1. Nama : ELDA PUSPITA SARI
Kelas : X2 (Sepuluh Dua)
Mata Pelajaran : Penjas
JUMLAH PENDUDUK DI INDONESIA
A. PANDANGAN UMUM
Kota Padangsidimpuan merupakan hasil penggabungan Kecamatan Padangsidimpuan Utara dan
Padangsidimpuan Selatan yang sebelumnya masuk wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan. Kota
Padangsidimpuan dikelilingi oleh Kabupaten Tapanuli Selatan, jadi semua wilayahnya
berbatasan dengan Kabupaten tersebut. Luas wilayah Kota Padangsidimpuan adalah 11.465,66
Ha atau 114,65 Km². Secara administratif Kota Padangsidimpuan terdiri dari 5 Kecamatan 20
Kelurahan dan 58 Desa dengan jumlah penduduk 166.279 jiwa.
B. SARANA DAN PRASARAN
Kota Padangsidimpuan tersedia sarana dan prasarana transportasi darat, laut, disamping itu
tersedia pula sarana dan prasarana listrik, telekomunikasi dan air bersih.
C. IDENTIFIKASI BIDANG USAHA POTENSIAL
Pusat Pelayanan Jasa Perdagangan dan Bisnis.
Padangsidimpuan merupakan pusat perdagangan untuk menampung dan menjadi tempat
pemasaran hasil-hasil pertanian kawasan Batang Toru dan sekitarnya, kawasan Sipirok, Gunung
Tua dan sekitarnya serta kawasan Angkota Jaya dan sekitarnya.
Hasil Pertanian
Hasil buah di Kota Padangsidimpuan cukup banyak, terutama kolang-kaling yang tersedia
sampai 100 ton perhari dan ada sepanjang tahun, di samping ada juga buah salak. Pengolahan
yang bias dilakukan misalnya pengalengan buah, apalagi bahan bakunya memiliki harga yang
cukup murah. Salah satu contoh yang dapat dikelola adalah bagaimana buah salak yang selama
ini dikenal sebagai simbol Kota Padangsidimpuan tetap dapat dipertahankan lainnya adalah karet
dan ubi kayu.
2. PENJUALAN SEPEDA MOTOR TURUN SEJUTA UNIT
AKARTA: Penjualan sepada motor pada Oktober 2012 naik tipis dibandingkan sebelumnya atau
mencapai 634.575 unit.
Data yang dirilis Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), angka itu naik dari penjualan
bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 628.739 unit.
Sepanjang bulan lalu, Honda masih menguasai pasar dengan total catatan penjualan 344.931
unit. Jumlah itu justru menurun dari September yang mencapai 371.755 unit. Sepanjang januari-
Oktober, pabrikan ini membukukan total penjualan 3,426 juta unit.
Posisi kedua, Yamaha mencatatkan kenaikan penjualan pada Oktober sebanyak 233.279 unit,
dari realisasi bulan sebelumnya 208.849 unit.
Dari angka penjualan itu, sepeda motor jenis matik tetap mendominasi pasar dengan porsi
58,46%, jauh di atas bebek yang secara penjualan terus menurun. Pangsa pasar motor bebek kini
tinggal 30,82%, sedangkan motor sport terus stabil bahkan cenderung naik ke angka 10,72%.
(arh)
Jakarta – Angka penjualan sepeda motor plus suku cadangan yang dikeluarkan orang Indonesia
mencapai Rp 120 Triliun. Angka ini, penjualan untuk seluruh Indonesia.
Menurut Ketua umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Shinduwinata
tingginya angka penjualan ini karena sepeda motor dianggap kendaraan utama dan memberikan
kontribusi positif pada perekonomian Indonesia.
Hal lain yang membuat angka penjualan melonjak ini disebabkan produsen gencar merilis varian
baru dengan harga terjangkau. Seperti dikutip Antara, Rabu (31/10), Gunadi mengatakan saat ini
industri sepeda motor sudah mengerjakan dua juta unit dan menjalin beberapa kerjasama dengan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk menciptakan dan mencari bibit unggul berkualitas.
3. Sementara target penjualan motor nasional sebanyak 10 juta unit mundur pada 2016 lantaran
beberapa kebijakan pemerintah. Penjualan tahun ini sebanyak 7.1 juta unit turun 12 persen. (din)
Pada tahun 2011, industri menyumbang US$ 122 miliar atau sebesar 60 persen dari total nilai
ekspor. Sektor nonmigas lainnya, yaitu pertanian dan pertambangan, masing-masing
menyumbang 2,54 persen dan 17,02 persen dari keseluruhan ekspor. Sementara itu ekspor sektor
migas hanya mencapai US$ 41 miliar atau sebesar 20,43 persen dari total ekspor.
Komposisi komoditas ekspor Indonesia tahun 2011
Komoditas Nilai Persentase
Hasil Industri non migas US$ 122 miliar 60%
Industri Migas US$ 41 miliar 20,43%
Pertambangan non migas US$ 34 miliar 17,02%
Pertanian US$3,1 miliar 2,54%
Ekspor Indonesia dari tahun ke tahun
Ekspor Indonesia setahun Tahun
US$25,9 miliar 1990
US$36,50 miliar 1993
US$42,16 miliar 1994
US$47,75 miliar 1995
US$52,03 miliar 1996
US$56,16 miliar 1997
US$65,4 miliar 2000
US$58,7 miliar 2001
US$71,58 miliar 2004
US$85,56 miliar 2005
US$100.79 miliar 2006
US$114.10 miliar 2007
US$137,02 miliar 2008
US$116,5 miliar 2009
US$157,7 miliar 2010
US$203.62 miliar 2011
4. Agustus 2012, Ekspor Indonesia turun sebesar 12.27 persen dan impor turun 15.21 persen. Nilai
ekspor Indonesia agustus 2012 mencapai US$14,12 miliar atau mengalami penurunan sebesar
12,27 persen disbanding ekspor Juli 2012. Sementara bila dibanding Agustus 2011 mengalami
penurunan sebesar 24,30 persen.
Ekspor nonmigas, agustus 2012 mencapai US$ 11,26 miliar, turun 14,49 persen disbanding Juli
2012, sementara bila dibanding ekspor Agustus 2011 turun 22,62 persen.
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia januari – agustus 2012 mencapai US$127,17 miliar atau
turun 5,58 persen dibanding periode yang sama tahun 2011, demikian juga ekspor nonmigas
mencapai US$ 101,23 miliar atau turun 5,58 persen.
Penurunan ekspor nonmigas terbesar Agustus 2012 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati
sebesar US$666,3 juta, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada bahan kimia anorganik
sebesar US$10,5 juta.