Dokumen tersebut membahas tentang tamak dan serakah terhadap harta. Tamak adalah keinginan yang berlebihan untuk memperoleh harta tanpa memperdulikan cara yang dilakukan. Surah Al-Humazah dan At-Takatsur mengingatkan bahaya sifat ini karena harta bersifat sementara sedangkan pertanggungjawaban akhirat abadi. Dokumen ini juga memberikan saran untuk menghindari tamak dengan memilih pola hidup sederhana dan tid
2.
Dalam bahasa Arab → serakah disebut tamak yang artinya sikap
tak pernah merasa puas dengan yang sudah dicapai.
Menurut istilah → tamak adalah cinta kepada dunia (harta)
terlalu berlebihan tanpa memperhatikan hukum haram yang
mengakibatkan adanya dosa besar. Karena ketidakpuasannya itu,
segala cara pun ditempuh.
Pengertian Tamak
Terhadap Harta
3.
Serakah adalah salah satu dari penyakit hati. Mereka
selalu menginginkan lebih banyak, tidak peduli
apakah cara yang ditempuh itu dibenarkan oleh
syariah atau tidak, tidak berpikir apakah harus
mengorbankan kehormatan orang lain atau tidak.
Yang penting, apa yang menjadi kebutuhan nafsu
syahwatnya terpenuhi.
4.
Tamak terhadap harta adalah suatu keinginan yang besar
untuk memperoleh harta sebanyak-banyaknya. Hal ini
didorong oleh kecintaan yang berlebihan terhadap harta, atau
bisa juga dipicu lewat pergaulan dan gaya hidup hedonis dan
konsumtif.
5.
Bakhil, karena cinta harta secara berlebihan sehingga
enggan berbagi dengan orang lain yang membutuhkan.
Egois, atau suatu sikap mementingkan diri sendiri
Individualis, sikap tidak peduli dengan lingkungannya.
Ambisius, hasrat berpacu untuk memperoleh harta
sebanyak-banyaknya.
Menjadikan harta sebagai “berhala”(sesuatu yang dipuja-
puja dan diimpikan) sehingga melalaikan tujuan
kehidupan hakiki (akhirat).
Akibat Buruk dari Sifat Tamak terhadap
Harta
6.
YUKS SIMAK VIDEO
QS. AL-HUMAZAH DAN AT-TAKATSUR BESERTA
ARTINYA
DALAM POSTINGAN BLOG SAYA
(nailahmedia.blogspot.com)
7.
Surah al-Humazah dan at-Takatsur sama-sama mengungkap
tentang perilaku orang-orang yang membanggakan
kemewahan dunia dan bermegah-megahan, hingga melalaikan
kehidupan akhirat.
Orang yang bermegah-megahan itu menganggap bahwa ia
akan memperoleh kenikmatan yang abadi. Padahal, kehidupan
dunia bersifat sementara, sedangkan kelak mereka pasti akan
dimintai pertanggungjawaban tentang harta yang mereka
bangga-banggakan di dunia.
Kedua surah ini sama-sama mengiformasikan tentang
ancaman siksa neraka. Mereka yang suka mencela dan
mengumpat akan berada di neraka Huthamah, sedangkan
orang-orang yang suka bermegah-megahan dan
membanggakan harta hingga melalaikan tujuan kehidupan
akhirat akan berada di neraka Jahim.
Keterkaitan erat Antara Surah al-Humazah
dan at-Takatsur, yaitu :
8.
Tidak membanggakan harta yang dimilikinya.
Memilih pola hidup sederhana tapi bermartabat.
Tidak menjadikan harta kekayaan sebagai tujuan hidup.
Harta kekayaan tidak menjadikan lalai kepada Allah Swt.
Bersikap selektif dengan tidak menghalalkan segala cara.
Mencari harta yang halal dan thayyib.
Menanamkan kesadaran bahwa harta kekayaan yang
dimiliki merupakan amanah yang akan dimintai
pertanggungjawaban di hadapan Allah Swt.
Cara untuk menghindari
ancaman neraka, antara lain: