SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
Tutorial Konfigurasi Dasar IPFire
Tulisan sebelumnya pernah membahas tentang prosedur instalasi IPFire. Pada posting berikut ini saya
akan mencoba menjabarkan proses konfigurasi IPFire setelah instalasi IPFire telah selesai. Konfigurasi
dasar disini meliputi pengaturan input, timezone, penentuan akses root, penentuan akses admin, dan
pengaturan jaringan (networking). Lets check it out!
Pada saat pertama kali IPFire selesai di install kedalam sistem, maka akan tampil pilihan booting
seperti dibawah ini. Secara default, IPFire akan melakukan booting dengan sendirinya dalam modus
booting normal.
Selanjutnya akan tampil pilihan input keyboard, pilihlah “us” kemudian “Ok”
Layar yang tampil selanjutnya adalah pengaturan timezone. Sesuaikan timezone dengan lokasi anda
berada. Asia/Jakarta untuk Indonesia bagian barat, Asia/Makassar untuk Indonesia tengah dan
Asia/Jayapura untuk Indonesia bagian timur.
Selanjutnya, isikan hostname untuk mesin anda. Hostname adalah nama yang unik untuk setiap sistem
komputer yang berada dalam sebuah jaringan. Dalam contoh ini saya menggunakan hostname ipfire.
Pada layar selanjutnya akan tampil menu input untuk nama domain. Jika anda berada dalam jaringan
lokal, anda bisa menggunakan domain dengan akhiran .lan atau sejenisnya (bukan top level domain
seperti .com, .net atau lain-lainnya).
Step selanjutnya adalah menentukan password untuk root. Akses root dapat digunakan untuk login
kedalam sistem melalui terminal atau SSH / putty. Tulisan password tidak akan ditampilkan tampil saat
anda mengetikkannya.
Selanjutnya anda akan diminta memasukkan password untuk admin. Akses admin digunakan ketika
anda mengakses antarmuka web (Web GUI) IPfire.
Pada langkah selanjutnya akan tampil menu untuk mengkonfigurasi jaringan. Bagian ini akan sedikit
membingungkan untuk user yang baru mempelajari IPFire.
Keterangan :
Current config menunjukkan interface yang digunakan saat ini. Defaultnya adalah GREEN + RED
(LAN dan Internet).
Interface dalam IPFire dibagi menjadi beberapa jenis :
 GREEN (Hijau) mewakili interface dengan area aman. Dalam jaringan ini pada umumnya
terdapat komputer-komputer klien yang terhubung melalui kabel. Klien dapat melakukan
komunikasi data tanpa batasan.
 RED (Merah) mewakili interface yang terhubung dengan internet. Akses dari luar (internet)
akan ditutup secara keseluruhan kecuali dengan izin administrator.
 BLUE (Biru) mewakili interface wireless yang memiliki kemungkinan disalahgunakan oleh
penggunanya. Akses klien dijaringan ini juga ditentukan oleh kebijakan administrator.
 ORANGE (Oranye) mewakili interface untuk demilitarized zone (DMZ). Semua server seperti
webserver, mailserver, samba dan lain-lainnya yang dapat diakses oleh internet berada di zona
ini. DMZ melindungi server dari ancaman keamanan dari internet.
Setiap segmen jaringan diwakili oleh 1 kartu ethernet.
Pada Network configuration type kita dapat menentukan interface apa saja yang akan kita gunakan
(GREEN + RED, GREEN + RED + ORANGE, GREEN + RED + BLUE, dan GREEN + RED +
ORANGE + BLUE).
Untuk penggunaan sebagai kantoran, warnet, gamecenter, atau perusahaan kelas kecil sampai
menengah biasanya yang digunakan hanya GREEN + RED.
Pada menu Drivers and card assignments kita dapat menentukan kartu lan yang digunakan untuk
setiap segmen warna.
o RED = LAN card yang menghubungkan internet (modem atau gateway/router) dengan IPFire.
o GREEN = LAN card yang menghubungkan IPFire dengan LAN
Contoh pengaturan card assignment adalah sebagai berikut :
Anda memiliki kartu ethernet Intel menghubungkan IPFire ke jaringan LAN (GREEN) dan kartu
ethernet Realtek menghubungkan IPFire ke modem (RED)
Pertama, pilih “GREEN” kemudian arahkan pilihan ke “Select” kemudian arahkan ke pilihan Intel
ethernet, dan tekan enter.
Kedua, pilih “RED“, arahkan ke pilihan “Select” kemudian arahkan ke pilihan Realtek ethernet dan
tekan enter. Terakhir pilih “Done” untuk menyimpan pengaturan.
Selanjutnya pilih Address settings pada Network configuration menu.
Pertama pilih “GREEN” kemudian akan tampil menu input untuk menentukan IP Address interface
GREEN seperti gambar berikut ini (sesuaikan IP tersebut dengan IP address yang digunakan dalam
jaringan LAN anda) :
Catatan : Saat anda merubah konfigurasi IP address kadang muncul warning, pilih “Ok” saja jika
diminta mengkonfirmasi.
Selanjutnya pilih “RED” untuk menampilkan pengaturan interface yang terhubung ke internet.
Jika anda terhubung dengan gateway atau router tersendiri (misalnya Mikrotik, Cisco, dan sejenisnya)
anda dapat memilih “Static” dan menentukan IP address untuk interface RED secara manual.
Pilih PPP DIALUP jika IPFire terhubung langsung dengan internet melalui modem dengan modus
bridge atau sejenisnya. Parameter untuk melakukan dial ke ISP (seperti username, password dan
sebagainya) dapat anda atur selanjutnya melalui antarmuka web.
Jika anda memilih “Static” untuk interface RED, maka anda perlu memasukkan DNS dan gateway
pada menu DNS and gateway settings.
Pilih “Done” pada Network configuration menu untuk menyelesaikan dan menyimpan pengaturan
parameter jaringan yang telah kita buat tadi.
Selanjutnya akan tampilan pengaturan DHCP server. Anda dapat mengaktifkan DHCP server pada
IPFire untuk memberikan parameter IP address, DNS dan leased line untuk komputer client dibelakang
IPFire. Pilih “Ok” untuk menyimpan konfigurasi DHCP.
Sampai di bagian ini, konfigurasi IPFire sudah selesai. Dan secara otomatis IPFire akan meneruskan
proses booting sampai pada modus standby seperti layar dibawah ini :
Anda dapat login menggunakan akses dan password root yang telah di tentukan pada konfigurasi
sebelumnya. Selain itu anda juga dapat mengakses antarmuka web IPFire untuk melakukan konfigurasi
lanjutan.
Jika terdapat kesalahan pada konfigurasi yang anda buat, anda dapat melakukan konfigurasi ulang
dengan mengetikkan perintah “setup” (tanpa tanda kutip) pada konsol shell atau SSH / putty.
Untuk mengakses antarmuka web, silakan mengakses https://ip-address-ipfire:444 lewat browser anda.
Pada contoh berikut saya mengakses IPFire yang sudah terinstal dengan IP GREEN 192.168.5.1
(https://192.168.5.1:444) menggunakan Firefox.
Jangan khawatir jika tampil layar dengan tulisan “Connection Untrusted”, hal ini disebabkan karena
sertifikat keamanan yang digenerate sendiri oleh IPFire (bukan dari Certificate Authority resmi).
Klik “I Understand the Risks” kemudian “Add Exception” dan “Confirm security exception” secara
berurutan. Jika prosedurnya benar maka akan tampil prompt untuk memasukkan username dan
password.
Gunakan username admin dan password admin yang sudah ditentukan pada saat konfigurasi.
Jika password dan username yang dimasukkan benar, maka akan tampil antarmuka web seperti gambar
dibawah ini :
Terdapat pesan “Profile has errors” dan ini adalah hal yang normal karena saya menggunakan interface
RED dengan modus PPPoE (PPP DIALUP) dan akan hilang dengan sendirinya jika parameter dialup
diisi dengan benar pada menu “Dialup” dan IPFire terhubung ke internet.
Sekarang anda dapat mengatur IPFire sepenuhnya dari web interface sesuai dengan kebutuhan anda!
Berikut tampilan “manis” halaman start antarmuka IPFire dengan fitur VPN yang aktif (courtesy IPFire
wiki) :

More Related Content

What's hot

Proposal komputer
Proposal komputerProposal komputer
Proposal komputer
ari saridjo
 
Presentasi desain grafis
Presentasi desain grafisPresentasi desain grafis
Presentasi desain grafis
emuh
 
5 analisis sistem informasi
5   analisis sistem informasi5   analisis sistem informasi
5 analisis sistem informasi
JakaDewa2
 
power point internet dan sistem jaringan
power point internet dan sistem jaringanpower point internet dan sistem jaringan
power point internet dan sistem jaringan
nandaputri
 
ppt_IMK-design-interface
ppt_IMK-design-interfaceppt_IMK-design-interface
ppt_IMK-design-interface
yusuf09
 
Surat Keterangan Kerja - PT. Multidecon Internal
Surat Keterangan Kerja - PT. Multidecon InternalSurat Keterangan Kerja - PT. Multidecon Internal
Surat Keterangan Kerja - PT. Multidecon Internal
Irawan Kharie
 

What's hot (20)

Proposal komputer
Proposal komputerProposal komputer
Proposal komputer
 
Perkembangan sistem operasi
Perkembangan sistem operasiPerkembangan sistem operasi
Perkembangan sistem operasi
 
Permendagri No. 46 Tahun 2008
Permendagri No. 46 Tahun 2008Permendagri No. 46 Tahun 2008
Permendagri No. 46 Tahun 2008
 
Administrasi-Sistem-Jaringan-Kelas-XI-pptx.pptx
Administrasi-Sistem-Jaringan-Kelas-XI-pptx.pptxAdministrasi-Sistem-Jaringan-Kelas-XI-pptx.pptx
Administrasi-Sistem-Jaringan-Kelas-XI-pptx.pptx
 
Sistem operasi
Sistem operasiSistem operasi
Sistem operasi
 
Presentasi desain grafis
Presentasi desain grafisPresentasi desain grafis
Presentasi desain grafis
 
Materi kelas 7 sistem operasi
Materi kelas 7 sistem operasiMateri kelas 7 sistem operasi
Materi kelas 7 sistem operasi
 
Presentasi networking
Presentasi networkingPresentasi networking
Presentasi networking
 
5 analisis sistem informasi
5   analisis sistem informasi5   analisis sistem informasi
5 analisis sistem informasi
 
Ancaman-Ancaman pada Keamanan Jaringan Komputer
Ancaman-Ancaman pada Keamanan Jaringan KomputerAncaman-Ancaman pada Keamanan Jaringan Komputer
Ancaman-Ancaman pada Keamanan Jaringan Komputer
 
2. instalasi scratch
2. instalasi scratch2. instalasi scratch
2. instalasi scratch
 
Surat pengantar
Surat pengantarSurat pengantar
Surat pengantar
 
Instalasi Linux CentOS 7 pada VMWare Workstation 14
Instalasi Linux CentOS 7 pada VMWare Workstation 14Instalasi Linux CentOS 7 pada VMWare Workstation 14
Instalasi Linux CentOS 7 pada VMWare Workstation 14
 
power point internet dan sistem jaringan
power point internet dan sistem jaringanpower point internet dan sistem jaringan
power point internet dan sistem jaringan
 
Materi komputer dan jaringan dasar 1 k3 lh
Materi komputer dan jaringan dasar 1 k3 lhMateri komputer dan jaringan dasar 1 k3 lh
Materi komputer dan jaringan dasar 1 k3 lh
 
ppt_IMK-design-interface
ppt_IMK-design-interfaceppt_IMK-design-interface
ppt_IMK-design-interface
 
Kelompok 2 it forensik
Kelompok 2 it forensikKelompok 2 it forensik
Kelompok 2 it forensik
 
Surat Keterangan Kerja - PT. Multidecon Internal
Surat Keterangan Kerja - PT. Multidecon InternalSurat Keterangan Kerja - PT. Multidecon Internal
Surat Keterangan Kerja - PT. Multidecon Internal
 
Jobsheet 3 word
Jobsheet 3 wordJobsheet 3 word
Jobsheet 3 word
 
Proposal Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
Proposal Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop OnlineProposal Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
Proposal Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
 

Viewers also liked (7)

Eelco Karthaus
Eelco KarthausEelco Karthaus
Eelco Karthaus
 
відкритий виховний захід
відкритий виховний західвідкритий виховний захід
відкритий виховний захід
 
розробка 1 уроку
розробка 1 урокурозробка 1 уроку
розробка 1 уроку
 
Без верби і калини
Без верби і калиниБез верби і калини
Без верби і калини
 
Investigacion web bbva banco provincial
Investigacion web bbva banco provincialInvestigacion web bbva banco provincial
Investigacion web bbva banco provincial
 
Oficio para anulacion de factura
Oficio para anulacion de facturaOficio para anulacion de factura
Oficio para anulacion de factura
 
Urban Cyclist
Urban CyclistUrban Cyclist
Urban Cyclist
 

Similar to Tutorial konfigurasi dasar ipfire

Membuat jaringan wi fi ad hoc windows 7
Membuat jaringan wi fi ad hoc windows 7Membuat jaringan wi fi ad hoc windows 7
Membuat jaringan wi fi ad hoc windows 7
Intan Latief
 
Tutorialinstalasiserverlinuxclearosv5.2
Tutorialinstalasiserverlinuxclearosv5.2Tutorialinstalasiserverlinuxclearosv5.2
Tutorialinstalasiserverlinuxclearosv5.2
Rida Feptyaningsih
 
Laporan praktikum modul 1
Laporan praktikum modul 1Laporan praktikum modul 1
Laporan praktikum modul 1
Devandy Enda
 
Tutorial konfigurasi-kabel-jaringan-ethernet
Tutorial konfigurasi-kabel-jaringan-ethernetTutorial konfigurasi-kabel-jaringan-ethernet
Tutorial konfigurasi-kabel-jaringan-ethernet
dimasaryasetiawan
 
MID Semester ASJ.docx
MID Semester ASJ.docxMID Semester ASJ.docx
MID Semester ASJ.docx
adhitia6
 
Cara konfigurasi hotspo_tplink
Cara konfigurasi hotspo_tplinkCara konfigurasi hotspo_tplink
Cara konfigurasi hotspo_tplink
Rayi Pasya
 
Cara konfigurasi hotspo_tplink
Cara konfigurasi hotspo_tplinkCara konfigurasi hotspo_tplink
Cara konfigurasi hotspo_tplink
Rayi Pasya
 
Konfigurasi tcp
Konfigurasi tcpKonfigurasi tcp
Konfigurasi tcp
Eddy_TKJ
 

Similar to Tutorial konfigurasi dasar ipfire (20)

Instalasi dan konfigurasi ip fire
Instalasi dan konfigurasi ip fireInstalasi dan konfigurasi ip fire
Instalasi dan konfigurasi ip fire
 
Laporan praktikum modul 8
Laporan praktikum modul 8Laporan praktikum modul 8
Laporan praktikum modul 8
 
Cara setting ip address di windows xp
Cara setting ip address di windows xpCara setting ip address di windows xp
Cara setting ip address di windows xp
 
Soal administrasi sistem jaringan
Soal administrasi sistem jaringanSoal administrasi sistem jaringan
Soal administrasi sistem jaringan
 
Membuat jaringan wi fi ad hoc windows 7
Membuat jaringan wi fi ad hoc windows 7Membuat jaringan wi fi ad hoc windows 7
Membuat jaringan wi fi ad hoc windows 7
 
Tutorial clearos
Tutorial clearosTutorial clearos
Tutorial clearos
 
Tutorialinstalasiserverlinuxclearosv5.2
Tutorialinstalasiserverlinuxclearosv5.2Tutorialinstalasiserverlinuxclearosv5.2
Tutorialinstalasiserverlinuxclearosv5.2
 
Tutorial clearos
Tutorial clearosTutorial clearos
Tutorial clearos
 
Laporan praktikum modul 1
Laporan praktikum modul 1Laporan praktikum modul 1
Laporan praktikum modul 1
 
Tutorial konfigurasi-kabel-jaringan-ethernet
Tutorial konfigurasi-kabel-jaringan-ethernetTutorial konfigurasi-kabel-jaringan-ethernet
Tutorial konfigurasi-kabel-jaringan-ethernet
 
Cara setting accesspoint linksys
Cara setting accesspoint linksysCara setting accesspoint linksys
Cara setting accesspoint linksys
 
1- KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER-Slide.pdf
1- KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER-Slide.pdf1- KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER-Slide.pdf
1- KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER-Slide.pdf
 
Praktikum wireless
Praktikum wirelessPraktikum wireless
Praktikum wireless
 
Langkah langkah setting access point
Langkah langkah setting access pointLangkah langkah setting access point
Langkah langkah setting access point
 
MID Semester ASJ.docx
MID Semester ASJ.docxMID Semester ASJ.docx
MID Semester ASJ.docx
 
Tugas jarkom
Tugas jarkomTugas jarkom
Tugas jarkom
 
Cara konfigurasi hotspo_tplink
Cara konfigurasi hotspo_tplinkCara konfigurasi hotspo_tplink
Cara konfigurasi hotspo_tplink
 
Cara konfigurasi hotspo_tplink
Cara konfigurasi hotspo_tplinkCara konfigurasi hotspo_tplink
Cara konfigurasi hotspo_tplink
 
Konfigurasi tcp
Konfigurasi tcpKonfigurasi tcp
Konfigurasi tcp
 
Laporan 2
Laporan 2Laporan 2
Laporan 2
 

More from manafhsb

More from manafhsb (15)

Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII
Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII
Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII
 
Indikator kesejahteraan rakyat kota padangsidimpuan 2011 2014
Indikator kesejahteraan rakyat kota padangsidimpuan 2011 2014Indikator kesejahteraan rakyat kota padangsidimpuan 2011 2014
Indikator kesejahteraan rakyat kota padangsidimpuan 2011 2014
 
Profile kota padangsidimpuan 2015
Profile kota padangsidimpuan 2015Profile kota padangsidimpuan 2015
Profile kota padangsidimpuan 2015
 
Rekapitulasi musrenbang kecamatan tahun 2016
Rekapitulasi musrenbang kecamatan tahun 2016Rekapitulasi musrenbang kecamatan tahun 2016
Rekapitulasi musrenbang kecamatan tahun 2016
 
Lakip pemko psp 2014
Lakip pemko psp 2014Lakip pemko psp 2014
Lakip pemko psp 2014
 
RKPD Tahun 2015
RKPD Tahun 2015RKPD Tahun 2015
RKPD Tahun 2015
 
Iku kota padangsidimpuan 2013 2017
Iku kota padangsidimpuan 2013   2017Iku kota padangsidimpuan 2013   2017
Iku kota padangsidimpuan 2013 2017
 
RPM YUM RPMForge EPEL
RPM YUM RPMForge EPELRPM YUM RPMForge EPEL
RPM YUM RPMForge EPEL
 
Install dan konfigurasi snort di linux debian/Ubuntu
Install dan konfigurasi snort di linux debian/UbuntuInstall dan konfigurasi snort di linux debian/Ubuntu
Install dan konfigurasi snort di linux debian/Ubuntu
 
Installasi freebsd 10
Installasi freebsd 10Installasi freebsd 10
Installasi freebsd 10
 
Cara install apache, mysql, php, dan phpmyadmin pada freebsd 10
Cara install apache, mysql, php, dan phpmyadmin pada freebsd 10Cara install apache, mysql, php, dan phpmyadmin pada freebsd 10
Cara install apache, mysql, php, dan phpmyadmin pada freebsd 10
 
Rencana Tata Ruang Wilayah
Rencana Tata Ruang WilayahRencana Tata Ruang Wilayah
Rencana Tata Ruang Wilayah
 
Data kota padangsidimpuan
Data kota padangsidimpuanData kota padangsidimpuan
Data kota padangsidimpuan
 
RPJPD
RPJPDRPJPD
RPJPD
 
RPJMD
RPJMDRPJMD
RPJMD
 

Tutorial konfigurasi dasar ipfire

  • 1. Tutorial Konfigurasi Dasar IPFire Tulisan sebelumnya pernah membahas tentang prosedur instalasi IPFire. Pada posting berikut ini saya akan mencoba menjabarkan proses konfigurasi IPFire setelah instalasi IPFire telah selesai. Konfigurasi dasar disini meliputi pengaturan input, timezone, penentuan akses root, penentuan akses admin, dan pengaturan jaringan (networking). Lets check it out! Pada saat pertama kali IPFire selesai di install kedalam sistem, maka akan tampil pilihan booting seperti dibawah ini. Secara default, IPFire akan melakukan booting dengan sendirinya dalam modus booting normal. Selanjutnya akan tampil pilihan input keyboard, pilihlah “us” kemudian “Ok”
  • 2. Layar yang tampil selanjutnya adalah pengaturan timezone. Sesuaikan timezone dengan lokasi anda berada. Asia/Jakarta untuk Indonesia bagian barat, Asia/Makassar untuk Indonesia tengah dan Asia/Jayapura untuk Indonesia bagian timur. Selanjutnya, isikan hostname untuk mesin anda. Hostname adalah nama yang unik untuk setiap sistem komputer yang berada dalam sebuah jaringan. Dalam contoh ini saya menggunakan hostname ipfire. Pada layar selanjutnya akan tampil menu input untuk nama domain. Jika anda berada dalam jaringan lokal, anda bisa menggunakan domain dengan akhiran .lan atau sejenisnya (bukan top level domain seperti .com, .net atau lain-lainnya).
  • 3. Step selanjutnya adalah menentukan password untuk root. Akses root dapat digunakan untuk login kedalam sistem melalui terminal atau SSH / putty. Tulisan password tidak akan ditampilkan tampil saat anda mengetikkannya. Selanjutnya anda akan diminta memasukkan password untuk admin. Akses admin digunakan ketika anda mengakses antarmuka web (Web GUI) IPfire.
  • 4. Pada langkah selanjutnya akan tampil menu untuk mengkonfigurasi jaringan. Bagian ini akan sedikit membingungkan untuk user yang baru mempelajari IPFire. Keterangan : Current config menunjukkan interface yang digunakan saat ini. Defaultnya adalah GREEN + RED (LAN dan Internet).
  • 5. Interface dalam IPFire dibagi menjadi beberapa jenis :  GREEN (Hijau) mewakili interface dengan area aman. Dalam jaringan ini pada umumnya terdapat komputer-komputer klien yang terhubung melalui kabel. Klien dapat melakukan komunikasi data tanpa batasan.  RED (Merah) mewakili interface yang terhubung dengan internet. Akses dari luar (internet) akan ditutup secara keseluruhan kecuali dengan izin administrator.  BLUE (Biru) mewakili interface wireless yang memiliki kemungkinan disalahgunakan oleh penggunanya. Akses klien dijaringan ini juga ditentukan oleh kebijakan administrator.  ORANGE (Oranye) mewakili interface untuk demilitarized zone (DMZ). Semua server seperti webserver, mailserver, samba dan lain-lainnya yang dapat diakses oleh internet berada di zona ini. DMZ melindungi server dari ancaman keamanan dari internet. Setiap segmen jaringan diwakili oleh 1 kartu ethernet. Pada Network configuration type kita dapat menentukan interface apa saja yang akan kita gunakan (GREEN + RED, GREEN + RED + ORANGE, GREEN + RED + BLUE, dan GREEN + RED + ORANGE + BLUE).
  • 6. Untuk penggunaan sebagai kantoran, warnet, gamecenter, atau perusahaan kelas kecil sampai menengah biasanya yang digunakan hanya GREEN + RED. Pada menu Drivers and card assignments kita dapat menentukan kartu lan yang digunakan untuk setiap segmen warna. o RED = LAN card yang menghubungkan internet (modem atau gateway/router) dengan IPFire. o GREEN = LAN card yang menghubungkan IPFire dengan LAN Contoh pengaturan card assignment adalah sebagai berikut : Anda memiliki kartu ethernet Intel menghubungkan IPFire ke jaringan LAN (GREEN) dan kartu ethernet Realtek menghubungkan IPFire ke modem (RED) Pertama, pilih “GREEN” kemudian arahkan pilihan ke “Select” kemudian arahkan ke pilihan Intel ethernet, dan tekan enter. Kedua, pilih “RED“, arahkan ke pilihan “Select” kemudian arahkan ke pilihan Realtek ethernet dan tekan enter. Terakhir pilih “Done” untuk menyimpan pengaturan. Selanjutnya pilih Address settings pada Network configuration menu.
  • 7. Pertama pilih “GREEN” kemudian akan tampil menu input untuk menentukan IP Address interface GREEN seperti gambar berikut ini (sesuaikan IP tersebut dengan IP address yang digunakan dalam jaringan LAN anda) : Catatan : Saat anda merubah konfigurasi IP address kadang muncul warning, pilih “Ok” saja jika diminta mengkonfirmasi. Selanjutnya pilih “RED” untuk menampilkan pengaturan interface yang terhubung ke internet.
  • 8. Jika anda terhubung dengan gateway atau router tersendiri (misalnya Mikrotik, Cisco, dan sejenisnya) anda dapat memilih “Static” dan menentukan IP address untuk interface RED secara manual. Pilih PPP DIALUP jika IPFire terhubung langsung dengan internet melalui modem dengan modus bridge atau sejenisnya. Parameter untuk melakukan dial ke ISP (seperti username, password dan sebagainya) dapat anda atur selanjutnya melalui antarmuka web. Jika anda memilih “Static” untuk interface RED, maka anda perlu memasukkan DNS dan gateway pada menu DNS and gateway settings. Pilih “Done” pada Network configuration menu untuk menyelesaikan dan menyimpan pengaturan parameter jaringan yang telah kita buat tadi.
  • 9. Selanjutnya akan tampilan pengaturan DHCP server. Anda dapat mengaktifkan DHCP server pada IPFire untuk memberikan parameter IP address, DNS dan leased line untuk komputer client dibelakang IPFire. Pilih “Ok” untuk menyimpan konfigurasi DHCP. Sampai di bagian ini, konfigurasi IPFire sudah selesai. Dan secara otomatis IPFire akan meneruskan proses booting sampai pada modus standby seperti layar dibawah ini : Anda dapat login menggunakan akses dan password root yang telah di tentukan pada konfigurasi sebelumnya. Selain itu anda juga dapat mengakses antarmuka web IPFire untuk melakukan konfigurasi lanjutan.
  • 10. Jika terdapat kesalahan pada konfigurasi yang anda buat, anda dapat melakukan konfigurasi ulang dengan mengetikkan perintah “setup” (tanpa tanda kutip) pada konsol shell atau SSH / putty. Untuk mengakses antarmuka web, silakan mengakses https://ip-address-ipfire:444 lewat browser anda. Pada contoh berikut saya mengakses IPFire yang sudah terinstal dengan IP GREEN 192.168.5.1 (https://192.168.5.1:444) menggunakan Firefox. Jangan khawatir jika tampil layar dengan tulisan “Connection Untrusted”, hal ini disebabkan karena sertifikat keamanan yang digenerate sendiri oleh IPFire (bukan dari Certificate Authority resmi). Klik “I Understand the Risks” kemudian “Add Exception” dan “Confirm security exception” secara berurutan. Jika prosedurnya benar maka akan tampil prompt untuk memasukkan username dan password. Gunakan username admin dan password admin yang sudah ditentukan pada saat konfigurasi. Jika password dan username yang dimasukkan benar, maka akan tampil antarmuka web seperti gambar dibawah ini :
  • 11. Terdapat pesan “Profile has errors” dan ini adalah hal yang normal karena saya menggunakan interface RED dengan modus PPPoE (PPP DIALUP) dan akan hilang dengan sendirinya jika parameter dialup diisi dengan benar pada menu “Dialup” dan IPFire terhubung ke internet. Sekarang anda dapat mengatur IPFire sepenuhnya dari web interface sesuai dengan kebutuhan anda! Berikut tampilan “manis” halaman start antarmuka IPFire dengan fitur VPN yang aktif (courtesy IPFire wiki) :