Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
KORSEL INVESTASI RI
1. Korsel Siap Investasi di RI Senilai Rp1.267 T
Lily Rusna Fajriah
Minggu, 10 Mei 2015 − 23:05 WIB
Kepala BKPM Franky Sibarani menyatakan, Korea Selatan siap berkomitmen tanamkan investasi di
Indonesia senilai USD9,7 miliar atau setara Rp1.267 triliun. Foto: Kepala BKPM Franky Sibarani
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyatakan, Korea
Selatan (Korsel) siap berkomitmen tanamkan investasi di Indonesia senilai USD9,7 miliar atau setara
Rp1.267 triliun (kurs Rp13.070/USD).
Dia mengatakan, Menteri Perdagangan, Industri dan Energi Korsel memintanya untuk memfasilitasi
realisasi investasi tersebut. Sebab itu, BKPM siap memfasilitasi dan mendukung agar investasi besar
tersebut dapat berkembang dengan baik di Indonesia.
"Tentu saja BKPM akan memenuhinya (permintaan memfasilitasi investasi Korsel). Karena
merupakan tugas BKPM untuk memfasilitasi proses realisasi investasi yang sedang mengalami
hambatan (debottlenecking)," ucapnya seperti dalam rilis, di Jakarta, Minggu (10/5/2015).
Franky menjelaskan, komitmen investasi yang dijanjikan Negeri Gingseng tersebut mencakup sektor
industri petrokimia, gasifikasi batubara, farmasi, peternakan ayam dan industri pakan ternak,
industri pengolahan jagung menjadi high corn (fructose) syrup.
2. Sejak Oktober 2014 hingga April 2015, BKPM sedang memfasilitasi sekitar 100 proyek investasi, baik
Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), dengan nilai
investasi lebih dari Rp400 triliun.
Dari keseluruhan proyek, 20 proyek investasi di antaranya sudah berhasil diselesaikan dengan nilai
investasi sebesar Rp99,97 triliun. Proyek tersebut antara lain mencakup proyek investasi
pertambangan, perdagangan, kelistrikan, industri kimia dasar dan framasi, gula, perkebunan, logam
dan pariwisata.
"Salah satu tugas dari Presiden Jokowi ke BKPM adalah melakukan debottlenecking proyek investasi
yang terhambat. Fasilitasi yang dilakukan BKPM, selain untuk mengatasi hambatan investasi, juga
dapat menjadi alat promosi terkait komitmen pemerintah menciptakan iklim investasi yang kondusif
di Indonesia," tandas Franky.