SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
NAPZA
Data Narkoba
Jumlah Kasus Narkoba
Napza adalah singkatan
dari narkotika,
psikotropika, dan zat
adiktif lain, yaitu obat atau
zat yang jika masuk
kedalam tubuh akan
berpengaruh terhadap
fungsi tubuh, terutama
otak sehingga dapat
berpengaruh terhadap
kerja otak dan mengubah
perilaku pemakainya
menjadi tidak normal.
PENGERT
IAN
Penggolongan
Napza
jenis efek
NAPZA
NARKOTIKA
PSIKOTROPIKA
ZAT ADIKTIF
LAIN
Zat yg mnimblkan
penurunan/perubahan
kesadaran, hilangnya rasa ,
mengurangi &
menghilangkan rasa nyeri &
dpt ketergantungan.
putau
cocain
ganja
zat /obat yg berkhasiat
psikoaktif mll pengaruh
selektif pd susunan saraf
pusat yg menyebabkan
perubahan khas pd
aktifitas mental & perilaku
ekstasi amphetamin
zat adiktif lainnya adalah
bahan / zat yang
berpengaruh psikoaktif selain
narkotika dan psikotropika. rokok miras
Jumlah Kasus NAPZA
GOLONGAN NARKOTIKA
•GOLONGAN I
•GOLONGAN II
•GOLONGAN III
GOLONGAN I
Golongan narkotika ini hanya dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan
dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi
mengakibatkan ketergantungan.
Contoh: Heroin, Kokain, Daun Kokain, Opium, Ganja, Jicing,
Katinon, MDMDA/Ekstasi, dan lebih dari 65 macam jenis
lainnya.
GOLONGAN II
Golongan narkotika ini berkhasiat untuk pengobatan, namun
digunakan sebagai pilihan terakhir. Selain itu, dapat
digunakan untuk terapi dan/atau untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan. Mempunyai potensi tinggi
mengakibatkan ketergantungan.
Contoh: Morfin, Petidin, Fentanil, Metadon.
GOLONGAN III
Golongan narkotika ini berkhasiat untuk pengobatan dan
banyak digunakan dalam terapi dan/atau tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan, serta mempunyai potensi
ringan mengakibatkan ketergantungan.
Contoh: Kodein, Buprenorfin, Etilmorfina, Nikokodina,
Polkodina, Propiram, dan ada tiga belas macam termasuk
beberapa campuran lainnya.
GOLONGAN
PSIKOTROPIKA
Golongan I
 psikotropika dengan daya adiktif atau efek candu yang sangat kuat.
Contoh : MDMA/ekstasi, LSD, dan psilosin.
Psikotropika jenis ini dilarang digunakan untuk terapi dan hanya untuk kepentingan
pengembangan atau penelitian ilmu kedokteran.
Golongan II
 memiliki efek candu yang kuat, tetapi bisa digunakan untuk kepentingan riset dan
pengobatan (dalam supervisi dokter)
Contoh : amfetamin, deksamfetamin, ritalin, dan metilfenidat.
Golongan III
 memiliki efek adiksi sedang dan bisa bisa digunakan untuk penelitian dan
pengobatan. Contoh : kodein, flunitrazepam, pentobarbital, buprenorfin, pentazosin, dan
glutetimid.
Golongan IV
 memiliki daya adiktif atau efek candu ringan dan boleh digunakan untuk pengobatan.
Contoh : diazepam, nitrazepam, estazolam, dan clobazam.
• Efek dari narkoba yang bisa
menekan sistem saraf pusat dan
mengurangi aktivitas fungsional
tubuh
• Pemakai merasa tenang bahkan
tertidur dan tidak sadarkan diri.
• Contoh: heroin, alkohol, pil
penenang
Depresan
Stimultan
• Efek dari narkoba yang bisa
mengakibatkan kerja organ tubuh
seperti jantung dan otak lebih
cepat dari biasanya
• Penggunanya lebih bertenaga serta
cenderung membuatnya lebih
senang dan gembira untuk
sementara waktu.
• Contoh: Shabu-shabu, ekstaksi,
kokain
Halusinogen
• Mengakibatkan pemakai menjadi
berhalusinasi.
• Pemakai melihat sesuatu yang
sebenarnya tidak nyata.
• Contoh: LSD, ganja/cannabis, magic
mushroom.
Alasan menyalahgunakan NAPZA bersifat
multikausal
No Alasan
1 Coba-coba
2 Iseng
3 Mencari ketenangan
4 Ikut teman
5 Menambah keberanian
6 Dipaksa seseorang
Efek NAPZA
•Napza  beberapa kali 
reseptor membuat cetakan
(blue-print)
•Cetakan akan menagih
masukan Napza
•Addict
Coba-coba Penyalahgunaan Kecanduan
Ketergantungan Fisik
Perilaku
Kompulsif
yang
Bermasalah
TELUR ADIKSI
Masalah -masalah
berikut adalah paket
yang ada atau dialami
dalam kehidupan
pecandu:
Dampak
Napza
Fisik
Sakit kepala, mual, sulit
tidur.
Gangguan pada sistem
syaraf.
Gangguan pada jantung,
Tertular penyakit hepatitis
dan HIV-AIDS.
Over Dosis (Kematian).
Sosial
Menjadi antisosial dan
acuh tak acuh.
Hubungan dengan
keluarga menjadi tidak
harmonis.
Dikucilkan masyarakat.
Pendidikan terganggu.
Masa depan suram.
Psikis
Lamban kerja, sering
gelisah, Hilang
kepercayaan diri,
pengkhayal, penuh
curiga, Tingkah laku
brutal, Perasaan
kesal dan tertekan,
Menyakiti diri, bunuh
diri
Senang – senang/Fun
Senang – senang
Tetapi
Masalah
Mulai muncul,
Hanya ada
Masalah saja.
Individual Level
Peer level
Family Level
Social &
Community Level
School Level
Tahapan Pencegahan
Narkotika
Rehabilitasi Narkoba
• Pasal 54 UU Nomor 35 Tahun 2009
 pecandu dan korban penyalahgunaan narkotika wajib
menjalani rehabilitasi untuk menghentikan
ketergantungan terhadap narkoba
• Rehabilitasi tersebut juga bertujuan untuk memulihkan
kemampuan fisik, mental, dan sosial penderita.
Rehabilitasi Narkoba
•Terdapat 3 tahap:
Rehabilitasi medis atau detoksifikasi
Rehabilitasi non-medis atau primer
Tahap bina lanjut
Rehabilitasi Medik
• Dalam detoksifikasi, dokter akan melakukan sejumlah
pemeriksaan fisik dan mental pada pecandu narkoba,
termasuk skrining infeksi menular seksual, HIV/AIDS, dan
lain-lain.
• Memutuskan apakah pasien memerlukan obat-obatan
tertentu agar tidak mengalami gejala putus obat (sakau)
yang disesuaikan dengan jenis narkoba dan derajat
keparahan.
 Terapi simptomatik
 memberikan obat medis sesuai gejala yang
muncul.
 Terapi subtitusi
 terapi ini digunakan untuk meminimalisir dampak
buruk sakau (gejala putus zat), dengan
memberikan obat pengganti
 Terapi cold turkey
merupakan bentuk terapi detoksifikasi lama.
Pengguna akan ditempatkan di ruangan tertentu
selama dua minggu tanpa menggunakan obat
pengganti lainnya.
Rehabilitasi Non-Medis
• Therapeutic communities (TC)
Tujuannya adalah membantu pasien mengenal dirinya
melalui lima area pengembangan kepribadian, yaitu emosi
atau psikologis, manajemen perilaku, intelektual dan
spiritual, pendidikan, serta keterampilan untuk bebas dari
narkoba.
• Criminon
Tahapan ini bertujuan untuk membina pecandu agar tidak
kembali melakukan kejahatan.
• Pembinaan spiritual
Tujuannya adalah untuk mengembalikan nilai-nilai moral
atau agama untuk menjadi manusia yang lebih baik.
• Pecandu narkoba akan diberikan kegiatan yang sesuai
dengan minat dan bakat masing-masing. Tujuannya
adalah agar mereka bisa kembali melakukan pekerjaan
atau tetap produktif di lingkungan sosial selepas dari
rehabilitasi.
HIV/AIDS
Sejarah HIV/AIDS
- Pertama kali dilaporkan 5 Juni 1981 pada 5 Lelaki
Homosexual di Los Angels, USA.
- HIV terdapat dua jenis, yaitu HIV-1 dan HIV-2.
- HIV-1 > mematikan HIV-2
- HIV-1 tersebar diseluruh dunia, sedangkan HIV-2
endemis di afrika barat.
- HIV berasal dari sejenis primata yang bermutasi dan
dapat menginfeksi manusia.
HIV/AIDS ???
HIV adalah ’human immunodeficiency
virus’, yaitu suatu virus (retrovirus) yang
menjangkiti sel-sel sistem kekebalan
tubuh manusia (terutama CD4 + T-sel dan
macrophages– komponen-komponen
utama sistem kekebalan sel)
AIDS (Acquired Immuno Deficiency
Syndrome) adalah sekumpulan gejala dan
infeksi yang timbul karena rusaknya sistem
kekebalan tubuh manusia akibat infeksi HIV.
Bagaimana virus HIV menyebar
SIAPA FAKTOR RISIKO AIDS?
• Pemakai napza jarum suntik
yang digunakan bersama
• Hubungan sexual tanpa
kondom
• Gonta-ganti pasangan sexual
• Ibu ke anak yang ada
dikandungan dan ibu
menyusui
• Transfusi darah (sudah
jarang)
• Memakai alat cukur bersama
BGM CARA MENGETAHUI ?
Kita dapat mengetahui
status HIV kita melaluhi:
VCT (Voluntary
Counseling and Testing)
• Konseling dan tes darah
secara sukarela
• Dapat dilakukan di klinik2
VCT
HIV/AIDS tidak menular jika:
1. Berjabat Tangan
2. Menggunakan Kamar Mandi bersama
3. Berenang 1 kolam renang
4. “Berciuman”
5. Vektor serangga
6. Menggunakan alat makan bersama
7. Berpelukan
8. Dan kegiatan sosial lainya.
Infeksi primer:
Virus masuk ke
tubuh
Masa Jendela (3 – 6
bulan): Saat Virus mulai
membangun kekuatan
untuk menyerang. Pada
tahapan ini, virus tidak
terdeteksi namun bisa
menularkan
Tahapan tanpa
gejala (HIV +): 3 – 10
tahun. Pada tahapan
ini, virus sudah mulai
berkembang, tapi
penderita masih bisa
beraktifitas normal
seperti biasa. Dan
tidak ada tanda-tanda
tertentu pada
penderita
Tahapan gejala
awal: pada
tahap ini, mulai
muncul penyakit-
penyakit ringan
pada penderita
seperti:
Diare, demam,
berat badan
turun, infeksi
pada mulut yang
berkepanjangan
Tahapan gejala
lanjutan (AIDS):
mulai munculnya
penyakit-penyakit
yang lebih berat,
seperti: PCP, CMV,
TB, Candida,
Sarkoma kaposi,
dementia complex,
turunnya berat
badan yang drastis.
TAHAPAN PERKEMBANGAN HIV
MENJADI AIDS
Kasus HIV/AIDS tahun 2011
Sumber : Laporan Surveilans AIDS Kemenkes
RI tahun Apr - Jun 2011
NO TAHUN JUMLAH NO TAHUN JUMLAH
1 1987 5 14 2000 255
2 1988 2 15 2001 219
3 1989 5 16 2002 345
4 1990 5 17 2003 316
5 1991 15 18 2004 1195
6 1992 13 19 2005 2639
7 1993 24 20 2006 2873
8 1994 20 21 2007 2947
9 1995 23 22 2008 4969
10 1996 42 23 2009 3863
11 1997 44 24 2010 4158
12 1998 60 25 2011 2352*
13 1999 94 JUMLAH 26483
HIV/AIDS dan NAPZA
• Penggunaan napza jarum suntik merupakan cara
yang paling effisien untuk penularan HIV
• Selain pengguna napza jarum suntik, pengguna
napza jenis uppers dapat memberikan efek horny
shg apabila salah satu pasangan positif HIV maka
akan mudah untuk tertular
• Penularannya langsung dari sistem darah seorang
yang terinfeksi kepada orang yang belum terinfeksi
melalui jarum.
• HIV juga sangat cepat tertular dari pengguna napza
jarum suntik ke masyarakat umum melalui
hubungan seks
Mengapa HIV/AIDS sulit diberantas??
STIGMA
Masyarakat masih menganggap HIV/AIDS merupakan penyakit
memalukan, mudah menular, penyakit kutukan Tuhan, penyakit
menjijikan dll. Padahal penyakit ini susah untuk menular (hanya
lewat cairan tubuh saja) dan belum tentu tertularnya virus ini
karena perilaku buruk,.
THINK BEFORE U START
BEFORE U SHOOT
BEFORE U SHARE

More Related Content

Similar to 5. NAPZA.ppt

Drugs, addiction and hiv,aids presentation
Drugs, addiction and hiv,aids presentationDrugs, addiction and hiv,aids presentation
Drugs, addiction and hiv,aids presentationMusa Hutauruk
 
Narkoba dan bahaya pemakaiannya di kalangan remaja
Narkoba dan bahaya pemakaiannya di kalangan remajaNarkoba dan bahaya pemakaiannya di kalangan remaja
Narkoba dan bahaya pemakaiannya di kalangan remajaRocky Markiano
 
Bahaya dan Jenis Jenis Narkoba
Bahaya dan Jenis Jenis NarkobaBahaya dan Jenis Jenis Narkoba
Bahaya dan Jenis Jenis Narkobakilzz48
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPERPUSSMKJO
 
Penyuluhan NAPZA SMAN 2 PANDIH BATU.ppt
Penyuluhan NAPZA SMAN 2 PANDIH BATU.pptPenyuluhan NAPZA SMAN 2 PANDIH BATU.ppt
Penyuluhan NAPZA SMAN 2 PANDIH BATU.pptVivinWijaya1
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptLiaPrilia1
 
Penyuluhan-NAPZA (1).ppt
Penyuluhan-NAPZA (1).pptPenyuluhan-NAPZA (1).ppt
Penyuluhan-NAPZA (1).pptJamilahDr
 
Penyuluhan-NAPZA.pptaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxax
Penyuluhan-NAPZA.pptaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxPenyuluhan-NAPZA.pptaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxax
Penyuluhan-NAPZA.pptaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxselamatskm
 
materi ppt Penyuluhan bahaya narkoba - NAPZA
materi ppt Penyuluhan bahaya narkoba - NAPZAmateri ppt Penyuluhan bahaya narkoba - NAPZA
materi ppt Penyuluhan bahaya narkoba - NAPZAalswa054
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptssuser48bfe61
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptAzmyZed
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptssuser7057241
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptssuser02c0a0
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptTriSuciAmanda
 

Similar to 5. NAPZA.ppt (20)

Drugs, addiction and hiv,aids presentation
Drugs, addiction and hiv,aids presentationDrugs, addiction and hiv,aids presentation
Drugs, addiction and hiv,aids presentation
 
ABAT HIV AIDS.ppt
ABAT HIV AIDS.pptABAT HIV AIDS.ppt
ABAT HIV AIDS.ppt
 
Narkoba dan bahaya pemakaiannya di kalangan remaja
Narkoba dan bahaya pemakaiannya di kalangan remajaNarkoba dan bahaya pemakaiannya di kalangan remaja
Narkoba dan bahaya pemakaiannya di kalangan remaja
 
PPT AADIKSI.pptx
PPT AADIKSI.pptxPPT AADIKSI.pptx
PPT AADIKSI.pptx
 
Bahaya dan Jenis Jenis Narkoba
Bahaya dan Jenis Jenis NarkobaBahaya dan Jenis Jenis Narkoba
Bahaya dan Jenis Jenis Narkoba
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.ppt
 
Pengertian dan Penjelasan Narkoba
Pengertian dan Penjelasan NarkobaPengertian dan Penjelasan Narkoba
Pengertian dan Penjelasan Narkoba
 
Penyuluhan NAPZA SMAN 2 PANDIH BATU.ppt
Penyuluhan NAPZA SMAN 2 PANDIH BATU.pptPenyuluhan NAPZA SMAN 2 PANDIH BATU.ppt
Penyuluhan NAPZA SMAN 2 PANDIH BATU.ppt
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.ppt
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.ppt
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.ppt
 
Penyuluhan-NAPZA (1).ppt
Penyuluhan-NAPZA (1).pptPenyuluhan-NAPZA (1).ppt
Penyuluhan-NAPZA (1).ppt
 
Penyuluhan-NAPZA.pptaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxax
Penyuluhan-NAPZA.pptaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxPenyuluhan-NAPZA.pptaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxax
Penyuluhan-NAPZA.pptaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxax
 
materi ppt Penyuluhan bahaya narkoba - NAPZA
materi ppt Penyuluhan bahaya narkoba - NAPZAmateri ppt Penyuluhan bahaya narkoba - NAPZA
materi ppt Penyuluhan bahaya narkoba - NAPZA
 
PMR
PMRPMR
PMR
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.ppt
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.ppt
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.ppt
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.ppt
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.ppt
 

Recently uploaded

Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxLintangDwiCandra1
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RambuIntanKondi
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxDwiHmHsb1
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasariSatya2
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaYosuaNatanael1
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...nadyahermawan
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAkompilasikuliahd3TLM
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptssuserbb0b09
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 

Recently uploaded (20)

Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 

5. NAPZA.ppt

  • 4. Napza adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lain, yaitu obat atau zat yang jika masuk kedalam tubuh akan berpengaruh terhadap fungsi tubuh, terutama otak sehingga dapat berpengaruh terhadap kerja otak dan mengubah perilaku pemakainya menjadi tidak normal. PENGERT IAN
  • 6. NAPZA NARKOTIKA PSIKOTROPIKA ZAT ADIKTIF LAIN Zat yg mnimblkan penurunan/perubahan kesadaran, hilangnya rasa , mengurangi & menghilangkan rasa nyeri & dpt ketergantungan. putau cocain ganja zat /obat yg berkhasiat psikoaktif mll pengaruh selektif pd susunan saraf pusat yg menyebabkan perubahan khas pd aktifitas mental & perilaku ekstasi amphetamin zat adiktif lainnya adalah bahan / zat yang berpengaruh psikoaktif selain narkotika dan psikotropika. rokok miras
  • 9. GOLONGAN I Golongan narkotika ini hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Heroin, Kokain, Daun Kokain, Opium, Ganja, Jicing, Katinon, MDMDA/Ekstasi, dan lebih dari 65 macam jenis lainnya.
  • 10. GOLONGAN II Golongan narkotika ini berkhasiat untuk pengobatan, namun digunakan sebagai pilihan terakhir. Selain itu, dapat digunakan untuk terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan. Mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Morfin, Petidin, Fentanil, Metadon.
  • 11. GOLONGAN III Golongan narkotika ini berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan, serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Kodein, Buprenorfin, Etilmorfina, Nikokodina, Polkodina, Propiram, dan ada tiga belas macam termasuk beberapa campuran lainnya.
  • 12. GOLONGAN PSIKOTROPIKA Golongan I  psikotropika dengan daya adiktif atau efek candu yang sangat kuat. Contoh : MDMA/ekstasi, LSD, dan psilosin. Psikotropika jenis ini dilarang digunakan untuk terapi dan hanya untuk kepentingan pengembangan atau penelitian ilmu kedokteran. Golongan II  memiliki efek candu yang kuat, tetapi bisa digunakan untuk kepentingan riset dan pengobatan (dalam supervisi dokter) Contoh : amfetamin, deksamfetamin, ritalin, dan metilfenidat. Golongan III  memiliki efek adiksi sedang dan bisa bisa digunakan untuk penelitian dan pengobatan. Contoh : kodein, flunitrazepam, pentobarbital, buprenorfin, pentazosin, dan glutetimid. Golongan IV  memiliki daya adiktif atau efek candu ringan dan boleh digunakan untuk pengobatan. Contoh : diazepam, nitrazepam, estazolam, dan clobazam.
  • 13.
  • 14. • Efek dari narkoba yang bisa menekan sistem saraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh • Pemakai merasa tenang bahkan tertidur dan tidak sadarkan diri. • Contoh: heroin, alkohol, pil penenang Depresan
  • 15. Stimultan • Efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak lebih cepat dari biasanya • Penggunanya lebih bertenaga serta cenderung membuatnya lebih senang dan gembira untuk sementara waktu. • Contoh: Shabu-shabu, ekstaksi, kokain
  • 16. Halusinogen • Mengakibatkan pemakai menjadi berhalusinasi. • Pemakai melihat sesuatu yang sebenarnya tidak nyata. • Contoh: LSD, ganja/cannabis, magic mushroom.
  • 17. Alasan menyalahgunakan NAPZA bersifat multikausal No Alasan 1 Coba-coba 2 Iseng 3 Mencari ketenangan 4 Ikut teman 5 Menambah keberanian 6 Dipaksa seseorang
  • 18. Efek NAPZA •Napza  beberapa kali  reseptor membuat cetakan (blue-print) •Cetakan akan menagih masukan Napza •Addict
  • 19. Coba-coba Penyalahgunaan Kecanduan Ketergantungan Fisik Perilaku Kompulsif yang Bermasalah
  • 20. TELUR ADIKSI Masalah -masalah berikut adalah paket yang ada atau dialami dalam kehidupan pecandu:
  • 21. Dampak Napza Fisik Sakit kepala, mual, sulit tidur. Gangguan pada sistem syaraf. Gangguan pada jantung, Tertular penyakit hepatitis dan HIV-AIDS. Over Dosis (Kematian). Sosial Menjadi antisosial dan acuh tak acuh. Hubungan dengan keluarga menjadi tidak harmonis. Dikucilkan masyarakat. Pendidikan terganggu. Masa depan suram. Psikis Lamban kerja, sering gelisah, Hilang kepercayaan diri, pengkhayal, penuh curiga, Tingkah laku brutal, Perasaan kesal dan tertekan, Menyakiti diri, bunuh diri
  • 22. Senang – senang/Fun Senang – senang Tetapi Masalah Mulai muncul, Hanya ada Masalah saja.
  • 23. Individual Level Peer level Family Level Social & Community Level School Level Tahapan Pencegahan Narkotika
  • 24. Rehabilitasi Narkoba • Pasal 54 UU Nomor 35 Tahun 2009  pecandu dan korban penyalahgunaan narkotika wajib menjalani rehabilitasi untuk menghentikan ketergantungan terhadap narkoba • Rehabilitasi tersebut juga bertujuan untuk memulihkan kemampuan fisik, mental, dan sosial penderita.
  • 25. Rehabilitasi Narkoba •Terdapat 3 tahap: Rehabilitasi medis atau detoksifikasi Rehabilitasi non-medis atau primer Tahap bina lanjut
  • 26. Rehabilitasi Medik • Dalam detoksifikasi, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan fisik dan mental pada pecandu narkoba, termasuk skrining infeksi menular seksual, HIV/AIDS, dan lain-lain. • Memutuskan apakah pasien memerlukan obat-obatan tertentu agar tidak mengalami gejala putus obat (sakau) yang disesuaikan dengan jenis narkoba dan derajat keparahan.
  • 27.  Terapi simptomatik  memberikan obat medis sesuai gejala yang muncul.  Terapi subtitusi  terapi ini digunakan untuk meminimalisir dampak buruk sakau (gejala putus zat), dengan memberikan obat pengganti  Terapi cold turkey merupakan bentuk terapi detoksifikasi lama. Pengguna akan ditempatkan di ruangan tertentu selama dua minggu tanpa menggunakan obat pengganti lainnya.
  • 28. Rehabilitasi Non-Medis • Therapeutic communities (TC) Tujuannya adalah membantu pasien mengenal dirinya melalui lima area pengembangan kepribadian, yaitu emosi atau psikologis, manajemen perilaku, intelektual dan spiritual, pendidikan, serta keterampilan untuk bebas dari narkoba. • Criminon Tahapan ini bertujuan untuk membina pecandu agar tidak kembali melakukan kejahatan. • Pembinaan spiritual Tujuannya adalah untuk mengembalikan nilai-nilai moral atau agama untuk menjadi manusia yang lebih baik.
  • 29. • Pecandu narkoba akan diberikan kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat masing-masing. Tujuannya adalah agar mereka bisa kembali melakukan pekerjaan atau tetap produktif di lingkungan sosial selepas dari rehabilitasi.
  • 30.
  • 31.
  • 33. Sejarah HIV/AIDS - Pertama kali dilaporkan 5 Juni 1981 pada 5 Lelaki Homosexual di Los Angels, USA. - HIV terdapat dua jenis, yaitu HIV-1 dan HIV-2. - HIV-1 > mematikan HIV-2 - HIV-1 tersebar diseluruh dunia, sedangkan HIV-2 endemis di afrika barat. - HIV berasal dari sejenis primata yang bermutasi dan dapat menginfeksi manusia.
  • 34. HIV/AIDS ??? HIV adalah ’human immunodeficiency virus’, yaitu suatu virus (retrovirus) yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia (terutama CD4 + T-sel dan macrophages– komponen-komponen utama sistem kekebalan sel) AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi HIV.
  • 36. SIAPA FAKTOR RISIKO AIDS? • Pemakai napza jarum suntik yang digunakan bersama • Hubungan sexual tanpa kondom • Gonta-ganti pasangan sexual • Ibu ke anak yang ada dikandungan dan ibu menyusui • Transfusi darah (sudah jarang) • Memakai alat cukur bersama BGM CARA MENGETAHUI ? Kita dapat mengetahui status HIV kita melaluhi: VCT (Voluntary Counseling and Testing) • Konseling dan tes darah secara sukarela • Dapat dilakukan di klinik2 VCT
  • 37. HIV/AIDS tidak menular jika: 1. Berjabat Tangan 2. Menggunakan Kamar Mandi bersama 3. Berenang 1 kolam renang 4. “Berciuman” 5. Vektor serangga 6. Menggunakan alat makan bersama 7. Berpelukan 8. Dan kegiatan sosial lainya.
  • 38. Infeksi primer: Virus masuk ke tubuh Masa Jendela (3 – 6 bulan): Saat Virus mulai membangun kekuatan untuk menyerang. Pada tahapan ini, virus tidak terdeteksi namun bisa menularkan Tahapan tanpa gejala (HIV +): 3 – 10 tahun. Pada tahapan ini, virus sudah mulai berkembang, tapi penderita masih bisa beraktifitas normal seperti biasa. Dan tidak ada tanda-tanda tertentu pada penderita Tahapan gejala awal: pada tahap ini, mulai muncul penyakit- penyakit ringan pada penderita seperti: Diare, demam, berat badan turun, infeksi pada mulut yang berkepanjangan Tahapan gejala lanjutan (AIDS): mulai munculnya penyakit-penyakit yang lebih berat, seperti: PCP, CMV, TB, Candida, Sarkoma kaposi, dementia complex, turunnya berat badan yang drastis. TAHAPAN PERKEMBANGAN HIV MENJADI AIDS
  • 39. Kasus HIV/AIDS tahun 2011 Sumber : Laporan Surveilans AIDS Kemenkes RI tahun Apr - Jun 2011
  • 40. NO TAHUN JUMLAH NO TAHUN JUMLAH 1 1987 5 14 2000 255 2 1988 2 15 2001 219 3 1989 5 16 2002 345 4 1990 5 17 2003 316 5 1991 15 18 2004 1195 6 1992 13 19 2005 2639 7 1993 24 20 2006 2873 8 1994 20 21 2007 2947 9 1995 23 22 2008 4969 10 1996 42 23 2009 3863 11 1997 44 24 2010 4158 12 1998 60 25 2011 2352* 13 1999 94 JUMLAH 26483
  • 41. HIV/AIDS dan NAPZA • Penggunaan napza jarum suntik merupakan cara yang paling effisien untuk penularan HIV • Selain pengguna napza jarum suntik, pengguna napza jenis uppers dapat memberikan efek horny shg apabila salah satu pasangan positif HIV maka akan mudah untuk tertular • Penularannya langsung dari sistem darah seorang yang terinfeksi kepada orang yang belum terinfeksi melalui jarum. • HIV juga sangat cepat tertular dari pengguna napza jarum suntik ke masyarakat umum melalui hubungan seks
  • 42.
  • 43.
  • 44. Mengapa HIV/AIDS sulit diberantas?? STIGMA Masyarakat masih menganggap HIV/AIDS merupakan penyakit memalukan, mudah menular, penyakit kutukan Tuhan, penyakit menjijikan dll. Padahal penyakit ini susah untuk menular (hanya lewat cairan tubuh saja) dan belum tentu tertularnya virus ini karena perilaku buruk,.
  • 45.
  • 46.
  • 47. THINK BEFORE U START BEFORE U SHOOT BEFORE U SHARE