SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
Download to read offline
PRAKTIK KERJA BUBUT 2


                  KERJA BUBUT
         “MEMBUAT ULIR SEGITIGA LUAR”




                          Disusun Oleh:
                          Melkis sedek .S
                             211050
                             Drafting




Akademi Teknik Sorowako            |Membuar Ulir Luar Segitiga   1
PRAKTIK KERJA BUBUT 2


              LEMBAR PENGESAHAN
                   LAPORAN KERJA BUBUT

                                 Menyetujui




   Pembimbing Institusi 1:                           Pembimbing Institusi 2:




      ( Musa Kira Wati Baso’ )                               ( Ichsan R)




                                 Mengetahui




                                   Arlonia




Akademi Teknik Sorowako                      |Membuar Ulir Luar Segitiga   2
PRAKTIK KERJA BUBUT 2


                      KATA PENGANTAR

        Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan       Yang Maha Kuasa
karena atas berkat dan pertolongan-Nya lah            sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.

        Laporan ini berisi materi-materi yang telah penulis dapatkan baik dalam
proses pembelajaran maupun dalam proses praktikum.

        Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen dan Instruktur yang
telah   membimbing     dan   mengajar    penulis   selama   proses    praktikum
berlangsung. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman dan
seluruh pihak yang tela membantu penulis baik dalam praktik maupun dalam
penyusunan laporan.

        Akhirnya, selamat membaca semoga laporan ini dapat brguna bagi
pembaca.




                                                          Soroako, 16 Juli 2012

                                                                  Penulis




                                                              Melkis sedek.S




Akademi Teknik Sorowako                     |Membuar Ulir Luar Segitiga   3
PRAKTIK KERJA BUBUT 2

                                    ABSTRAK

      Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
memacu     terciptanya   berbagai   jenis    peralatan     kerja   maupun     mesin.
Penggunaan peralatan kerja dimaksudkan untuk membantu kemampuan,
kebolehan dan keterbatasan manusia dalam melaksanakan tugasnya sehingga
tercapai hasil kerja yang lebih cepat, lebih banyak, lebih teliti, lebih baik
mutunya, kesalahan sedikit namun dengan beban kerja dan risiko yang lebih
ringan. Namun dipasaran masih banyak dijumpai peralatan maupun mesin yang
sangat memuaskan dari sudut desain tetapi masih belum memuaskan pemakai,
karena kurang memperhatikan kemampuan, kebolehan dan keterbatasan
manusia sebagai pemakainya. Kondisi demikian cendrung akan mempercepat
terjadinya kelelahan bahkan meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan maupun
penyakit akibat kerja.. Hasil Dilapangan kerja menunjukkan bahwa walaupun
banyak   produk yang      meringankan       tugas   manusia      dan   meningkatkan
kesejahteraannya,     namun   masih      banyak     pula    produk     yang   kurang
memperhatikan keterbatasan manusia sebagai operatornya sehingga sering
menimbulkan risiko yang menyebabkan produktivitas rendah, kurang efisien,
cepat menimbulkan kelelahan, menimbulkan penyakit akibat kerja atau
kecelakaan kerja. Hasil pengamatan ini sebagai masukan bagi para desainer
agar desain produk lebih memperhatikan faktor manusia sehingga aman,
nyaman    dipakai,   mampu    mengurangi      beban      kerja   dan   meningkatkan
produktivitas kerja dan kesejahteraan.




Akademi Teknik Sorowako                       |Membuar Ulir Luar Segitiga     4
PRAKTIK KERJA BUBUT 2

                                                       DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................3
ABSTRAK .................................................................................................................... 4
DAFTAR ISI................................................................................................................. 5
BAB.I PENDAHULUAN ............................................................................................. 6
 1.1 Latar Belakang ..............................................................................................6
 1.2 Rumusan Masalah........................................................................................7
 1.3 Ruang Lingkup Kajian ..................................................................................7
 1.4 Tujuan Penulisan ..........................................................................................8
 1.5 Cara Memperoleh Data................................................................................8
 1.6 Sistematika Pembahasan ............................................................................9
BAB.II TEORI DASAR............................................................................................. 10
 2.1 Teori Umum .................................................................................................... 10
   2.1.1 Pengertian Mesin Bubut ........................................................................ 10
   2.1.2 Prinsip kerja mesin bubut ....................................................................... 11
   2.1.3 jenis-jenis Mesin Bubut ...........................................................................12
   2.1.4 Bagian-bagian Utama mesin Bubut. .................................................. 14
 2.2 Teori Khusus ............................................................................................... 18
   2.2.1 Perlengkapan Dalam Pembuatan Ulir Luar Segitiga ............................ 18
   2.2.2 Perhitungan Rpm pada pembuatan ulir luar segitiga ........................... 21
   2.2.3 Jenis-jenis Alat Potong ............................................................................ 23
BAB.III PEMBAHASAN ........................................................................................... 27
 3.1 Perencanaan Proses Membubut Alur .......................................................... 27
 3.2 Perencanaan Proses Membubut/Membuat Kartel ......................................29
 3.3 Perencanaan Proses Membubut Ulir ........................................................... 32
 3.4 Permasalahan dan Solusi .............................................................................. 39
   3.4.1 Permasalahan .............................................................................................. 39
   3.4.2 Solusi ........................................................................................................ 39
BAB IV. PENUTUP .................................................................................................. 40
 4.1 KESIMPULAN ............................................................................................. 40
 4.2 SARAN ........................................................................................................ 41
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 42
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. 43




Akademi Teknik Sorowako                                              |Membuar Ulir Luar Segitiga                    5
PRAKTIK KERJA BUBUT 2



                           BAB.I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

          Pada zaman modern ini, kita dapat melihat semakin berkembangnya
   ilmu     pengetahuan   dan   teknologi   yang    begitu   pesat.   Pesatnya
   perkembangan itu, otomatis persaingan akan semakin meningkat. Sehingga
   orang-orang yang memiliki pengetahuan atau ilmu yang minim akan
   mengangur oleh karena itu, kami membuat makalah ini dengan mengambil
   judul mesin bubut, sebab penulis melihat industri-industi saat ini sangat
   membutuhkan lulusan-lulusan yang berkompetensi, utamanya dalam mesin
   bubut.

          Kemajuan di bidang teknologi pengolahan data dan informasi yang
   sangat pesat salah satunya adalah komputer. Hal tersebut dapat dilihat dari
   penggunaan komputer ke dalam mesin-mesin perkakas seperti mesin freis,
   mesin bubut, mesin gerinda dan mesin lainnya. Hasil dari penggabungan
   teknologi komputer dan teknologi mekanik ini sering disebut dengan mesin
   CNC (Computer Numerical Control).

          Adapun beberapa keuntungan penggunaan mesin perkakas CNC yaitu:
   produktivitas tinggi, ketelitian pengerjaan tinggi, kualitas produk yang
   seragam dan dapat digabung dengan perangkat lunak tambahan misalnya
   software CAD/CAM sehingga pemakaian mesin CNC akan lebih efektif,
   waktu produksi lebih singkat, kapasitas produksi lebih tinggi, biaya
   pembuatan produk lebih rendah.

          Apalagi dalam pengoperasian mesin bubut lumayan rumit. Sehingga
   membutuhkan suatu pedoman yaitu sebuah buku atau informasi yang
   berkaitan dengan mesin bubut. Namun, jika kita tidak memiliki minat bekerja
   di industri-industri, maka kita juga bisa membuka usaha yang melayani jasa
   mesin bubut. Hal tersebut dapat kita lakukan bila kita sudah menguasai



Akademi Teknik Sorowako                     |Membuar Ulir Luar Segitiga   6
PRAKTIK KERJA BUBUT 2

  mesin bubut, sehingga kelak kita mampu memberikan kepuasan tersendiri
  kepada para konsumen serta dapat meraup keuntungan yang besar.

1.2 Rumusan Masalah

     Dalam bidang industri ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan
  harus dipahami mengenai kerja bubut diantaranya proses kerja mesin.
  Dalam mencapai suatu hal yang diharapkan ada beberapa hal yang harus
  diperhatikan dan dipahami mengenai proses pembubutan. Untuk mencapai
  hal tersebut kita perlu menyusun kerangka-kerangka yakni berupa rumusan
  masalah. Adapun rumusan masalah yang akan penulis bahas yaitu:
          Bagaimana prinsip kerja mesin bubut?
          Apa saja jenis-jenis Mesin bubut?
          Apa saja bagian-bagian utama pada mesin bubut?
          Perlengkapan apa saja yang digunakan dalam proses pembuatan
           ulir luar segitiga
          Bagaimana cara menghitung Rpm dalam pembutan ulir luar
           segitiga?
          Alat-alat potong apa saja yang digunakan dalam proses
           pembuatan ulir luar segitiga?
          Bagaimana proses perencanaan dalam pembuatan alur?
          Bagaimana proses perencanaan dalam pembuatan kartel?
          Bagaimana proses perencanaan pembuatan ulir luar segitiga
           secara otomatis?

1.3 Ruang Lingkup Kajian

     Menyikapi Rumusan masalah diatas, maka penulis akan mempersingkat
  materi yang akan dibahas dalam pembahasan. Adapun Ruang lingkup yang
  akan dibahas dalam pembahasan nanti yaitu:
      Proses perencanaan pembuatan alur
      Proses perencanaan pembuatan kartel
      Proses perencanaan pembuatan ulir luar segitiga secara Otomatis




Akademi Teknik Sorowako                    |Membuar Ulir Luar Segitiga   7
PRAKTIK KERJA BUBUT 2

1.4 Tujuan Penulisan

   Dalam laporan ini penulis akan membahas proses pembuatan ulir segita
luar di mesin bubut secara otomatis. Adapun tujuan penulisaan dari laporan ini
yaitu:

               Mampu mengenali mesin bubut dan fungsinya.
               Mampu mengenali bagian-bagian utama dari mesin bubut.
               Mampu menentukan putaran mesin pada mesin bubut sesuai
                dengan benda kerjanya.
               Mampum mengetahui proses pembuatan Alur dan Kartel.
               Mampu mengetahui proses pembuatan Ulirluar segitiga secara
                Otomatis.

1.5 Cara Memperoleh Data

         Untuk melengkapi karya tulis ini, di perlukan beberapa referensi baik dari
   buku, internet dan diskusi maupun beberapa media lain seperti studi
   lapangan yang pernah di kerjakan penulis. Berikut beberapa referensinya :
         a. Buku referensi
             Yaitu mencari referensi dari buku-buku mengenai Praktik keja Bubut,
             dan proses pengerjaan ulir segitiga luar.
         b. Internet
             Yaitu dengan mendownload berbagai referensi dalam bentuk PDF
             maupun browser mengenai kerja bubut. Salah satu contohnya
             “Mengenal Proses Bubut”.
         c. Studi lapangan
             Yaitu langsung ikut serta melakukan praktik mengenai proses
             pembuatan ulir segitiga luar secara otomatis dimesin bubut
             horisontal.
         d. Diskusi
             Yaitu salah satu cara penulis memperoleh data dengan bertukar
             pendapat dengan teman praktikum atau teman yang sudah praktik
             bubut.


Akademi Teknik Sorowako                        |Membuar Ulir Luar Segitiga   8
PRAKTIK KERJA BUBUT 2

1.6 Sistematika Pembahasan

            Laporan karya tulis ini dibagi menjadi empat bab dengan maksud
     untuk mempermudah pembahasan, bab-bab tersebut adalah sebagai
     berikut:




           BAB I Pendahuluan
            Yaitu berisi tentang pendahuluan yang akan di bahas mengenai
            latar   belakang,    rumusan   masalah,   ruang   lingkup,   tujuan
            penulisan, cara memperoleh data dan sistematika pembahasan.
           BAB II Teori Dasar
            Yaitu berisi tentang landasan teori yang penulis gunakan sebagai
            referensi dalam penulisan dan penyelesaian karya tulis ini
           BAB III Pembahasan
            Yaitu berisi tentang pembahasan mengenai proses pembuatan
            alur,kartel dan pembuatan ulir luar segitiga pada mesin bubut
           BAB IV Penutup
            Yaitu berisi tentang kesimpulan dan saran yang di kutip
            berdasarkan proses pembuatan ulis luar segitiga secara otomatis
            pada bab-bab sebelumnya




Akademi Teknik Sorowako                    |Membuar Ulir Luar Segitiga   9
PRAKTIK KERJA BUBUT 2

                           BAB.II TEORI DASAR

2.1 Teori Umum

2.1.1 Pengertian Mesin Bubut




                           Gambar.2.1 Mesin bubut
                               (sumber: google.com)
           Mesin bubut adalah mesin yang mempunyai gerak utama berputar
     dan berfungsi sebagai pengubah bentuk dan ukuran benda kerja dengan
     cara menyayat    benda kerja dengan alat potong posisi benda kerja
     berputar sesuai dengan sumbu mesin dan pahat diam bergerak
     kekanan,kekiri   searah      dengan   sumbu   mesin    menyayat     benda
     kerja.(sumber:http://madaemphe.blogspot.com)       Sedangkan        proses
     membubut adalah proses penyayatan logam yang dikerjakan dimesin
     bubut dengan alat potong pahat bubut.
           Ukuran dari dimensi diukur dari jarak senter dari kepala tetap
     sampai senter kepala lepas, ini merupakan jarak terpanjang dari benda
     kerja yang bisa dibubut. Dan tergantung pula tinggi/jarak dari ujung
     senter ke permukaan alas mesin (bed) yakni sebagai ½ diameter benda
     kerja yangbisa dikerjakan.
           Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja
     dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir
     dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengna jalan
Akademi Teknik Sorowako                    |Membuar Ulir Luar Segitiga   10
PRAKTIK KERJA BUBUT 2

      menukar roda gigi translasi (change gears) yang menghubungkan poros
      spindel          dengan        poros        ulir       (lead         screw).
      Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan
      pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar
      bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi
      maksimum 127. roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai ke
      khususan karena digunakan untuk monversi dari ulir metrik ke ulir inchi.
      (Sumber;http://faizmubarok.blogspot.com/2009/04/teori-mesin-
      bubut.html)



2.1.2 Prinsip kerja mesin bubut

            Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan
      pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda
      gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh
      klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi
      pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan
      terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
            Mesin ini pada operationalnya mempunyai prinsip satu sumbu
      putar yang berfungsi untuk menyayat , membentuk, memotong sebagian
      benda kerja. Benda kerja yang akan dikerjakan, dijepit dengan
      menggunakan cekam yang terletak pada kepala tetap mesin bubut,
      kemudian cekam tersebut diputar gerbox yang dihubungkan dengan
      motor listrik, setelah benda kerja siap dan pahat bubut telah siap pada
      rumah pahat (kencang, center dengan mesin bubut), selanjutnya benda
      kerja disayat dengan pahat mesin bubut dan dikerjakan menurut gambar
      dan       iob    description   yang      telah     ditentukan.   (sumber:
      http://madaemphe.blogspot.com/2011/02/landasan-teori-mesin-
      bubut.html)




Akademi Teknik Sorowako                      |Membuar Ulir Luar Segitiga    11
PRAKTIK KERJA BUBUT 2




                          Gambar.2.2 proses kerja mesin
                            (sumber: www.google.com)



2.1.3 jenis-jenis Mesin Bubut

   a. Mesin Bubut Ringan

            Mesin bubut ringan dapat diletakkan diatas meja dan mudah
      diangkat sesuai dengan kebutuhan. Benda kerjanya berdimensi kecil
      (mini). Jenis ini biasanya digunakan untuk membubut benda-benda kecil
      dan biasanya dipergunakan untuk industri rumah tangga. Panjang mesin
      ini umumnya tidak lebih dari 1200 mm, dan karena bebannya ringan
      dapat diangkat oleh satu orang.




                      Gambar.2.3 Mesin bubut ringan

  (sumber: http://faizmubarok.blogspot.com/2009/04/teori-mesin-bubut.html)




Akademi Teknik Sorowako                  |Membuar Ulir Luar Segitiga   12
PRAKTIK KERJA BUBUT 2

  b. Mesin Bubut Sedang

           Mesin bubut sedang      dapat membubut diameter benda kerja
     sampai dengan 200 mm dan panjannya sampai dengan 100 mm cocok
     untuk industri kecil atau bengkel-bengkel perawatan dan pembuatan
     komponon. Umumnya digunakan pada dunia pendidikan atau pusat
     pelatihan, karena harganya terjangkau dan mudah di operasikan.




                    Gambar. 2.4 Mesin bubut sedang

                                (Sumber:
http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTIMegpeE7muF1pnmgwPn1rYOhQ
                              LHw5z6Uk0)




  c. Mesin Bubut Standart

           Mesin bubut jenis ini disamping memiliki komponen seperti pada
     mesin bubut kecil dan sedang juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas
     tambahan antara lain : lampu kerja keran pendingin, rem pengaman
     untuk keadaan darurat serta bak penampung beram.




Akademi Teknik Sorowako                 |Membuar Ulir Luar Segitiga   13
PRAKTIK KERJA BUBUT 2




                    Gambar. 2.5 Mesin bubut standart
         (sumber: http://www.mesincnc.com/pic_THL1860.jpg.jpg)



2.1.4 Bagian-bagian Utama mesin Bubut.

           1. Kepala tetap atau headstock

                 Adalah salah satu bagian dari mesin bubut yang berada
           disebelah kiri, dimana fungsinya tidak lain adalah sebagai tempat
           spindle, sumber putaran, pengontrolan mesin bubut ( penentuan
           putaran, kecepatan putaran, dan lain-lain ). Didalam kepala tetap,




           spindle utama terpasang pada bantalan.

                          Gambar.2.6 Kepala tetap

                          (sumber: https://encrypted-
 tbn1.google.com/images?q=tbn:ANd9GcRaAsjQeRpuinqMyOtwLs7GQtLM)




Akademi Teknik Sorowako                    |Membuar Ulir Luar Segitiga   14
PRAKTIK KERJA BUBUT 2

           2. Kepala lepas,

                 ini ditempatkan di sebelah kanan mesin bubut, dimana
           berfungsi sebagai tempat senter dan sebagai pengarah benda
           kerja. Disini benda kerja perlu di arahkan agar dalam pembubutan
           nantinya lebih mudah. Kepala lepas dipakai sebagai penyangga
           benda kerja yang panjang ,mengebor, dan meluaskan lubang
           (reamer). Kepala lepas dilengkapi dengan kerucut morse,
           gunanya untuk memasang alat-alat yang akan dipasang pada
           kepala lepas seperti: bor, reamer, senter putar, senter tetap dan
           lain-lain. Kepala lepas dapat diangkat dari alas mesin ( bed) dan
           dapat dipasang terkunci dengan baut pengikat, roda pada kepala
           lepas dapat dipakai untuk menggerakkan konis, dengan konis itu
           (sleeve) dapat terkunci, ada kepala lepas yang lubangnya
           digerakkan dengan hidrolikatau kompresor udara, sehingga
           tekanan pada benda kerja dapat sama rata.




                       Gambar. 2.7 Kepala lepas
                        (sumber:https://encrypted
 tbn0.google.com/images?q=tbn:ANd9GcSndgWjLvvOwTl71fSgivXwZS_4m)


           3. Alas mesin

                 Yang dimaksud dengan alas mesin adalah kerangka utama
           mesin bubut, yang diatas kerangka tersebut eretan serta kepala
           lepas bertumpu serta bergerak , adapun alur alas mesin (bed)
           berbentuk V; datar atau rata. Alas mesin adalah bagian dari mesin
           bubut yang berfungsi sebagai pendukung eretan (support) dan
Akademi Teknik Sorowako                 |Membuar Ulir Luar Segitiga   15
PRAKTIK KERJA BUBUT 2

           kepala lepas, serta sebagai lintasan eretan dan kepala lepas. Alas
           mesin ini memiliki permukaan yang rata dan halus. Hal ini
           dimaksudkan    untuk    mendukung     kesempurnaan      pekerjaan
           membubut (kelurusan).




                            Gambar. 2.8 meja mesin

                          (Sumber: https://encrypted-
      tbn0.google.com/images?q=tbn:ANd9GcQ6AIF_TYaYjwVTvgWhfYks6B
                                      CW)

           4. Eretan

                 Eretan terdiri dari: sadel/pelana, eretan melintang, eretan
           kombinasi, pemegang pahat. Eretan adlah penopang utama dan
           pembawa pahat bubut yang dapat disetel. Eretan berfungsi
           sebagai penghantar pahat bubut sepanjang alas mesin. Eretan
           terdiri dari tiga jenis, yaitu: a) eretan bawah yang berjalan
           sepanajng alas mesin, b) eretan lintang yang bergerak tegak lurus
           terhadap alas mesin, dan c) eretan atas yang digunakan untuk
           menjepit pahat bubut, dan dapat diputar ke kanan atau kekiri
           sesuai dengan sudut yang dikehendaki, khususnya pada saat
           mengerjakan benda-benda yang konis.

           Dalam operasinya, eretan ini dapat digerakkan secara manual
           maupun otomatis.




Akademi Teknik Sorowako                  |Membuar Ulir Luar Segitiga   16
PRAKTIK KERJA BUBUT 2




                             Gambar. 2.9 Eretan

                          (Sumber: https://encrypted-
     tbn3.google.com/images?q=tbn:ANd9GcTd4VITWisDwurQSBsc_5DDpX
                      LZ3A9M0mVRqqPBR-9OlTIXiTfO )




Akademi Teknik Sorowako                 |Membuar Ulir Luar Segitiga   17
PRAKTIK KERJA BUBUT 2

2.2 Teori Khusus


2.2.1 Perlengkapan Dalam Pembuatan Ulir Luar Segitiga


           Chuck (pelat cekam)

            Pencekam dengan empat rahang

                                                Pencekam dengan tiga rahang




                               Gambar. 2.10 chuck

                            (Sumber: https://encrypted-
      tbn0.google.com/images?q=tbn:ANd9GcQ6AIF_TYaYjwVTvgWhfYks6B
                   CWbBuBaBnm69wnInuwwHMOYFESJorJYNQ)

     1. Pelat Pembawa

                Pelat pembawa adalah peralatan yang ada dalam mesin bubut
         yang   digunakan   pada    saat   melakukan      pembubutan     dengan
         menggunakan dua senter, yakni pada proses pembubutan ulir. Pelat
         ini bentuknya menyerupai pelat cekam tetapi tidak memiliki penjepit.
         Pelat ini bergerak karena dipasangna pembawa yang dijepit pada
         benda kerja.


Akademi Teknik Sorowako                    |Membuar Ulir Luar Segitiga    18
PRAKTIK KERJA BUBUT 2




                       Gambar. 2.11 pelat pembawa

                          (sumber: https://encrypted-
       tbn1.google.com/images?q=tbn:ANd9GcQwaj1qx21QqQJmR-
                 fD2nfoDyi010Scee13b0wB9c0PUP49XqdlWw)




     2. Senter

             Senter merupakan peralatan mesin bubut yang digunakan untuk
         menopang benda kerja ang sedang dibubut, baik pada saat dibubut
         rata maupun dibubut tirus. Untuk menempatkan senter ini, ujung
         benda harus dibuat lubang dengan menggunakan bor senter.
         Lubang ini dimaksudkan sebagai tempat atau dudukan kepala
         senter. Penggunaan senter ini dimaksudkan untuk menjada atau
         menahan benda kerja agar kelurusannya terhadap sumbu tetap
         terjaga. Pada bagian kepalanya, senter ini berbentuk runcing dengan
         sudut ketirusannya 60 derajat. Sementara pada sisi yang lainnya,
         berbentuk tirus. Ada dua jenis senter, aitu senter ang ikut berputar
         mengikuti putaran benda kerja (senter jalan/live center) dan senter
         yang tidak ikut berputar dengan putaran benda kerja (senter mati/tail
         stock center). Berikut ini adalah gambar dari senter jalan dan senter
         mati.




Akademi Teknik Sorowako                    |Membuar Ulir Luar Segitiga   19
PRAKTIK KERJA BUBUT 2




                             Gambar. 2.12 senter

                          (Sumber: https://encrypted-
tbn3.google.com/images?q=tbn:ANd9GcSGIHtcFMAlM7vDNGECrpacPS76n)




     3. Pahat bubut

                 Pahat bubut adalah perkakas potong yang digunakan
           dalam membubut. Pahat ini terbuat dari bahan logam keras,
           seperti HSS ataupun Carbida. Logam-logam tersebut memiliki
           kekerasan yang lebih tinggi dari bahan benda kerjanya, sehingga
           pahat bisa menyayat dengan baik. Selama membubut, ujung
           pahat harus selalu mendapat pendinginan yang kontinyu, karena
           jika ujung pahat tersebut panas, pahat akan cepat aus dan
           tumpul. Sesuai dengan bentuk dan penggunaannya, pahat-pahat
           bubut dapat dinamakan: pahat kasar, pahat penyelesaian, pahat
           pemotong, pahat alur, pahat ulir, dan pahat bentuk. Berdasarkan
           arah pemakanan, pahat dapat dikelompokkan menjadi pahat
           kanan dan pahat kiri. Pahat kanan adalah pahat yang arah
           pemakanannya dari kanan ke kiri, dan pahat kiri adalah pahat
           yang arah pemakannnya dari kiri ke kanan.



Akademi Teknik Sorowako                    |Membuar Ulir Luar Segitiga   20
PRAKTIK KERJA BUBUT 2




                                      (a)




                                      (b)




      Gambar. 2.13 a) Pahat Ulir luar Segitiga; b) macam-macam Pahat

                          (Sumber: https://encrypted-
tbn3.google.com/images?q=tbn:ANd9GcS0yO00Ws1rke0zC749wrdlousif67TT0
                     Aen_TkGBzmxGmyQpRi_EkVntH_)




2.2.2 Perhitungan Rpm pada pembuatan ulir luar segitiga

            Kecepatan potong biasanya dinyatakan dalam isitilah m/menit,
      yaitu kecepatan dimana pahat melintasi benda kerja untuk mendapatkan
      hasil yang paling baik pada kecepatan yang sesuai. Kecepatan potong
      dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:


Akademi Teknik Sorowako                     |Membuar Ulir Luar Segitiga   21
PRAKTIK KERJA BUBUT 2

               1. kekerasan dari bahan yang akan dipotong,
               2. jenis alat potong yang digunakan.

      Kecepatan potong harus disesuaikan dengan kecepatan putaran spindel
      mesin bubut. Untuk keperluan ini digunakan persamaan sebagaiberikut:




                                          Dimana:

                                           n = Putaran spindel (Rpm)

                                           Vc = Kecepatan potong ( m/menit)

                                           D = Diameter benda kerja (mm)

                                           π = 3,14 atau 22/7




Sedangkan Rpm yang digunakan untuk membuat ulir yaitu:




Contoh:

      Suatu benda akan dibubut dan akan dibuat kan ulir. Diameter benda
kerja 30 mm.




Akademi Teknik Sorowako                     |Membuar Ulir Luar Segitiga   22
PRAKTIK KERJA BUBUT 2




Dan untuk Rpm pada pembuatan Ulir luar segitiga yaitu:




Jadi Rpm uintuk membuat ulir luar segitiga yakni: 81 Rpm


2.2.3 Jenis-jenis Alat Potong

   1) Pahat Tepi rata

             Digunakan untuk menyayat benda kerja pada proses finishimg
      maupun pengasaran, juga berfungsi memfacing benda kerja




Akademi Teknik Sorowako                   |Membuar Ulir Luar Segitiga   23
PRAKTIK KERJA BUBUT 2




                        Gambar.2.14 Pahat tepi rata

                           (Sumber:https://encrypted-
        tbn0.google.com/images?q=tbn:ANd9GcRrRV5reP7KwUEgyQ_Ocp_SbVVCh )


  2) Pahat Rata Kasar

           Digunakan untuk menyayat benda kerja pada proses pengasaran
     dan pemakanannya cukup tebal.




                       Gambart.2.15 Pahat rata kasar

                                   (Sumber:
data:image/jpeg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/2wBDAAkGBwg
                              HBgkIBwgKCgkL)

  3) Pahat Alur

           Digunakan untuk memberikan kebebasan pada saat membuat
     sebuah ulir.




Akademi Teknik Sorowako                     |Membuar Ulir Luar Segitiga    24
PRAKTIK KERJA BUBUT 2




                                gambar.2.16 Pahat Alur

                            (Sumber:https://encrypted-
      tbn2.google.com/images?q=tbn:ANd9GcRKynKje5R4zqEVsHb5emNEC
                6_necysVVMmM0O6_mKrm7bNW89wxNe16aBn)




  4) Pahat Ulir Luar Segitiga

            Digunakan untuk membuat ulir pada benda kerja. Biasanya
     digunakan pada baut.




                  Gambar.2.17 Pahat ulir luar segitiga




Akademi Teknik Sorowako                    |Membuar Ulir Luar Segitiga   25
PRAKTIK KERJA BUBUT 2

  5) Kartel

              Yaitu proses pembubutan luar (pembubutan slindris) yang
     bertujuan untuk membuat profil pada permukaan benda kerja. Pahat
     yang digunakan adalah pahat khusus (kartel).




                          Gambar.2.18 Kartel silang




Akademi Teknik Sorowako                   |Membuar Ulir Luar Segitiga   26
PRAKTIK KERJA BUBUT 2

                          BAB.III PEMBAHASAN

3.1 Perencanaan Proses Membubut Alur

      Alur (grooving) pada benda kerja dibuat untuk memberi kelonggaran
ketika memasangkan dua buah elemen mesin, membuat baut dapat bergerak
penuh, dan memberi jarak bebas pada proses gerinda terhadap suatu poros.
Dimensi alur ditentukan berdasarkan dimensi benda kerja dan fungsi dari alur
tersebut.

      Bentuk alur ada tiga macam yaitu kotak, melingkar, dan V. Untuk bentuk-
bentuk alur tersebut pahat yang digunakan diasah dengan mesin gerinda
disesuaikan dengan bentuk alur yang akan dibuat. Kecepatan potong yang
digunakan ketika membuat alur sebaiknya setengah dari kecepatan potong
bubut rata.

      Hal tersebut dilakukan karena bidang potong proses pengaluran relatif
lebar. Alur bisa dibuat pada beberapa bagian benda kerja baik di bidang
memanjang maupun pada bidang melintangnya, dengan menggunakan pahat
kanan maupun pahat kiri




            Gambar.3.1 Alur untuk: (a) pasangan poros dan lubang,
 (b) pergerakan baut agar penuh, (c) jarak bebas proses penggerindaan poros



Akademi Teknik Sorowako                   |Membuar Ulir Luar Segitiga   27
PRAKTIK KERJA BUBUT 2

      Proses yang identik dengan pembuatan alur adalah proses pemotongan
benda kerja (parting). Proses pemotongan ini dilakukan ketika benda kerja
selesai dikerjakan dengan bahan asal benda kerja yang relatif panjang.




                          gambar.3.2 Pembuatan alur

      Beberapa petunjuk penting yang harus diperhatikan ketika melakukan
pembuatan alur atau proses pemotongan benda kerja adalah sebagai berikut:

   1) Cairan pendingin diberikan sebanyak mungkin
   2) Ujung pahat diatur pada sumbu benda kerja
   3) Posisi pahat atau pemegang pahat tepat 90° terhadap sumbu benda
      kerja
   4) Panjang pemegang pahat atau pahat yang menonjol ke arah benda kerja
   5) sependek mungkin agar pahat atau benda kerja tidak bergetar
   6) Dipilih batang pahat yang terbesar
   7) Kecepatan potong dikurangi (50% dari kecepatan potong bubut rata)
   8) Gerak makan dikurangi (20% dari gerak makan bubut rata)
   9) Untuk alur aksial, penyayatan pertama dimulai dari diameter terbesar
      untuk mencegah berhentinya pembuangan beram.




Akademi Teknik Sorowako                    |Membuar Ulir Luar Segitiga   28
PRAKTIK KERJA BUBUT 2




                   Gambar.3.3 Proses pemotongan benda kerja




3.2 Perencanaan Proses Membubut/Membuat Kartel

          Kartel (knurling) adalah proses membuat injakan ke permukaan benda
kerja berbentuk berlian (diamond) atau garis lurus beraturan untuk memperbaiki
penampilan atau memudahkan dalam pemegangan. Bentuk injakan kartel (ada
dalam berbagai ukuran yaitu kasar (14 pitch), medium (21 pitch), dan halus (33
pitch))




                               Gambar. 3.4 Kartel




Akademi Teknik Sorowako                    |Membuar Ulir Luar Segitiga   29
PRAKTIK KERJA BUBUT 2




                   Gambar.3.5 Bentuk dan kisar injakan kartel




         Pembuatan injakan kartel dimulai dengan mengidentifikasi lokasi dan
panjang bagian yang akan dikartel, kemudian mengatur mesin untuk proses
kartel. Putaran spindel diatur pada kecepatan rendah (antara 60-80 rpm) dan
gerak makan medium (sebaiknya 0,2 sampai 0,4 mm per putaran spindel).
Pahat kartel harus dipasang pada tempat pahat dengan sumbu dari kepalanya
setinggi sumbu mesin bubut, dan permukaannya paralel dengan permukaan
benda kerja. Harus dijaga bahwa rol pahat kartel dapat bergerak bebas dan
pada kondisi pemotongan yang bagus, kemudian pada roda pahat yang kontak
dengan benda kerja harus diberi pelumas.

         Agar supaya tekanan awal pada pahat kartel menjadi kecil, sebaiknya
ujung benda kerja dibuat pinggul (chamfer), dan kontak awal untuk penyetelan
hanya setengah dari lebar pahat kartel. Dengan cara demikian awal penyayatan
menjadi lembut. Kemudian pahat ditarik mundur dan dibawa ke luar benda
kerja.


Akademi Teknik Sorowako                    |Membuar Ulir Luar Segitiga   30
PRAKTIK KERJA BUBUT 2




           Gambar.3.6 Benda kerja dibuat menyudut pada ujungnya
   agar tekanan pada pahat kartel menjadi kecil dan penyayatannya lembut


      Setelah semua diatur, maka spindel mesin bubut kemudian diputar, dan
pahat kartel didekatkan ke benda kerja menyentuh benda sekitar 2 mm,
kemudian gerak makan dijalankan otomatis. Setelah benda kerja berputar
beberapa kali (misalnya 20 kali), kemudian mesin bubut dihentikan. Hasil
proses kartel dicek apakah hasilnya bagus atau ada bekas injakan yang ganda.
Apabila hasilnya sudah bagus, maka mesin dijalankan lagi. Apabila hasilnya
masih ada bekas injakan ganda, maka sebaiknya benda kerja dibubut rata lagi,
kemudian diatur untuk membuat kartel lagi. Selama proses penyayatan kartel,
gerak makan pahat tidak boleh dihentikan jika spindel masih berputar, karena di
permukaan benda kerja akan muncul ring/cincin. Apabila ingin menghentikan
proses, misalnya untuk memeriksa hasil, maka mesin dihentikan dengan
menginjak rem.




Gambar.3.7 (a) Injakan kartel yang benar, (b) injakan kartel ganda (salah), dan
(c) cincin yang ada pada benda kerja karena berhentinya gerakan pahat kartel
                                 sementara
                             benda kerja tetap berputar

Akademi Teknik Sorowako                    |Membuar Ulir Luar Segitiga   31
PRAKTIK KERJA BUBUT 2



3.3 Perencanaan Proses Membubut Ulir


      Proses pembuatan ulir bisa dilakukan pada mesin bubut. Pada mesin
bubut konvensional (manual) proses pembuatan ulir kurang efisien, karena
pengulangan pemotongan harus dikendalikan secara manual, sehingga proses
pembubutan lama dan hasilnya kurang presisi. Dengan mesin bubut yang
dikendalikan CNC proses pembubutan ulir menjadi sangat efisien dan efektif,
karena sangat memungkinkan membuat ulir dengan kisar (pitch) yang sangat
bervariasi dalam waktu relatif cepat dan hasilnya presisi.




                      Gambar.3.8 Nama-nama bagian ulir

      Ulir segi tiga tersebut bisa berupa ulir tunggal atau ulir ganda. Pahat
yang digunakan untuk membuat ulir segi tiga ini adalah pahat ulir yang sudut
ujung pahatnya sama dengan sudut ulir atau setengah sudut ulir. Untuk ulir
Metris sudut ulir adalah 60°, sedangkan ulir whitwoth sudut ulir 55°. Identifikasi
ulir biasanya ditentukan berdasarkan diameter mayor dan kisar ulir. Misalnya
ulir M5 × 0,8 berarti ulir metrik dengan diameter mayor 5 mm dan kisar (pitch)
0,8 mm.




Akademi Teknik Sorowako                      |Membuar Ulir Luar Segitiga   32
PRAKTIK KERJA BUBUT 2

            tabel. Ulir Metrik




            Selain ulir Metrik pada mesin bubut bisa juga dibuat ulir whitworth
      (sudut ulir 55°). Identifikasi ulir ini ditentukan oleh diamater mayor ulir
      dan jumlah ulir tiap inchi (Tabel). Misalnya untuk ulir Whitwoth 3/8"
      jumlah ulir tiap inchi adalah 16 (kisarnya 0,0625"). Ulir ini biasanya
      digunakan untuk membuat ulir pada pipa (mencegah kebocoran fluida).

Tabel Dimensi Ulir Whitworth




Akademi Teknik Sorowako                     |Membuar Ulir Luar Segitiga   33
PRAKTIK KERJA BUBUT 2

   a. Pahat Ulir

            Pada proses pembuatan ulir dengan menggunakan mesin bubut
     manual pertama-tama yang harus diperhatikan adalah sudut pahat. Pada
     Gambar dibawah ditunjukkan bentuk pahat ulir metris dan alat untuk
     mengecek besarnya sudut tersebut (60°). Pahat ulir pada gambar
     tersebut adalah pahat ulir luar dan pahat ulir dalam. Selain pahat terbuat
     dari HSS pahat ulir yang berupa sisipan ada yang terbuat dari bahan
     karbida




   Gambar. 3.9 Pahat ulir metris dan mal ulir untuk ulir luar dan ulir dalam




Akademi Teknik Sorowako                    |Membuar Ulir Luar Segitiga    34
PRAKTIK KERJA BUBUT 2




       Gambar.3.10 Proses pembuatan ulir luar dengan pahat sisipan

           Setelah pahat dipilih, kemudian dilakukan setting posisi pahat
     terhadap benda kerja. Setting ini dilakukan terutama untuk mengecek
     posisi ujung pahat bubut terhadap sumbu.




     Gambar.3.11 Setting pahat bubut untuk proses pembuatan ulir luar


           Setelah itu dicek posisi pahat terhadap permukaan benda kerja,
     supaya diperoleh sudut ulir yang simetris terhadap sumbu yang tegak
     lurus terhadap sumbu benda kerja

Akademi Teknik Sorowako                 |Membuar Ulir Luar Segitiga     35
PRAKTIK KERJA BUBUT 2

              Parameter pemesinan untuk proses bubut ulir berbeda dengan
        bubut rata. Hal tersebut terjadi karena pada proses pembuatan ulir harga
        gerak makan (f ) adalah kisar (pitch) ulir tersebut, sehingga putaran
        spindel tidak terlalu tinggi (secara kasar sekitar setengah dari putaran
        spindel untuk proses bubut rata). Perbandingan harga kecepatan potong
        untuk proses bubut rata (stright turning) dan proses bubut ulit (threading)
        dapat dilihat pada Tabel

   b.       Langkah Penyayatan Ulir




Gambar.3.12 Eretan atas diatur menyudut terhadap sumbu tegak lurus benda
                 kerja dan arah pemakanan pahat bubut




             Supaya dihasilkan ulir yang halus permukaannya perlu dihindari
        kedalaman potong yang relatif besar. Walaupun kedalaman ulir kecil
        (misalnya untuk ulir M10 × 1,5, dalamnya ulir 0,934 mm), proses
        penyayatan    tidak   dilakukan   sekali   potong,   biasanya    dilakukan
        penyayatan antara 5 sampai 10 kali penyayatan ditambah sekitar 3 kali
        penyayatan kosong (penyayatan pada diameter terdalam). Hal tersebut
        karena pahat ulir melakukan penyayatan berbentuk V. Agar diperoleh
        hasil yang presisi dengan proses yang tidak membahayakan operator
        mesin, maka sebaiknya pahat hanya menyayat pada satu sisi saja (sisi

Akademi Teknik Sorowako                       |Membuar Ulir Luar Segitiga   36
PRAKTIK KERJA BUBUT 2

     potong pahat sebelah kiri untuk ulir kanan, atau sisi potong pahat
     sebelah kanan untuk ulir kiri). Proses tersebut dilakukan dengan cara
     memiringkan eretan atas dengan sudut 29° untuk ulir metrik. Untuk ulir
     acme dan ulir cacing dengan sudut 29°, eretan atas dimiringkan 14,5°.

          Proses penambahan kedalaman potong (dept of cut) dilakukan oleh
     eretan atas. Langkah-langkah proses bubut ulir dengan menggunakan
     mesin konvensional dilakukan dengan cara-cara berikut.




  1. Memajukan pahat pada diameter luar ulir.
  2. Setting ukuran pada handle ukuran eretan atas menjadi 0 mm.
  3. Tarik pahat ke luar benda kerja, sehingga pahat di luar benda kerja
     dengan jarak bebas sekitar 10 mm di sebelah kanan benda kerja.
  4. Atur pengatur kisar menurut tabel kisar yang ada di mesin bubut, geser
     handle gerakan eretan bawah untuk pembuatan ulir.
  5. Masukkan pahat dengan kedalaman potong sekitar 0,1 mm.
  6. Putar spindel mesin (kecepatan potong mengacu Tabel 6.8) sampai
     panjang ulir yang dibuat terdapat goresan pahat, kemudian hentikan
     mesin dan tarik pahat keluar.
  7. Periksa kisar ulir yang dibuat dengan menggunakan kaliber ulir (screw
     pitch gage). Apabila sudah sesuai maka proses pembuatan ulir
     dilanjutkan. Kalau kisar belum sesuai periksa posisi handle pengatur
     kisar pada mesin bubut.
  8. Gerakkan pahat mundur dengan cara memutar spindel arah kebalikan,
     hentikan setelah posisi pahat di depan benda kerja.
  9. Majukan pahat untuk kedalaman potong berikutnya dengan memajukan
     eretan atas.
  10. Langkah dilanjutkan seperti No. 7) sampai kedalaman ulir maksimal
     tercapai.




Akademi Teknik Sorowako                  |Membuar Ulir Luar Segitiga   37
PRAKTIK KERJA BUBUT 2




            Gambar.3.13 Pengecekan kisar ulir dengan mal ulir

  11. Pada kedalaman ulir maksimal proses penyayatan perlu dilakukan
     berulangulang agar beram yang tersisa terpotong semuanya.
  12. Setelah selesai proses pembuatan ulir, hasil yang diperoleh dicek
     ukuranya (diameter mayor, kisar, diameter minor, dan sudut ulir).
     (Sumber:http://masdodod.files.wordpress.com//2009/03/bab-o6b-
     mengenal-proses-bubut.pdf)




Akademi Teknik Sorowako                 |Membuar Ulir Luar Segitiga   38
PRAKTIK KERJA BUBUT 2

3.4 Permasalahan dan Solusi


3.4.1 Permasalahan
            Adapun masalah-masalah yang penulis dapatkan pada saat
     praktik yakni:
    Kurang mengetahui cara pembuatan ulir Luar segitiga secara Otomatis
     terutama pada pengaturan tuas-tuas pengatur roda gigi pembuat ulir.
    Benda kerja sering oleng
    Kurang teliti dalam mengukur benda kerja




3.4.2 Solusi
           Ketika kita mendapat berbagai permasalahan pada saat praktik.
     Maka kita akan mencari tahu bagaimana solusi dari masalah tersebut.
     Adapun solusi yang dapat penulis sampaikan untuk menyikapi
     permasalahan diatas yaitu:
    Bertanya kepada instruktur atau mempelajari modul
    Gunakan palu lunak atau palu tembaga untuk memukul benda kerja
     yang oleng
    Lebih teliti lagi dalam mengukur benda kerja atau bertanya kepada
     teman yang lebih tahu.




Akademi Teknik Sorowako                |Membuar Ulir Luar Segitiga   39
PRAKTIK KERJA BUBUT 2


                              BAB IV. PENUTUP


4.1 KESIMPULAN

     Setelah penulis melakukan analisis dan lansung terjun ke bengkel, maka
   penulis dapat menyimpulkan bahwa:

            Kecepatan potong benda kerja a kan se maki n
               b e s a r a p a b i l a d i a m e t e r r a t a - r a t a benda kerja dan
               putaran poros spindle diperbesar.

            Kecepatan maka n b e n d a ker ja a kan se maki n
              besar       apabila      gerak       makan       d a n putaran poros
              spindle diperbesar.
            W aktu          yang         diperlukan           untuk            proses
              pe mbubutan                 akan            sema ki n              l ama
              apabil akedal aman potong dan panjan g pe moto
              n g a n y a n g d i g u n a k a n l e b i h b e s a r , apabila    gerak
              makannya diperbesar dengan panjang pembubutan
              tetap waktuyang diperlukan akan semakin pendek.
            U mur        pahat      tidak     hanya       dipengaruhi            oleh
              g e o m e t r i p a h a t s a j a m e l a i n k a n a d a beberapa hal
              yang sangat signifikan pengaruhnya seperti material benda
              kerja ,meterial pahat, dan kedalaman potong.




Akademi Teknik Sorowako                      |Membuar Ulir Luar Segitiga          40
PRAKTIK KERJA BUBUT 2

4.2 SARAN

             Sebelum melakukan praktikum mesin bubut, hendaknya
   segala sesuatu yang berkaitan dengan mesin bubut baik itu cara
   pengoprasian atau factor – factor keamanan harys diperhatiakan
   sebaik mungkin, sehingga tidak terjadi hal – halyang tidak diinginkan pada
   saat melakukan praktikum.

             Pahat yang digunakan saat praktikum aga
               r d i p e r b a h a r u i s e h i n g g a p a d a s a a t melakukan
               proses pembubutan hasil yang diperoleh maksimal.
             Jangan berkumpul lebih dari 2 orang dalam satu mesin karena
               dapat mengganggu teman yang sedang praktik, apalagi pada
               saat mengulir Otomatis konsentrasi operataor akan terganggu.
             Tanyakan hal-hal yang belum dan kurang dimengerti kepada
               intruktur dan jangan ambil inisiatif sendiri untuk melakukan
               suatu pekerjaan.




Akademi Teknik Sorowako                     |Membuar Ulir Luar Segitiga     41
PRAKTIK KERJA BUBUT 2

                              DAFTAR PUSTAKA

Daryanto.2002.Mesin      Perkakas     Bengkel.Rineka      Cipta    dan       Bina
Adiaksara.Jakarta

http://madaemphe.blogspot.com

http://www.mesincnc.com/pic_THL1860.jpg.jpg

http://faizmubarok.blogspot.com/2009/04/teori-mesin-bubut.html

http://masdodod.files.wordpress.com//2009/03/bab-o6b-mengenal-proses-
bubut.pdf

http://grisamesin.files.wordpress.com/2010/03/mesin-bubut-jenis-dan-
bagian.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/198003132006
041-ASEP_HADIAN_SASMITA/Bahan_ajar_PP2/mesin_bubut.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/196805011993
021-YAYAT/MESIN_BUBUT.pdf

http://www.scribd.com/doc/66677559/3/Jenis-%E2%80%93-Jenis-Mesin-Bubut

www.google.com/gambar-peralatan-bubut

www.google.com/gambar-jenis-jenis-mesin-bubut

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-13675-Chapter1-17822.pdf




Akademi Teknik Sorowako                    |Membuar Ulir Luar Segitiga   42
PRAKTIK KERJA BUBUT 2

                      DAFTAR GAMBAR

     Gambar.2.1 Mesin bubut
     Gambar.2.2 proses kerja mesin
     Gambar.2.3 Mesin bubut ringan
     Gambar. 2.4 Mesin bubut sedang
     Gambar. 2.5 Mesin bubut standart
     Gambar.2.6 Kepala tetap
     Gambar. 2.7 Kepala lepas
     Gambar. 2.8 meja mesin
     Gambar. 2.9 Eretan
     Gambar. 2.10 chuck
     Gambar. 2.11 pelat pembawa
     Gambar. 2.12 senter
     Gambar. 2.13 a) Pahat Ulir luar Segitiga; b) macam-macam Pahat
     Gambar.2.14 Pahat tepi rata
     Gambart.2.15 Pahat rata kasar
     Gambar.2.16 Pahat Alur
     Gambar.2.17 Pahat ulir luar segitiga
     Gambar.2.18 Kartel silang
     Gambar.3.1 Alur untuk: (a) pasangan poros dan lubang, (b) pergerakan
      baut agar penuh, (c) jarak bebas proses penggerindaan poros
      gambar.3.2 Pembuatan alur
     Gambar.3.3 Proses pemotongan benda kerja
     Gambar. 3.4 Kartel
     Gambar.3.5 Bentuk dan kisar injakan kartel
     Gambar.3.6 Benda kerja dibuat menyudut pada ujungnya agar tekanan
      pada pahat kartel menjadi kecil dan penyayatannya lembut
     Gambar.3.7 (a) Injakan kartel yang benar, (b) injakan kartel ganda
      (salah), dan (c) cincin yang ada pada benda kerja karena berhentinya
      gerakan pahat kartel sementara benda kerja tetap berputar
     Gambar.3.8 Nama-nama bagian ulir

Akademi Teknik Sorowako                      |Membuar Ulir Luar Segitiga   43
PRAKTIK KERJA BUBUT 2

     Gambar. 3.9 Pahat ulir metris dan mal ulir untuk ulir luar dan ulir dalam
     Gambar.3.10 Proses pembuatan ulir luar dengan pahat sisipan
     Gambar.3.11 Setting pahat bubut untuk proses pembuatan ulir luar
     Gambar.3.12 Eretan atas diatur menyudut terhadap sumbu tegak lurus
      benda kerja dan arah pemakanan pahat bubut
     Gambar.3.13 Pengecekan kisar ulir dengan mal ulir




Akademi Teknik Sorowako                     |Membuar Ulir Luar Segitiga    44

More Related Content

What's hot

LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG JASA RAHARJA PERSERO SEMARANG
LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG JASA RAHARJA PERSERO SEMARANGLAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG JASA RAHARJA PERSERO SEMARANG
LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG JASA RAHARJA PERSERO SEMARANGafifsalim
 
Modul Pengelolaan dan Analisis Data Geospasial - Bina Marga
Modul Pengelolaan dan Analisis Data Geospasial - Bina MargaModul Pengelolaan dan Analisis Data Geospasial - Bina Marga
Modul Pengelolaan dan Analisis Data Geospasial - Bina MargaMgs Zulfikar Rasyidi
 
Pedoman penulisan karya ilmiah upi 2015
Pedoman penulisan karya ilmiah upi 2015Pedoman penulisan karya ilmiah upi 2015
Pedoman penulisan karya ilmiah upi 2015suliswati8
 
Ka 05.-praktikum-pemrograman-web
Ka 05.-praktikum-pemrograman-webKa 05.-praktikum-pemrograman-web
Ka 05.-praktikum-pemrograman-webAyu Karisma Alfiana
 
Mi 05.-praktikum-structured-query-language
Mi 05.-praktikum-structured-query-languageMi 05.-praktikum-structured-query-language
Mi 05.-praktikum-structured-query-languageAyu Karisma Alfiana
 
Diaspora Adat dan Kekerabatan Alam Minangkabau: Sebuah kepelbagaian kajian pe...
Diaspora Adat dan Kekerabatan Alam Minangkabau: Sebuah kepelbagaian kajian pe...Diaspora Adat dan Kekerabatan Alam Minangkabau: Sebuah kepelbagaian kajian pe...
Diaspora Adat dan Kekerabatan Alam Minangkabau: Sebuah kepelbagaian kajian pe...Harry Ramza
 
Modul microsoft word advance
Modul microsoft word advanceModul microsoft word advance
Modul microsoft word advancemuhammad hadi
 
Desain grafis dengan macromedia freehand 9
Desain grafis dengan macromedia freehand 9Desain grafis dengan macromedia freehand 9
Desain grafis dengan macromedia freehand 9Ocim Nationalism
 
244 rehabilitasi jaringan irigasi di. damma (lelang ulang)
244 rehabilitasi jaringan irigasi di. damma (lelang ulang)244 rehabilitasi jaringan irigasi di. damma (lelang ulang)
244 rehabilitasi jaringan irigasi di. damma (lelang ulang)cvameru
 
Smk10 kimiaindustri-suparni
Smk10 kimiaindustri-suparniSmk10 kimiaindustri-suparni
Smk10 kimiaindustri-suparniDian Fery Irawan
 

What's hot (14)

LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG JASA RAHARJA PERSERO SEMARANG
LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG JASA RAHARJA PERSERO SEMARANGLAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG JASA RAHARJA PERSERO SEMARANG
LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG JASA RAHARJA PERSERO SEMARANG
 
Modul Pengelolaan dan Analisis Data Geospasial - Bina Marga
Modul Pengelolaan dan Analisis Data Geospasial - Bina MargaModul Pengelolaan dan Analisis Data Geospasial - Bina Marga
Modul Pengelolaan dan Analisis Data Geospasial - Bina Marga
 
Pedoman penulisan karya ilmiah upi 2015
Pedoman penulisan karya ilmiah upi 2015Pedoman penulisan karya ilmiah upi 2015
Pedoman penulisan karya ilmiah upi 2015
 
Buku pedomanpkl skripsi
Buku pedomanpkl skripsiBuku pedomanpkl skripsi
Buku pedomanpkl skripsi
 
Ka 05.-praktikum-pemrograman-web
Ka 05.-praktikum-pemrograman-webKa 05.-praktikum-pemrograman-web
Ka 05.-praktikum-pemrograman-web
 
Buku Ajar Pemrograman Web
Buku Ajar Pemrograman WebBuku Ajar Pemrograman Web
Buku Ajar Pemrograman Web
 
Riset
RisetRiset
Riset
 
Mi 05.-praktikum-structured-query-language
Mi 05.-praktikum-structured-query-languageMi 05.-praktikum-structured-query-language
Mi 05.-praktikum-structured-query-language
 
Galo2 kp
Galo2 kpGalo2 kp
Galo2 kp
 
Diaspora Adat dan Kekerabatan Alam Minangkabau: Sebuah kepelbagaian kajian pe...
Diaspora Adat dan Kekerabatan Alam Minangkabau: Sebuah kepelbagaian kajian pe...Diaspora Adat dan Kekerabatan Alam Minangkabau: Sebuah kepelbagaian kajian pe...
Diaspora Adat dan Kekerabatan Alam Minangkabau: Sebuah kepelbagaian kajian pe...
 
Modul microsoft word advance
Modul microsoft word advanceModul microsoft word advance
Modul microsoft word advance
 
Desain grafis dengan macromedia freehand 9
Desain grafis dengan macromedia freehand 9Desain grafis dengan macromedia freehand 9
Desain grafis dengan macromedia freehand 9
 
244 rehabilitasi jaringan irigasi di. damma (lelang ulang)
244 rehabilitasi jaringan irigasi di. damma (lelang ulang)244 rehabilitasi jaringan irigasi di. damma (lelang ulang)
244 rehabilitasi jaringan irigasi di. damma (lelang ulang)
 
Smk10 kimiaindustri-suparni
Smk10 kimiaindustri-suparniSmk10 kimiaindustri-suparni
Smk10 kimiaindustri-suparni
 

Similar to Membuat Ulir Luar

T tl pembuatan ulir segitiga otomatis -_ melkis sedek
T tl pembuatan ulir segitiga otomatis  -_ melkis sedekT tl pembuatan ulir segitiga otomatis  -_ melkis sedek
T tl pembuatan ulir segitiga otomatis -_ melkis sedekMelkizt CHdeck
 
Report
ReportReport
ReportANIARI
 
Laporan Prakerin - Dian Aditya - 2008/2009
Laporan Prakerin - Dian Aditya - 2008/2009Laporan Prakerin - Dian Aditya - 2008/2009
Laporan Prakerin - Dian Aditya - 2008/2009Dian Aditya
 
38991136 contoh-laporan
38991136 contoh-laporan38991136 contoh-laporan
38991136 contoh-laporanmadesuryautama
 
Ttl melkis(211050) perbaikan
Ttl melkis(211050) perbaikanTtl melkis(211050) perbaikan
Ttl melkis(211050) perbaikanMelkizt CHdeck
 
Laporan KP Fix (Akhmad Sakir 13211120)
Laporan KP Fix (Akhmad Sakir 13211120)Laporan KP Fix (Akhmad Sakir 13211120)
Laporan KP Fix (Akhmad Sakir 13211120)Akhmad Sakir
 
Jbptunikompp gdl-agusnovyni-25155-12-unikom a-f
Jbptunikompp gdl-agusnovyni-25155-12-unikom a-fJbptunikompp gdl-agusnovyni-25155-12-unikom a-f
Jbptunikompp gdl-agusnovyni-25155-12-unikom a-fbromo telecenter
 
Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)
Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)
Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)Shofi Asriani
 
Contohlaporanpklsmk2 130126014230-phpapp02
Contohlaporanpklsmk2 130126014230-phpapp02Contohlaporanpklsmk2 130126014230-phpapp02
Contohlaporanpklsmk2 130126014230-phpapp02Abdilah Abdilah
 
Contoh laporan pkl smk
Contoh laporan pkl smkContoh laporan pkl smk
Contoh laporan pkl smkBae Haqie
 
Laporan Praktik Industri SMKN Blambangan Umpu
Laporan Praktik Industri SMKN Blambangan UmpuLaporan Praktik Industri SMKN Blambangan Umpu
Laporan Praktik Industri SMKN Blambangan UmpuAtri Yuliansyah
 
Laporan PKL Atri Yuliansyah 2011/2012
Laporan PKL Atri Yuliansyah 2011/2012Laporan PKL Atri Yuliansyah 2011/2012
Laporan PKL Atri Yuliansyah 2011/2012Atri Yuliansyah
 
CONTOH LAPORAN DLKM OPERASI SISTEM KOMPUTER IT-020-4
CONTOH LAPORAN DLKM OPERASI SISTEM KOMPUTER IT-020-4CONTOH LAPORAN DLKM OPERASI SISTEM KOMPUTER IT-020-4
CONTOH LAPORAN DLKM OPERASI SISTEM KOMPUTER IT-020-4Shahril Majid
 
Laporan Prakerin 2014 2015
Laporan Prakerin 2014 2015Laporan Prakerin 2014 2015
Laporan Prakerin 2014 2015Andi Suhandi
 

Similar to Membuat Ulir Luar (20)

T tl pembuatan ulir segitiga otomatis -_ melkis sedek
T tl pembuatan ulir segitiga otomatis  -_ melkis sedekT tl pembuatan ulir segitiga otomatis  -_ melkis sedek
T tl pembuatan ulir segitiga otomatis -_ melkis sedek
 
Report
ReportReport
Report
 
Laporan Prakerin - Dian Aditya - 2008/2009
Laporan Prakerin - Dian Aditya - 2008/2009Laporan Prakerin - Dian Aditya - 2008/2009
Laporan Prakerin - Dian Aditya - 2008/2009
 
38991136 contoh-laporan
38991136 contoh-laporan38991136 contoh-laporan
38991136 contoh-laporan
 
Ttl melkis(211050) perbaikan
Ttl melkis(211050) perbaikanTtl melkis(211050) perbaikan
Ttl melkis(211050) perbaikan
 
Laporan prakerin
Laporan prakerinLaporan prakerin
Laporan prakerin
 
Laporan KP Fix (Akhmad Sakir 13211120)
Laporan KP Fix (Akhmad Sakir 13211120)Laporan KP Fix (Akhmad Sakir 13211120)
Laporan KP Fix (Akhmad Sakir 13211120)
 
Ceza cover
Ceza coverCeza cover
Ceza cover
 
Jbptunikompp gdl-agusnovyni-25155-12-unikom a-f
Jbptunikompp gdl-agusnovyni-25155-12-unikom a-fJbptunikompp gdl-agusnovyni-25155-12-unikom a-f
Jbptunikompp gdl-agusnovyni-25155-12-unikom a-f
 
Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)
Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)
Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)
 
Contohlaporanpklsmk2 130126014230-phpapp02
Contohlaporanpklsmk2 130126014230-phpapp02Contohlaporanpklsmk2 130126014230-phpapp02
Contohlaporanpklsmk2 130126014230-phpapp02
 
Contoh laporan pkl smk
Contoh laporan pkl smkContoh laporan pkl smk
Contoh laporan pkl smk
 
Laporan Praktik Industri SMKN Blambangan Umpu
Laporan Praktik Industri SMKN Blambangan UmpuLaporan Praktik Industri SMKN Blambangan Umpu
Laporan Praktik Industri SMKN Blambangan Umpu
 
Laporan PKL Atri Yuliansyah 2011/2012
Laporan PKL Atri Yuliansyah 2011/2012Laporan PKL Atri Yuliansyah 2011/2012
Laporan PKL Atri Yuliansyah 2011/2012
 
1 11
1 111 11
1 11
 
Ekonomi teknik
Ekonomi teknikEkonomi teknik
Ekonomi teknik
 
LAPORAN KERJA PRAKTEK perusahaan
LAPORAN KERJA PRAKTEK perusahaanLAPORAN KERJA PRAKTEK perusahaan
LAPORAN KERJA PRAKTEK perusahaan
 
Ed & konco-konco
Ed & konco-koncoEd & konco-konco
Ed & konco-konco
 
CONTOH LAPORAN DLKM OPERASI SISTEM KOMPUTER IT-020-4
CONTOH LAPORAN DLKM OPERASI SISTEM KOMPUTER IT-020-4CONTOH LAPORAN DLKM OPERASI SISTEM KOMPUTER IT-020-4
CONTOH LAPORAN DLKM OPERASI SISTEM KOMPUTER IT-020-4
 
Laporan Prakerin 2014 2015
Laporan Prakerin 2014 2015Laporan Prakerin 2014 2015
Laporan Prakerin 2014 2015
 

Membuat Ulir Luar

  • 1. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 KERJA BUBUT “MEMBUAT ULIR SEGITIGA LUAR” Disusun Oleh: Melkis sedek .S 211050 Drafting Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 1
  • 2. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA BUBUT Menyetujui Pembimbing Institusi 1: Pembimbing Institusi 2: ( Musa Kira Wati Baso’ ) ( Ichsan R) Mengetahui Arlonia Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 2
  • 3. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan pertolongan-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Laporan ini berisi materi-materi yang telah penulis dapatkan baik dalam proses pembelajaran maupun dalam proses praktikum. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen dan Instruktur yang telah membimbing dan mengajar penulis selama proses praktikum berlangsung. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman dan seluruh pihak yang tela membantu penulis baik dalam praktik maupun dalam penyusunan laporan. Akhirnya, selamat membaca semoga laporan ini dapat brguna bagi pembaca. Soroako, 16 Juli 2012 Penulis Melkis sedek.S Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 3
  • 4. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 ABSTRAK Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memacu terciptanya berbagai jenis peralatan kerja maupun mesin. Penggunaan peralatan kerja dimaksudkan untuk membantu kemampuan, kebolehan dan keterbatasan manusia dalam melaksanakan tugasnya sehingga tercapai hasil kerja yang lebih cepat, lebih banyak, lebih teliti, lebih baik mutunya, kesalahan sedikit namun dengan beban kerja dan risiko yang lebih ringan. Namun dipasaran masih banyak dijumpai peralatan maupun mesin yang sangat memuaskan dari sudut desain tetapi masih belum memuaskan pemakai, karena kurang memperhatikan kemampuan, kebolehan dan keterbatasan manusia sebagai pemakainya. Kondisi demikian cendrung akan mempercepat terjadinya kelelahan bahkan meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan maupun penyakit akibat kerja.. Hasil Dilapangan kerja menunjukkan bahwa walaupun banyak produk yang meringankan tugas manusia dan meningkatkan kesejahteraannya, namun masih banyak pula produk yang kurang memperhatikan keterbatasan manusia sebagai operatornya sehingga sering menimbulkan risiko yang menyebabkan produktivitas rendah, kurang efisien, cepat menimbulkan kelelahan, menimbulkan penyakit akibat kerja atau kecelakaan kerja. Hasil pengamatan ini sebagai masukan bagi para desainer agar desain produk lebih memperhatikan faktor manusia sehingga aman, nyaman dipakai, mampu mengurangi beban kerja dan meningkatkan produktivitas kerja dan kesejahteraan. Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 4
  • 5. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...................................................................................................3 ABSTRAK .................................................................................................................... 4 DAFTAR ISI................................................................................................................. 5 BAB.I PENDAHULUAN ............................................................................................. 6 1.1 Latar Belakang ..............................................................................................6 1.2 Rumusan Masalah........................................................................................7 1.3 Ruang Lingkup Kajian ..................................................................................7 1.4 Tujuan Penulisan ..........................................................................................8 1.5 Cara Memperoleh Data................................................................................8 1.6 Sistematika Pembahasan ............................................................................9 BAB.II TEORI DASAR............................................................................................. 10 2.1 Teori Umum .................................................................................................... 10 2.1.1 Pengertian Mesin Bubut ........................................................................ 10 2.1.2 Prinsip kerja mesin bubut ....................................................................... 11 2.1.3 jenis-jenis Mesin Bubut ...........................................................................12 2.1.4 Bagian-bagian Utama mesin Bubut. .................................................. 14 2.2 Teori Khusus ............................................................................................... 18 2.2.1 Perlengkapan Dalam Pembuatan Ulir Luar Segitiga ............................ 18 2.2.2 Perhitungan Rpm pada pembuatan ulir luar segitiga ........................... 21 2.2.3 Jenis-jenis Alat Potong ............................................................................ 23 BAB.III PEMBAHASAN ........................................................................................... 27 3.1 Perencanaan Proses Membubut Alur .......................................................... 27 3.2 Perencanaan Proses Membubut/Membuat Kartel ......................................29 3.3 Perencanaan Proses Membubut Ulir ........................................................... 32 3.4 Permasalahan dan Solusi .............................................................................. 39 3.4.1 Permasalahan .............................................................................................. 39 3.4.2 Solusi ........................................................................................................ 39 BAB IV. PENUTUP .................................................................................................. 40 4.1 KESIMPULAN ............................................................................................. 40 4.2 SARAN ........................................................................................................ 41 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 42 DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. 43 Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 5
  • 6. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 BAB.I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern ini, kita dapat melihat semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat. Pesatnya perkembangan itu, otomatis persaingan akan semakin meningkat. Sehingga orang-orang yang memiliki pengetahuan atau ilmu yang minim akan mengangur oleh karena itu, kami membuat makalah ini dengan mengambil judul mesin bubut, sebab penulis melihat industri-industi saat ini sangat membutuhkan lulusan-lulusan yang berkompetensi, utamanya dalam mesin bubut. Kemajuan di bidang teknologi pengolahan data dan informasi yang sangat pesat salah satunya adalah komputer. Hal tersebut dapat dilihat dari penggunaan komputer ke dalam mesin-mesin perkakas seperti mesin freis, mesin bubut, mesin gerinda dan mesin lainnya. Hasil dari penggabungan teknologi komputer dan teknologi mekanik ini sering disebut dengan mesin CNC (Computer Numerical Control). Adapun beberapa keuntungan penggunaan mesin perkakas CNC yaitu: produktivitas tinggi, ketelitian pengerjaan tinggi, kualitas produk yang seragam dan dapat digabung dengan perangkat lunak tambahan misalnya software CAD/CAM sehingga pemakaian mesin CNC akan lebih efektif, waktu produksi lebih singkat, kapasitas produksi lebih tinggi, biaya pembuatan produk lebih rendah. Apalagi dalam pengoperasian mesin bubut lumayan rumit. Sehingga membutuhkan suatu pedoman yaitu sebuah buku atau informasi yang berkaitan dengan mesin bubut. Namun, jika kita tidak memiliki minat bekerja di industri-industri, maka kita juga bisa membuka usaha yang melayani jasa mesin bubut. Hal tersebut dapat kita lakukan bila kita sudah menguasai Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 6
  • 7. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 mesin bubut, sehingga kelak kita mampu memberikan kepuasan tersendiri kepada para konsumen serta dapat meraup keuntungan yang besar. 1.2 Rumusan Masalah Dalam bidang industri ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan harus dipahami mengenai kerja bubut diantaranya proses kerja mesin. Dalam mencapai suatu hal yang diharapkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dipahami mengenai proses pembubutan. Untuk mencapai hal tersebut kita perlu menyusun kerangka-kerangka yakni berupa rumusan masalah. Adapun rumusan masalah yang akan penulis bahas yaitu:  Bagaimana prinsip kerja mesin bubut?  Apa saja jenis-jenis Mesin bubut?  Apa saja bagian-bagian utama pada mesin bubut?  Perlengkapan apa saja yang digunakan dalam proses pembuatan ulir luar segitiga  Bagaimana cara menghitung Rpm dalam pembutan ulir luar segitiga?  Alat-alat potong apa saja yang digunakan dalam proses pembuatan ulir luar segitiga?  Bagaimana proses perencanaan dalam pembuatan alur?  Bagaimana proses perencanaan dalam pembuatan kartel?  Bagaimana proses perencanaan pembuatan ulir luar segitiga secara otomatis? 1.3 Ruang Lingkup Kajian Menyikapi Rumusan masalah diatas, maka penulis akan mempersingkat materi yang akan dibahas dalam pembahasan. Adapun Ruang lingkup yang akan dibahas dalam pembahasan nanti yaitu:  Proses perencanaan pembuatan alur  Proses perencanaan pembuatan kartel  Proses perencanaan pembuatan ulir luar segitiga secara Otomatis Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 7
  • 8. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 1.4 Tujuan Penulisan Dalam laporan ini penulis akan membahas proses pembuatan ulir segita luar di mesin bubut secara otomatis. Adapun tujuan penulisaan dari laporan ini yaitu:  Mampu mengenali mesin bubut dan fungsinya.  Mampu mengenali bagian-bagian utama dari mesin bubut.  Mampu menentukan putaran mesin pada mesin bubut sesuai dengan benda kerjanya.  Mampum mengetahui proses pembuatan Alur dan Kartel.  Mampu mengetahui proses pembuatan Ulirluar segitiga secara Otomatis. 1.5 Cara Memperoleh Data Untuk melengkapi karya tulis ini, di perlukan beberapa referensi baik dari buku, internet dan diskusi maupun beberapa media lain seperti studi lapangan yang pernah di kerjakan penulis. Berikut beberapa referensinya : a. Buku referensi Yaitu mencari referensi dari buku-buku mengenai Praktik keja Bubut, dan proses pengerjaan ulir segitiga luar. b. Internet Yaitu dengan mendownload berbagai referensi dalam bentuk PDF maupun browser mengenai kerja bubut. Salah satu contohnya “Mengenal Proses Bubut”. c. Studi lapangan Yaitu langsung ikut serta melakukan praktik mengenai proses pembuatan ulir segitiga luar secara otomatis dimesin bubut horisontal. d. Diskusi Yaitu salah satu cara penulis memperoleh data dengan bertukar pendapat dengan teman praktikum atau teman yang sudah praktik bubut. Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 8
  • 9. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 1.6 Sistematika Pembahasan Laporan karya tulis ini dibagi menjadi empat bab dengan maksud untuk mempermudah pembahasan, bab-bab tersebut adalah sebagai berikut:  BAB I Pendahuluan Yaitu berisi tentang pendahuluan yang akan di bahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan penulisan, cara memperoleh data dan sistematika pembahasan.  BAB II Teori Dasar Yaitu berisi tentang landasan teori yang penulis gunakan sebagai referensi dalam penulisan dan penyelesaian karya tulis ini  BAB III Pembahasan Yaitu berisi tentang pembahasan mengenai proses pembuatan alur,kartel dan pembuatan ulir luar segitiga pada mesin bubut  BAB IV Penutup Yaitu berisi tentang kesimpulan dan saran yang di kutip berdasarkan proses pembuatan ulis luar segitiga secara otomatis pada bab-bab sebelumnya Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 9
  • 10. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 BAB.II TEORI DASAR 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Mesin Bubut Gambar.2.1 Mesin bubut (sumber: google.com) Mesin bubut adalah mesin yang mempunyai gerak utama berputar dan berfungsi sebagai pengubah bentuk dan ukuran benda kerja dengan cara menyayat benda kerja dengan alat potong posisi benda kerja berputar sesuai dengan sumbu mesin dan pahat diam bergerak kekanan,kekiri searah dengan sumbu mesin menyayat benda kerja.(sumber:http://madaemphe.blogspot.com) Sedangkan proses membubut adalah proses penyayatan logam yang dikerjakan dimesin bubut dengan alat potong pahat bubut. Ukuran dari dimensi diukur dari jarak senter dari kepala tetap sampai senter kepala lepas, ini merupakan jarak terpanjang dari benda kerja yang bisa dibubut. Dan tergantung pula tinggi/jarak dari ujung senter ke permukaan alas mesin (bed) yakni sebagai ½ diameter benda kerja yangbisa dikerjakan. Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengna jalan Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 10
  • 11. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 menukar roda gigi translasi (change gears) yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir (lead screw). Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai ke khususan karena digunakan untuk monversi dari ulir metrik ke ulir inchi. (Sumber;http://faizmubarok.blogspot.com/2009/04/teori-mesin- bubut.html) 2.1.2 Prinsip kerja mesin bubut Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir. Mesin ini pada operationalnya mempunyai prinsip satu sumbu putar yang berfungsi untuk menyayat , membentuk, memotong sebagian benda kerja. Benda kerja yang akan dikerjakan, dijepit dengan menggunakan cekam yang terletak pada kepala tetap mesin bubut, kemudian cekam tersebut diputar gerbox yang dihubungkan dengan motor listrik, setelah benda kerja siap dan pahat bubut telah siap pada rumah pahat (kencang, center dengan mesin bubut), selanjutnya benda kerja disayat dengan pahat mesin bubut dan dikerjakan menurut gambar dan iob description yang telah ditentukan. (sumber: http://madaemphe.blogspot.com/2011/02/landasan-teori-mesin- bubut.html) Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 11
  • 12. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 Gambar.2.2 proses kerja mesin (sumber: www.google.com) 2.1.3 jenis-jenis Mesin Bubut a. Mesin Bubut Ringan Mesin bubut ringan dapat diletakkan diatas meja dan mudah diangkat sesuai dengan kebutuhan. Benda kerjanya berdimensi kecil (mini). Jenis ini biasanya digunakan untuk membubut benda-benda kecil dan biasanya dipergunakan untuk industri rumah tangga. Panjang mesin ini umumnya tidak lebih dari 1200 mm, dan karena bebannya ringan dapat diangkat oleh satu orang. Gambar.2.3 Mesin bubut ringan (sumber: http://faizmubarok.blogspot.com/2009/04/teori-mesin-bubut.html) Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 12
  • 13. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 b. Mesin Bubut Sedang Mesin bubut sedang dapat membubut diameter benda kerja sampai dengan 200 mm dan panjannya sampai dengan 100 mm cocok untuk industri kecil atau bengkel-bengkel perawatan dan pembuatan komponon. Umumnya digunakan pada dunia pendidikan atau pusat pelatihan, karena harganya terjangkau dan mudah di operasikan. Gambar. 2.4 Mesin bubut sedang (Sumber: http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTIMegpeE7muF1pnmgwPn1rYOhQ LHw5z6Uk0) c. Mesin Bubut Standart Mesin bubut jenis ini disamping memiliki komponen seperti pada mesin bubut kecil dan sedang juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas tambahan antara lain : lampu kerja keran pendingin, rem pengaman untuk keadaan darurat serta bak penampung beram. Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 13
  • 14. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 Gambar. 2.5 Mesin bubut standart (sumber: http://www.mesincnc.com/pic_THL1860.jpg.jpg) 2.1.4 Bagian-bagian Utama mesin Bubut. 1. Kepala tetap atau headstock Adalah salah satu bagian dari mesin bubut yang berada disebelah kiri, dimana fungsinya tidak lain adalah sebagai tempat spindle, sumber putaran, pengontrolan mesin bubut ( penentuan putaran, kecepatan putaran, dan lain-lain ). Didalam kepala tetap, spindle utama terpasang pada bantalan. Gambar.2.6 Kepala tetap (sumber: https://encrypted- tbn1.google.com/images?q=tbn:ANd9GcRaAsjQeRpuinqMyOtwLs7GQtLM) Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 14
  • 15. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 2. Kepala lepas, ini ditempatkan di sebelah kanan mesin bubut, dimana berfungsi sebagai tempat senter dan sebagai pengarah benda kerja. Disini benda kerja perlu di arahkan agar dalam pembubutan nantinya lebih mudah. Kepala lepas dipakai sebagai penyangga benda kerja yang panjang ,mengebor, dan meluaskan lubang (reamer). Kepala lepas dilengkapi dengan kerucut morse, gunanya untuk memasang alat-alat yang akan dipasang pada kepala lepas seperti: bor, reamer, senter putar, senter tetap dan lain-lain. Kepala lepas dapat diangkat dari alas mesin ( bed) dan dapat dipasang terkunci dengan baut pengikat, roda pada kepala lepas dapat dipakai untuk menggerakkan konis, dengan konis itu (sleeve) dapat terkunci, ada kepala lepas yang lubangnya digerakkan dengan hidrolikatau kompresor udara, sehingga tekanan pada benda kerja dapat sama rata. Gambar. 2.7 Kepala lepas (sumber:https://encrypted tbn0.google.com/images?q=tbn:ANd9GcSndgWjLvvOwTl71fSgivXwZS_4m) 3. Alas mesin Yang dimaksud dengan alas mesin adalah kerangka utama mesin bubut, yang diatas kerangka tersebut eretan serta kepala lepas bertumpu serta bergerak , adapun alur alas mesin (bed) berbentuk V; datar atau rata. Alas mesin adalah bagian dari mesin bubut yang berfungsi sebagai pendukung eretan (support) dan Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 15
  • 16. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 kepala lepas, serta sebagai lintasan eretan dan kepala lepas. Alas mesin ini memiliki permukaan yang rata dan halus. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung kesempurnaan pekerjaan membubut (kelurusan). Gambar. 2.8 meja mesin (Sumber: https://encrypted- tbn0.google.com/images?q=tbn:ANd9GcQ6AIF_TYaYjwVTvgWhfYks6B CW) 4. Eretan Eretan terdiri dari: sadel/pelana, eretan melintang, eretan kombinasi, pemegang pahat. Eretan adlah penopang utama dan pembawa pahat bubut yang dapat disetel. Eretan berfungsi sebagai penghantar pahat bubut sepanjang alas mesin. Eretan terdiri dari tiga jenis, yaitu: a) eretan bawah yang berjalan sepanajng alas mesin, b) eretan lintang yang bergerak tegak lurus terhadap alas mesin, dan c) eretan atas yang digunakan untuk menjepit pahat bubut, dan dapat diputar ke kanan atau kekiri sesuai dengan sudut yang dikehendaki, khususnya pada saat mengerjakan benda-benda yang konis. Dalam operasinya, eretan ini dapat digerakkan secara manual maupun otomatis. Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 16
  • 17. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 Gambar. 2.9 Eretan (Sumber: https://encrypted- tbn3.google.com/images?q=tbn:ANd9GcTd4VITWisDwurQSBsc_5DDpX LZ3A9M0mVRqqPBR-9OlTIXiTfO ) Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 17
  • 18. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 2.2 Teori Khusus 2.2.1 Perlengkapan Dalam Pembuatan Ulir Luar Segitiga  Chuck (pelat cekam) Pencekam dengan empat rahang Pencekam dengan tiga rahang Gambar. 2.10 chuck (Sumber: https://encrypted- tbn0.google.com/images?q=tbn:ANd9GcQ6AIF_TYaYjwVTvgWhfYks6B CWbBuBaBnm69wnInuwwHMOYFESJorJYNQ) 1. Pelat Pembawa Pelat pembawa adalah peralatan yang ada dalam mesin bubut yang digunakan pada saat melakukan pembubutan dengan menggunakan dua senter, yakni pada proses pembubutan ulir. Pelat ini bentuknya menyerupai pelat cekam tetapi tidak memiliki penjepit. Pelat ini bergerak karena dipasangna pembawa yang dijepit pada benda kerja. Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 18
  • 19. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 Gambar. 2.11 pelat pembawa (sumber: https://encrypted- tbn1.google.com/images?q=tbn:ANd9GcQwaj1qx21QqQJmR- fD2nfoDyi010Scee13b0wB9c0PUP49XqdlWw) 2. Senter Senter merupakan peralatan mesin bubut yang digunakan untuk menopang benda kerja ang sedang dibubut, baik pada saat dibubut rata maupun dibubut tirus. Untuk menempatkan senter ini, ujung benda harus dibuat lubang dengan menggunakan bor senter. Lubang ini dimaksudkan sebagai tempat atau dudukan kepala senter. Penggunaan senter ini dimaksudkan untuk menjada atau menahan benda kerja agar kelurusannya terhadap sumbu tetap terjaga. Pada bagian kepalanya, senter ini berbentuk runcing dengan sudut ketirusannya 60 derajat. Sementara pada sisi yang lainnya, berbentuk tirus. Ada dua jenis senter, aitu senter ang ikut berputar mengikuti putaran benda kerja (senter jalan/live center) dan senter yang tidak ikut berputar dengan putaran benda kerja (senter mati/tail stock center). Berikut ini adalah gambar dari senter jalan dan senter mati. Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 19
  • 20. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 Gambar. 2.12 senter (Sumber: https://encrypted- tbn3.google.com/images?q=tbn:ANd9GcSGIHtcFMAlM7vDNGECrpacPS76n) 3. Pahat bubut Pahat bubut adalah perkakas potong yang digunakan dalam membubut. Pahat ini terbuat dari bahan logam keras, seperti HSS ataupun Carbida. Logam-logam tersebut memiliki kekerasan yang lebih tinggi dari bahan benda kerjanya, sehingga pahat bisa menyayat dengan baik. Selama membubut, ujung pahat harus selalu mendapat pendinginan yang kontinyu, karena jika ujung pahat tersebut panas, pahat akan cepat aus dan tumpul. Sesuai dengan bentuk dan penggunaannya, pahat-pahat bubut dapat dinamakan: pahat kasar, pahat penyelesaian, pahat pemotong, pahat alur, pahat ulir, dan pahat bentuk. Berdasarkan arah pemakanan, pahat dapat dikelompokkan menjadi pahat kanan dan pahat kiri. Pahat kanan adalah pahat yang arah pemakanannya dari kanan ke kiri, dan pahat kiri adalah pahat yang arah pemakannnya dari kiri ke kanan. Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 20
  • 21. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 (a) (b) Gambar. 2.13 a) Pahat Ulir luar Segitiga; b) macam-macam Pahat (Sumber: https://encrypted- tbn3.google.com/images?q=tbn:ANd9GcS0yO00Ws1rke0zC749wrdlousif67TT0 Aen_TkGBzmxGmyQpRi_EkVntH_) 2.2.2 Perhitungan Rpm pada pembuatan ulir luar segitiga Kecepatan potong biasanya dinyatakan dalam isitilah m/menit, yaitu kecepatan dimana pahat melintasi benda kerja untuk mendapatkan hasil yang paling baik pada kecepatan yang sesuai. Kecepatan potong dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 21
  • 22. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 1. kekerasan dari bahan yang akan dipotong, 2. jenis alat potong yang digunakan. Kecepatan potong harus disesuaikan dengan kecepatan putaran spindel mesin bubut. Untuk keperluan ini digunakan persamaan sebagaiberikut: Dimana: n = Putaran spindel (Rpm) Vc = Kecepatan potong ( m/menit) D = Diameter benda kerja (mm) π = 3,14 atau 22/7 Sedangkan Rpm yang digunakan untuk membuat ulir yaitu: Contoh: Suatu benda akan dibubut dan akan dibuat kan ulir. Diameter benda kerja 30 mm. Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 22
  • 23. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 Dan untuk Rpm pada pembuatan Ulir luar segitiga yaitu: Jadi Rpm uintuk membuat ulir luar segitiga yakni: 81 Rpm 2.2.3 Jenis-jenis Alat Potong 1) Pahat Tepi rata Digunakan untuk menyayat benda kerja pada proses finishimg maupun pengasaran, juga berfungsi memfacing benda kerja Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 23
  • 24. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 Gambar.2.14 Pahat tepi rata (Sumber:https://encrypted- tbn0.google.com/images?q=tbn:ANd9GcRrRV5reP7KwUEgyQ_Ocp_SbVVCh ) 2) Pahat Rata Kasar Digunakan untuk menyayat benda kerja pada proses pengasaran dan pemakanannya cukup tebal. Gambart.2.15 Pahat rata kasar (Sumber: data:image/jpeg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/2wBDAAkGBwg HBgkIBwgKCgkL) 3) Pahat Alur Digunakan untuk memberikan kebebasan pada saat membuat sebuah ulir. Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 24
  • 25. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 gambar.2.16 Pahat Alur (Sumber:https://encrypted- tbn2.google.com/images?q=tbn:ANd9GcRKynKje5R4zqEVsHb5emNEC 6_necysVVMmM0O6_mKrm7bNW89wxNe16aBn) 4) Pahat Ulir Luar Segitiga Digunakan untuk membuat ulir pada benda kerja. Biasanya digunakan pada baut. Gambar.2.17 Pahat ulir luar segitiga Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 25
  • 26. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 5) Kartel Yaitu proses pembubutan luar (pembubutan slindris) yang bertujuan untuk membuat profil pada permukaan benda kerja. Pahat yang digunakan adalah pahat khusus (kartel). Gambar.2.18 Kartel silang Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 26
  • 27. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 BAB.III PEMBAHASAN 3.1 Perencanaan Proses Membubut Alur Alur (grooving) pada benda kerja dibuat untuk memberi kelonggaran ketika memasangkan dua buah elemen mesin, membuat baut dapat bergerak penuh, dan memberi jarak bebas pada proses gerinda terhadap suatu poros. Dimensi alur ditentukan berdasarkan dimensi benda kerja dan fungsi dari alur tersebut. Bentuk alur ada tiga macam yaitu kotak, melingkar, dan V. Untuk bentuk- bentuk alur tersebut pahat yang digunakan diasah dengan mesin gerinda disesuaikan dengan bentuk alur yang akan dibuat. Kecepatan potong yang digunakan ketika membuat alur sebaiknya setengah dari kecepatan potong bubut rata. Hal tersebut dilakukan karena bidang potong proses pengaluran relatif lebar. Alur bisa dibuat pada beberapa bagian benda kerja baik di bidang memanjang maupun pada bidang melintangnya, dengan menggunakan pahat kanan maupun pahat kiri Gambar.3.1 Alur untuk: (a) pasangan poros dan lubang, (b) pergerakan baut agar penuh, (c) jarak bebas proses penggerindaan poros Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 27
  • 28. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 Proses yang identik dengan pembuatan alur adalah proses pemotongan benda kerja (parting). Proses pemotongan ini dilakukan ketika benda kerja selesai dikerjakan dengan bahan asal benda kerja yang relatif panjang. gambar.3.2 Pembuatan alur Beberapa petunjuk penting yang harus diperhatikan ketika melakukan pembuatan alur atau proses pemotongan benda kerja adalah sebagai berikut: 1) Cairan pendingin diberikan sebanyak mungkin 2) Ujung pahat diatur pada sumbu benda kerja 3) Posisi pahat atau pemegang pahat tepat 90° terhadap sumbu benda kerja 4) Panjang pemegang pahat atau pahat yang menonjol ke arah benda kerja 5) sependek mungkin agar pahat atau benda kerja tidak bergetar 6) Dipilih batang pahat yang terbesar 7) Kecepatan potong dikurangi (50% dari kecepatan potong bubut rata) 8) Gerak makan dikurangi (20% dari gerak makan bubut rata) 9) Untuk alur aksial, penyayatan pertama dimulai dari diameter terbesar untuk mencegah berhentinya pembuangan beram. Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 28
  • 29. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 Gambar.3.3 Proses pemotongan benda kerja 3.2 Perencanaan Proses Membubut/Membuat Kartel Kartel (knurling) adalah proses membuat injakan ke permukaan benda kerja berbentuk berlian (diamond) atau garis lurus beraturan untuk memperbaiki penampilan atau memudahkan dalam pemegangan. Bentuk injakan kartel (ada dalam berbagai ukuran yaitu kasar (14 pitch), medium (21 pitch), dan halus (33 pitch)) Gambar. 3.4 Kartel Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 29
  • 30. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 Gambar.3.5 Bentuk dan kisar injakan kartel Pembuatan injakan kartel dimulai dengan mengidentifikasi lokasi dan panjang bagian yang akan dikartel, kemudian mengatur mesin untuk proses kartel. Putaran spindel diatur pada kecepatan rendah (antara 60-80 rpm) dan gerak makan medium (sebaiknya 0,2 sampai 0,4 mm per putaran spindel). Pahat kartel harus dipasang pada tempat pahat dengan sumbu dari kepalanya setinggi sumbu mesin bubut, dan permukaannya paralel dengan permukaan benda kerja. Harus dijaga bahwa rol pahat kartel dapat bergerak bebas dan pada kondisi pemotongan yang bagus, kemudian pada roda pahat yang kontak dengan benda kerja harus diberi pelumas. Agar supaya tekanan awal pada pahat kartel menjadi kecil, sebaiknya ujung benda kerja dibuat pinggul (chamfer), dan kontak awal untuk penyetelan hanya setengah dari lebar pahat kartel. Dengan cara demikian awal penyayatan menjadi lembut. Kemudian pahat ditarik mundur dan dibawa ke luar benda kerja. Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 30
  • 31. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 Gambar.3.6 Benda kerja dibuat menyudut pada ujungnya agar tekanan pada pahat kartel menjadi kecil dan penyayatannya lembut Setelah semua diatur, maka spindel mesin bubut kemudian diputar, dan pahat kartel didekatkan ke benda kerja menyentuh benda sekitar 2 mm, kemudian gerak makan dijalankan otomatis. Setelah benda kerja berputar beberapa kali (misalnya 20 kali), kemudian mesin bubut dihentikan. Hasil proses kartel dicek apakah hasilnya bagus atau ada bekas injakan yang ganda. Apabila hasilnya sudah bagus, maka mesin dijalankan lagi. Apabila hasilnya masih ada bekas injakan ganda, maka sebaiknya benda kerja dibubut rata lagi, kemudian diatur untuk membuat kartel lagi. Selama proses penyayatan kartel, gerak makan pahat tidak boleh dihentikan jika spindel masih berputar, karena di permukaan benda kerja akan muncul ring/cincin. Apabila ingin menghentikan proses, misalnya untuk memeriksa hasil, maka mesin dihentikan dengan menginjak rem. Gambar.3.7 (a) Injakan kartel yang benar, (b) injakan kartel ganda (salah), dan (c) cincin yang ada pada benda kerja karena berhentinya gerakan pahat kartel sementara benda kerja tetap berputar Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 31
  • 32. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 3.3 Perencanaan Proses Membubut Ulir Proses pembuatan ulir bisa dilakukan pada mesin bubut. Pada mesin bubut konvensional (manual) proses pembuatan ulir kurang efisien, karena pengulangan pemotongan harus dikendalikan secara manual, sehingga proses pembubutan lama dan hasilnya kurang presisi. Dengan mesin bubut yang dikendalikan CNC proses pembubutan ulir menjadi sangat efisien dan efektif, karena sangat memungkinkan membuat ulir dengan kisar (pitch) yang sangat bervariasi dalam waktu relatif cepat dan hasilnya presisi. Gambar.3.8 Nama-nama bagian ulir Ulir segi tiga tersebut bisa berupa ulir tunggal atau ulir ganda. Pahat yang digunakan untuk membuat ulir segi tiga ini adalah pahat ulir yang sudut ujung pahatnya sama dengan sudut ulir atau setengah sudut ulir. Untuk ulir Metris sudut ulir adalah 60°, sedangkan ulir whitwoth sudut ulir 55°. Identifikasi ulir biasanya ditentukan berdasarkan diameter mayor dan kisar ulir. Misalnya ulir M5 × 0,8 berarti ulir metrik dengan diameter mayor 5 mm dan kisar (pitch) 0,8 mm. Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 32
  • 33. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 tabel. Ulir Metrik Selain ulir Metrik pada mesin bubut bisa juga dibuat ulir whitworth (sudut ulir 55°). Identifikasi ulir ini ditentukan oleh diamater mayor ulir dan jumlah ulir tiap inchi (Tabel). Misalnya untuk ulir Whitwoth 3/8" jumlah ulir tiap inchi adalah 16 (kisarnya 0,0625"). Ulir ini biasanya digunakan untuk membuat ulir pada pipa (mencegah kebocoran fluida). Tabel Dimensi Ulir Whitworth Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 33
  • 34. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 a. Pahat Ulir Pada proses pembuatan ulir dengan menggunakan mesin bubut manual pertama-tama yang harus diperhatikan adalah sudut pahat. Pada Gambar dibawah ditunjukkan bentuk pahat ulir metris dan alat untuk mengecek besarnya sudut tersebut (60°). Pahat ulir pada gambar tersebut adalah pahat ulir luar dan pahat ulir dalam. Selain pahat terbuat dari HSS pahat ulir yang berupa sisipan ada yang terbuat dari bahan karbida Gambar. 3.9 Pahat ulir metris dan mal ulir untuk ulir luar dan ulir dalam Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 34
  • 35. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 Gambar.3.10 Proses pembuatan ulir luar dengan pahat sisipan Setelah pahat dipilih, kemudian dilakukan setting posisi pahat terhadap benda kerja. Setting ini dilakukan terutama untuk mengecek posisi ujung pahat bubut terhadap sumbu. Gambar.3.11 Setting pahat bubut untuk proses pembuatan ulir luar Setelah itu dicek posisi pahat terhadap permukaan benda kerja, supaya diperoleh sudut ulir yang simetris terhadap sumbu yang tegak lurus terhadap sumbu benda kerja Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 35
  • 36. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 Parameter pemesinan untuk proses bubut ulir berbeda dengan bubut rata. Hal tersebut terjadi karena pada proses pembuatan ulir harga gerak makan (f ) adalah kisar (pitch) ulir tersebut, sehingga putaran spindel tidak terlalu tinggi (secara kasar sekitar setengah dari putaran spindel untuk proses bubut rata). Perbandingan harga kecepatan potong untuk proses bubut rata (stright turning) dan proses bubut ulit (threading) dapat dilihat pada Tabel b. Langkah Penyayatan Ulir Gambar.3.12 Eretan atas diatur menyudut terhadap sumbu tegak lurus benda kerja dan arah pemakanan pahat bubut Supaya dihasilkan ulir yang halus permukaannya perlu dihindari kedalaman potong yang relatif besar. Walaupun kedalaman ulir kecil (misalnya untuk ulir M10 × 1,5, dalamnya ulir 0,934 mm), proses penyayatan tidak dilakukan sekali potong, biasanya dilakukan penyayatan antara 5 sampai 10 kali penyayatan ditambah sekitar 3 kali penyayatan kosong (penyayatan pada diameter terdalam). Hal tersebut karena pahat ulir melakukan penyayatan berbentuk V. Agar diperoleh hasil yang presisi dengan proses yang tidak membahayakan operator mesin, maka sebaiknya pahat hanya menyayat pada satu sisi saja (sisi Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 36
  • 37. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 potong pahat sebelah kiri untuk ulir kanan, atau sisi potong pahat sebelah kanan untuk ulir kiri). Proses tersebut dilakukan dengan cara memiringkan eretan atas dengan sudut 29° untuk ulir metrik. Untuk ulir acme dan ulir cacing dengan sudut 29°, eretan atas dimiringkan 14,5°. Proses penambahan kedalaman potong (dept of cut) dilakukan oleh eretan atas. Langkah-langkah proses bubut ulir dengan menggunakan mesin konvensional dilakukan dengan cara-cara berikut. 1. Memajukan pahat pada diameter luar ulir. 2. Setting ukuran pada handle ukuran eretan atas menjadi 0 mm. 3. Tarik pahat ke luar benda kerja, sehingga pahat di luar benda kerja dengan jarak bebas sekitar 10 mm di sebelah kanan benda kerja. 4. Atur pengatur kisar menurut tabel kisar yang ada di mesin bubut, geser handle gerakan eretan bawah untuk pembuatan ulir. 5. Masukkan pahat dengan kedalaman potong sekitar 0,1 mm. 6. Putar spindel mesin (kecepatan potong mengacu Tabel 6.8) sampai panjang ulir yang dibuat terdapat goresan pahat, kemudian hentikan mesin dan tarik pahat keluar. 7. Periksa kisar ulir yang dibuat dengan menggunakan kaliber ulir (screw pitch gage). Apabila sudah sesuai maka proses pembuatan ulir dilanjutkan. Kalau kisar belum sesuai periksa posisi handle pengatur kisar pada mesin bubut. 8. Gerakkan pahat mundur dengan cara memutar spindel arah kebalikan, hentikan setelah posisi pahat di depan benda kerja. 9. Majukan pahat untuk kedalaman potong berikutnya dengan memajukan eretan atas. 10. Langkah dilanjutkan seperti No. 7) sampai kedalaman ulir maksimal tercapai. Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 37
  • 38. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 Gambar.3.13 Pengecekan kisar ulir dengan mal ulir 11. Pada kedalaman ulir maksimal proses penyayatan perlu dilakukan berulangulang agar beram yang tersisa terpotong semuanya. 12. Setelah selesai proses pembuatan ulir, hasil yang diperoleh dicek ukuranya (diameter mayor, kisar, diameter minor, dan sudut ulir). (Sumber:http://masdodod.files.wordpress.com//2009/03/bab-o6b- mengenal-proses-bubut.pdf) Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 38
  • 39. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 3.4 Permasalahan dan Solusi 3.4.1 Permasalahan Adapun masalah-masalah yang penulis dapatkan pada saat praktik yakni:  Kurang mengetahui cara pembuatan ulir Luar segitiga secara Otomatis terutama pada pengaturan tuas-tuas pengatur roda gigi pembuat ulir.  Benda kerja sering oleng  Kurang teliti dalam mengukur benda kerja 3.4.2 Solusi Ketika kita mendapat berbagai permasalahan pada saat praktik. Maka kita akan mencari tahu bagaimana solusi dari masalah tersebut. Adapun solusi yang dapat penulis sampaikan untuk menyikapi permasalahan diatas yaitu:  Bertanya kepada instruktur atau mempelajari modul  Gunakan palu lunak atau palu tembaga untuk memukul benda kerja yang oleng  Lebih teliti lagi dalam mengukur benda kerja atau bertanya kepada teman yang lebih tahu. Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 39
  • 40. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 BAB IV. PENUTUP 4.1 KESIMPULAN Setelah penulis melakukan analisis dan lansung terjun ke bengkel, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:  Kecepatan potong benda kerja a kan se maki n b e s a r a p a b i l a d i a m e t e r r a t a - r a t a benda kerja dan putaran poros spindle diperbesar.  Kecepatan maka n b e n d a ker ja a kan se maki n besar apabila gerak makan d a n putaran poros spindle diperbesar.  W aktu yang diperlukan untuk proses pe mbubutan akan sema ki n l ama apabil akedal aman potong dan panjan g pe moto n g a n y a n g d i g u n a k a n l e b i h b e s a r , apabila gerak makannya diperbesar dengan panjang pembubutan tetap waktuyang diperlukan akan semakin pendek.  U mur pahat tidak hanya dipengaruhi oleh g e o m e t r i p a h a t s a j a m e l a i n k a n a d a beberapa hal yang sangat signifikan pengaruhnya seperti material benda kerja ,meterial pahat, dan kedalaman potong. Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 40
  • 41. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 4.2 SARAN Sebelum melakukan praktikum mesin bubut, hendaknya segala sesuatu yang berkaitan dengan mesin bubut baik itu cara pengoprasian atau factor – factor keamanan harys diperhatiakan sebaik mungkin, sehingga tidak terjadi hal – halyang tidak diinginkan pada saat melakukan praktikum.  Pahat yang digunakan saat praktikum aga r d i p e r b a h a r u i s e h i n g g a p a d a s a a t melakukan proses pembubutan hasil yang diperoleh maksimal.  Jangan berkumpul lebih dari 2 orang dalam satu mesin karena dapat mengganggu teman yang sedang praktik, apalagi pada saat mengulir Otomatis konsentrasi operataor akan terganggu.  Tanyakan hal-hal yang belum dan kurang dimengerti kepada intruktur dan jangan ambil inisiatif sendiri untuk melakukan suatu pekerjaan. Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 41
  • 42. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 DAFTAR PUSTAKA Daryanto.2002.Mesin Perkakas Bengkel.Rineka Cipta dan Bina Adiaksara.Jakarta http://madaemphe.blogspot.com http://www.mesincnc.com/pic_THL1860.jpg.jpg http://faizmubarok.blogspot.com/2009/04/teori-mesin-bubut.html http://masdodod.files.wordpress.com//2009/03/bab-o6b-mengenal-proses- bubut.pdf http://grisamesin.files.wordpress.com/2010/03/mesin-bubut-jenis-dan- bagian.pdf http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/198003132006 041-ASEP_HADIAN_SASMITA/Bahan_ajar_PP2/mesin_bubut.pdf http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/196805011993 021-YAYAT/MESIN_BUBUT.pdf http://www.scribd.com/doc/66677559/3/Jenis-%E2%80%93-Jenis-Mesin-Bubut www.google.com/gambar-peralatan-bubut www.google.com/gambar-jenis-jenis-mesin-bubut http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-13675-Chapter1-17822.pdf Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 42
  • 43. PRAKTIK KERJA BUBUT 2 DAFTAR GAMBAR  Gambar.2.1 Mesin bubut  Gambar.2.2 proses kerja mesin  Gambar.2.3 Mesin bubut ringan  Gambar. 2.4 Mesin bubut sedang  Gambar. 2.5 Mesin bubut standart  Gambar.2.6 Kepala tetap  Gambar. 2.7 Kepala lepas  Gambar. 2.8 meja mesin  Gambar. 2.9 Eretan  Gambar. 2.10 chuck  Gambar. 2.11 pelat pembawa  Gambar. 2.12 senter  Gambar. 2.13 a) Pahat Ulir luar Segitiga; b) macam-macam Pahat  Gambar.2.14 Pahat tepi rata  Gambart.2.15 Pahat rata kasar  Gambar.2.16 Pahat Alur  Gambar.2.17 Pahat ulir luar segitiga  Gambar.2.18 Kartel silang  Gambar.3.1 Alur untuk: (a) pasangan poros dan lubang, (b) pergerakan baut agar penuh, (c) jarak bebas proses penggerindaan poros gambar.3.2 Pembuatan alur  Gambar.3.3 Proses pemotongan benda kerja  Gambar. 3.4 Kartel  Gambar.3.5 Bentuk dan kisar injakan kartel  Gambar.3.6 Benda kerja dibuat menyudut pada ujungnya agar tekanan pada pahat kartel menjadi kecil dan penyayatannya lembut  Gambar.3.7 (a) Injakan kartel yang benar, (b) injakan kartel ganda (salah), dan (c) cincin yang ada pada benda kerja karena berhentinya gerakan pahat kartel sementara benda kerja tetap berputar  Gambar.3.8 Nama-nama bagian ulir Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 43
  • 44. PRAKTIK KERJA BUBUT 2  Gambar. 3.9 Pahat ulir metris dan mal ulir untuk ulir luar dan ulir dalam  Gambar.3.10 Proses pembuatan ulir luar dengan pahat sisipan  Gambar.3.11 Setting pahat bubut untuk proses pembuatan ulir luar  Gambar.3.12 Eretan atas diatur menyudut terhadap sumbu tegak lurus benda kerja dan arah pemakanan pahat bubut  Gambar.3.13 Pengecekan kisar ulir dengan mal ulir Akademi Teknik Sorowako |Membuar Ulir Luar Segitiga 44