Rangkuman singkat dokumen tersebut adalah:
1) Tim NTM membangun sistem reputasi pejabat untuk memonitor korupsi secara individu dan memberdayakan masyarakat untuk berpartisipasi
2) Sistem ini akan mengintegrasikan data dari berbagai sumber untuk mengenalkan kualitas pejabat kepada masyarakat dan memantau kekayaan mereka
3) Tim telah merancang sistem ini agar mudah digunakan, multiplatform, dan menarik bag
2. Team NTM
Danial Chong Quek Choon
Kuala Lumpur, Malaysia
Darius Iko
Medan, Indonesia
Susanto Budi Nugroho
Semarang, Indonesia
Indra Gunawan
Sukabumi, Indonesia
4. Permasalahan
1. Korupsi bukan dilakukan oleh institusi, tetapi oleh individu.
2. Sudah ada sistem IT yang “menggawangi” korupsi (sebagai contoh LPSE untuk pengadaan
barang dan jasa di instansi) tetapi belum ada sistem yang memonitor pejabat secara individu.
3. Rakyat secara umum tidak kenal dengan pejabat atau pemimpinnya sendiri.
4. Kurangnya pemanfaatan internet dan media sosial oleh para pejabat negara.
5. Sistem pelaporan kekayaan pejabat yang kurang transparan. (tautan tidak aktif setelah
pemilu selesai)
5. Solusi
1. Membangun sistem yang terintegrasi untuk rakyat agar rakyat bisa berpartisipasi dalam:
1. Mengenal kualitas individu pejabat (atau calon pejabat) sebelum pemilihan umum.
2. Ikut mengawasi kekayaan pejabat negara secara berkala.
3. Berpartisipasi dengan melaporkan kekayaan atau berita (secara unofficial) para pejabat.
2. Membangun sistem yang lebih transparan dalam hal:
1. Pelaporan kekayaan pejabat (aktif memonitor dari masa ke masa).
2. Pemberitaan media yang tidak berpihak (berbagai sumber).
3. Membangun “reputation point system” para pejabat untuk membantu masyarakat lebih
mengenal calon pemimpinnya dan menentukan pilihan di pemilihan umum.
9. Karakteristik Sistem
1. Untuk Rakyat Indonesia
2. Minimum (Manual) User Input
3. Menarik dan Informatif
4. Mudah Digunakan (1 Button = Done)
5. Multi Platform (Web & Mobile)
6. Gamification Platform