SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
Edisi April 2017 Terbit 16 halaman
22 Siapa & Mengapa
Dipaparkan oleh Samsuddin dalam
spot interview, Rabu (05/04/2017),
bahwa rertahun-tahun di Kabupaten
Pasangkayu sebagai jurnalis membuat
dirinya banyak mengenyam pengalaman
di daerah ini. Iapun banyak mengetahui
“mutiara terpendam” serta potensi ka-
bupaten yang melingkar di tepian Selat
Makassar ini. Menurutnya, Kab. Matra
(Pasangkayu) adalah ujung utara Sul-
bar, perkembangannya sangat pesat.
Itu mendorong pertumbuhan ekonomi
masyarakat meningkat secara signifikan
yang ditopang oleh pertumbuhan sektor
pertanian, perkebunan, yang ditopang
Seperti dilansir dari postingan akun
facebook Bappeda Mamuju Utara,
Selasa (04/04/2017) disebutkan
bahwa penghargaan untuk Bupati Ma-
tra tersebut diserahkan di Flores
Ballroom, Hotel Borobudur, Jakarta,
Senin (03/04/2017) oleh Menteri
Desa, PDT dan Transimigrasi Eko Pu-
tro Sanjojo, M.BA. Untuk kategori
layanan publik terbaik.
Penghargaan tersebut diberikan
kepada H Agus Ambo Djiwa karena
inovasi dan kreatifitas yang dilaku-
kan Bupati Matra demi daerahnya.
Sebagai Kepala daerah ia merupakan
ujung tombak pembangunan di daerah
dan memberikan kontribusi yang nya-
ta bagi kemajuan daerahnya.
Banyak kepala daerah yang telah
berhasil mengalami metamorfosis
yang sangat cepat dalam berimpro-
Bupati H Agus Ambo Djiwa
Raih Governance Award 2017
Kerja keras dengan nawaitu yang baik untuk kemajuan daerah dari Ir.
H. Agus Ambo Djiwa, MP telah mengantarkan Bupati Mamuju Utara
(Matra), Sulawesi Barat (Sulbar) ini untuk raih Governance Award
2017. Sebuah penghargaan prestisius di Indnesia yang dikeluarkan oleh
Sindo Weekly Magazine.
visasi. Hal ini bisa diperlihatkan den-
gan kemampuan intelektual banyak
kepala daerah yang melahirkan inova-
si dan kreativitas tinggi dalam kapa-
sitasnya sebagai pemimpin lokal.
Menurut pihak penyelenggara dari
Sindo Weekly Magazine, Governance
Award adalah untuk memberikan
apresiasi dan penghargaan terhadap
kepala daerah yang dianggap berhasil
membangun daerahnya. Penghargaan
ini merupakan yang keempat kalinya
dilakukan SINDO Weekly.
“Ini merupakan agenda tahunan
yang merupakan rangkaian ulang ta-
hun Majalah SINDO Weekly,” ujar
Pemimpin Redaksi SINDO Weekly,
Nevy A Hetharia di Hotel Borobudur,
Jakarta Pusat, Senin (3/4/2017), be-
gitu dilansir Bappeda Mamuju Utara.
(sumber: FB Bappeda Mamuju Utara/LS)
Samsuddin, SH, Ancang-Ancang Come Back to
Pasangkayu Dengan Profesi Lawyer
Samsuddin, SH, bukalan wajah baru di Kabupaten Mamuju Utara (Matra) yang sebentar lagi jadi Kabupaten Pasangkayu,
Sulawesi Barat (Sulbar). Jauh-jauh sebelum hengkang ke Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), pria yang akrab di sapa
Sam ini adalah jurnalis malang melintang di kabupaten penghasil sawit ini. Ia adalah jurnalis handal dengan berbagai me-
dia pernah digelutinya seperti tabloid Lentera Merah, harian Radar Sulbar, redaktur harian Rakyat Sulbar dan terakhir
adalah redaktur senior dan pendiri mingguan Sulbarku.
ia sudah berketetapan untuk kembali ke
bekerja demi Kabupaten Pasangkayu dan
masyarakat Pasangkayu.
(LS)
infranstruktur daerah yang semakin bagus,
seperti tersedianya jalan dan jembatan.
Pembangunan desa dan kota semakin baik.
“Konsekwensi dari kemajuan daerah itu
berimplikasi terhadap aktfitas warga yang
semakin dinamis dan tentunya akan ber-
dampak pula pada terhadap persoalan-per-
soalan hukum. Makanya daerah ini tentu
membutuhkan tenaga profesional dalam
pendampingan hukum bagi masyarakat.
Karena ke depan daerah ini akan banyak
kasus Perdata, Pidana dan TUN (Tata Us-
aha Negara, red), baik itu bersifat litigasi
maupun non litigasi,” papar Sam.
Dengan pemahaman tersebut, Samsud-
din yang kini telah beralih profesi se-
bagai lawyer akan kembali ke Pasang-
kayu, tentu bukan untuk menjadi jurnalis
kembali. Tetapi akan mengabdikan dirin-
ya sebagai pengacara. Memberi bantuan
hukum pada masyarakat.
“Sebagai lawyer kita senantiasa di-
tuntut lakukan pendampingan hukum
pada yang membutuhkan, itu demi terca-
painya kepastian hukum di tengah-ten-
gah masyarakat,” tandasnya.
Sam juga tuturkan bahwa perkemban-
gan Pasangkayu, mau tidak mau, tena-
ga-tenaga pendampingan hukum untuk
semua perkara harus ada Karena itu
Menurut Budinyasa, kalau bicara pro-
gram 2017 bukan sekedar progam Dinas
PU-PR lagi.Tetapi program tersebut
adalah programnya Pemerintah Kabu-
paten (Pemkab), programnya Bupati.
Menurutnya, Bupati mau, tidak ada desa
yang tidak ada akses jalan, semua desa
harus tembus, jalannya layak bisa dile-
wati kendaraan pada tahun 2017 ini.
“Program ini bukan hanya pada tahun
2017 ini, tetapi sejak tahun 2016 lalu.
Mulai dari Desa Kalola, Sulapa,Tawilau-
ro, itu baru sudah tembus 2016. Pro-
gram Bupati Matra, tahun 2017 sudah
sudah tidak ada lagi desa yang terisolir.
Setelah Desa Bebas dari Terisolir, Kabupaten
Pasangkayu Prioritas Peningkatan Jalan
Perkotaan
Kemudian pada tahun 2017 ini, priode ke
dua pemerintah Pak Bupati, diprioritaskan
70% jalan perkotaan yang lebih optimal,”
papar Budiansya.
(dok lenterasulawesi.blogspot.com)
Program pemerintah Kabupaten Mamu-
ju Utara (Matra) yang sebentar lagi
jadi Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi
Barat (Sulbar) melalui Dinas Peker-
jaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PU-PR) bertekad bebas dari de-
sa-desa terisolir. Hal tersebut dis-
ampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt)
Kepala Dinas PU-PR, Budiansya, ST,
Rabu (05/04/2017) kepada war-
tawan, terkait orientasi pembangu-
nan infrastruktur tahun 2017 di ka-
bupaten ini.
Hal senada disampaikan oleh Bina
Marga PU-PR, Muammar Nur , ST, Sela-
sa (04/04/2017), katakan bahwa un-
tuk sukseskan sebagaimana disebutkan
Plt Kadis PU-PR, bagian Bidang Bina Mar-
ga tugas pokok melaksanakan penyusunan
pedoman dan petunjuk teknis pembinaan
pelaksanaan perencanaan, pembangunan
dan pemeliharaan jalan dan jembatan,pro-
gram tentu disesuaikan dalam Dokumen
Pelaksanaan Anggaran dinas(DPA) Dinas
PU-PR tahun tahun 2017 ini.
Diuraikan lebih lanjut oleh Muammar
Nur, terlaksana program yang sudah diren-
canakan tahun 2017 diantaranya adalah
program pembangunan jalan meliputi pem-
bukaan jalan,peningkatan jalan, Aspal Bet-
on (hotmix)
atau peningkata jalan.Program kedua
adalah jembatan meliputi pembanggunan
jembatan, pembangunan bos calper dan
plak deker, serta pemeliharaan jalan,
jembata, dan perlatan.
(dok lenterasulawesi.blogspot.com)
Bidang Bina Marga PU-PR Pasangkayu
Prioritaskan Program Kemasyarakatan
Sebelumnya telah disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Pekerjaan Umum Pe-
rumahan Rakyat (PU-PR) Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Budiyansa ST bahwa
Pemerintah kabupaten tidak berhenti mengeluarkan program demi meningkat-
kan kesejahteraan masyarakatnya. Terus pokus mengenjok pelayan pablik sesuai
visi,misi Agus-Saal.
Muammar Nur , ST
Samsuddin, SH
Budiansya, ST.
Ir. H. Agus Ambo Djiwa, MP, terima penghargaan Governance Award 2017
Wartawan dan Karyawan Tabloid Lentera Sulawesi, dalam
menjalankan tugas-tugasnya dilengkapi identitas dan surat
tugas yang jelas dari Pemimpin Umum/Redaksi serta naman-
ya ada tercantum dalam boks redaksi
Kesalahan Jurnalistik, Selesaikan Dengan Mekanisme Jurnalistik,
Gunakan Hak Jawab Anda Karena Dijamin Undang Undang
Penerbit: Yayasan Almauun
Penasehat: Ketua Forum Wartawan Mamuju Utara (Fomat), Ketua
Persatuan Wartawan Mamuju Utara (Permata), Ketua Aliansi War-
tawan Mamasa (Alwama), Suhamin Rahim, Alihkang, S.Pd, M.Si, MJ.
Musashi T. AAS P, Kamaluddin Kasim,
Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Taufik AAS P
Pemimpin Perusahaan: Muh Yusri Tompo, Perwakilan: Sulbar:
Mustakim Lahuda, Sulteng: Ardi Jafar, Sulsel: Muh. Guntur, Biro
Mamasa: Ansar. M, Jurnalis Partisipan: Burhanuddin K., Edison, Roy
Mustari, Arif, Agus Riyadi, R. Adding Marulu, Kasianus Jehamin,
Konsultan Hukum: Samsuddin, SH,
Editor/Lay Out: Sashin’s Art, ,
Redaksi/TU Pusat: Kom. NHP Blok E1 No. 4, Makassar,
Sulawesi Selatan.
Percetakan: Selatan Jaya (Isi diluar tanggung jawab percetakan)
33INDEKS
Siapa & Mengapa
1. Bupati H. Agus Ambo Djiwa Raih Governance Award 2017. . . . . . 2
2. Samsuddin, SH, Ancang-Ancang Come Back to Pasangkayu Dengan
Profesi Lawyer . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
COVER STORY
3. Dancing Leadership Ir H. Agus Ambo Djiwa Pimpin
Kabupaten Mamuju Utara . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
Head REPORTING
4. Strategi Pembangunan Kabupaten Mamuju Utara
Hingga pada Usia ke-14 Tahun . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
5. Revitalisasi Pantai Pasangkayu Murni Untuk Tempat
Rekreasi Masyarakat. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
6. Staf Dirjen Cipta Karya Koordinasi PU Matra
Terkait Pantai Pasangkayu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
7. Ide Brilian, Bappeda Matra Buka Lounge Layanan Publik
8. Wow wow, Udang Vaname Matra Capai 13 Ribu Hektar . . . . . . 7
9. JMP, Obyek berSelfi Baru di Kota Pasangkayu . . . . . . . . . . . . . .7
Daerah - MAMASA
10. Mamasa 15 Tahun, Akses Jalan Nasional
Mulai diPacu Pelaksanaannya. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
11. Marthinus Tiranda, Review “Forum Masyarakat Cintai
Damai” Tahun 2011 Lalu di Kabupaten Mamasa . . . . . . . . . . . . . . . . 8
Daerah-MATENG
12. H. Aras Tammauni, Sang Nahkoda
dari Samudra Berombak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
WIRAUSAHA
13. Warga Bambakoro Sulap Limbah Jadi Barang berNilai . . . . . . . 10
14. Jaya Abadi, Kelompok Ternak Intensif di Matra. . . . . . . . . . . . . 10
15. Petani Sayuran Dusun Rantelemo Butuh
Sentuhan Serius dari Pemerintah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
Jejak dan LANGKAH
16. M Rushan Rusli, Berkarier, Bebisnis
Menduniakan Bundaran Smart . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
17. Budiansya, ST, The Right Man on The Right Job . . . . . . . . . . . 11
Regional- SIGI
18. Sedih, Fasilitas Jalan di Pipikoro Minim? . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12
19. Derita Bocah Ahad, Penderita Tumor Ganas . . . . . . . . . . . . . . . 12
Metro - MAKASSAR
20. Wow Kreen, Walikota DP Abbaguli Bersama
Anak-Anak Lorong . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13
21. Tentang Foto Wajah Kereen Wali Kota Danny Pomanto . . . . . . 13
Trend dan INSPIRASI
22. Waow, Katanya:
“Samjha Rahi Hai Ye Dooriyan, Teri Meri Nazdeekiyaan” . . . . . . .14
23. Sebuah Cerita Fungky dari Kisah Perampokan Bank? . . . . . . . 14
“Dalam pendidikan agama utamanya cabe rawit atau anak usia dari enam
tahun sampai sepulu tahun kami priorotaskan dalam proggram pembacaan
iqro dan Alqur an serta doa doa siang dan malam. Namun yang tiaak kalah
pentingnya memberikan pengetahuan mental pada mereka untuk berahklakul
karima serta berbudi luhur. Kelak dikemudian harinya dapat berguna pada
bangsa dan Negara,” papar Yusri.
Selain pendidikan keagamaan yang menonjol dalam pendidikan formal pada
semua tingkatan pendidikan, anak-anak asuh dari Almauun tetap mendapat-
kan sebagaimana mestinya. Mereka juga disekolahkan pada sekolah-sekolah
pemerintah dan swasta untuk mendapatkan pendidikan sebagaimana anak-
anak usia sekolah lainnya.
Untuk mendukung pembinaan anak-anak, Yayasan Almauun memiliki gedung
yang cukup representative sebagai pemondokan anak-anak asuh. Untuk ke-
giatan kegaamaan, Al Mauun juga sementara ini telah membangun sebuah
mushalah untuk sebagai tempat kegiatan belajar agama secara intensif.
Sebagai Orsos nirlaba, menurut Muh. Yusri semua kegiatan dalam pembi-
naan anak tersebut dilaksanakan semata-mata demi kemanusiaan dan demi
Allah SWT semata. Karena seiring dengan perkembangan zaman pengurus
yayasan memang lebih memberikan anak asuhnya kegiatan yang baik semata
demi hidup di dunia dan di akhirat kelak.
Menurut Yusri pula, Al Mauun selain membina anak dalam asrama (pemo-
ndokan) juga ada anak di luar yang juga mendapat pembinaan sebagaimana
anak-anak dalam pemondokan.
(LS)
Yayasan Al Mauun Bina Anak
Dengan Bekal Keagamaan
Yayasan Almauun, adalah Organisasi Sosial (Orsos) di Keluarahan Pas-
angkayu, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara (Matra),
Sulawesi Barat (Sulbar). Bergerak di bidang pemberdayaan anak kurang
mampu dan terlantar. Organisasi ini didirikan dengan tujuan membantu
sesama manusia untuk mendapatkan hak-hak kemanusiaannya dengan
menjadi manusia Indonesia seutuhnya.
Anak-anak binaan Yayasan Al Mauun
Pembangunan Mushalah Yayasan Al Mauun
Dancing Leadership Ir H. Agus Ambo
Djiwa Pimpin Kabupaten Pasangkayu
44 Cover STORY
The dancing leadership adalah ekspresi
diri setiap pemimpin dalam memberi irama
kepemimpinannya. Ibaratnya tarian lebih
bersifat otentik dan menjadi seorang penari
adalah pribadi yang dinamis, begitu juga seo-
rang pemimpin.
Kalau seorang penari bertindak dalam lang-
kah-langkah yang berulang maupun lirikan
mata yang mengundang penafsiran. Gerakan
yang selaras dengan suatu irama dengan
gerakan penari lain. Juga penari bergerak
mengikuti suatu pakem secara bebas, fleksible
Meminjam istilam Majalah Ledaership Park, ada gaya memimpin yang disebut
The dancing leadership. Dancing leadership, memang bukanlah sala satu teori
kepemimpinan, juga bukan sebuah model kepemimpinan yang baru. Tetapi The
Dancing Leadership lebih melihat pada pola tindakan - action theory - yang
menfasilitasi setiap pelaku untuk menyadari dan menciptakan model kepemi-
mpinan yang unik. Dimetaforakan pada tarian.
namun tetap dalam koridor yang yang ada.
Apapun tariannya pastilah atraktif, menarik
hati. Penari sejati tidak pernah memaksakan
kehendaknya kepada orang lain untuk menarik
perhatian, apalagi memaksa orang lain mengi-
kuti gerakannya. Setiap tarian menenangkan
jiwa dengan mengekspresikan kegebiranaan.
Entah dengan menghayati sebuah penderitaan.
Entah dengan menampilkan kemarahan.
Begitulah Ir. H. Agus Ambo Djiwa, MP, Bupa-
ti Mamuju Utara (Matra) yang sebentar lagi jadi
Kab. Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar), pada
gaya metaforisnya menampilkan gerakan-ger-
akan indah seorang pemimpin. Melakukan
kepemimpinan dengan sepenuh hati. Ia adalah
seorang mempunyai gaya kepemimpinann-
ya yang khas, memainkan tariannya sendiri.
Kepemimpinannya ditandai dengan adanya
tindakan yang ritmis. Ia tidak berdiam diri
semata. Ketika menemui tantangan ia meng-
hadapinya dengan cara fleksible tetapi tetap
dalam koridor. Bupati, H. Agus Ambo Djiwa
sosok yang tahu kapan harus atraktif, menar-
ik hati orang-orang di sekitarnya. Sekaligus
bisa menggembirakan, menenangkan dalam
kedaan tertekan, maupun marah dalam situasi
yang tepat
Tampil memukau saat Pemilihan Kepala
Daerah (Pilkada) Pilkada Matra tahun 2010
silam membuat sosok H. Agus Ambo Djiwa
mampu melarutkan harapan masyarakat un-
tuk sosok bupati dengan “napas” baru, tenang,
halus dan damai. Itulah yang mengantarkan
pria kelahiran 17 Agustus 1966 ini menduduki
posisi puncak di kabupaten paling Utara Su-
lawesi Barat. Pada awal kepemimpinannya
pasangan H. Agus Ambo-Djiwa - H. Muham-
mad Saal mampu memberikan “warna” bagi
kemajuan Matra. Sejumlah proyek-proyek
infrastruktur serta penataan Kota Pasangkayu
– Ibukota Mamuju Utara – dibenahi dengan
cepat. Roda kehidupan masyarakat Mamuju
Utara juga mulai menggeliat dengan pesat.
Itu Kemudian mengantarkan pasangan pada
priode kedua (2015 – 2020).
H Agus Ambo Djiwa adalah sosok yang
tenang pemimpin yang memiliki karakter
dan paham akan situasi yang berkembang. Ia
adalah Alumni S2. UNHAS Makassar tahun
2006. Penampilannya yang sabar dan norma-
tif telah membuat berbagai terobosan untuk
membangun infastruktur di Matra, khususnya
penataan Kota Pasangkayu.
H. Agus Ambo Djiwa, alumni Lemhanas
Tahun 2008, telah mencoba satu trend pro-
gram yang disebut Matra Smart. Ia menegas-
kan pentingnya kebersamaan dengan semua
elemen dan komponen dalam masyarakat Ma-
tra untuk membangun daerah sesuai bidang,
profesi dan kemampuan masing-masing.
(Disarikutifkan dari kompasiana.com/1967/Litbang LS)
Ir. H, Agus Ambo Djiwa, MP
Peresiden RI, Ir. H. Joko Widodo bersama Bupati Matra, Ir. H. Agus Ambo Djiwa
55Head REPORTING
Strategi Pembangunan Kabupaten Mamuju Utara
(Pasangkayu) Hingga pada Usia ke-14 Tahun
Strategi Pembangunan Kabupaten Mamuju Utara
(Pasangkayu) Hingga pada Usia ke-14 Tahun
Kepemimpinan pasangan Ir. H. Agus Ambo Djiwa,
MP dan Drs. H. Muhammad Saal yang telah memasuki
tahun tahun ke-7, telah memberi “napas” pembangu-
nan yang lebih pro-rakyat. Rakyat secara terbuka dan
seluas-luasnya dapat menjadi bagian dari pebangunan
itu sepenuhnya serta menikmatinya dengan peningkatan
kesejahteraan secara bertahap dan berkesinambunga.
H. Agus Adj dan H.M. Saal dengan tangan dingin
telah mengantarkan Kabupaten Matra, keluar kate-
gori tertinggal, menuju kabupaten yang berkembang
dan maju. Walau dengan usia relatif muda, kabupaten
yang terkenal sebagai penghasil sawit ternama di Pulau
Sulawesi ini, sekarang terus melaju dengan konsep
Memasuki usia ke-14 tahun, Kabupaten Mamuju Utara (Pasangkayu), Sulawesi Barat (Sulbar) yang kemudian berubah menjadi Kabu-
paten Pasangkayu, adalah kabupaten paling yang palingtinggi laju pertumbuhan ekonominya. Hal tersebut ditopang oleh Sumber Daya
Alam (SDA) yang cukup besar bagi kemajuan daerah yang baru berkembang. Itu kemudian ditopang oleh Sumber Daya Manusia (SDM)
yang mapan pula dalam mengelola potensi SDA tersebut untuk kemajuan rakyat Matra secara luas.
dasar pembangunan dengan sebutan “Nawa Jiwa.” Itu
kemudian terjabarkan dalam program yang meliputi.
Pendidikan, Kesehatan, Pembangunan Mental-Spiri-
tual, Peningkatan Produktivitas Pertanian, Perikanan
dan Kelautan, Pengembangan UMKM, Pembangunan
Infrastruktur Dasar, Penataan Kota dan lingkungan,
Penataan kelembagaan Pemda /Reformasi birokrasi
serta Pembangunan Perdesaan
Untuk mencapai kemajuan hingga sekarang ini,
kepemimpinan H. Agus Ambo Djiwa dan H. Muhammad
Saal dengan dukunga semua omponen pemerintahan
serta masyarakat memiliki Visi : Mewujudkan Mamu-
ju Utara yang lebih sejahtera maju, bermartabat
berlandaskan keberagama. Sedangkan dalam Misinya:
Kesejahteraan, kemajuan dan kebermatabatan.
Misi Kesejahteraannya
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan
mengupayakan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat,
memperluas lapangan kerja, dan meningkatkan akses
penduduk terhadap berbagai layanan publik
Misi kemajuan
Mewujudkan kemajuan daerah dengan mengoptimal-
kan potensi sumberdaya lokal dan mendorong keterli-
batan berbagai pemangku kepentingan (stakeholder)
dalam pembangunan daerah.
Misi Kebermartabatan
Menciptakan tata-kelola pemerintahan yang sesua
idengan prinsip-prinsip tata-kelola pemerintahan yang
baik (good governance)
Dalam strategi PEMBANGUNAN MATRA SMART itu
tertuang dalam.
NORMA PEMBANGUNAN
Membangun sepenuhnya untuk meningkatkan kualitas
hidup masyarakat secara berkelanjutan (sustain-
able quality of life);
Setiap upaya meningkatkan kesejahteraan, produkti-
vitas, dan inovasi dilakukan dengan menciptakan keber-
samaan dalam keberagaman (inclusifitas) guna menjaga
stabilitas pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
DIMENSI PEMBANGUNAN
Dimensi Pembangunan dan Daya Saing
Pelayanan dan Perluasan Pendidikan dan Kesehatan.
Pembangunan Mental Spritual. Sektor Peningkatan
produktivitas pertanian, perikanan, & kelautan. Sektor
Pengembangan UMKM
DIMENSI PEMBANGUNAN KEMAJUAN DAERAH
Sektor Infrastruktur Dasar. Pembangunan Kota ber-
wawasan Lingkungan
DIMENSI PELAYANAN PUBLIK
Tata kelola dan Reformasi Birokrasi. Lanjutan pro-
gram unggulan berbasis masyarakat perdesaan (Prase-
tiya Wijaksana)
(sumber: Bappeda Mamuju Utara)
Ir. H. Agus Ambo Djiwa, MP dan Drs. H. Muhammad Saal
Revitalisasi Pantai Pasangkayu Murni Untuk
Tempat Rekreasi Masyarakat
66 Head REPORTING
Ide Brilian, Bappeda Pasangkayu Buka
Lounge Layanan Publik
Revitalisasi Pantai Kota Pasang-
kayu, Kabupaten Mamuju Utara
(Matra), Sulawesi Barat (Sulbar)
diperkirakan menelan anggaran
sekitar Rp. 35 Milyar. Tujuannya
untuk membuat pantai legend-
aries ini lebih optimal fungsin-
ya sebagai obyek rekreasi dan
tempat bermain anak. Hal ini di
ungkapkan Pelaksana Tugas (Plt)
Kepala Dinas Pekerjaan Umum
(PU), Budiyansa,ST.
Dikatakannya, bahwa saat ini
pemerintah telah meminta bantu-
an anggaran, baik dari provinsi
maupun anggaran dari Kementri-
an. Hal ini menurutnya diterima
positif oleh Pemerintah Provinsi
maupun Kementrian PU-PR.
“Saat ini kami dari Pemerintah
telah melakukan pembebasan la-
han dan saya berharap agar Ang-
garan pembangunan dapat segera
disetujui dikarenakan melihat
waktu yang sangat singkat agar
dalam pembangunannya kedepan,
dapat terealisasi dalam tahun
berjalan”, harapnya.
Budiyansa juga jelaskan bah-
wa pembangunan Revitalisasi pan-
tai ini direncanakan sepanjang
789 Meter. Akan dibangun beru-
pa tempat rekreasi Masyarakat
Matra seperti tempat permainan
anak serta tempat berolahraga
(jogging).
“Revitalisasi pantai ini diban-
gun murni untuk rekreasi. Karena
konsep yang kami ambil perpad-
uan antara Ancol Jakarta dan
Pantai Losari Kota Makassar, di-
mana semuanya demi memberikan
tempat bagi masyarakat untuk
menghilangkan kejenuhan dengan
menyiapkan tempat rekreasi kel-
uarga,” jelasnya.
Selain itu, Budiyansa juga men-
gatakan bahwa pembangunan re-
vitalisasi ini Direncanakan akan
dilakukan Tahun 2017 ini, dan
pihak Pemerintah berharap agar
dapat berjalan secepatnya agar
masyarakat dapat secepatnya
sesegera mungkin menikmari apa
yang telah dibangun Pemerintah.
Selain itu, untuk jangka waktu
pembangunan menurut Budiyan-
sa, waktunya tergantung dari
kesiapan anggaran serta waktu
lelangnya.
“Biasanya, untuk pekerjaan
dari kementrian, dapat diber-
lakukan Multy years dengan
dikerjakan menyeberang tahun,
bila waktu pembangunannya ti-
dak mampu terselesaikan dalam
Tahun berjalan dikarenakan wak-
tu pelaksanaan pekerjaan yang
terlambat dan beberapa hal yang
di anggap sangat krusial”, teran-
gnya.
(LS)
Bappeda Mamuju Utara dikare-
nakan Bappeda adalah tulang
punggung dari perencanaan pem-
bangunan.
“Kantor Bappeda Mamuju
Utara adalah tempat perconto-
han dalam peningkatan pelayanan
publik ke masyarakat dengan
membuka lounge pelayanan pub-
lik, dan setelahnya itu duduk di
pojok dalam rangka konsultasi
perencanaan lalu menuju ke klinik
perencanaan yang terdapat da-
ta-data yang bisa diakses,” kata
Bupati lagi.
Maka dari itu untuk semua
SKPD agar dapat melakukan
perubahan dalam peningkatan
publik agar masyarakat men-
getahui apa yang SKPD laku-
kan untuk Kabupaten Mamuju
Utara. Itu harus transparan-
dengan jiwa yang bersih dan
merubah pandangan, perilaku
serta cara kerjanya ada ken-
yamanan bagi orang luar untuk
datang di daerah ini.
(Sumber Bappeda Matra/LS)
Seperti diinfokan Bappe-
da Mamuju Utara, akhir Ma-
ret 2017 lalu, Bupati Mamuju
Utara Ir. Agus Ambo Djiwa,
MP meresmikan Lounge (ru-
ang duduk yang nyaman ) bagi
pelayanan public. Itu dimanai
pojok konsultasi perencanaan
dan klinik perencanaan Bappe-
da Litbang Mamuju Utara.
Peresmian ditandai dengan
penandatanganan prasasti oleh
Bupati Mamuju Utara Ir. Agus
Ambo Djiwa, MP yang dihadiri
Ketua Komisi 2 DPRD Mamu-
ju Utara Saifuddin Baso, SE.,
M.AP. Anggota DPRD Mamuju
Utara dan pimpinan SKPD di
kantor Bappeda Litbang Mamu-
ju Utara,
Disela –sela peresmian Bupati
Mamuju Utara Ir. Agus Ambo
Djiwa, MP mengatakan di era
keterbukaan serta era refor-
masi kita harus punya wawasan
untuk kepentingan pelayanan
publik yang disajikan secara
terbuka ke siapapun.
“ Kita harus mempunyai wa-
wasan untuk kepentingan pe-
layanan publik. Karena di era
keterbukaan serta era refor-
masi semua harus disajikan
secara terbuka ke siapapun
terkhusus juga bagi wartawan
untuk mengetahui kaitannya
proses pembangunan, proses
perencanaan, proses pengang-
gran yang disertai dengan pe-
manfaatannya dan tujuannya,
“kata Bupati.
Dikatakan lebih lanjut oleh
Bupati H Agus Ambo Djiwa,
bahwa kantor Bappeda Litbang
adalah tempat kantor per-
contohan dalam peningkatan
pelayanan publik dikarenakan
Bappeda Litbang adalah tulang
punggung dari perencanaan
pembangunan. Awal peran
dalam peningkatan pelayanan
publik di laksanakan di Kantor
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Su-
lawesi Barat (Sulbar). Lagi-lagi telorkan ide cemerlang guna mengoptimalkan mutu pelayanan
publik. Dengan tujuan masyarakat merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh aparat
pemerintah (baca, ASN).
Revitalisasi Pantai Kota Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Sulawesi Barat (Sulbar)
diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp. 35 Milyar. Tujuannya untuk membuat pantai legend-
aries ini lebih optimal fungsinya sebagai obyek rekreasi dan tempat bermain anak. Hal ini di
ungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), Budiyansa,ST.
Kegiatan yang cuku eksklusif ini dipusatkan di ruangan kerja Kepa-
la Dinas Pekerjaan Umum (PU) Matra, Budiyansa ST. Pada intinya
Pemkab Matra memaparkan site plan, rencana pembangunan revital-
isasi pantai Pasangkayu. Kemudian dilanjutkan ke lokasi, rombongan
dari kementerian didampingi Satuan Kerja (Satker) P2KH Sulawasi
Barat, dan Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat
Daerah (Setda) Matra itu.
Ditemui Tim Pers Mamuju Utara (PERMATA) di pantai Pasangkayu,
Staff Perencanaan Teknis Dirjen Cipta Karya, Esti Widianti, sam-
paikan bahwa rencana pembangunan revitalisasi pantai di Ibukota
Kabupaten Matra ini diakuinya sudah bagus. Hanya saja kata dia, se-
kedar mengingatkan yang perlu diperhatikan kedepanya adalah pe-
meliharaan pembangunannya.
“Karena yang menjadi permasalahan kita di Indonesia ini, setelah
diperbaiki bagus oleh Pemerintah. Setelah itu masyarakat tidak mau
merawatnya dengan baik,” terangnya.
Sementara itu perwakilan Dirjen Cipta Karya lainya, Bayu Dwi Rah-
matio, menambahkan, site plan yang dirancang Pemkab Matra melalui
Dinas PU sudah sangat bangus dan keren. Bahkan rencana pemban-
gunanya diakuinya sudah layak, namun ada beberapa item yang perlu
diperbaiki.
“Dari segi desain dikategorikan sudah layak, hanya ada beberapa
penyesuaian yang harus diperbaiki untuk menyukseskan mega proyek
inini,” tuturnya.
Pada sisi lain Kepala Dinas PU Matra, Budiyansa ST, kepada war-
tawan diruang kerjanya, katakan, dengan turunya pihak kementerian
untuk meninjau lokasi pembangunan dan beberapa item yang dibutuh-
kan, sudah menjadi pertanda baik bahwa revitalisasi pembangunan
pantai pasangkayu akan teralisasi di tahun 2017 ini.
“Makanya mereka (Kementerian,red) meminta untuk melengkapi
syarat tahap berikutnya,” pungkasnya.
(Mustakim/LS)
Staf Dirjen Cipta Karya Koordinasi PU
Matra Terkait Pantai Pasangkayu
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR)
kunjungan kerja (Kunker) di Kota Pasangkayu, Ibukota Kabupat-
en Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Barat, akhir Januari silam.
Kunjungan pihak Kementerian itu, melalui Dirjen Cipta Karya ini
terkait dengan rapat koordinasi (Rakor) tentang pembangunan
revitalisasi pantai Kota Pasangkayu.
Plt Kadis PU Matra, Budiansya, St.
Tim Kementerian PU-PR bersama Plt Kadis PU Matra, tinjau
Pantai Pasangkayu
Bupati Matra, Ir. H, Agus Ambo Djiwa, resmikan lounge layanan
publik di Kantor Bappeda
JMP, Obyek berSelfi Baru di
Kota Pasangkayu
77Head REPORTING
Pengembangan indrustri-
alisasi komoditas perikanan
yakni udang vaname merupa-
kan agenda Program Prioritas
NAWA JIWA kelima Bupati
Mamuju Utara Ir. Agus Ambo
Djiwa MP seperti yang dika-
takan oleh Kepala Bappeda
Mamuju Utara Firman. S.PI,
MP disaat monitoring tambak
di desa kasano.
Monitoring yang dilak-
sanakan pada hari kamis
19/01/2017 atas dasar perin-
tah atau arahan Bupati Mamu-
ju Utara dalam mengawal dan
menjamin kesuksesan pro-
gram prioritas Bupati Mamuju
Utara Ir. Agus Ambo Djiwa
MP.
Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappe-
da) Mamuju Utara, Firman.
S.PI, MP melaksanakan mon-
itoring didampingi Staf khu-
sus Bupati Mulyadi serta Sek-
retaris Bappeda Arhammudin
SE dan Kasubid Ekososbud
Syahril Lahamada di tam-
bak Desa Kasano, Kecamatan
baras.
“Rule model indrustrialisa-
si pengembangan komoditas
tambak berbasis masyarakat
berkelanjutan, yaitu model
peningkatan produksi dengan
pemanfaatan teknologi yg
terjangkau oleh masyarakat
kecil dan pengelolaan yang ra-
mah lingkungan (pemanfaatan
bahan-bahan lokal / organik
dalam budidaya) yang ber-
tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
didaerah pesisir pantai,” urai
Matra Firman. S. PI, MP.
Selain bertujuan mengen-
taskan kemiskinan di daerah
pesisir pantai, Tujuan lainnya
dari mencanangkan daerah
industrialisasi pengembangan
komoditi udang vaname adalah
untuk menghadapi persaingan
Kemiskinan masyarakat di daerah pesisir pantai mendorong Pemerintah Kabupaten
Mamuju Utara (Matra), Sulawesi Barat (Sulbar) berinovasi untuk manfaatkan potensi
sumber daya alam yang begitu luas di daerah pesisir dengan luasan tambak mencapai
13 ribu hektar. Kabupaten yang dipimpin H. Agus Ambo Djiwa ini canangkan diri
sebagai daerah industrialisasi pengembangan komoditi udang vaname dengan pe-
manfaatan teknologi yg terjangkau oleh masyarakat kecil dan pengelolaan yang ramah
lingkungan.
Wow wow, Udang Vaname
Pasangkayu Capai 13 Ribu Hektar?
perdagangan bebas di tingkat
regional ASEAN atau Asean
Economic Community (AEC),
di sektor perikanan seperti
yang dikatakan oleh Kepala
Bappeda Mamuju Utara Fir-
man. S.PI, MP disaat monitor-
ing tambak di desa kasano.
“Oleh karena itu untuk men-
gatasi tantangan tersebut,
Pemerintah Kabupaten Matra
tengah fokus mengembang-
kan produksi udang sebagai
salah satu komoditas unggu-
lan daerah ini. Dan ini men-
jadi program proritas Pem-
da Mamuju Utara di sektor
perikanan. Apalagi diband-
ing daerah lain di Provinsi
Sulawesi Barat, Kabupaten
Mamuju Utara memiliki po-
tensi pengembangan udang
yang cukup signifikan” Ujar
Firman lagi.
Dikatakan lebih lanjut oleh
Firman, jika diseriusi dan
masyarakat memiliki minat
tinggi dalam menjalankan po-
tensi tambak udang dan ikan
ini, maka Mamuju Utara bisa
mengisi pasokan tersebut
dengan menggenjot produksi
dan meningkatkan daya saing
produk udang secara nasional
sesuai dengan harapan dan tu-
juan Bupati Mamuju Utara Ir.
Agus Ambo Djiwa, MP.
Menurut Firman, jika lah-
an potensi yang ada dikelola
secara arif dan berkelanju-
tan maka tak tertutup kemu-
ngkinan Mamuju Utara akan
menjadi eksportir udang pada
saat terlaksananya MEA nan-
ti.
(Sumber Bappeda LS)
Plt. Kepala DinasPlt. Kepala Dinas
Andai saja pencipta dan pelantun “Bengawan Solo” ini
masih hidup, pasti akan jempol dua pada Dinas Pekerjaan
Umum (PU) Mamuju Utara (Matra). Karena telah meng-
hidupkan kembali “Jembatan Merah” lewat sebuah titian
indah dan mutakhir di tepian Sungai Salungggabo, Pasang-
kayu.
Hasil pulungan LS menyebutkan bahwa Pemerintah Ka-
bupaten Matra (PU) membangun Jebatan Salunggabo -
kemudian masyarakat menyebutnya jembatan merah
- dengan konsep wisata. Jembatan yang menelan biaya mi-
lyaran rupiah didesain dengan artistik yang menawan. Ini
untuk mendukung kondisi alam di seputaran jembatan yang
terhampar rata pemandangan menarik, ada gubuk, empang
serta gunung hijau dari jauh.
Pantau LS, Minggu (13/03/2017) saat mencari loka-
si mancing rawa Jembatan Merah Salunggabo mendekati
rampung. Masyarakat banyak jalan-jalan sore (JJS) sambil
selfi-selfi bersama jembatan merah menyala itu. Fantastik
memang dengan lantar jembatan merah yang diterpa sinar
matahari sore mengabadikan muka sendiri lalu di-upload ke
media social (medsos).
Dua remaja baru gede (ABG) yang nangkring tak jauh
dari jembatan katakana kalau jembatan itu memang cantik
untuk ditempati selfi-selfi. Apalagi setelah rampung nanti,
tentu lebih cantik lagi kata-kata ABG-ABG tersebut. Art-
inya, Jembatan Merah Salunggabo, akan menjadi ikon baru
Kota pasangkayu, setelah Bundaran Smart-nya yang telah
duluan trend.
“Disebut jembatan merah, karena warnanya merah,” kata
salah satu dari ABG tersebut.
Melihat konsepnya dengan besi beban tarik yang me-
lengkung mengingatkan Jembatan Kuning di Kota Palu, Su-
lawesi Tengah (Sulteng). Gaya jembatan gantung ini me-
mang sangat indah bila mempertimbangkan estetika serta
menjadi obyek wisata kongkow-kongkow sore.
Woww, cukup keren juga kerja Dinas PU Matra ini, bravo!
(Ed. IT LS)
Pada era perjuangan tahun 1940-an, Gesang
merilis lagu dengan title Jembatan Merah. Se-
buah balada cinta romantika perjuangan nan can-
tik. Namun sang buaya keroncong itu telah tiada,
namun lagu Jembatan Merah-nya tetap mencuit
menjadi legenda dan jembatan merah disukai di
mana-mana.
Kepala BAPPEDA Matra, Firman. S.PI, MP
Bupati dan Kadis PU Matra tinjau JMP dalam proses perampungan
Mamasa 15 Tahun, Akses Jalan Nasional Mulai
diPacu Pelaksanaannya
88 Daerah - MAMASA
Menurut penjelasan Ketua
Tim Satuan Kerja (Satker),
Sutopo beberapa waktu lalu
bahwa Pemerintah lewat Ke-
menterian Keuangan, Dirjen
Bina Marga, Balai Besar Jalan
Nasional Wilayah Makassar
telah menurunkan angga-
Kabar bagus di usia yang ke-15 Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar). Akses jalan nasional ke daer-
ah yang berhawa sejuk ini mulai dipacu pembangunannya. Pemerintah Pusat nampaknya tidak main-main lagi
dengan pembangunan jalan Poros Mamuju -Tabang. Proyek bertahun jamak inik ini mulai di kerjakan lagi.
Kali ini fokus pengerjaannya dilaksanakan padaporos Mamasa -Tabang, yakni poros yang menghubungkan
kota Mamasa sebagaiI bukota Kabupaten dengan Kecamatan Tabang yang sekaligus merupakan pintu gerbang
kedua ke wilayah Sulawesi Selatan, tepatnya di kabupaten Wisata Tanah Toraja.
ran APBN TA 2017 sebesar
29,9 Milyar Rupiah untuk
Rekontruksi Jalan Mama-
sa-Tabang sepanjang 4,66 Km
yang dikerjakan oleh beber-
apa kontraktor. Selanjutnya
pengerjaan tahap awal akan
menurunkan anggaran 34 Mil-
iar Rupiah.
Sutopo berharap Pemerin-
tah Mamasa segera mengin-
formasikan kepada mas-
yarakat terkait pembangunan
ini.
“Lebar jalan Nasional Ma-
masa-Tabang direncanakan 13
meter, jadi lebih lebar dari
jalan Malabo-Mamasa yang
sudah jadi.”JelasSutopo
Berdasarkan penelusuran
Kru Mamasa Opinion Nampak
sejumlah arat berat sudah
beroperasi pada awal bulan
Februari 2017 ini.
Keseriusan para pengem-
bang jalan nasional disambut
hangat oleh pemerintah.Pada
kesempatan berbeda Bupa-
ti Mamasa, H. Ramlan Bada-
wi menyambut baik rencana
pembangunan jalan Poros
Mamasa - Tabang yang akan
dikerjakan pada awal tahun
2017 ini.
Bupati menegaskan bahwa
pekerjaan ini akan menjawab
tantangan keraguan mas-
yarakat terhadap keseriusan
pemerintah dalam membuka
akses transportasi yang lay-
ak kekabupaten Mamasa.
Ramlan meminta kepada pi-
hak Satker agar pembangunan
jalan Nasional yang menelan
dana miliaran Rupiah tersebut
dapat dikerjakan dengan baik
mengingat hampir seluruh
wilayah yang dilewati jalan
Nasional adalah tanah yang
rawan longsor.
“Satker tolong pilih kon-
traktor yang sudah punya
pengalaman dalam menangani
tanah labil yang akan dilalui
oleh jalan inin antinya, kami
sangat mengharapkan agar
kualitas jalan ini betul-betul
berkualitas dan bergaransi!”
Ujar Ramlan bersemangat.
Sementara itu Poros Sa-
lubatu-Mambi yang dikerja-
kan pada pertengahan tahun
2016 lalu terus di genjot.
Target peneyelesaian poros
ini direncanakanakan selesai
padat ahun 2018 mendatang.
Jadi kalau poros Saluba-
tu – Mambi sementara dalam
proses pengerjaan dan poros
Mamasa-Tabangbarudimulai,
kinitinggal poros Mambi-Ma-
masa yang menunggu proses
tender dari Balai BesarJalan-
Nasional Wilayah Makassar.
Mudah-mudahan dalam wak-
tu dekat poros Mambi-Ma-
masa segera ditenderkan.
Tentu keinginan masyarakat
Mamasa mengharapkan ker-
ja cepat pemerintah karena
masyarakat memangb utuh
percepatan pembukaan akses
transportasi di Bumi Kon-
dosapata.Karena harapan dan
kebutuhan yang paling dibu-
tuhkan oleh masyarakat Ma-
masa adalah akses pembangu-
nan jalan.
(Humas/LS)
Begitu dikatakan dika-
takan Marthinus Tiranda,
Wakil Ketua Dewan Per-
wakilan Rakyat Daerah
Marthinus Tiranda, Review “Forum Masyarakat Cintai
Damai” Tahun 2011 Lalu di Kabupaten Mamasa
(DPRD) kabupaten Mamasa,
awal Maret lalu. Ketua Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB) ini
revieum hal tersebut sebagai
“Pada tahun 2011 silam, ketika H. Ramlan Badawi menjadi Bupati Mamasa untuk melanjutkan sisa masa
bhakti priode kepemimpinan bersama mantan bupati Drs. Obed Nego Depparinding, MH, dari tahun 2008
hingga 2013. Ada situasi yang cukup gamang, dimana terjadi pro-kontra. Karena sebelumnya, wakil bupati
yang dilantik menggantikan bupati yang berhalangan tetap. Dalam masa transisi ini, kami masyarakat bisa
terpola ke dalam pertentangan yang hebat dan saling memintas. Ini tidak boleh terjadi demi Mamasa yang
kami cinta. Maka bersama masyarakat lainnya kami membentuk Forum Masyarakat Cinta Damai”
perbandingan jelang Hari
Ulang Tahun (HUT) kabupat-
en ini yang ke-15, yang dika-
takannya, sudah banyak ke-
majuan, aman dan terkendali.
Marthinus gambarkan bah-
da pada kurun waktu awal-aw-
al pemerintahan H. Ramlan
sebagai bupati adalah ma-
sa-masa yang membutuhkan
kesabaran dan kesadaran
bahwa Mamasa ini adalah neg-
eri kita yang dicintai. “Kita
tidak boleh terjebak oleh
pemikiran sempit dan hanya
mengutamakan kepentingan
pribadi dan kelompok. Kita
akui bahwa masa-masa kurang
tenteram pasca dilantiknya
wakil bupati sebagai bupati
ada riak-riak yang terjadi
di tengah masyarakat. Ada
kelompok tertentu yang men-
garah pada terjadinya “vakum
of vower” dan terjadi chaos di
tengah masyarakat. Ini tidak
boleh dibiarkan. Harus dicari-
kan solusinya,” paparnya.
Maka atas nama keaman-
an dan keutuhan Kabupaten
Mamasa, Marthinus Tiranda
bersama-sama 11 tokoh mas-
yarakat lainnya, antara lain
Marthen Arruan Silomba,
Labora Tandipuang, Abd.
Rahman dan almarhum Andi
Sumaryadi yang lebih dikenal
juga sebagai Samat.
“Pada forum ini kami laku-
kan pendekatan pada sauda-
ra-saudara kami, tentu
dengan kedepankan aspek
kekeluargaan dan keker-
abatan dan lebih taat atur-
an. Kita harus menempatkan
kepentingan keutuhan Kabu-
paten Mamasa di atas kepent-
ingan dan keinginan-keingina
pribadi dan kelompok,” tandas
Marthinus.
Marthinus Tiranda juga
melihat kalau sosok H Ram-
lan dalam masa yang gamang
tersebut senantiasa mem-
bangun komunikasi secara
terus menerus dengan semua
pihak. Tujuannya, bagaima-
na Mamasa dalam situasi
aman dan kondusif. Dengan
cara sederhana, H. Ramlan
berkomunikasi membaha-
sa masalah-masalah yang
berkembang. Ia undang
para pimpinan SKPD, camat,
Lurah dan Kades, juga to-
koh-tokoh masyarakat, baik
itu tokoh adat, pemuda, dan
tokoh agama.
“Pada perinsipnya, kita
semua memiliki pandangan
yang sama menginginkan
Mamasa tenteram dan baik
ke depannya, berjalanlah
roda pemerintahan seper-
ti secara baik,” tambahnya
lagi.
Sebagai politisi dan un-
sur pimpinan DPRD Mama-
sa, Marthinus melihat capai
pembangunan hingga pada
usia ke-15 ini sudah sep-
antasnya diapresiasi dan
di dukung. Masyarakat su-
dah mencapai pertumbuhan
ekonomi yang signifikan.
Kabupaten yang beruda-
ra sejuk ini sudah keluar
dari kategori daerah mi-
skin dan tertinggal. Per-
tumbuhan sektor pertani-
an yang menjadi prioritas
dan pencaharian mayoritas
rakyat Mamasa, cukup ba-
gus. Kekuatan Sumber Daya
Manusia (SDM) untuk men-
dukung Suber Daya Alam
(SDA) cukup berimbang un-
tuk semakin maju.
(LS)
Bupati H. Ramlan Badawi dan pembangunan jalan poros di Kabupaten Mamasa
Marthinus Tiranda
99Daerah- MATENG
Selain sukses menjadi
pengusaha, H Aras Tam-
mauni yang akrab disapa
Uwe Aras, mampu pula
memotivasi masyarakat di
sekitarnya. Ia mendorong
masyarakat untuk me-
manfaatkan lahan tidur
yang ratusan hektar lu-
asnya menjadi perkebunan
produktif yang mampu
mengangkat derajat mas-
yarakat Tobadak, Topoyo
dan sekitarnya , sekarang
dalam wilayah Kabupaten
Mamuju Tengah (Mateng),
Sulawesi Barat (Sulbar).
Karena kepeduliannya
pada masyarakat, nama
Uwe Aras begitu meluas
hingga ke seluruh pelosok
Kabupaten Mamuju, bah-
kan di Sulsel, jauh-jauh
sebelum terbentuknya
Provinsi Sulbar, ia sudah
dikenal. Orangnya, tegas,
dermawan dan tokoh paling
disegani di Tanah Mandar
dan sekitarnya.
Dengan ketokohannya
tersebut H Ara Tammau-
ni adalah Kepala Desa
Tobadak selama 35 ta-
hun. Sebagai kepala desa,
suami dari Hajja Nurpati,
menunjukkan gaya kepemi-
mpinannya yang mengay-
omi dan berusaha untuk
mensejahterakan rakyat-
nya. Ia tak segan-segan
H. Aras Tammauni, Sang Nahkoda
dari Samudra Berombak
Menerabas ganasnya hutan Daerah Tingkat II Mamuju, kabupaten ujung utara
Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), itulah sosok H.M. Aras Tammauni puluhan
tahun yang silam. Ia harus berjuang melawan pedisnya kehidupan di jaman
yang serba terbatas. Namun berkat keuletan, ketabahan dan semangat pantang
menyerah, ia kemudian sukses menaklukan semua tantangan yang dihadapinya.
Lalu sukses menjadi pengusaha perkebunan sawit dan menjadi pemilik usaha PT
Amalia,
merogok kocek pribadi
demi memajukan desa yang
dipimpinnya. Tidak heran
senyum kharismatik dari
tokoh yang satu ini tidak
pernah lekang dari ingatan
masyarakat.
Dalam pemekaran Provin-
si Sulsel menjadi Susel
dan Sulbar, ia adalah to-
koh yang mengambil peran
aktif. Begitu juga dalam
pembentukan Kabupaten
Mamuju Utara (Matra),
pecahan dari Kabupaten
Mamuju, nama Uwe Aras
disebut dalam tapak-tapak
perjuangan kabupaten yang
sekarang dipimpin oleh Ir.
H. Agus Ambo Djiwa terse-
but. Apalagi dalam pemben-
tukan Kabupaten Mateng,
sudah tentu pria kelahiran
31 Desember 1957 men-
gambil peran utama.
Selain sebagai tokoh
utama di Sulbar, H Aras
Tammauni berkiprah pula
di dunia politik. Ia adalah
politisi senior dari Par-
tai Demokrat (PD). Dalam
partai besutan Jender-
al (Purn.) SBY tersebut,
Uwe Aras pernah menja-
di Ketua Dewan Pimpinan
Daerah (DPD) dari tahun
2004 hingga 2012. Kemu-
dian menjadi Ketua De-
wan Pertimbangan Daerah
Partai Demokrat hingga
sekarang. Kemudian iapun
diminta oleh partainya
mencalonkan diri menjadi
salah satu Calon Legislatif
(Caleg) DPRD Provinsi Sul-
bar dari Daerah Pemilihan
(Dapil) Kabupaten Mamu-
ju pada Pemilu 2014 lalu.
Masyarakat Mamuju kemu-
dian memberikan dukungan
penuh, hingga ayah dari
Arsal Aras dan Nirmalasa-
ri Aras memperoleh suara
terbanyak. Ini kemudian
mengantarkannya menjadi
Ketua Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD)
Sulbar. Sebuah rekor baru
karena dialah satu-satunya
mantan kepala desa yang
lansung ke kursi ketua leg-
islator provinsi.
Dalam posisi sebagai Ket-
ua DPRD Sulbar, H. Aras
Tammauni menunjukkan
kelasnya sebagai politisi
dan pemimpin yang cuk-
up disegani dalam level
provinsi. Kemudian pada
saat itu pula telah terben-
tuk Kabupaten Mateng,
dimana tahun 2015 ikut
pula melaksanakan Pemili-
han Kepala Daerah (Pilka-
da) secara serentak. La-
gi-lagi Uwe Aras didaulat
oleh Demokrat untuk maju
demi kepentingan kemajuan
Mateng secara meluas. Ia-
pun kemudian menggandeng
H. Amin Jasa sebagai calon
wakilnya. Dus, sungguh fan-
tastik dalam Pilkada 2015
tersebut, Uwe Aras mam-
pu meraih suara terban-
yak. Bahkan dalam laporan
berbagai mengenai Pilka-
da serentak di Indonesia,
Paslon H. Aras Tammauni
dan H. Amin Jasa adalah
pemecah rekor peraih su-
ara terbanyak.
Kini di tangan H. Aras
Tammauni – H. Amin Jasa,
Kabupaten Mateng se-
makin berkembang. Der-
ap pembangunan di segala
sektor terus digalakkan di
kabupaten paling bontot
Sulbar ini. Uwe Aras kem-
bali memimpin negerinya,
setelah 35 tahun menjadi
kepala desa, kini kembali
menjadi bupati lagi.
Litbang LS
Keluarga Besar SMPN 03 Tandukalua
Kecamatan Tandukalua
Buntupasiu, S.Pd, M.Pd.
Kepala Sekolah
Mengucapkan
Selamat
HUT Kabupaten yang ke-15
(11 Maret 2017)
Keluarga Besar SDN Kanan
Kecamatan Tandu Kalua
Marthen Sondok
Kepala Sekolah
Ansar M.
Ketua Komite
Keluarga Besar SDN 012
Tondon Talodo
Tadius
Kepala Sekolah
Pimpinan dan Seluruh Staf
Lentera Sulawesi
Taufik AAS P.
Pimpinan Umum/Redaksi
M. Yusri Tompo
Pimpinan Perusahaan
Ansar M.
Kepala Biro Mamasa
Untuk Informasi Regional SULAWESI
Baca juga site blog kami
lenterasulawesi.blogspot.com
H. Aras Tammauni
Warga Bambakoro Sulap
Limbah Jadi Barang berNilai
1010 WIRAUSAHA
Mungkin kemasan gelas teh
rio dan ale-ale bisa saja men-
jadi limbah yang tak berguna,
namun tidak bagi Sitti Nur,
warga Desa Bambakoro, Ke-
camatan Lariang, Kabupaten
Mamuju Utara (Matra).
Bahan limbah itu bisa disu-
lapnya menjadi barang yang
berguna. Bekas kemasan lim-
bah tersebut yang sudah
terbuang dipotong dan diam-
bil bagian atasnya hingga
menyerupai gelang kemudian
dililit dengan pita kawat yang
dibeli dari toko selanjutnya
dirangkai dan dirakit sede-
mikian rupa hingga menjadi
keranjang air minum gelas
yang cantik.
Sitti Nur utarakan, ide itu
muncul setelah ia berkunjung
di salah satu acara keluar-
ga di luar daerah. Tiba- tiba
matanya tertuju pada salah
satu keranjang air minum ge-
las yang warnanya bervariasi
memukau. Setelah ia amati,
rupanya keranjang cantik itu
terbuat dari bahan kemasan
gelas teh.
“Sejak dari situ, saya men-
coba buat sambil mengingat
rangkaian yang sudah ter-
bentuk itu, sempat beberapa
kali gagal tapi saya coba terus
akhirnya dapat juga caranya,”
jelas ibu dari empat anak ini
saat ditemui di kediamannya
Kamis malam (2/1). Sitti Nur
yang kesehariannya bekerja
sebagai petani mengaku tidak
fokus dengan pekerjaan itu.
Ia menyempatkan diri men-
yulam dan merangkai limbah
tersebut saat waktunya seng-
gang. Namun begitu, ia bisa
menyelesaikan satu keranjang
dalam dua hari. Adapun bah-
an baku didapatkan dengan
menggunakan jasa orang yang
diberi upah senilai Rp 30 ribu
per karungnya.
Sementara kata Sitti Nur,
satu karung bisa menghasil-
kan dua keranjang. Meski ha-
sil pekerja tangannya ini tak
dipasarkan, namun ia kerab
menerima pesanan dari para
ibu-ibu lainnya. “ Sebenarnya
saya buat hanya untuk pa-
kai sendiri, tapi kadang juga
saya buat karna ada pesanan
dari ibu-ibu dengan diberi
jasa dari Rp 100 hingga Rp
200 ribu per satu keranjang.
Tergantung fariasi warna dan
ukurannya,” terangnya.
(Ardi/LS)
Motivator kelompok peternak, Gusno yang ditemui, be-
berapa waktu lalu di tempat kerjanya katakan rasa ber-
syukur karena apa yang telah dirintisnya telah membuah-
kan hasil.
“Alhamdulillah kelompok ternak Jaya abadi selalu mem-
dapatkan kepercayaan dari pemerintah. Inilah yang menja-
di modal besar untuk selalu berbuat yang terbaik dalam
hal pengembangan ternak sapi dan kambing,” katanya.
Selain itu menurut Gusno, pihaknya senantiasa perhati-
kan soal-soal lingkungan. Ia dan kelompoknya kedepankan
pengelolaan yang ramah pada alam sekitar. Kotoran ternak
tersebut dikelola dengan baik. Limbah buangan ternak
tersebut dijadikan pupuk kompos untuk melayani permint-
aan pupuk kandang dari luar Desa Pedanda. Pembuatan
kandang sapi dan kambing juga dibuat sedemikian apik
untuk memudahkan pengelolaan kotorannya.
Diuraikan lebih lanjut oleh Gusni, kelompok ternak ini
selalu mendapatkan pada tahun 2016 lalu dapat bantuan 27
ekor sapi bali dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daer-
ah (APBD) Propinsi Sulbar dan bantuan mesin pencacah
pelepah sawit dari APBD Kabupaten Matra.
Karena prestasinya tersebut, Jaya Abdi menjadi an-
dalan di Matra. Selalu dijadikan sampel oleh dinas ter-
kait untuk penelitian dan sebagainya. Terkhusus pada p
pengembangbiakan dengan sistem inseminasi buatan.Bah-
kan beberapa Perguruan Tinggi telah melakukan penelitian
di tempat peternakan ini.
(Kontribusi Agus Riyadi, LS)
Jaya Abadi, Kelompok
Ternak Intensif di Matra
Jaya Abadi, salah satu kelompok peternak sapi
yangg terbilang sukses di Kabupaten Mamuju Utara
(Matra), Sulawesi Barat (Sulbar). Kelompok ini
berdomisili di Desa Pedanda Kecamatan Pedongga
dikelola oleh orang-orang inovatif dan kreatif,
serta ramah lingkungan.
Petani Sayur Dusun Ran-
telemo, Butuh Sentuhan Seri-
us dari Pemerintah?
Mamasa – Pasca Kepala Di-
nas (Kadis) Pertanian Ka-
bupaten Mamasa, Sulawesi
Barat (Sulbar), Ir Mambu,
MT meninjau centra pengem-
bangan sayuran lereng bukit
Kelompok Tani (KT) Mesaka-
da di Dusun Rantelemo, Desa
Bumbung Batu,Kecamatan
Mamasa pekan lalu. Terkait
persiapan Program Gerakan
Tanam Cabai yang digalakkan
pemerintah. Ternyata KT pe-
sayur ini masih sangat butuh
sentuhan serius.
Hasil bincang-bincang den-
gan sejumlah ibu-ibu di lo-
kasi sentra sayur tersebut
menyebutkan bahwa KT-nya
sudah terbentuk 10 tahun
yang lalu. Produksi dan pe-
masaran mereka mengalami
stagnasi karena kendala pu-
puk, obat-obatan serta akses
jalan menuju lokasi belum ter-
jangkau kendaraan, mereka
hanya berjalan.
Hanya karena keuletan
petani-petani sayur di Ran-
telemo tersebut sehingga
mereka tetap mempertahank-
an berkebun di lereng-lereng
dengan sistem teras-teras.
Sebab itu adalah salah satu
potensi yang mereka kem-
bangkan mengingat kondisi
morfologi Dusun Rantelemo
yang tidak rata.
Tabita (37), salah seorang
petani sayur yang di temui di
kebunnya yang terjal, Selasa
(28/02/2017) katakana hara-
pannya kepada pemerintah,
agar diberi bantuan pupuk
yang cukup. Itu untuk men-
stimulasi mereka dalam meng-
hasilkan produk yang lebih
baik, demi mencapai harga
yang lebih optimal.
“Harga sawi hanya Rp. 2000
per-ikat. Karena kecil-ke-
cil. Sebab kami kesulitan pu-
puk kandang yang biasa kami
datangkan dari Pinrang,”
ujarnya.
Sementara itu Kepala Desa
(Kades) Bumbungbatu, Pua
Labbi yang ditemui pada hari
yang sama di kediamannya ka-
takan, petani sayur di Dusun
sudah lama. Bahkan sudah
membentuk kelompok dan tel-
ah mendapat perhatian dari
pemerintah kabupaten untuk
pengembangannya.
“Kami liat potensi perkebu-
nan sayur di Dusun Rantele-
mo, cukup menjanjikan. Apala-
gi masyarakat di sana sudah
mengupayakannya sudah cukup
lama. Mereka cukup ulet dan
trampil mengolah tanah-tanah
mereka. Tinggal bagaimana
terus dikembangkan sehingga
menjadi sentra sayur-sayu-
ran dengan produksi yang baik
serta berkualitas,” tambah
Kades Bumbungbatu.
Selain butuh pupuk, obat-
obatan dan akses jalan,
petani-petani sayur di Dusun
Rantelemo masih menggu-
nakan alat-alat yang sangat
sederhana untuk menggarap
tanah. Ini tentunya perlu
menjadi catatan dalam upaya
memajukan pesayur-pesayur
di dusun paling ujung Desa
Bumbungbatu.
LS
Petani Sayuran Dusun
Rantelemo Butuh Sentuhan
Serius dari Pemerintah
Petani sayur Dusun Rantelemo, Mamasa
Pengrajin gela-gelas plastik bekas di Bambakoro
Ternak Kelompok Jaya Abadi, Matra
11Jejak dan LANGKAH
Indahnya Bundaran Smart
terletak pada sisinya yang
dilengkapi light box verti-
kal bermotif sarung dari
semua etnik yang di Kabu-
paten Matra. Karena memang
kabupaten penghasil sawit
dikenal sebagai miniaturn-
ya Indonesia. Hampir semua
suku yang ada di nusantara
ini bersatu di “Bumi Vova
Sanggayu.”
Tidak menyesal memang
berlama-lama di Bundaran
Smart Kota Pasangkayu, in-
dah diterpa angin laut dari
arah Selat Makassar. Na-
mun perut mulai “dangdutan”
di sana ada Bakso Presiden
Bundaran Smart lengkap
dengan aneka minum segar,
Ice Cincau Bundaran Smart.
Sekali mencoba, pasti berk-
sesan, lidah dimanjakan den-
gan layanan yang sangat fa-
M Rushan Rusli, Berkarier, Bebisnis
Menduniakan Bundaran Smart
Mengunjungi Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Sulawesi Barat (Sulbar),
serasa tidak lengkap kalau tidak kongkow-kongko di Bundaran Smart, ikon
Kota Pasangkayu. Bundaran Smart ini adalah salah karya dari Bupati Ir H
Agus Ambo Djiwa untuk mempercantik ibu kota kabupaten paling ujung utara
Sulbar ini.
miliar
Siapakan dibalik usaha
kuliner yang cukup populer
di Matra itu. Hampir semua
pengguna Media Sosial
(Medsos) khususnya face-
book mengenal dengan baik M
Rushan Rusli, ia adalah pemilik
dan pengelola usaha tersebut.
M Rushan Rusli, selain
mengelola usaha kuliner, se-
hari-harinya pria kelahiran
28 Desember 1976 adalah
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
pada Dinas Pekerjaan Umum
(PU) Kab Matra. Maka tepat-
lah kalau sosok ayah dari Muh
Mursidan Baldan Rushan dan
Sakira Aftani Rushan disebut
PNS Wirausaha.
“Saya memulai usaha ini
dari bawah dengan modal
yang tidak terlalu besar. Na-
mun bertekad memajukannya
dengan niat yang tulus dan
memohon ridha dari Allah
SWT. Dalam mengelolanya
kami senantiasa kedepank-
an pelayanan yang familiar
kepada semua pengunjung
yang datang. Hasilnya, Bak-
so Presiden dan Ice Cincao
Bundaran Smart, bisa ek-
sis sampai sekarang,” papar
Rushan.
M Rushan Rusli yang akrab
juga disapa Pak Aco adalah
fesbuker sejati, ia mema-
sarkan dan mempopulerkan
usahanya tersebut di Med-
sos. Tak urung pula, Bunda-
ran Smart ikut terpublish
secara maya ke belahan dun-
ia dimana jaringan internet
terjangkau.
Meskipun telah berhasil
dalam usahanya dan mendun-
iakan ikon Kota Pasangkayu,
Pak Aco tetap saja mer-
endah. Katanya ia masih ter-
us ingin belajar dan bekerja
secara ikhlas. Ia juga ka-
takan, apa yang telah dicapa-
inya tersebut tidak terlepas
dari dukungan pemerintah
setempat, khususnya bapak
Bupati Matra, Ir. H. Agus
Ambo Djiwa, MP, serta Kepa-
la Dinas PU Matra, Budian-
syah. ST.
“Terima kasih kepada beli-
au-beliau tersebut yang tel-
ah memberikan dukungan dan
ruang bagi saya dan keluarga
untuk berusaha,” tambahnya.
Pak Aco katakan kalau apa
yang telah dicapainya seka-
rang tidak bisa dilepaskan
dari dukungan “kepala staf-
nya.” Siapa lagi kalau bukan
mantan pacarnya, Jusniati,
sang istri tercinta.
(LS)
Ibarat anjing menggonggong kafila berlalu, Budiansyah tetap
saja melaju mengemban amanah yang dipercayakan kepadanya.
Ia senantiasa bekerja dengan baik, sebagaimana mestinya.
Karena memang kemampuan dan profesionalismenya sudah se-
suai dengan bidang tugas Satuan Kerja Perangkat (SKPD) yang
dipimpinnya. Tak salah, Bupati Matra, Ir. H. Agus Ambo Djiwa,
MP menempatkannya pada posisi tersebut.
Sosok Budiansyah, muda, enerjik serta inovatif memberi
dinamika tersendiri bagi Dinas PU Matra. Ia juga adalah
pimpinan berdimensi dua bagi para bawahannya, menempatkan
diri sebagai atasan dan orang tua, sekali waktu adalah teman
diskusi yang hangat dan menyenangkan.
Berlatar belakang Sarjana Teknik, Budiansyah mampu mem-
buat Dinas PU Matra semakin optimal dalam, untuk tahun 2017
ini, SKPD teknis ini mendapat gelontoran Dana Alokasi Khusus
(DAK) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negera (APBN)
yang cukup besar. Ini adalah angin segar bagi Matra untuk se-
makin mengoptimalkan infrastruktur, hingga kabupaten yang
terkenal dengan sawitnya ini bisa semakin maju.
Pengalaman Budiansyah di bidang ke-PU-an, memang tidak
diragukan. Karena alumni Teknik Sipil Universitas Muslim In-
donesia (UMI) ini sudah berkarier dari awal. Pada tahun 2010,
ia adalah Kasubag Program Dinas PU Matra , kemudian menjadi
Kasubag Program dan Keuangan hingga Januari 2011. Kemudi-
an pada tahun 2013 menjadi Kepala Bidang Bina Marga hingga
jadi Sekretaris Dinas PU tahun 2016 kemarin. Selanjutnya
diamanahkan untuk menjadi Plt Kadis PU Matra.
Dalam riwayat kependidikannya, Budiansyah banyak menim-
bah pendidikan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Ia adalah alumni SDN Kameraya tahun 1988. Tamat SMP
Frater Kendari 1991, SMA Negeri Kendari 1994. Kemudian ia
terbang ke Kota Daeng untuk kuliah di Kampus Biru UMI dan
selesai tahun 2002 pada jurusan teknik sipil di universitas
yang didirikan oleh A.R. Basalamah ini.
Selain itu pendidikan formal, Budiansyah telah menem-
puh jenjang pendidikan karier sebagai Pegawai Negeri Sipil
(PNS). Ia telah Pendidikan dan Latihan (Diklat) Prajabatan
Golongan III di Lembaga Administrasi Negara (LAN) pola
136 jam. Diklat Pim IV LAN/285 jam serta Diklat Pim III
LAN/360 jam.
(Litbang LS)
Budiansya, ST, The Right Man
on The Right Job
Ketika pucuk-pucuk bambu menjulang ke langit, tentu an-
gin semakin kencang menerpanya. Hukum alam yang tidak
dapat dipungkiri. Begitulah sejak 27 Juli 2016, Budian-
syah diposisikan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala
Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Mamuju Utara
(Matra), Sulawesi Barat (Sulbar). Banyak yang meragukan
kemampuan pria kelahiran Pakajene 2 Agustus 1975 silam
ini. Tidak sedikit pula yang menberinya kritik tajam yang
menghentak.
lenterasulawesi.blogspot.com
Ucapkan Dirgahayau
Kabupaten Matra
(Pasangkayu)
ke-14
Budiansya, St dan staf pada kegiatan Jumat bersihM. Rushan Rusli dan keluarga
Sedih, Fasilitas Jalan di
Pipikoro Minim?
1212 Regional - SULTENG
Akibat tidak memiliki jalan
untuk kendaraan masuk ke
wilayah itu, sejumlah mas-
yarakat pun mengalami ban-
yak kesulitan, terutama da-
lam mengevakuasi warga yang
sakit.
Hal ini diungkapkan oleh
Yustian Iss, salah satu war-
ga Kecamatan Pipikoro. Yus-
tian mengatakan, sampai saat
ini masyarakat belum pernah
Warga Kecamatan Pipikoro, Kabupaten Sigi , sampai
saat ini belum merasakan adanya perbaikan maupun
pembangunan infrastruktur khususnya akses jalan
penghubung antar wilayah dari Pemerintah Daerah.
marasakan adanya akses jalan
ke wilayahnya.
Menurutnya, pihak keca-
matan maupun desa sudah
pernah mengajukan kepada
Pemerintah Daerah, namun
sampai saat ini belum ada tin-
dak lanjut dari pemerintah.
Bahkan lanjut Yustian, tahun
kemarin anggota DPRD juga
sudah pernah turun langsung
melihat melihat kondisis ak-
ses jalan di Kecamatan Pip-
ikoro. Akan tetapi harapan
masyarakat terhadap anggota
DPRD belum juga juga ter-
jawab.
“ Sampai saat ini belum ada
perbaikan, namun kami tetap
menunggu dan bersabar, se-
moga pemerintah bisa ter-
setuh hatinya untuk melaku-
kan pembangunan akses jalan,”
jelasnya kepada wartawan se-
lasa belum lama ini.
Dikatakan Yustian,
(3/1/2017) silams, karena ti-
dak adanya akses jalan untuk
kendaraan masuk ke Wilayah
Kecamatan Pipikoro, seo-
rang warga yang jatuh sakit
terpaksa digotong oleh mas-
yarakat lainnya dengan alat
seadanya, untuk dievakuasi
atau dirujuk ke rumah sakit.
Untuk itu, Yustian berharap
di tahun 2017 ini, pemerintah
menganggarkan untuk melaku-
kan pembangunan jalan di
wilayah tersebut.
Sementara itu ketua komisi
III DPRD Sigi, Torki Ibrahim
Turra mengaku bahwa pada
2015 dan 2016 pemerintah
sudah menganggarkan sejum-
lah dana untukpengerjaan di
Wilayah Kecamatan Pipikoro.
“tahun 2015 dianggarkan 23
Miliar dan di 2016 kalau ti-
dak salah 10 Miliar lagi. Tidak
mungkin mobil belum masuk di
pipikoro,” ungkapnya.
Akan tetapi kenyataann-
ya, sampai detik ini penger-
jaan itupun belum sama sekali
dilakukan.
(Kontribusi,Fery/Ardi/LS)
Kendaraan tidak bisa, warga sakit terpaksa ditandu
Bocah malang ini hidup bersama keluarga yang ekonominya
pas-pasan, namun Abd Ahad tetap selalu ceria walaupun pen-
yakit tumor yang di deritanya sangat memberatkan. Pantau
jurnalis setempat, Ahad kadang matanya berkaca menitikan
air yang membasahi pipinya, menahan deritanya. Sesekali diu-
sap oleh ayah dan ibunya yang selalu setia menemani.
Tumor yang diderita Ahad persis di rahangnya tersebut
terus membesar membuat dirinya kehilangan keceriaan se-
bagai seorang anak untuk bermain bersama teman-teman,
sudara-saudara maupun kedua orang tuanya. Apalagi kedua
orang tuanya termasuk orang yang kurang mampu. Ayahnya
buruh pembuat batu merah berpenghasilan tidak menentu.
Keluarga orang tua Ahad ini tinggal di gubuk reot bersama
tiga anaknya di tengah himpitan ekonomi. Ini membuat kedua
orang tua Ahad tidak mampu untuk membawa anaknya bero-
bat sampai tuntas.
“Anak kami Ahad mengidap tumor sejak lahir, awalnya hanya
benjolan kecil yang ada di antara leher dan dagu. Namun la-
ma-kelamaan benjolan tersebut menjadi besar seperti saat
ini, dan kami tidak tahu penyakit apa sebenarnya yang dideri-
ta anak kami ini,” kata Saima dengan nada sedih ditemui war-
tawan Rabu (15/3/2017) lalu.
Meurut Saima, Ahad beberapa minggu lalu sempat dirawat
di Rumah Sakit (RS) Umum Anutapura selama tiga hari lalu
dirujuk ke RS Undata. Setelah lima hari dirawat RS Undata,
anaknya terseebut kembali dirujuk ke RS yang ada di Makas-
sar. Tetapi keterbatasan biaya, Abd Ahad pun dibawa pulang
kerumah.
“Barulah kami mengetahui kalau Ahad mengidap tumor ga-
nas, itu dari hasil pemeriksaan yang dilakukan dokter,”terang
Saima.
Dikatakan pula oleh Saima, kalau selama dirumah ia dibantu
beberapa tetangga dan aparat desa setempat sedang men-
gurus BPJS kesehatan. Setelah itu Abd Ahad baru dirujuk ke
RS yang ada di Makassar.
“Anak kami kita rawat di rumah saja dulu sambil kumpul uang
untuk pengobatan lagi, dan kami juga sangat berterimakasih
pada masyarakat yang sudah peduli dan sayang sama anak
kami Ahad. Banyak yang datang di rumah ini untuk melihat dan
membantu, pemerintah desa juga berupaya membuatkan surat
keterangan kurang mampu untuk pembuatan BPJS, demikian
juga Pemda Sigi melalui ketua PKK Kabupaten, yang juga Istri
Bupati Sigi Moh Irwan Lapatta dan wakil Bupati Paulina,” un-
gkap Saima.
Kini Ahah terbaring di rumah sangat tidak layak dengan
ukuran sekira 3 x 3 meter, beratapkan rumbia. Untuk tidur
Saima bersama istri dan tiga anaknya hanya memiliki satu
kasur dengan memakai kelambu, sehingga ruang tamu menjadi
satu dengan tempat tidur. Dapurpun hanya berukuran 1 x 3
meter yang bersebelahan dengan kamar mandi, yang disekat
dengan sebuah kain.
(Kontribusi Ardi/tim/LS)
Abdul Ahad, anak terakhir dari tiga bersaudara
dari pasangan Saima (43) dan Ronawati (29) yang
tunawicaraa. Baru, warga Kalukubula, RT 002 RW
008 Jalan Lando Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawe-
si Tengah (Sulteng). Boca berusia 1 tahun 2 bulan
menurut diagnosa medis menderita rhabdomyoma
(tumor ganas) di regio mandibula atau di dagu.
Derita Bocah Ahad,
Penderita Tumor Ganas
Bocah Abdul Ahad dalam pangkuan bapaknya
Ketahui juga beberapa gaya sehari-hari di era
modern ini justru membahayakan kesehatan.
Apabila kebiasaan buruk ini terus-menerus
dilakukan, maka akan memberikan dampak buruk
bagi tubuh nantinya.
1. Meminum Terlalu Banyak Air
Untuk manusia, memang direkomendasikan
alias disarankan untuk meminum sebanyak 2 liter
air dalam 1 hari, atau sama dengan 8 gelas dalam
sehari. Dengan asupan air yang cukup, maka tu-
buh akan terhidrasi dan bisa mencegah beberapa
penyakit, seperti penyakit ginjal, mood mening-
kat dan juga sistem pencernaan tubuh juga men-
jadi lancar.
Akan tetapi, hal ini berbanding terbalik dan
berbahaya apabila Anda terlalu berlebihan atau
terlalu banyak mengonsumsi air putih. Anda bisa
mengalami keracunan air.
Keracunan air atau biasa disebut dengan nama
hiper hidrasi ini adalah suatu gangguan fatal
yang terjadi pada fungsi otak yang menjadi aki-
bat dari adanya ketidakseimbangan elektrolit di
dalam tubuh hingga batas tak aman yang ditim-
bulkan oleh adanya hidrasi yang berlebih.
2. Menggosok Gigi Setiap Sehabis Makan
Jika Anda adalah salah satu orang yang terob-
sesi dengan kesehatan dan kebersihan, maka bi-
asanya Anda juga tak luput dari 1 masalah ini.
Mulai sekarang, kurangi untuk menggosok gigi
secara berlebih. Hal ini dikarenakan, ada juga
makanan atau minuman yang di dalamnya ter-
kandung sitrus, cola, yang bisa membuat enamel
gigi Anda menjadi lebih lunak. Enamel yang lunak
ini bisa berakibat buruk bagi gigi, yang nantin-
ya lapisan dibalik gigi menjadi terkikis dan tidak
sehat.
3. Duduk Terlalu Tegak
Memang, dalam pelajaran Sekolah Dasar, kita
harus duduk dengan benar dan baik, tidak boleh
terlalu bungkuk atau terlalu ke samping.
Apabila kita perhatikan, di Sekolah Dasar
juga tidak mengajarkan kita untuk duduk dengan
tegak, melainkan duduk dengan benar dan baik.
Berdasar dari sebuah studi yang diungkap,
apabila duduk tegak (atau 90 derajat) bisa ber-
bahaya apabila dalam jangka panjang. Duduk yang
direkomendasikan atau terbaik adalah menyan-
dar ke belakang, dengan kemiringan 135 derajat.
4. Menggunakan Pembersih Tangan
Tidak sedikit orang yang menggunakan pem-
bersih tangan, seperti contohnya pelembab.
Akan tetapi, segera hindari mulai sekarang ini.
Bahan aktif yang terkandung di dalamnya, ada-
lah triclosan yang bisa membunuh bakteri baik
yang ada di tangan Anda dan juga malah bisa
membuat bakteri kebal antibiotik tumbuh di
tangan.
(int/LS)
TIPS Untuk PEMBACA
Ada 4 Kebiasaan Yang diAnggap baik,
Ternyata Buruk?
Bu, Ini Sedikit Cabe Untuk Bumbu!
1313Metro MAKASSAR
Sebelum menanam war-
ga kota perlu “bumbu cabe.”
Cabai atau cabai merah itu
adalah buah dan tumbuhan an-
ggota genus Capsicum. Buahn-
ya dapat digolongkan sebagai
sayuran maupun bumbu, ter-
gantung bagaimana digunakan.
Sebagai bumbu, buah cabai
yang pedas sangat populer di
Asia Tenggara sebagai pen-
guat rasa makanan. Hampir
semua meja makan di nusan-
tara tidak lengkap terhidang
tanpa olahan masakan cabe.l
dari semua hidangan yang ada.
Meskipun sedikit dalam hi-
dangan, rasa dan aromanya
menyengat. Itulah yang dike-
nal dari bumbu dapur yang
satu ini. Saking khasnya pedas
cabai, seorang fisikawan ber-
Trend cabe di Kota Makassar mencuat akhir 2016 setelah Walikota Danny Pomanto
canangkan penanaman massal sebagai momentum percepatan pelaksanaan program Badan
Usaha Lorong (Bulo) di sel, uruh kecamatan yang ada di kota Makassar. Pada puncaknya
nanti secara berjamaah pada Januari 2017 silam warga kota mulai menanam.
nama Wilbur Scoville meneli-
ti kadar kepedasan buah ber-
warna merah menyala ini.
Rasa pedas cabai akibat
kandungan zat disebut cap-
saicin, suatu bahan kimia
yang merangsang ujung saraf
penerima pedas di lidah.
Oleh Wilbur Scoville, yang
mengembangkan Tes Organo-
leptic Scoville pada 1912 un-
tuk menguji kadar kepedasan
tersebut.
Pada percobaan awalnya,
cairan ekstrak cabai dicam-
purkan dalam air gula sehing-
ga ‘pedasnya’ tidak lagi dapat
dideteksi oleh sebuah panel
penguji (biasanya lima orang).
Tingkat pencampurannya itu
memberikan ukuran bagi skala
Scoville, sesuai nama peneliti
cabe ini.
Jadi cabai manis yang tidak
mengandung capsaicin sama
sekali, pada skala Scoville
nilainya nol. Artinya rasa pe-
das tidak ditemukan bahkan
ketika cairan itu belum dicam-
purkan. Sebaliknya, cabai yang
paling pedas, seperti misalnya
cabai Habanero, mempunyai
peringkat 300.000 atau leb-
ih. Hal ini menunjukkan bahwa
ekstraknya harus dicampur-
kan 300.000 kali lipat sebe-
lum capsaicin yang hadir di
dalamnya tidak terasa lagi.
Dalam perkembangan uji
kepedasan cabai, belakangan
kromatografi cair berperfor-
ma tinggi (HPLC) (juga dikenal
sebagai “Metode Gillett”) kini
telah memungkinkan pering-
kat Scoville ditentukan den-
gan ukuran langsung capsaicin
dan bukan dengan menggu-
nakan rasa.
Meskipun cabai pedas, seo-
rang wanita, Anandita Dutta
Tamuly , berumur 28 tahun
dari India, tercatat sebagai
pemegang rekor dunia me-
makan cabai terpedas seban-
yak 51 biji.
“Tamuly benar-benar me-
makan 51 cabai dengan ka-
dar satu juta scoville unit
(satuan ukuran tingkat kepe-
dasan cabai). Cabai ini di In-
dia memiliki nama lokal “bhut
jolokia”. Saking pedasnya jika
ada orang yang belum pernah
memakan cabai ini, maka bisa
dipastikan akan memiliki ma-
salah perut,” seperti di tulis
VIVA news.
(sumber: wikipedia.org/LS)
Gaya humastik dari Sang Walikota yang akrab disapa
DP ini terungkap setelah sejumlah pengguna media so-
cial (medsos) membagikan foto Pomanto yang sementara
abbaguli. Ratusan netizen lain member like dan komentar
serta foto itu di-share kemana-mana pasca di-upload,
Jumat (27/01/2017) silam.
Fesbuker Febri Wiko member komentar. “Andalangku
memang, hehehe. Sukseski terus pak. Bermain tidak
pernah terlepas dari proses pertumbuhan anak. Semoga
anak-anak Makassar selalu di jalan yang positif apalagi
dalam dunia bermain. Itu kemudian dikomentari pula oleh
Tria Pomanto. “Ini mi salah satu kegiatannya anak lorong-
na Makassar waktu masih kecil, pitappa ki (jitu-ki, red).”
Kemudian netizen lain, Ridwan Fawallang komentari pula.
“Manccatongi (pintar-ki) pak DP.” Disambung kemudi-
an Chimoel Aisyah Husain. “Andalangku, salamaki pak.
Sehat-sehatki selalu,” Terus ditimpali Sabaruddin. “Inni
arena (namanya, red) a’baguli (main kelereng, red). Lalu
Yunda Yuyun tuliskan komentar pula. Mantap pak waliko-
ta Makassar, salut ngeliatnya.”
(Metrobiring/LS)
Wow Kreen, Walikota DP
Abbaguli Bersama Anak-
Anak Lorong
Betul betul Anak Lorongna Mangkasara, itulah Ir.
H. Moh. Ramdhan Pomanto, Walikota Makassar. Untuk
member apresiasi pada anak-anak lorong yang main kel-
ereng iapun ikut menjentik bola-bola kaca itu.
Tentang Foto Wajah Kereen
Wali Kota Danny Pomanto
Tak banyak yang tahu, so-
sok di balik foto-foto keren
Walikota Makassar Ramadhan
Pomanto atau Danny Pomanto.
Yah, ternyata di balik foto
keren Walikota berkacama-
ta tersebut,terdapat pho-
tografer ganteng dan masih
muda. Ialah Ari Hanggara
(32) pemuda kelahiran Be-
litung 1985.
Ari sapaannya, merupakan
satu dari empat Photografer
di Bagian Humas Pemerintah
Kota Makassar, yang lebih
sering nempel dengan Waliko-
ta Danny kemanapun pergi.
“Lebih sering nempel pak
Wali. Stand by di rujab kalau
pagi, dan kalau pak Wali sudah
keluar,saya juga ikut,” ujar
Ari kepada tribun-timur.com.
Ari sendiri sudah bergabung
di Pemerintah kota Makas-
sar bagian kehumasan sejak
2008, kepemimpinan Ilham
Arief Sirajuddin lalu berlan-
jut jadi Photografer Walikota
Danny, dan sampai saat ini ma-
sih berstatus honorer.
(sumber: tribunnews.com/LS)
Ir. H. Moh. Ramdhan Pomanto
Walikota DP “Abbaguli” bersama anak-anak lorong
Ini cabe betulan, bukan cabe-cabean
1414 Trend & INSPIRASI
Seperti di-posting dalam
wall personal facebook (PF)
Arif Harian Rakyat Sulsel,
Selasa (14/03/2017). “Dong-
gala di hebohkan dengan ke-
datangan pria asal India, pria
ini nekat pergi ke Negara
Indonesia Provinsi Sulawesi
Tengah letaknya di Kabupat-
en Donggala untuk mencari
kekasih hatinya yang berke-
nalan di media social. Pria ini
menunggu kekasi hatinya di
depan SDN bertingkat Dong-
gala. Namun kekasih hatinya
tak kunjung datang, pihak ke-
polisian membawa pria itu ke
Pada sebuah bank terjadi penggarongan. Perampok berte-
riak kepada semua orang yang ada di bank tersebu.
”Jangan bergerak. Uang dalam bank semuanya adalah mi-
lik negara. Hidup anda adalah milik anda.”
Semua orang di bank kemudian tiarap.
Hal ini disebut mind changing concept – merubah cara
berpikir.
Semua orang berhasil merubah cara berpikir dari cara yang
bias. Ini menjadi cara yang kreatif dan mutakhir.
Salah satu nasabah yang seksi mencoba merayu perampok.
Tetapi malah membuat perampok marah dan berteriak.
”Yang sopan mbak! Ini perampokan bukan perkosaan!”
Hal ini disebut being professional, bertindak professional.
Fokus hanya pada pekerjaan sesuai prosedur yang diberi-
kan.
Setelah selesai merampok bank mereka kembali ke rumah.
Perampok muda yang lulusan MBA dari universitas terke-
nal berkata kepada perampok tua yang hanya lulusan SD.
”Bang, sekarang kita hitung hasil rampokan kita.”
Perampok tua menjawab. ”Dasar bodoh, uang yang kita
rampok banyak, repot menghitungnya. Kita tunggu saja beri-
ta TV, pasti ada berita mengenai jumlah uang yang kita ram-
pok.”
Hal ini disebut experience – Pengalaman. Pengalaman leb-
ih penting daripada selembar kertas dari universitas.
Sementara di bank yang dirampok, si manajer berkata
kepada kepala cabangnya untuk segera lapor ke polisi. Tapi
kepala cabang berkata,
”Tunggu dulu, kita ambil dulu 10 milliar untuk kita bagi
dua. Nanti totalnya kita laporkan sebagai uang yang diram-
pok.”
Hal ini disebut swim with the tide – ikuti arus. Mengubah
situasi yang sulit menjadi keuntungan pribadi.
Kemudian kepala cabangnya berkata. “Alangkah indahnya
jika terjadi perampokan tiap bulan.”
Hal ini disebut killing boredom - menghilangkan kebosa-
nan. Kebahagiaan pribadi jauh lebih penting dari pekerjaan
anda.
Keesokan harinya berita di TV melaporkan uang 100 mil-
liar dirampok dari bank. Perampok menghitung uang hasil
rampokan. Para perampok sangat murka.
“Kita susah payah merampok cuma dapat 20 milliar, orang
bank tanpa usaha dapat Rp. 80 milliar. Lebih enak jadi per-
ampok yang berpendidikan rupanya.”
Hal ini disebut sebagai knowledge is worth as much as
gold – pengetahuan lebih berharga dari pada emas“.
Dan di tempat lain manajer dan kepala cabang bank
tersenyum bahagia karena mendapat keuntungan dari peram-
pokan yang dilakukan orang lain. Ini disebut sebagai seizing
opportunity – berani mengambil risiko.
Selamat mencermati kisah diatas, Meski mengandung hu-
mor namun ada poin-poin yang bisa kita tangkap.
(Metrobiring/LS)
polsek donggala.”
Arif Harian Rakyat Sulsel
kemudian menambahkan info-
nya itu dengan tulis lagi. “Akh-
irnya pria asal india yang relah
datang jauh-jauh ke kabupat-
en donggala untuk mencari
kekasih hatinya, sekarang be-
liau itu sdh menemukan cinta
sejatinya di RSUD.”
Spot info medsos ini kemu-
dian direspon cepat sejumlah
netizen lain dengan komen-
tar-komentar menawan. In-
dra Anwar tuliskan. “Menarik
ini.” Lalu bergulir ke komen-
komen yang lain. Fathur Attul
Rahman. “Rugi perempuannya
kalau tidak mau.” Ditimpali
kemudian pemilik postingan,
Arif Harian Rakyat Sulsel.
“Hahahaha.”
Pertemuan cinta dua negara
itu memang cukup melodera-
ma, karena, sang perempuan
asal Donggala sedang terbar-
ing di RSUD setempat. Namun
Sang India tak menyerah, di-
apun menemui pujaan hati di
pembaringannya. Waow waow,
demi cinta.
(LS)
Waow, Katanya: “Samjha Rahi Hai Ye
Dooriyan, Teri Meri Nazdeekiyaan”
Kalau cinta sudah menggelora kayak kawah Gunung Semeru, jangan harap jarak menjadi penghalang.
Itulah pengembaraan sebentuk asmara yang berlayar dari tepian Sungai Gangga, India sana
menuju Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) sini. Kalau dalam bahasa sononya, “Samjha
Rahi Hai Ye Dooriyan, Teri Meri Nazdeekiyaan, dalam bahasa sininya, “Jarak diantara kita mem-
buatku mengerti kedekatan antara kita.” Fantastik bro bro bro?
Artikel di-copy pate (copas) dari wall akun facebook
Arlan Pasajo. Telah diedit karakternya untuk menye-
suaikan dengan narasi bacaan. Sangat inspiratif dan
menarik.
Sebuah Cerita Fungky dari
Kisah Perampokan Bank?
Pulau ini berbentuk seperti
huruf “K,” sehingga sangat mu-
dah dikenali. Di Sulawesi juga
terdapat karya sastra terpan-
jang di dunia, I La Galigo merupa-
kan karya sastra kuno yang ber-
asal dari suku Bugis, yang saat ini
diakui dunia sebagai karya sastra
terpanjang di dunia yang sebel-
umnya dipegang oleh Mahabhara-
ta
Di Sulawesi pula, tepatnya di
Kabupaten Soppeng. terdapat
kawanan kelelawar di dalam kota.
Padahal biasanya,-
binatang malam ini
menyukai tempat
yang sunyi dan gelap
untuk beristirahat,
seperti gua. Tetapi
di Soppeng, kelel-
awar-kelelawar itu
bergelantungan di
atas pohon-pohon
yang berada di ten-
gah-tengah kota
yang ramai akan lalu
lalang kendaraan
bermotor.
Ratusan kelela-
war tersebut tetap
tidak merasa ter-
ganggu akan ke-
hadiran manusia.
Masyarakat sop-
peng percaya bahwa jika semua
kelelawar tersebut meninggalkan
tempat tersebut, maka ini menja-
di pertanda akan datangnya ben-
cana. Pemerintah soppeng turut
memperlihatkan kepeduliannya
terhadap ciri khas daerah terse-
but dengan melarang setiap orang
untuk memburu kelelawar-kelela-
war tersebut.
Sisi menarik lain, kawasan Karst
terluas di di Indonesia, dan ter-
luas kedua di Dunia terdapat di
Sulawesi. Karst ini merupakan
bentang alam yang unik yang
memiliki banyak banyak manfaat,
diantaranya bahan baku pembua-
tan semen, dan juga kaya akan
wisata alam dan tempat cadan-
gan air, karena itu perlu kita
lestarikan. Bentang alam karst
Maros-Pangkep membentang
dengan luas kurang lebih 43.000
hektar. ini menjadikan bentang
alam kasrt yang ada di Sulawesi
ini sebagai yang terbesar di In-
donesia, dan terbesar kedua di
dunia setelah kawasan karst yang
ada di China.
Pada Pulau Sulawesi pula, ter-
dapat flora fauna yang unik yang
merupakan daerah peralihan an-
tara Asia dan Australia. Karena
pulau ini berada di tengah-ten-
gah Indonesia yang mana merupa-
kan peralihan antara flora fauna
Asia dan Australia. Ini menjad-
ikan pulau Sulawesi memiliki flo-
ra fauna yang unik seperti, Anoa,
Kura-Kura, Paruh Betet, Tarsius,
Burung Maleo, Babirusa, Kera Hi-
tam .
Perahu pinisi adalah satu
keunikan lain dari Sulawesi.
Merupakan perahu khas asal
Bugis-Makassar yang digunakan
para pelaut Bugis-Makassar un-
tuk berlayar keliling dunia. Per-
ahu tradisional ini diyakini telah
ada sejak berabad-abad lalu yang
memiliki kisah yang menarik.
Itulah beberapa keunikan yang
terdapa di Sulawesi, semoga bisa
menjadi referensi untuk berkun-
jung atau sekedar ingin tahu ten-
tang Sulawesi.
(int/LS)
Unik dan Khas dari Pulau
Sulawesi
Pulau Sulawesi, salah satu pulau besar di Indonesia. Berada di
tengah-tengah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Memiliki beraneka ragam warisan alam dan budaya yang melimpah,
serta memiliki keunikan yang khas.
Pria India ke Donggala (Sulteng) temui pujaannya
Ilustrasi
1515ADVERTORIAL
Mengucapkan Dirgahayu
Kabupaten Mamuju Utara Yang ke-14
Mengucapkan Dirgahayu
Kabupaten Mamuju Utara Yang ke-14
Kabupaten Mamuju Utara Yang ke-14Kabupaten Mamuju Utara Yang ke-14 Kabupaten Mamuju Utara Yang ke-14Kabupaten Mamuju Utara Yang ke-14
Joni Banne Tonapa
Ketua
Erwin Chandra
Bendahara
Wawan
Sekretaris
Arham Alam Busthaman
Ketua
Andi Aswan
Sekretaris
Mustakim Lahuda
Bendahara
Bupati Mamuj Utara, Ir. H. Agus Ambo Djiwa didampingi Kepala Dinas PU
meninjau pembangunan Jembatan Merah Salunggabo di Kecamatan Pasangkayu
Kepala BAPPEDA Mamuju Utara, Firman, S.PI, MM meninjau lokasi
tambak udang vaname di Kecamatan Tikke Raya
Pasar Smart di Kota Pasangkayu, salah satu pusat kegiatan
perekonomian di Kabupaten Matra
Bupati Mamuj Utara, Ir. H. Agus Ambo Djiwa dan Wakil Bupati, Drs. Muh.
Saal serah terimah dan peresmian Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R
Bertempat di Flores Ballroom, Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (03/04/2017)
lalu, Bupati Pasangkayu (Matra) terima Governance Award 2017 dari Menteri
Desa, PDT dan Transimigrasi, Eko Putro Sanjojo, M.BA.
1616 Lensa PasangkayuLensa Pasangkayu
Bupati , Ir. H, Agus Ambo Djiwa, MP. didamping, Wakil Bupati, Drs. H.M
Saal dan Sekda, Drs. H. M. Natsir, MM. serahkan piala dalam penutupan
STQ tingkat Kab. Matra
Bupati , Ir. H, Agus Ambo Djiwa, dan Wakil Bupati, Drs. H.M Saal datangi
Kantor P2KP Pasangkayu untu membayar pajak dan memberi contoh pada
masyarakat untuk taat pajak
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Firman, S.PI, MM pimpin
rapat terkait penyususunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), Budiansya, ST,
dampingi tim dari Kementerian PU-PR dalam rangka revitalisasi Pantai
Pasangkayu
Bupati, Ir, H, Agus Ambo Djiwa, MP, dengarkan penjelasan Plt Kadis PU,
Budiansya, ST, terkait penyelesaian Jembatan Merah Pasangkayu (JMP)
Tiga ikon Kota Pasangkayu, Masjid Madaniah, Bundaran dan alun-alun Smart serta Jembatan
Merah Pasangkayu (JMP) untuk menambah fasilitas publik dan perindah pusat pemerintahan di
Kabupaten Mamuju Utara (Kabupaten Pasangkayu)

More Related Content

What's hot

Proposal Pengajuan Dana Karang Taruna Desa Lajer
Proposal Pengajuan Dana Karang Taruna Desa LajerProposal Pengajuan Dana Karang Taruna Desa Lajer
Proposal Pengajuan Dana Karang Taruna Desa LajerIndri Aryanti
 
Proposal Pengajuan Dana
Proposal Pengajuan DanaProposal Pengajuan Dana
Proposal Pengajuan DanaNais Ajiz
 
Proposal safari ramadhan IPNU Kec.Mantup tahun 2012
Proposal safari ramadhan IPNU Kec.Mantup tahun 2012Proposal safari ramadhan IPNU Kec.Mantup tahun 2012
Proposal safari ramadhan IPNU Kec.Mantup tahun 2012Miftakhul Huda
 
Jelajah Batas edisi 1 April-May 2016
Jelajah Batas edisi 1 April-May 2016Jelajah Batas edisi 1 April-May 2016
Jelajah Batas edisi 1 April-May 2016Ryadhi EthniCitizen
 
JELAJAH BATAS (edisi 2 Juni - Juli 2016)
JELAJAH BATAS (edisi 2 Juni - Juli 2016)JELAJAH BATAS (edisi 2 Juni - Juli 2016)
JELAJAH BATAS (edisi 2 Juni - Juli 2016)Ryadhi EthniCitizen
 
Jelajah Batas (edisi 3, Agustus - September 2016)
Jelajah Batas (edisi 3, Agustus - September 2016)Jelajah Batas (edisi 3, Agustus - September 2016)
Jelajah Batas (edisi 3, Agustus - September 2016)Ryadhi EthniCitizen
 
Proposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiri
Proposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiriProposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiri
Proposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiriNie Andini
 
Proposal cendana fc
Proposal cendana fcProposal cendana fc
Proposal cendana fcLusty Sae
 
Kumpulan piagam penghargaan guru
Kumpulan piagam penghargaan guruKumpulan piagam penghargaan guru
Kumpulan piagam penghargaan gurumicitaz cikalagen
 
Profile Karang taruna
Profile Karang tarunaProfile Karang taruna
Profile Karang tarunaCerita Hadti
 
66839647 sk-sapma-pp-labusel
66839647 sk-sapma-pp-labusel66839647 sk-sapma-pp-labusel
66839647 sk-sapma-pp-labuselMpc-pp Bengkalis
 

What's hot (19)

Proposal Pengajuan Dana Karang Taruna Desa Lajer
Proposal Pengajuan Dana Karang Taruna Desa LajerProposal Pengajuan Dana Karang Taruna Desa Lajer
Proposal Pengajuan Dana Karang Taruna Desa Lajer
 
Proposal Pengajuan Dana
Proposal Pengajuan DanaProposal Pengajuan Dana
Proposal Pengajuan Dana
 
Proposal safari ramadhan IPNU Kec.Mantup tahun 2012
Proposal safari ramadhan IPNU Kec.Mantup tahun 2012Proposal safari ramadhan IPNU Kec.Mantup tahun 2012
Proposal safari ramadhan IPNU Kec.Mantup tahun 2012
 
Jelajah Batas edisi 1 April-May 2016
Jelajah Batas edisi 1 April-May 2016Jelajah Batas edisi 1 April-May 2016
Jelajah Batas edisi 1 April-May 2016
 
JELAJAH BATAS (edisi 2 Juni - Juli 2016)
JELAJAH BATAS (edisi 2 Juni - Juli 2016)JELAJAH BATAS (edisi 2 Juni - Juli 2016)
JELAJAH BATAS (edisi 2 Juni - Juli 2016)
 
Proposal sepak bola
Proposal sepak bolaProposal sepak bola
Proposal sepak bola
 
Jelajah Batas (edisi 3, Agustus - September 2016)
Jelajah Batas (edisi 3, Agustus - September 2016)Jelajah Batas (edisi 3, Agustus - September 2016)
Jelajah Batas (edisi 3, Agustus - September 2016)
 
Proposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiri
Proposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiriProposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiri
Proposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiri
 
Proposal cagub
Proposal cagubProposal cagub
Proposal cagub
 
Karang taruna liang langit
Karang taruna liang langitKarang taruna liang langit
Karang taruna liang langit
 
Lomba upt 2013
Lomba upt 2013Lomba upt 2013
Lomba upt 2013
 
Proposal cendana fc
Proposal cendana fcProposal cendana fc
Proposal cendana fc
 
Pajabatan Gol 2
Pajabatan Gol 2Pajabatan Gol 2
Pajabatan Gol 2
 
Proposal menjahit
Proposal menjahitProposal menjahit
Proposal menjahit
 
Laporan Bakti Sosial
Laporan Bakti SosialLaporan Bakti Sosial
Laporan Bakti Sosial
 
Proposal sepak bola
Proposal sepak bolaProposal sepak bola
Proposal sepak bola
 
Kumpulan piagam penghargaan guru
Kumpulan piagam penghargaan guruKumpulan piagam penghargaan guru
Kumpulan piagam penghargaan guru
 
Profile Karang taruna
Profile Karang tarunaProfile Karang taruna
Profile Karang taruna
 
66839647 sk-sapma-pp-labusel
66839647 sk-sapma-pp-labusel66839647 sk-sapma-pp-labusel
66839647 sk-sapma-pp-labusel
 

Similar to JUDUL

Proposal penyertaan modal ta 2023 maradesa selatan.docx
Proposal penyertaan modal ta 2023 maradesa selatan.docxProposal penyertaan modal ta 2023 maradesa selatan.docx
Proposal penyertaan modal ta 2023 maradesa selatan.docxdinaspmd8
 
E paper surya 31 mei 2013
E paper surya 31 mei 2013E paper surya 31 mei 2013
E paper surya 31 mei 2013Portal Surya
 
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU BERSALINDENGANPOSTTERMDI RUANG DELIMA RUMAH SA...
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU BERSALINDENGANPOSTTERMDI RUANG DELIMA RUMAH SA...IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU BERSALINDENGANPOSTTERMDI RUANG DELIMA RUMAH SA...
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU BERSALINDENGANPOSTTERMDI RUANG DELIMA RUMAH SA...Warnet Raha
 
Buletin Litbang Bappeda Kota Palangka Raya Edisi Juni 2010
Buletin Litbang Bappeda Kota Palangka Raya Edisi Juni 2010Buletin Litbang Bappeda Kota Palangka Raya Edisi Juni 2010
Buletin Litbang Bappeda Kota Palangka Raya Edisi Juni 2010Mellianae Merkusi
 
Data materi kampanye Pllkades
Data materi kampanye PllkadesData materi kampanye Pllkades
Data materi kampanye PllkadesWanTsunami
 
Kota Palangka Raya Dalam Angka 2010
Kota Palangka Raya Dalam Angka 2010Kota Palangka Raya Dalam Angka 2010
Kota Palangka Raya Dalam Angka 2010Mellianae Merkusi
 
Kota Palangka Raya Dalam Angka Tahun 2013
Kota Palangka Raya Dalam Angka Tahun 2013Kota Palangka Raya Dalam Angka Tahun 2013
Kota Palangka Raya Dalam Angka Tahun 2013Mellianae Merkusi
 
Kata pengantar dftr isi, lembar pengesahan hasi l kkn
Kata pengantar dftr isi, lembar pengesahan hasi l kknKata pengantar dftr isi, lembar pengesahan hasi l kkn
Kata pengantar dftr isi, lembar pengesahan hasi l kknNikmon Amal
 
Suara media nasional edisi 113
Suara media nasional edisi 113Suara media nasional edisi 113
Suara media nasional edisi 113Agung Budiarto
 
SK Ka Kwarda Lampung No. 029/2017
SK Ka Kwarda Lampung No. 029/2017SK Ka Kwarda Lampung No. 029/2017
SK Ka Kwarda Lampung No. 029/2017pramuka lampung
 
Pedoman Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Panjalu, Kec. Panjalu Kab. Ciamis T...
Pedoman Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Panjalu, Kec. Panjalu Kab. Ciamis T...Pedoman Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Panjalu, Kec. Panjalu Kab. Ciamis T...
Pedoman Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Panjalu, Kec. Panjalu Kab. Ciamis T...Aji Sahdi Sutisna
 
SK POSYANDU Kampung Lama.docx
SK POSYANDU Kampung Lama.docxSK POSYANDU Kampung Lama.docx
SK POSYANDU Kampung Lama.docxKampungLama
 
MasterPlan Kabupaten Boltim
MasterPlan Kabupaten BoltimMasterPlan Kabupaten Boltim
MasterPlan Kabupaten Boltimwindalimbanadi
 

Similar to JUDUL (20)

Proposal penyertaan modal ta 2023 maradesa selatan.docx
Proposal penyertaan modal ta 2023 maradesa selatan.docxProposal penyertaan modal ta 2023 maradesa selatan.docx
Proposal penyertaan modal ta 2023 maradesa selatan.docx
 
Ensiklopedi Fotografi Kalumpang
Ensiklopedi Fotografi KalumpangEnsiklopedi Fotografi Kalumpang
Ensiklopedi Fotografi Kalumpang
 
Halaman 12
Halaman 12Halaman 12
Halaman 12
 
Berita portal
Berita portalBerita portal
Berita portal
 
E paper surya 31 mei 2013
E paper surya 31 mei 2013E paper surya 31 mei 2013
E paper surya 31 mei 2013
 
Kti siti sariandi
Kti siti sariandiKti siti sariandi
Kti siti sariandi
 
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU BERSALINDENGANPOSTTERMDI RUANG DELIMA RUMAH SA...
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU BERSALINDENGANPOSTTERMDI RUANG DELIMA RUMAH SA...IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU BERSALINDENGANPOSTTERMDI RUANG DELIMA RUMAH SA...
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU BERSALINDENGANPOSTTERMDI RUANG DELIMA RUMAH SA...
 
Buletin Litbang Bappeda Kota Palangka Raya Edisi Juni 2010
Buletin Litbang Bappeda Kota Palangka Raya Edisi Juni 2010Buletin Litbang Bappeda Kota Palangka Raya Edisi Juni 2010
Buletin Litbang Bappeda Kota Palangka Raya Edisi Juni 2010
 
Data materi kampanye Pllkades
Data materi kampanye PllkadesData materi kampanye Pllkades
Data materi kampanye Pllkades
 
Ls edisi cetak
Ls edisi cetakLs edisi cetak
Ls edisi cetak
 
Kota Palangka Raya Dalam Angka 2010
Kota Palangka Raya Dalam Angka 2010Kota Palangka Raya Dalam Angka 2010
Kota Palangka Raya Dalam Angka 2010
 
Kota Palangka Raya Dalam Angka Tahun 2013
Kota Palangka Raya Dalam Angka Tahun 2013Kota Palangka Raya Dalam Angka Tahun 2013
Kota Palangka Raya Dalam Angka Tahun 2013
 
Kata pengantar dftr isi, lembar pengesahan hasi l kkn
Kata pengantar dftr isi, lembar pengesahan hasi l kknKata pengantar dftr isi, lembar pengesahan hasi l kkn
Kata pengantar dftr isi, lembar pengesahan hasi l kkn
 
Rap pembentukan desa wisata
Rap pembentukan desa wisataRap pembentukan desa wisata
Rap pembentukan desa wisata
 
Suara media nasional edisi 113
Suara media nasional edisi 113Suara media nasional edisi 113
Suara media nasional edisi 113
 
SK Ka Kwarda Lampung No. 029/2017
SK Ka Kwarda Lampung No. 029/2017SK Ka Kwarda Lampung No. 029/2017
SK Ka Kwarda Lampung No. 029/2017
 
Pedoman Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Panjalu, Kec. Panjalu Kab. Ciamis T...
Pedoman Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Panjalu, Kec. Panjalu Kab. Ciamis T...Pedoman Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Panjalu, Kec. Panjalu Kab. Ciamis T...
Pedoman Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Panjalu, Kec. Panjalu Kab. Ciamis T...
 
SK POSYANDU Kampung Lama.docx
SK POSYANDU Kampung Lama.docxSK POSYANDU Kampung Lama.docx
SK POSYANDU Kampung Lama.docx
 
MasterPlan Kabupaten Boltim
MasterPlan Kabupaten BoltimMasterPlan Kabupaten Boltim
MasterPlan Kabupaten Boltim
 
Gapura Februari 2016 v3
Gapura Februari 2016 v3Gapura Februari 2016 v3
Gapura Februari 2016 v3
 

JUDUL

  • 1. Edisi April 2017 Terbit 16 halaman
  • 2. 22 Siapa & Mengapa Dipaparkan oleh Samsuddin dalam spot interview, Rabu (05/04/2017), bahwa rertahun-tahun di Kabupaten Pasangkayu sebagai jurnalis membuat dirinya banyak mengenyam pengalaman di daerah ini. Iapun banyak mengetahui “mutiara terpendam” serta potensi ka- bupaten yang melingkar di tepian Selat Makassar ini. Menurutnya, Kab. Matra (Pasangkayu) adalah ujung utara Sul- bar, perkembangannya sangat pesat. Itu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat meningkat secara signifikan yang ditopang oleh pertumbuhan sektor pertanian, perkebunan, yang ditopang Seperti dilansir dari postingan akun facebook Bappeda Mamuju Utara, Selasa (04/04/2017) disebutkan bahwa penghargaan untuk Bupati Ma- tra tersebut diserahkan di Flores Ballroom, Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (03/04/2017) oleh Menteri Desa, PDT dan Transimigrasi Eko Pu- tro Sanjojo, M.BA. Untuk kategori layanan publik terbaik. Penghargaan tersebut diberikan kepada H Agus Ambo Djiwa karena inovasi dan kreatifitas yang dilaku- kan Bupati Matra demi daerahnya. Sebagai Kepala daerah ia merupakan ujung tombak pembangunan di daerah dan memberikan kontribusi yang nya- ta bagi kemajuan daerahnya. Banyak kepala daerah yang telah berhasil mengalami metamorfosis yang sangat cepat dalam berimpro- Bupati H Agus Ambo Djiwa Raih Governance Award 2017 Kerja keras dengan nawaitu yang baik untuk kemajuan daerah dari Ir. H. Agus Ambo Djiwa, MP telah mengantarkan Bupati Mamuju Utara (Matra), Sulawesi Barat (Sulbar) ini untuk raih Governance Award 2017. Sebuah penghargaan prestisius di Indnesia yang dikeluarkan oleh Sindo Weekly Magazine. visasi. Hal ini bisa diperlihatkan den- gan kemampuan intelektual banyak kepala daerah yang melahirkan inova- si dan kreativitas tinggi dalam kapa- sitasnya sebagai pemimpin lokal. Menurut pihak penyelenggara dari Sindo Weekly Magazine, Governance Award adalah untuk memberikan apresiasi dan penghargaan terhadap kepala daerah yang dianggap berhasil membangun daerahnya. Penghargaan ini merupakan yang keempat kalinya dilakukan SINDO Weekly. “Ini merupakan agenda tahunan yang merupakan rangkaian ulang ta- hun Majalah SINDO Weekly,” ujar Pemimpin Redaksi SINDO Weekly, Nevy A Hetharia di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (3/4/2017), be- gitu dilansir Bappeda Mamuju Utara. (sumber: FB Bappeda Mamuju Utara/LS) Samsuddin, SH, Ancang-Ancang Come Back to Pasangkayu Dengan Profesi Lawyer Samsuddin, SH, bukalan wajah baru di Kabupaten Mamuju Utara (Matra) yang sebentar lagi jadi Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar). Jauh-jauh sebelum hengkang ke Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), pria yang akrab di sapa Sam ini adalah jurnalis malang melintang di kabupaten penghasil sawit ini. Ia adalah jurnalis handal dengan berbagai me- dia pernah digelutinya seperti tabloid Lentera Merah, harian Radar Sulbar, redaktur harian Rakyat Sulbar dan terakhir adalah redaktur senior dan pendiri mingguan Sulbarku. ia sudah berketetapan untuk kembali ke bekerja demi Kabupaten Pasangkayu dan masyarakat Pasangkayu. (LS) infranstruktur daerah yang semakin bagus, seperti tersedianya jalan dan jembatan. Pembangunan desa dan kota semakin baik. “Konsekwensi dari kemajuan daerah itu berimplikasi terhadap aktfitas warga yang semakin dinamis dan tentunya akan ber- dampak pula pada terhadap persoalan-per- soalan hukum. Makanya daerah ini tentu membutuhkan tenaga profesional dalam pendampingan hukum bagi masyarakat. Karena ke depan daerah ini akan banyak kasus Perdata, Pidana dan TUN (Tata Us- aha Negara, red), baik itu bersifat litigasi maupun non litigasi,” papar Sam. Dengan pemahaman tersebut, Samsud- din yang kini telah beralih profesi se- bagai lawyer akan kembali ke Pasang- kayu, tentu bukan untuk menjadi jurnalis kembali. Tetapi akan mengabdikan dirin- ya sebagai pengacara. Memberi bantuan hukum pada masyarakat. “Sebagai lawyer kita senantiasa di- tuntut lakukan pendampingan hukum pada yang membutuhkan, itu demi terca- painya kepastian hukum di tengah-ten- gah masyarakat,” tandasnya. Sam juga tuturkan bahwa perkemban- gan Pasangkayu, mau tidak mau, tena- ga-tenaga pendampingan hukum untuk semua perkara harus ada Karena itu Menurut Budinyasa, kalau bicara pro- gram 2017 bukan sekedar progam Dinas PU-PR lagi.Tetapi program tersebut adalah programnya Pemerintah Kabu- paten (Pemkab), programnya Bupati. Menurutnya, Bupati mau, tidak ada desa yang tidak ada akses jalan, semua desa harus tembus, jalannya layak bisa dile- wati kendaraan pada tahun 2017 ini. “Program ini bukan hanya pada tahun 2017 ini, tetapi sejak tahun 2016 lalu. Mulai dari Desa Kalola, Sulapa,Tawilau- ro, itu baru sudah tembus 2016. Pro- gram Bupati Matra, tahun 2017 sudah sudah tidak ada lagi desa yang terisolir. Setelah Desa Bebas dari Terisolir, Kabupaten Pasangkayu Prioritas Peningkatan Jalan Perkotaan Kemudian pada tahun 2017 ini, priode ke dua pemerintah Pak Bupati, diprioritaskan 70% jalan perkotaan yang lebih optimal,” papar Budiansya. (dok lenterasulawesi.blogspot.com) Program pemerintah Kabupaten Mamu- ju Utara (Matra) yang sebentar lagi jadi Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar) melalui Dinas Peker- jaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) bertekad bebas dari de- sa-desa terisolir. Hal tersebut dis- ampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PU-PR, Budiansya, ST, Rabu (05/04/2017) kepada war- tawan, terkait orientasi pembangu- nan infrastruktur tahun 2017 di ka- bupaten ini. Hal senada disampaikan oleh Bina Marga PU-PR, Muammar Nur , ST, Sela- sa (04/04/2017), katakan bahwa un- tuk sukseskan sebagaimana disebutkan Plt Kadis PU-PR, bagian Bidang Bina Mar- ga tugas pokok melaksanakan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan pelaksanaan perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan,pro- gram tentu disesuaikan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran dinas(DPA) Dinas PU-PR tahun tahun 2017 ini. Diuraikan lebih lanjut oleh Muammar Nur, terlaksana program yang sudah diren- canakan tahun 2017 diantaranya adalah program pembangunan jalan meliputi pem- bukaan jalan,peningkatan jalan, Aspal Bet- on (hotmix) atau peningkata jalan.Program kedua adalah jembatan meliputi pembanggunan jembatan, pembangunan bos calper dan plak deker, serta pemeliharaan jalan, jembata, dan perlatan. (dok lenterasulawesi.blogspot.com) Bidang Bina Marga PU-PR Pasangkayu Prioritaskan Program Kemasyarakatan Sebelumnya telah disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Pekerjaan Umum Pe- rumahan Rakyat (PU-PR) Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Budiyansa ST bahwa Pemerintah kabupaten tidak berhenti mengeluarkan program demi meningkat- kan kesejahteraan masyarakatnya. Terus pokus mengenjok pelayan pablik sesuai visi,misi Agus-Saal. Muammar Nur , ST Samsuddin, SH Budiansya, ST. Ir. H. Agus Ambo Djiwa, MP, terima penghargaan Governance Award 2017
  • 3. Wartawan dan Karyawan Tabloid Lentera Sulawesi, dalam menjalankan tugas-tugasnya dilengkapi identitas dan surat tugas yang jelas dari Pemimpin Umum/Redaksi serta naman- ya ada tercantum dalam boks redaksi Kesalahan Jurnalistik, Selesaikan Dengan Mekanisme Jurnalistik, Gunakan Hak Jawab Anda Karena Dijamin Undang Undang Penerbit: Yayasan Almauun Penasehat: Ketua Forum Wartawan Mamuju Utara (Fomat), Ketua Persatuan Wartawan Mamuju Utara (Permata), Ketua Aliansi War- tawan Mamasa (Alwama), Suhamin Rahim, Alihkang, S.Pd, M.Si, MJ. Musashi T. AAS P, Kamaluddin Kasim, Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Taufik AAS P Pemimpin Perusahaan: Muh Yusri Tompo, Perwakilan: Sulbar: Mustakim Lahuda, Sulteng: Ardi Jafar, Sulsel: Muh. Guntur, Biro Mamasa: Ansar. M, Jurnalis Partisipan: Burhanuddin K., Edison, Roy Mustari, Arif, Agus Riyadi, R. Adding Marulu, Kasianus Jehamin, Konsultan Hukum: Samsuddin, SH, Editor/Lay Out: Sashin’s Art, , Redaksi/TU Pusat: Kom. NHP Blok E1 No. 4, Makassar, Sulawesi Selatan. Percetakan: Selatan Jaya (Isi diluar tanggung jawab percetakan) 33INDEKS Siapa & Mengapa 1. Bupati H. Agus Ambo Djiwa Raih Governance Award 2017. . . . . . 2 2. Samsuddin, SH, Ancang-Ancang Come Back to Pasangkayu Dengan Profesi Lawyer . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2 COVER STORY 3. Dancing Leadership Ir H. Agus Ambo Djiwa Pimpin Kabupaten Mamuju Utara . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4 Head REPORTING 4. Strategi Pembangunan Kabupaten Mamuju Utara Hingga pada Usia ke-14 Tahun . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5 5. Revitalisasi Pantai Pasangkayu Murni Untuk Tempat Rekreasi Masyarakat. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6 6. Staf Dirjen Cipta Karya Koordinasi PU Matra Terkait Pantai Pasangkayu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6 7. Ide Brilian, Bappeda Matra Buka Lounge Layanan Publik 8. Wow wow, Udang Vaname Matra Capai 13 Ribu Hektar . . . . . . 7 9. JMP, Obyek berSelfi Baru di Kota Pasangkayu . . . . . . . . . . . . . .7 Daerah - MAMASA 10. Mamasa 15 Tahun, Akses Jalan Nasional Mulai diPacu Pelaksanaannya. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8 11. Marthinus Tiranda, Review “Forum Masyarakat Cintai Damai” Tahun 2011 Lalu di Kabupaten Mamasa . . . . . . . . . . . . . . . . 8 Daerah-MATENG 12. H. Aras Tammauni, Sang Nahkoda dari Samudra Berombak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9 WIRAUSAHA 13. Warga Bambakoro Sulap Limbah Jadi Barang berNilai . . . . . . . 10 14. Jaya Abadi, Kelompok Ternak Intensif di Matra. . . . . . . . . . . . . 10 15. Petani Sayuran Dusun Rantelemo Butuh Sentuhan Serius dari Pemerintah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10 Jejak dan LANGKAH 16. M Rushan Rusli, Berkarier, Bebisnis Menduniakan Bundaran Smart . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11 17. Budiansya, ST, The Right Man on The Right Job . . . . . . . . . . . 11 Regional- SIGI 18. Sedih, Fasilitas Jalan di Pipikoro Minim? . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12 19. Derita Bocah Ahad, Penderita Tumor Ganas . . . . . . . . . . . . . . . 12 Metro - MAKASSAR 20. Wow Kreen, Walikota DP Abbaguli Bersama Anak-Anak Lorong . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13 21. Tentang Foto Wajah Kereen Wali Kota Danny Pomanto . . . . . . 13 Trend dan INSPIRASI 22. Waow, Katanya: “Samjha Rahi Hai Ye Dooriyan, Teri Meri Nazdeekiyaan” . . . . . . .14 23. Sebuah Cerita Fungky dari Kisah Perampokan Bank? . . . . . . . 14 “Dalam pendidikan agama utamanya cabe rawit atau anak usia dari enam tahun sampai sepulu tahun kami priorotaskan dalam proggram pembacaan iqro dan Alqur an serta doa doa siang dan malam. Namun yang tiaak kalah pentingnya memberikan pengetahuan mental pada mereka untuk berahklakul karima serta berbudi luhur. Kelak dikemudian harinya dapat berguna pada bangsa dan Negara,” papar Yusri. Selain pendidikan keagamaan yang menonjol dalam pendidikan formal pada semua tingkatan pendidikan, anak-anak asuh dari Almauun tetap mendapat- kan sebagaimana mestinya. Mereka juga disekolahkan pada sekolah-sekolah pemerintah dan swasta untuk mendapatkan pendidikan sebagaimana anak- anak usia sekolah lainnya. Untuk mendukung pembinaan anak-anak, Yayasan Almauun memiliki gedung yang cukup representative sebagai pemondokan anak-anak asuh. Untuk ke- giatan kegaamaan, Al Mauun juga sementara ini telah membangun sebuah mushalah untuk sebagai tempat kegiatan belajar agama secara intensif. Sebagai Orsos nirlaba, menurut Muh. Yusri semua kegiatan dalam pembi- naan anak tersebut dilaksanakan semata-mata demi kemanusiaan dan demi Allah SWT semata. Karena seiring dengan perkembangan zaman pengurus yayasan memang lebih memberikan anak asuhnya kegiatan yang baik semata demi hidup di dunia dan di akhirat kelak. Menurut Yusri pula, Al Mauun selain membina anak dalam asrama (pemo- ndokan) juga ada anak di luar yang juga mendapat pembinaan sebagaimana anak-anak dalam pemondokan. (LS) Yayasan Al Mauun Bina Anak Dengan Bekal Keagamaan Yayasan Almauun, adalah Organisasi Sosial (Orsos) di Keluarahan Pas- angkayu, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Sulawesi Barat (Sulbar). Bergerak di bidang pemberdayaan anak kurang mampu dan terlantar. Organisasi ini didirikan dengan tujuan membantu sesama manusia untuk mendapatkan hak-hak kemanusiaannya dengan menjadi manusia Indonesia seutuhnya. Anak-anak binaan Yayasan Al Mauun Pembangunan Mushalah Yayasan Al Mauun
  • 4. Dancing Leadership Ir H. Agus Ambo Djiwa Pimpin Kabupaten Pasangkayu 44 Cover STORY The dancing leadership adalah ekspresi diri setiap pemimpin dalam memberi irama kepemimpinannya. Ibaratnya tarian lebih bersifat otentik dan menjadi seorang penari adalah pribadi yang dinamis, begitu juga seo- rang pemimpin. Kalau seorang penari bertindak dalam lang- kah-langkah yang berulang maupun lirikan mata yang mengundang penafsiran. Gerakan yang selaras dengan suatu irama dengan gerakan penari lain. Juga penari bergerak mengikuti suatu pakem secara bebas, fleksible Meminjam istilam Majalah Ledaership Park, ada gaya memimpin yang disebut The dancing leadership. Dancing leadership, memang bukanlah sala satu teori kepemimpinan, juga bukan sebuah model kepemimpinan yang baru. Tetapi The Dancing Leadership lebih melihat pada pola tindakan - action theory - yang menfasilitasi setiap pelaku untuk menyadari dan menciptakan model kepemi- mpinan yang unik. Dimetaforakan pada tarian. namun tetap dalam koridor yang yang ada. Apapun tariannya pastilah atraktif, menarik hati. Penari sejati tidak pernah memaksakan kehendaknya kepada orang lain untuk menarik perhatian, apalagi memaksa orang lain mengi- kuti gerakannya. Setiap tarian menenangkan jiwa dengan mengekspresikan kegebiranaan. Entah dengan menghayati sebuah penderitaan. Entah dengan menampilkan kemarahan. Begitulah Ir. H. Agus Ambo Djiwa, MP, Bupa- ti Mamuju Utara (Matra) yang sebentar lagi jadi Kab. Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar), pada gaya metaforisnya menampilkan gerakan-ger- akan indah seorang pemimpin. Melakukan kepemimpinan dengan sepenuh hati. Ia adalah seorang mempunyai gaya kepemimpinann- ya yang khas, memainkan tariannya sendiri. Kepemimpinannya ditandai dengan adanya tindakan yang ritmis. Ia tidak berdiam diri semata. Ketika menemui tantangan ia meng- hadapinya dengan cara fleksible tetapi tetap dalam koridor. Bupati, H. Agus Ambo Djiwa sosok yang tahu kapan harus atraktif, menar- ik hati orang-orang di sekitarnya. Sekaligus bisa menggembirakan, menenangkan dalam kedaan tertekan, maupun marah dalam situasi yang tepat Tampil memukau saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pilkada Matra tahun 2010 silam membuat sosok H. Agus Ambo Djiwa mampu melarutkan harapan masyarakat un- tuk sosok bupati dengan “napas” baru, tenang, halus dan damai. Itulah yang mengantarkan pria kelahiran 17 Agustus 1966 ini menduduki posisi puncak di kabupaten paling Utara Su- lawesi Barat. Pada awal kepemimpinannya pasangan H. Agus Ambo-Djiwa - H. Muham- mad Saal mampu memberikan “warna” bagi kemajuan Matra. Sejumlah proyek-proyek infrastruktur serta penataan Kota Pasangkayu – Ibukota Mamuju Utara – dibenahi dengan cepat. Roda kehidupan masyarakat Mamuju Utara juga mulai menggeliat dengan pesat. Itu Kemudian mengantarkan pasangan pada priode kedua (2015 – 2020). H Agus Ambo Djiwa adalah sosok yang tenang pemimpin yang memiliki karakter dan paham akan situasi yang berkembang. Ia adalah Alumni S2. UNHAS Makassar tahun 2006. Penampilannya yang sabar dan norma- tif telah membuat berbagai terobosan untuk membangun infastruktur di Matra, khususnya penataan Kota Pasangkayu. H. Agus Ambo Djiwa, alumni Lemhanas Tahun 2008, telah mencoba satu trend pro- gram yang disebut Matra Smart. Ia menegas- kan pentingnya kebersamaan dengan semua elemen dan komponen dalam masyarakat Ma- tra untuk membangun daerah sesuai bidang, profesi dan kemampuan masing-masing. (Disarikutifkan dari kompasiana.com/1967/Litbang LS) Ir. H, Agus Ambo Djiwa, MP Peresiden RI, Ir. H. Joko Widodo bersama Bupati Matra, Ir. H. Agus Ambo Djiwa
  • 5. 55Head REPORTING Strategi Pembangunan Kabupaten Mamuju Utara (Pasangkayu) Hingga pada Usia ke-14 Tahun Strategi Pembangunan Kabupaten Mamuju Utara (Pasangkayu) Hingga pada Usia ke-14 Tahun Kepemimpinan pasangan Ir. H. Agus Ambo Djiwa, MP dan Drs. H. Muhammad Saal yang telah memasuki tahun tahun ke-7, telah memberi “napas” pembangu- nan yang lebih pro-rakyat. Rakyat secara terbuka dan seluas-luasnya dapat menjadi bagian dari pebangunan itu sepenuhnya serta menikmatinya dengan peningkatan kesejahteraan secara bertahap dan berkesinambunga. H. Agus Adj dan H.M. Saal dengan tangan dingin telah mengantarkan Kabupaten Matra, keluar kate- gori tertinggal, menuju kabupaten yang berkembang dan maju. Walau dengan usia relatif muda, kabupaten yang terkenal sebagai penghasil sawit ternama di Pulau Sulawesi ini, sekarang terus melaju dengan konsep Memasuki usia ke-14 tahun, Kabupaten Mamuju Utara (Pasangkayu), Sulawesi Barat (Sulbar) yang kemudian berubah menjadi Kabu- paten Pasangkayu, adalah kabupaten paling yang palingtinggi laju pertumbuhan ekonominya. Hal tersebut ditopang oleh Sumber Daya Alam (SDA) yang cukup besar bagi kemajuan daerah yang baru berkembang. Itu kemudian ditopang oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang mapan pula dalam mengelola potensi SDA tersebut untuk kemajuan rakyat Matra secara luas. dasar pembangunan dengan sebutan “Nawa Jiwa.” Itu kemudian terjabarkan dalam program yang meliputi. Pendidikan, Kesehatan, Pembangunan Mental-Spiri- tual, Peningkatan Produktivitas Pertanian, Perikanan dan Kelautan, Pengembangan UMKM, Pembangunan Infrastruktur Dasar, Penataan Kota dan lingkungan, Penataan kelembagaan Pemda /Reformasi birokrasi serta Pembangunan Perdesaan Untuk mencapai kemajuan hingga sekarang ini, kepemimpinan H. Agus Ambo Djiwa dan H. Muhammad Saal dengan dukunga semua omponen pemerintahan serta masyarakat memiliki Visi : Mewujudkan Mamu- ju Utara yang lebih sejahtera maju, bermartabat berlandaskan keberagama. Sedangkan dalam Misinya: Kesejahteraan, kemajuan dan kebermatabatan. Misi Kesejahteraannya Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengupayakan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat, memperluas lapangan kerja, dan meningkatkan akses penduduk terhadap berbagai layanan publik Misi kemajuan Mewujudkan kemajuan daerah dengan mengoptimal- kan potensi sumberdaya lokal dan mendorong keterli- batan berbagai pemangku kepentingan (stakeholder) dalam pembangunan daerah. Misi Kebermartabatan Menciptakan tata-kelola pemerintahan yang sesua idengan prinsip-prinsip tata-kelola pemerintahan yang baik (good governance) Dalam strategi PEMBANGUNAN MATRA SMART itu tertuang dalam. NORMA PEMBANGUNAN Membangun sepenuhnya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan (sustain- able quality of life); Setiap upaya meningkatkan kesejahteraan, produkti- vitas, dan inovasi dilakukan dengan menciptakan keber- samaan dalam keberagaman (inclusifitas) guna menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. DIMENSI PEMBANGUNAN Dimensi Pembangunan dan Daya Saing Pelayanan dan Perluasan Pendidikan dan Kesehatan. Pembangunan Mental Spritual. Sektor Peningkatan produktivitas pertanian, perikanan, & kelautan. Sektor Pengembangan UMKM DIMENSI PEMBANGUNAN KEMAJUAN DAERAH Sektor Infrastruktur Dasar. Pembangunan Kota ber- wawasan Lingkungan DIMENSI PELAYANAN PUBLIK Tata kelola dan Reformasi Birokrasi. Lanjutan pro- gram unggulan berbasis masyarakat perdesaan (Prase- tiya Wijaksana) (sumber: Bappeda Mamuju Utara) Ir. H. Agus Ambo Djiwa, MP dan Drs. H. Muhammad Saal
  • 6. Revitalisasi Pantai Pasangkayu Murni Untuk Tempat Rekreasi Masyarakat 66 Head REPORTING Ide Brilian, Bappeda Pasangkayu Buka Lounge Layanan Publik Revitalisasi Pantai Kota Pasang- kayu, Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Sulawesi Barat (Sulbar) diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp. 35 Milyar. Tujuannya untuk membuat pantai legend- aries ini lebih optimal fungsin- ya sebagai obyek rekreasi dan tempat bermain anak. Hal ini di ungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), Budiyansa,ST. Dikatakannya, bahwa saat ini pemerintah telah meminta bantu- an anggaran, baik dari provinsi maupun anggaran dari Kementri- an. Hal ini menurutnya diterima positif oleh Pemerintah Provinsi maupun Kementrian PU-PR. “Saat ini kami dari Pemerintah telah melakukan pembebasan la- han dan saya berharap agar Ang- garan pembangunan dapat segera disetujui dikarenakan melihat waktu yang sangat singkat agar dalam pembangunannya kedepan, dapat terealisasi dalam tahun berjalan”, harapnya. Budiyansa juga jelaskan bah- wa pembangunan Revitalisasi pan- tai ini direncanakan sepanjang 789 Meter. Akan dibangun beru- pa tempat rekreasi Masyarakat Matra seperti tempat permainan anak serta tempat berolahraga (jogging). “Revitalisasi pantai ini diban- gun murni untuk rekreasi. Karena konsep yang kami ambil perpad- uan antara Ancol Jakarta dan Pantai Losari Kota Makassar, di- mana semuanya demi memberikan tempat bagi masyarakat untuk menghilangkan kejenuhan dengan menyiapkan tempat rekreasi kel- uarga,” jelasnya. Selain itu, Budiyansa juga men- gatakan bahwa pembangunan re- vitalisasi ini Direncanakan akan dilakukan Tahun 2017 ini, dan pihak Pemerintah berharap agar dapat berjalan secepatnya agar masyarakat dapat secepatnya sesegera mungkin menikmari apa yang telah dibangun Pemerintah. Selain itu, untuk jangka waktu pembangunan menurut Budiyan- sa, waktunya tergantung dari kesiapan anggaran serta waktu lelangnya. “Biasanya, untuk pekerjaan dari kementrian, dapat diber- lakukan Multy years dengan dikerjakan menyeberang tahun, bila waktu pembangunannya ti- dak mampu terselesaikan dalam Tahun berjalan dikarenakan wak- tu pelaksanaan pekerjaan yang terlambat dan beberapa hal yang di anggap sangat krusial”, teran- gnya. (LS) Bappeda Mamuju Utara dikare- nakan Bappeda adalah tulang punggung dari perencanaan pem- bangunan. “Kantor Bappeda Mamuju Utara adalah tempat perconto- han dalam peningkatan pelayanan publik ke masyarakat dengan membuka lounge pelayanan pub- lik, dan setelahnya itu duduk di pojok dalam rangka konsultasi perencanaan lalu menuju ke klinik perencanaan yang terdapat da- ta-data yang bisa diakses,” kata Bupati lagi. Maka dari itu untuk semua SKPD agar dapat melakukan perubahan dalam peningkatan publik agar masyarakat men- getahui apa yang SKPD laku- kan untuk Kabupaten Mamuju Utara. Itu harus transparan- dengan jiwa yang bersih dan merubah pandangan, perilaku serta cara kerjanya ada ken- yamanan bagi orang luar untuk datang di daerah ini. (Sumber Bappeda Matra/LS) Seperti diinfokan Bappe- da Mamuju Utara, akhir Ma- ret 2017 lalu, Bupati Mamuju Utara Ir. Agus Ambo Djiwa, MP meresmikan Lounge (ru- ang duduk yang nyaman ) bagi pelayanan public. Itu dimanai pojok konsultasi perencanaan dan klinik perencanaan Bappe- da Litbang Mamuju Utara. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Mamuju Utara Ir. Agus Ambo Djiwa, MP yang dihadiri Ketua Komisi 2 DPRD Mamu- ju Utara Saifuddin Baso, SE., M.AP. Anggota DPRD Mamuju Utara dan pimpinan SKPD di kantor Bappeda Litbang Mamu- ju Utara, Disela –sela peresmian Bupati Mamuju Utara Ir. Agus Ambo Djiwa, MP mengatakan di era keterbukaan serta era refor- masi kita harus punya wawasan untuk kepentingan pelayanan publik yang disajikan secara terbuka ke siapapun. “ Kita harus mempunyai wa- wasan untuk kepentingan pe- layanan publik. Karena di era keterbukaan serta era refor- masi semua harus disajikan secara terbuka ke siapapun terkhusus juga bagi wartawan untuk mengetahui kaitannya proses pembangunan, proses perencanaan, proses pengang- gran yang disertai dengan pe- manfaatannya dan tujuannya, “kata Bupati. Dikatakan lebih lanjut oleh Bupati H Agus Ambo Djiwa, bahwa kantor Bappeda Litbang adalah tempat kantor per- contohan dalam peningkatan pelayanan publik dikarenakan Bappeda Litbang adalah tulang punggung dari perencanaan pembangunan. Awal peran dalam peningkatan pelayanan publik di laksanakan di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Su- lawesi Barat (Sulbar). Lagi-lagi telorkan ide cemerlang guna mengoptimalkan mutu pelayanan publik. Dengan tujuan masyarakat merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh aparat pemerintah (baca, ASN). Revitalisasi Pantai Kota Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Sulawesi Barat (Sulbar) diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp. 35 Milyar. Tujuannya untuk membuat pantai legend- aries ini lebih optimal fungsinya sebagai obyek rekreasi dan tempat bermain anak. Hal ini di ungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), Budiyansa,ST. Kegiatan yang cuku eksklusif ini dipusatkan di ruangan kerja Kepa- la Dinas Pekerjaan Umum (PU) Matra, Budiyansa ST. Pada intinya Pemkab Matra memaparkan site plan, rencana pembangunan revital- isasi pantai Pasangkayu. Kemudian dilanjutkan ke lokasi, rombongan dari kementerian didampingi Satuan Kerja (Satker) P2KH Sulawasi Barat, dan Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah (Setda) Matra itu. Ditemui Tim Pers Mamuju Utara (PERMATA) di pantai Pasangkayu, Staff Perencanaan Teknis Dirjen Cipta Karya, Esti Widianti, sam- paikan bahwa rencana pembangunan revitalisasi pantai di Ibukota Kabupaten Matra ini diakuinya sudah bagus. Hanya saja kata dia, se- kedar mengingatkan yang perlu diperhatikan kedepanya adalah pe- meliharaan pembangunannya. “Karena yang menjadi permasalahan kita di Indonesia ini, setelah diperbaiki bagus oleh Pemerintah. Setelah itu masyarakat tidak mau merawatnya dengan baik,” terangnya. Sementara itu perwakilan Dirjen Cipta Karya lainya, Bayu Dwi Rah- matio, menambahkan, site plan yang dirancang Pemkab Matra melalui Dinas PU sudah sangat bangus dan keren. Bahkan rencana pemban- gunanya diakuinya sudah layak, namun ada beberapa item yang perlu diperbaiki. “Dari segi desain dikategorikan sudah layak, hanya ada beberapa penyesuaian yang harus diperbaiki untuk menyukseskan mega proyek inini,” tuturnya. Pada sisi lain Kepala Dinas PU Matra, Budiyansa ST, kepada war- tawan diruang kerjanya, katakan, dengan turunya pihak kementerian untuk meninjau lokasi pembangunan dan beberapa item yang dibutuh- kan, sudah menjadi pertanda baik bahwa revitalisasi pembangunan pantai pasangkayu akan teralisasi di tahun 2017 ini. “Makanya mereka (Kementerian,red) meminta untuk melengkapi syarat tahap berikutnya,” pungkasnya. (Mustakim/LS) Staf Dirjen Cipta Karya Koordinasi PU Matra Terkait Pantai Pasangkayu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) kunjungan kerja (Kunker) di Kota Pasangkayu, Ibukota Kabupat- en Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Barat, akhir Januari silam. Kunjungan pihak Kementerian itu, melalui Dirjen Cipta Karya ini terkait dengan rapat koordinasi (Rakor) tentang pembangunan revitalisasi pantai Kota Pasangkayu. Plt Kadis PU Matra, Budiansya, St. Tim Kementerian PU-PR bersama Plt Kadis PU Matra, tinjau Pantai Pasangkayu Bupati Matra, Ir. H, Agus Ambo Djiwa, resmikan lounge layanan publik di Kantor Bappeda
  • 7. JMP, Obyek berSelfi Baru di Kota Pasangkayu 77Head REPORTING Pengembangan indrustri- alisasi komoditas perikanan yakni udang vaname merupa- kan agenda Program Prioritas NAWA JIWA kelima Bupati Mamuju Utara Ir. Agus Ambo Djiwa MP seperti yang dika- takan oleh Kepala Bappeda Mamuju Utara Firman. S.PI, MP disaat monitoring tambak di desa kasano. Monitoring yang dilak- sanakan pada hari kamis 19/01/2017 atas dasar perin- tah atau arahan Bupati Mamu- ju Utara dalam mengawal dan menjamin kesuksesan pro- gram prioritas Bupati Mamuju Utara Ir. Agus Ambo Djiwa MP. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappe- da) Mamuju Utara, Firman. S.PI, MP melaksanakan mon- itoring didampingi Staf khu- sus Bupati Mulyadi serta Sek- retaris Bappeda Arhammudin SE dan Kasubid Ekososbud Syahril Lahamada di tam- bak Desa Kasano, Kecamatan baras. “Rule model indrustrialisa- si pengembangan komoditas tambak berbasis masyarakat berkelanjutan, yaitu model peningkatan produksi dengan pemanfaatan teknologi yg terjangkau oleh masyarakat kecil dan pengelolaan yang ra- mah lingkungan (pemanfaatan bahan-bahan lokal / organik dalam budidaya) yang ber- tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat didaerah pesisir pantai,” urai Matra Firman. S. PI, MP. Selain bertujuan mengen- taskan kemiskinan di daerah pesisir pantai, Tujuan lainnya dari mencanangkan daerah industrialisasi pengembangan komoditi udang vaname adalah untuk menghadapi persaingan Kemiskinan masyarakat di daerah pesisir pantai mendorong Pemerintah Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Sulawesi Barat (Sulbar) berinovasi untuk manfaatkan potensi sumber daya alam yang begitu luas di daerah pesisir dengan luasan tambak mencapai 13 ribu hektar. Kabupaten yang dipimpin H. Agus Ambo Djiwa ini canangkan diri sebagai daerah industrialisasi pengembangan komoditi udang vaname dengan pe- manfaatan teknologi yg terjangkau oleh masyarakat kecil dan pengelolaan yang ramah lingkungan. Wow wow, Udang Vaname Pasangkayu Capai 13 Ribu Hektar? perdagangan bebas di tingkat regional ASEAN atau Asean Economic Community (AEC), di sektor perikanan seperti yang dikatakan oleh Kepala Bappeda Mamuju Utara Fir- man. S.PI, MP disaat monitor- ing tambak di desa kasano. “Oleh karena itu untuk men- gatasi tantangan tersebut, Pemerintah Kabupaten Matra tengah fokus mengembang- kan produksi udang sebagai salah satu komoditas unggu- lan daerah ini. Dan ini men- jadi program proritas Pem- da Mamuju Utara di sektor perikanan. Apalagi diband- ing daerah lain di Provinsi Sulawesi Barat, Kabupaten Mamuju Utara memiliki po- tensi pengembangan udang yang cukup signifikan” Ujar Firman lagi. Dikatakan lebih lanjut oleh Firman, jika diseriusi dan masyarakat memiliki minat tinggi dalam menjalankan po- tensi tambak udang dan ikan ini, maka Mamuju Utara bisa mengisi pasokan tersebut dengan menggenjot produksi dan meningkatkan daya saing produk udang secara nasional sesuai dengan harapan dan tu- juan Bupati Mamuju Utara Ir. Agus Ambo Djiwa, MP. Menurut Firman, jika lah- an potensi yang ada dikelola secara arif dan berkelanju- tan maka tak tertutup kemu- ngkinan Mamuju Utara akan menjadi eksportir udang pada saat terlaksananya MEA nan- ti. (Sumber Bappeda LS) Plt. Kepala DinasPlt. Kepala Dinas Andai saja pencipta dan pelantun “Bengawan Solo” ini masih hidup, pasti akan jempol dua pada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Mamuju Utara (Matra). Karena telah meng- hidupkan kembali “Jembatan Merah” lewat sebuah titian indah dan mutakhir di tepian Sungai Salungggabo, Pasang- kayu. Hasil pulungan LS menyebutkan bahwa Pemerintah Ka- bupaten Matra (PU) membangun Jebatan Salunggabo - kemudian masyarakat menyebutnya jembatan merah - dengan konsep wisata. Jembatan yang menelan biaya mi- lyaran rupiah didesain dengan artistik yang menawan. Ini untuk mendukung kondisi alam di seputaran jembatan yang terhampar rata pemandangan menarik, ada gubuk, empang serta gunung hijau dari jauh. Pantau LS, Minggu (13/03/2017) saat mencari loka- si mancing rawa Jembatan Merah Salunggabo mendekati rampung. Masyarakat banyak jalan-jalan sore (JJS) sambil selfi-selfi bersama jembatan merah menyala itu. Fantastik memang dengan lantar jembatan merah yang diterpa sinar matahari sore mengabadikan muka sendiri lalu di-upload ke media social (medsos). Dua remaja baru gede (ABG) yang nangkring tak jauh dari jembatan katakana kalau jembatan itu memang cantik untuk ditempati selfi-selfi. Apalagi setelah rampung nanti, tentu lebih cantik lagi kata-kata ABG-ABG tersebut. Art- inya, Jembatan Merah Salunggabo, akan menjadi ikon baru Kota pasangkayu, setelah Bundaran Smart-nya yang telah duluan trend. “Disebut jembatan merah, karena warnanya merah,” kata salah satu dari ABG tersebut. Melihat konsepnya dengan besi beban tarik yang me- lengkung mengingatkan Jembatan Kuning di Kota Palu, Su- lawesi Tengah (Sulteng). Gaya jembatan gantung ini me- mang sangat indah bila mempertimbangkan estetika serta menjadi obyek wisata kongkow-kongkow sore. Woww, cukup keren juga kerja Dinas PU Matra ini, bravo! (Ed. IT LS) Pada era perjuangan tahun 1940-an, Gesang merilis lagu dengan title Jembatan Merah. Se- buah balada cinta romantika perjuangan nan can- tik. Namun sang buaya keroncong itu telah tiada, namun lagu Jembatan Merah-nya tetap mencuit menjadi legenda dan jembatan merah disukai di mana-mana. Kepala BAPPEDA Matra, Firman. S.PI, MP Bupati dan Kadis PU Matra tinjau JMP dalam proses perampungan
  • 8. Mamasa 15 Tahun, Akses Jalan Nasional Mulai diPacu Pelaksanaannya 88 Daerah - MAMASA Menurut penjelasan Ketua Tim Satuan Kerja (Satker), Sutopo beberapa waktu lalu bahwa Pemerintah lewat Ke- menterian Keuangan, Dirjen Bina Marga, Balai Besar Jalan Nasional Wilayah Makassar telah menurunkan angga- Kabar bagus di usia yang ke-15 Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar). Akses jalan nasional ke daer- ah yang berhawa sejuk ini mulai dipacu pembangunannya. Pemerintah Pusat nampaknya tidak main-main lagi dengan pembangunan jalan Poros Mamuju -Tabang. Proyek bertahun jamak inik ini mulai di kerjakan lagi. Kali ini fokus pengerjaannya dilaksanakan padaporos Mamasa -Tabang, yakni poros yang menghubungkan kota Mamasa sebagaiI bukota Kabupaten dengan Kecamatan Tabang yang sekaligus merupakan pintu gerbang kedua ke wilayah Sulawesi Selatan, tepatnya di kabupaten Wisata Tanah Toraja. ran APBN TA 2017 sebesar 29,9 Milyar Rupiah untuk Rekontruksi Jalan Mama- sa-Tabang sepanjang 4,66 Km yang dikerjakan oleh beber- apa kontraktor. Selanjutnya pengerjaan tahap awal akan menurunkan anggaran 34 Mil- iar Rupiah. Sutopo berharap Pemerin- tah Mamasa segera mengin- formasikan kepada mas- yarakat terkait pembangunan ini. “Lebar jalan Nasional Ma- masa-Tabang direncanakan 13 meter, jadi lebih lebar dari jalan Malabo-Mamasa yang sudah jadi.”JelasSutopo Berdasarkan penelusuran Kru Mamasa Opinion Nampak sejumlah arat berat sudah beroperasi pada awal bulan Februari 2017 ini. Keseriusan para pengem- bang jalan nasional disambut hangat oleh pemerintah.Pada kesempatan berbeda Bupa- ti Mamasa, H. Ramlan Bada- wi menyambut baik rencana pembangunan jalan Poros Mamasa - Tabang yang akan dikerjakan pada awal tahun 2017 ini. Bupati menegaskan bahwa pekerjaan ini akan menjawab tantangan keraguan mas- yarakat terhadap keseriusan pemerintah dalam membuka akses transportasi yang lay- ak kekabupaten Mamasa. Ramlan meminta kepada pi- hak Satker agar pembangunan jalan Nasional yang menelan dana miliaran Rupiah tersebut dapat dikerjakan dengan baik mengingat hampir seluruh wilayah yang dilewati jalan Nasional adalah tanah yang rawan longsor. “Satker tolong pilih kon- traktor yang sudah punya pengalaman dalam menangani tanah labil yang akan dilalui oleh jalan inin antinya, kami sangat mengharapkan agar kualitas jalan ini betul-betul berkualitas dan bergaransi!” Ujar Ramlan bersemangat. Sementara itu Poros Sa- lubatu-Mambi yang dikerja- kan pada pertengahan tahun 2016 lalu terus di genjot. Target peneyelesaian poros ini direncanakanakan selesai padat ahun 2018 mendatang. Jadi kalau poros Saluba- tu – Mambi sementara dalam proses pengerjaan dan poros Mamasa-Tabangbarudimulai, kinitinggal poros Mambi-Ma- masa yang menunggu proses tender dari Balai BesarJalan- Nasional Wilayah Makassar. Mudah-mudahan dalam wak- tu dekat poros Mambi-Ma- masa segera ditenderkan. Tentu keinginan masyarakat Mamasa mengharapkan ker- ja cepat pemerintah karena masyarakat memangb utuh percepatan pembukaan akses transportasi di Bumi Kon- dosapata.Karena harapan dan kebutuhan yang paling dibu- tuhkan oleh masyarakat Ma- masa adalah akses pembangu- nan jalan. (Humas/LS) Begitu dikatakan dika- takan Marthinus Tiranda, Wakil Ketua Dewan Per- wakilan Rakyat Daerah Marthinus Tiranda, Review “Forum Masyarakat Cintai Damai” Tahun 2011 Lalu di Kabupaten Mamasa (DPRD) kabupaten Mamasa, awal Maret lalu. Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini revieum hal tersebut sebagai “Pada tahun 2011 silam, ketika H. Ramlan Badawi menjadi Bupati Mamasa untuk melanjutkan sisa masa bhakti priode kepemimpinan bersama mantan bupati Drs. Obed Nego Depparinding, MH, dari tahun 2008 hingga 2013. Ada situasi yang cukup gamang, dimana terjadi pro-kontra. Karena sebelumnya, wakil bupati yang dilantik menggantikan bupati yang berhalangan tetap. Dalam masa transisi ini, kami masyarakat bisa terpola ke dalam pertentangan yang hebat dan saling memintas. Ini tidak boleh terjadi demi Mamasa yang kami cinta. Maka bersama masyarakat lainnya kami membentuk Forum Masyarakat Cinta Damai” perbandingan jelang Hari Ulang Tahun (HUT) kabupat- en ini yang ke-15, yang dika- takannya, sudah banyak ke- majuan, aman dan terkendali. Marthinus gambarkan bah- da pada kurun waktu awal-aw- al pemerintahan H. Ramlan sebagai bupati adalah ma- sa-masa yang membutuhkan kesabaran dan kesadaran bahwa Mamasa ini adalah neg- eri kita yang dicintai. “Kita tidak boleh terjebak oleh pemikiran sempit dan hanya mengutamakan kepentingan pribadi dan kelompok. Kita akui bahwa masa-masa kurang tenteram pasca dilantiknya wakil bupati sebagai bupati ada riak-riak yang terjadi di tengah masyarakat. Ada kelompok tertentu yang men- garah pada terjadinya “vakum of vower” dan terjadi chaos di tengah masyarakat. Ini tidak boleh dibiarkan. Harus dicari- kan solusinya,” paparnya. Maka atas nama keaman- an dan keutuhan Kabupaten Mamasa, Marthinus Tiranda bersama-sama 11 tokoh mas- yarakat lainnya, antara lain Marthen Arruan Silomba, Labora Tandipuang, Abd. Rahman dan almarhum Andi Sumaryadi yang lebih dikenal juga sebagai Samat. “Pada forum ini kami laku- kan pendekatan pada sauda- ra-saudara kami, tentu dengan kedepankan aspek kekeluargaan dan keker- abatan dan lebih taat atur- an. Kita harus menempatkan kepentingan keutuhan Kabu- paten Mamasa di atas kepent- ingan dan keinginan-keingina pribadi dan kelompok,” tandas Marthinus. Marthinus Tiranda juga melihat kalau sosok H Ram- lan dalam masa yang gamang tersebut senantiasa mem- bangun komunikasi secara terus menerus dengan semua pihak. Tujuannya, bagaima- na Mamasa dalam situasi aman dan kondusif. Dengan cara sederhana, H. Ramlan berkomunikasi membaha- sa masalah-masalah yang berkembang. Ia undang para pimpinan SKPD, camat, Lurah dan Kades, juga to- koh-tokoh masyarakat, baik itu tokoh adat, pemuda, dan tokoh agama. “Pada perinsipnya, kita semua memiliki pandangan yang sama menginginkan Mamasa tenteram dan baik ke depannya, berjalanlah roda pemerintahan seper- ti secara baik,” tambahnya lagi. Sebagai politisi dan un- sur pimpinan DPRD Mama- sa, Marthinus melihat capai pembangunan hingga pada usia ke-15 ini sudah sep- antasnya diapresiasi dan di dukung. Masyarakat su- dah mencapai pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Kabupaten yang beruda- ra sejuk ini sudah keluar dari kategori daerah mi- skin dan tertinggal. Per- tumbuhan sektor pertani- an yang menjadi prioritas dan pencaharian mayoritas rakyat Mamasa, cukup ba- gus. Kekuatan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk men- dukung Suber Daya Alam (SDA) cukup berimbang un- tuk semakin maju. (LS) Bupati H. Ramlan Badawi dan pembangunan jalan poros di Kabupaten Mamasa Marthinus Tiranda
  • 9. 99Daerah- MATENG Selain sukses menjadi pengusaha, H Aras Tam- mauni yang akrab disapa Uwe Aras, mampu pula memotivasi masyarakat di sekitarnya. Ia mendorong masyarakat untuk me- manfaatkan lahan tidur yang ratusan hektar lu- asnya menjadi perkebunan produktif yang mampu mengangkat derajat mas- yarakat Tobadak, Topoyo dan sekitarnya , sekarang dalam wilayah Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar). Karena kepeduliannya pada masyarakat, nama Uwe Aras begitu meluas hingga ke seluruh pelosok Kabupaten Mamuju, bah- kan di Sulsel, jauh-jauh sebelum terbentuknya Provinsi Sulbar, ia sudah dikenal. Orangnya, tegas, dermawan dan tokoh paling disegani di Tanah Mandar dan sekitarnya. Dengan ketokohannya tersebut H Ara Tammau- ni adalah Kepala Desa Tobadak selama 35 ta- hun. Sebagai kepala desa, suami dari Hajja Nurpati, menunjukkan gaya kepemi- mpinannya yang mengay- omi dan berusaha untuk mensejahterakan rakyat- nya. Ia tak segan-segan H. Aras Tammauni, Sang Nahkoda dari Samudra Berombak Menerabas ganasnya hutan Daerah Tingkat II Mamuju, kabupaten ujung utara Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), itulah sosok H.M. Aras Tammauni puluhan tahun yang silam. Ia harus berjuang melawan pedisnya kehidupan di jaman yang serba terbatas. Namun berkat keuletan, ketabahan dan semangat pantang menyerah, ia kemudian sukses menaklukan semua tantangan yang dihadapinya. Lalu sukses menjadi pengusaha perkebunan sawit dan menjadi pemilik usaha PT Amalia, merogok kocek pribadi demi memajukan desa yang dipimpinnya. Tidak heran senyum kharismatik dari tokoh yang satu ini tidak pernah lekang dari ingatan masyarakat. Dalam pemekaran Provin- si Sulsel menjadi Susel dan Sulbar, ia adalah to- koh yang mengambil peran aktif. Begitu juga dalam pembentukan Kabupaten Mamuju Utara (Matra), pecahan dari Kabupaten Mamuju, nama Uwe Aras disebut dalam tapak-tapak perjuangan kabupaten yang sekarang dipimpin oleh Ir. H. Agus Ambo Djiwa terse- but. Apalagi dalam pemben- tukan Kabupaten Mateng, sudah tentu pria kelahiran 31 Desember 1957 men- gambil peran utama. Selain sebagai tokoh utama di Sulbar, H Aras Tammauni berkiprah pula di dunia politik. Ia adalah politisi senior dari Par- tai Demokrat (PD). Dalam partai besutan Jender- al (Purn.) SBY tersebut, Uwe Aras pernah menja- di Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dari tahun 2004 hingga 2012. Kemu- dian menjadi Ketua De- wan Pertimbangan Daerah Partai Demokrat hingga sekarang. Kemudian iapun diminta oleh partainya mencalonkan diri menjadi salah satu Calon Legislatif (Caleg) DPRD Provinsi Sul- bar dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Mamu- ju pada Pemilu 2014 lalu. Masyarakat Mamuju kemu- dian memberikan dukungan penuh, hingga ayah dari Arsal Aras dan Nirmalasa- ri Aras memperoleh suara terbanyak. Ini kemudian mengantarkannya menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulbar. Sebuah rekor baru karena dialah satu-satunya mantan kepala desa yang lansung ke kursi ketua leg- islator provinsi. Dalam posisi sebagai Ket- ua DPRD Sulbar, H. Aras Tammauni menunjukkan kelasnya sebagai politisi dan pemimpin yang cuk- up disegani dalam level provinsi. Kemudian pada saat itu pula telah terben- tuk Kabupaten Mateng, dimana tahun 2015 ikut pula melaksanakan Pemili- han Kepala Daerah (Pilka- da) secara serentak. La- gi-lagi Uwe Aras didaulat oleh Demokrat untuk maju demi kepentingan kemajuan Mateng secara meluas. Ia- pun kemudian menggandeng H. Amin Jasa sebagai calon wakilnya. Dus, sungguh fan- tastik dalam Pilkada 2015 tersebut, Uwe Aras mam- pu meraih suara terban- yak. Bahkan dalam laporan berbagai mengenai Pilka- da serentak di Indonesia, Paslon H. Aras Tammauni dan H. Amin Jasa adalah pemecah rekor peraih su- ara terbanyak. Kini di tangan H. Aras Tammauni – H. Amin Jasa, Kabupaten Mateng se- makin berkembang. Der- ap pembangunan di segala sektor terus digalakkan di kabupaten paling bontot Sulbar ini. Uwe Aras kem- bali memimpin negerinya, setelah 35 tahun menjadi kepala desa, kini kembali menjadi bupati lagi. Litbang LS Keluarga Besar SMPN 03 Tandukalua Kecamatan Tandukalua Buntupasiu, S.Pd, M.Pd. Kepala Sekolah Mengucapkan Selamat HUT Kabupaten yang ke-15 (11 Maret 2017) Keluarga Besar SDN Kanan Kecamatan Tandu Kalua Marthen Sondok Kepala Sekolah Ansar M. Ketua Komite Keluarga Besar SDN 012 Tondon Talodo Tadius Kepala Sekolah Pimpinan dan Seluruh Staf Lentera Sulawesi Taufik AAS P. Pimpinan Umum/Redaksi M. Yusri Tompo Pimpinan Perusahaan Ansar M. Kepala Biro Mamasa Untuk Informasi Regional SULAWESI Baca juga site blog kami lenterasulawesi.blogspot.com H. Aras Tammauni
  • 10. Warga Bambakoro Sulap Limbah Jadi Barang berNilai 1010 WIRAUSAHA Mungkin kemasan gelas teh rio dan ale-ale bisa saja men- jadi limbah yang tak berguna, namun tidak bagi Sitti Nur, warga Desa Bambakoro, Ke- camatan Lariang, Kabupaten Mamuju Utara (Matra). Bahan limbah itu bisa disu- lapnya menjadi barang yang berguna. Bekas kemasan lim- bah tersebut yang sudah terbuang dipotong dan diam- bil bagian atasnya hingga menyerupai gelang kemudian dililit dengan pita kawat yang dibeli dari toko selanjutnya dirangkai dan dirakit sede- mikian rupa hingga menjadi keranjang air minum gelas yang cantik. Sitti Nur utarakan, ide itu muncul setelah ia berkunjung di salah satu acara keluar- ga di luar daerah. Tiba- tiba matanya tertuju pada salah satu keranjang air minum ge- las yang warnanya bervariasi memukau. Setelah ia amati, rupanya keranjang cantik itu terbuat dari bahan kemasan gelas teh. “Sejak dari situ, saya men- coba buat sambil mengingat rangkaian yang sudah ter- bentuk itu, sempat beberapa kali gagal tapi saya coba terus akhirnya dapat juga caranya,” jelas ibu dari empat anak ini saat ditemui di kediamannya Kamis malam (2/1). Sitti Nur yang kesehariannya bekerja sebagai petani mengaku tidak fokus dengan pekerjaan itu. Ia menyempatkan diri men- yulam dan merangkai limbah tersebut saat waktunya seng- gang. Namun begitu, ia bisa menyelesaikan satu keranjang dalam dua hari. Adapun bah- an baku didapatkan dengan menggunakan jasa orang yang diberi upah senilai Rp 30 ribu per karungnya. Sementara kata Sitti Nur, satu karung bisa menghasil- kan dua keranjang. Meski ha- sil pekerja tangannya ini tak dipasarkan, namun ia kerab menerima pesanan dari para ibu-ibu lainnya. “ Sebenarnya saya buat hanya untuk pa- kai sendiri, tapi kadang juga saya buat karna ada pesanan dari ibu-ibu dengan diberi jasa dari Rp 100 hingga Rp 200 ribu per satu keranjang. Tergantung fariasi warna dan ukurannya,” terangnya. (Ardi/LS) Motivator kelompok peternak, Gusno yang ditemui, be- berapa waktu lalu di tempat kerjanya katakan rasa ber- syukur karena apa yang telah dirintisnya telah membuah- kan hasil. “Alhamdulillah kelompok ternak Jaya abadi selalu mem- dapatkan kepercayaan dari pemerintah. Inilah yang menja- di modal besar untuk selalu berbuat yang terbaik dalam hal pengembangan ternak sapi dan kambing,” katanya. Selain itu menurut Gusno, pihaknya senantiasa perhati- kan soal-soal lingkungan. Ia dan kelompoknya kedepankan pengelolaan yang ramah pada alam sekitar. Kotoran ternak tersebut dikelola dengan baik. Limbah buangan ternak tersebut dijadikan pupuk kompos untuk melayani permint- aan pupuk kandang dari luar Desa Pedanda. Pembuatan kandang sapi dan kambing juga dibuat sedemikian apik untuk memudahkan pengelolaan kotorannya. Diuraikan lebih lanjut oleh Gusni, kelompok ternak ini selalu mendapatkan pada tahun 2016 lalu dapat bantuan 27 ekor sapi bali dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daer- ah (APBD) Propinsi Sulbar dan bantuan mesin pencacah pelepah sawit dari APBD Kabupaten Matra. Karena prestasinya tersebut, Jaya Abdi menjadi an- dalan di Matra. Selalu dijadikan sampel oleh dinas ter- kait untuk penelitian dan sebagainya. Terkhusus pada p pengembangbiakan dengan sistem inseminasi buatan.Bah- kan beberapa Perguruan Tinggi telah melakukan penelitian di tempat peternakan ini. (Kontribusi Agus Riyadi, LS) Jaya Abadi, Kelompok Ternak Intensif di Matra Jaya Abadi, salah satu kelompok peternak sapi yangg terbilang sukses di Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Sulawesi Barat (Sulbar). Kelompok ini berdomisili di Desa Pedanda Kecamatan Pedongga dikelola oleh orang-orang inovatif dan kreatif, serta ramah lingkungan. Petani Sayur Dusun Ran- telemo, Butuh Sentuhan Seri- us dari Pemerintah? Mamasa – Pasca Kepala Di- nas (Kadis) Pertanian Ka- bupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), Ir Mambu, MT meninjau centra pengem- bangan sayuran lereng bukit Kelompok Tani (KT) Mesaka- da di Dusun Rantelemo, Desa Bumbung Batu,Kecamatan Mamasa pekan lalu. Terkait persiapan Program Gerakan Tanam Cabai yang digalakkan pemerintah. Ternyata KT pe- sayur ini masih sangat butuh sentuhan serius. Hasil bincang-bincang den- gan sejumlah ibu-ibu di lo- kasi sentra sayur tersebut menyebutkan bahwa KT-nya sudah terbentuk 10 tahun yang lalu. Produksi dan pe- masaran mereka mengalami stagnasi karena kendala pu- puk, obat-obatan serta akses jalan menuju lokasi belum ter- jangkau kendaraan, mereka hanya berjalan. Hanya karena keuletan petani-petani sayur di Ran- telemo tersebut sehingga mereka tetap mempertahank- an berkebun di lereng-lereng dengan sistem teras-teras. Sebab itu adalah salah satu potensi yang mereka kem- bangkan mengingat kondisi morfologi Dusun Rantelemo yang tidak rata. Tabita (37), salah seorang petani sayur yang di temui di kebunnya yang terjal, Selasa (28/02/2017) katakana hara- pannya kepada pemerintah, agar diberi bantuan pupuk yang cukup. Itu untuk men- stimulasi mereka dalam meng- hasilkan produk yang lebih baik, demi mencapai harga yang lebih optimal. “Harga sawi hanya Rp. 2000 per-ikat. Karena kecil-ke- cil. Sebab kami kesulitan pu- puk kandang yang biasa kami datangkan dari Pinrang,” ujarnya. Sementara itu Kepala Desa (Kades) Bumbungbatu, Pua Labbi yang ditemui pada hari yang sama di kediamannya ka- takan, petani sayur di Dusun sudah lama. Bahkan sudah membentuk kelompok dan tel- ah mendapat perhatian dari pemerintah kabupaten untuk pengembangannya. “Kami liat potensi perkebu- nan sayur di Dusun Rantele- mo, cukup menjanjikan. Apala- gi masyarakat di sana sudah mengupayakannya sudah cukup lama. Mereka cukup ulet dan trampil mengolah tanah-tanah mereka. Tinggal bagaimana terus dikembangkan sehingga menjadi sentra sayur-sayu- ran dengan produksi yang baik serta berkualitas,” tambah Kades Bumbungbatu. Selain butuh pupuk, obat- obatan dan akses jalan, petani-petani sayur di Dusun Rantelemo masih menggu- nakan alat-alat yang sangat sederhana untuk menggarap tanah. Ini tentunya perlu menjadi catatan dalam upaya memajukan pesayur-pesayur di dusun paling ujung Desa Bumbungbatu. LS Petani Sayuran Dusun Rantelemo Butuh Sentuhan Serius dari Pemerintah Petani sayur Dusun Rantelemo, Mamasa Pengrajin gela-gelas plastik bekas di Bambakoro Ternak Kelompok Jaya Abadi, Matra
  • 11. 11Jejak dan LANGKAH Indahnya Bundaran Smart terletak pada sisinya yang dilengkapi light box verti- kal bermotif sarung dari semua etnik yang di Kabu- paten Matra. Karena memang kabupaten penghasil sawit dikenal sebagai miniaturn- ya Indonesia. Hampir semua suku yang ada di nusantara ini bersatu di “Bumi Vova Sanggayu.” Tidak menyesal memang berlama-lama di Bundaran Smart Kota Pasangkayu, in- dah diterpa angin laut dari arah Selat Makassar. Na- mun perut mulai “dangdutan” di sana ada Bakso Presiden Bundaran Smart lengkap dengan aneka minum segar, Ice Cincau Bundaran Smart. Sekali mencoba, pasti berk- sesan, lidah dimanjakan den- gan layanan yang sangat fa- M Rushan Rusli, Berkarier, Bebisnis Menduniakan Bundaran Smart Mengunjungi Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Sulawesi Barat (Sulbar), serasa tidak lengkap kalau tidak kongkow-kongko di Bundaran Smart, ikon Kota Pasangkayu. Bundaran Smart ini adalah salah karya dari Bupati Ir H Agus Ambo Djiwa untuk mempercantik ibu kota kabupaten paling ujung utara Sulbar ini. miliar Siapakan dibalik usaha kuliner yang cukup populer di Matra itu. Hampir semua pengguna Media Sosial (Medsos) khususnya face- book mengenal dengan baik M Rushan Rusli, ia adalah pemilik dan pengelola usaha tersebut. M Rushan Rusli, selain mengelola usaha kuliner, se- hari-harinya pria kelahiran 28 Desember 1976 adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kab Matra. Maka tepat- lah kalau sosok ayah dari Muh Mursidan Baldan Rushan dan Sakira Aftani Rushan disebut PNS Wirausaha. “Saya memulai usaha ini dari bawah dengan modal yang tidak terlalu besar. Na- mun bertekad memajukannya dengan niat yang tulus dan memohon ridha dari Allah SWT. Dalam mengelolanya kami senantiasa kedepank- an pelayanan yang familiar kepada semua pengunjung yang datang. Hasilnya, Bak- so Presiden dan Ice Cincao Bundaran Smart, bisa ek- sis sampai sekarang,” papar Rushan. M Rushan Rusli yang akrab juga disapa Pak Aco adalah fesbuker sejati, ia mema- sarkan dan mempopulerkan usahanya tersebut di Med- sos. Tak urung pula, Bunda- ran Smart ikut terpublish secara maya ke belahan dun- ia dimana jaringan internet terjangkau. Meskipun telah berhasil dalam usahanya dan mendun- iakan ikon Kota Pasangkayu, Pak Aco tetap saja mer- endah. Katanya ia masih ter- us ingin belajar dan bekerja secara ikhlas. Ia juga ka- takan, apa yang telah dicapa- inya tersebut tidak terlepas dari dukungan pemerintah setempat, khususnya bapak Bupati Matra, Ir. H. Agus Ambo Djiwa, MP, serta Kepa- la Dinas PU Matra, Budian- syah. ST. “Terima kasih kepada beli- au-beliau tersebut yang tel- ah memberikan dukungan dan ruang bagi saya dan keluarga untuk berusaha,” tambahnya. Pak Aco katakan kalau apa yang telah dicapainya seka- rang tidak bisa dilepaskan dari dukungan “kepala staf- nya.” Siapa lagi kalau bukan mantan pacarnya, Jusniati, sang istri tercinta. (LS) Ibarat anjing menggonggong kafila berlalu, Budiansyah tetap saja melaju mengemban amanah yang dipercayakan kepadanya. Ia senantiasa bekerja dengan baik, sebagaimana mestinya. Karena memang kemampuan dan profesionalismenya sudah se- suai dengan bidang tugas Satuan Kerja Perangkat (SKPD) yang dipimpinnya. Tak salah, Bupati Matra, Ir. H. Agus Ambo Djiwa, MP menempatkannya pada posisi tersebut. Sosok Budiansyah, muda, enerjik serta inovatif memberi dinamika tersendiri bagi Dinas PU Matra. Ia juga adalah pimpinan berdimensi dua bagi para bawahannya, menempatkan diri sebagai atasan dan orang tua, sekali waktu adalah teman diskusi yang hangat dan menyenangkan. Berlatar belakang Sarjana Teknik, Budiansyah mampu mem- buat Dinas PU Matra semakin optimal dalam, untuk tahun 2017 ini, SKPD teknis ini mendapat gelontoran Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negera (APBN) yang cukup besar. Ini adalah angin segar bagi Matra untuk se- makin mengoptimalkan infrastruktur, hingga kabupaten yang terkenal dengan sawitnya ini bisa semakin maju. Pengalaman Budiansyah di bidang ke-PU-an, memang tidak diragukan. Karena alumni Teknik Sipil Universitas Muslim In- donesia (UMI) ini sudah berkarier dari awal. Pada tahun 2010, ia adalah Kasubag Program Dinas PU Matra , kemudian menjadi Kasubag Program dan Keuangan hingga Januari 2011. Kemudi- an pada tahun 2013 menjadi Kepala Bidang Bina Marga hingga jadi Sekretaris Dinas PU tahun 2016 kemarin. Selanjutnya diamanahkan untuk menjadi Plt Kadis PU Matra. Dalam riwayat kependidikannya, Budiansyah banyak menim- bah pendidikan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Ia adalah alumni SDN Kameraya tahun 1988. Tamat SMP Frater Kendari 1991, SMA Negeri Kendari 1994. Kemudian ia terbang ke Kota Daeng untuk kuliah di Kampus Biru UMI dan selesai tahun 2002 pada jurusan teknik sipil di universitas yang didirikan oleh A.R. Basalamah ini. Selain itu pendidikan formal, Budiansyah telah menem- puh jenjang pendidikan karier sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Ia telah Pendidikan dan Latihan (Diklat) Prajabatan Golongan III di Lembaga Administrasi Negara (LAN) pola 136 jam. Diklat Pim IV LAN/285 jam serta Diklat Pim III LAN/360 jam. (Litbang LS) Budiansya, ST, The Right Man on The Right Job Ketika pucuk-pucuk bambu menjulang ke langit, tentu an- gin semakin kencang menerpanya. Hukum alam yang tidak dapat dipungkiri. Begitulah sejak 27 Juli 2016, Budian- syah diposisikan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Sulawesi Barat (Sulbar). Banyak yang meragukan kemampuan pria kelahiran Pakajene 2 Agustus 1975 silam ini. Tidak sedikit pula yang menberinya kritik tajam yang menghentak. lenterasulawesi.blogspot.com Ucapkan Dirgahayau Kabupaten Matra (Pasangkayu) ke-14 Budiansya, St dan staf pada kegiatan Jumat bersihM. Rushan Rusli dan keluarga
  • 12. Sedih, Fasilitas Jalan di Pipikoro Minim? 1212 Regional - SULTENG Akibat tidak memiliki jalan untuk kendaraan masuk ke wilayah itu, sejumlah mas- yarakat pun mengalami ban- yak kesulitan, terutama da- lam mengevakuasi warga yang sakit. Hal ini diungkapkan oleh Yustian Iss, salah satu war- ga Kecamatan Pipikoro. Yus- tian mengatakan, sampai saat ini masyarakat belum pernah Warga Kecamatan Pipikoro, Kabupaten Sigi , sampai saat ini belum merasakan adanya perbaikan maupun pembangunan infrastruktur khususnya akses jalan penghubung antar wilayah dari Pemerintah Daerah. marasakan adanya akses jalan ke wilayahnya. Menurutnya, pihak keca- matan maupun desa sudah pernah mengajukan kepada Pemerintah Daerah, namun sampai saat ini belum ada tin- dak lanjut dari pemerintah. Bahkan lanjut Yustian, tahun kemarin anggota DPRD juga sudah pernah turun langsung melihat melihat kondisis ak- ses jalan di Kecamatan Pip- ikoro. Akan tetapi harapan masyarakat terhadap anggota DPRD belum juga juga ter- jawab. “ Sampai saat ini belum ada perbaikan, namun kami tetap menunggu dan bersabar, se- moga pemerintah bisa ter- setuh hatinya untuk melaku- kan pembangunan akses jalan,” jelasnya kepada wartawan se- lasa belum lama ini. Dikatakan Yustian, (3/1/2017) silams, karena ti- dak adanya akses jalan untuk kendaraan masuk ke Wilayah Kecamatan Pipikoro, seo- rang warga yang jatuh sakit terpaksa digotong oleh mas- yarakat lainnya dengan alat seadanya, untuk dievakuasi atau dirujuk ke rumah sakit. Untuk itu, Yustian berharap di tahun 2017 ini, pemerintah menganggarkan untuk melaku- kan pembangunan jalan di wilayah tersebut. Sementara itu ketua komisi III DPRD Sigi, Torki Ibrahim Turra mengaku bahwa pada 2015 dan 2016 pemerintah sudah menganggarkan sejum- lah dana untukpengerjaan di Wilayah Kecamatan Pipikoro. “tahun 2015 dianggarkan 23 Miliar dan di 2016 kalau ti- dak salah 10 Miliar lagi. Tidak mungkin mobil belum masuk di pipikoro,” ungkapnya. Akan tetapi kenyataann- ya, sampai detik ini penger- jaan itupun belum sama sekali dilakukan. (Kontribusi,Fery/Ardi/LS) Kendaraan tidak bisa, warga sakit terpaksa ditandu Bocah malang ini hidup bersama keluarga yang ekonominya pas-pasan, namun Abd Ahad tetap selalu ceria walaupun pen- yakit tumor yang di deritanya sangat memberatkan. Pantau jurnalis setempat, Ahad kadang matanya berkaca menitikan air yang membasahi pipinya, menahan deritanya. Sesekali diu- sap oleh ayah dan ibunya yang selalu setia menemani. Tumor yang diderita Ahad persis di rahangnya tersebut terus membesar membuat dirinya kehilangan keceriaan se- bagai seorang anak untuk bermain bersama teman-teman, sudara-saudara maupun kedua orang tuanya. Apalagi kedua orang tuanya termasuk orang yang kurang mampu. Ayahnya buruh pembuat batu merah berpenghasilan tidak menentu. Keluarga orang tua Ahad ini tinggal di gubuk reot bersama tiga anaknya di tengah himpitan ekonomi. Ini membuat kedua orang tua Ahad tidak mampu untuk membawa anaknya bero- bat sampai tuntas. “Anak kami Ahad mengidap tumor sejak lahir, awalnya hanya benjolan kecil yang ada di antara leher dan dagu. Namun la- ma-kelamaan benjolan tersebut menjadi besar seperti saat ini, dan kami tidak tahu penyakit apa sebenarnya yang dideri- ta anak kami ini,” kata Saima dengan nada sedih ditemui war- tawan Rabu (15/3/2017) lalu. Meurut Saima, Ahad beberapa minggu lalu sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Umum Anutapura selama tiga hari lalu dirujuk ke RS Undata. Setelah lima hari dirawat RS Undata, anaknya terseebut kembali dirujuk ke RS yang ada di Makas- sar. Tetapi keterbatasan biaya, Abd Ahad pun dibawa pulang kerumah. “Barulah kami mengetahui kalau Ahad mengidap tumor ga- nas, itu dari hasil pemeriksaan yang dilakukan dokter,”terang Saima. Dikatakan pula oleh Saima, kalau selama dirumah ia dibantu beberapa tetangga dan aparat desa setempat sedang men- gurus BPJS kesehatan. Setelah itu Abd Ahad baru dirujuk ke RS yang ada di Makassar. “Anak kami kita rawat di rumah saja dulu sambil kumpul uang untuk pengobatan lagi, dan kami juga sangat berterimakasih pada masyarakat yang sudah peduli dan sayang sama anak kami Ahad. Banyak yang datang di rumah ini untuk melihat dan membantu, pemerintah desa juga berupaya membuatkan surat keterangan kurang mampu untuk pembuatan BPJS, demikian juga Pemda Sigi melalui ketua PKK Kabupaten, yang juga Istri Bupati Sigi Moh Irwan Lapatta dan wakil Bupati Paulina,” un- gkap Saima. Kini Ahah terbaring di rumah sangat tidak layak dengan ukuran sekira 3 x 3 meter, beratapkan rumbia. Untuk tidur Saima bersama istri dan tiga anaknya hanya memiliki satu kasur dengan memakai kelambu, sehingga ruang tamu menjadi satu dengan tempat tidur. Dapurpun hanya berukuran 1 x 3 meter yang bersebelahan dengan kamar mandi, yang disekat dengan sebuah kain. (Kontribusi Ardi/tim/LS) Abdul Ahad, anak terakhir dari tiga bersaudara dari pasangan Saima (43) dan Ronawati (29) yang tunawicaraa. Baru, warga Kalukubula, RT 002 RW 008 Jalan Lando Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawe- si Tengah (Sulteng). Boca berusia 1 tahun 2 bulan menurut diagnosa medis menderita rhabdomyoma (tumor ganas) di regio mandibula atau di dagu. Derita Bocah Ahad, Penderita Tumor Ganas Bocah Abdul Ahad dalam pangkuan bapaknya Ketahui juga beberapa gaya sehari-hari di era modern ini justru membahayakan kesehatan. Apabila kebiasaan buruk ini terus-menerus dilakukan, maka akan memberikan dampak buruk bagi tubuh nantinya. 1. Meminum Terlalu Banyak Air Untuk manusia, memang direkomendasikan alias disarankan untuk meminum sebanyak 2 liter air dalam 1 hari, atau sama dengan 8 gelas dalam sehari. Dengan asupan air yang cukup, maka tu- buh akan terhidrasi dan bisa mencegah beberapa penyakit, seperti penyakit ginjal, mood mening- kat dan juga sistem pencernaan tubuh juga men- jadi lancar. Akan tetapi, hal ini berbanding terbalik dan berbahaya apabila Anda terlalu berlebihan atau terlalu banyak mengonsumsi air putih. Anda bisa mengalami keracunan air. Keracunan air atau biasa disebut dengan nama hiper hidrasi ini adalah suatu gangguan fatal yang terjadi pada fungsi otak yang menjadi aki- bat dari adanya ketidakseimbangan elektrolit di dalam tubuh hingga batas tak aman yang ditim- bulkan oleh adanya hidrasi yang berlebih. 2. Menggosok Gigi Setiap Sehabis Makan Jika Anda adalah salah satu orang yang terob- sesi dengan kesehatan dan kebersihan, maka bi- asanya Anda juga tak luput dari 1 masalah ini. Mulai sekarang, kurangi untuk menggosok gigi secara berlebih. Hal ini dikarenakan, ada juga makanan atau minuman yang di dalamnya ter- kandung sitrus, cola, yang bisa membuat enamel gigi Anda menjadi lebih lunak. Enamel yang lunak ini bisa berakibat buruk bagi gigi, yang nantin- ya lapisan dibalik gigi menjadi terkikis dan tidak sehat. 3. Duduk Terlalu Tegak Memang, dalam pelajaran Sekolah Dasar, kita harus duduk dengan benar dan baik, tidak boleh terlalu bungkuk atau terlalu ke samping. Apabila kita perhatikan, di Sekolah Dasar juga tidak mengajarkan kita untuk duduk dengan tegak, melainkan duduk dengan benar dan baik. Berdasar dari sebuah studi yang diungkap, apabila duduk tegak (atau 90 derajat) bisa ber- bahaya apabila dalam jangka panjang. Duduk yang direkomendasikan atau terbaik adalah menyan- dar ke belakang, dengan kemiringan 135 derajat. 4. Menggunakan Pembersih Tangan Tidak sedikit orang yang menggunakan pem- bersih tangan, seperti contohnya pelembab. Akan tetapi, segera hindari mulai sekarang ini. Bahan aktif yang terkandung di dalamnya, ada- lah triclosan yang bisa membunuh bakteri baik yang ada di tangan Anda dan juga malah bisa membuat bakteri kebal antibiotik tumbuh di tangan. (int/LS) TIPS Untuk PEMBACA Ada 4 Kebiasaan Yang diAnggap baik, Ternyata Buruk?
  • 13. Bu, Ini Sedikit Cabe Untuk Bumbu! 1313Metro MAKASSAR Sebelum menanam war- ga kota perlu “bumbu cabe.” Cabai atau cabai merah itu adalah buah dan tumbuhan an- ggota genus Capsicum. Buahn- ya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, ter- gantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai pen- guat rasa makanan. Hampir semua meja makan di nusan- tara tidak lengkap terhidang tanpa olahan masakan cabe.l dari semua hidangan yang ada. Meskipun sedikit dalam hi- dangan, rasa dan aromanya menyengat. Itulah yang dike- nal dari bumbu dapur yang satu ini. Saking khasnya pedas cabai, seorang fisikawan ber- Trend cabe di Kota Makassar mencuat akhir 2016 setelah Walikota Danny Pomanto canangkan penanaman massal sebagai momentum percepatan pelaksanaan program Badan Usaha Lorong (Bulo) di sel, uruh kecamatan yang ada di kota Makassar. Pada puncaknya nanti secara berjamaah pada Januari 2017 silam warga kota mulai menanam. nama Wilbur Scoville meneli- ti kadar kepedasan buah ber- warna merah menyala ini. Rasa pedas cabai akibat kandungan zat disebut cap- saicin, suatu bahan kimia yang merangsang ujung saraf penerima pedas di lidah. Oleh Wilbur Scoville, yang mengembangkan Tes Organo- leptic Scoville pada 1912 un- tuk menguji kadar kepedasan tersebut. Pada percobaan awalnya, cairan ekstrak cabai dicam- purkan dalam air gula sehing- ga ‘pedasnya’ tidak lagi dapat dideteksi oleh sebuah panel penguji (biasanya lima orang). Tingkat pencampurannya itu memberikan ukuran bagi skala Scoville, sesuai nama peneliti cabe ini. Jadi cabai manis yang tidak mengandung capsaicin sama sekali, pada skala Scoville nilainya nol. Artinya rasa pe- das tidak ditemukan bahkan ketika cairan itu belum dicam- purkan. Sebaliknya, cabai yang paling pedas, seperti misalnya cabai Habanero, mempunyai peringkat 300.000 atau leb- ih. Hal ini menunjukkan bahwa ekstraknya harus dicampur- kan 300.000 kali lipat sebe- lum capsaicin yang hadir di dalamnya tidak terasa lagi. Dalam perkembangan uji kepedasan cabai, belakangan kromatografi cair berperfor- ma tinggi (HPLC) (juga dikenal sebagai “Metode Gillett”) kini telah memungkinkan pering- kat Scoville ditentukan den- gan ukuran langsung capsaicin dan bukan dengan menggu- nakan rasa. Meskipun cabai pedas, seo- rang wanita, Anandita Dutta Tamuly , berumur 28 tahun dari India, tercatat sebagai pemegang rekor dunia me- makan cabai terpedas seban- yak 51 biji. “Tamuly benar-benar me- makan 51 cabai dengan ka- dar satu juta scoville unit (satuan ukuran tingkat kepe- dasan cabai). Cabai ini di In- dia memiliki nama lokal “bhut jolokia”. Saking pedasnya jika ada orang yang belum pernah memakan cabai ini, maka bisa dipastikan akan memiliki ma- salah perut,” seperti di tulis VIVA news. (sumber: wikipedia.org/LS) Gaya humastik dari Sang Walikota yang akrab disapa DP ini terungkap setelah sejumlah pengguna media so- cial (medsos) membagikan foto Pomanto yang sementara abbaguli. Ratusan netizen lain member like dan komentar serta foto itu di-share kemana-mana pasca di-upload, Jumat (27/01/2017) silam. Fesbuker Febri Wiko member komentar. “Andalangku memang, hehehe. Sukseski terus pak. Bermain tidak pernah terlepas dari proses pertumbuhan anak. Semoga anak-anak Makassar selalu di jalan yang positif apalagi dalam dunia bermain. Itu kemudian dikomentari pula oleh Tria Pomanto. “Ini mi salah satu kegiatannya anak lorong- na Makassar waktu masih kecil, pitappa ki (jitu-ki, red).” Kemudian netizen lain, Ridwan Fawallang komentari pula. “Manccatongi (pintar-ki) pak DP.” Disambung kemudi- an Chimoel Aisyah Husain. “Andalangku, salamaki pak. Sehat-sehatki selalu,” Terus ditimpali Sabaruddin. “Inni arena (namanya, red) a’baguli (main kelereng, red). Lalu Yunda Yuyun tuliskan komentar pula. Mantap pak waliko- ta Makassar, salut ngeliatnya.” (Metrobiring/LS) Wow Kreen, Walikota DP Abbaguli Bersama Anak- Anak Lorong Betul betul Anak Lorongna Mangkasara, itulah Ir. H. Moh. Ramdhan Pomanto, Walikota Makassar. Untuk member apresiasi pada anak-anak lorong yang main kel- ereng iapun ikut menjentik bola-bola kaca itu. Tentang Foto Wajah Kereen Wali Kota Danny Pomanto Tak banyak yang tahu, so- sok di balik foto-foto keren Walikota Makassar Ramadhan Pomanto atau Danny Pomanto. Yah, ternyata di balik foto keren Walikota berkacama- ta tersebut,terdapat pho- tografer ganteng dan masih muda. Ialah Ari Hanggara (32) pemuda kelahiran Be- litung 1985. Ari sapaannya, merupakan satu dari empat Photografer di Bagian Humas Pemerintah Kota Makassar, yang lebih sering nempel dengan Waliko- ta Danny kemanapun pergi. “Lebih sering nempel pak Wali. Stand by di rujab kalau pagi, dan kalau pak Wali sudah keluar,saya juga ikut,” ujar Ari kepada tribun-timur.com. Ari sendiri sudah bergabung di Pemerintah kota Makas- sar bagian kehumasan sejak 2008, kepemimpinan Ilham Arief Sirajuddin lalu berlan- jut jadi Photografer Walikota Danny, dan sampai saat ini ma- sih berstatus honorer. (sumber: tribunnews.com/LS) Ir. H. Moh. Ramdhan Pomanto Walikota DP “Abbaguli” bersama anak-anak lorong Ini cabe betulan, bukan cabe-cabean
  • 14. 1414 Trend & INSPIRASI Seperti di-posting dalam wall personal facebook (PF) Arif Harian Rakyat Sulsel, Selasa (14/03/2017). “Dong- gala di hebohkan dengan ke- datangan pria asal India, pria ini nekat pergi ke Negara Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah letaknya di Kabupat- en Donggala untuk mencari kekasih hatinya yang berke- nalan di media social. Pria ini menunggu kekasi hatinya di depan SDN bertingkat Dong- gala. Namun kekasih hatinya tak kunjung datang, pihak ke- polisian membawa pria itu ke Pada sebuah bank terjadi penggarongan. Perampok berte- riak kepada semua orang yang ada di bank tersebu. ”Jangan bergerak. Uang dalam bank semuanya adalah mi- lik negara. Hidup anda adalah milik anda.” Semua orang di bank kemudian tiarap. Hal ini disebut mind changing concept – merubah cara berpikir. Semua orang berhasil merubah cara berpikir dari cara yang bias. Ini menjadi cara yang kreatif dan mutakhir. Salah satu nasabah yang seksi mencoba merayu perampok. Tetapi malah membuat perampok marah dan berteriak. ”Yang sopan mbak! Ini perampokan bukan perkosaan!” Hal ini disebut being professional, bertindak professional. Fokus hanya pada pekerjaan sesuai prosedur yang diberi- kan. Setelah selesai merampok bank mereka kembali ke rumah. Perampok muda yang lulusan MBA dari universitas terke- nal berkata kepada perampok tua yang hanya lulusan SD. ”Bang, sekarang kita hitung hasil rampokan kita.” Perampok tua menjawab. ”Dasar bodoh, uang yang kita rampok banyak, repot menghitungnya. Kita tunggu saja beri- ta TV, pasti ada berita mengenai jumlah uang yang kita ram- pok.” Hal ini disebut experience – Pengalaman. Pengalaman leb- ih penting daripada selembar kertas dari universitas. Sementara di bank yang dirampok, si manajer berkata kepada kepala cabangnya untuk segera lapor ke polisi. Tapi kepala cabang berkata, ”Tunggu dulu, kita ambil dulu 10 milliar untuk kita bagi dua. Nanti totalnya kita laporkan sebagai uang yang diram- pok.” Hal ini disebut swim with the tide – ikuti arus. Mengubah situasi yang sulit menjadi keuntungan pribadi. Kemudian kepala cabangnya berkata. “Alangkah indahnya jika terjadi perampokan tiap bulan.” Hal ini disebut killing boredom - menghilangkan kebosa- nan. Kebahagiaan pribadi jauh lebih penting dari pekerjaan anda. Keesokan harinya berita di TV melaporkan uang 100 mil- liar dirampok dari bank. Perampok menghitung uang hasil rampokan. Para perampok sangat murka. “Kita susah payah merampok cuma dapat 20 milliar, orang bank tanpa usaha dapat Rp. 80 milliar. Lebih enak jadi per- ampok yang berpendidikan rupanya.” Hal ini disebut sebagai knowledge is worth as much as gold – pengetahuan lebih berharga dari pada emas“. Dan di tempat lain manajer dan kepala cabang bank tersenyum bahagia karena mendapat keuntungan dari peram- pokan yang dilakukan orang lain. Ini disebut sebagai seizing opportunity – berani mengambil risiko. Selamat mencermati kisah diatas, Meski mengandung hu- mor namun ada poin-poin yang bisa kita tangkap. (Metrobiring/LS) polsek donggala.” Arif Harian Rakyat Sulsel kemudian menambahkan info- nya itu dengan tulis lagi. “Akh- irnya pria asal india yang relah datang jauh-jauh ke kabupat- en donggala untuk mencari kekasih hatinya, sekarang be- liau itu sdh menemukan cinta sejatinya di RSUD.” Spot info medsos ini kemu- dian direspon cepat sejumlah netizen lain dengan komen- tar-komentar menawan. In- dra Anwar tuliskan. “Menarik ini.” Lalu bergulir ke komen- komen yang lain. Fathur Attul Rahman. “Rugi perempuannya kalau tidak mau.” Ditimpali kemudian pemilik postingan, Arif Harian Rakyat Sulsel. “Hahahaha.” Pertemuan cinta dua negara itu memang cukup melodera- ma, karena, sang perempuan asal Donggala sedang terbar- ing di RSUD setempat. Namun Sang India tak menyerah, di- apun menemui pujaan hati di pembaringannya. Waow waow, demi cinta. (LS) Waow, Katanya: “Samjha Rahi Hai Ye Dooriyan, Teri Meri Nazdeekiyaan” Kalau cinta sudah menggelora kayak kawah Gunung Semeru, jangan harap jarak menjadi penghalang. Itulah pengembaraan sebentuk asmara yang berlayar dari tepian Sungai Gangga, India sana menuju Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) sini. Kalau dalam bahasa sononya, “Samjha Rahi Hai Ye Dooriyan, Teri Meri Nazdeekiyaan, dalam bahasa sininya, “Jarak diantara kita mem- buatku mengerti kedekatan antara kita.” Fantastik bro bro bro? Artikel di-copy pate (copas) dari wall akun facebook Arlan Pasajo. Telah diedit karakternya untuk menye- suaikan dengan narasi bacaan. Sangat inspiratif dan menarik. Sebuah Cerita Fungky dari Kisah Perampokan Bank? Pulau ini berbentuk seperti huruf “K,” sehingga sangat mu- dah dikenali. Di Sulawesi juga terdapat karya sastra terpan- jang di dunia, I La Galigo merupa- kan karya sastra kuno yang ber- asal dari suku Bugis, yang saat ini diakui dunia sebagai karya sastra terpanjang di dunia yang sebel- umnya dipegang oleh Mahabhara- ta Di Sulawesi pula, tepatnya di Kabupaten Soppeng. terdapat kawanan kelelawar di dalam kota. Padahal biasanya,- binatang malam ini menyukai tempat yang sunyi dan gelap untuk beristirahat, seperti gua. Tetapi di Soppeng, kelel- awar-kelelawar itu bergelantungan di atas pohon-pohon yang berada di ten- gah-tengah kota yang ramai akan lalu lalang kendaraan bermotor. Ratusan kelela- war tersebut tetap tidak merasa ter- ganggu akan ke- hadiran manusia. Masyarakat sop- peng percaya bahwa jika semua kelelawar tersebut meninggalkan tempat tersebut, maka ini menja- di pertanda akan datangnya ben- cana. Pemerintah soppeng turut memperlihatkan kepeduliannya terhadap ciri khas daerah terse- but dengan melarang setiap orang untuk memburu kelelawar-kelela- war tersebut. Sisi menarik lain, kawasan Karst terluas di di Indonesia, dan ter- luas kedua di Dunia terdapat di Sulawesi. Karst ini merupakan bentang alam yang unik yang memiliki banyak banyak manfaat, diantaranya bahan baku pembua- tan semen, dan juga kaya akan wisata alam dan tempat cadan- gan air, karena itu perlu kita lestarikan. Bentang alam karst Maros-Pangkep membentang dengan luas kurang lebih 43.000 hektar. ini menjadikan bentang alam kasrt yang ada di Sulawesi ini sebagai yang terbesar di In- donesia, dan terbesar kedua di dunia setelah kawasan karst yang ada di China. Pada Pulau Sulawesi pula, ter- dapat flora fauna yang unik yang merupakan daerah peralihan an- tara Asia dan Australia. Karena pulau ini berada di tengah-ten- gah Indonesia yang mana merupa- kan peralihan antara flora fauna Asia dan Australia. Ini menjad- ikan pulau Sulawesi memiliki flo- ra fauna yang unik seperti, Anoa, Kura-Kura, Paruh Betet, Tarsius, Burung Maleo, Babirusa, Kera Hi- tam . Perahu pinisi adalah satu keunikan lain dari Sulawesi. Merupakan perahu khas asal Bugis-Makassar yang digunakan para pelaut Bugis-Makassar un- tuk berlayar keliling dunia. Per- ahu tradisional ini diyakini telah ada sejak berabad-abad lalu yang memiliki kisah yang menarik. Itulah beberapa keunikan yang terdapa di Sulawesi, semoga bisa menjadi referensi untuk berkun- jung atau sekedar ingin tahu ten- tang Sulawesi. (int/LS) Unik dan Khas dari Pulau Sulawesi Pulau Sulawesi, salah satu pulau besar di Indonesia. Berada di tengah-tengah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Memiliki beraneka ragam warisan alam dan budaya yang melimpah, serta memiliki keunikan yang khas. Pria India ke Donggala (Sulteng) temui pujaannya Ilustrasi
  • 15. 1515ADVERTORIAL Mengucapkan Dirgahayu Kabupaten Mamuju Utara Yang ke-14 Mengucapkan Dirgahayu Kabupaten Mamuju Utara Yang ke-14 Kabupaten Mamuju Utara Yang ke-14Kabupaten Mamuju Utara Yang ke-14 Kabupaten Mamuju Utara Yang ke-14Kabupaten Mamuju Utara Yang ke-14 Joni Banne Tonapa Ketua Erwin Chandra Bendahara Wawan Sekretaris Arham Alam Busthaman Ketua Andi Aswan Sekretaris Mustakim Lahuda Bendahara Bupati Mamuj Utara, Ir. H. Agus Ambo Djiwa didampingi Kepala Dinas PU meninjau pembangunan Jembatan Merah Salunggabo di Kecamatan Pasangkayu Kepala BAPPEDA Mamuju Utara, Firman, S.PI, MM meninjau lokasi tambak udang vaname di Kecamatan Tikke Raya Pasar Smart di Kota Pasangkayu, salah satu pusat kegiatan perekonomian di Kabupaten Matra Bupati Mamuj Utara, Ir. H. Agus Ambo Djiwa dan Wakil Bupati, Drs. Muh. Saal serah terimah dan peresmian Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R Bertempat di Flores Ballroom, Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (03/04/2017) lalu, Bupati Pasangkayu (Matra) terima Governance Award 2017 dari Menteri Desa, PDT dan Transimigrasi, Eko Putro Sanjojo, M.BA.
  • 16. 1616 Lensa PasangkayuLensa Pasangkayu Bupati , Ir. H, Agus Ambo Djiwa, MP. didamping, Wakil Bupati, Drs. H.M Saal dan Sekda, Drs. H. M. Natsir, MM. serahkan piala dalam penutupan STQ tingkat Kab. Matra Bupati , Ir. H, Agus Ambo Djiwa, dan Wakil Bupati, Drs. H.M Saal datangi Kantor P2KP Pasangkayu untu membayar pajak dan memberi contoh pada masyarakat untuk taat pajak Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Firman, S.PI, MM pimpin rapat terkait penyususunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), Budiansya, ST, dampingi tim dari Kementerian PU-PR dalam rangka revitalisasi Pantai Pasangkayu Bupati, Ir, H, Agus Ambo Djiwa, MP, dengarkan penjelasan Plt Kadis PU, Budiansya, ST, terkait penyelesaian Jembatan Merah Pasangkayu (JMP) Tiga ikon Kota Pasangkayu, Masjid Madaniah, Bundaran dan alun-alun Smart serta Jembatan Merah Pasangkayu (JMP) untuk menambah fasilitas publik dan perindah pusat pemerintahan di Kabupaten Mamuju Utara (Kabupaten Pasangkayu)