SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
NORMALISASI
BASIS DATA
Basis Data
1
Normalisasi Basis Data (1)
 Normalisasi adalah proses pembentukan struktur basis data sehingga
sebagian besar ambiguity bisa dihilangkan.
 Tahap Normalisasi dimulai dari tahap paling ringan (1NF) hingga paling
ketat (6NF)
2
Normalisasi Basis Data (1)
 Biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF atau BCNF
(Boyce-Code Normal Form) karena sudah cukup
memadai untuk menghasilkan tabel-tabel yang
berkualitas baik.
3
ALASAN Normalisasi  Subtansi
 Adanya data yang menumpuk dalam satu DB.
 Anolami data (keanehan).
 Terjadi ambiguity / kebingungan sistem krn ada 2 data yg mirip.
 Terjadi kekeliruan/ kesalahan pemanggilan data dalam record/ tabel.
4
ALASAN Normalisasi  Teknis
1) Optimalisasi struktur-struktur tabel.
2) Meningkatkan kecepatan.
3) Menghilangkan pemasukan data yang sama.
4) Lebih efisien dalam penggunaan media penyimpanan.
5) Mengurangi redundansi/ duplikasi data.
6) Menghindari anomali (insertion anomalies, deletion anomalies,
update anomalies).
7) Integritas data yang ditingkatkan.
5
Normalisasi Basis Data (3)
 Sebuah tabel dikatakan baik (efisien) atau normal jika
memenuhi 3 kriteria sbb:
1. Jika ada dekomposisi (penguraian) TABEL (ENTITAS / ATRIBUT), maka
dekomposisinya harus dijamin aman (Lossless-Join Decomposition).
Artinya, setelah tabel tersebut diuraikan / didekomposisi menjadi tabel-tabel
baru, tabel-tabel baru tersebut bisa menghasilkan tabel semula dengan sama
persis.
2. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data
(Dependency Preservation).
3. Tidak melanggar Boyce-Code Normal Form (BCNF)
6
Normalisasi Basis Data (4)
 Jika kriteria ketiga (BCNF) tidak dapat terpenuhi, maka paling
tidak tabel tersebut tidak melanggar Bentuk Normal tahap
ketiga (3rd Normal Form / 3NF).
7
Functional Dependency (1)
 Functional Dependency menggambarkan hubungan attributes dalam
sebuah relasi.
 Setiap tahapan normalisasi akan diterapkan functional depedency dan
menjadi syarat untuk melakukan normalisasi.
 Suatu attribute dikatakan functionally dependant pada yang lain jika kita
menggunakan harga atribut tersebut untuk menentukan harga atribut
yang lain.
8
Functional Dependency (1)
 Simbol yang digunakan adalah “” untuk mewakili functional
dependency.
“” dibaca “secara fungsional menentukan ....”
9
Functional Dependency (2)
 Notasi: A  B
A dan B adalah atribut dari sebuah tabel. Berarti secara fungsional A
menentukan B atau B tergantung pada A, jika dan hanya jika ada 2 baris
data dengan nilai A yang sama, maka nilai B juga sama
 Notasi: A  B atau A x B
Adalah kebalikan dari notasi sebelumnya.
10
Functional Dependency (3)
 Contoh tabel nilai
11
NIS* Mata Pelajaran NamaSiswa NilaiHuruf
1711001 Fisika Andri Ferdian A
1711002 Elektro Nugraha Adi B
1711003 Matematika Danar Mardian A
1711004 Bahasa Indonesia Nurul Shoefi C
1711005 Agama Dera Dwi C
1711006 Bahasa Inggris Rahmat Setiawan B
1711007 PPKN Dimas Muhamad A
Functional Dependency (4)
 Functional Dependency dari tabel nilai
NIS  NamaSiswa
Karena untuk setiap nilai NIS yang
sama, maka nilai NamaSiswa juga
sama
12
Functional Dependency (4)
 Functional Dependency dari tabel nilai
{MataPelajaran, NIM}  NilaiHuruf
Karena attribut NilaiHuruf tergantung pada
MataPelajaran dan NIS secara bersama-
sama. Dalam arti lain untuk MataPelajaran
dan NIS yang sama, maka NilaiHuruf juga
sama, karena MataPelajaran dan NIS
merupakan key (bersifat unik).
13
Functional Dependency (5)
 Functional Dependency dari tabel nilai
NIS  NamaSiswa
MataPelajaran x NIS
NIS x NilaiHuruf
{MataPelajaran, NIM}  NilaiHuruf
14
BENTUK NORMAL PERTAMA (First
Normal Form - 1NF)
Tidak diperbolehkan adanya :
 Atribut yang bernilai banyak (Multivalued attribut). Contoh : Atribut hobi.
Seseorang mungkin bisa memiliki lebih dari 1 hobi.
 Atribut komposit atau kombinasi. (Atribut yang masih bisa diuraikan lagi).
Contoh : Atribut alamat  ada jalan/blok, kecamatan, kota/ kabupaten.
Jadi :
 Harga domain atribut harus merupakan harga atomik atau Atribut
sederhana
 Atribut sederhana ialah atribut yang tidak dapat dipilih lagi (1x pemakaian).
15
1NF
 Jika terjadi atribut bernilai banyak (Multivalued attribute) dan atribut
komposit. Hal pertama yang harus dilakukan ialah melakukan dekomposisi
tabel (baik entitas atau atribut).
 Menjadi atribut yang bernilai sederhana (Atomik).
 Pemecahan tabel bisa terjadi berulang – ulang sesuai kebutuhan.
16
Contoh (1) – Atribut bernilai banyak 17
NIS NamaSiswa Kelas Alamat
1711001 Anggun Ratna XI IPA 2 Jl. Pandawa No. 5 Gedebage, Kota Bandung
1711002 Rafi Budiman XI IPA 3 Perum Turtamulia No. 11 Soreang Kab.
Bandung
1711003 Tono Suratman XI IPA 4 Pondok Ciptamas No. 134 Cimahi Utara, Kota
Cimahi
1711004 Taufik Akbar XI IPS 1 Jl. Tatarningrum No. 28 Kotabaru
Parahyangan, Kab. Bandung Barat
1711005 Nisya Fina XI IPS 2 Jl. Zambrut No. 79 Ngamprah, Kab. Bandung
Barat
1711006 Lala Safitri XI IPS 3 Jl. Pancasila No. 12 Cimahi Selatan, Kota
Cimahi
Tabel tersebut tidak memenuhi 1NF dan perlu dilakukan Dekomposisi tabel
Contoh 1 – Dekomposisi 18
NIS NamaSiswa Kelas Alamat Jalan Alamat Kecamatan Alamat Kab/Kota
1711001 Anggun Ratna XI IPA 2 Jl. Pandawa No. 5 Gedebage Kota Bandung
1711002 Rafi Budiman XI IPA 3 Perum Turtamulia
No. 1
Soreang Kab. Bandung
1711003 Tono Suratman XI IPA 4 Pondok Ciptamas
No. 134
Cimahi Utara Kota Cimahi
1711004 Taufik Akbar XI IPS 1 Jl. Tatarningrum No.
28
Kotabaru
Parahyangan
Kab. Bandung
Barat
1711005 Nisya Fina XI IPS 2 Jl. Zambrut No. 79 Ngamprah Kab. Bandung
Barat
1711006 Lala Safitri XI IPS 3 Jl. Pancasila No. 12 Cimahi Selatan Kota Cimahi
Contoh (2) – Atribut komposit 19
NIS NamaSiswa Kelas Hobi
001 Ratu Shani XI IPS 2 Bernyani, berenang, memasak
002 Ahmad Falah XI IPS 3 Membaca, travelling, mancing
003 Fery Mulyadi XI IPS 4 Otomotif, futsal, balap sepeda
004 Resti Nurfadilah XI IPA1 Photographer, basket, hidroponik
005 Eka Pengestu XI IPA 2 Menggambar, menjahit, memahat
NIS NamaSiswa Kelas Hobi
001 Ratu Shani XI IPS 2 Berenang
002 Ahmad Falah XI IPS 3 Membaca
003 Fery Mulyadi XI IPS 4 Balap sepeda
004 Resti Nurfadilah XI IPA1 Hidriponik
005 Eka Pengestu XI IPA 2 Menggambar
HASIL DEKOMPOSISI
BENTUK NORMAL KEDUA (Second
Normal Form - 2NF) (1)
 Bentuk normal 2NF terpenuhi dalam sebuah tabel jika telah memenuhi
bentuk 1NF, dan semua atribut selain primary key, secara utuh memiliki
Functional Dependency pada primary key
 Sebuah tabel tidak memenuhi 2NF, jika ada atribut yang
ketergantungannya (Functional Dependency) hanya bersifat parsial saja
(hanya tergantung pada sebagian dari primary key)
20
BENTUK NORMAL KEDUA (Second
Normal Form - 2NF) (2)
 Jika terdapat atribut yang tidak memiliki ketergantungan terhadap primary
key, maka atribut tersebut harus dipindah atau dihilangkan.
 Ketergantungan fungsional X  Y dikatakan penuh jika menghapus suatu
atribut A dari X berarti Y tidak lagi bergantung fungsional.
 Ketergantungan fungsional X  Y dikatakan partial jika menghapus
suatu atribut A dari X berarti Y masih bergantung fungsional.
 Skema relasi R dalam bentuk 2NF jika setiap atribut non primary key A 
R bergantung penuh secara fungsioanl pada primary key R.
21
Contoh (1)
 Tabel berikut ini memenuhi 1NF, tetapi tidak termasuk 2NF
22
Contoh (1) 23
NIS NamaSiswa Alamat MaPel KodeMP Jam NilaiHuruf
001 Ririn Dwi Agustin Jl. Permata Fisika FS 3 C
002 Anggoro Nurcahyo Jl. Giok Biologi BI 2 A
003 Husni Sastramiharja Jl. Intan Sosiologi SO 3 B
004 Rita Rijayanti Jl. Berlian Sejarah SE 3 B
005 Caca Supriatna Jl. Zambrut PPKN PP 2 A
Tabel tersebut perlu didekomposisi menjadi beberapa tabel yang
memenuhi syarat 2NF
Contoh (2)
 Tidak memenuhi 2NF, karena {NIS, KodeMP} yang dianggap sebagai
primary key karena FD – nya :
{NIS, KodeMP}  NamaSiswa
{NIS, KodeMP}  Alamat
{NIS, KodeMP}  MaPel
{NIS, KodeMP}  Jam
{NIS, KodeMP}  NilaiHuruf
24
Contoh (4)
 Functional dependencynya sbb:
{NIS, KodeMP}  NilaiHuruf (fd1)
NIS  {NamaSiswa, Alamat} (fd2)
KodeMP  {MaPel, Jam} (fd3)
25
*fd = functional depedency
Contoh (5)
 Sehingga :
fd1 (NIS, KodeMP, NilaiHuruf)  Tabel
Nilai
fd2 (NIS, NamaSiswa, Alamat)  Tabel
Siswa
fd3 (KodeMP, MaPel, Jam)  Tabel Mata
Pelajaran
26
Contoh (6) 27
NIS KodeMP NilaiHuruf
001 FS C
002 BI A
003 SO B
004 SE B
005 PP A
NIS NamaSIswa NilaiHuruf
001 Ririn Dwi Agustin C
002 Anggoro Nurcahyo A
003 Husni Sastramiharja B
004 Rita Rijayanti B
005 Caca Supriatna A
KodeMP MaPel Jam
FS Fisika 3
BI Biologi 2
SO Sosiologi 3
SE Sejarah 3
PP PPKN 2
TABEL NILAI TABEL SISWA TABEL MATA PELAJARAN
BENTUK NORMAL KETIGA (Third
Normal Form - 3NF) (1)
 Bentuk normal 3NF terpenuhi jika telah memenuhi bentuk 2NF,
dan jika tidak ada atribut non primary key yang memiliki
ketergantungan terhadap atribut non primary key yang lainnya
(ketergantungan transitif).
28
BENTUK NORMAL KETIGA (Third
Normal Form - 3NF) (2)
 Untuk setiap Functional Dependency dengan notasi X  A, maka:
X harus menjadi superkey pada tabel
tersebut.
Atau A merupakan bagian dari primary
key pada tabel tersebut.
29
BENTUK NORMAL KETIGA (Third
Normal Form - 3NF) (3)
 Ketergantungan fungsional X  Y dalam relasi R dikatakan
bergantung transitif jika terdapat kumpulan atribut Z 
himpunan primary key R sehingga X  Z dan Z  Y.
30
Contoh (1)
 Tabel mahasis berikut ini memenuhi syarat 2NF, tetapi tidak memenuhi
3NF
31
Contoh (2)
 Karena masih terdapat atribut non primary key (yakni Kota dan
Provinsi) yang memiliki ketergantungan terhadap atribut non
primary key yang lain (yakni KodePos) :
KodePos  {Kota, Provinsi}
32
Contoh (3)
 Sehingga tabel tersebut perlu didekomposisi menjadi :
Mahasiswa (NIM, NamaMhs, Jalan, KodePos)
KodePos (KodePos, Provinsi, Kota)
33
Tabel Mahasiswa
Tabel Kode Pos
Contoh (4) 34
Contoh Lain (1)
Sebelum Normalisasi 1NF
35
Contoh Lain (2)
Setelah Normalisasi 1NF
Bentuk normalisasi 1 :
Suatu relasi memenuhi 1NF jika dan hanya jika setiap
atribut dari relasi tersebut hanya memiliki nilai tunggal
dalam satu baris atau record.
36
Contoh Lain (3)
Sebelum Normalisasi 2NF
37
Contoh Lain (4)
Setelah Normalisasi 2NF
Bentuk normalisasi 2 :
Suatu relasi memenuhi 2NF
jika dan hanya jika :
1) Memenuhi 1NF.
2) Setiap atribut yang
bukan kunci utama
tergantung secara
fungsional terhadap
semua atribut kunci dan
bukan hanya sebagian
atribut.
38
Contoh Lain (4)
Setelah Normalisasi 3NF
Bentuk normalisasi 3 :
Suatu relasi memenuhi bentuk
3NF jika dan hanya jika :
1) Relasi tersebut memenuhi 2NF
2) Setiap atribut bukan kunci tidak
tergantung secara fungsional
ke atribut bukan kunci yang lain
dalam relasi tersebut
39

More Related Content

Similar to Normalisasi.pptx

Pertemuan 3 Praktikum Database
Pertemuan 3 Praktikum DatabasePertemuan 3 Praktikum Database
Pertemuan 3 Praktikum Databasedurohman
 
6 Materi Kuliah Normalisasi Tabel Database
6 Materi Kuliah Normalisasi Tabel Database6 Materi Kuliah Normalisasi Tabel Database
6 Materi Kuliah Normalisasi Tabel DatabaseSimon Patabang
 
Pert 5 (normalisasi)
Pert 5 (normalisasi)Pert 5 (normalisasi)
Pert 5 (normalisasi)ptmardika
 
Teknik Normalisasi Data Pada Visual Basic
Teknik Normalisasi Data Pada Visual BasicTeknik Normalisasi Data Pada Visual Basic
Teknik Normalisasi Data Pada Visual BasicWinto Zega
 

Similar to Normalisasi.pptx (7)

Pertemuan 3 Praktikum Database
Pertemuan 3 Praktikum DatabasePertemuan 3 Praktikum Database
Pertemuan 3 Praktikum Database
 
6 Materi Kuliah Normalisasi Tabel Database
6 Materi Kuliah Normalisasi Tabel Database6 Materi Kuliah Normalisasi Tabel Database
6 Materi Kuliah Normalisasi Tabel Database
 
Modul Normalisasi
Modul NormalisasiModul Normalisasi
Modul Normalisasi
 
Pert 5 (normalisasi)
Pert 5 (normalisasi)Pert 5 (normalisasi)
Pert 5 (normalisasi)
 
NORMALISASI
NORMALISASINORMALISASI
NORMALISASI
 
Normalisasi slip gaji
Normalisasi slip gajiNormalisasi slip gaji
Normalisasi slip gaji
 
Teknik Normalisasi Data Pada Visual Basic
Teknik Normalisasi Data Pada Visual BasicTeknik Normalisasi Data Pada Visual Basic
Teknik Normalisasi Data Pada Visual Basic
 

More from informatikasmanpar

DAMPAK KRITIS INFORMATIKA SECARA GLOBAL.pdf
DAMPAK KRITIS INFORMATIKA SECARA GLOBAL.pdfDAMPAK KRITIS INFORMATIKA SECARA GLOBAL.pdf
DAMPAK KRITIS INFORMATIKA SECARA GLOBAL.pdfinformatikasmanpar
 
DAMPAK KRITIS INFORMATIKA - PELUANG SDM TIK DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0.pptx
DAMPAK KRITIS INFORMATIKA - PELUANG SDM TIK DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0.pptxDAMPAK KRITIS INFORMATIKA - PELUANG SDM TIK DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0.pptx
DAMPAK KRITIS INFORMATIKA - PELUANG SDM TIK DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0.pptxinformatikasmanpar
 
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (1).pptx
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (1).pptxProyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (1).pptx
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (1).pptxinformatikasmanpar
 

More from informatikasmanpar (8)

DAMPAK KRITIS INFORMATIKA SECARA GLOBAL.pdf
DAMPAK KRITIS INFORMATIKA SECARA GLOBAL.pdfDAMPAK KRITIS INFORMATIKA SECARA GLOBAL.pdf
DAMPAK KRITIS INFORMATIKA SECARA GLOBAL.pdf
 
DAMPAK KRITIS INFORMATIKA - PELUANG SDM TIK DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0.pptx
DAMPAK KRITIS INFORMATIKA - PELUANG SDM TIK DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0.pptxDAMPAK KRITIS INFORMATIKA - PELUANG SDM TIK DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0.pptx
DAMPAK KRITIS INFORMATIKA - PELUANG SDM TIK DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0.pptx
 
DasarJarKom.ppt
DasarJarKom.pptDasarJarKom.ppt
DasarJarKom.ppt
 
PPT KOMBI BAB 8.pptx
PPT KOMBI BAB 8.pptxPPT KOMBI BAB 8.pptx
PPT KOMBI BAB 8.pptx
 
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (1).pptx
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (1).pptxProyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (1).pptx
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (1).pptx
 
BASIS DATA pemahaman.pptx
BASIS DATA pemahaman.pptxBASIS DATA pemahaman.pptx
BASIS DATA pemahaman.pptx
 
01_konsep_basis_data.ppt
01_konsep_basis_data.ppt01_konsep_basis_data.ppt
01_konsep_basis_data.ppt
 
Kewargaan Digital.pptx
Kewargaan Digital.pptxKewargaan Digital.pptx
Kewargaan Digital.pptx
 

Recently uploaded

10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 

Recently uploaded (9)

10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 

Normalisasi.pptx

  • 2. Normalisasi Basis Data (1)  Normalisasi adalah proses pembentukan struktur basis data sehingga sebagian besar ambiguity bisa dihilangkan.  Tahap Normalisasi dimulai dari tahap paling ringan (1NF) hingga paling ketat (6NF) 2
  • 3. Normalisasi Basis Data (1)  Biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF atau BCNF (Boyce-Code Normal Form) karena sudah cukup memadai untuk menghasilkan tabel-tabel yang berkualitas baik. 3
  • 4. ALASAN Normalisasi  Subtansi  Adanya data yang menumpuk dalam satu DB.  Anolami data (keanehan).  Terjadi ambiguity / kebingungan sistem krn ada 2 data yg mirip.  Terjadi kekeliruan/ kesalahan pemanggilan data dalam record/ tabel. 4
  • 5. ALASAN Normalisasi  Teknis 1) Optimalisasi struktur-struktur tabel. 2) Meningkatkan kecepatan. 3) Menghilangkan pemasukan data yang sama. 4) Lebih efisien dalam penggunaan media penyimpanan. 5) Mengurangi redundansi/ duplikasi data. 6) Menghindari anomali (insertion anomalies, deletion anomalies, update anomalies). 7) Integritas data yang ditingkatkan. 5
  • 6. Normalisasi Basis Data (3)  Sebuah tabel dikatakan baik (efisien) atau normal jika memenuhi 3 kriteria sbb: 1. Jika ada dekomposisi (penguraian) TABEL (ENTITAS / ATRIBUT), maka dekomposisinya harus dijamin aman (Lossless-Join Decomposition). Artinya, setelah tabel tersebut diuraikan / didekomposisi menjadi tabel-tabel baru, tabel-tabel baru tersebut bisa menghasilkan tabel semula dengan sama persis. 2. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data (Dependency Preservation). 3. Tidak melanggar Boyce-Code Normal Form (BCNF) 6
  • 7. Normalisasi Basis Data (4)  Jika kriteria ketiga (BCNF) tidak dapat terpenuhi, maka paling tidak tabel tersebut tidak melanggar Bentuk Normal tahap ketiga (3rd Normal Form / 3NF). 7
  • 8. Functional Dependency (1)  Functional Dependency menggambarkan hubungan attributes dalam sebuah relasi.  Setiap tahapan normalisasi akan diterapkan functional depedency dan menjadi syarat untuk melakukan normalisasi.  Suatu attribute dikatakan functionally dependant pada yang lain jika kita menggunakan harga atribut tersebut untuk menentukan harga atribut yang lain. 8
  • 9. Functional Dependency (1)  Simbol yang digunakan adalah “” untuk mewakili functional dependency. “” dibaca “secara fungsional menentukan ....” 9
  • 10. Functional Dependency (2)  Notasi: A  B A dan B adalah atribut dari sebuah tabel. Berarti secara fungsional A menentukan B atau B tergantung pada A, jika dan hanya jika ada 2 baris data dengan nilai A yang sama, maka nilai B juga sama  Notasi: A  B atau A x B Adalah kebalikan dari notasi sebelumnya. 10
  • 11. Functional Dependency (3)  Contoh tabel nilai 11 NIS* Mata Pelajaran NamaSiswa NilaiHuruf 1711001 Fisika Andri Ferdian A 1711002 Elektro Nugraha Adi B 1711003 Matematika Danar Mardian A 1711004 Bahasa Indonesia Nurul Shoefi C 1711005 Agama Dera Dwi C 1711006 Bahasa Inggris Rahmat Setiawan B 1711007 PPKN Dimas Muhamad A
  • 12. Functional Dependency (4)  Functional Dependency dari tabel nilai NIS  NamaSiswa Karena untuk setiap nilai NIS yang sama, maka nilai NamaSiswa juga sama 12
  • 13. Functional Dependency (4)  Functional Dependency dari tabel nilai {MataPelajaran, NIM}  NilaiHuruf Karena attribut NilaiHuruf tergantung pada MataPelajaran dan NIS secara bersama- sama. Dalam arti lain untuk MataPelajaran dan NIS yang sama, maka NilaiHuruf juga sama, karena MataPelajaran dan NIS merupakan key (bersifat unik). 13
  • 14. Functional Dependency (5)  Functional Dependency dari tabel nilai NIS  NamaSiswa MataPelajaran x NIS NIS x NilaiHuruf {MataPelajaran, NIM}  NilaiHuruf 14
  • 15. BENTUK NORMAL PERTAMA (First Normal Form - 1NF) Tidak diperbolehkan adanya :  Atribut yang bernilai banyak (Multivalued attribut). Contoh : Atribut hobi. Seseorang mungkin bisa memiliki lebih dari 1 hobi.  Atribut komposit atau kombinasi. (Atribut yang masih bisa diuraikan lagi). Contoh : Atribut alamat  ada jalan/blok, kecamatan, kota/ kabupaten. Jadi :  Harga domain atribut harus merupakan harga atomik atau Atribut sederhana  Atribut sederhana ialah atribut yang tidak dapat dipilih lagi (1x pemakaian). 15
  • 16. 1NF  Jika terjadi atribut bernilai banyak (Multivalued attribute) dan atribut komposit. Hal pertama yang harus dilakukan ialah melakukan dekomposisi tabel (baik entitas atau atribut).  Menjadi atribut yang bernilai sederhana (Atomik).  Pemecahan tabel bisa terjadi berulang – ulang sesuai kebutuhan. 16
  • 17. Contoh (1) – Atribut bernilai banyak 17 NIS NamaSiswa Kelas Alamat 1711001 Anggun Ratna XI IPA 2 Jl. Pandawa No. 5 Gedebage, Kota Bandung 1711002 Rafi Budiman XI IPA 3 Perum Turtamulia No. 11 Soreang Kab. Bandung 1711003 Tono Suratman XI IPA 4 Pondok Ciptamas No. 134 Cimahi Utara, Kota Cimahi 1711004 Taufik Akbar XI IPS 1 Jl. Tatarningrum No. 28 Kotabaru Parahyangan, Kab. Bandung Barat 1711005 Nisya Fina XI IPS 2 Jl. Zambrut No. 79 Ngamprah, Kab. Bandung Barat 1711006 Lala Safitri XI IPS 3 Jl. Pancasila No. 12 Cimahi Selatan, Kota Cimahi Tabel tersebut tidak memenuhi 1NF dan perlu dilakukan Dekomposisi tabel
  • 18. Contoh 1 – Dekomposisi 18 NIS NamaSiswa Kelas Alamat Jalan Alamat Kecamatan Alamat Kab/Kota 1711001 Anggun Ratna XI IPA 2 Jl. Pandawa No. 5 Gedebage Kota Bandung 1711002 Rafi Budiman XI IPA 3 Perum Turtamulia No. 1 Soreang Kab. Bandung 1711003 Tono Suratman XI IPA 4 Pondok Ciptamas No. 134 Cimahi Utara Kota Cimahi 1711004 Taufik Akbar XI IPS 1 Jl. Tatarningrum No. 28 Kotabaru Parahyangan Kab. Bandung Barat 1711005 Nisya Fina XI IPS 2 Jl. Zambrut No. 79 Ngamprah Kab. Bandung Barat 1711006 Lala Safitri XI IPS 3 Jl. Pancasila No. 12 Cimahi Selatan Kota Cimahi
  • 19. Contoh (2) – Atribut komposit 19 NIS NamaSiswa Kelas Hobi 001 Ratu Shani XI IPS 2 Bernyani, berenang, memasak 002 Ahmad Falah XI IPS 3 Membaca, travelling, mancing 003 Fery Mulyadi XI IPS 4 Otomotif, futsal, balap sepeda 004 Resti Nurfadilah XI IPA1 Photographer, basket, hidroponik 005 Eka Pengestu XI IPA 2 Menggambar, menjahit, memahat NIS NamaSiswa Kelas Hobi 001 Ratu Shani XI IPS 2 Berenang 002 Ahmad Falah XI IPS 3 Membaca 003 Fery Mulyadi XI IPS 4 Balap sepeda 004 Resti Nurfadilah XI IPA1 Hidriponik 005 Eka Pengestu XI IPA 2 Menggambar HASIL DEKOMPOSISI
  • 20. BENTUK NORMAL KEDUA (Second Normal Form - 2NF) (1)  Bentuk normal 2NF terpenuhi dalam sebuah tabel jika telah memenuhi bentuk 1NF, dan semua atribut selain primary key, secara utuh memiliki Functional Dependency pada primary key  Sebuah tabel tidak memenuhi 2NF, jika ada atribut yang ketergantungannya (Functional Dependency) hanya bersifat parsial saja (hanya tergantung pada sebagian dari primary key) 20
  • 21. BENTUK NORMAL KEDUA (Second Normal Form - 2NF) (2)  Jika terdapat atribut yang tidak memiliki ketergantungan terhadap primary key, maka atribut tersebut harus dipindah atau dihilangkan.  Ketergantungan fungsional X  Y dikatakan penuh jika menghapus suatu atribut A dari X berarti Y tidak lagi bergantung fungsional.  Ketergantungan fungsional X  Y dikatakan partial jika menghapus suatu atribut A dari X berarti Y masih bergantung fungsional.  Skema relasi R dalam bentuk 2NF jika setiap atribut non primary key A  R bergantung penuh secara fungsioanl pada primary key R. 21
  • 22. Contoh (1)  Tabel berikut ini memenuhi 1NF, tetapi tidak termasuk 2NF 22
  • 23. Contoh (1) 23 NIS NamaSiswa Alamat MaPel KodeMP Jam NilaiHuruf 001 Ririn Dwi Agustin Jl. Permata Fisika FS 3 C 002 Anggoro Nurcahyo Jl. Giok Biologi BI 2 A 003 Husni Sastramiharja Jl. Intan Sosiologi SO 3 B 004 Rita Rijayanti Jl. Berlian Sejarah SE 3 B 005 Caca Supriatna Jl. Zambrut PPKN PP 2 A Tabel tersebut perlu didekomposisi menjadi beberapa tabel yang memenuhi syarat 2NF
  • 24. Contoh (2)  Tidak memenuhi 2NF, karena {NIS, KodeMP} yang dianggap sebagai primary key karena FD – nya : {NIS, KodeMP}  NamaSiswa {NIS, KodeMP}  Alamat {NIS, KodeMP}  MaPel {NIS, KodeMP}  Jam {NIS, KodeMP}  NilaiHuruf 24
  • 25. Contoh (4)  Functional dependencynya sbb: {NIS, KodeMP}  NilaiHuruf (fd1) NIS  {NamaSiswa, Alamat} (fd2) KodeMP  {MaPel, Jam} (fd3) 25 *fd = functional depedency
  • 26. Contoh (5)  Sehingga : fd1 (NIS, KodeMP, NilaiHuruf)  Tabel Nilai fd2 (NIS, NamaSiswa, Alamat)  Tabel Siswa fd3 (KodeMP, MaPel, Jam)  Tabel Mata Pelajaran 26
  • 27. Contoh (6) 27 NIS KodeMP NilaiHuruf 001 FS C 002 BI A 003 SO B 004 SE B 005 PP A NIS NamaSIswa NilaiHuruf 001 Ririn Dwi Agustin C 002 Anggoro Nurcahyo A 003 Husni Sastramiharja B 004 Rita Rijayanti B 005 Caca Supriatna A KodeMP MaPel Jam FS Fisika 3 BI Biologi 2 SO Sosiologi 3 SE Sejarah 3 PP PPKN 2 TABEL NILAI TABEL SISWA TABEL MATA PELAJARAN
  • 28. BENTUK NORMAL KETIGA (Third Normal Form - 3NF) (1)  Bentuk normal 3NF terpenuhi jika telah memenuhi bentuk 2NF, dan jika tidak ada atribut non primary key yang memiliki ketergantungan terhadap atribut non primary key yang lainnya (ketergantungan transitif). 28
  • 29. BENTUK NORMAL KETIGA (Third Normal Form - 3NF) (2)  Untuk setiap Functional Dependency dengan notasi X  A, maka: X harus menjadi superkey pada tabel tersebut. Atau A merupakan bagian dari primary key pada tabel tersebut. 29
  • 30. BENTUK NORMAL KETIGA (Third Normal Form - 3NF) (3)  Ketergantungan fungsional X  Y dalam relasi R dikatakan bergantung transitif jika terdapat kumpulan atribut Z  himpunan primary key R sehingga X  Z dan Z  Y. 30
  • 31. Contoh (1)  Tabel mahasis berikut ini memenuhi syarat 2NF, tetapi tidak memenuhi 3NF 31
  • 32. Contoh (2)  Karena masih terdapat atribut non primary key (yakni Kota dan Provinsi) yang memiliki ketergantungan terhadap atribut non primary key yang lain (yakni KodePos) : KodePos  {Kota, Provinsi} 32
  • 33. Contoh (3)  Sehingga tabel tersebut perlu didekomposisi menjadi : Mahasiswa (NIM, NamaMhs, Jalan, KodePos) KodePos (KodePos, Provinsi, Kota) 33
  • 34. Tabel Mahasiswa Tabel Kode Pos Contoh (4) 34
  • 35. Contoh Lain (1) Sebelum Normalisasi 1NF 35
  • 36. Contoh Lain (2) Setelah Normalisasi 1NF Bentuk normalisasi 1 : Suatu relasi memenuhi 1NF jika dan hanya jika setiap atribut dari relasi tersebut hanya memiliki nilai tunggal dalam satu baris atau record. 36
  • 37. Contoh Lain (3) Sebelum Normalisasi 2NF 37
  • 38. Contoh Lain (4) Setelah Normalisasi 2NF Bentuk normalisasi 2 : Suatu relasi memenuhi 2NF jika dan hanya jika : 1) Memenuhi 1NF. 2) Setiap atribut yang bukan kunci utama tergantung secara fungsional terhadap semua atribut kunci dan bukan hanya sebagian atribut. 38
  • 39. Contoh Lain (4) Setelah Normalisasi 3NF Bentuk normalisasi 3 : Suatu relasi memenuhi bentuk 3NF jika dan hanya jika : 1) Relasi tersebut memenuhi 2NF 2) Setiap atribut bukan kunci tidak tergantung secara fungsional ke atribut bukan kunci yang lain dalam relasi tersebut 39