Anton Medan, mantan napi yang pernah mendekam di LP Cipinang selama 14 tahun, mengatakan bahwa fasilitas mewah untuk beberapa narapidana, terutama kasus korupsi, bukanlah hal baru. Ia menjelaskan bahwa kepala rutan dan dirjen pemasyarakatan seringkali tidak berdaya untuk mencegah perlakuan istimewa ini karena adanya tekanan dari pihak yang berpengaruh. Sidak ke Rutan Pondok Bambu men
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Penjara Istimewa
1. Senin, 11/01/2010 10:56 WIB
Anton Medan: Sel Mewah di Penjara Bukan
Barang Langka
Irwan Nugroho - detikNews
Artalyta Suryani
Jakarta - Adanya narapidana yang mendapatkan fasilitas mewah seperti Artalyta Suryani (Ayin) di Rumah
Tahanan Wabita Pondok Bambu, Jakarta Timur (Jaktim), bukan barang langka. Di banyak penjara pun,
fenomena seperti itu bisa dilihat.
"Saya nonton tentang sidak tadi malam. Dalam hati saya membatin, memang baru tahu sekarang? Kenapa
sidaknya tidak dari dulu?" kata seorang mantan napi, Anton Medan, yang pernah mendekam di LP Cipinang
selama 14 tahun, kepada detikcom, Senin (11/1/2010).
Dikatakan pendiri Pondok Pesantren Terpadu At-Taibin di Pondok Rajeg, Cibinong, Jawa Barat (Jabar) itu,
pada umumnya, perlakuan istimewa didapatkan oleh terpidana dalam kasus korupsi. Pihaknya telah
berbicara kepada pejabat yang berwenang, namun jawabannya tidak tegas.
"Kita ironis melihat situasi seperti itu. Ini artinya mentalitas pejabat-pejabat Lapas ini perlu dimotivasi. Saya
sampaikan tegakkan hukum saja, menurut saya pasti bisa," kata kata pria yang dilahirkan di Medan,
Sumatera Utara, dengan nama Tan Hok Liang tersebut.
Menurut Anton, Kepala rumah tahanan (rutan) hingga Dirjen Pemasyarakatan Departemen Hukum dan
HAM sebetulnya sudah mengetahui adanya fasilitas mewah yang diberikan ke beberapa narapidana.
2. Namun, mereka mengaku tidak dapat berbuat banyak, karena perlakuan khusus itu merupakan titipan dari
seseorang yang punya pengaruh.
"Yang saya lihat, berapa kasus yang saya tahu memang ada titipan. Kalau ada titipan dari 'atas', kalimatnya
sederhana 'Tolong kamu perhatikan si A', misalnya. Itu yang jadi persoalan. Mereka jadi rikuh. Jangankan
sipir, kalapas hingga dirjen pun juga tidak bisa berbuat banyak," terangnya.
Seperti diketahui, Satgas melakukan sidak ke Rutan Pondok Bambu. Mereka menemukan sejumlah
narapidana yang mendapatkan perlakukan khusus, seperti terpidana Ayin, terpidana dalam kasus
penyuapan jaksa Urip Tri Gunawan, dan terpidana seumur hidup kasus narkoba, Aling. Ayin memiliki
ruangan yang ber-AC, lemari es, tempat tidur spring bed, dan treatment kecantikan. Sementara Aling
memiliki ruang untuk karaoke dan memakai blackberry.
(irw/nrl)
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!