1. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
KERJA BUBUT
“MEMBUAT ULIR SEGITIGA LUAR”
Disusun Oleh:
Melkis sedek .S
211050
Drafting
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 1
2. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA BUBUT
Menyetujui
Pembimbing Institusi 1: Pembimbing Institusi 2:
( Musa Kira Wati Baso’ ) ( Ichsan R)
Mengetahui
Arlonia
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 2
3. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
karena atas berkat dan pertolongan-Nya lah sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.
Laporan ini berisi materi-materi yang telah penulis dapatkan baik dalam
proses pembelajaran maupun dalam proses praktikum.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen dan Instruktur yang
telah membimbing dan mengajar penulis selama proses praktikum
berlangsung. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman dan
seluruh pihak yang tela membantu penulis baik dalam praktik maupun dalam
penyusunan laporan.
Akhirnya, selamat membaca semoga laporan ini dapat brguna bagi
pembaca.
Soroako, 16 Juli 2012
Penulis
Melkis sedek.S
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 3
4. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
ABSTRAK
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
memacu terciptanya berbagai jenis peralatan kerja maupun mesin.
Penggunaan peralatan kerja dimaksudkan untuk membantu kemampuan,
kebolehan dan keterbatasan manusia dalam melaksanakan tugasnya sehingga
tercapai hasil kerja yang lebih cepat, lebih banyak, lebih teliti, lebih baik
mutunya, kesalahan sedikit namun dengan beban kerja dan risiko yang lebih
ringan. Namun dipasaran masih banyak dijumpai peralatan maupun mesin yang
sangat memuaskan dari sudut desain tetapi masih belum memuaskan pemakai,
karena kurang memperhatikan kemampuan, kebolehan dan keterbatasan
manusia sebagai pemakainya. Kondisi demikian cendrung akan mempercepat
terjadinya kelelahan bahkan meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan maupun
penyakit akibat kerja.. Hasil Dilapangan kerja menunjukkan bahwa walaupun
banyak produk yang meringankan tugas manusia dan meningkatkan
kesejahteraannya, namun masih banyak pula produk yang kurang
memperhatikan keterbatasan manusia sebagai operatornya sehingga sering
menimbulkan risiko yang menyebabkan produktivitas rendah, kurang efisien,
cepat menimbulkan kelelahan, menimbulkan penyakit akibat kerja atau
kecelakaan kerja. Hasil pengamatan ini sebagai masukan bagi para desainer
agar desain produk lebih memperhatikan faktor manusia sehingga aman,
nyaman dipakai, mampu mengurangi beban kerja dan meningkatkan
produktivitas kerja dan kesejahteraan.
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 4
5. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................3
ABSTRAK .................................................................................................................... 4
DAFTAR ISI................................................................................................................. 5
BAB.I PENDAHULUAN ............................................................................................. 6
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................7
1.3 Ruang Lingkup Kajian ..................................................................................7
1.4 Tujuan Penulisan ..........................................................................................8
1.5 Cara Memperoleh Data................................................................................8
1.6 Sistematika Pembahasan ............................................................................9
BAB.II TEORI DASAR............................................................................................. 10
2.1 Teori Umum .................................................................................................... 10
2.1.1 Pengertian Mesin Bubut ........................................................................ 10
2.1.2 Prinsip kerja mesin bubut ....................................................................... 11
2.1.3 jenis-jenis Mesin Bubut ...........................................................................12
2.1.4 Bagian-bagian Utama mesin Bubut. .................................................. 14
2.2 Teori Khusus ............................................................................................... 18
2.2.1 Perlengkapan Dalam Pembuatan Ulir Luar Segitiga ............................ 18
2.2.2 Perhitungan Rpm pada pembuatan ulir luar segitiga ........................... 21
2.2.3 Jenis-jenis Alat Potong ............................................................................ 23
BAB.III PEMBAHASAN ........................................................................................... 27
3.1 Perencanaan Proses Membubut Alur .......................................................... 27
3.2 Perencanaan Proses Membubut/Membuat Kartel ......................................29
3.3 Perencanaan Proses Membubut Ulir ........................................................... 32
3.4 Permasalahan dan Solusi .............................................................................. 39
3.4.1 Permasalahan .............................................................................................. 39
3.4.2 Solusi ........................................................................................................ 39
BAB IV. PENUTUP .................................................................................................. 40
4.1 KESIMPULAN ............................................................................................. 40
4.2 SARAN ........................................................................................................ 41
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 42
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. 43
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 5
6. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
BAB.I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zaman modern ini, kita dapat melihat semakin berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat. Pesatnya
perkembangan itu, otomatis persaingan akan semakin meningkat. Sehingga
orang-orang yang memiliki pengetahuan atau ilmu yang minim akan
mengangur oleh karena itu, kami membuat makalah ini dengan mengambil
judul mesin bubut, sebab penulis melihat industri-industi saat ini sangat
membutuhkan lulusan-lulusan yang berkompetensi, utamanya dalam mesin
bubut.
Kemajuan di bidang teknologi pengolahan data dan informasi yang
sangat pesat salah satunya adalah komputer. Hal tersebut dapat dilihat dari
penggunaan komputer ke dalam mesin-mesin perkakas seperti mesin freis,
mesin bubut, mesin gerinda dan mesin lainnya. Hasil dari penggabungan
teknologi komputer dan teknologi mekanik ini sering disebut dengan mesin
CNC (Computer Numerical Control).
Adapun beberapa keuntungan penggunaan mesin perkakas CNC yaitu:
produktivitas tinggi, ketelitian pengerjaan tinggi, kualitas produk yang
seragam dan dapat digabung dengan perangkat lunak tambahan misalnya
software CAD/CAM sehingga pemakaian mesin CNC akan lebih efektif,
waktu produksi lebih singkat, kapasitas produksi lebih tinggi, biaya
pembuatan produk lebih rendah.
Apalagi dalam pengoperasian mesin bubut lumayan rumit. Sehingga
membutuhkan suatu pedoman yaitu sebuah buku atau informasi yang
berkaitan dengan mesin bubut. Namun, jika kita tidak memiliki minat bekerja
di industri-industri, maka kita juga bisa membuka usaha yang melayani jasa
mesin bubut. Hal tersebut dapat kita lakukan bila kita sudah menguasai
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 6
7. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
mesin bubut, sehingga kelak kita mampu memberikan kepuasan tersendiri
kepada para konsumen serta dapat meraup keuntungan yang besar.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam bidang industri ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan
harus dipahami mengenai kerja bubut diantaranya proses kerja mesin.
Dalam mencapai suatu hal yang diharapkan ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dan dipahami mengenai proses pembubutan. Untuk mencapai
hal tersebut kita perlu menyusun kerangka-kerangka yakni berupa rumusan
masalah. Adapun rumusan masalah yang akan penulis bahas yaitu:
Bagaimana prinsip kerja mesin bubut?
Apa saja jenis-jenis Mesin bubut?
Apa saja bagian-bagian utama pada mesin bubut?
Perlengkapan apa saja yang digunakan dalam proses pembuatan
ulir luar segitiga
Bagaimana cara menghitung Rpm dalam pembutan ulir luar
segitiga?
Alat-alat potong apa saja yang digunakan dalam proses
pembuatan ulir luar segitiga?
Bagaimana proses perencanaan dalam pembuatan alur?
Bagaimana proses perencanaan dalam pembuatan kartel?
Bagaimana proses perencanaan pembuatan ulir luar segitiga
secara otomatis?
1.3 Ruang Lingkup Kajian
Menyikapi Rumusan masalah diatas, maka penulis akan mempersingkat
materi yang akan dibahas dalam pembahasan. Adapun Ruang lingkup yang
akan dibahas dalam pembahasan nanti yaitu:
Proses perencanaan pembuatan alur
Proses perencanaan pembuatan kartel
Proses perencanaan pembuatan ulir luar segitiga secara Otomatis
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 7
8. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
1.4 Tujuan Penulisan
Dalam laporan ini penulis akan membahas proses pembuatan ulir segita
luar di mesin bubut secara otomatis. Adapun tujuan penulisaan dari laporan ini
yaitu:
Mampu mengenali mesin bubut dan fungsinya.
Mampu mengenali bagian-bagian utama dari mesin bubut.
Mampu menentukan putaran mesin pada mesin bubut sesuai
dengan benda kerjanya.
Mampum mengetahui proses pembuatan Alur dan Kartel.
Mampu mengetahui proses pembuatan Ulirluar segitiga secara
Otomatis.
1.5 Cara Memperoleh Data
Untuk melengkapi karya tulis ini, di perlukan beberapa referensi baik dari
buku, internet dan diskusi maupun beberapa media lain seperti studi
lapangan yang pernah di kerjakan penulis. Berikut beberapa referensinya :
a. Buku referensi
Yaitu mencari referensi dari buku-buku mengenai Praktik keja Bubut,
dan proses pengerjaan ulir segitiga luar.
b. Internet
Yaitu dengan mendownload berbagai referensi dalam bentuk PDF
maupun browser mengenai kerja bubut. Salah satu contohnya
“Mengenal Proses Bubut”.
c. Studi lapangan
Yaitu langsung ikut serta melakukan praktik mengenai proses
pembuatan ulir segitiga luar secara otomatis dimesin bubut
horisontal.
d. Diskusi
Yaitu salah satu cara penulis memperoleh data dengan bertukar
pendapat dengan teman praktikum atau teman yang sudah praktik
bubut.
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 8
9. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
1.6 Sistematika Pembahasan
Laporan karya tulis ini dibagi menjadi empat bab dengan maksud
untuk mempermudah pembahasan, bab-bab tersebut adalah sebagai
berikut:
BAB I Pendahuluan
Yaitu berisi tentang pendahuluan yang akan di bahas mengenai
latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan
penulisan, cara memperoleh data dan sistematika pembahasan.
BAB II Teori Dasar
Yaitu berisi tentang landasan teori yang penulis gunakan sebagai
referensi dalam penulisan dan penyelesaian karya tulis ini
BAB III Pembahasan
Yaitu berisi tentang pembahasan mengenai proses pembuatan
alur,kartel dan pembuatan ulir luar segitiga pada mesin bubut
BAB IV Penutup
Yaitu berisi tentang kesimpulan dan saran yang di kutip
berdasarkan proses pembuatan ulis luar segitiga secara otomatis
pada bab-bab sebelumnya
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 9
10. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
BAB.II TEORI DASAR
2.1 Teori Umum
2.1.1 Pengertian Mesin Bubut
Gambar.2.1 Mesin bubut
(sumber: google.com)
Mesin bubut adalah mesin yang mempunyai gerak utama berputar
dan berfungsi sebagai pengubah bentuk dan ukuran benda kerja dengan
cara menyayat benda kerja dengan alat potong posisi benda kerja
berputar sesuai dengan sumbu mesin dan pahat diam bergerak
kekanan,kekiri searah dengan sumbu mesin menyayat benda
kerja.(sumber:http://madaemphe.blogspot.com) Sedangkan proses
membubut adalah proses penyayatan logam yang dikerjakan dimesin
bubut dengan alat potong pahat bubut.
Ukuran dari dimensi diukur dari jarak senter dari kepala tetap
sampai senter kepala lepas, ini merupakan jarak terpanjang dari benda
kerja yang bisa dibubut. Dan tergantung pula tinggi/jarak dari ujung
senter ke permukaan alas mesin (bed) yakni sebagai ½ diameter benda
kerja yangbisa dikerjakan.
Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja
dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir
dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengna jalan
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 10
11. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
menukar roda gigi translasi (change gears) yang menghubungkan poros
spindel dengan poros ulir (lead screw).
Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan
pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar
bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi
maksimum 127. roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai ke
khususan karena digunakan untuk monversi dari ulir metrik ke ulir inchi.
(Sumber;http://faizmubarok.blogspot.com/2009/04/teori-mesin-
bubut.html)
2.1.2 Prinsip kerja mesin bubut
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan
pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda
gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh
klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi
pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan
terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
Mesin ini pada operationalnya mempunyai prinsip satu sumbu
putar yang berfungsi untuk menyayat , membentuk, memotong sebagian
benda kerja. Benda kerja yang akan dikerjakan, dijepit dengan
menggunakan cekam yang terletak pada kepala tetap mesin bubut,
kemudian cekam tersebut diputar gerbox yang dihubungkan dengan
motor listrik, setelah benda kerja siap dan pahat bubut telah siap pada
rumah pahat (kencang, center dengan mesin bubut), selanjutnya benda
kerja disayat dengan pahat mesin bubut dan dikerjakan menurut gambar
dan iob description yang telah ditentukan. (sumber:
http://madaemphe.blogspot.com/2011/02/landasan-teori-mesin-
bubut.html)
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 11
12. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
Gambar.2.2 proses kerja mesin
(sumber: www.google.com)
2.1.3 jenis-jenis Mesin Bubut
a. Mesin Bubut Ringan
Mesin bubut ringan dapat diletakkan diatas meja dan mudah
diangkat sesuai dengan kebutuhan. Benda kerjanya berdimensi kecil
(mini). Jenis ini biasanya digunakan untuk membubut benda-benda kecil
dan biasanya dipergunakan untuk industri rumah tangga. Panjang mesin
ini umumnya tidak lebih dari 1200 mm, dan karena bebannya ringan
dapat diangkat oleh satu orang.
Gambar.2.3 Mesin bubut ringan
(sumber: http://faizmubarok.blogspot.com/2009/04/teori-mesin-bubut.html)
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 12
13. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
b. Mesin Bubut Sedang
Mesin bubut sedang dapat membubut diameter benda kerja
sampai dengan 200 mm dan panjannya sampai dengan 100 mm cocok
untuk industri kecil atau bengkel-bengkel perawatan dan pembuatan
komponon. Umumnya digunakan pada dunia pendidikan atau pusat
pelatihan, karena harganya terjangkau dan mudah di operasikan.
Gambar. 2.4 Mesin bubut sedang
(Sumber:
http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTIMegpeE7muF1pnmgwPn1rYOhQ
LHw5z6Uk0)
c. Mesin Bubut Standart
Mesin bubut jenis ini disamping memiliki komponen seperti pada
mesin bubut kecil dan sedang juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas
tambahan antara lain : lampu kerja keran pendingin, rem pengaman
untuk keadaan darurat serta bak penampung beram.
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 13
14. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
Gambar. 2.5 Mesin bubut standart
(sumber: http://www.mesincnc.com/pic_THL1860.jpg.jpg)
2.1.4 Bagian-bagian Utama mesin Bubut.
1. Kepala tetap atau headstock
Adalah salah satu bagian dari mesin bubut yang berada
disebelah kiri, dimana fungsinya tidak lain adalah sebagai tempat
spindle, sumber putaran, pengontrolan mesin bubut ( penentuan
putaran, kecepatan putaran, dan lain-lain ). Didalam kepala tetap,
spindle utama terpasang pada bantalan.
Gambar.2.6 Kepala tetap
(sumber: https://encrypted-
tbn1.google.com/images?q=tbn:ANd9GcRaAsjQeRpuinqMyOtwLs7GQtLM)
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 14
15. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
2. Kepala lepas,
ini ditempatkan di sebelah kanan mesin bubut, dimana
berfungsi sebagai tempat senter dan sebagai pengarah benda
kerja. Disini benda kerja perlu di arahkan agar dalam pembubutan
nantinya lebih mudah. Kepala lepas dipakai sebagai penyangga
benda kerja yang panjang ,mengebor, dan meluaskan lubang
(reamer). Kepala lepas dilengkapi dengan kerucut morse,
gunanya untuk memasang alat-alat yang akan dipasang pada
kepala lepas seperti: bor, reamer, senter putar, senter tetap dan
lain-lain. Kepala lepas dapat diangkat dari alas mesin ( bed) dan
dapat dipasang terkunci dengan baut pengikat, roda pada kepala
lepas dapat dipakai untuk menggerakkan konis, dengan konis itu
(sleeve) dapat terkunci, ada kepala lepas yang lubangnya
digerakkan dengan hidrolikatau kompresor udara, sehingga
tekanan pada benda kerja dapat sama rata.
Gambar. 2.7 Kepala lepas
(sumber:https://encrypted
tbn0.google.com/images?q=tbn:ANd9GcSndgWjLvvOwTl71fSgivXwZS_4m)
3. Alas mesin
Yang dimaksud dengan alas mesin adalah kerangka utama
mesin bubut, yang diatas kerangka tersebut eretan serta kepala
lepas bertumpu serta bergerak , adapun alur alas mesin (bed)
berbentuk V; datar atau rata. Alas mesin adalah bagian dari mesin
bubut yang berfungsi sebagai pendukung eretan (support) dan
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 15
16. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
kepala lepas, serta sebagai lintasan eretan dan kepala lepas. Alas
mesin ini memiliki permukaan yang rata dan halus. Hal ini
dimaksudkan untuk mendukung kesempurnaan pekerjaan
membubut (kelurusan).
Gambar. 2.8 meja mesin
(Sumber: https://encrypted-
tbn0.google.com/images?q=tbn:ANd9GcQ6AIF_TYaYjwVTvgWhfYks6B
CW)
4. Eretan
Eretan terdiri dari: sadel/pelana, eretan melintang, eretan
kombinasi, pemegang pahat. Eretan adlah penopang utama dan
pembawa pahat bubut yang dapat disetel. Eretan berfungsi
sebagai penghantar pahat bubut sepanjang alas mesin. Eretan
terdiri dari tiga jenis, yaitu: a) eretan bawah yang berjalan
sepanajng alas mesin, b) eretan lintang yang bergerak tegak lurus
terhadap alas mesin, dan c) eretan atas yang digunakan untuk
menjepit pahat bubut, dan dapat diputar ke kanan atau kekiri
sesuai dengan sudut yang dikehendaki, khususnya pada saat
mengerjakan benda-benda yang konis.
Dalam operasinya, eretan ini dapat digerakkan secara manual
maupun otomatis.
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 16
17. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
Gambar. 2.9 Eretan
(Sumber: https://encrypted-
tbn3.google.com/images?q=tbn:ANd9GcTd4VITWisDwurQSBsc_5DDpX
LZ3A9M0mVRqqPBR-9OlTIXiTfO )
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 17
18. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Perlengkapan Dalam Pembuatan Ulir Luar Segitiga
Chuck (pelat cekam)
Pencekam dengan empat rahang
Pencekam dengan tiga rahang
Gambar. 2.10 chuck
(Sumber: https://encrypted-
tbn0.google.com/images?q=tbn:ANd9GcQ6AIF_TYaYjwVTvgWhfYks6B
CWbBuBaBnm69wnInuwwHMOYFESJorJYNQ)
1. Pelat Pembawa
Pelat pembawa adalah peralatan yang ada dalam mesin bubut
yang digunakan pada saat melakukan pembubutan dengan
menggunakan dua senter, yakni pada proses pembubutan ulir. Pelat
ini bentuknya menyerupai pelat cekam tetapi tidak memiliki penjepit.
Pelat ini bergerak karena dipasangna pembawa yang dijepit pada
benda kerja.
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 18
19. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
Gambar. 2.11 pelat pembawa
(sumber: https://encrypted-
tbn1.google.com/images?q=tbn:ANd9GcQwaj1qx21QqQJmR-
fD2nfoDyi010Scee13b0wB9c0PUP49XqdlWw)
2. Senter
Senter merupakan peralatan mesin bubut yang digunakan untuk
menopang benda kerja ang sedang dibubut, baik pada saat dibubut
rata maupun dibubut tirus. Untuk menempatkan senter ini, ujung
benda harus dibuat lubang dengan menggunakan bor senter.
Lubang ini dimaksudkan sebagai tempat atau dudukan kepala
senter. Penggunaan senter ini dimaksudkan untuk menjada atau
menahan benda kerja agar kelurusannya terhadap sumbu tetap
terjaga. Pada bagian kepalanya, senter ini berbentuk runcing dengan
sudut ketirusannya 60 derajat. Sementara pada sisi yang lainnya,
berbentuk tirus. Ada dua jenis senter, aitu senter ang ikut berputar
mengikuti putaran benda kerja (senter jalan/live center) dan senter
yang tidak ikut berputar dengan putaran benda kerja (senter mati/tail
stock center). Berikut ini adalah gambar dari senter jalan dan senter
mati.
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 19
20. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
Gambar. 2.12 senter
(Sumber: https://encrypted-
tbn3.google.com/images?q=tbn:ANd9GcSGIHtcFMAlM7vDNGECrpacPS76n)
3. Pahat bubut
Pahat bubut adalah perkakas potong yang digunakan
dalam membubut. Pahat ini terbuat dari bahan logam keras,
seperti HSS ataupun Carbida. Logam-logam tersebut memiliki
kekerasan yang lebih tinggi dari bahan benda kerjanya, sehingga
pahat bisa menyayat dengan baik. Selama membubut, ujung
pahat harus selalu mendapat pendinginan yang kontinyu, karena
jika ujung pahat tersebut panas, pahat akan cepat aus dan
tumpul. Sesuai dengan bentuk dan penggunaannya, pahat-pahat
bubut dapat dinamakan: pahat kasar, pahat penyelesaian, pahat
pemotong, pahat alur, pahat ulir, dan pahat bentuk. Berdasarkan
arah pemakanan, pahat dapat dikelompokkan menjadi pahat
kanan dan pahat kiri. Pahat kanan adalah pahat yang arah
pemakanannya dari kanan ke kiri, dan pahat kiri adalah pahat
yang arah pemakannnya dari kiri ke kanan.
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 20
21. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
(a)
(b)
Gambar. 2.13 a) Pahat Ulir luar Segitiga; b) macam-macam Pahat
(Sumber: https://encrypted-
tbn3.google.com/images?q=tbn:ANd9GcS0yO00Ws1rke0zC749wrdlousif67TT0
Aen_TkGBzmxGmyQpRi_EkVntH_)
2.2.2 Perhitungan Rpm pada pembuatan ulir luar segitiga
Kecepatan potong biasanya dinyatakan dalam isitilah m/menit,
yaitu kecepatan dimana pahat melintasi benda kerja untuk mendapatkan
hasil yang paling baik pada kecepatan yang sesuai. Kecepatan potong
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 21
22. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
1. kekerasan dari bahan yang akan dipotong,
2. jenis alat potong yang digunakan.
Kecepatan potong harus disesuaikan dengan kecepatan putaran spindel
mesin bubut. Untuk keperluan ini digunakan persamaan sebagaiberikut:
Dimana:
n = Putaran spindel (Rpm)
Vc = Kecepatan potong ( m/menit)
D = Diameter benda kerja (mm)
π = 3,14 atau 22/7
Sedangkan Rpm yang digunakan untuk membuat ulir yaitu:
Contoh:
Suatu benda akan dibubut dan akan dibuat kan ulir. Diameter benda
kerja 30 mm.
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 22
23. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
Dan untuk Rpm pada pembuatan Ulir luar segitiga yaitu:
Jadi Rpm uintuk membuat ulir luar segitiga yakni: 81 Rpm
2.2.3 Jenis-jenis Alat Potong
1) Pahat Tepi rata
Digunakan untuk menyayat benda kerja pada proses finishimg
maupun pengasaran, juga berfungsi memfacing benda kerja
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 23
24. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
Gambar.2.14 Pahat tepi rata
(Sumber:https://encrypted-
tbn0.google.com/images?q=tbn:ANd9GcRrRV5reP7KwUEgyQ_Ocp_SbVVCh )
2) Pahat Rata Kasar
Digunakan untuk menyayat benda kerja pada proses pengasaran
dan pemakanannya cukup tebal.
Gambart.2.15 Pahat rata kasar
(Sumber:
data:image/jpeg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/2wBDAAkGBwg
HBgkIBwgKCgkL)
3) Pahat Alur
Digunakan untuk memberikan kebebasan pada saat membuat
sebuah ulir.
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 24
25. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
gambar.2.16 Pahat Alur
(Sumber:https://encrypted-
tbn2.google.com/images?q=tbn:ANd9GcRKynKje5R4zqEVsHb5emNEC
6_necysVVMmM0O6_mKrm7bNW89wxNe16aBn)
4) Pahat Ulir Luar Segitiga
Digunakan untuk membuat ulir pada benda kerja. Biasanya
digunakan pada baut.
Gambar.2.17 Pahat ulir luar segitiga
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 25
26. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
5) Kartel
Yaitu proses pembubutan luar (pembubutan slindris) yang
bertujuan untuk membuat profil pada permukaan benda kerja. Pahat
yang digunakan adalah pahat khusus (kartel).
Gambar.2.18 Kartel silang
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 26
27. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
BAB.III PEMBAHASAN
3.1 Perencanaan Proses Membubut Alur
Alur (grooving) pada benda kerja dibuat untuk memberi kelonggaran
ketika memasangkan dua buah elemen mesin, membuat baut dapat bergerak
penuh, dan memberi jarak bebas pada proses gerinda terhadap suatu poros.
Dimensi alur ditentukan berdasarkan dimensi benda kerja dan fungsi dari alur
tersebut.
Bentuk alur ada tiga macam yaitu kotak, melingkar, dan V. Untuk bentuk-
bentuk alur tersebut pahat yang digunakan diasah dengan mesin gerinda
disesuaikan dengan bentuk alur yang akan dibuat. Kecepatan potong yang
digunakan ketika membuat alur sebaiknya setengah dari kecepatan potong
bubut rata.
Hal tersebut dilakukan karena bidang potong proses pengaluran relatif
lebar. Alur bisa dibuat pada beberapa bagian benda kerja baik di bidang
memanjang maupun pada bidang melintangnya, dengan menggunakan pahat
kanan maupun pahat kiri
Gambar.3.1 Alur untuk: (a) pasangan poros dan lubang,
(b) pergerakan baut agar penuh, (c) jarak bebas proses penggerindaan poros
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 27
28. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
Proses yang identik dengan pembuatan alur adalah proses pemotongan
benda kerja (parting). Proses pemotongan ini dilakukan ketika benda kerja
selesai dikerjakan dengan bahan asal benda kerja yang relatif panjang.
gambar.3.2 Pembuatan alur
Beberapa petunjuk penting yang harus diperhatikan ketika melakukan
pembuatan alur atau proses pemotongan benda kerja adalah sebagai berikut:
1) Cairan pendingin diberikan sebanyak mungkin
2) Ujung pahat diatur pada sumbu benda kerja
3) Posisi pahat atau pemegang pahat tepat 90° terhadap sumbu benda
kerja
4) Panjang pemegang pahat atau pahat yang menonjol ke arah benda kerja
5) sependek mungkin agar pahat atau benda kerja tidak bergetar
6) Dipilih batang pahat yang terbesar
7) Kecepatan potong dikurangi (50% dari kecepatan potong bubut rata)
8) Gerak makan dikurangi (20% dari gerak makan bubut rata)
9) Untuk alur aksial, penyayatan pertama dimulai dari diameter terbesar
untuk mencegah berhentinya pembuangan beram.
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 28
29. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
Gambar.3.3 Proses pemotongan benda kerja
3.2 Perencanaan Proses Membubut/Membuat Kartel
Kartel (knurling) adalah proses membuat injakan ke permukaan benda
kerja berbentuk berlian (diamond) atau garis lurus beraturan untuk memperbaiki
penampilan atau memudahkan dalam pemegangan. Bentuk injakan kartel (ada
dalam berbagai ukuran yaitu kasar (14 pitch), medium (21 pitch), dan halus (33
pitch))
Gambar. 3.4 Kartel
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 29
30. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
Gambar.3.5 Bentuk dan kisar injakan kartel
Pembuatan injakan kartel dimulai dengan mengidentifikasi lokasi dan
panjang bagian yang akan dikartel, kemudian mengatur mesin untuk proses
kartel. Putaran spindel diatur pada kecepatan rendah (antara 60-80 rpm) dan
gerak makan medium (sebaiknya 0,2 sampai 0,4 mm per putaran spindel).
Pahat kartel harus dipasang pada tempat pahat dengan sumbu dari kepalanya
setinggi sumbu mesin bubut, dan permukaannya paralel dengan permukaan
benda kerja. Harus dijaga bahwa rol pahat kartel dapat bergerak bebas dan
pada kondisi pemotongan yang bagus, kemudian pada roda pahat yang kontak
dengan benda kerja harus diberi pelumas.
Agar supaya tekanan awal pada pahat kartel menjadi kecil, sebaiknya
ujung benda kerja dibuat pinggul (chamfer), dan kontak awal untuk penyetelan
hanya setengah dari lebar pahat kartel. Dengan cara demikian awal penyayatan
menjadi lembut. Kemudian pahat ditarik mundur dan dibawa ke luar benda
kerja.
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 30
31. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
Gambar.3.6 Benda kerja dibuat menyudut pada ujungnya
agar tekanan pada pahat kartel menjadi kecil dan penyayatannya lembut
Setelah semua diatur, maka spindel mesin bubut kemudian diputar, dan
pahat kartel didekatkan ke benda kerja menyentuh benda sekitar 2 mm,
kemudian gerak makan dijalankan otomatis. Setelah benda kerja berputar
beberapa kali (misalnya 20 kali), kemudian mesin bubut dihentikan. Hasil
proses kartel dicek apakah hasilnya bagus atau ada bekas injakan yang ganda.
Apabila hasilnya sudah bagus, maka mesin dijalankan lagi. Apabila hasilnya
masih ada bekas injakan ganda, maka sebaiknya benda kerja dibubut rata lagi,
kemudian diatur untuk membuat kartel lagi. Selama proses penyayatan kartel,
gerak makan pahat tidak boleh dihentikan jika spindel masih berputar, karena di
permukaan benda kerja akan muncul ring/cincin. Apabila ingin menghentikan
proses, misalnya untuk memeriksa hasil, maka mesin dihentikan dengan
menginjak rem.
Gambar.3.7 (a) Injakan kartel yang benar, (b) injakan kartel ganda (salah), dan
(c) cincin yang ada pada benda kerja karena berhentinya gerakan pahat kartel
sementara
benda kerja tetap berputar
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 31
32. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
3.3 Perencanaan Proses Membubut Ulir
Proses pembuatan ulir bisa dilakukan pada mesin bubut. Pada mesin
bubut konvensional (manual) proses pembuatan ulir kurang efisien, karena
pengulangan pemotongan harus dikendalikan secara manual, sehingga proses
pembubutan lama dan hasilnya kurang presisi. Dengan mesin bubut yang
dikendalikan CNC proses pembubutan ulir menjadi sangat efisien dan efektif,
karena sangat memungkinkan membuat ulir dengan kisar (pitch) yang sangat
bervariasi dalam waktu relatif cepat dan hasilnya presisi.
Gambar.3.8 Nama-nama bagian ulir
Ulir segi tiga tersebut bisa berupa ulir tunggal atau ulir ganda. Pahat
yang digunakan untuk membuat ulir segi tiga ini adalah pahat ulir yang sudut
ujung pahatnya sama dengan sudut ulir atau setengah sudut ulir. Untuk ulir
Metris sudut ulir adalah 60°, sedangkan ulir whitwoth sudut ulir 55°. Identifikasi
ulir biasanya ditentukan berdasarkan diameter mayor dan kisar ulir. Misalnya
ulir M5 × 0,8 berarti ulir metrik dengan diameter mayor 5 mm dan kisar (pitch)
0,8 mm.
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 32
33. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
tabel. Ulir Metrik
Selain ulir Metrik pada mesin bubut bisa juga dibuat ulir whitworth
(sudut ulir 55°). Identifikasi ulir ini ditentukan oleh diamater mayor ulir
dan jumlah ulir tiap inchi (Tabel). Misalnya untuk ulir Whitwoth 3/8"
jumlah ulir tiap inchi adalah 16 (kisarnya 0,0625"). Ulir ini biasanya
digunakan untuk membuat ulir pada pipa (mencegah kebocoran fluida).
Tabel Dimensi Ulir Whitworth
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 33
34. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
a. Pahat Ulir
Pada proses pembuatan ulir dengan menggunakan mesin bubut
manual pertama-tama yang harus diperhatikan adalah sudut pahat. Pada
Gambar dibawah ditunjukkan bentuk pahat ulir metris dan alat untuk
mengecek besarnya sudut tersebut (60°). Pahat ulir pada gambar
tersebut adalah pahat ulir luar dan pahat ulir dalam. Selain pahat terbuat
dari HSS pahat ulir yang berupa sisipan ada yang terbuat dari bahan
karbida
Gambar. 3.9 Pahat ulir metris dan mal ulir untuk ulir luar dan ulir dalam
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 34
35. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
Gambar.3.10 Proses pembuatan ulir luar dengan pahat sisipan
Setelah pahat dipilih, kemudian dilakukan setting posisi pahat
terhadap benda kerja. Setting ini dilakukan terutama untuk mengecek
posisi ujung pahat bubut terhadap sumbu.
Gambar.3.11 Setting pahat bubut untuk proses pembuatan ulir luar
Setelah itu dicek posisi pahat terhadap permukaan benda kerja,
supaya diperoleh sudut ulir yang simetris terhadap sumbu yang tegak
lurus terhadap sumbu benda kerja
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 35
36. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
Parameter pemesinan untuk proses bubut ulir berbeda dengan
bubut rata. Hal tersebut terjadi karena pada proses pembuatan ulir harga
gerak makan (f ) adalah kisar (pitch) ulir tersebut, sehingga putaran
spindel tidak terlalu tinggi (secara kasar sekitar setengah dari putaran
spindel untuk proses bubut rata). Perbandingan harga kecepatan potong
untuk proses bubut rata (stright turning) dan proses bubut ulit (threading)
dapat dilihat pada Tabel
b. Langkah Penyayatan Ulir
Gambar.3.12 Eretan atas diatur menyudut terhadap sumbu tegak lurus benda
kerja dan arah pemakanan pahat bubut
Supaya dihasilkan ulir yang halus permukaannya perlu dihindari
kedalaman potong yang relatif besar. Walaupun kedalaman ulir kecil
(misalnya untuk ulir M10 × 1,5, dalamnya ulir 0,934 mm), proses
penyayatan tidak dilakukan sekali potong, biasanya dilakukan
penyayatan antara 5 sampai 10 kali penyayatan ditambah sekitar 3 kali
penyayatan kosong (penyayatan pada diameter terdalam). Hal tersebut
karena pahat ulir melakukan penyayatan berbentuk V. Agar diperoleh
hasil yang presisi dengan proses yang tidak membahayakan operator
mesin, maka sebaiknya pahat hanya menyayat pada satu sisi saja (sisi
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 36
37. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
potong pahat sebelah kiri untuk ulir kanan, atau sisi potong pahat
sebelah kanan untuk ulir kiri). Proses tersebut dilakukan dengan cara
memiringkan eretan atas dengan sudut 29° untuk ulir metrik. Untuk ulir
acme dan ulir cacing dengan sudut 29°, eretan atas dimiringkan 14,5°.
Proses penambahan kedalaman potong (dept of cut) dilakukan oleh
eretan atas. Langkah-langkah proses bubut ulir dengan menggunakan
mesin konvensional dilakukan dengan cara-cara berikut.
1. Memajukan pahat pada diameter luar ulir.
2. Setting ukuran pada handle ukuran eretan atas menjadi 0 mm.
3. Tarik pahat ke luar benda kerja, sehingga pahat di luar benda kerja
dengan jarak bebas sekitar 10 mm di sebelah kanan benda kerja.
4. Atur pengatur kisar menurut tabel kisar yang ada di mesin bubut, geser
handle gerakan eretan bawah untuk pembuatan ulir.
5. Masukkan pahat dengan kedalaman potong sekitar 0,1 mm.
6. Putar spindel mesin (kecepatan potong mengacu Tabel 6.8) sampai
panjang ulir yang dibuat terdapat goresan pahat, kemudian hentikan
mesin dan tarik pahat keluar.
7. Periksa kisar ulir yang dibuat dengan menggunakan kaliber ulir (screw
pitch gage). Apabila sudah sesuai maka proses pembuatan ulir
dilanjutkan. Kalau kisar belum sesuai periksa posisi handle pengatur
kisar pada mesin bubut.
8. Gerakkan pahat mundur dengan cara memutar spindel arah kebalikan,
hentikan setelah posisi pahat di depan benda kerja.
9. Majukan pahat untuk kedalaman potong berikutnya dengan memajukan
eretan atas.
10. Langkah dilanjutkan seperti No. 7) sampai kedalaman ulir maksimal
tercapai.
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 37
38. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
Gambar.3.13 Pengecekan kisar ulir dengan mal ulir
11. Pada kedalaman ulir maksimal proses penyayatan perlu dilakukan
berulangulang agar beram yang tersisa terpotong semuanya.
12. Setelah selesai proses pembuatan ulir, hasil yang diperoleh dicek
ukuranya (diameter mayor, kisar, diameter minor, dan sudut ulir).
(Sumber:http://masdodod.files.wordpress.com//2009/03/bab-o6b-
mengenal-proses-bubut.pdf)
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 38
39. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
3.4 Permasalahan dan Solusi
3.4.1 Permasalahan
Adapun masalah-masalah yang penulis dapatkan pada saat
praktik yakni:
Kurang mengetahui cara pembuatan ulir Luar segitiga secara Otomatis
terutama pada pengaturan tuas-tuas pengatur roda gigi pembuat ulir.
Benda kerja sering oleng
Kurang teliti dalam mengukur benda kerja
3.4.2 Solusi
Ketika kita mendapat berbagai permasalahan pada saat praktik.
Maka kita akan mencari tahu bagaimana solusi dari masalah tersebut.
Adapun solusi yang dapat penulis sampaikan untuk menyikapi
permasalahan diatas yaitu:
Bertanya kepada instruktur atau mempelajari modul
Gunakan palu lunak atau palu tembaga untuk memukul benda kerja
yang oleng
Lebih teliti lagi dalam mengukur benda kerja atau bertanya kepada
teman yang lebih tahu.
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 39
40. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
BAB IV. PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan analisis dan lansung terjun ke bengkel, maka
penulis dapat menyimpulkan bahwa:
Kecepatan potong benda kerja a kan se maki n
b e s a r a p a b i l a d i a m e t e r r a t a - r a t a benda kerja dan
putaran poros spindle diperbesar.
Kecepatan maka n b e n d a ker ja a kan se maki n
besar apabila gerak makan d a n putaran poros
spindle diperbesar.
W aktu yang diperlukan untuk proses
pe mbubutan akan sema ki n l ama
apabil akedal aman potong dan panjan g pe moto
n g a n y a n g d i g u n a k a n l e b i h b e s a r , apabila gerak
makannya diperbesar dengan panjang pembubutan
tetap waktuyang diperlukan akan semakin pendek.
U mur pahat tidak hanya dipengaruhi oleh
g e o m e t r i p a h a t s a j a m e l a i n k a n a d a beberapa hal
yang sangat signifikan pengaruhnya seperti material benda
kerja ,meterial pahat, dan kedalaman potong.
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 40
41. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
4.2 SARAN
Sebelum melakukan praktikum mesin bubut, hendaknya
segala sesuatu yang berkaitan dengan mesin bubut baik itu cara
pengoprasian atau factor – factor keamanan harys diperhatiakan
sebaik mungkin, sehingga tidak terjadi hal – halyang tidak diinginkan pada
saat melakukan praktikum.
Pahat yang digunakan saat praktikum aga
r d i p e r b a h a r u i s e h i n g g a p a d a s a a t melakukan
proses pembubutan hasil yang diperoleh maksimal.
Jangan berkumpul lebih dari 2 orang dalam satu mesin karena
dapat mengganggu teman yang sedang praktik, apalagi pada
saat mengulir Otomatis konsentrasi operataor akan terganggu.
Tanyakan hal-hal yang belum dan kurang dimengerti kepada
intruktur dan jangan ambil inisiatif sendiri untuk melakukan
suatu pekerjaan.
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 41
42. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto.2002.Mesin Perkakas Bengkel.Rineka Cipta dan Bina
Adiaksara.Jakarta
http://madaemphe.blogspot.com
http://www.mesincnc.com/pic_THL1860.jpg.jpg
http://faizmubarok.blogspot.com/2009/04/teori-mesin-bubut.html
http://masdodod.files.wordpress.com//2009/03/bab-o6b-mengenal-proses-
bubut.pdf
http://grisamesin.files.wordpress.com/2010/03/mesin-bubut-jenis-dan-
bagian.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/198003132006
041-ASEP_HADIAN_SASMITA/Bahan_ajar_PP2/mesin_bubut.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/196805011993
021-YAYAT/MESIN_BUBUT.pdf
http://www.scribd.com/doc/66677559/3/Jenis-%E2%80%93-Jenis-Mesin-Bubut
www.google.com/gambar-peralatan-bubut
www.google.com/gambar-jenis-jenis-mesin-bubut
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-13675-Chapter1-17822.pdf
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 42
43. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
DAFTAR GAMBAR
Gambar.2.1 Mesin bubut
Gambar.2.2 proses kerja mesin
Gambar.2.3 Mesin bubut ringan
Gambar. 2.4 Mesin bubut sedang
Gambar. 2.5 Mesin bubut standart
Gambar.2.6 Kepala tetap
Gambar. 2.7 Kepala lepas
Gambar. 2.8 meja mesin
Gambar. 2.9 Eretan
Gambar. 2.10 chuck
Gambar. 2.11 pelat pembawa
Gambar. 2.12 senter
Gambar. 2.13 a) Pahat Ulir luar Segitiga; b) macam-macam Pahat
Gambar.2.14 Pahat tepi rata
Gambart.2.15 Pahat rata kasar
Gambar.2.16 Pahat Alur
Gambar.2.17 Pahat ulir luar segitiga
Gambar.2.18 Kartel silang
Gambar.3.1 Alur untuk: (a) pasangan poros dan lubang, (b) pergerakan
baut agar penuh, (c) jarak bebas proses penggerindaan poros
gambar.3.2 Pembuatan alur
Gambar.3.3 Proses pemotongan benda kerja
Gambar. 3.4 Kartel
Gambar.3.5 Bentuk dan kisar injakan kartel
Gambar.3.6 Benda kerja dibuat menyudut pada ujungnya agar tekanan
pada pahat kartel menjadi kecil dan penyayatannya lembut
Gambar.3.7 (a) Injakan kartel yang benar, (b) injakan kartel ganda
(salah), dan (c) cincin yang ada pada benda kerja karena berhentinya
gerakan pahat kartel sementara benda kerja tetap berputar
Gambar.3.8 Nama-nama bagian ulir
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 43
44. PRAKTIK KERJA BUBUT 2
Gambar. 3.9 Pahat ulir metris dan mal ulir untuk ulir luar dan ulir dalam
Gambar.3.10 Proses pembuatan ulir luar dengan pahat sisipan
Gambar.3.11 Setting pahat bubut untuk proses pembuatan ulir luar
Gambar.3.12 Eretan atas diatur menyudut terhadap sumbu tegak lurus
benda kerja dan arah pemakanan pahat bubut
Gambar.3.13 Pengecekan kisar ulir dengan mal ulir
Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 44