Dokumen tersebut membahas perbedaan antara arsitektur REST dan SOAP dalam membangun web service. REST dianggap lebih ringan dan mudah dibuat karena tidak membutuhkan toolkit khusus dan hanya menggunakan protokol dan standar yang sudah ada seperti HTTP dan URI. Sedangkan SOAP memperkenalkan spesifikasi baru namun REST mendukung penggunaan prinsip dan protokol yang sudah ada di web. Saat ini banyak web service baru yang menggunakan arsitekt
2. Pada dasarnya tiap URL yang unik adalah
representasi dari beberapa objek.
Adapun beberapa konten objek tersebut
menggunakan HTTP GET, menghapusnya
memakai POST, PUT, atau DELETE untuk
memodifikasi suatu objek. Akan tetapi pada
praktiknya kebanyakan web service
memakai POST.
3. Beberapa tahun ini kita melihat perkembangan
teknologi web service, tetapi popularitas SOAP tetap
tidak berkurang. Arsitektur internet datag dengan
argumen yang bagus untuk menekan soap di sisi
yang lain: ada metode yang lebih baik untuk
membangun web service dalam bentuk
Representational State Transfer (REST).
REST lebih kepada filosofi lama, ketimbang sebuah
teknologi yang baru. Tetapi dalam kenyataannya
datang kemudian dalam teknologi. Sedangkan SOAP
nampak seperti lompatan baru ke fase selanjutnya
dalam pengembangan internet dengan sekumpulan
spesifikasi baru, filosofi REST mendukung bahwa
prinsip dan protokol yang sudah ada di Web cukup
untuk membuat web servide yang kuat (robust). Hal
ini berarti bahwa developer yang mengerti HTTP dan
XML dapat mulai membangun web service tanpa
membutuhkan toolkit di belakang apa yang biasanya
digunakan dalam pengembangan aplikasi internet.
4. Dalam arsitektur REST, kunci resource diidentifikasi,
dapat berupa entitas, koleksi, atau yang lain dimana
nampak lebih bernilai ketika memiliki URI sendiri.
Metode standar _ dalam kasus ini, cara kerja HTP,
dipetakanke semantik-semantik resource-specific.
Semua resource mengimplamentasikan interface yang
seragam. Dimensi tipe konten, yang mengijinkan
representasi berbeda dari resource-resource ( dalam
XML, HTML, dan plain text), sebaik kemampuan links
ke resource dalam representasi resource. Pikirkan,
misal GET pda /customer/4711 akan mengembalikan
dokumen yang mengandung link secara spesifik
/order/xyz.
Saat ini dapat kita lihat sendiri bahwa banyak web
service baru yang dkembangkan menggunakan
arsitektur REST dibandingkan dengan SOAP. Mari kita
lihat sekilas dan pahami poin-poin dasar apa itu
REST.
5.
6. Ringan- tidak bayak markup xml yang
berlebihan
Hasilnya mudah dibaca dan dipahami orang
Mudah membuatnya-tidak perlu toolkit
tertentu
7. Metodologi kunci yang dipakai REST adalah
menulis web servis menggunakan interface
yang sudah terkenal dan banyak dipakai:URI.
Contohnya, menampilkan servis konversi
mata uang, dimana user memasukan simbol
mata uang untuk mendapatkan harga mata
uang yang diinginkan secara real-time, dapat
menjadi sederhana seperti membuat sebuah
skrip yang bisa diakses melaui web server
dengan URI.
https://cisini.wordpress.com/2012/11/07/rest-vs-soap/
8. Dalam faktor kemanan pendukung web servis
REST cacat desain utamalah yang
membahayakan keamanan jaringan. REST
menggunakan HTTP dan HTTPS, tetapi
dengan REST administrator atau firewall
dapat melihat maksud setiap pesan dengan
menganalisa perintah HTTP yang dipakai
dalam request.