1. Perumpamaan pokok anggur mengajarkan bahwa Yesus adalah pokok anggur dan kita adalah ranting-rantingnya. Tuhan akan turun tangan mendisiplin atau memangkas kita agar kita terus menghasilkan buah rohani.
2. Jika kita tidak menghasilkan buah, Tuhan akan mendisiplin kita. Jika kita menghasilkan buah, Tuhan akan memangkas kita agar lebih banyak berbuah
8. Menghasilkan buah,
memiliki dua makna, yaitu:
• Buah di dalam, yaitu: saat kita membiarkan Tuhan
bekerja di dalam diri kita untuk menghasilkan
keserupaan dengan Yesus Kristus – Galatia 5:22-23.
• Buah di luar, yaitu saat kita membiarkan Tuhan
bekerja melalui diri kita untuk menghasilkan kemuliaan
bagi diri-Nya, termasuk memberitakan Injil dan melayani
dalam seluruh kehidupan – 2 Korintus 9:8.
9. “Apa pelajaran yang dapat kita ambil
bagi hidup kita dari perumpamaan Yesus
tentang pokok anggur tersebut?
10. 1
Jika Kehidupan Kita Terus Menerus
Tdk Menghasilkan Buah, Tuhan
akan Turun Tangan Mendisiplin Kita
11. Tujuannya ialah membersihkan dan
membebaskan kita dari dosa agar dapat
menjalani kehidupan yang menjadi berkat
bagi sesama dan memuliakan Tuhan.
14. “Setiap ranting pada-Ku yang tidak
berbuah”: Hidup di dalam Kristus bukan
berarti kita tidak mengalami kegagalan.
Kita bisa jatuh dalam dosa shg kita tdk
menghasilkan buah untuk suatu waktu.
15. “Setiap ranting pada-Ku yg tdk berbuah
“dipotong-Nya”. Kata ‘dipotong’ mrpk
trjmahan dr kata Yun. “airÖ” yg lebih
tepat diterjemahkan sbg “dinaikan” atau
“diangkat”.
17. C.S. Lewis berkata, “Allah berbisik dalam
kesenangan kita, berbicara dalam keadaan biasa,
tetapi berteriak dalam penderitaan kita.
Penderitaan adalah soud systemnya Allah untuk
membangunkan dunia yang sedang tertidur”.
18. Semua tindakan pendisiplinan Tuhan dimaksudkan
untuk mendorong kita dengan penuh kasih supaya
kita bertumbuh menghasilkan buah.
20. Tuhan memangkas kita supaya membuang komitmenkomitmen yg tdk dewasa dan prioritas-prioritas yg
kurang penting, sehingga kita mengutamakan
Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya.
21. “… dan setiap ranting yang
berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia
lebih banyak berbuah” –
Yohanes 15:2b.
25. Perbandingan antara Disiplin dan Pembersihan
DISIPLIN
PEMBERSIHAN
TANDA AWAL
Kesukaran dan Penderitaan
Kesukaran dan Penderitaan
MENGAPA TERJADI
Kita Tidak Menyenangkan
Allah
Kita Sedang Menyenangkan
Allah
KEADAAN BUAH
Tidak Berbuah
Berbuah
TUJUAN
Berbuah
Lebih Banyak Berbuah
RESPON
Penyesalan dan Pertobatan
Kelegaan dan Penyerahan
Diri
KAPAN SELESAI
Ketika Bertobat
Ketika Allah Sudah Merasa
Selesai.
31. Pertama, hasrat yang tinggi dan meningkat
untuk menghasilkan buah yang lebih banyak lagi;
Kedua, merasa tidak puas dalam buah yang
telah kita hasilkan.
32. “Akulah pokok anggur dan kamulah
ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di
dalam Aku dan Aku di dalam dia,
ia berbuah banyak ...” Yohanes 15:5.
33. Tujuannya bukan agar kita melakukan
lebih banyak lagi bagi Allah, melainkan
supaya kita dpt menikmati persahabatan
yg paling memuaskan dengan Tuhan.
34. Kata “tinggal” berarti tetap
berhubungan dekat; berdiam bersama
untuk jangka waktu lama.
35. Kata “tinggal di dalam Kristus”
berarti tetap terkoneksi secara dekat;
intimasi dengan Kristus untuk jangka
waktu lama.