4. Napza adalah singkatan
dari narkotika,
psikotropika, dan zat
adiktif lain, yaitu obat atau
zat yang jika masuk
kedalam tubuh akan
berpengaruh terhadap
fungsi tubuh, terutama
otak sehingga dapat
berpengaruh terhadap
kerja otak dan mengubah
perilaku pemakainya
menjadi tidak normal.
PENGERT
IAN
6. NAPZA
NARKOTIKA
PSIKOTROPIKA
ZAT ADIKTIF
LAIN
Zat yg mnimblkan
penurunan/perubahan
kesadaran, hilangnya rasa ,
mengurangi &
menghilangkan rasa nyeri &
dpt ketergantungan.
putau
cocain
ganja
zat /obat yg berkhasiat
psikoaktif mll pengaruh
selektif pd susunan saraf
pusat yg menyebabkan
perubahan khas pd
aktifitas mental & perilaku
ekstasi amphetamin
zat adiktif lainnya adalah
bahan / zat yang
berpengaruh psikoaktif selain
narkotika dan psikotropika. rokok miras
9. GOLONGAN I
Golongan narkotika ini hanya dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan
dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi
mengakibatkan ketergantungan.
Contoh: Heroin, Kokain, Daun Kokain, Opium, Ganja, Jicing,
Katinon, MDMDA/Ekstasi, dan lebih dari 65 macam jenis
lainnya.
10. GOLONGAN II
Golongan narkotika ini berkhasiat untuk pengobatan, namun
digunakan sebagai pilihan terakhir. Selain itu, dapat
digunakan untuk terapi dan/atau untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan. Mempunyai potensi tinggi
mengakibatkan ketergantungan.
Contoh: Morfin, Petidin, Fentanil, Metadon.
11. GOLONGAN III
Golongan narkotika ini berkhasiat untuk pengobatan dan
banyak digunakan dalam terapi dan/atau tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan, serta mempunyai potensi
ringan mengakibatkan ketergantungan.
Contoh: Kodein, Buprenorfin, Etilmorfina, Nikokodina,
Polkodina, Propiram, dan ada tiga belas macam termasuk
beberapa campuran lainnya.
12. GOLONGAN
PSIKOTROPIKA
Golongan I
psikotropika dengan daya adiktif atau efek candu yang sangat kuat.
Contoh : MDMA/ekstasi, LSD, dan psilosin.
Psikotropika jenis ini dilarang digunakan untuk terapi dan hanya untuk kepentingan
pengembangan atau penelitian ilmu kedokteran.
Golongan II
memiliki efek candu yang kuat, tetapi bisa digunakan untuk kepentingan riset dan
pengobatan (dalam supervisi dokter)
Contoh : amfetamin, deksamfetamin, ritalin, dan metilfenidat.
Golongan III
memiliki efek adiksi sedang dan bisa bisa digunakan untuk penelitian dan
pengobatan. Contoh : kodein, flunitrazepam, pentobarbital, buprenorfin, pentazosin, dan
glutetimid.
Golongan IV
memiliki daya adiktif atau efek candu ringan dan boleh digunakan untuk pengobatan.
Contoh : diazepam, nitrazepam, estazolam, dan clobazam.
13.
14. • Efek dari narkoba yang bisa
menekan sistem saraf pusat dan
mengurangi aktivitas fungsional
tubuh
• Pemakai merasa tenang bahkan
tertidur dan tidak sadarkan diri.
• Contoh: heroin, alkohol, pil
penenang
Depresan
15. Stimultan
• Efek dari narkoba yang bisa
mengakibatkan kerja organ tubuh
seperti jantung dan otak lebih
cepat dari biasanya
• Penggunanya lebih bertenaga serta
cenderung membuatnya lebih
senang dan gembira untuk
sementara waktu.
• Contoh: Shabu-shabu, ekstaksi,
kokain
16. Halusinogen
• Mengakibatkan pemakai menjadi
berhalusinasi.
• Pemakai melihat sesuatu yang
sebenarnya tidak nyata.
• Contoh: LSD, ganja/cannabis, magic
mushroom.
17. Alasan menyalahgunakan NAPZA bersifat
multikausal
No Alasan
1 Coba-coba
2 Iseng
3 Mencari ketenangan
4 Ikut teman
5 Menambah keberanian
6 Dipaksa seseorang
18. Efek NAPZA
•Napza beberapa kali
reseptor membuat cetakan
(blue-print)
•Cetakan akan menagih
masukan Napza
•Addict
21. Dampak
Napza
Fisik
Sakit kepala, mual, sulit
tidur.
Gangguan pada sistem
syaraf.
Gangguan pada jantung,
Tertular penyakit hepatitis
dan HIV-AIDS.
Over Dosis (Kematian).
Sosial
Menjadi antisosial dan
acuh tak acuh.
Hubungan dengan
keluarga menjadi tidak
harmonis.
Dikucilkan masyarakat.
Pendidikan terganggu.
Masa depan suram.
Psikis
Lamban kerja, sering
gelisah, Hilang
kepercayaan diri,
pengkhayal, penuh
curiga, Tingkah laku
brutal, Perasaan
kesal dan tertekan,
Menyakiti diri, bunuh
diri
24. Rehabilitasi Narkoba
• Pasal 54 UU Nomor 35 Tahun 2009
pecandu dan korban penyalahgunaan narkotika wajib
menjalani rehabilitasi untuk menghentikan
ketergantungan terhadap narkoba
• Rehabilitasi tersebut juga bertujuan untuk memulihkan
kemampuan fisik, mental, dan sosial penderita.
25. Rehabilitasi Narkoba
•Terdapat 3 tahap:
Rehabilitasi medis atau detoksifikasi
Rehabilitasi non-medis atau primer
Tahap bina lanjut
26. Rehabilitasi Medik
• Dalam detoksifikasi, dokter akan melakukan sejumlah
pemeriksaan fisik dan mental pada pecandu narkoba,
termasuk skrining infeksi menular seksual, HIV/AIDS, dan
lain-lain.
• Memutuskan apakah pasien memerlukan obat-obatan
tertentu agar tidak mengalami gejala putus obat (sakau)
yang disesuaikan dengan jenis narkoba dan derajat
keparahan.
27. Terapi simptomatik
memberikan obat medis sesuai gejala yang
muncul.
Terapi subtitusi
terapi ini digunakan untuk meminimalisir dampak
buruk sakau (gejala putus zat), dengan
memberikan obat pengganti
Terapi cold turkey
merupakan bentuk terapi detoksifikasi lama.
Pengguna akan ditempatkan di ruangan tertentu
selama dua minggu tanpa menggunakan obat
pengganti lainnya.
28. Rehabilitasi Non-Medis
• Therapeutic communities (TC)
Tujuannya adalah membantu pasien mengenal dirinya
melalui lima area pengembangan kepribadian, yaitu emosi
atau psikologis, manajemen perilaku, intelektual dan
spiritual, pendidikan, serta keterampilan untuk bebas dari
narkoba.
• Criminon
Tahapan ini bertujuan untuk membina pecandu agar tidak
kembali melakukan kejahatan.
• Pembinaan spiritual
Tujuannya adalah untuk mengembalikan nilai-nilai moral
atau agama untuk menjadi manusia yang lebih baik.
29. • Pecandu narkoba akan diberikan kegiatan yang sesuai
dengan minat dan bakat masing-masing. Tujuannya
adalah agar mereka bisa kembali melakukan pekerjaan
atau tetap produktif di lingkungan sosial selepas dari
rehabilitasi.
33. Sejarah HIV/AIDS
- Pertama kali dilaporkan 5 Juni 1981 pada 5 Lelaki
Homosexual di Los Angels, USA.
- HIV terdapat dua jenis, yaitu HIV-1 dan HIV-2.
- HIV-1 > mematikan HIV-2
- HIV-1 tersebar diseluruh dunia, sedangkan HIV-2
endemis di afrika barat.
- HIV berasal dari sejenis primata yang bermutasi dan
dapat menginfeksi manusia.
34. HIV/AIDS ???
HIV adalah ’human immunodeficiency
virus’, yaitu suatu virus (retrovirus) yang
menjangkiti sel-sel sistem kekebalan
tubuh manusia (terutama CD4 + T-sel dan
macrophages– komponen-komponen
utama sistem kekebalan sel)
AIDS (Acquired Immuno Deficiency
Syndrome) adalah sekumpulan gejala dan
infeksi yang timbul karena rusaknya sistem
kekebalan tubuh manusia akibat infeksi HIV.
36. SIAPA FAKTOR RISIKO AIDS?
• Pemakai napza jarum suntik
yang digunakan bersama
• Hubungan sexual tanpa
kondom
• Gonta-ganti pasangan sexual
• Ibu ke anak yang ada
dikandungan dan ibu
menyusui
• Transfusi darah (sudah
jarang)
• Memakai alat cukur bersama
BGM CARA MENGETAHUI ?
Kita dapat mengetahui
status HIV kita melaluhi:
VCT (Voluntary
Counseling and Testing)
• Konseling dan tes darah
secara sukarela
• Dapat dilakukan di klinik2
VCT
37. HIV/AIDS tidak menular jika:
1. Berjabat Tangan
2. Menggunakan Kamar Mandi bersama
3. Berenang 1 kolam renang
4. “Berciuman”
5. Vektor serangga
6. Menggunakan alat makan bersama
7. Berpelukan
8. Dan kegiatan sosial lainya.
38. Infeksi primer:
Virus masuk ke
tubuh
Masa Jendela (3 – 6
bulan): Saat Virus mulai
membangun kekuatan
untuk menyerang. Pada
tahapan ini, virus tidak
terdeteksi namun bisa
menularkan
Tahapan tanpa
gejala (HIV +): 3 – 10
tahun. Pada tahapan
ini, virus sudah mulai
berkembang, tapi
penderita masih bisa
beraktifitas normal
seperti biasa. Dan
tidak ada tanda-tanda
tertentu pada
penderita
Tahapan gejala
awal: pada
tahap ini, mulai
muncul penyakit-
penyakit ringan
pada penderita
seperti:
Diare, demam,
berat badan
turun, infeksi
pada mulut yang
berkepanjangan
Tahapan gejala
lanjutan (AIDS):
mulai munculnya
penyakit-penyakit
yang lebih berat,
seperti: PCP, CMV,
TB, Candida,
Sarkoma kaposi,
dementia complex,
turunnya berat
badan yang drastis.
TAHAPAN PERKEMBANGAN HIV
MENJADI AIDS
39. Kasus HIV/AIDS tahun 2011
Sumber : Laporan Surveilans AIDS Kemenkes
RI tahun Apr - Jun 2011
41. HIV/AIDS dan NAPZA
• Penggunaan napza jarum suntik merupakan cara
yang paling effisien untuk penularan HIV
• Selain pengguna napza jarum suntik, pengguna
napza jenis uppers dapat memberikan efek horny
shg apabila salah satu pasangan positif HIV maka
akan mudah untuk tertular
• Penularannya langsung dari sistem darah seorang
yang terinfeksi kepada orang yang belum terinfeksi
melalui jarum.
• HIV juga sangat cepat tertular dari pengguna napza
jarum suntik ke masyarakat umum melalui
hubungan seks
42.
43.
44. Mengapa HIV/AIDS sulit diberantas??
STIGMA
Masyarakat masih menganggap HIV/AIDS merupakan penyakit
memalukan, mudah menular, penyakit kutukan Tuhan, penyakit
menjijikan dll. Padahal penyakit ini susah untuk menular (hanya
lewat cairan tubuh saja) dan belum tentu tertularnya virus ini
karena perilaku buruk,.