DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
#hema.docx
1. 1. Kasus (vignette)
Seorang wanita umur 30 tahun dengan perut yang membesar mengeluh sering pusing
dan lesu datang ke laboratorium untuk meminta pemeriksaan jumlah eritrositnya secara
mandiri.
Pertanyaan soal:
Tindakan seorang ATLM yang paling sesuai adalah?
a. Menolak dan menyarankan untuk menemui dokter terlebih dahulu
b. Segera mengambil sampel darah karena pasien mengeluh pusing
c. Merujuk kelaborat lain karena tidak ada surat pengantar dokter
d. Menyuruh untuk mengantri sesuai nomer antrean
e. Menyarankan menunggu suami untuk konsultasi
2. Kasus (vignette)
Hitung jumlah eritrosit merupakan salah satu pemeriksaan untuk menentukan jumlah
eritrosit dalam 1 mm3 darah. Jika dalam pemeriksaan ini ATLM melakukan pengenceran
dengan mengambil sampel darah dengan pipet thoma 0,5 ditambah larutan hayem
hingga tanda 101, untuk dihomogenkan.
Pertanyaan soal:
Berapa kali pengenceran yang dilakukan?
a. 10
b. 20
c. 100
d. 200
e. 500
3. Kasus (vignette)
Seorang nenek berumur 90 tahun datang kelaboratorium dengan membawa surat
perintah kontrol dari dokter dan nomor urut antrean untuk pemeriksa darah rutin, karena
datang agak siang nenek tersebut tidak mendapat kursi diruang tunggu.
Pertanyaan soal:
Tindakan apa yang harus dilakukan seorang ATLM?
a. Memberi sedikit snake dan minuman
b. Menyuruh tenaga admin untuk menemani
c. Menyarankan menunggu hingga nomornya dipanggil
d. Merujuk kelaborat lain yang kita anggap sepi pasien
e. Mendahulukan pelayanan dan segera mengambil sampel darahnya.
4. Kasus (vignette)
Seorang ATLM menerima telepon permintaan pemeriksaan jumlah eritrosit dari ruang
perawatan, setelah mendapatkan data-data pasien ia bergegas menuju bangsal pasien.
Untuk memastikan kebenaran sampel yang diambil
Pertanyaan soal:
Tindakan apa yang harus dilakukan ATLM tersebut ?
a. Meminta KTP pasien tersebut.
b. Bertanya kepada perawat tentang lokasi pasien
c. Menanyakan nama pasien kepada orang yang ada disekitar
d. Segera mengambil karena diruangan tersebut cuma ada 1 pasien
2. e. Menanyakan nama dan melihat nomor RM pasien digelang identitas
5. Kasus (vignette)
Seorang wanita usia 61 tahun dengan keluhan batuk-batuk dan riwayat BTA positif .
Dokter memintakan pemeriksaan Laju Endap Darah, metode yang dilakukan adalah
westergreen dan ia menyiapkan 0,5 ml Na Sitrat 3,8%.
Pertanyaan soal:
Berapa volume darah yang harus ditambahkan ?
A. 1
B. 1.5
C. 2
D. 2.5
E. 3
6. Kasus (vignette)
Dalam pemeriksaan sedian Apus Darah didapatkan sel lekosit dengan bentuk cenderung
oval, sitoplasma lebar berwarna biru, inti ditepi, mononuklear, dan kromatin inti
memadat.
Pertanyaan soal:
Apa nama sel tersebut ?
A. Monosit
B. Plasmosit
C. Granulosit
D. Metamielosit
E. Limfosit plasma biru
7. Kasus (vignette)
Petugas Phlebotomy melakukan pengambilan darah vena untuk pemeriksaan
laboratorium jika parameter yang akan diperiksa berturut turut ialah kadar Hemoglobin,
hitung sel lekosit, dan nilai hematocrit
Pertanyaan soal:
Apa warna tutup tabung vacutainr yang paling tepat untuk menampung darah pasien
tersebut ?
a. abu abu
b. merah
c. hijau
d. ungu
e. biru
8. Kasus (vignette)
Seorang ATLM melakukan pencampuran darah 1,0 dan reagen truk sampai tanda 11
dalam pipet thoma leukosit kemudian dihomogenkan dan dilakukan perhitungan jumlah
leukosit
Pertanyaan soal:
Berapa kali pengenceran yang dilakukan ?
a. 10
b. 15
c. 20
3. d. 25
e. 30
9. Kasus (vignette)
Jika dalam sebuah pemeriksaan dijumpai adanya seri sel eritrosit dengan berbentuk
bulat, lebih besar dari eritrosit yang sudah matur, jika dicermati dalam sitoplasma
masih terdapat benang-benang kromatin yang belum hilang, tidak ditemukan inti dan
berwarna kebiruan.
Pertanyaan soal:
Sel manakah yang sesuai dengan gambaran tersebut?
A. Eritroblast
B. Retikulosit
C. Normoblas asidofilik
D. Normoblast basofilik
E. Normoblas polikromatik
10. Kasus (vignette)
Wanita 20 th datang ke laboratorium dengan keluhan sering pusing, mual, sering pingsan,
dan merasa demam. Dokter memberi surat pengantar pemeriksaan untuk beberapa
parameter darah, setelah menunggu selama 1 jam diperoleh hasil pemeriksaan
Hemoglobin 21,2 gram/dl, lekosit 50.000 sel/mm3 ,jumlah trombosit 640 sel/mm3 LED
27 mm/jam, glukosa sewaktu 110 mg/dl.
Pertanyaan soal:
Diagnosis yang paling tepat untuk kasus diatas adalah?
a. Pansitopenia
b. Thalesimia
c. Leukemia
d. Mieloma
e. Anemia
11. Kasus (vignette)
Dari hasil pemeriksaan lekosit pasien didapat jumlah lekosit 46.000, dokter meminta
dilakukan pengecatan sitologi darah dan didapat hasil SBB, MPO dan NSE negatif tetapi
positif pada pengecatan PAS
Pertanyaan soal:
Jika hasil diatas dikorelasikan dengan mikroskopis maka sel yang akan terlihat
dominan adalah?
a. Mega karioblas
b. Limfoblas
c. Monoblas
d. Mieloblas
e. Eritroblas
12. Kasus (vignette)
4. Seorang lelaki 65 tahun didiagnosa memiliki kelainan jantung ingin segera memiliki cucu
dari anak semata wayangnya yang bergolongan darah A homozigot, kemudian
dinikahkan dengan wanita bergolongan darah AB
Pertanyaan soal:
Berapa persen dari keturunan mereka yang bergolongan darah B?
a. 0 %
b. 25 %
c. 50 %
d. 75 %
e. 100%
13. Kasus (vignette)
Seorang ATLM membuat apusan darah tepi dari sejumlah darah yang telah
ditambahkan cat BCB 1% jika dijumpai sel berbentuk bulat, lebih besar dari eritrosit, jika
dicermati dalam sitoplasma masih terdapat benang-benang kromatin yang belum
hilang, tidak ditemukan inti dan berwarna kebiruan..
Pertanyaan soal:
Sel manakah yang sesuai dengan gambaran tersebut?
A. Eritroblast
B. Retikulosit
C. Normoblas asidofilik
D. Normoblast basofilik
E. Normoblas polikromatik
14. Kasus (vignette)
Seorang wanita dengan riwayat operasi karena perdarahan saluran cerna yang hebat
datang kedokter dengan keluhan lidah sakit, keilosis dan kuku jari tangan menjadi
rapuh. Dokter memberi rujukan untuk pemeriksaan darah di laboratorium.
Pertanyaan soal:
Gambaran apa yang nampak dari disgnosa pemeriksaan mikroskopis ini?
a. Pansitopenia
b. Thalesimia
c. Leukemia
d. Mieloma
e. Anemia
15. Kasus (vignette)
Seorang pasien dengan riwayat operasi karena perdarahan saluran cerna yang hebat
datang kedokter dengan keluhan lidah sakit, keilosis dan kuku jari tangan menjadi
rapuh. Dokter memberi rujukan untuk pemeriksaan darah di laboratorium.
Pertanyaan soal:
Gambaran apa yang nampak dari disgnosa pemeriksaan mikroskopis ini?
a. Anemi Normocromik
b. Anemi Hipokromik
c. Anemi pernisiosa
d. Anemi Hemolitik
e. Anemi Aplastik
5. 16. Kasus (vignette)
Seorang pria dengan riwayat perdarahan saluran cerna yang hebat datang kedokter
dengan keluhan lidah sakit, keilosis dan kuku jari tangan menjadi rapuh. Dokter
memberi rujukan untuk pemeriksaan darah di laboratorium.
Pertanyaan soal:
Gangguan apa yang menjadi penyebab perubahan abnormalitas tersebut?
a. Besi
b. Zink
c. Asam folat
d. Vitamin B 6
e. Vitamin B 12
17. Kasus (vignette)
Seorang anak 5 th datang ke dokter bersama ibunya dengan keluhan gatal-gatal
disemua badannya, setelah makan sea food yang dibelikan ayahnya untuk makan siang.
Dokter memberi surat permintaan pemeriksaan laboratorium untuk cek darah rutin.
Pertanyaan soal:
Hasil diffcount apa yang kemungkinan akan tinggi dalam pemeriksaan ini?
a. Stab
b. Basofil
c. Segmen
d. Limfosit
e. Eosinofil
18. Kasus (vignette)
Seorang pemuda 25 th belum bekerja dan sering begadang semenjak 4 th yang lalu
rutin mengkonsumsi minuman keras, belakangan ini ia merasa sakit dibagian dada nya,
oleh dokter dianjurkan untuk menghentikan kebiasaannya dan hampir 1 bulan ini ia
menghentikan mengkonsumsi minuman keras. Dokter ingin mengetahui
perkembangan penyakit pasien dan menyuruhnya melakukan pemeriksaan darah.
Pertanyaan soal:
Dalam pemeriksaan gambaran darah sel apa yang cenderung meningkat?
a. Trombosit
b. Retikulosit
c. Monosit
d. Segmen
e. Eritrosit
19. Kasus (vignette)
jalur pembekuan darah melibatkan aktivitas berurutan sejumlah faktor pembekuan
darah baik instrinsik maupun ektrinsik yang ditandai dengan angka romawi I sampai XIII
hingga terbentuk bekuan yang stabil.
Pertanyaan soal:
Faktor berapakah yang merupakan titik pertemuan yang lazim dari keduanya?
6. a. VIII
b. IX
c. II
d. V
e. X
20. Kasus (vignette)
Seorang pekerja laboratorium pemula ditempatkan di sebuah laboratorium yang baru
buka, sore itu dokter meminta pemeriksaan hitung jumlah sel trombosit untuk pasien
demam berdarah. Jika dia mencampur 10 mikron darah dengan 100 mikron rees ecker
dan dijumpai 200 sel dalam 5 bidang sedang di kamar hitung.
Pertanyaan soal:
Jika dia menemukan 200 sel, berapa jumlah trombosit /mm3?
a. 100.000
b. 110.000
c. 120.000
d. 140.000
e. 150.000
21. Kasus (vignette)
Seorang laki-laki 30 tahun dengan kaki bengkak-bengkak dan perut membesar datang
ke laboratorium untuk meminta pemeriksaan laboratorium secara mandiri.
Pertanyaan soal:
Tindakan seorang ATLM yang paling sesuai adalah?
a. Menolak dan menyarankan untuk menemui dokter terlebih dahulu
b. Segera mengambil sampel darah karena pasien mengeluh pusing
c. Merujuk kelaborat lain karena tidak ada surat pengantar dokter
d. Menyuruh untuk mengantri sesuai nomer antrean
e. Menyarankan menunggu suami untuk konsultasi
22. Kasus (vignette)
Hitung jumlah eritrosit merupakan salah satu pemeriksaan untuk menentukan jumlah
eritrosit dalam 1 mm3 darah. Jika dalam pemeriksaan ini ATLM melakukan pengenceran
dengan mengambil sampel darah dengan pipet thoma 1,0 ditambah larutan hayem
hingga tanda 101, untuk dihomogenkan.
Pertanyaan soal:
Berapa kali pengenceran yang dilakukan?
a. 10
b. 20
c. 100
d. 200
e. 500
23. Kasus (vignette)
Seorang kakek 91 tahun datang kelaboratorium dengan terengah-engah, ia membawa
surat perintah kontrol dari dokter dan mengatakan bahwa kepalanya pusing karena jalan
tadi, si kakek mendapat nomor antrean 90 karena datang agak siang dan saat itu antrean
7. yang dilayani baru pada nomor urut 11, karena saat itu pasien banyak kakek tersebut
tidak mendapat kursi diruang tunggu.
Pertanyaan soal:
Tindakan apa yang harus dilakukan seorang ATLM?
a. Memberi sedikit snake dan minuman
b. Menyuruh tenaga admin untuk menemani
c. Menyarankan menunggu hingga nomornya dipanggil
d. Merujuk kelaborat lain yang kita anggap sepi pasien
e. Mendahulukan pelayanan dan segera mengambil sampel darahnya.
24. Kasus (vignette)
Seorang ATLM hari itu bertugas di ruang sampling, pasien yang ia hadapi adalah anak
berusia 7 tahun dan dalam keadaan menangis. setelah mendapatkan data-data pasien ia
bergegas menyiapkan peralatan sampling dan hendak melakukan sampling terhadap
pasien dengan mengecek kebenaran data yang ada.
Pertanyaan soal:
Tindakan apa yang harus dilakukan ATLM tersebut ?
a. Meminta KTP pasien tersebut.
b. Bertanya kepada bagian administrasi
c. Menanyakan nama pasien kepada orang yang ada disekitar
d. Segera mengambil karena diruangan tersebut cuma ada 1 pasien
e. Menanyakan nama dan identitas pasien kepada orang yang mengantarkan
25. Kasus (vignette)
Seorang wanita usia 61 tahun dengan keluhan batuk-batuk dan riwayat BTA positif .
Dokter memintakan pemeriksaan Laju Endap Darah, metode yang dilakukan adalah
westergreen dan dalam tabung telah diisi 0,4 ml Na Sitrat 3,8%.
Pertanyaan soal:
Berapa volume darah yang harus ditambahkan ?
a. 1
b. 1.6
c. 2
d. 2.5
e. 3
26. Kasus (vignette)
Seorang pasien dengan diagnosis demam berdarah diambil darahny dan dibuat apusan
darah tepi seorang ATLM mengidentifikasi sebuah sel dengan ciri-ciri bentuk cenderung
oval, sitoplasma lebar berwarna biru, inti ditepi, mononuklear, dan kromatin inti
memadat.
Pertanyaan soal:
Apa nama sel tersebut ?
a. Monosit
b. Plasmosit
c. Granulosit
d. Metamielosit
e. Limfosit plasma biru
8. 27. Kasus (vignette)
Petugas Phlebotomy melakukan penusukan vena untuk pengambilam darah, parameter
yang akan diperiksa berturut turut ialah kadar hitung eritrosit, hitung sel lekosit, dan
hitung trombosit.
Pertanyaan soal:
Apa warna tutup tabung vacutainr yang paling tepat untuk menampung darah pasien ?
a. abu abu
b. merah
c. hijau
d. ungu
e. biru
28. Kasus (vignette)
Seorang ATLM melakukan pencampuran darah 0.5 dan reagen truk sampai tanda 11
kemudian dihomogenkan dan dilakukan perhitungan jumlah leukosit
Pertanyaan soal:
Berapa kali pengenceran yang dilakukan ?
a. 10
b. 15
c. 20
d. 25
e. 30
29. Kasus (vignette)
Jika ditemukan sel seri eritrosit dengan ciri-ciri berbentuk bulat, lebih besar dari eritrosit
yang sudah matur, jika dicermati dalam sitoplasma masih terdapat benang-benang
kromatin yang belum hilang, tidak ditemukan inti dan berwarna kebiruan dalam
pemeriksaan itu ditemukan hasil 75 sel / mm3
Pertanyaan soal:
Sel manakah yang sesuai dengan gambaran tersebut?
a. Eritroblast
b. Retikulosit
c. Normoblas asidofilik
d. Normoblast basofilik
e. Normoblas polikromatik
30. Kasus (vignette)
Wanita 20 th datang ke laboratorium dengan keluhan sering pusing, mual, sering pingsan,
dan merasa lemas. Dokter memberi surat pengantar pemeriksaan untuk beberapa
parameter darah, setelah menunggu selama 1 jam diperoleh hasil pemeriksaan
Hemoglobin 6,2 gram/dl, lekosit 10.000 sel/mm3 ,jumlah trombosit 350 ribu sel/mm3
LED 27 mm/jam, glukosa sewaktu 110 mg/dl.
Pertanyaan soal:
Diagnosis yang paling tepat untuk kasus diatas adalah?
a. Pansitopenia
b. Thalesimia
c. Leukemia
9. d. Mieloma
e. Anemia
31. Kasus (vignette)
Dari hasil pemeriksaan lekosit ny. Wati didapat jumlah lekosit 60.000 sel/mm3, dokter
meminta dilakukan pengecatan sitologi darah dan didapat hasil SBB, MPO dan NSE
negatif tetapi positif pada pengecatan PAS
Pertanyaan soal:
Jika hasil diatas dikorelasikan dengan mikroskopis maka sel yang akan terlihat dominan
adalah?
a. Mega karioblas
b. Limfoblas
c. Monoblas
d. Mieloblas
e. Eritroblas
32. Kasus (vignette)
Seorang lelaki 65 tahun didiagnosa memiliki kelainan jantung ingin segera memiliki cucu
dari anak semata wayangnya yang bergolongan darah O, kemudian dinikahkan dengan
wanita bergolongan darah AB
Pertanyaan soal:
Berapa persen dari keturunan mereka yang bergolongan darah B?
a. 0 %
b. 25 %
c. 50 %
d. 75 %
e. 100%
33. Kasus (vignette)
Seorang ATLM menambahkan cat BCB pada sejumlah darah kemudian dilakukan
pemeriksaan apusan pada sampel tersebut, jika ditemukan berbentuk bulat, lebih besar
dari eritrosit yang sudah matur, jika dicermati dalam sitoplasma masih terdapat benang-
benang kromatin yang belum hilang, tidak ditemukan inti dan berwarna kebiruan..
Pertanyaan soal:
Sel manakah yang sesuai dengan gambaran tersebut?
a. Eritroblast
b. Retikulosit
c. Normoblas asidofilik
d. Normoblast basofilik
e. Normoblas polikromatik
34. Kasus (vignette)
Seorang wanita dengan riwayat perdarahan yang hebat datang kedokter dengan
keluhan sering pingsan, lemas, pucat dan tidak bergairah. Dokter memberi rujukan
untuk pemeriksaan darah di laboratorium.
Pertanyaan soal:
Gambaran apa yang nampak dari disgnosa pemeriksaan mikroskopis ini?
a. Pansitopenia
10. b. Thalesimia
c. Leukemia
d. Mieloma
e. Anemia
35. Kasus (vignette)
Seorang pasien dengan riwayat operasi karena perdarahan saluran cerna yang hebat
datang kedokter dengan keluhan lidah sakit, keilosis dan kuku jari tangan menjadi
rapuh. Dokter memberi rujukan untuk pemeriksaan darah di laboratorium.
Pertanyaan soal:
Gambaran apa yang nampak dari disgnosa pemeriksaan mikroskopis ini?
a. Anemi Normocromik
b. Anemi Hipokromik
c. Anemi pernisiosa
d. Anemi Hemolitik
e. Anemi Aplastik
36. Kasus (vignette)
Seorang pria dengan riwayat perdarahan saluran cerna yang hebat datang kedokter
dengan keluhan lidah sakit, keilosis dan kuku jari tangan menjadi rapuh. Dokter
memberi rujukan untuk pemeriksaan darah di laboratorium.
Pertanyaan soal:
Gangguan apa yang menjadi penyebab perubahan abnormalitas tersebut?
a. besi
b. zink
c. Asam folat
d. Vitamin B 6
e. Vitamin B 12
37. Kasus (vignette)
Seorang anak 5 th datang ke dokter bersama ibunya dengan keluhan gatal-gatal
didekitar dubur dan pernah keluar cacing saat berak. Dokter memberi surat permintaan
pemeriksaan laboratorium untuk cek darah rutin.
Pertanyaan soal:
Hasil diffcount apa yang kemungkinan akan tinggi dalam pemeriksaan ini?
a. Stab
b. Basofil
c. Segmen
d. Limfosit
e. Eosinofil
38. Kasus (vignette)
Seorang pemuda 25 th berprofesi nelayan, untuk menghangatkan badan saat di laut ia
sering mengkonsumsi minuman keras, belakangan ini ia merasa sakit dibagian dada
nya, oleh dokter dianjurkan untuk menghentikan kebiasaannya dan hampir 1 bulan ini
ia menghentikan mengkonsumsi minuman keras. Dokter ingin mengetahui
perkembangan penyakit pasien dan menyuruhnya melakukan pemeriksaan darah.
Pertanyaan soal:
11. Dalam pemeriksaan gambaran darah sel apa yang cenderung meningkat?
a. Trombosit
b. Retikulosit
c. Eosinofil
d. Monosit
e. Eritrosit
39. Kasus (vignette)
Kita mengenal adanya faktor koagulasi baik dari Jalur instrinsik maupun ektrinsik yang
ditandai dengan angka romawi I sampai XIII hingga terbentuk bekuan yang stabil.
Pertanyaan soal:
Faktor berapakah yang merupakan titik pertemuan yang lazim dari keduanya?
Pilihan Jawaban :
a. VIII
b. IX
c. II
d. V
e. X
40. Kasus (vignette)
Seorang pekerja laboratorium pemula ditempatkan di sebuah laboratorium yang baru
buka, sore itu dokter meminta pemeriksaan hitung jumlah sel trombosit untuk pasien
demam berdarah. Jika dia mencampur 0,5 mikron darah dengan 100 mikron rees ecker
dan dan dijumpai 200 sel dalam 5 bidang sedang di kamar hitung.
Pertanyaan soal:
Berapa jumlah trombosit sesungguhnya dalam /mm3?
A. 100.000
B. 110.000
C. 220.000
D. 140.000
E. 150.000
41. Kasus (vignette)
Sel ini berasal dari lekosit granulopoitik. Sel tersebut memiliki nukleus berlobus dan
granula refraktil yang cukup besar yang berwarna merah jingga. Anda diminta untuk
melakukan pemeriksaan untuk menemukan dan mengidentifikasi sel tersebut.
Pertanyaan soal:
Apakah hasil Identifikasi pemeriksaan dari sel tersebut ?
A. Eosinofil
B. Basofil
C. Netrofil batang
D. Netrofil segmen
E. Monosit
42. Kasus (vignette)
Pasien datang dengan keluhan demam 4 hari , nyeri perut, dokter memberikan surat
pengantar untuk pemeriksaan darah . Hasil pemeriksaan hitung jenis ditemukan sel ini
yang berasal dari lekosit granulopoitik. Sel tersebut pada kondisi normal memiliki
12. kurang dari 2% lekosit, granula pada sitoplasma yang besar, kasar, terwarnai biru gelap.
Granula mengandung mukopolisakarida asam, asam hialuronat, dan sejumlah besar
histamin.
Pertanyaan soal:
Apakah hasil Identifikasi pemeriksaan dari sel tersebut sesuai kasus tersebut ?
a. Eosinofil
b. Basofil
c. Netrofil batang
d. Netrofil segmen
e. Monosit
43. Kasus (vignette)
Pemeriksaan darah dilakukan untuk menghitung jenis lekosit. Dilakukan pemeriksaan dan
di dapatkan Granula sitoplasma bereaksi dengan pewarna basa dan asam menghasilkan
granula netral atau ungu muda. Pewarnaan yang sering digunakan adalah dengan
Wright-Giemsa. Inti berlobus dan dihubungkan dengan filament
Pertanyaan soal:
Apakah hasil Identifikasi pemeriksaan dari sel tersebut sesuai kasus tersebut di atas?
a. Eosinofil
b. Basofil
c. Netrofil batang
d. Netrofil segmen
e. Monosit
44. Kasus (vignette)
Petugas laboratorium melakukan pemeriksaan untuk mengidentifikasi hitung jenis. Sel ini
berasal dari lekosit granulopoitik. Sel tersebut memiliki kurang dari 1% lekosit, granula
pada sitoplasma yang besar, kasar, terwarnai biru gelap. Granula mengandung
mukopolisakarida asam, asam hialuronat, dan sejumlah besar histamin.
Pertanyaan soal:
Bagaimana cara mengidentifikasi pemeriksaan dari sel tersebut?
a. Pembuatan preparat hapus
b. pengecatan supravital
c. Dilakukan hisap pada pipet lekosit
d. Pengenceran
e. Penghitungan dengan mengkalikan faktor pengenceran
45. Kasus (vignette)
Pasien dengan keluhan sering demam, nafsu makan menurun, wajah pucat, dan lesu.
Dokter memberikan surat permintaan darah untuk pemeriksaan darah rutin. Petugas
laboratorium menerima sampel dan melakukan pemeriksaan .
Pertanyaan soal:
Berapakah perbandingan sampel dengan antikoagulan?
a. 1:1
b. 1:2
c. 1:3
d. 1:4
13. e. 1:5
46. Kasus (vignette)
Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke bagian sampling dengan membawa
surat pengantar dokter untuk dilakukan pemeriksaan hematologi darah rutin. Analis
melakukan pengambilan darah vena untuk pemeriksaan laboratorium.
Pertanyaan soal:
Berapakah jarak pembendung yang tepat pada lengan ?
A. 3 – 6 cm di atas tempat vena punksi
B. 5 – 8 cm di atas tempat vena punksi
C. 7 – 10 cm di atas tempat vena punksi
D. 9 – 12 cm di atas tempat vena punksi
E. 10 – 13 cm di atas tempat vena punksi
47. Kasus (vignette)
Sel ini berasal dari lekosit granulopoitik. Sel tersebut memiliki nukleus berlobus dan
granula refraktil yang cukup besar yang berwarna merah jingga. Anda diminta untuk
melakukan pemeriksaan untuk menemukan dan mengidentifikasi sel tersebut.
Pertanyaan soal:
Apakah hasil Identifikasi pemeriksaan dari sel tersebut ?
A. Eosinofil
B. Basofil
C. Netrofil batang
D. Netrofil segmen
E. Monosit
48. Kasus (vignette)
Pasien datang dengan keluhan demam 4 hari , nyeri perut, dokter memberikan surat
pengantar untuk pemeriksaan darah . Hasil pemeriksaan hitung jenis ditemukan sel ini
yang berasal dari lekosit granulopoitik. Sel tersebut pada kondisi normal memiliki
kurang dari 2% lekosit, granula pada sitoplasma yang besar, kasar, terwarnai biru gelap.
Granula mengandung mukopolisakarida asam, asam hialuronat, dan sejumlah besar
histamin.
Pertanyaan soal:
Apakah hasil Identifikasi pemeriksaan dari sel tersebut sesuai kasus tersebut ?
a. Eosinofil
b. Basofil
c. Netrofil batang
d. Netrofil segmen
e. Monosit
49. Kasus (vignette)
Pemeriksaan darah dilakukan untuk menghitung jenis lekosit. Dilakukan pemeriksaan
dan di dapatkan Granula sitoplasma bereaksi dengan pewarna basa dan asam
menghasilkan granula netral atau ungu muda. Pewarnaan yang sering digunakan adalah
dengan Wright-Giemsa. Inti berlobus dan dihubungkan dengan filament
Pertanyaan soal:
Apakah hasil Identifikasi pemeriksaan dari sel tersebut sesuai kasus tersebut di atas?
14. a. Eosinofil
b. Basofil
c. Netrofil batang
d. Netrofil segmen
e. Monosit
50. Kasus (vignette)
Pasien dengan keluhan sering demam, nafsu makan menurun, wajah pucat, dan lesu.
Dokter memberikan surat permintaan darah untuk pemeriksaan darah rutin. Petugas
laboratorium menerima sampel dan melakukan pemeriksaan .
Pertanyaan soal:
Berapakah perbandingan sampel dengan antikoagulan?
a. 1:1
b. 1:2
c. 1:3
d. 1:4
e. 1:5
51. Kasus (vignette)
Pasien usia 62 tahun dengan riwayat batuk beberapa minggu dengan . Dokter meminta
pemeriksaan LED, bahan pemeriksaan LED (Laju Endap Darah) menggunakan
antikoagulan Na Sitrat 3,8%.
Pertanyaan soal:
Berapakah perbandingan darah dengan antikoagulan Na Sitrat 3,8% pada kasus tersebut
?
A. 1 : 2
B. 1 : 4
C. 2 : 1
D. 4 : 1
E. 4 : 2
52. Kasus (vignete)
Pada hitung leukosit digunakan reagen. Pada kondisi eritropoiesis yang sangat aktif ,
terjadi peningkatan produksi eritrosit berlebihan, akibatnya banyak sel eritrosit berinti
ikut disirkulasikan dalam pembuluh darah sehingga akan terhitung sebagai lekosit
Pertanyaansoal: Mengapa eritosit berinti akan terhitung sebagai lekosit ?
A. TURK sebagai pengencer darah bersifat selektif
B. TURK mengandung zat warna yang bersifat selektif
C. TURK hanya memberi warna pada inti dan dinding sel berinti
D. TURK memiliki formulasi bahan pewarna yaitu gentian violet
E. TURK tidak akan melisiskan sel darah yang berinti meski bukan lekosit
53. Kasus (vignete)
Pada hitung jenis lekosit terhadap sediaan apus darah tepi yang diwarnai dengan
pengecatan Giemsa, didapatkan basofil 1%, eosinofil 2%, batang 3%, segmen netrofil
60%, limfosit 32% dan monosit 2% . Pada Identifikasi lekosit juga ditemukan 25% sel
eritrosit berinti. Dari hasil pemeriksaan jumlah lekosit menggunakan cara manual
didapatkan 25.000 sel/mmk.
15. Pertanyaan soal: Berapakah jumlah sel lekosit yang sebenarnya ?
A. 5.000/mmk
B. 8.000/mmk
C. 20.000/mmk
D. 22.000/mmk
E. 50.000/mmk
54. Kasus (vignette)
Pemeriksaan hemoglobin dengan menggunakan cara semi otomatik yaitu Sianmet. Saat
akan dilakukan persiapan diketahui reagen Drabkin habis, maka dilakukan pembuatan
Drabkins baru dengan standar hemoglobin kadarnya 16,0 g%, . 20 ul standar Hb
dilarutkan dengan 5,0 ml Drabkins diukur absorbsi dan mendapatkan hasil 0,4530.
Pertanyaan soal:
Berapakan faktor reagen Drabkins yang dibuat tersebut ?
A. 7,25
B. 11.3
C. 22,6
D. 35.3
E. 72.5
55. Kasus (vignette)
Pemeriksaan hitung jenis lekosit dengan metode pewarnaan May Grienwald, setelah
preparasi sediaan apus di cat. Hasil pewarnaan didapatkan sel lekosit dengan
mononuklear, tanpa granulosit, kromatin inti memadat, sitoplasma biru muda.
Pertanyaan soal:
Apakah hasil identifikasi sel tersebut?
a. Monosit
b. Limfosit
c. Plasmosit
d. Granulosit
e. Metamielosit
56. Kasus (vignette)
Pasien dilakukan tindakan plebotomi vena dengan parameter yang akan diperiksa adalah
kadar Hemoglobin, hitung sel lekosit, hitung jenis lekosit, laju endap darah dan nilai
hematokrit.
Pertanyaan soal:
Tabung vacutainr manakan yang digunakan untuk keperluan tersebut ?
A. Vacutainer tutup merah
B. Vacutainer tutup ungu
C. Vacutainer tutup hijau
D. Vacutainer tutup biru
E. Vacutainer tutup abu abu
57. Kasus (vignette)
16. Pada suatu pelaksanaan pemantapan mutu internal laboratorium hematologi
menunjukkan hasil pemeriksaan nilai hematokrit diperoleh nilai 36%, kadar hemoglobin
didapatkan 12,0 g% dan pemeriksaan jumlah hitung sel eritrosit .
Pertanyaan soal:
Berapakah jumlah ertrosit yangi benar berdasar prinsip three roole?
a. 2 juta
b. 3 juta
c. 4 juta
d. 5 juta
e. 6 juta.
58. Kasus (vignette)
Dilakukan pemeriksaan hitung jumlah trombosit Direk, dengan cara 20 ul darah
ditambahkan ke dalam 3,98 ml reagen Ammonium okslat 1%, setelah dihitung dalam 160
kotak kecil didapatkan sel trombosit sebanyak 105 sel
Pertanyaan soal:
Berapakah jumlah sel trombosit dalam 1 mmk ?
A. 90000 sel
B. 80000 sel
C. 70000 sel
D. 60000 sel
E. 50000 sel
59. Kasus (vignette)
Pemeriksaan laju endap Darah metode Westergren adalah mengamati kecepatan
pengendapan sel eritrosit yang didiamkan dalam tabung Wetergren setelah didiamkan 1
jam disuhu kamar.
Pertanyaan soal:
Apakah faktor yang menentukan hasil LED ?
A. leukosit
B. eritrosit
C. trombosit
D. eosinophil
E. limfosit
60. Kasus (vignette)
Sampel darah pasien dengan permintaaan dokter adalah pemeriksan hematokrit.Pada
penentuan nilai hematokrit dengan cara mengukur tinggi endapan eritrosit dalam tabung
mikrokapiler setelah dilakukan pemusingan pada 12.000 rpm selama 5 menit.
Pertanyaan soal:
Bagaimanakah penempatan mistar pada reading device saat penentuan nilai hematokrit
?.
A. Diatas permukaan lapisan buffycoat
B. Batas antara buffycoat dengan bagian bawah plasma
C. Tepat diatas endapan eritrosit dibawah permukaan plasma
D. Dipermukaan endapan eritrosit dibawah permukaan buffycoat
17. E. Di pertengahan permukaan buuffycoat
61. Kasus (vignette)
Dilakukam pemeriksaan indek eritrosit untuk menkonfirmasi gambaran morfologi
eritrosit pada apus darah tepi,. Didapatkan hasil MCV dan MCH nilai melebihi normal.
Pertanyaan soal:
Bagaimana gambaran morfologi eritrosit di apus darah tepi tersebut ?
A. Makrosit hiperkromik
B. Megalosit normositer
C. Makrositik normokromik
D. Normositik hiperkromik
E. Normositik normokromik
62. Kasus (vignette)
Petugas laboratorium mendapatkan sampel darah dengan keterangan hasil
laboratorium sebelumnya kadar Hemoglobin 7,0g%, jumlah sel eritrosit 2,50 juta .mmk.
Sebagian mukosa menunjukkan tanda tanda ikterus . Dokter meminta untuk
pemeriksaan morfologi eritrosit dan jumlah retikulosit
Pertanyaan soal:
Bagaimanakah hasil pemeriksaan jumlah retikulosit pasien tersebut ?
A. Retikulositosis
B. Retikolositopeni
C. Retikulosit normal
D. Retikulositosis relative
E. Retikulositosis moderat
63. Kasus (vignette)
Dilakukan pemeriksaan osmotic Fragilitas test pada sampel darah dengan diagnosis
dokter pengirim adalah hiperhemolisis abnormal .
Pertanyaan soal:
Bagaimana hasil pemeriksaan OFT metode fotometer pada gambaran sel eritrosit
dengan morfologi sel eritrosit yang sferositik homogen?.
A. Peningkatan resistensi eritrosit dengan gambaran kurve hemolisis ada di depan
sebelum kurve normal
B. Peningkatan fragilitas eritrosit dengan gambaran kurve hemolisis pasien ada di depan
sebelum kurve normal
C. Peningkatan resistensi eritrosit dengan gambaran kurve hemolisis ada di belakang
setelah kurve normal
D. Peningkatan fragilitas eritrosit dengan gambaran kurve hemolisis ada di belakang
setelah kurve normal
E. Kurve persen hemolisis sampel pasien mendekati kurve normal
64. Kasus (vignette)
Pasien demam tinggi 3 hari dan muncul petekie pada lengan kiri. Dokter meminta untuk
dilakukan pemeriksaan trombosit. Petugas melakukan persiapan alat dan bahan untuk
pemeriksaan hitung trombosit.
Pertanyaan soal:
18. Apakah reagen yang dilakukan untuk pemeriksaan hitung trombosit ?
A. ReesEcker
B. Hayem
C. Cuprisulfat
D. TURK
E. Drabkins
65. Kasus (vignette)
Petugas menerima sampel darah dengan permintaaan pemeriksaann OFT. Pemeriksaan
dengan fotometer cara pengukuran absorbsi pada deret NaCl hipotonis yang
diperlakukan sebagai standar lisis sempurna .
Pertanyaan soal:
Konsentrasi NaCl manakah yang diperlakukan sebagai standar lisis 100% ?
A. 0,0 %
B. 0,1 %
C. 0.2%
D. 0.3%
E. 0,4%
66. Kasus (vignette)
Dokter mengirimkan pasien untuk melakukan pemeriksaan laboratorium dengan kasus
hiperhemolisis. Petugas melakukan persiapan sesuai parameter pada kasus tersebut.
Pertanyaan soal:
Apakah parameter yang digunakan untuk menegakkan kasus tersebut?
A. Kadar hemoglobin fetal
B. Kadar hemoglobin
C. Hitung retikulosit
D. Indek eritrosit
E. Morfologi eritrosit
67. Kasus (vignette)
Pada pemeriksaan hemostasis diguanakan reagen dengan penyimpanan suhu 2-4o C ,
dan meminimalisir beku cair untuk menjaga stabilitas factor koagulasi .
Pertanyaan soal:
Faktor koagulasi manakah yang mudah rusak dengan temperature tinggi ?
A. XII dan V
B. V dan VIII
C. VIII dan IX
D. IX dan V
E. V dan IX
68. Kasus (vignette)
Pada saat pengambilan darah donor dilakukan sesuai prosedur yang berlaku. Saat darah
lengkap disimpan di Blood Bank pada suhu 2- 80C. terjadi penggumpalan pada sel darah
merah.
Pertanyaan soal:
Apakah penyebab penggumpalan sel darah merah tersebut?
19. A. Kantong Darah tidak dihomogenkan setiap 3 hari sekali.
B. Kantong darah disimpan tidak sesuai FIFO (First In First Out).
C. Kantong darah disimpan dengan posisi tidur.
D. Kantong darah disimpan di blood bank selama 35 hari.
E. Kantong darah disimpan menempel pada dinding blood bank.
69. Kasus (vignette)
Seorang Anak menderita demam yang cukup tinggi selama 3 hari, selain itu juga
mengeluh mual & muntah. Dari pemeriksaan darah lengkap diperoleh hasil : kadar HB
: 13,9, hematokrit : 50, jumlah Leukosit : 10.500 dan jumlah Trombosit : 67.000.
Kemudian dilakukan pemeriksaan hapusan darah tepi
Pertanyaan soal:
Apakah hasil identifikasi sel sesuai kasus tersebut?
A. Netrofil batang
B. Basophilic stippling
C. Limfosit plasma biru
D. Eosinofilia
E. Howell joly bodies
70. Kasus (vignette)
Pasien usia 25 tahun datang ke laboratorium dengan gambaran muka pucat, tampak
lemas dan tidak bersemangat. Pasin meminta untuk dilakukan pemeriksaan Hb.
Dialkukan pengambilan darah oleh petugas dan di siapkan untuk pemeriksaan dengan
metode Sahli..
Pertanyaan soal:
Alat apakah yang digunakan untuk pemeriksaan tersebut
A. Hemocytometer
B. Urinometer
C. Spektrofotometer
D. Hemometer
E. fotometer
71. Kasus (vignette)
Dokter mengirim pasien laki-laki ke laboratorium dengan keluhan lemas dan keluhan
nyeri perut , diare, muntah. Dilakukan pemeriksaan laju enap darah metode
Weestergen dan didapatkan hasil normal
Pertanyaan soal:
Berapakah hasil laju enap darah pada pemeriksaan tersebut?
A. 9mm per jam
B. 10mm per jam
C. 11 mm per jam
D. 12 mm per jam
E. 13 mm per jam
72. Kasus (vignette)
Dilakukan pemeriksaan sampel darah dengan pemeriksaan Hb. Petugas menyiapkan
untuk pemeriksaan Hb dengan Cyanmethemoglobin. Pemeriksaan dengan
menggunakan reagen.. Pertanyaan soal:
20. Apakah komposisi dari reagen tersebut ?
A. Kaliumoksalat
B. Kalium phospat
C. Kaliumsianida
D. Kaliumferri
E. Kalium bikarbonat
73. Kasus (vignette)
Dokter melakukan pemeriksaan pada pasein yang di duga hemofilia. Pasien dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium
Pertanyaan soal:
Pemeriksaan apakah yang sesuai dengan kasus tersebut?
A. Hb
B. LED
C. Hmt
D. CT
E. AE
74. Menyiapkan sampel darah untuk pemerisaan uji silang serasi baik untuk penyediaan
plasma maupun suspensi sel eritrosit pasien memerlukan layanan flebotomi yang baik.
Dalam menjalankan tugas profesi seorang TLM harus mampu memberikan kepuasan
pada pasien dalam rangka penyediaan spesimen yang berkualitas.
Pertanyaan soal:
Bagaimanakah tolok ukur kinerja seorang TLM kususnya dalam layanan flebotomi
untuk penyediaan plasma dan suspense sel eritosit ?
A. mampu berkomunikasi secara verbal maupun non verbal
B. kepatuhan dalam melaksanankan prosedur kerja
C. selalu memperhatikan profit laboratorium dengan layanan berkualitas
D. selalu dapat menjelaskan complain pelanggan
E. memperhatikan kepuasan pelanggan
75. Seorang ATLM membuat suspensi eritrosit 2% untuk pemeriksaan Coomb’s tes Indirek,
proses pencucian eritrosi3 x dilakukan sampai 3 x sentrifugasi untuk membebaskan
kemungkinan globulin lain yang dapat menyebabkan positif palsu.
Pertanyaan soal:
Berapakah volume NaCl fisiologis yang diperlukan untuk membuat suspensi eritrosit 2%
tersebut?
A. 1 tetes eritrosit 100% ditambah 49 tetes NaCl fifiologis
B. 2 tetes eritrosit 100% ditambah 48 tetes NaCl fisiologis
C. 3 tetes eritrosit 100% ditambah 47 tetes NaCl fisiologis
D. 4 tetes eritrosit. 100% ditambah 36 tetes NaCl fisiologis
E. 5 tetes eritrosit. 100% ditambah 45 tetes NaCl fisiologis
76. Hasil pemeriksaan golongan Rhesus metode slide menunjukkan pada anti D dan BA 22%
hasilnya tidak ada aglutinasi pada keduanya, pemeriksaan diteruskan pada pemeriksaan
Du Faktor. Hasil pemeriksaan pada Anti D ada aglutinasi sedang pada BA tidak ada
aglutinasi
Pertanyaan soal:
21. Bagaimama menyampaikan hasil pemeriksaan Rhesus tersebut pada dokter pengirim ?
A. pemeriksaan Rhesus hasil negative , Du Faktor negative
B. pemeriksaan Rhesus hasil negative , Du Faktor positif
C. pemeriksaan Rhesus hasil negative , Du factor non spesifik
D. pemeriksaan Rhesus non spesifik
E. pemeriksaan Du Faktor positif
77. Hasil pemeriksaan golongan darah system ABO dengan cara tabung didapatkan hasil
sbb:
Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4 Tabung 5 Tabung 6 Tabung 7
+ + + - - - -
Keterangan + = aglutinasi - = tidak aglutinasi
Pertanyaan soal:
Apakah golongan darah pasien tersebut ?
A. AB
B. O
C. A
D. B
E. non spesifik
78. Pembuatan suspensi eritrosit dilakukan dengan cara melakukan pencucian
menggunakan NaCl fisiologis kemudian melakukan pemusingan atau pemutaran
menggunakan sentrifius dilakukan sampai 3 kali. Endapan terakhir adalah suspensi
eritrosit 100 %
Pertanyaan soal:
Berapakan volume NaCl fisiologis yang harus ditambahkan pada setiap pencucian ?
A. menambahkan NaCl dengan perbandingan 1:1 terhadap volume eritrosit
B. menambahkan NaCl dengan perbandingan 1:2 terhadap volume eritrosit
C. menambahkan NaCl dengan perbandingan 1:3 terhadap volume eritrosit
D. menambahkan NaCl dengan perbandingan 1:4 terhadap volume eritrosit
E. menambahkan NaCl dengan perbandingan 1:5 terhadap volume eritrosit
79. Uji silang serasi untuk 4 donor digunakan istilah auto pul dan auto kontrol, sedangkan
untuk reaksi mayor dan minor dari fase 1 sampai fase 3 tetap dilakukan .
Pertanyaan soal:
.Apakah yang dimaksudkan dengan reaksi auto control pada reaksi tersebut ?
A. mereaksikan antara 2 tetes campuran plasma donor 1,2,3 dan 4 dengan 1 tetes
campuran sel eritrosit
donor 1, 2, 3 dan 4
B. mereaksikan antara 2 tetes campuran plasma donor 1,2,3 dan 4 dengan 1 tetes
campuran sel eritrosit donor 1, 2, 3 dan 4
C. mereaksikan antara 2 tetes plasma pasien dengan 1 tetes sel eritrosit 5% dari
pasien
D. mereaksikan antara2 tetes plasma dan 1 tetes sel eritrosit untuk setiap donor
E. mereaksikan 2 tetes plasma pasien dengan 1 tetes sel eritrosit sel control
80. Seorang ATLM melakiukan pemeriksaan Coomb’s tes Direk pada pasien yang akan
diberikan donor. Pasien dengan golongan O dinyatakan dokter menderita SLE Pada uji
22. silang serasi hasil pengamatan pada auto control didapatkan aglutinasi positif , sedang
tabung myor dan minor hasilnya tidak terjadi agljtinasi.
Pertanyaan soal:
Apakah tujuan melakukan pemeriksaan Coomb’s Direk ?
A. memastikan kasus auto imun
B. pasien dicurigai meiliki antibody spesifik dalam plasma
C. sebagai tindak lanjut hasil auto control positif atau aglutinasi positif
D. konfirmasi kasus auto imun ysng diduga eritrosit pasien memiliki anti globulin
spesifik
E. konfirmasi kasus auto imun ysng diduga eritrosit dan plasma pasien memiliki anti
globulin spesifik
81. Pengamatan pada hasil reaksi uji silang serasi fase 1 dengan mengamati ada tidaknya
aglutinasi pada tabung Mayor maupun minor. Didapatkan hasil suatu pemeriksaan uji
silang serasi tabung Mayor positif ( aglutinasi ) dan juga tabung minor juga aglutinasi
(positif).
Pertanyaan soal:
.bagaimana menilai hasil positif pafda Mayor dan minor pada fase 1 uji silang serasi
tersebut ?
A. Ada kesalahan saat menentukan golongan darah pada pasien.
B. Fase 1 hasil positif artinya antigen dan antibody darah pasien dengan darah donor
sejenis.
C. saat memeriksa golongan darah donor ada kesalahan sehingga terlacak pada fase 1
uji silang serasi
D. memeriksa kembali golongan darah pasien dengan prinsip sel grouping dan serum
grouping sekali gus
E. memeriksa kembali golongan darah donor dan darah pasien dengan prinsip sel
grouping dan serum grouping sekaligus
82. Hasil pemeriksaan golongan darah system ABO dengan cara tabung didapatkan hasil sbb:
Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4 Tabung 5 Tabung 6 Tabung 7
- + + + - - -
Keterangan + = aglutinasi - = tidak aglutinasi
Pertanyaan soal:
Apakah golongan darah pasien tersebut ?
A. AB
B. O
C. A
D. B
E. non spesifik
83. Pengertian donor universal untuk golongan darah O adalah sebutan yang belum tentu
sepenuhnya benar. Harus memahami prinsip reaksi dan pengertian golongan darah
sehingga proses donor diberikan dengan tetap menjaga keselamatan pasien dan donor.
Pertanyaan soal:
Manakah komponen darah golongan darah O yang beresiko menyebabkan reaksi
transfusi ?
23. A. wholeblood
B. PRP
C. PPP
D. PRC
E. WBC
84. Karena suatu kondisi emergensi seorang pasien golongan darah O membutukan donor
darah, diperoleh donor golongan darah O dengan Rhesus negatif, sementara pasien
Rhesus positif tetapi karena emergensi proses donor tetap dilaksanakan.
Pertanyaan soal:
Bagaimana resiko pada pasien akibat proses donor tersebut?
A. bisa terjadi reaksi transfusi karena ketidak samaan Rhesus tersbut
B. darah donor bisa mengalami aglutinasi setelah bereaksi dengan darah pasien
C. dapat kemungkinan terjadi HDN jika pasiennya wanita
D. Pasien akan membentuk anti rhesus dalam plasmanya
E. darah pasien bisa dilisiskan oleh darah donor
85. Sistem golongan darah yang bersifat inkomplit hanya dapat ditujukkan dengan suatu
media misalnya menggunakan BA 22% dan dengan perlakuan kusus misalnya diputar
pada 1000 rpm 1 menit untuk menunjukkan adanya aglutinasi .
Pertanyaan soal:
Bagaimana hasil aglutinasi fase II kalau ada inkompatibilitas antara donor dengan pasien
di fase II tersebut baik pada tabung mayor maupun tabung minor?
A. positif 1
B. positif 2
C. positif 3
D. positif 4
E. positif lemah
86. Pembuatan suspensi eritrosit dilakukan dengan cara melakukan pencucian
menggunakan NaCl fisiologis kemudian melakukan pemusingan atau pemutaran
menggunakan sentrifiusdilakukan sampai 3 kali. Endapan terakhir adalah suspensi
eritrosit 100 %
Pertanyaan soal:
Berapakan volume NaCl fisiologis untuk membuat suspensi eritrosit 4% ?
A. menambahkan NaCl dengan perbandingan 20 tetes dan 1 tetes eritrosit 100%
B. menambahkan NaCl dengan perbandingan 19 tetes dan 1 tetes eritrosit 100%
C. menambahkan NaCl dengan perbandingan 22 tetes dan 1 tetes eritrosit 100%
D. menambahkan NaCl dengan perbandingan 23 tetes dan 1 tetes eritrosit 100%
E. menambahkan NaCl dengan perbandingan 24 tetes dan 1 tetes eritrosit 100%
87. Pengamatan pada hasil reaksi uji silang serasi fase 1 dengan mengamati ada tidaknya
aglutinasi pada tabung Mayor maupun minor. Didapatkan hasil suatu pemeriksaan uji
silang serasi tabung Mayor positif ( aglutinasi ) dan juga tabung minor juga aglutinasi
(positif).
Pertanyaan soal:
.bagaimana menilai hasil positif pada Mayor dan minor pada fase 1 uji silang serasi
tersebut ?
24. a. Golongan rhesus bisa menyebabkan aglutinasi pada fase I jika donor berbeda
dengan rhesus pasien
b. hasil positif artinya antigen dan antibody darah pasien dengan darah donor
sejenis.
c. saat memeriksa golongan darah donor ada kesalahan sehingga terlacak pada fase 1
uji silang serasi
d. memeriksa kembali golongan darah pasien dengan prinsip sel grouping dan serum
grouping sekali gus
e. memeriksa kembali golongan darah donor dengan prinsip sel grouping dan serum
grouping sekali gus
88. Sistem golongan darah yang bersifat inkomplit hanya dapat ditujukkan dengan suatu
media dan dengan perlakuan kusus untuk menunjukkan adanya aglutinasi
Pertanyaan soal:
Apakah yang digunakan sebagai medium pada fase III untuk memungkinkan terjadi
reaksi aglutinasi ?
A. Salin
B. BA 22%
C. Coomb’s serum
D. CCC
E. sel O 2%
89. Sistem golongan darah yang bersifat inkomplit hanya dapat ditujukkan dengan suatu
media dan dengan perlakuan kusus untuk menunjukkan adanya aglutinasi. Pada fase III
uji silang serasi dalam medium coomb’s serum dan pemusingan 1000 rpm
Pertanyaan soal:
Bagaimana hasil aglutinasi fase III kalau ada inkompatibilitas anta darah donor dengan
pasien di fase III pada tabug mayor maupun minor ?
A. positif 1
B. positif 2
C. positif 3
D. positif 4
E. positif lemah
90. Crossmatching/uji silang serasi ada 3 fase, masing masing fase dilakukan pada medium
tertentu dan dengan tujuan tertentu , semua dilakukan untuk menjmin
compatibilitas/kecocokan darah donor dengan darah pasien.
Pertanyaabn : bagaimana hasil reaksi masing masing fase dari fase I sampai fase III
shingga darah donor dinyatakan cocok tergadap darah pasien ?
A. tabung Mayor dari fase I sampai III tidak terjadi hemolisa dan atau aglutinasi
B. tabung mayor dan tabung minor dari fase I tidak terjadi aglutinasi dan atau
hemolysis
C. tabung mayor dan tabung minor dari fase II tidak terjadi aglutinasi dan atau
hemolysis
D. tabung mayor dan tabung minor pada fase III tidak terjadi aglutinasi dan atau
hemolysis
25. E. tabung mayor dan tabung minor dari fase I , II dan III tidak terjadi aglutinasi dan
atau hemolisis
91. Pemeriksan pra donor harus dilakukan untuk menjamin keamanan dan keselamatan
baik donor maupun pasien, dan menjadi tanggung jawab ATLM untuk memberikan
jaminan keselamatan dan keanan tersebut. Prodik darah dan komponennya
rentan/sangat potensial menularkan penyakit melalui trnasfusi darah (IMLTD)
Pertanyaan soal:
Manakah kelompok penyakit berikut yang dapat ditularkan melaui transfusi darah ?
A. malaria, HIV, HBV
B. HIV, polio, cacar
C. DHF, HIV, malaria
D. campak, HIV, GO
E. DHF, HIV, malaria
92. Sebagai seorang ATLM harus memahami bagaimana criteria reagen terutama untuk
pemeriksaan pra donor asih dapat digunakan atau tidak, Kadang reagen secra fisik
mungkin tidak ada masalah misal tidak berubah warna, tidak keruh dlla atau memang
sudah ED meski fisik nya baik, Antisera A pada saat divalidasi hasilnya dengan sel A
aglutinasi, sedangkan sel B tidak aglutinasi .
Pertanyaan soal:
Bagaimana hasil validasi antisera tersebut ?
A. Valid
B. tidak valid
C. perlu cek ulang lagi
D. meragukan
E. perlu dilihat tingkat/gradasi aglutinasi
93. Penetapan ada tidaknya antiglobulin spesifik yang terdapat dalam plasma pasien
ditentukan dengan suatu pemeriksaan ‘Commb’s test Indirek, Padpemeriksaan ini
memerlukan suatu medium sel eritrosit yang digunakan sebagai template agar
antiglobulin tersebut tersensitised dalam sel medium terebut.
Pertanyaan soal:
Apakah jenis /golongn sel eritrosit yang digunakan tersebut ?
A. sel eritrosit dengan antigen A negative
B. sel eritrosit dengan antigen B negative
C. sel eritrosit dengan antigen D negative
D. sel eritosit tanpa antigen A dan antigen B
E. sel eritrosit dengan antigen d negative
94. Kasus (vignette) 1
Seorang analis kesehatan pada suatu laboratorium bertugas di bagian pengambilan
sampel. Tahap pengambilan sampel merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
mutu hasil pemeriksaan, oleh karena itu perlu dilakukan dengan baik dan benar.
Pertanyaan:
Apa langkah yang tepat dilakukan untuk menjamin ketepatan pasien ?
Pilihan jawaban :
A. Memastikan pasien bersedia diambil sampelnya
26. B. Memastikan identitas pasien sesuai dengan identitas pada formulir
C. Memastikan kondisi pasien sesuai dengan pemeriksaan yang diminta
D. Memastikan pemeriksaan yang diminta sesuai dengan diagnose
E. Memastikan pemeriksaan yang diminta sesuai dengan kemampuan laboratorium
95. Kasus (vignette) 2
Seorang analis kesehatan yang bertugas dibagian sampling kedatangan seorang pasien
yang membawa blanko pemeriksaan dari dokter pengirim. Permintaan pemeriksaannya
adalah darah rutin. (Hb, AL, LED, dan HJL).
Pertanyaan soal :
Tabung vacuteiner dengan warna tutup apakah dia yang disiapkan ?
Jawaban soal :
A. Hijau
B. Kuning
C. Ungu
D. Merah
E. Putih
96. Kasus (vignette) 3
Seorang pasien yang didiagnose dokter adalah kasus ITP (Iodopatic Thrombocytopenic
Purpura) setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium mengenai jumlan trombosit (AT),
masa perdarahan. (BT), PPT, dan APTT dan lain-lain.
Pertanyaan soal :
Bagaimana hasil pemeriksaan yang medukung hasil diagnose tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. AT rendah, BT normal, PPT normal, dan APTT normal
B. AT rendah, BT memanjang, PPT normal, APTT normal
C. AT rendah, BT memanjang, PPT memanjang, APTT normal
D. AT rendah, BT normal, PPT memanjang, APTT memanjang
E. AT rendah, BT normal, PPT normal, APTT memanjang
97. Kasus (vignette) 4
Seorang pasien datang ke dokter dengan gejala perdarahan lama berhenti, mudah
terjadi perdarahan spontan dengan bentuk hemathros, hematoma dan hematuri.
Dugaan dokter sementara adalah kasus hemofilia A. Pasien tersebut diberi
rekomendasi untuk test laboratorium hemostasis.
Pertanyaan soal :
Pemeriksaan apa yang hasilnya tidak cocok dengan diagnosa kasus hemofilia A ?.
Pilihan jawaban :
A. Test Rumple Leed normal
B. APTT normal
C. PPT normal
D. Masa pembekuan (CT) memanjang
E. Masa perdarahan (BT) normal
98. Kasus (vignette) 5
Seorang pasien yang sudah mendapatkan terapi antikoagulant oral dilakukan
monitoring oleh dokter dengan diperiksa PPT dan Nilai INR (Index Normalised Rasio).
27. Pertanyaan soal :
Bagaimana rumus Nilai INR ?
Pilihan jawaban :
A. PPT plasma pasien dibagi PPT plasma kontrol selanjutnya dikalikan dengan nilai ISI
B. PPT plasma pasien dibagi PPT plasma kontrol selanjutnya dipangkatkan dengan
nilai ISI
C. PPT plasma pasien dibagi PPT plasma kontrol selanjutnya dikurangi dengan nilai ISI
D. PPT plasma pasien dibagi PPT plasma kontrol selanjutnya ditambahkan dengan nilai
ISI
E. PPT plasma pasien dikurangi PPT plasma kontrol selanjutnya dipangkatkan dengan
nilai ISI
99. Kasus (vignette) 6
Seorang analis kesehatan melakukan kegiatan pengambilan darah untuk pemeriksaan
hemostasis. Pengambilan dilakukan dengan model vacutainer.
Pertanyaan soal :
Tabung warna apa yang harus disiapkan untuk menampung darah tersebut ?
A. Kuning
B. Merah
C. Biru muda
D. Hijau
E. ungu
100. Kasus (vignette)
Pasien dari dokter dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan hasil sebagai berikut :
PPT memanjang, APTT memanjang, AT menurun, TT memanjang. Setelah dilakukan
pemeriksaan D Dimer menunjukkan hasil positip. Setelah dilihat sediaan apus darah tepi
menunjukkan adanya kelainan yang spesifik.
Pertanyaan soal :
Apa kelainan bentuk eritrosit yang didapat pada pasien tersebut.?
A. Frgamentasi
B. Tear drop sel
C. Target sel
D. Mikrositik sel
E. Acantosit sel
101. Kasus (vignette) 8
Seorang pasien anak laki-laki yang diperiksa jumlah leukositnya didapatkan hasil
120.000/mm3 darah. Dokter menduga kasus tersebut merupakan leukemia tipe CLL.
Setelah dilakukan pemeriksaan morfologi darah tepi ditemukan kelainan sel yang
spesifik, seperti bentuk sel yang rusak tanpa adanya sitoplasma.
Pertanyaan :
Kelainan sel apakah yang dimaksud pada kasus CLL tersebut ?
A. Adanya Smugde sel
B. Adanya Anomali Pelger Huet
C. Adanya Granulosit yang hipogranulair
D. Adanya hieprsegmenatsi
28. E. Adanya benda inklusi Dohle
102. Kasus (vignette) 9
Seorang plebotomi mengalami kesulitan pada proses pengambilan darah pada pasien
yang menolak diambil darahnya dengan mengatakan " Saya tidak ingin Anda untuk
mengambil darah saya. ":
Pertanyaan soal :
Manakah tindakan yang harus dilakukan jika seorang pasien di rumah sakit menolak
diambil darahnya ?
A. Meninggalkan ruangan pasien dan kembali ke laboratorium Anda
B. Menginformasikan perawat pasien menolak
C. Lakukan prosedur dan mengumpulkan sampel
D. Hubungi dokter
E. Tetap memaksa mengambil darah
103. Kasus (vignette) 10
Seorang tenaga laboratorium medik melakukan pemeriksaan jumlah retikulosit dengan
metode pewarnaan supravital. Pada gambaran dimikroskop ditemukan benda inklusi
eritrosit dengan bentuk titik-titik biru yang banyak pada eritrosit.
Pertanyaan soal :
Benda inklusi apakah yang bisa ditemukan pada pewarnaan supravital ?
A. Cincin cabot
B. Basophilic stippling
C. Howel Jolly bodies
D. Pappenheimer’s bodies
E. Hb H
104. Kasus (vignette) 11
Seorang laki-laki pada saat diambil darah oleh seorang analis dilakukan pengikatan
tourniquet, setelah dilakukan pemasangan alat tersebut tangan penderita mengalami
kesemutan dan penegangan pembuluh darah sehingga pada lengan nampak warnya
kemerahan.
Pertanyaan soal:
Apakah Pemakaian tourniquet yang terlalu kuat dan terlalu lama dapat menyebabkan hasil
rendahpalsu pada pemeriksaan ?
A. Kadar Hb
B. Jumlah lekosit
C. Hematokrit
D. LED
E. Trombosit
105. Kasus (vignette) 12
Seorang analis kesehatan yang bertugas mengambil sampel darah vena pada bayi.
Pertanyaan soal :
Berapa ukuran jarum yang direkomendasikan (Needle gauge) untuk pengambilan darah
pada bayi ?
A. 23
B. 22
29. C. 21
D. 19-20
E. 16-18
106. Kasus (vignette) 13
Seorang pasien dilakukan skrining untuk mendeteksi adanya thallasemia dengan
dilakukan pemeriksaan elektroforesis hb untuk mengetahui kadar dari tiap jenis
hemoglobin.
Pertanyaan :
Jenis hemoglobin apakah yang kadarnya kurang dari 4 % pada orang-orang dewasa
normal dan anak-anak.
A. Hb-A1
B. Hb-A2
C. Hb-A3
D. Hb-E
E. Hb-F
107. Kasus (vignette) 14
Seorang dokter sedang menelurusi kasus pasien anemia defisiensi besi. Untuk melihat
adanya timbunan besi pada sel eritrosit dokter minta pemeriksaan pewarnaan sitokimia
untuk sediaan sumsung tulang.
Pertanyaan :
Pengecatan apakah yang digunakan untuk membuktikan timbunan besi pada sel seri
eritrosit.
A. Peroksidase
B. Hemosidern
C. Periodic Acid Schiff
D. Fosfatase Alkali
E. Acid Fosfatase
108. Kasus (vignette) 15
Seorang plebotomis dalam melakukan tindakan desinfektan pada kulit yang akan ditusuk
dapat menggunakan bahan-bahan desinfektan yang tersedia dilapangan.
Pertanyaan soal :
Bahan antiseptik apakah yang mempunyai kelebihan aktivitas melawan bakteri
mempunyai sifat yang cepat.
A. Hexachlorophen
B. Chlorhexidin 40%
C. Alkohon 70%
D. Yodium 3 %
E. Bentadin
109. Kasus (vignette) 16
Seorang pasien wanita umur 56 tahun dengan pemeriksaan darah lengkap mempunyai
kadar hemoglobin 10,1 gr/dl dan MCV 107 fl. Dokter minta pemeriksaan tambahan
berupa morfologi darah tepi untuk membuktikan adanya defisiensi vitamin B12.
Pertanyaan :
30. Kelainan bentuk lekosit apakah yang dapat dijumpai pada pemeriksaan morfologi darah
tepi ?
A. Hipersegmentasi
B. Granula toksik
C. Smudge sel
D. Limposit plasma bitu
E. Anaomali Pelger Huet
110. Kasus (vignette) 17
Pada pasien yang terjadi defisiensi faktor XIII pada hasil pemeriksaan APTT menunjukkan
normal, sedangkan pada pemeriksaan PPT juga menunjukkan normal. Untuk mengetahui
adanya defisiensi faktor XIII perlu dilakukan pemeriksaan khusus.
Pertanyaan soal :
Apa pemeriksaan yang dimaksud diatas untuk mendeteksi defisiiensi faktor XIII ?
A. Substitusi test.
B. Trombin test.
C. Kadar fibrinogen.
D. D Dimer test.
E. Urea Clott Solubility Test
111. Kasus (vignette) 18
Seorang pasien yang diperiksa jumlah trombosit menunjukkan peningkatan jumlah
trombosit. Setelah dilakukan test adesi terhadap trombosit menunjukkan adanya kelainan
fungsi trombosit.
Pertanyaan soal :
Apa istilah kenaikan jumlah trombosit dan kelainan fungsi trombosit tersebut diatas ?
A. Trombositosis
B. Trombositemia
C. Trombastenia
D. Trombositopati
E. Trombosis
112. Kasus (vignette) 19
Seorang analis kesehatan sedang melakukan pemeriksaan D dimer untuk membantu
mengeakkan diagnosa pada kasus DIC (Disseminated Intravasculer Coagulation ).
Pertanyaan soal :
Apa tujuan pemeriksaan D dimer tersebut ?
A. Untuk mendeteksi adanya fibrinogen
B. Untuk mendeteksi adanya cairan jaringan
C. Untuk mendeteksi adanya tromboplastin plasma
D. Untuk mendeteksi adanya pecahan fibrin
E. Untuk mendeteksi adanya faktor inhibitor pada proses pembekuan
113. Kasus (vignette) 20
Seorang plebotomis melakukan tugasnya pengambilan darah pada pembuluh kapiler.
Untuk pemilihan panjangnya lancet untuk tusukan ujung jari diperlukan ukuran yang
benar.
Pertanyaan soal :
31. Berapakah ukuran panjang lancet yang diperbolehkan (tidak lebih dari) ?
A. 2,4 mm
B. 3,2 mm
C. 3,4 mm
D. 3,0 mm
E. 1,2 mm
114. Kasus (vignette) 21
Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke bagian sampling dengan membawa
surat pengantar dokter untuk dilakukan pemeriksaan hematologi darah rutin. Analis
melakukan pengambilan darah vena untuk pemeriksaan laboratorium
Pertanyaan soal:
Pada saat melakukan pembendungan berapa jarak pembendung yang tepat
A. 3 – 6 cm di atas tempat vena punksi
B. 5 – 8 cm di atas tempat vena punksi
C. 7 – 10 cm di atas tempat vena punksi
D. 9 – 12 cm di atas tempat vena punksi
E. 10 – 13 cm di atas tempat vena punksi
115. Kasus (vignette)
Seorang pemuda melakukan donor darah di PMI secara rutin. Sebelum diambil darahnya,
diadakan beberapa pemeriksaan penyaring antara lain pemeriksaan tekanan darah, kadar
Hb, pemeriksaan HbSAg, dan lain-lain
Pertanyaan soal:
Apakah pemeriksaan skrining kadar Hb pada pendonor yang dilakukan di PMI ?
A. Hb Cupri sulfat.
B. Hb Sahli.
C. Hb Cyanmeth.
D. Hb Tallquist.
E. Hb POCT.
116. Kasus (vignette)
Seorang TLM akan melakukan pengambilan darah pada pasien yang datang ke
laboratorium untuk melakukan pemeriksaan hemoglobin, jumlah sel darah merah dan
nilai hematokrit atas permintaan dokter rujukan.
Pertanyaan soal:
Jenis vacutainer apakah yang dapat digunakan ?
A. Tabung bertutup merah.
B. Tabung bertutup biru.
C. Tabung bertutup hijau.
D. Tabung bertutup abu-abu.
E. Tabung bertutup ungu.
117. Kasus (vignette)
Seorang TLM melakukan pemeriksaan kadar Hb metode cyanmethemoglobin dengan
menggunakan spektrofotometer. Reagen Hb dipipet secara manual menggunakan
pushball dan dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 5 ml.
Pertanyaan soal:
32. Kandungan apakah yang bersifat karsinogenik dan berbahaya dari reagen tersebut ?
A. Aquadest.
B. Detergen non ionic.
C. Kalium dihidrogen fosfat (anhidrat).
D. Asam khlorida.
E. Kalium sianida.
118. Kasus (vignette)
Seorang pasien di daerah terpencil datang dengan membawa surat pengantar dari dokter
untuk melakukan pemeriksaan Hb sahli sebagai skrining anemia.
Pertanyaan soal:
Reagen apakah yang digunakan ?
A. H2SO4 2 N.
B. H2S.
C. HCl 0,1 N.
D. HCl 2 N.
E. HCN
119. Kasus (vignette)
Seorang pasien datang ke Rumah Sakit dengan membawa surat pengantar dari dokter
BPJS. Pasien diduga mengalami gejala typhus dan diminta untuk melakukan pemeriksaan
hematologi rutin terutama hitung jumlah leukosit.
Pertanyaan soal:
Reagen apakah yang digunakan untuk pemeriksaan tersebut ?
A. Rees ecker.
B. Turk.
C. Hayem.
D. Eosin.
E. Ammonium oxalate.
120. Kasus (vignette)
Seeorang TLM melakukan perhitungan jumlah leukosit pada penderita demam tinggi
secara manual dengan metode pipet. Ditemukan 70 sel leukosit dalam 64 kotak sedang.
Pertanyaan soal:
Berapakah jumlah sel leukosit per mm³nya ?
A. 3000 sel.
B. 3500 sel.
C. 4000 sel.
D. 4500 sel.
E. 5000 sel.
121. Kasus (vignette)
Atas permintaan dokter, dilakukan pengambilan darah vena pada seorang perempuan
usia 40 tahun yang sedang menderita typhus dan sedang dalam pengobatan.
Pertanyaan soal:
Bagaimanakah gambaran dari jumlah leukositnya ?
A. Leukopeni.
B. Leukositosis.
33. C. Leukemia.
D. Leukosit normal.
E. Leukositemia
122. Kasus (vignette)
Seorang TLM melakukan perhitungan jumlah sel leukosit dengan menggunakan larutan
TURK dalam kamar hitung. Ditemukan 15.000 sel/ µl darah. Dilakukan duplo dengan
menggunakan preparat apus darah dan ditemukan 100 sel eritrosit berinti
Pertanyaan soal:
Berapa jumlah leukosit sebenarnya pada pasien tersebut ?
A. 6000 sel/ µl darah.
B. 6500 sel/ µl darah.
C. 7000 sel/µl darah.
D. 7500 sel/µl darah
E. 8000 sel/µl darah.
123. Kasus (vignette)
Seorang TLM melakukan pengambilan darah vena dengan metode vacuum tube
menggunakan jarum 25 G pada pasien yang mempunyai pembuluh darah vena yang
besar. Sampel dihomogenkan dengan cara membolak-balik tabung sebanyak 8-10x.
Pemeriksaan dengan Hematologi Analyzer dikerjakan setelah 1 jam pengambilan darah,
setelah keluar hasil didapatkan jumlah eritrosit yang sangat rendah.
Pertanyaan soal:
Faktor apakah yang dapat menyebabkan hasil tersebut ?
A. Sebagian eritrosit mengalami lisis.
B. Pemeriksaan ditunda selama 1 jam.
C. Alatnya semi automatic yang kurang bagus.
D. Penggunaan jenis antikoagulan yang tidak tepat.
E. Homogenisasi kurang sehingga darah tidak bercampur.
124. Kasus (vignette)
Dilakukan pemeriksaan sediaan apus darah tepi pada pasien dengan Hb 4 gr/dl, diagnosis
anemia berat untuk melihat jumlah eritrosit muda yang ada keluar ke darah tepi.
Pertanyaan soal:
Larutan cat apakah yang digunakan ?
A. Wright.
B. Giemsa.
C. BCB.
D. Eosin.
E. Sudan black
125. Kasus (vignette)
Seorang TLM diminta untuk melakukan pengambilan darah vena pada pasien rawat inap
yang sedang bed rest terkait dengan kondisi kesehatannya yang tidak baik. Pada saat
akan dilakukan pengambilan darah, pasien sedang dalam keadaan tidur.
Pertanyaan soal:
Sebagai seorang analis, tindakan apa yang akan anda lakukan ?
A. Tidak jadi melakukan pengambilan darah.
34. B. Menyerahkan kepada perawat apabila pasien sudah bangun.
C. Menunggu pasien bangun baru dilakukan pengambilan darah.
D. Tetap melakukan pengambilan darah pada saat pasien tidur.
E. Pasien dibanngunkan terlebih dahulu untuk kemudian dilakukan pengambilan
darah.
126. Kasus (vignette)
Seorang TLM melakukan sampling darah vena pada anak-anak untuk diperiksa apus
darah tepinya. Karena anak tersebut tidak kondusif maka darah yang didapat lebih sedikit
bila dibandingkan dengan antikoagulan yang digunakan.
Pertanyaan soal:
Gambaran eritrosit apakah yang mungkin banyak didapat pada sediaan apus darah
tersebut ?
A. Akantosit.
B. Eliptosis.
C. Sferosit.
D. Krenasi.
E. Burr sel.
HEMA D3 USB
Kasus (vignette)
Dalam pemeriksaan seseorang diindikasi terinfeksi kecacingan
Pertanyaan soal:
Dalam pemeriksaan Hitung Jenis Lekosit, biasanya yang mengalami peningkatan jumlah adalah :
A. Basofil
B. Eosinofil
C. Netrofil batang
D. Netrofil segmen
E, Limfosit kunci : B
Kasus (vignette)
Seseorang menunjukkan gejala klinik demam tinggi, mimisan, diduga menderita infeksi virus
Dengue,
Pertanyaan soal: pada batas jumlah trombosit berapa, kemungkinan sudah mengalami
Perdarahan ?
Pilihan Jawaban :
A. < 400.000/ uL
B. <150.000/ uL
C. <100.000/uL
35. D. <50.000/uL
E. < 20.000/uL kunci C
Kasus (vignette)
Seorang Ibu memeriksakan putranya yang masih anak-anak ke dokter, diindikasi menderita
infeksi virus, bakteri dan parasit.
Pertanyaan soal:
Dalam pengambilan darah, seorang analis menyiapkan jarum suntik yang berukuran :
Pilihan Jawaban :
A. 20 G
B. 21 G
C. 23 G
D. 24 G / 25 G
E. 26 G kunci D
Kasus (vignette)
Seorang ATLM akan mengambil sampel untuk pemeriksaan darah rutin dan kultur bakteri
Pertanyaan soal:
Antiseptik yang baik digunakan adalah
Pilihan Jawaban :
A. Isopropyl Alkohol 70%
B. Povidone Iodine
C. Chorhexidine gluconate 0,5 %
D. Benzalkoniun chloride
E. Zephiran Chloride kunci B
Kasus (vignette)
Ada seorang Ibu yang sedang hamil, menunjukkan gejala pucat, letih, lesu, tidak bertenaga,
diminta oleh dokter untuk melakukan pemeriksaan Hemoglobin
Pertanyaan soal:
Larutan/reagen yang perlu disiapkan untuk pemeriksaan ini adalah
36. Pilihan Jawaban :
A. Reagen Hayem
B. Reagen Turk
C. Reagen Rees Ecker
D. Reagen Drabkin
E. Reagen HCl 0,5 N kunci D
Kasus (vignette)
Dalam melakukan pemeriksaan Hitung Eritrosit, seorang analis menyiapkan alat dan bahan serta
melakukan perhitungan
Pertanyaan soal:
Alat dan bahan yang disiapkan dan faktor perhitungannya adalah : kunci C
Pilihan Jawaban :
A. Mikroskop, Bilik Hitung Improved Neubauer, deg glas, larutan Gower, diencerkan 10,000
x
B. Mikroskop, Bilik Hitung, Improved Neubauer, deg glas, larutan Turk diencerkan 10.000 x.
C. Mikroskop, Bilik Hitung, Improved Neubauer, deg glas, larutan Hayem, diencerkan 200 x.
D. Mikroskop, Bilik Hitung, Improved Neubauer, deg glas, larutan BCB, pengenceran 20 x
E. Mikroskop, Bilik Hitung, Improved Neubauer, deg glas, larutan Rees Eckeer, pengenceran
20x.
Kasus (vignette)
Vitamin K, merupakan salah satu faktor dalam hemostasis, jika terjadi difisiensi vitamin K
tentunya mempengaruhi dalam proses hemostasis
Pertanyaan soal:
Pengaruh hasil pemeriksaan laboratorium adalah
Pilihan Jawaban :
A. PPT memanjang, APTT memendek.
B. PPT normal, APTT memanjang
C. PPT memendek, APTT memendek
D. PTT memanjang, APTT memanjang.
E. PTT memendek, APTT memanjang kunci D
Kasus (vignette)
37. Seorang Analis diminta oleh dokter untuk memonitor pasien kondisi anemia, dan untuk
memantau volume eritrosit’
Pertanyaan soal:
Jenis alat dan bahan yang perlu disiapkan adalah
Pilihan Jawaban :
A. Bilik Hitung, Mikroskop, Larutan Hayem
B. Sentrifus mikrohematokrit, tabung kapiler,wax/dempul, lancet.
C. Bilik Hitung, Mikroskop, Laarutan Turk
D. Bilik Hitung, Mikroskop, Larutan Rees Ecker
E, Obyek gelas, injeksi spuit, Larutan Giemsa
Kasus (vignette)
Dalam Pengambilan darah vena, seorang Ankes paling sering dalam mempersiapkan sampel
untuk pemeriksaan Hematologi di laboratorium selalu memperhatikan alat –alat yang digunakan
Pertanyaan soal:
Tempat pengambilan dan ukuran jarum untuk orang Indonesia, dalam mengambil darah vena
yang perlu diperhatikan adalah :
Pilihan Jawaban :
A. v. cubiti mediana (di fossa ante cubiti; terbaik ), ukuran jarum 25 G
B. v. cubiti mediana (di fossa ante cubiti; terbaik ), ukuran jarum 25 G
C. v. cubiti mediana (di fossa ante cubiti; terbaik ), ukuran jarum 23 G
D. v. pergelangan, ukuran jarum 25 G
E. v tumit, ukuran jarum 25
Dalam pengambilan darah kapiler ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.khususnya jika yang
diambil bayi baru lahir.
Pertanyaan soal:
Tempat dan cara pengambilan yang perlu diperhatikan adalah :
Pilihan Jawaban :
A. Tumit atau ibu jari kaki, Hangatkan lokasi pengambilan darah dg kain hangat 3 menit
B. Jari tangan no. 3/4, tanpa dihangatkan.
C. Jari tangan no.3 / 4 , dengan dihangatkan selama 3 menit
D. Cuping telinga, dengan dihangatkan selama 3 menit
E. Tumit atau ibu jari kaki, tanpa dihangatkan. Kunci A
38. Kasus (vignette)
Seorang Analis ingin melakukan pemeriksaan Hemoglobin yang cepat dan akurat.
Pertanyaan soal:
Untuk kepentingan hal tersebut, analis perlu menyiapkan alat dan bahan, antara lain :
Pilihan Jawaban :
A. cyanide 50 mg. Kalium ferry cyanide 200 mg, Aquades ad 100 ml
B. Spektrofotometer, Reagen :Larutan , dengan komposisi : Natrium bikarbonat 1 g, Kalium
cyanide 50 mg. Kalium ferry cyanide 200 mg, Aquades ad 1000 ml
C. Spektrofotometer, Reagen :Larutan Turk , dengan komposisi : Natrium bikarbonat 1 g,
Kalium cyanide 50 mg. Kalium ferry cyanide 200 mg, Aquades ad 100 ml
D. Spektrofotometer, Reagen :Larutan Drabkin , dengan komposisi : Natrium bikarbonat 1 g,
Kalium cyanide 50 mg. Kalium ferry cyanide 200 mg, Aquades ad 1000 ml
E Hemometer, Reagen :Larutan Drabkin , dengan komposisi : Natrium bikarbonat 1 g, Kalium
cyanide 50 mg. Kalium ferry cyanide 200 mg, Aquades ad 1000 ml
Kunci D
Kasus (vignette)
Dalam Percobaan Pembendungan (RUMPEL-LEEDE), mempunyai prinsip : pemeriksaan ini
dilakukan dengan mengadakan pembendungan pada aliran vena dilengan atas dan mengamati
jumlah Petechia yang timbul seluas kulit tertentu, distal dari tempat pembendungan
Pertanyaan soal:
Dalam pengamatan hasil Rumpel-Leede, yang perlu diperhatikan antara lain …..dan jika hasilnya
normal
menunjukkan jumlah……..
Pilihan Jawaban :
A. Carilah adanya dan hitunglah banyak petechia jika normal ( < 10 petechiae ) yang timbul
dalam lingkaran bergaris tengah 5 cm kira-kira 4 cm distal dari fossa cubiti
B. Carilah adanya dan hitunglah banyak petechia jika normal ( < 10 petechiae ) yang timbul
dalam lingkaran bergaris tengah 2, 5 cm kira-kira 4 cm distal dari fossa cubiti
C. Carilah adanya dan hitunglah banyak petechia jika normal ( >10 petechiae ) yang timbul
dalam lingkaran bergaris tengah 5 cm kira-kira 4 cm distal dari fossa cubiti
D. Carilah adanya dan hitunglah banyak petechia jika normal ( < 20 petechiae ) yang timbul
dalam lingkaran bergaris tengah 5 cm kira-kira 4 cm distal dari fossa cubiti
Kunci D
39. Kasus (vignette)
Seorang Analis ingin melakukan pemeriksaan Hemoglobin yang cepat dan akurat.
Pertanyaan soal:
Untuk kepentingan hal tersebut, analis perlu menyiapkan alat dan bahan, antara lain :
Pilihan Jawaban :
A. cyanide 50 mg. Kalium ferry cyanide 200 mg, Aquades ad 100 ml
B. Spektrofotometer, Reagen :Larutan , dengan komposisi : Natrium bikarbonat 1 g, Kalium
cyanide 50 mg. Kalium ferry cyanide 200 mg, Aquades ad 1000 ml
C. Spektrofotometer, Reagen :Larutan Turk , dengan komposisi : Natrium bikarbonat 1 g,
Kalium cyanide 50 mg. Kalium ferry cyanide 200 mg, Aquades ad 100 ml
D. Spektrofotometer, Reagen :Larutan Drabkin , dengan komposisi : Natrium bikarbonat 1 g,
Kalium cyanide 50 mg. Kalium ferry cyanide 200 mg, Aquades ad 1000 ml
E. Hemometer, Reagen :Larutan Drabkin , dengan komposisi : Natrium bikarbonat 1 g, Kalium
cyanide 50 mg. Kalium ferry cyanide 200 mg, Aquades ad 1000 ml
Kasus (vignette)
Dalam Percobaan Pembendungan (RUMPEL-LEEDE), mempunyai prinsip : pemeriksaan ini
dilakukan dengan mengadakan pembendungan pada aliran vena dilengan atas dan mengamati
jumlah Petechia yang timbul seluas kulit tertentu, distal dari tempat pembendungan
Pertanyaan soal:
Dalam pengamatan hasil Rumpel-Leede, yang perlu diperhatikan antara lain …..dan jika hasilnya
normal
menunjukkan jumlah……..
Pilihan Jawaban : (kunci D)
A. Carilah adanya dan hitunglah banyak petechia jika normal ( < 10 petechiae ) yang timbul
dalam lingkaran bergaris tengah 5 cm kira-kira 4 cm distal dari fossa cubiti
B. Carilah adanya dan hitunglah banyak petechia jika normal ( < 10 petechiae ) yang timbul
dalam lingkaran bergaris tengah 2, 5 cm kira-kira 4 cm distal dari fossa cubiti
C. Carilah adanya dan hitunglah banyak petechia jika normal ( >10 petechiae ) yang timbul
dalam lingkaran bergaris tengah 5 cm kira-kira 4 cm distal dari fossa cubiti
D. Carilah adanya dan hitunglah banyak petechia jika normal ( < 20 petechiae ) yang timbul
dalam lingkaran bergaris tengah 5 cm kira-kira 4 cm distal dari fossa cubiti
E. E Carilah adanya dan hitunglah banyak petechia jika normal ( < 10 petechiae ) yang timbul
dalam lingkaran bergaris tengah2, 5 cm kira-kira 4 cm distal dari fossa cubitiilihan
40. MASA PROTOMBIN (One Stage Method menurut Quick) mempunyai pinsip :
Waktu protombin adalah waktu dari plasma yang terjadi bila kalsium dalam konsentrasi yang
optimal dan tromboplastin jaringan yang kuat dan berlebihan ditambahkan pada plasma tersebut
dalam keadaan standart
Pertanyaan soal:
Berapa harga normal waktu protrombine
Pilihan Jawaban :
A. 1 - 5 menit
B. 5 - 10 menit
C. 10 – 15 menit
D. 11 – 17 menit
E. 17 – 20 menit kunci D
Kasus (vignette)
Seseorang mengalami peningkatan jumlah retikulosit, dalam melihat hasil pemeriksaan
laboratorium
Pertanyaan soal:
Harga normal retikulosit adalah :
Pilihan Jawaban :
A. 0,5 – 1,5%
B. 1 - 5 %
C. 5 - 10 %
D. 10 – 15 %
E. 11 – 17 % kunci D
Kasus (vignette)
Ibu Yeti, 25 tahun (wiraswasta), keluhan lemas disertai muka pucat, sering pusing, penglihatan
berkunang-kunang, jantung berdebar-debar (sejak 3 bulan yang lalu), suami khawatir akan ada
dampaknya jika istri hamil nanti. Pada pemeriksaan fisik didapat : konjungtiva anemia, sklera
tidak ikterik, dan tidak memiliki riwayat menstruasi periode panjang.Dokter menduga Ibu Yeti
mengalami anemia dan meminta pasien melakukan pemeriksaan laboratorium hematologi rutin.
Pertanyaan soal:
41. Antikoagulan apakah yang akan dipakai untuk pengambilan sampling pemeriksaan laboratorium
Hematologi Rutin ?
Pilihan Jawaban :
A. Natrium sitrat
B. Heparin
C. EDTA
D. Double oxalate
E. Natrium fluoride kunci C
HEMA D3 AAK 17
Kasus (vignette)
Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap keakurasian hasil pemeriksaan adalah teknik
penanganan dan penyimpanan reagen dengan benar. Setelah membuat reagen Drabkin sendiri,
seorang mahasiswa analis hendak melakukan penanganan dan menyimpan reagen di tempat
yang benar.
Pertanyaan soal:
Apa tindakan yang harus dilakukan oleh mahasiswa tersebut ?
a. Menuangkan Drabkin di botol hijau dan menyimpannya di ruang gelap
b. Menuang Drabkin di botol bening dan menyimpanya di ruang gelap
c. MenuangDrabkin di botol coklat dan menyimpanya ruang gelap
d. MenuangDrabkin di botol hitam dan menyimpanyaruang terang
e. MenuangDrabkin di botol hitam dan menyimpanyaruang terang
Kunci B
Kasus (vignette)
Pasien datang pada dokter dengan keluhan letih, lemah, lesu dan pucat. Kemudian dokter
menyarankanpasien memeriksakan kadar Hb di laboratorium. Untuk melakukan pemeriksaan
kadar Hb ATLM yang memeriksanya memilih menggunakan metode Cyanmeth.
Pertanyaan soal:
Apa kelebihan metode tersebut ?
Pilihan Jawaban :
a. Metode Cyanmeth dapat dilakukan dengan cepat dan mudah
b. Reagen Drabkin yang digunkan pada metode cynmeth lebih murah
c. Pada metode Cyanmeth, Cyanmethemoglobin yang terbentuk bersifat stabil
d. Pada metode Cyanmeth hanya sulfthemoglobin saja yang tidak bisa diubah menjadi
cyanmethemoglobin
42. e. Jawaban c dan d benar kunci E
Kasus (vignette)
Seorang ATLM yang akan melakukan pemeriksaan kadar Hb, dan memilih menggunkan
antikoagulan EDTA 10% sebagai antikoagulan terhadap 1 ml darah yang
diambilnya.Perbandingan darah dan antikoagulan harus tepat agar tidak terjadi pengenceran
atau clot partial.
Pertanyaan soal:
Berapa banyak antikoagulan yang diperlukan ?
Pilihan Jawaban :
a. 5 µLEDTA 10%
b. 10 µLEDTA 10%
c. 15 µLEDTA 10%
d. 30 µLEDTA 10%
e. 40 µLEDTA 10% kunci B
Seorang pasien datang dengan membawa form permintaan pemeriksaan, parameter
pemeriksaan yang diminta adalahkadar Hemoglobin. Sebelumnya TLM melakukan plebotomi
dengan vacutainer untuk mendapatkan spesimen darah EDTA.Pertanyaan soal:
Apa jenis vacutainer yang digunakan?
Pilihan Jawaban :
a. Tabung bertutup merah
b. Tabung bertutup biru terang
c. Tabung bertutup hijau
d. Tabung bertutup ungu
e. Tabung bertutup hitam kunci D
Kasus (vignette)
Seorang ATLM mengerjkan hitung jumlah lekosit absolut . Untuk itu dilakukan pengenceran
dengan pipet lekosit. Darah dipipet sampai tanda 0,5 dan pengencer sampai tanda 11. Setelah
dilakukan penghitungan didapatkan 80 lekosit pada 4 kotak besar.
Soal :
Berapa jumlah lekosit absolut yang sebenarnya ?
A. 4400 /µL
B. 2000 / µL
43. C. 4000 /µL
D. 20.000 /µL
E. 40.000 / µL kunci C
Kasus (vignette)
Sebagai respon tubuh terhadap infeksi ditandai dengan adanya peningkatan jumlah lekosit
absolut. Lekosit absolut meliputi lekosit granular dan agranular. Dalam dunia kedokteran
peningkatan lekosit absolut dari harga normal diistilahkan dengan lekositosis.
Soal :
Dalam keadaan tersebut diatas berapa jumlah lekosit didalam tubuh ?
Option
A. <4000 / µL
B. 4000-10.000 /µL
C. > 10.000 / µL
D. 50-300 /µL
E. 150-450 /µL kunci C
Kasus (vignette)
Seorang analis diminta untuk melakukan hitung jumlah lekosit dengan menggunakan darah EDTA
yang sudah disiapkan oleh rekannya. Sebelum melakukan pemeriksaan analis mengamati kondisi
sampel dan ternyata didapati sampelyang hemolisis.
Pertanyaan soal:
Apa yang sebaiknya dilakukan oleh analis tersebut ?
Pilihan Jawaban :
f. Tidak melakukan pemeriksaan
g. Melakukan pemeriksaan dengan catatan sampel lisis
h. Melaporkan pada penaggungjawab laboratorium
i. Meminta untuk melakukan pengambilan darah ulang
j. Jawaban c dan d benar kunci E
Kasus (vignette)
Seorang TLM sebelum melakukan pemeriksaan terlebih dahulu melakukan pemantapan mutu
kualitas internal dengan spesimen kontrol. Dari hasil quality control terhadap hitung jumlah
lekosit selalu mendapatkan 1000 sel lekosit lebih tinggi dari true valueyang tertera pada
alequot.
Pertanyaan soal:
Apa jenis kesalahan yang didapatkan pada kasus tersebut ?
44. Pilihan Jawaban :
f. Technical error
g. Constant systematic error
h. Proportional systematic error
i. Random error
j. Systematic error kunci B
Warna merah pada eritrosit disebabkan adanya hemoglobin. Jika kadar hemoglobin rendah maka
central pallaor eritrosit pada SADT akan nampak luas. Bahkan jika kadar Hb sangat rendah
eritrosit akan nampak seperti cincin.
Pertanyaan soal:
Apa istilah untuk kelainan eritrosit tersebut ?
Pilihan Jawaban :
a. Hipokrom
b. Hiperkrom
c. Polikromasi
d. Sicle cell
e. Anulosit kunci E
Di sebuah laboratorium klinik seorang ATLM melakukan pemeriksaan hitung jumlah eritrosit
dengan metode konvensional. Prinsip kerja dari hitung trombosit adalah ; Darah diencerkan
dengan larutan pengencer isotonis agar eritrosit tidak lisis.
Apa larutan pengencer yang paling tepat digunkan ?
Pilihan Jawaban :
a. Turk
b. Hayem
c. Ress Ecker
d. NaCl 0,85%
e. BCB Metanol kunci B
Kasus (vignette)
Seorang analis diminta melakukan pemeriksaan hitung jumlah eritrosit secara Cito, untuk pasien
yang kondisinya dalam keadaan kritis. Karena tergesa-gesa secara tidak sengaja analis tersebut
menumpahkan sebagian kecil darah di atas meja.
Pertanyaan soal:
Tindakan apa yang seharusnya dilakukan oleh analis tersebut :
45. a. Membersihkan tumpahan dengan Alkohol pekat
b. Membersihkan tumpahan dengan air detergen
c. Membersihkan tumpahan dengan tissue
d. Memberishkan tumpahan dengan lap basah
e. Membersihkan tumpahan dengan larutan hipoklorit 0,5% kunci E
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan hitung jumlah eritrosit dengan cara bilik hitung dan
hematokrit cara mikrometode. Kondisi sampel darah yang diperiksa nampak merah pucat dan
dari hasil pemeriksaan hematokrit didapatkan nilai 15 Vol%. Kondisi tersebut tentunya menjadi
pertimbangan analis dalam memilih pengenceran yang sesuai untuk hitung eritrosit.
Pertanyaan soal:
Tindakan apa terkait dengan pengenceran yang sebaiknya dilakukan oleh ATLM tersebut ?
Pilihan Jawaban :
a. Memipet darah sampai tanda 1 dan pengencer sampai tanda 101
b. Memipet darah sampai tanda 0.5 dan pengencer sampai tanda 101
c. Mempiet darah sampai tanda 1 dan pengencer sampai tanda 11
d. Memipet darah sampai tanda 0.5 dan pengencer sampai tanda 11
e. Memipet darah sampai tanda 0.25 dan pengencer sampai 101 kunci A
Bilik Hitung Improved Neubauer biasa digunakan untuk melakukan hitung jumlah sel secara
manual. Bilik hitung tersebut dibagi menjadi 9 kotak besar. Untuk hitung jumlah trombosit
digunakan kotak besar yang ada ditengah.
Pertanyaan soal:
Berapa luas keseluruhan kotak untuk hitung sel tersebut ?
Pilihan Jawaban :
a. 1 mm2
b. 25 mm2
c. 1/5 mm2
d. 1/25 mm2
e. 1/400 mm2 kunci A
Kasus (vignette)
Seorang ATLM di Puskesmas melakukan sampling darah pasien untuk permintaan pemeriksaan
hitung jumlah trombosit. Dengan pipet thoma eritrosit darah dihisap sampai garis tanda 0,5 dan
larutan Ress Ecker dihisap sampai garis tanda 101. Kemudian dilkukan penghitungan pada bilik
hitung Improved Neubauer. Total trombosit yang dihitung dalam kotak besar di tengah
didapatkan 150 sel.
46. Pertanyaan soal:
Berapa jumlah tombosit pasien tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. 7.500/µl
B. 15.000/µl
C. 30.000/µl
D. 150.000/µl
E. 300.000/µl kunci E
Arum seorang analis mendapatkan telphon dari perawat untuk melakuka pemeriksaan hitung
jumlah trombosit kepada pasien yang berada di ruang ICU. ATLM tersbut kemudian melakukan
pengambilan darah dan segera memeriksa jumla trombosit dengan menggunakan alat
otomatis. Tetapi alat tsb tidak mengeluarkan hasil (Alart value)
Pilihan Jawaban : kunci D
a. Melakukan pengambilan spesimen ulang terhadap darah pasien.
b. Melaporkan hasil pemeriksaan dengan nilai dibawah normal
c. Melakukan pemeriksaan ulang dengan alat yang sama dan dengan pemeriksa yang
berbeda
d. Melakukan pemeriksaan konfirmasi dengan cara bilik hitung dan estimasi Barbara
Brown
e. Melakukan pengecekan semua prosedur yang berhubungan dengan pemeriksaan
hitung trombosit
Kasus (vignette)
Seorang analis diminta melakukan pemeriksaan hitung jumlah trombosit atas permintaan
dokter pada sampel darah EDTA. Pemeriksaan trombosit dilakukan dengan mengunakan bilik
hitung dan dengan larutan pengncer Ress ecker.
Pertanyaan soal:
Apa kekurangan metode tersebut ?
Pilihan Jawaban : kunci A
a. Reagen Ress ecker tidak melisiskan eritrosit
b. Reagen Rees ecker menggumpalkan trombosit
c. Reagen Ress ecker mahal dan sulit didapat
d. Reagen Ress ecker memberi warna biru kehijaun pada trombosit
e. Reagen Rees ecker menyebabkan memunculkan butir-butir sisa cat
Kasus (vignette)
47. Seorang penderita TBC datang dengan membawa form permintaan pemeriksaan darah rutin.
yang salah satunya adalah pemeriksaan LED. Untuk melakukan pemeriksaan LED diperlukan
pengencer Na Citrat 3,8 %.
Pertanyaan soal:
Berapa perbandingan darah dan reagen tersebut ?
Pilihan Jawaban : kunci C
a. 1 bagian darah : 9 bagian Na Citrat
b. 4 bagian darah : 1 bagian Na Citrat
c. 1 bagian darah : 4 bagian Na Citrat
d. 9 bagian darah : 1 bagian Na Citrat
e. 1 bagian darah : 1 bagian Na Citrat
Pemeriksaan Laju Endap Darah/ LED digunakan untuk mengukur kecepatan sedimentasi
eritrosit di dalam Plasma. Pada pemeriksaan LED metode Westergren fase pengendapan dibagi
menjadi 3. Fase 1 berlangsung 0-30 menit, fase k-2 ; 30 menit- 1 jam dan fase ke-3 berlangsung
1 jam -2 jam.
Pertanyaan soal:
Apa yang terjadi pada fase kedua pemeriksaan tersebut ?
Pilihan Jawaban : kunci B
a. Eritrosist melayanag-layang
b. Eritrosit mengalami rouleaux formation
c. Eritrosit mengalami aglutinasi
d. Eritrasit mengalami pemadatan
e. Pengendapan lambat
Kasus (vignette)
Selain metode Westergren untuk pemeriksaan LED dapat juga dilakukan dengan metode
Wintrobe. Meskipun dilakukan dengan metode yang berbeda kedua pemeriksaan tersebut
mempunyai harga normal yang sama.
Pertanyaan soal:
Berapa harga normal LED kedua metode tersebut ?
Pilihan Jawaban : kunci B
a. Laki-laki < 20 mm/jam dan Perempuan < 15 mm/jam
b. Laki-laki< 15 mm/jam dan Perempuan < 20 mm/jam
c. Laki-laki < 10 mm/jam dan Perempuan < 20 mm/jam
d. Laki-laki > 15 mm/jam dan Perempuan > 15 mm/jam
e. Laki-laki < 10 mm/jam dan Perempuan < 20 mm/jam
48. Kasus (vignette)
Dalam pemeriksaan LED darah dibiarkan mengendap selama 1-2 jam. Sel yang mengendap tidak
hanya eritrosit tetapi juga lekosit dan trombosit. Lekosit yang mengendap membentuk lapisan
putih yang disebut Buffycoat. Ketinggian buffycoat dapat digunkan sebagai estimasi jumlah total
lekosit.
Pertanyaan soal: kunci C
Jika ketinggian buffycoat tersebut 1 ml berapakah estimasi jumlah lekosit total ?
Pilihan Jawaban :
a. 20.000 sel / µl
b. 15.000 sel / µl
c. 10.000 sel / µl
d. 5.000 sel / µl
Kasus (vignette)
Seorang pria 45 tahun dengan riwyad hemoroid mengalami perdarahan ringan hampir setiap
kali defekasi dalam waktu lebih dari satu tahun. Pada saat melakukan pemeriksaan dokter
menyatakan bahwa pasien diduga mengalami anemia defisiensi Fe dan mengirim pasien
tersebut ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan indeks eritrosit.
Pertanyaan soal: kunci E
Manakah hasil pemeriksaan indeks eritrosit yang mendukung diagnosis tersebut?
a. MCV menurun dan MCHC meningkat
b. MCV meningkat dan MCHC menurun
c. MCV menurun dan MCHC meningkat
d. MCV dan MCHC normal
e. MCV dan MCHC menurun
Seorang ibu berumur 30 tahun dengan riwayat anemia hendak menjalani persalainan dengan
operasi caesar. Sebelum menjalani tindakan operasi dilakukan pemeriksaan indek eritrosist. Dari
hasil pemeriksaan kadar Hb didapatkan 10 g/dl, HCT 30 vol % dan jumlah eritrosit 3.000.000 sel
/µl.
Berapakah nilai Mean Corpuscular Volume (MCV) ibu hamil tersebut?
a. 100 pg
b. 33,3 fl
c. 100 fl
49. d. 200 fl
e. 33,3 pg kunci C
Kasus (vignette)
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan Indek Eritrosit dan SADT. Dari hasil pemeriksaan Indek
Eritrosit didapatkan MCV; 70 fl, MCH : 18 pg dan MCHC 25%. Hasil pemeriksaan SADT nampak
gambaran eritrosit yang menunjang pemeriksaan indek eritrosit.
Apa klasifikasi morfologi eritrosit untuk keadaan tersebut ?
Normositik hipokromik
b. Mikrositik normokromik
c. Makrositik hipokromik
d. Mikrositik hipokromik
e. Makrositik hipokromik kunci C
Seorang ATLM bersama petugas survailance diminta melakukan pemeriksaan darah rutin untuk
schreeningkasus KLB di suatu daerah yang jauh dari lokasi Laboratorium. Salah satu
pemeriksaan darah rutin adalah hitung jenis lekosit dengan SADT yang harus dikerjakan segera.
Oleh karena itu analis membuat SADT ditempat dan melakukan fiksasi terlebih dahulu agar
darah melekat ke kaca objek .
Bagaimanakah prosedur fiksasi sediaan tersebut di atas?
Pilihan Jawaban :
a. Melidahapikan sediaan di atas lampu spritus
b. Menggenangi sediaan dengan methanol absolut.
50. c. Merendam sediaan di dalam larutan NaCl 0,85%
c. Menuangi sediaan dengan larutan buffer pH 7
e. Mengeringkan di bawah bola lampu listrik dengan suhu 60oC kunci B
Kasus (vignette)
Seorang TLM diminta untuk melakukan pemeriksaan hitung jenis sel pada sediaan apus darah
tepi. Pada saat melakukan pengamatan preparat nampak sel dengan ciri ; ukuran besar,
sitoplasma sempit biru tua, tidak bergranula, inti sel besar, kromatin halus dan terdapat nukleoli.
Apa tindakan analis untuk memberikan informasi hasil yang berharga bagi dokter ?
Melaporkan penemuan monosit
b. Melaporkan sebagai limfosit besar
c. Melaporkan sebagai blast sel
d. Melaporkan sebagai trombosit giant
e. Mengabaikan sel tersebut karena tidak spesifik kunci C
Kasus (vignette)
Sediaan apus darah tepi yang digunakan untuk pengamatan morfologi hitung jenis lekosit harus
dibuat sebaik mungkin agar tidak terjadi kesalahan identifikasi sel. SADT yang baik jika dilihat
dibawah mikroskop memiliki 5 Zona, yaitu Zona I,II,III, I,V dan VI. Morfologi dan hitung jenis
lekositpaling baik diamati pada bagian sediaan dimana eritrosit tersebar merata dan tidak saling
tumpang tindih.
Pertanyaan soal:
Di bagian manakah dari sediaan apus untuk dilakukan penilaian tersebut?
Pilihan Jawaban :
a. Semua Zona I-VI
b. Zona II - VI
c. Zona III- VI
d. Zona IV,V dan VI
e. Zona III, IV,dan V kunci D
Kasus (vignette)
Seorang anak perempuan berusia 4 tahun datang ke sebuah laboratorum klinik swasta bersama
orangtuanya yang membawa form perintaan pemeriksaan hitung jenis sel. Tabung yang
digunakan adalah tabung vacutainer K3-EDTA bertutup warna lavender untuk volume darah
51. sebanyak 3 ml. Karena lengan anak yang selalu bergerak maka hanya diperoleh darah sejumlah
± 1 ml dan oleh karena itu terjadi kelebihan antikoagulan dari takaran seharusnya.
Pertanyaan soal:
Apakah akibat dari kesalahan pada tahap pre analitik ini terhadap gambaran sel darah nya ?
Pilihan Jawaban :
a. Eritrosit membegkak sehingga nampak besar
b. Eritrosit mengerut sehingga napak banyak krenasi
c. Eritrosit pecah sehingga nampah fragmentosit
d. Tidak berpengaruh terhadap eritrosit
e. Eritrosit nampak berukuran kecil semua kunci B
Kasus (vignette)
Seorang ATLM melakukan pemeriksan hitung jenis lekosit dengan menggunakan SADT. Pada
saatpembacaac dibawah mikroskop dijumpai sel dengan ciri ciri ; ukuran besar12-20 μm, dinding
sel tidak rata/melekuk, sitoplasma tipis biru keabu-abuan, mengandung beberapa granula
azurofil, Nampak ada vacuole; nukleus besar melekukdengan kromatin kasar.
Pertanyaan soal:
Apa nama sel dengan ciri- ciri tersebut ?
A. Netrofil segmen
B. Limfosit
C. Monosit
D. Blas Sel
E. Eosinofil kunci C
Pemriksaan hematokrit berfungsi untuk mengetahui seluruh volume eritrosit / 100 ml darah.
Pemeriksaan hematokrit dapat dilakukan dengan dua metode yaitu makrometode dan
52. mikrometode.Perbedaan kedua metode tersebut diantaranya pada penggunaan tabung dan
lama centrifugasi.
Pertanyaan soal: kunci E
Berapa lama centrifugasi dengan menggunkan dua metode tersebut ?
a. Makrometode diputar 3000 rpm10menit dan mikrometode diputar 16.000 rpm 5 menit
b. Makrometode diputar 3000 rpm 10 menit dan mikrometode diputar 16.000 rpm 15 menit
c. Makrometode diputar 3000 rpm 15 menit dan mikrometode diputar 16.000 rpm 2-3menit
d. Makrometode diputar 3000 rpm 30 menit dan mikrometode diputar 16.000 rpm 15 menit
e. Makrometode diputar 3000 rpm 30 menit dan mikrometode diputar 16.000 rpm 3-5 menit
Kasus (vignette)
Seorang TLM hendak melakukan pemeriksaan darah lengkap pada pasien usia 70 tahun. Salah
satu pemeriksaan darah lengkap adalah pemeriksaan hematokrit. Untuk pengambilan sampel
digunkan tabung vacutainer dengan antikoagulan K3-EDTA untuk volume darah sebanyak 3 ml.
Karena vena mudah meleset maka hanya diperoleh darah sejumlah ± 1 ml dan oleh karena itu
terjadi kelebihan antikoagulan dari takaran seharusnya.
Apakah akibat dari kesalahan pada tahap pre analitik ini terhadap nilai hematokritnya ?
a. Eritrosit mengerut sehingga nilai hematokrit meningkat.
b. Eritrosit membengkak sehingga nilai hematokrit meningkat
c. Eritrosit membengkak sehingga nilai hematokrit menurun.
d. Eritrosit mengalami hemolisis sehingga nilai hematokrit menurun
e. Eritrosit mengerut sehingga nilai hematokrit menurun kunci E
Seorang ATLM diminta untuk melakukan pemeriksaan hematokrit pada pasien anak usia 3 tahun
dengan kondisi badan yang gemuk. Karena kondisi tersebut analis kesulitan dalam pengambilan
sehingga lama tidak memperoleh darah. Sekitar 5 menit analis baru bisa mendapatkan darah
dengan torniquet yang terus terpasang. Lama waktu pembendungan yang direkomendasikan
hanya 2 menit.
Apakah akibat dari kesalahan pada tahap pre analitik itu terhadap nilai hematokritnya ?
a. Terjadi clot partial pada darah dan nilai hemtokrit rendah
b. Terjadi hemolisis dan nilai hematokrit rendah
c. Terjadi hemokonsentrasi sehingga nilai hematokrit naik
d. Tidak ada pengaruh pada nilai hematokrit
e. Terjadi hematomapada vena pasien dan hasil hematokrit rendah kunci C
53. Kasus (vignette)
Pada penelitian screening anemia terhadap petani yang terpapar pestisida, Andi diminta untuk
melakukan pemeriksaan Indek eritrosit yang salah satu parameternya hematokrit. Lokasi
pengambilan sampel pada responden dengan laboratorium uji cukup jauh. Untuk menghindari
kesalahan pra anlitik dari waktu simpan maka Andi harus memperhitungkan lama waktu tempuh
dan batas maksimal penyimpanan . Berapa batas waktu maksimal penyimpanan darah tersebut?
A. 1 jam
B. 2 jam
C. 6 jam
D. 8 jam
E. Hingga 24 jam kunci C
Kasus (vignette)
Hemostasis adalah proses terjadinya pembekuan dalam darah dan proses fibrinolisis. Pada
proses hemostasis ada 3 factor yang berperan diantara adalah factor ekstravaskluer.
Menurut anda apa yang termasuk kedalam faktor tersebut ?
Otot, trombosit, lokasi pembuluh
b. Trombosit, factor koagulasi,ukuran
c. Otot, jaringan subkutan, tromboplastin jaringan
d. Otot, tekanan darah, trombosit
e. Tekanan darah, ukuran, lokasi pembuluh darah kunci C
Seorang pasien datang dengan membawa formulir permintaan pemeriksaan. Berdasarkan
permintaan dokter dilakukan pemeriksaan hemostasis untuk mendeteksi defisiensi faktor-
faktor pembekuan jalur intrinsic. Analis melakukan pemeriksaan dengan menggunakan reagen
tromboplastin dan CaCl2.
Apa Jenis pemriksaan yang menggunkan reagen tersebut ?
a. Protrombin time (PT)
b. Activated partial thromboplastin time (aPTT)
c. Thrombin Time (TT)
d. Bleeding Time (BT)
e. Clothing Time (CT) kunci B
Sebelum pasien menjalani operasi terlebih dahulu diminta menjalani tes masa perdarahan.
Analis melakukan pemeriksaan masa perdarahan dengaa menggunakan kertas saring dan
54. melakukan penusukan paad cuping telinga. Kedalamam penusukan harus tepat agar syarat
diameter bacak darah pertama memenuhi syarat yang ditentukan.
Berapa syarat diameter bacak darah pertama tes tersebut ?
a. 5 cm
b. 1 cm
c. 5 mm
d. 2 cm
e. 1 mm kunci C
Hasil pemeriksaan masa pembekuan pada seorang pasien didapatkan memanjang. Dokter
kemudian meminta Analis untuk melakukan pemeriksaan Plasma Protrombin time, untuk
mengetahui defek kelainan yang terjadi. Untuk pemeriksaan tersebut diperlukan spesimen
Plasma Citrat miskin trombosit.
Bagaimana tindakan analis untuk membuat spesimen tersebut ?
A. Darah dan Na Citrat 3,8% ( 9:1), di centrifuge 3000 rpm 20 menit
B. Darah dan Na Citrat 3,8% ( 4:1) , di centrifuge 3000 rpm 20 menit
C. Darah dan Na Citrat 3,8% ( 9:1) , di centrifuge 1000 rpm 2 menit
D. Darah dan Na Citrat 3,8% ( 4:1) , di centrifuge 3000 rpm 10 menit
E. Darah dan Na Citrat 3,8% ( 9:1) , di centrifuge 2000 rpm 2 menit kunci A
Hematologi DIII Poltekkes Semarang
Anak perempuan usia 6 th dibawa ibunya berobat ke dokter dengan keluhan panas 3 hari,
keringat dingin, muncul, muntah, keluar bintik merah nyeri otot.
Apa pemeriksaan yg dilakukan pd anak perempuan tsb?
A. Darah rutin : Ht, trombosit, retikulosit
B. Darah rutin : Ht, trombosit, antal lekosit
C. Darah rutin : Ht, trombosit, antal eritrosit
D. Darah rutin : Ht, trombosit, Hemoglobin
E. Darah rutin : Ht, trombosit, jenis lekosit kunci D
Kasus (vignette)
Seorang ATLM akan melakukan hitung jumlah leukosit (sel darah putih). Pemeriksaan ini
menggunakan reagen turk dan bilik hitung.
Pertanyaan soal:
55. Alat apakah yang digunakan untuk mengukur jumlah lekosit ?
A. Hemoliter
B. Hemometer
C. Hemodialisa
D. Hemositoliter
E. Hemositometer kunci E
Kasus (vignette)
Anak perempuan berumur 9 tahun mengeluh pusing, badan lemah, mata berkunang, kulit
pucat, napas pendek, pandangan kabur, kulit lembab, dingin. Berat badan 21 kg.
Apakah specimen yang harus disiapkan untuk mengetahui kasus tersebut?
A. Feses
B. Urin
C. Darah
D. Sputum
E. Dahak kunci C
Kasus (vignette)
Seorang analis melakukan pemeriksaan Ht metode Wintrobe. Diperoleh hasil pemeriksaan
tinggi eritrosit 5,6 mm : tinggi plasma 3,8 mm.
Pertanyaan soal:
Berapakah nilai Ht yang diperoleh?
A. 5,6 vol %
B. 56 vol %
C. 0,56 vol %
D. 38 vol %
E. 3,8 vol % kunci B
Kasus (vignette)
Keadaan dimana trombosit dalam sistim sirkulasi jumlahnya dibawah normal (<150.000/μl
darah). Biasanya dijumpai pada penderita anemia, leukemia, infeksi virus dan protozoa yang
diperantarai oleh sistem imun (Human Infection Virus, demam berdarah dan malaria), juga
dapat terjadi selama masa kehamilan, pada saat tubuh mengalami kekurangan vitamin B12 dan
asam folat, dan sedang menjalani radioterapi dan kemoterapi.
Kondisi apa yang menggambarkan kasus ini?
A. Ptechiae
B. Trombisitopenia
C. Thrombosis
D. Purpura
56. E. Ecchymoses kunci B
Seorang pasien akan melakukan pemeriksaan masa perdarahan. Pemeriksaan dilakukan untuk
menentukan lamanya perdarahan ketika terjadi perlukaan pada pembuluh darah kapiler.
perlukaan pembuluh darah kapiler dilakukan pada daerah cuping telinga.
Apa jenis pemeriksaan yang dilakukan oleh pasien?
A. pemeriksaan masa perdarahan rumple leed
B. pemeriksaan masa perdarahan lee and white
C. pemeriksaan masa perdarahan ivy
D. pemeriksaan masa perdarahan duke
E. pemeriksaan masa perdarahan lee kunci D
Kasus (vignette)
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan hitung jumlah sel, darah diisap sampai angka 0,5
kemudian larutan turk diisap sampai angka 11. Hasil perhitungan ditemukan 32 sel lekosit
dalam 16 kotak sedang.
Berapa jumlah sel lekosit /mm3 ?
A. 128.000
B. 6.400
C. 3.200
D. 1600
E. 800 kunci B
Seorang ATLM sebelum melakukan pengambilan darah menyiapkan tabung yang sudah berisi
antikoagulan. Tabung antikoagulan berisi 5 mg EDTA.
Berapa jumlah darah yang harus dimasukkan dalam tabung ?
A. 1 ml
B. 2 ml
C. 3 ml
D. 4 ml
E. 5 ml kunci E
Pasien umur 40 th datang ke laboratorium klinik dengan membawa surat pengantar pengantar
berisi pemeriksaan morfologi eritrosit . Hasil pemeriksaan ditemukan sel eritrosit pada suatu
sediaan apus ditemukan bermacam-macam variasi bentuk eritrosit.
Apakah nama kelainan sel eritrosit tersebut ?
A. poikolositosis
57. B. leptosit
C. acantosit
D. anulosit
E. sferosit kunci A
Pemeriksaan Retraksi bekuan dilakukan pada seorang pasien. Volume awal darah ketika
dimasukkan ke dalam tabung reaksi adalah 5,0 mL. Setelah diinkubasi selama 3 jam pada suhu
25OC, bekuan diangkat, volume cairan yang tertinggal pada tabung reaksi adalah 1,9 mL.
Diketahui nilai hematokrit sampel tersebut adalah 37%.
Berapa nilai Retraksi bekuan pada sampel ?
A. 19
B. 25
C. 38
D. 51
E. 54 kunci C
Seorang ATLM akan melakukan pemeriksaan darah lengkap. Saat akan melakukan pemeriksaan
menggunakan hematology analyzer, tiba-tiba tanpa sengaja tabung vacutainer penampung
darah terjatuh dan tumpah dilantai dan menyisakan sedikit sampel.
Tindakan apa yang dilakukan AATLM tersebut?
A. Membatalkan pemeriksaan
B. Menginformasikan kepada dokter jaga
C. Memanggil pasien dan melakukan pengambilan darah ulang
D. Tetap melakukan pemeriksaan
E. Menggunakan sampel darah sisa kunci C
Pada pemeriksaan sediaan apus darah tepi, ditemukan sel dengan ciri ; ukuran besar,
sitoplasma biru tua dan sempit, tidak didapatkan adanya granula, inti sel besar, kromatin halus
dan nampak adanya nukleoli.
Sel apakah yang dimaksud?
A. Blast cells
B. Limfosit besar
C. Eritroblast
D. Proeritroblast
E. Orthokromik eritroblast kunci A
Indeks eritrosit adalah batasan untuk ukuran dan isi hemoglobin eritriosit. Indeks eritrosit
digunakan secara luas dalam mengklasifikasikan anemia atau sebagai penunjang dalam
58. membedakan berbagai macam anemia. Bila dipergunakan bersama dengan pemeriksaan
eritrosit dalam sediaan apus maka gambaran morfologi eritrosit menjadi lebih jelas. Hasil
pemeriksaan laboratorium, diperoleh jumlah eritrosit 4.500.000 /μl, kadar hemoglobin 13 gr/dl,
dan nilai hematokrit 38 vol %.
Berapa fento liter (fl) nilai Mean Corpuscular Volume (MCV) atau Volume Eritrosit Rata-rata
pada hasil pemeriksaan laboratorium tersebut?
a. 81
b. 82
c. 83
d. 84
e. 85 kunci D
Suatu indeks untuk menentukan ukuran sel darah merah. ukuran sel darah merah tunggal
apakah sebagai Normositik (ukuran normal), Mikrositik (ukuran kecil < 80 fL), atau Makrositik
(ukuran kecil >100 fL)
Apakah indek eritrosit yang dimaksud?
A. MCHC
B. MHC
C. MCV
D. MCH
E. MCC kunci C
Seorang analis melakukan pemeriksaan indek eritrosit. Hasil pemeriksaan laboratorium
terhadap indek eritrosit didapatkan nilai MCV 98 fl, MCH 45 pg, MCHC 40%
Dengan melihat hasil pemeriksaan tersebut, pasien ini mengalami ….
A. Anemia hemolitik
B. Anemia hipokromik
C. Anemia defisiensi besi
D. Anemia Sideroblastik
E. Anemia Megaloblastik kunci D
Pemeriksaan indeks eritrosit diperoleh data kadar hemoglobin 13 gr %, kadar Ht 36 % dan
jumlah eritrosit 4.500.000 sel/mm3 darah.
Berdasarkan data diatas maka jenis aneminya adalah …..
a. Mikrositik hipokromik
b. Normositik hipokromik
c. Normositik normokromik
59. d. makrositik hipokromik
e. makrositik hiperkromik kunci C
Sediaan apus darah dapat digunakan untuk menghitung jumlah lekosit. Jumlah leukosit yang
paling banyak, lekosit ini berfungsi sebagai pertahanan terhadap invasi mikroba melalui
fagositosis. Sel ini memegang peranan penting dalam kerusakan jaringan yang berkaitan
dengan penyakit noninfeksi seperti artritis reumatoid, asma dan radang perut.
Apakah lekosit yang dimaksud ?
A. Limfosit
B. Monosit
C. Neutrofil
D. Basofil
E. Eosinofil kunci C
Seorang pasien menunjukkan gejala badan terasa lemah dan cepat lelah, pusing dan berkung-
kunang, napas pendek, detak jantung tidak beraturan dan Hasil pemeriksaan menunjukkan
hemoglobin >27 pg/liter, volume sel > 80 fL dan bentuk sel eritrosit berupa hipokromik
mikrositik.
Apakah yang dialami oleh pasien tersebut ?
A. Anemia Defisiensi Besi
B. Anemia Aplastik
C. Anemia Sel Sabit
D. Anemia Hemolitik
E. Anemia vit B12 kunci A
Pada pasien anemia devisiensi besi didapatkan jumlah eritrosit yang menurun. Apabila dilihat
pada apusan darah tepi akan nampak sel – sel muka eritrosit. Pada pasien anemia defisiensi
besi sel muda eritrosit yang nampak memiliki ciri – ciri nukleus yang terus memadat tanpa
adanya sitoplasma basofil yang terlihat, menghasilkan suatu sitoplasma asidofilik uniformis.
Jenis sel muda eritrosit apakah yang memiliki ciri – cirri tersebut!
A. Proeritroblas
B. Eritroblas basofilik
C. Eritroblas polikromatofilik
D. Eritroblas ortokromatofilik
E. Retikulosit kunci D
60. Pasien yang mengeluh panas lebih dari 3 hari, Dokter menyarankan untuk periksa darah rutin di
laboratorium . Petugas analis menghitung jumlah trombosit dengan menggunakan
pengenceran 200x, jumlah yang didapat 42 buah trombosit dalam 5 kotak kecil.
Berapakah jumlah trobosit yang ditemukan pada pemeriksaan ?
A. 520.000 sel/µl
B. 420.000 sel/µl
C. 210.000 sel/µl
D. 840.000 sel/µl
E. 350.000 sel/µl kunci B
Dilaboratorium, indikasi pemeriksaan ini untuk menilai respon sumsum tulang dan menilai
respon eritropoesis. Hasil pemeriksaan meningkat pada kondisi anemia hemolitik dan
perdarahan.
Pemeriksaan apakah yang dimaksud?
A. Pemeriksaan LED
B. Pemeriksaan hitung Jenis Lekosit
C. Pemeriksaan Jumlah Lekosit
D. Pemeriksaan Retulosit
E. Pemeriksaan Hitung Jumlah Eritrosit kunci D
Di laboratorium pewarnaan sediaan hapus darah tepi menggunakan metode Giemsa atau
Wright belum memuaskan untuk membedakan seri leukosit untuk menunjang diagnosis
leukemia dan kelainan leukosit. Granula leukosit yang mengandung zat lemak dapat dilakukan
dengan pewarnaan sitokimia. Pewarnaan ini akan memberi warna hitam pada granula leukosit
yang mengandung lemak.
Apa nama jenis pewarnaan sitokimia yang dimaksud?
A. Pulasan Peroksidase
B. Pulasan Sudan Black
C. Pulasan PAS
D. Pulasan LAP
E. Pulasan Hematoxilin eosin kunci B
Pasien Aci datang ke laboratorium dengan membawa form permintaan pemeriksaan dari
dokter untuk pemeriksaan hemoglobin, pemeriksaan laju endap darah, hitung jenis lekosit.
Jenis pemeriksaan permintaan dokter tersebut termasuk pemeriksaan apa?
A. Pemeriksaan darah pelengkap
B. Pemeriksaan darah lengkap
C. Pemeriksaan darah rutin
61. D. Pemeriksaan darah putih
E. Pemeriksaan darah serologi kunci C
Seorang TLM diminta dokter untuk melakukan pemeriksaan diff count, kemudian Sedian Apus
Darah dilakukan pewarnaan dengan zat warna giemsa.
Jenis sel lekosit apa yang dapat dipengaruhi oleh zat warna tersebut ?
a. Granula neutrofil
b. Granula basofil
c. Granula eosinopil
d. Limposit
e. Monosit kunci B
Seorang TLM melakukan pemeriksaan darah lengkap, salah satunya laju endap darah
menggunakan hematologi analyzer. Hasil pemeriksaan menunjukkan hasil abnormal pada LED.
Apa saja varibel penting dalam LED?
A. Eritrosit, serum
B. Eritrosit, lekosit
C. Eritrosit, buffy coat
D. Eritrosit, hematokrit
E. Eritrosit, protein plasma kunci E
Pasien datang ke laboratorium klinik membawa form pemeriksaan dari dokter. Dokter meminta
untuk dilakukan pemeriksaan darah rutin.
Apa saja yang termasuk jenis pemeriksaan darah rutin?
A. Hb, LED, trombosit
B. Hb, LED, hematokrit
C. Hb, LED, antal lekosit
D. Hb, LED, antal eritrosit
E. Hb, LED, hitung jenis lekosit kunci E
Pemeriksaan hemostasis meliputi pemeriksaan terhadap vaskular, selular dan biokimia. Pada
pemeriksaan vaskular dilakukan perlukaan pada pembuluh kapiler sedangkan pada
pemeriksaan selular dan biokimia dilakukan pengambilan darah pembuluh darah vena.
Perlukaan pembuluh darah kapiler pada pemeriksaan masa perdarahan menggunakan alat dan
bahan