untuk mengetahui perawatan luka pada saat bencana dengan baik dan benar serta mengetahui prinsip prinsip dalam merawat luka pada saat bencana, guna sebagai pengetahuan dasar bagi para tim kesehatan khususnya untuk nursing care plan.
untuk mengetahui perawatan luka pada saat bencana dengan baik dan benar serta mengetahui prinsip prinsip dalam merawat luka pada saat bencana, guna sebagai pengetahuan dasar bagi para tim kesehatan khususnya untuk nursing care plan.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
3. “Penolong Yang Tiba di
Tempat Kecelakaan, Yang
Memiliki Kemampuan
Penanganan Kasus Gawat
Darurat dan Terlatih untuk
Pertolongan Pertama Tingkat
Dasar”.
4.
5.
6.
7. Pemberian Pertolongan segera kepada
penderita sakit atau cedera / kecelakaan
yang memerlukan penangan medis dasar.
8. Adalah : Penolong yang pertama kali
tiba ditempat kejadian, yang memiliki
kemampuan dan terlatih dalam
penangan medis dasar
13. 1. Memar
2. Cedera karena himpitan
3. Cedera remuk
Adalah :bahan yang diletakkan tepat
diatas luka.
Jenis : 1. Penutup luka oklusif (kedap)
2. Penutup luka tebal
Fungsi : 1. Membantu mengendalikan darah
2. Mencegah kontaminasi
3. Mempercepat penyembuhan
4. Mengurangi nyeri
14. LUKA LECET
Terjadi akibat gesekan sehingga permukaan
kulit terlupas, mungkin tampak titik-titik
perdarahan
Perawatannya:
Bersihkan luka mulai dari kulit sekitar luka lalu
tutup dengan kain penutup luka
15. LUKA MEMAR
Peyebabnya adalah benturan atau
erpukul benda tumpul sehingga terjadi
perdarahan di bawah kulit
Perawatan :
A. Berikan kompres dingin pada bagian yang
memar
B. Balut tekan
C. Tinggikan anggota gerak yang mengalami luka
memar
16. LUKATUSUK
PENYEBAB: Luka akibat tertusuk benda
tajam seperti pisau, pecahan kaca, paku
dan lain-lain
PENCEGAHAN DAN PERAWATAN :
Atasi perdarahan dengan menekan
pada ke dua sisi benda dan
meninggikan anggota tubuh yang luka
17. INGAT !!!! BILA MASIH ADA BENDA YANG
MENEMPEL PADA LUKA
JANGAN DICABUT, PASANG
SEPOTONG KASA DI ATAS LUKA
SUPAYA KUMAN TIDAK MASUK,
KEMUDIAN BUAT BANTALAN
DISEKITAR BENDA SUPAYA
DAPAT DIBALUT TANPA
MENEKAN BENDA YANG
MENUSUK
TUTUPLAH LUKA DENGAN
KASA ATAU KAIN PEMBALT
YANG STERIL
BAWA KE RUMAH
SAKIT/PUSKESMAS
18. Bahan yang digunakan untuk
mempertahankan
penutup luka.
1. Penekanan untuk membantu menghentikan perdarahan.
2. mempertahankan penutup luka pada tempatnya.
3. Menjadi penopang untuk bagian tubuh yang cedera.
1. Pembalut pita / gulung
2. Pembalut segitiga ( mitella )