SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Siapa bilang UN bukan lagi menjadi monster bagi siswa karena porsi penentu kelulusannya hanya
60%. Kenyataannya masih ada beberapa kasus siswa yang mengalami stres menjelang UN. Bahkan
yang lebih tragis karena kekahawatiran yeng mendalam pada diri siswa, ada yang melakukan jalan
pintas bunuh diri. Ya, UN tidak hanya menjadi monster bagi siswa bahkan bagi guru dan sekolah.
Saat ini pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan UN melakukan tindakan-tindakan yang justru
menambah suasana pelaksanaan UN semakin mencekam. Penjagaan UN yang melibatkan unsur
polisi bahkan juga TNI,Penggunaan CCTV tiap ruang ujian, pengguanaan metal detector terhadap
siswa yang akan masuk ruang UN, dan berbagai tindakan lain yang terkesan lebay. Susasana yang
tercipta justru menununjukkan betapa siswa dan pengawas diposisikan bak pesakitan yang akan
berbuat kejahatan. Kondisi semacam ini juga memberi dampak negatif secara psiskis terhadap siswa.
Siswa menjadi kurang nyaman saat menjalani ujian. Tidak itu saja, pemerintah perlu mengeluarkan
biaya ekstra guna memebiayai ubo rampai alias pernak pernik UN yang sebenarnya hanya bagian
dari membangun imej bahwa UN berjalan jujur dan aman. Biaya yang sebenarnya lebih bermanafaat
guna kepentingan pendidikan lain, semisal rehabilitasi gedung sekolah atau beasiswa bagi siswa
yang tidak mampu.
Kondisi yang tercipta sebagaimana di atas tentunya membuat siswa maupaun sekolah yang akan
menjalani ujian semakin meningkatkan rasa khawatir gagal ujian. Kekahawatiran yang berelebihan
tersebut tidak jarang memunculkan perilaku atau kegiatan-kegiatan menjelang UN yang terkesan
tidak wajar. Ada sekolah yang membagi-mambegi air putih yang sudah diberi jompa- jampi orang
pintar kepada siswa dengan harapan otak siswa menjadi encer saat mengerajakan soal
ujian.Bahkan ada sekolah yang menjalankan ritual cium kaki guru yang sudah diberi air kembang
setaman guna minta do’a restu dan maaf kepada guru, sehingga lancar mengerjakan soal ujian
karena sudah terlepas aras beban bersalah .Ada juga sekolah yang mengkoordinir siswa menjelang
ujian mengunjungi makam-makam orang pintar untuk mendapatkan berkah
sehingga terinduksi oleh kepintaran tokoh yang sudah meningal tersebut.
Perilaku-perilaku tidak wajar menejelang ujian yang dilakukan tampaknya sangat beresiko tinggi bagi
siswa maupun guru terjerumus pada perilaku syirik alias menyekutukan Tuhan. Menganggap orang
pintar sebagai bagian dari faktor penentu kelulusan, ngalap berkah kepada kuburan orang terkenal
juga bentuk menduakan Tuhan. Untuk itu sudah sepantasnya sekolah menghindari aktifitas yang
dimaksud. Budaya perilaku irasional menjelang UN tentu sangat memprihatinkan. Keingianan untuk
lulus UN adalah sangat wajar, namun jika ditempuh dengan cara tidak wajar justru akan menyesatkan
secara akidah. Selayaknya siswa diberi pemahaman bahwa kesuksesan menjalani ujian bukanlah
bersifat instan. Kesuksesan dapat diraih melalui sebuah proses. Untuk itu prinsip kerja keras,
ketekunan dan keuletan dalam menggapai suskes UN perlu diberikan sejak siswa duduk di kelas
awal.
Sukses UN bukan segala-galanya. Apa guna sukses UN yang dicapai dengan cara tidak wajar yang
justru dapat menjerumuskan pada aktifias dosa besar. Dosa yang dalam agama diberi ancaman
hukuman yang maha berat. Yeng lebih penting bagi siswa adalah bagaimana menjanai UN dengan
kejujuran. Dengan dasar sikap keujujuran maka siswa akan tidak mudah diliputi rasa kekhawatiran
yang berlebihan. Sikap jujur yang ada pada diri siswa akan memberikan rasa percaya diri sehingga
UN tidak lagi menjadi monster yang menakutkan.
Pagi itu sekolah saya mengundang wali murid kelas 9. Mereka diundang
terkait hasil Latihan Ujian Nasional (LATNAS) yang seminggu sebelumnya
dilaksanakan. Tampak wajah para wali murid terlihat tegang. Mungkin
dalam hati mereka bertanya-tanya, sumbangan apa lagi ya yang akan
diminta sekolah. Wajar kalau di hati mereka muncul pertanyaan semacam
itu. Bukankah setiap ada undangan dari sekolah biasanya ujung-ujungnya
membicarakan sumbangan ?. He!!! tunggu dulu, belum tentu lho!!.
Untung teman saya yang menjadi pembawa acara membaca situasi di
atas. Segera saja sebelum acara dimulai yang bersangkutan mencairkan
suasana dengan mengajak para hadirin tersenyum. Dan cling!!! , sebagian
besar hadirin tersenyum. Dengan gaya kocaknya, teman saya mengajak
hadirin ngobrol ngalor ngidul. Mungkin lebih tepat mendengarkan teman
saya bermonolog tentang suka dukangopeni putra-putri hadirin menjelang
ujian nasional. Suasanapun mirip acara Stand Up Comedy, yang sedang
populer saat ini. Dengan logat khas mBanyunasan yang familiar dengan
kata Inyong alias ngapak-ngapak-nya diberitahukan kepada wali murid,
mereka diundang tidak untuk dimintai sumbangan tapi akan diberikan
laporan hasil LATNAS. Dan hadirinpun menabung rasa lega.
Tampaknya kelegaan hadirin tidak berlangsung lama. Ketika masuk acara
laporan dari urusan kurikulumm terkait hasil LATNAS yang telah dilaksanakan
wajah hadirin kembali tegang. Senyum yang tadi sempat mengembang
redup bak sinar mentari tertutup mendung hitam. Galau, mungkin istilah
anak sekarang untuk menggambarkan suasana hati orang tua siswa. Apa
sebab?, orang tua galau saat mendengar bahwa hasil LATNAS menunjukkan
bahwa hanya 12% dari 205 siswa yang memenuhi kriteria kelulusan.Suasana
galau yang menyelimuti hati orang tua siswa berakibat pada acara
berikutnya. Dari acara paparan kepala sekolah tentang pelaksanaan UN,
tanggpana komite , sampai dengan acara tanya jawab kurang menadapat
respon hadirin. Ya mereka benar-benar galau.
Pada saat penyerahan hasil LATNAS terjadi saling curhat antara wali kelas
dan wali murid. Wali kelas melaporkan anak-anak yang sulit untuk dimotivasi
agar lebih bersemangat belajar.Masalah siswa yang lebih senang bermain-
main di kelas bahkan yang sering mbolos saat tambahan pelajaran.
Sementara wali murid curhat betapa sulitnya menyuruh anak belajar di
rumah , anak lebih suka nonton TV, main HP, main game online, sampai anak
putri yang rajin pacaran. Dari saling curhat tersebut muncul kesepakatan
untuk saling bekerja sama dalam membimbing siswa, agar pada Ujian yang
sebenarnya siswa dapat lulus. Tentu saja tidak hanya 12% tetapi 100%. Amin.
Tidak hanya siswa yang tampak galau. Para gurupun juga terselimuti
kegalauan. Bagaimana tidak?, jika hasil UN nanti berakibat pada rendahnya
tingkat kelulusan siswa , para gurulah yang akan menjadi sorotan
masyarakat. Bagi masyarakat, yang mereka tahu bahwa saat ini dengan
adanya tunjangan sertifikasi, gaji guru sudah cukup tinggi.Tentu saja dengan
gaji tinggi seharusnya kualitas pembelajaran juga meningkat yang ditandai
dengan peningkatan tingkat kelulusan siswa dalam UN. Masyarakat tidak
mau tahu bahwa banyak faktor dalam hal kelulusan siswa. Input siswa,
sarana prasarana, motivasi belajar, dukungan orang tua dan lingkungan
adalah faktor yang tidak kalah penting. Yang mereka tahu sekolah
membuat anak bodoh menjadi pintar. Titik.
Ya, UN yang katanya diselenggarakan sebagai upaya pemetaan
pendidikan di seluruh nusantara berubah menjadi penentuan nasib peserta
didik. UN sering dikritik sebagai bentuk kegiatan yang mengabaikan tujuan
proses pendidikan sebagai pemerdekaan serta mengenyampingkan fungsi
dan tanggung jawab guru profesional dalam tugasnya membantu peserta
didik dalam proses pemerdekaannya. Ada perasaan tidak adil bagi sekolah
dengan keterbatasan sarana prasaran, input siswa rendah dan lingkungan
yang kurang mendukung dituntut diperlakukan sama dengan sekolah
dengan kondisi ideal. Meskipun demikian hal tersebut hendaknya tidak
menjadi dalih untuk tidak berusaha semaksimal mungkin meraih prestasi
dalam keterbatasan yang ada.

More Related Content

Viewers also liked

Каян Галина, г.Жлобин Гомельской области
Каян Галина, г.Жлобин Гомельской областиКаян Галина, г.Жлобин Гомельской области
Каян Галина, г.Жлобин Гомельской областиlocaLeaders
 
CM M3 CA2E to PLEX Modernization
CM M3 CA2E to PLEX ModernizationCM M3 CA2E to PLEX Modernization
CM M3 CA2E to PLEX ModernizationCM First Group
 
B. structure project 1 brief august 2015
B. structure project 1 brief august 2015B. structure project 1 brief august 2015
B. structure project 1 brief august 2015Preston Liew
 
O preparo e a preservação do solo
O preparo e a preservação do soloO preparo e a preservação do solo
O preparo e a preservação do soloDayrinha
 
Tdr ls 0046 2010-amsac(1)
Tdr ls 0046 2010-amsac(1)Tdr ls 0046 2010-amsac(1)
Tdr ls 0046 2010-amsac(1)intisaya
 
CURSO MENTOR DESTACADO ESTA SEMANA
CURSO MENTOR DESTACADO ESTA SEMANACURSO MENTOR DESTACADO ESTA SEMANA
CURSO MENTOR DESTACADO ESTA SEMANAfpasoneja
 

Viewers also liked (9)

Каян Галина, г.Жлобин Гомельской области
Каян Галина, г.Жлобин Гомельской областиКаян Галина, г.Жлобин Гомельской области
Каян Галина, г.Жлобин Гомельской области
 
CM M3 CA2E to PLEX Modernization
CM M3 CA2E to PLEX ModernizationCM M3 CA2E to PLEX Modernization
CM M3 CA2E to PLEX Modernization
 
Sentencia ts 14.05.2014
Sentencia ts 14.05.2014Sentencia ts 14.05.2014
Sentencia ts 14.05.2014
 
B. structure project 1 brief august 2015
B. structure project 1 brief august 2015B. structure project 1 brief august 2015
B. structure project 1 brief august 2015
 
O preparo e a preservação do solo
O preparo e a preservação do soloO preparo e a preservação do solo
O preparo e a preservação do solo
 
Header
HeaderHeader
Header
 
Tdr ls 0046 2010-amsac(1)
Tdr ls 0046 2010-amsac(1)Tdr ls 0046 2010-amsac(1)
Tdr ls 0046 2010-amsac(1)
 
CURSO MENTOR DESTACADO ESTA SEMANA
CURSO MENTOR DESTACADO ESTA SEMANACURSO MENTOR DESTACADO ESTA SEMANA
CURSO MENTOR DESTACADO ESTA SEMANA
 
Fm 4
Fm 4Fm 4
Fm 4
 

Similar to Siapa bilang un bukan lagi menjadi monster bagi siswa karena porsi penentu kelulusannya hanya 60

Ujian nasional (kekhawatiraan & ritual cuci kaki)
Ujian nasional (kekhawatiraan & ritual cuci kaki)Ujian nasional (kekhawatiraan & ritual cuci kaki)
Ujian nasional (kekhawatiraan & ritual cuci kaki)Sofyan Verink
 
Full - buku zonasi-- nov 2018 a5 cs5
Full  - buku zonasi-- nov 2018 a5 cs5Full  - buku zonasi-- nov 2018 a5 cs5
Full - buku zonasi-- nov 2018 a5 cs5Fajar Baskoro
 
Un tidak ciptakan proses belajar kreatif
Un tidak ciptakan proses belajar kreatif Un tidak ciptakan proses belajar kreatif
Un tidak ciptakan proses belajar kreatif Calvry Sinambela
 
Ponteng sekolah contoh karangan spm
Ponteng sekolah contoh karangan spmPonteng sekolah contoh karangan spm
Ponteng sekolah contoh karangan spmPRA-UNIVERSITY
 
Faktor peningkatan masalah buli dalam kalangan pelajar...
Faktor peningkatan masalah buli dalam kalangan pelajar...Faktor peningkatan masalah buli dalam kalangan pelajar...
Faktor peningkatan masalah buli dalam kalangan pelajar...syahidolly
 
Pergaulan Bebas Remaja
Pergaulan Bebas Remaja Pergaulan Bebas Remaja
Pergaulan Bebas Remaja Yusuf Zany
 
Dampak ujian nasional terhadap kualitas pendidikan
Dampak ujian nasional terhadap kualitas pendidikanDampak ujian nasional terhadap kualitas pendidikan
Dampak ujian nasional terhadap kualitas pendidikanMastudiar Daryus
 
Dampak ujian nasional terhadap kualitas pendidikan
Dampak ujian nasional terhadap kualitas pendidikanDampak ujian nasional terhadap kualitas pendidikan
Dampak ujian nasional terhadap kualitas pendidikanMastudiar Daryus
 
132636171 makalah-bhs-indonesia
132636171 makalah-bhs-indonesia132636171 makalah-bhs-indonesia
132636171 makalah-bhs-indonesiaEka Lidia
 
Makalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sd
Makalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sdMakalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sd
Makalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sdAde Rifai Kolot
 
Sistem pendidikan indonesia memprihatinkan
Sistem pendidikan indonesia memprihatinkanSistem pendidikan indonesia memprihatinkan
Sistem pendidikan indonesia memprihatinkanarif08
 
dokumen.tips_gejala-buli-dalam-kalangan-pelajar.pptx
dokumen.tips_gejala-buli-dalam-kalangan-pelajar.pptxdokumen.tips_gejala-buli-dalam-kalangan-pelajar.pptx
dokumen.tips_gejala-buli-dalam-kalangan-pelajar.pptxngek ngok
 
Tgas deskriptif
Tgas deskriptifTgas deskriptif
Tgas deskriptifgembook
 
Dampak un padaualitas pendidikan
Dampak un padaualitas pendidikanDampak un padaualitas pendidikan
Dampak un padaualitas pendidikanMastudiar Daryus
 

Similar to Siapa bilang un bukan lagi menjadi monster bagi siswa karena porsi penentu kelulusannya hanya 60 (20)

Ujian nasional (kekhawatiraan & ritual cuci kaki)
Ujian nasional (kekhawatiraan & ritual cuci kaki)Ujian nasional (kekhawatiraan & ritual cuci kaki)
Ujian nasional (kekhawatiraan & ritual cuci kaki)
 
Full - buku zonasi-- nov 2018 a5 cs5
Full  - buku zonasi-- nov 2018 a5 cs5Full  - buku zonasi-- nov 2018 a5 cs5
Full - buku zonasi-- nov 2018 a5 cs5
 
Un tidak ciptakan proses belajar kreatif
Un tidak ciptakan proses belajar kreatif Un tidak ciptakan proses belajar kreatif
Un tidak ciptakan proses belajar kreatif
 
Ponteng sekolah contoh karangan spm
Ponteng sekolah contoh karangan spmPonteng sekolah contoh karangan spm
Ponteng sekolah contoh karangan spm
 
Faktor peningkatan masalah buli dalam kalangan pelajar...
Faktor peningkatan masalah buli dalam kalangan pelajar...Faktor peningkatan masalah buli dalam kalangan pelajar...
Faktor peningkatan masalah buli dalam kalangan pelajar...
 
Pidato
PidatoPidato
Pidato
 
Pidato
PidatoPidato
Pidato
 
Pergaulan Bebas Remaja
Pergaulan Bebas Remaja Pergaulan Bebas Remaja
Pergaulan Bebas Remaja
 
Dampak ujian nasional terhadap kualitas pendidikan
Dampak ujian nasional terhadap kualitas pendidikanDampak ujian nasional terhadap kualitas pendidikan
Dampak ujian nasional terhadap kualitas pendidikan
 
Dampak ujian nasional terhadap kualitas pendidikan
Dampak ujian nasional terhadap kualitas pendidikanDampak ujian nasional terhadap kualitas pendidikan
Dampak ujian nasional terhadap kualitas pendidikan
 
132636171 makalah-bhs-indonesia
132636171 makalah-bhs-indonesia132636171 makalah-bhs-indonesia
132636171 makalah-bhs-indonesia
 
Makalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sd
Makalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sdMakalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sd
Makalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sd
 
Sistem pendidikan indonesia memprihatinkan
Sistem pendidikan indonesia memprihatinkanSistem pendidikan indonesia memprihatinkan
Sistem pendidikan indonesia memprihatinkan
 
Melon
MelonMelon
Melon
 
kasih sayang
kasih sayangkasih sayang
kasih sayang
 
dokumen.tips_gejala-buli-dalam-kalangan-pelajar.pptx
dokumen.tips_gejala-buli-dalam-kalangan-pelajar.pptxdokumen.tips_gejala-buli-dalam-kalangan-pelajar.pptx
dokumen.tips_gejala-buli-dalam-kalangan-pelajar.pptx
 
Kejujuran sekolah kr
Kejujuran sekolah krKejujuran sekolah kr
Kejujuran sekolah kr
 
Tgas deskriptif
Tgas deskriptifTgas deskriptif
Tgas deskriptif
 
Teks persaran pengetua.
Teks persaran pengetua.Teks persaran pengetua.
Teks persaran pengetua.
 
Dampak un padaualitas pendidikan
Dampak un padaualitas pendidikanDampak un padaualitas pendidikan
Dampak un padaualitas pendidikan
 

More from Mastudiar Daryus

Berapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mr
Berapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mrBerapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mr
Berapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mrMastudiar Daryus
 
4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint
4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint
4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpointMastudiar Daryus
 
1.sistem perioe & struktur atom powerpoint
1.sistem perioe & struktur atom powerpoint1.sistem perioe & struktur atom powerpoint
1.sistem perioe & struktur atom powerpointMastudiar Daryus
 
Analisis kesalahan peserta didik kelas xi
Analisis kesalahan peserta didik kelas xiAnalisis kesalahan peserta didik kelas xi
Analisis kesalahan peserta didik kelas xiMastudiar Daryus
 
Membangun generasi_qurani
 Membangun generasi_qurani Membangun generasi_qurani
Membangun generasi_quraniMastudiar Daryus
 
Upaya peningkatan mutu pendidikan
Upaya peningkatan mutu pendidikanUpaya peningkatan mutu pendidikan
Upaya peningkatan mutu pendidikanMastudiar Daryus
 
Upaya peningkatan mutu pendidikan
Upaya peningkatan mutu pendidikanUpaya peningkatan mutu pendidikan
Upaya peningkatan mutu pendidikanMastudiar Daryus
 
Upaya peningkatan mutu pendidikan di pasaman barat
Upaya peningkatan mutu pendidikan di pasaman baratUpaya peningkatan mutu pendidikan di pasaman barat
Upaya peningkatan mutu pendidikan di pasaman baratMastudiar Daryus
 
Masalah pendidikan dan solusinya
Masalah pendidikan dan solusinyaMasalah pendidikan dan solusinya
Masalah pendidikan dan solusinyaMastudiar Daryus
 
01 membedah-kriteria-ujian-nasional-tahun-pelajaran-2010
01 membedah-kriteria-ujian-nasional-tahun-pelajaran-201001 membedah-kriteria-ujian-nasional-tahun-pelajaran-2010
01 membedah-kriteria-ujian-nasional-tahun-pelajaran-2010Mastudiar Daryus
 

More from Mastudiar Daryus (13)

Berapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mr
Berapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mrBerapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mr
Berapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mr
 
4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint
4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint
4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint
 
2.ikatan kimia powerpoint
2.ikatan kimia powerpoint2.ikatan kimia powerpoint
2.ikatan kimia powerpoint
 
1.sistem perioe & struktur atom powerpoint
1.sistem perioe & struktur atom powerpoint1.sistem perioe & struktur atom powerpoint
1.sistem perioe & struktur atom powerpoint
 
Analisis kesalahan peserta didik kelas xi
Analisis kesalahan peserta didik kelas xiAnalisis kesalahan peserta didik kelas xi
Analisis kesalahan peserta didik kelas xi
 
Membangun generasi_qurani
 Membangun generasi_qurani Membangun generasi_qurani
Membangun generasi_qurani
 
Upaya peningkatan mutu pendidikan
Upaya peningkatan mutu pendidikanUpaya peningkatan mutu pendidikan
Upaya peningkatan mutu pendidikan
 
Upaya peningkatan mutu pendidikan
Upaya peningkatan mutu pendidikanUpaya peningkatan mutu pendidikan
Upaya peningkatan mutu pendidikan
 
Upaya peningkatan mutu pendidikan di pasaman barat
Upaya peningkatan mutu pendidikan di pasaman baratUpaya peningkatan mutu pendidikan di pasaman barat
Upaya peningkatan mutu pendidikan di pasaman barat
 
Masalah pendidikan dan solusinya
Masalah pendidikan dan solusinyaMasalah pendidikan dan solusinya
Masalah pendidikan dan solusinya
 
Harga sebuah kejujuran
Harga sebuah kejujuranHarga sebuah kejujuran
Harga sebuah kejujuran
 
A
AA
A
 
01 membedah-kriteria-ujian-nasional-tahun-pelajaran-2010
01 membedah-kriteria-ujian-nasional-tahun-pelajaran-201001 membedah-kriteria-ujian-nasional-tahun-pelajaran-2010
01 membedah-kriteria-ujian-nasional-tahun-pelajaran-2010
 

Siapa bilang un bukan lagi menjadi monster bagi siswa karena porsi penentu kelulusannya hanya 60

  • 1. Siapa bilang UN bukan lagi menjadi monster bagi siswa karena porsi penentu kelulusannya hanya 60%. Kenyataannya masih ada beberapa kasus siswa yang mengalami stres menjelang UN. Bahkan yang lebih tragis karena kekahawatiran yeng mendalam pada diri siswa, ada yang melakukan jalan pintas bunuh diri. Ya, UN tidak hanya menjadi monster bagi siswa bahkan bagi guru dan sekolah. Saat ini pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan UN melakukan tindakan-tindakan yang justru menambah suasana pelaksanaan UN semakin mencekam. Penjagaan UN yang melibatkan unsur polisi bahkan juga TNI,Penggunaan CCTV tiap ruang ujian, pengguanaan metal detector terhadap siswa yang akan masuk ruang UN, dan berbagai tindakan lain yang terkesan lebay. Susasana yang tercipta justru menununjukkan betapa siswa dan pengawas diposisikan bak pesakitan yang akan berbuat kejahatan. Kondisi semacam ini juga memberi dampak negatif secara psiskis terhadap siswa. Siswa menjadi kurang nyaman saat menjalani ujian. Tidak itu saja, pemerintah perlu mengeluarkan biaya ekstra guna memebiayai ubo rampai alias pernak pernik UN yang sebenarnya hanya bagian dari membangun imej bahwa UN berjalan jujur dan aman. Biaya yang sebenarnya lebih bermanafaat guna kepentingan pendidikan lain, semisal rehabilitasi gedung sekolah atau beasiswa bagi siswa yang tidak mampu. Kondisi yang tercipta sebagaimana di atas tentunya membuat siswa maupaun sekolah yang akan menjalani ujian semakin meningkatkan rasa khawatir gagal ujian. Kekahawatiran yang berelebihan tersebut tidak jarang memunculkan perilaku atau kegiatan-kegiatan menjelang UN yang terkesan tidak wajar. Ada sekolah yang membagi-mambegi air putih yang sudah diberi jompa- jampi orang pintar kepada siswa dengan harapan otak siswa menjadi encer saat mengerajakan soal ujian.Bahkan ada sekolah yang menjalankan ritual cium kaki guru yang sudah diberi air kembang setaman guna minta do’a restu dan maaf kepada guru, sehingga lancar mengerjakan soal ujian karena sudah terlepas aras beban bersalah .Ada juga sekolah yang mengkoordinir siswa menjelang ujian mengunjungi makam-makam orang pintar untuk mendapatkan berkah sehingga terinduksi oleh kepintaran tokoh yang sudah meningal tersebut. Perilaku-perilaku tidak wajar menejelang ujian yang dilakukan tampaknya sangat beresiko tinggi bagi siswa maupun guru terjerumus pada perilaku syirik alias menyekutukan Tuhan. Menganggap orang pintar sebagai bagian dari faktor penentu kelulusan, ngalap berkah kepada kuburan orang terkenal juga bentuk menduakan Tuhan. Untuk itu sudah sepantasnya sekolah menghindari aktifitas yang dimaksud. Budaya perilaku irasional menjelang UN tentu sangat memprihatinkan. Keingianan untuk lulus UN adalah sangat wajar, namun jika ditempuh dengan cara tidak wajar justru akan menyesatkan secara akidah. Selayaknya siswa diberi pemahaman bahwa kesuksesan menjalani ujian bukanlah bersifat instan. Kesuksesan dapat diraih melalui sebuah proses. Untuk itu prinsip kerja keras, ketekunan dan keuletan dalam menggapai suskes UN perlu diberikan sejak siswa duduk di kelas awal. Sukses UN bukan segala-galanya. Apa guna sukses UN yang dicapai dengan cara tidak wajar yang justru dapat menjerumuskan pada aktifias dosa besar. Dosa yang dalam agama diberi ancaman hukuman yang maha berat. Yeng lebih penting bagi siswa adalah bagaimana menjanai UN dengan kejujuran. Dengan dasar sikap keujujuran maka siswa akan tidak mudah diliputi rasa kekhawatiran yang berlebihan. Sikap jujur yang ada pada diri siswa akan memberikan rasa percaya diri sehingga UN tidak lagi menjadi monster yang menakutkan.
  • 2. Pagi itu sekolah saya mengundang wali murid kelas 9. Mereka diundang terkait hasil Latihan Ujian Nasional (LATNAS) yang seminggu sebelumnya dilaksanakan. Tampak wajah para wali murid terlihat tegang. Mungkin dalam hati mereka bertanya-tanya, sumbangan apa lagi ya yang akan diminta sekolah. Wajar kalau di hati mereka muncul pertanyaan semacam itu. Bukankah setiap ada undangan dari sekolah biasanya ujung-ujungnya membicarakan sumbangan ?. He!!! tunggu dulu, belum tentu lho!!. Untung teman saya yang menjadi pembawa acara membaca situasi di atas. Segera saja sebelum acara dimulai yang bersangkutan mencairkan suasana dengan mengajak para hadirin tersenyum. Dan cling!!! , sebagian besar hadirin tersenyum. Dengan gaya kocaknya, teman saya mengajak hadirin ngobrol ngalor ngidul. Mungkin lebih tepat mendengarkan teman saya bermonolog tentang suka dukangopeni putra-putri hadirin menjelang ujian nasional. Suasanapun mirip acara Stand Up Comedy, yang sedang populer saat ini. Dengan logat khas mBanyunasan yang familiar dengan kata Inyong alias ngapak-ngapak-nya diberitahukan kepada wali murid, mereka diundang tidak untuk dimintai sumbangan tapi akan diberikan laporan hasil LATNAS. Dan hadirinpun menabung rasa lega. Tampaknya kelegaan hadirin tidak berlangsung lama. Ketika masuk acara laporan dari urusan kurikulumm terkait hasil LATNAS yang telah dilaksanakan wajah hadirin kembali tegang. Senyum yang tadi sempat mengembang redup bak sinar mentari tertutup mendung hitam. Galau, mungkin istilah anak sekarang untuk menggambarkan suasana hati orang tua siswa. Apa sebab?, orang tua galau saat mendengar bahwa hasil LATNAS menunjukkan bahwa hanya 12% dari 205 siswa yang memenuhi kriteria kelulusan.Suasana galau yang menyelimuti hati orang tua siswa berakibat pada acara berikutnya. Dari acara paparan kepala sekolah tentang pelaksanaan UN, tanggpana komite , sampai dengan acara tanya jawab kurang menadapat respon hadirin. Ya mereka benar-benar galau. Pada saat penyerahan hasil LATNAS terjadi saling curhat antara wali kelas dan wali murid. Wali kelas melaporkan anak-anak yang sulit untuk dimotivasi agar lebih bersemangat belajar.Masalah siswa yang lebih senang bermain- main di kelas bahkan yang sering mbolos saat tambahan pelajaran. Sementara wali murid curhat betapa sulitnya menyuruh anak belajar di rumah , anak lebih suka nonton TV, main HP, main game online, sampai anak putri yang rajin pacaran. Dari saling curhat tersebut muncul kesepakatan untuk saling bekerja sama dalam membimbing siswa, agar pada Ujian yang sebenarnya siswa dapat lulus. Tentu saja tidak hanya 12% tetapi 100%. Amin. Tidak hanya siswa yang tampak galau. Para gurupun juga terselimuti kegalauan. Bagaimana tidak?, jika hasil UN nanti berakibat pada rendahnya
  • 3. tingkat kelulusan siswa , para gurulah yang akan menjadi sorotan masyarakat. Bagi masyarakat, yang mereka tahu bahwa saat ini dengan adanya tunjangan sertifikasi, gaji guru sudah cukup tinggi.Tentu saja dengan gaji tinggi seharusnya kualitas pembelajaran juga meningkat yang ditandai dengan peningkatan tingkat kelulusan siswa dalam UN. Masyarakat tidak mau tahu bahwa banyak faktor dalam hal kelulusan siswa. Input siswa, sarana prasarana, motivasi belajar, dukungan orang tua dan lingkungan adalah faktor yang tidak kalah penting. Yang mereka tahu sekolah membuat anak bodoh menjadi pintar. Titik. Ya, UN yang katanya diselenggarakan sebagai upaya pemetaan pendidikan di seluruh nusantara berubah menjadi penentuan nasib peserta didik. UN sering dikritik sebagai bentuk kegiatan yang mengabaikan tujuan proses pendidikan sebagai pemerdekaan serta mengenyampingkan fungsi dan tanggung jawab guru profesional dalam tugasnya membantu peserta didik dalam proses pemerdekaannya. Ada perasaan tidak adil bagi sekolah dengan keterbatasan sarana prasaran, input siswa rendah dan lingkungan yang kurang mendukung dituntut diperlakukan sama dengan sekolah dengan kondisi ideal. Meskipun demikian hal tersebut hendaknya tidak menjadi dalih untuk tidak berusaha semaksimal mungkin meraih prestasi dalam keterbatasan yang ada.