Dokumen ini berisi empat rangkap puisi yang menceritakan tentang kepulangan seseorang setelah melakukan perjalanan. Rangkap pertama menyinggung tentang perhitungan panjang yang akan dihadapi dan kabar yang akan dibawa pulang. Rangkap kedua membahas tentang membuat halaman baru dan hidup di dalamnya serta perkiraan untung rugi dari perjalanan. Rangkap ketiga menuliskan tentang rindu yang dibawa pulang beserta sekal

2.  Kita akan pulang
di atas pundak
terserlah perhitungan
yang panjang;
khabar yang meyakinkan
pasti digenggam erat
segelas air yang disaji
bakal membasahi kerongkong(Rangkap 1)

3. Kita pasti akan pulang di atas pundak dan
terserlah perhitungan yang panjang. Di sanalah
khabar yang akan meyakinkan dan pasti juga
digenggam erat lalu segelas air yang disaji akan
bakal membasahi kerongkong.

4.  Kita akan pulang
membuat halaman
sejauh mata memandang
pasti kita hidup di dalamnya
membuat perkiraan
untung dan rugi
perjalanan yang terbatas ruangnya
(Rangkap 2)

5. Kita pasti akan pulang untuk membuat halaman
yang sejauh mata memandang dan pasti kita akan
hidup di dalamnya. Sambil membuat perkiraan
sama ada untung atau rugi dalam perjalanan yang
terbatas ruangnya.

6.  Kita akan pulang
membawa rindu
dengan sekalung kasturi
menanti di jambangannya (Rangkap 3)
 Kita akan pulang
entah esok
entah lusa
tanpa khabar
tanpa berita (Rangkap 4)

7.  Kita akan pulang dan membawa rindu dengan
sekalung kasturi yang sedang menanti di
jambangannya.(Rangkap 3)
 Kita akan pulang, entah esok dan entah lusa dengan
tanpa khabar dan tanpa berita.(Rangkap 4)