2. “Berbahagialah mereka yang mencurahkan seluruh hidup
demi pengabdian kepada Tuhan kita
Yesus Kristus, seperti
Dia juga telah mencurahkan hidup-Nya
demi keselamatan
manusia.”
(SV VII, 131 – 19 April
1658)
3. “Marilah mengasihi Allah,
marilah mengasihi Allah..
Tetapi dengan menyingsingkan
lengan baju dan dengan
bercucuran keringat kita”
(SV XI, 40)
4. “Jelas, bahwa saya
diutus bukan hanya
untuk mencintai
Allah, melainkan
juga agar Allah
dicinitai”
(SV XII, 262)
5. “Saya menegaskan
bahwa kita harus
menolong orang miskin
dan memastikan bahwa
mereka ditolong dengan
segala cara, baik oleh
kita sendiri maupun oleh
orang-orang lain…
Melakukan hal ini berarti
mewartakan injil baik
dengan kata-kata
maupun dengan
perbuatan-perbuatan.
Inilah cara yang paling sempurna.” (SV XII, 87)
6. “Bagi Tuhan Yesus, yang dianggap paling penting ialah
berkarya demi orang miskin. Bila Dia berkarya demi
orang yang bukan orang miskin, itu dilakukan-Nya
sebagai tugas sampingan.”
(St. Vinsensiusa Paulo – 25 Oktober 1643)
7. Para Imam dan Bruder Kongregasi Misi (CM)
Apakah panggilan Allah
bagiku [sebagai Vinsensian]?
8. “Berilah aku seorang pendoa, maka dia akan
mampu melakukan apa saja”
(St. Vinsensius a Paulo)
9. “Hendaknya kita mengangkat hati kepada Allah
dan mendengarkan-Nya, karena satu kata yang
kita terima dari Allah lebih berguna daripada
seribu argumentasi dan semua perhitungan
akal kita.” (SV V, 114)
10. Meskipun hidup kontemplatif lebih
sempurna daripada hidup yang aktif,
lebih sempurna lagi hidup yang dijiwai
oleh kontemplasi dan aksi sekaligus
sebagaimana hidup yang kita hayati
demi rahmat Tuhan (SV, III, 151)
12. “Inilah alasan
yang membuat
anda harus
melayani orangorang miskin,
yaitu bahwa
mereka
mewakili pribadi
Tuhan kita...”
(St. Vinsensius a
Paulo - 11
Nopember
1657)
13. “Kalau ada suatu
alasan yang dapat
dibenarkan untuk
meninggalkan doa,
maka alasan itu
ialah melayani
orang miskin. Meninggalkan Tuhan
hanya untuk
Tuhan… itu
namanya
bukan meninggalkan Tuhan…”
(SV 30 Mei 1647)
14. “Sepuluh kali sehari kalian mengunjungi orang miskin, maka
sepuluh kali sehari kalian akan menjumpai Allah di situ…
Kalian mengunjungi rumah orang miskin, tetapi di situ kalian
menjumpai Allah.”
(St. Vinsensius a Paulo)