Dokumen tersebut membahas tentang jantung bocor, yaitu kelainan bawaan dimana terdapat lubang pada sekat jantung yang menyebabkan terjadinya kebocoran. Penyebabnya dapat berupa faktor genetik, lingkungan, dan infeksi selama kehamilan. Gejalanya berupa kesulitan bernafas, bibir biru, dan lelah saat menangis. Pemeriksaan yang dapat dilakukan antara lain EKG, rontgen dada, dan e
1. Apakah jantung bisa bocor ?
dr.Karina Niken Pratiwi, dr. Ardhia Kusuma Putri
Jantung bocor suatu istilah yang sering digunkan untuk
menggambarkan kelainan jantung bawaan dengan adanya
lubang pada sekat pada ruangan jantung. Sehingga seolah
olah terdapat kebocoran di dalam jantung. Kelainan ini
dapat dideteksi sejak lahir ataupun baru timbul setelah
beberapa hari-minggu kelahiran, tidak jarang pula jantung
bocor ditemukan pada saat pasien sudah balita maupun
remaja.
Menurut beberapa penelitian, penyebab kebocoran jantung
disebabkan adanya mutasi genetik, faktor lingkungan,
penyakit yang terjadi selama kehamilan, dan infeksi pada
kehamilan yang menyebabkan adanya gangguan saat proses
pembentukan jantung di 3 minggu pertama awal kehamilan.
Beberapa jenis kebocoran jantung menyebabkan gejala yang
serius saat bayi lahir, namun pada kebocoran yang kecil
kadang kebocoran tidak terdeteksi dan akan ditemukan
hingga usia remaja bahkan dewasa. Di negara maju semua
bayi akan diperiksa kadar oksigennya dengan alat yang
simpel dan tidak invasif, adanya kelainan pada pemeriksaan
ini dapat memberitahukan apakah ada kelainan pada
jantung bayi atau tidak secara sederhana. Jika ada
kecurigaan, biasanya dokter akan melakukan rekaman
jantung untuk memastikan kembali adanya kelainan pada
jantung bayi.
Pada kebocoran jantung yang ditemukan pada bayi atau
balita biasanya gejala yang sering ditemukan adalah anak
akan tampak mengalami kesulitan bernafas (nafas jenis
tersengal-sengal), tampak biru terutama pada bibir, jari-jari
kuku yang semakin memberat saat menangis ataupun
aktifitas. Selain itu anak juga dapat terihat sering jongkok
saat setelah aktvitas, kesulitan makan. Saat menyusui sering
2. terputus – putus dan seringnya anak terkena demam, batuk
dan pilek juga merupakan gejala yang terlihat pada
kebocoran jantung.
Beberapa serangkaian pemeriksaan yang dilakukan pada
kecurigaan jantung bocor yaitu : pemeriksaan fisik yang
dilakukan oleh dokter termasuk pemeriksaan bunyi jantung
yang didengarkan oleh dokter melalui stetoskop, rekam
jantung (EKG), foto rontgen dada, ekokardiografi, dan
kateterisasi jantung. Pada saat kateterisasi, dapat juga
dilakukan reparasi terhadap kebocoran jantung.
Kebocoran pada jantung biasanya diatasi dengan operasi
untuk menutup lubang pada daerah yang mengalami
kebocoran, namun pada beberapa kondisi yang bergantung
kepada usia bayi, luas kebocoran pada jantung maka lubang
yang menyebabkan kebocoran dapat juga menutup dengan
sendirinya. Untuk memastikan kondisi anak dan langkah
terapinya maka anak perlu diperiksakan pada dokter
spesialis jantung anak.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada kondisi anak
yang mengalami kebocoran jantung yaitu dengan menjaga
keseharan gigi dan mulut karena mereka sangat rentan
terhadap infeksi yang mengarah ke jantung. Selain itu
aktivitas fisik juga harus dijaga karena terdapat kondisi
mengenai batasan aktivitas fisik. terutama kebocoran
jantung yang terjadi pada wanita, perlu ditekankan keadaan
saat terjadinya menstruasi dan kehamilan, konsultasikan
kepada dokter jantung mengenai kondisi ini.
Kebocoran jantung merupakan suatu kondisi dimana
dibutuhkannya terapi yang berjalan secara kontinyu,
beberapa anak yang mengalami kondisi ini membutuhkan
pemeriksaan medis yang teratur sepanjang
pertumbuhannya hingga melewati usia dewasa. Hal ini
3. diperlukan untuk menjaga kesehatannya dan memperbaiki
kualitas hidup.
Sumber :
1. Patophyiology of Heart Disease, Leonard S. Lilly 5th ed
2011 hal 361 – 5
2. www.medicinenet.com/
3. www.kidshealth.org/parent/medical/heart/congenital
-heart-disease