sti 1 akidah akhlak
Sti 1 akidah akhlakSti 1 akidah akhlak
Sti 1 akidah akhlak
 
Studi ilmu hadis
Studi ilmu hadisStudi ilmu hadis
Studi ilmu hadis
 
Panduan islam dalam mencari rejeki
Panduan islam dalam mencari rejekiPanduan islam dalam mencari rejeki
Panduan islam dalam mencari rejeki
 
Sultan Muhammad Al Fatih
Sultan Muhammad Al FatihSultan Muhammad Al Fatih
Sultan Muhammad Al Fatih
 
Catatan Parenting: Strategi 1 fokus pada solusi
Catatan Parenting: Strategi 1 fokus pada solusiCatatan Parenting: Strategi 1 fokus pada solusi
Catatan Parenting: Strategi 1 fokus pada solusi
 
Laporan Praktek Kerja Lapangan KPI UIKA 2014
Laporan Praktek Kerja Lapangan KPI UIKA  2014Laporan Praktek Kerja Lapangan KPI UIKA  2014
Laporan Praktek Kerja Lapangan KPI UIKA 2014
 
Dzikir setelah shalat
Dzikir setelah shalatDzikir setelah shalat
Dzikir setelah shalat
 
Meraih hidup bahagia cet 2
Meraih hidup bahagia cet 2Meraih hidup bahagia cet 2
Meraih hidup bahagia cet 2
 
Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)
Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)
Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)
 
Power fiqh siyasah (2)
Power fiqh siyasah (2)Power fiqh siyasah (2)
Power fiqh siyasah (2)
 
Dengan amalan sederhana, raih banyak pahala
Dengan amalan sederhana, raih banyak pahalaDengan amalan sederhana, raih banyak pahala
Dengan amalan sederhana, raih banyak pahala
 
Komunikasi kelompok dalam perspektif psikologi
Komunikasi kelompok dalam perspektif psikologiKomunikasi kelompok dalam perspektif psikologi
Komunikasi kelompok dalam perspektif psikologi
 
Hukum musik
Hukum musikHukum musik
Hukum musik
 
Makalah mata kuliah manajemen dakwah (orientalisme)
Makalah mata kuliah manajemen dakwah (orientalisme)Makalah mata kuliah manajemen dakwah (orientalisme)
Makalah mata kuliah manajemen dakwah (orientalisme)
 
Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)
Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)
Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)
 
Fiqih dakwah
Fiqih dakwahFiqih dakwah
Fiqih dakwah
 
Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)
Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)
Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)
 
Konsep kebahagiaan
Konsep kebahagiaanKonsep kebahagiaan
Konsep kebahagiaan
 
Dakwah melalui radio
Dakwah melalui radioDakwah melalui radio
Dakwah melalui radio
 

Kisah abu dahdah

  • 1. Abu Dahdah Aku telah menjualnya kepada Allah Fahlul Amri
  • 2. Abu Dahdah, Aku telah menjualnya kepada Allah Penulis Fahlul Amri Penyunting Bahrum Subagia Perwajahan Isi B.S. Gia Penata Letak Bahgia Desain Sampul Abu Abdil Hafiz Penerbit Melek Pustaka Bogor: JL. KH. Sholeh Iskandar Km.2. Bogor 16162 Telp. 085813405685 e-mail: redaksimelek@yahoo.com cetakan pertama, Desember 2013 M/ Shafar 1435 H Melek adalah akronim dari Medium Intelektual yang awalnya sebuah komunitas santri-santri Ulil Albaab Bogor. Komunitas ini terus berusaha memberikan pencerahan-pencerahan kepada umat Islam menuju kejayaannya. Kami berkomitmen untuk menebarkan ilmu-ilmu keislaman yang bermanfaat bagi kaum muslimin. 1
  • 3. D ahulu, di zaman Rasulullah, hiduplah seorang anak yatim yang masih kecil. Dia memiliki sebuah kebun yang ditinggalkan orang tuanya untuknnya. Ia hendak membangun sebuah dinding di sekeliling kebun tersebut. Lalu, ia mendatangi sebuah tempat, di mana di sekelilinginya terdapat banyak pohon kurma milik tetangganya. Untuk membangun dinding tersebut, ternyata ada sebuah pohon kurma yang tumbuh tidak lurus, pohon kurma itu pun sudah tampak tua. Lantas, ia meminta tetangganya tersebut agar merelakan satu pohon kurma tersebut agar menjadi miliknya, sehingga ia bisa membangun dinding di kebunnya tersebut. Namun sang tetangga menolak usulannya. Anak yatim itupun berkata pada tetangganya itu, “Anda memiliki banyak pohon kurma dan pohon kurma anda yang bengkok ini tidak akan merugikan anda jika diberikan kepadaku, sehingga aku bisa membangun sebuah dinding di dalam kebunku.” 2
  • 4. Tetangganya menolak. Dengan kesal, anak yatim tersebut pergi dan mengadukan hal tersebut kepada Rasulullah. Kemudian, Rasulullah memanggil anak yatim itu dan tetangganya. Dengan lemah lembut, Beliau meminta kepada Si Tetangga untuk merelakan pohon kurmanya, “Berikan satu pohon kurma itu kepada saudaramu...” Akan tetapi, tetangganya itu tetap menolak dan ia marah serta kesal atas pengaduan anak yatim tersebut kepada Rasulullah. Tetangganya berkata, “Ini adalah hak saya, ini pohon saya. Saya tidak akan memberikannya kepada anak itu.” Seketika itu, meneteslah air mata di wajah anak yatim tersebut. Tidak ada bapak tempat ia mengadu perihal masalah ini karena ayahnya telah meninggal. Rasulullah sendiripun tidak bisa memaksa lelaki itu. Karena itu merupakan haknya. Rasulullah berkata, “Berikan pohon kurma itu kepada saudaramu dan engkau akan mendapatkan 3
  • 5. surga.” Lelaki itu menjawab dengan marah, “ Saya tidak mau, saya tidak mau.” Lelaki itupun berdiri dan Rasulullah hanya terdiam sesat, karena bagaimana bisa seseorang menolak surga dan hal apa yang ganjarannya lebih besar daripada surga? Pada saat itu, para sahabat yang sedang berkumpul pada pertemuan itu. Datanglah Abu Dahdah dan mendekat pada Rasulullah dan berkata,“Yaa Rasulullah.. Jika saya beli pohon kurma itu dari lelaki tadi, apakah saya akan tetap mendapatkan tawaran yang sama (surga)?” Rasulullah memberikan isyarat dan berkata, “Iya..” Abu Dahdah memiliki sebuah kebun di kota Madinah, dan semua orang tau akan hal itu. Di dalamnya terdapat 500 pohon kurma, dan terdapat sebuah rumah yang bagus. Cuma hal itu yang dimiliki oleh Abu Dahdah. Namun, ketika ia melihat kesempatan emas di depan matanya, yaitu bahwa hasilnya adalah surga, Abu Dahdah menemui dan 4
  • 6. berkata pada tetangga anak yatim tersebut dan berkata, “Apakah kamu tahu tentang kebun kurma saya di Madinah?” Lelaki itupun menjawab, “Siapakah orang yang tidak tahu dengan kebunmu yang terkenal itu?” Abu Dahdah berkata, “Maukah kau menukarkan satu pohon kurmamu itu dengan seluruh kebunku itu?” Orang-orang berkomentar, “Apakah kau sudah gila? Apakah kau mabuk? Ada apa denganmu?” Abu Dahdah berkata, “Hai orang-orang, saksikanlah.” Lelaki tadi menerima tawaran Abu Dahdah dan langsung memberitahukan kepada anak yatim tersebut bahwa ia bisa memiliki satu pohon kurma tersebut. Abu Dahdah pun berbalik menuju Nabi, dan berkata, “Yaa Rasulullah, apakah sudah ada pohon kurma di surga buatku sekarang?” Rasulullah menjawab, “Betapa banyak Pohon kurma yang sedang berbuah, betapa banyak bagian untuk Abu Dahdah sekarang di Surga.” Perawi 5
  • 7. mengatakan bahwa Rasulullah mengulangi hal tersebut tidak hanya sekali. Lantas Abu Dahdah bangkit meninggalkan perkumpulan itu dan pergi ke kebunnya di mana sekarang istri dan anak-anaknya berda di dalam kebun tersebut. Abu Dahdah memangggil istrinya dari luar kebun tersebut. Istrinya menjawab, “Iya”. Abu Dahdah menyuruhnya segera keluar dari kebun tersebut sekarang. Istrinya bertanya , “Kenapa?”. Abu Dhadah menjawab, “Aku telah menjualnya dengan sebatang pohon kurma di Surga.” Lantas apakah yang diucapkan istrinya? Apakah ia mengeluh, di manakah kita akan tinggal? Apakah keuntungan dunia yang kita dapat? Apakah ia mengeluh tentang uang yang telah habis? Bagaimana bisa 1 batang pohon kurma ditukar dengan 500 pohon kurma? Istrinya menjawab, “Allahu Akbar. Ini sungguh jual beli yang menguntungkan wahai Abu Dahdah.” Kemudian Istrinya membawa anak-anaknya keluar dari kebunnya tersebut. Kemudian istrinya tadi mencari kantong yang dibawa anaknya yang berisi 6
  • 8. kurma dan mengelurkan semua isinya sambil berkata, “Ini bukan untuk kita anakku.. ini untuk Allah” Inilah gambaran kepada kita saudara-saudaraku tentang keadaan orang-orang yang sholeh sebelum kita, mereka merasakan bahwa surga itu dekat sehingga mereka rela mengorbankan segalanya untuk Allah semata. Tapi puaskah Abu Dahdah terhadap apa yang telah ia dapatkan? Sekali-kali Tidak! Pada saat terjadi Perang Uhud, saat Rasulullah terluka ketika Utbah bin Abi Waqqas melemparkan sebuah batu ke arah Rasulullah sehingga gigi beliau patah. Lalu Abdullah bin Qarnia datang dari arah belakang, Rasulullah terluka karena lemparan batu ke arah wajahnya. Dan dia memukulkan pedangnya ke bahu Rasulullah, kemudian Abdulloh ibn Shihab az Zuhri memukul kepala Rasulullah sehingga kepala Rasulullah mengalir darah. Ketika itu Rasulullah tidak mampu bangkit, dan berdiri dan saat itu pasukan musuh semakin mendekat. Kemudian Rasulullah 7
  • 9. berkata pada para sahabat, “Siapakah di antara kalian yang akan menjadi tetanggaku di Surga maka hentikanlah pasukan ini sampai mereka mati semua”. Setelah pertempuran selesai, Rasulullah kembali dan mencari para sahabat yang tewas dalam pertempuran dan tahukah apa yang beliau temukan? Beliau menemukan jasad Abu Dahdah telah terbujur kaku bersimbah darah. Rasulullah pun berlutut sambil menangis dan memperhatikan jasad Abu Dahdah dan bersabda, “Sekarang Betapa banyak pohon kurma di Surga untukmu Wahai Abu Dahdah?” Inilah gambaran jelas bagi kita semua, betapa bagi para sahabat Rodiyallohu anhum jami’an sangat bersemangat terhadap perkara akhirat. Akhirat begitu nampak jelas di hati mereka, sehingga harta, jiwa rela mereka korbankan untuk surga. Nilai harta di dunia ini yang mereka miliki, tidak sebanding dengan kenikmatan surga dan ridho Allah yang akan mereka dapatkan. Sangat wajar sekali Allah telah memuji 8
  • 10. mereka dari langit ketujuh, di atas Arsy-Nya. Keimanan mereka tak perlu diragukan lagi. Mereka telah membenarkan janji dan ancaman dari Rabbul Arsy Al Adziim. 9