Puisi ini menggambarkan perasaan rindu yang mendalam terhadap seseorang. Tubuhnya bergetar dan jantungnya berdegup kencang mengingat sosok yang sangat istimewa baginya. Orang ini hadir di setiap pikiran dan ruang dalam hatinya, membuatnya buta akan yang lain dan sulit bernapas tanpa kehadirannya.

1. Entah apa yang terjadi,
Tiba-tiba saja tubuh ini bergetar tak tertahankan,
Gundah gelisah pun dengan kejam dan sadis berdatangan,
Dan harus kuakui, detak jantung ini berdegub hebat menjerit merindukanmu,
Ya, rindu akan segala tentangmu yang selalu istimewa.
Harus kukatakan,
Engkau begitu meraja dalam setiap ruang dan waktuku,
Menyusup lembut dan bersemayam dalam relung hati yang terdalam,
Membutakanku dari memandang kebaikan selain darimu,
Menulikanku dari mendengar selain tentangmu.
Harus kuakui,
Mengenangmu serasa menelan ribuan silet berkarat,
Mencabik dan mengoyakku dari dalam,
Meluluhlantakkanku dalam ketiadaan,
Dan menuntunku dalam keterombang-ambingan.
Rasa ini sungguh mencekik dan melilitku,
Membuatku sesak dan tak tahu lagi cara bernapas,
Aku sungguh hilang arah dengan sepasang kaki yang takut melangkah,
Aku hanya bisa tertawa lewat tetesan air mata,
Tiap kali mengenangmu, duhai kekasih, yaa rosuulullaah.