2. Pendahuluan
Setelah menghapal seluruh kode warna pada resistor, kini tiba saatnya untuk menguji
kemampuan kita, apakah kita dapat membaca resistor dengan mudah dan cepat.
Umumnya membaca resistor tidak sesulit yang kita bayangkan.
Satuan yang digunakan pada nilai resistor adalah Ohm (Ω)
Urutan satuan resitor dari yang terkecil hingga terbesar yang sering digunakan adalah Ohm,
Kilo Ohm (KOhm), dan Mega Ohm (MOhm).
Masing – masing satuan memiliki jarak kali 1000 tiap langkah dari satuan besar ke kecil, dan
bagi 1000 tiap langkah dari satuan kecil ke besar.
Contoh (kecil ke besar) 2 Ohm = ... Kilo Ohm, maka 2 dibagi 1000 = 0,002 Kohm
Contoh (besar ke kecil) 2 MOhm = ... Ohm, maka 2 dikali 1000 dikali 1000 = 2000000 Ohm
3. Perlu Diketahui
Umumnya, nilai resistor yang ada di pasaran bervariasi, namun tidak semua
nilai tersedia. Beberapa contoh nilai yang ada:
1Ohm, 10Ohm, 100Ohm, 1KOhm, 10KOhm, 100KOhm, 1MOhm. Jika nilai sudah
memasuki ribuan, maka nilai tersebut tidak lagi menggunakan Ohm melainkan Kilo.
220Ohm, 2,2kOhm, 22kOhm. Khusus untuk 2,2kOhm dan nilai yang berbentuk sama
posisinya kebanyakan orang menyebutnya dengan 2k2.
Kuruf ‘k (kilo)’ di sini sebagai pengganti tanda koma atau disebut juga 2kilo2, dan
angka berikut setelah satuan merupakan ratusan.
Namun jika nilainya 2020Ohm, kita tidak diperkenankan untuk menyebutnya 2k2.
Karena angka 20 tersebut merupakan puluhan.
50Ohm, 500Ohm dan lainnya.
4. Membaca Resistor: Menentukan Nilai
Cara termudah membaca resistor setelah kita mengenal kode warna pada gelang 1
dan 2 adalah menghitung dari 0 hingga 9 dan menyebutkan:
Hit (Hitam) = 0
Co (Coklat) = 1
Me (Merah) = 2
O (Oranye) = 3
Ku (Kuning) = 4
Hij (Hijau) = 5
Biru (Biru) = 6
U (Ungu) = 7
A (Abu abu) = 8
Pu (Putih) = 9
5. Membaca Resistor: Menentukan Nilai
Awal (Gelang 1 dan 2)
Kode warna pada gelang pertama dan kedua merupakan kode yang menentukan nilai
hambatan pada resistor tersebut.
Contoh: Jika ada resistor 4 gelang yang memiliki kode warna pertama dan kedua Kuning dan
Merah maka jika kita artikan kode tersebut yakni
Ku = 4
Me = 2
Maka nilai awal yang kita dapatkan adalah gabungan dari dua nilai tesebut, yakni 42 (4 dan
2).
Contoh lain kode warna gelang 1 dan 2:
Co = 1
Hit = 0
Maka nilai awal yang kita dapatkan adalah 10.
Meskipun Kode warna Hitam memiliki nilai 0, namun ia tidak pernah muncul di gelang
pertama melainkan kedua dan ketiga saja.
6. Membaca Resistor: Menentukan Angka
Nol (Gelang 3)
Kode warna gelang 3 pada resistor berfungsi sebagai penentu satuan atau secara
simple nya sebagai penambah angka nol atau pengurang angka nol. Metodenya
mengingatnya hampir sama dengan Gelang 1 dan 2, bedanya jika gelang 1 dan 2
memberi nilai maka pada gelang 3 kode tersebut merupakan jumlah angka nol
nya. Contoh:
Hit (Hitam) = 0 (Menambah 0 Angka 0 atau Tidak Menambah Angka 0 sama sekali) (-)
Co (Coklat) = 1 (Menambah 1 Angka 0) (0)
Me (Merah) = 2 (Menambah 2 Angka 0) (00)
O (Oranye) = 3 (Menambah 3 Angka 0) (000)
Ku (Kuning) = 4 (Menambah 4 Angka 0) (0.000)
Hij (Hijau) = 5 (Menambah 5 Angka 0) (00.000)
Biru (Biru) = 6 (Menambah 6 Angka 0) (000.000)
Em (Emas) = (Mengurangi 1 Angka 0) (,0)
Pe (Perak) = (Mengurangi 2 Angka 0) (,00)
7. Membaca Resistor: Menentukan Nilai
Toleransi (Gelang 4)
Pada resistor 4 Warna, nilai yang tersedia di pasaran umumnya hanya 3 saja.
Emas: 5%
Perak: 10%
Tak Berwarna 20%
Namun juga perlu diketahui bahwa terdapat 2 warna lain yang menentukan
toleransi.
Coklat: 1%
Merah: 2%
Semakin kecil nilai toleransi, semakin baik juga nilai resistansi yang dimiliki
resistor tersebut.