SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
15 MIL
                  Diterbitkan oleh:


               dufix Publishing

Buku ini merupakan karya fiksi. Nama, karakter, tempat
dan kejadian merupakan rekayasa dari khayalan penulis.
 Kesamaan kejadian atau tempat atau nama seseorang,
        baik yang masih hidup atau sudah mati,
         merupakan bentuk ketidaksengajaan.


             Hak Cipta © oleh Ali Reza
         Hak cipta dilindungi undang-undang


                  Kunjungi kami di:

           http://neowerewolf.blogspot.com
15 Mil


Aku dulu sepertimu. Muda, berambisi tapi selalu mengikuti aturan. Tiga puluh dua tahun
menjadi polisi, tapi harus berakhir seperti ini. Tangan dan kaki dirantai, terkurung dalam mobil
baja. Sial! Seperti monster saja,” James Milner berkata, lebih untuk menghilangkan kekakuan
diantara mereka. Yang diajak bicara seorang detektif muda yang menangkapnya, baru beberapa
hari ini dipindah tugaskan, hanya diam dengan sesekali melihat jam tangannya. Barangkali
karena cuaca panas membuat wajahnya memerah dan sedikit flu.
    Mobil berbelok ke kiri, supirnya terlalu kasar mengemudi hampir mengempas mereka.
    “Apa kau selalu diam begini? Atau takut kalau bicara akan membuatmu lengah dan
kemudian aku akan mengeluarkan klip kertas dari dalam mulutku, membuka rantai ini dan
kemudian membunuhmu? Ah, itu sangat bodoh. Aku tidak akan melakukannya.”
    Ada jeda sebentar. Ruang di dalam mobil tahanan itu terasa panas, ventilasi tidak
memberikan angin yang cukup. James berpikir mungkin menceritakan kisah di masa lalunya
akan memecah kekakuan diantara mereka.
    “Aku pernah mengawal seorang penjahat besar. Seorang pembunuh berantai. Tapi ia asik
diajak bicara.” James menunggu sebentar, ingin tahu reaksi anak itu.
    Si detektif muda mengangkat kepalanya seperti tertarik untuk bicara tentang penangkapan
pembunuh berantai itu. Untuk pertama kalinya ia bicara.
    “Aku pernah mendengarnya. Kurt si Penjagal. 1986. Kau menangkapnya.”
    “Tepat. Tanpa mengeluarkan sebuah peluru. Dan terima kasih menangkapku tanpa peluru,
detektif Adam Johnson.”
    Detektif Adam Johnson pernah sedikit mendengar tentang James Milner, terutama berita
tentang seorang polisi yang membantai sebuah keluarga. Tapi tidak sedikit hal-hal baik yang
didapatnya dari rekan-rekan James yang masih memercayainya.
    “Detektif Johnson, apa kau menikah?”
    “Ya. Aku memiliki seorang anak perempuan. Usianya empat tahun.”
    “Well, itu bagus.”
    “Terima kasih.”
Mobil melaju tenang, beberapa kali berhenti karena anak-anak sekolah memotong jalur
mereka, perbaikan jalan dan kecelakaan sepeda. Dua sepeda motor pengawal di depan mereka
rupanya tidak bisa memberi ruang. Pagi itu matahari bersinar cerah di awal musim panas.
James bisa melihat sedikit ke arah luar, ke jalanan dan memerhatikan orang-orang berdiri
berjejer melihat iring-iringan kendaraan mereka.
    “Mereka sepertinya tidak menyukaiku,” kata James, kembali duduk.
    Si detektif muda melepas jaketnya, membuka tiga kancing kemeja dan menggulung kedua
lengan kemejanya. James melihat sebentar ke arah pistol milik Adam.
    “Pernah menembak? Penjahat maksudku.”
    “Beberapa kali. Tapi belum pernah sampai membunuh.”
    “Meleset?”
    “Tidak semua.”
    James tertawa kecil, lalu berkata, “Aku menembak ratusan kali, membunuh tujuh belas
penjahat dan dua dari tembakan itu membuatku mendapat penghargaan.”
    James di usia pertengahan lima puluhan memiliki mata tajam dan sepertinya masih sulit
dijatuhkan, terlihat tidak ada rasa takut sedikit pun atas tuduhan sebagai pembunuh kelas satu.
Tapi kini reputasinya seperti hilang terbawa air. Dua tahun terakhir ia lebih dikenal sebagai
seorang polisi yang mengacaukan segalanya, menganggap dirinya lebih pintar dari selusin polisi
di kantornya dan seorang pemabuk payah.
    “Aku banyak mendengar cerita tentangmu.”
    “Tapi kau belum mendengar semuanya,” James berkata, memulai ceritanya. “Dua puluh
lima Januari, aku baru pulang dari Toe’s jam sebelas malam menyesali pertengkaranku dengan
istriku. Semua masalah berkumpul di kepalaku dan aku hampir membentur kepalaku ketika
tiba-tiba kulihat dua orang pria memasuki sebuah rumah. Dua orang pria dengan dua buah
tongkat baseball.”
    “Sudah terjadi kekacauan ketika kumasuki rumah itu. Sepasang suami istri dan kedua
anaknya terpojok. Aku melompat masuk, tapi salah seorang bangsat itu tahu kedatanganku. Ia
memukul kepalaku dengan tongkat dan aku tidak ingat apa-apa. Kuperkirakan pemilik rumah
melakukan perlawanan,” James memegang kepalanya yang masih terasa pusing akibat pukulan
tongkat itu. “Salah satunya mengambil pistolku dan menembak mereka satu per satu.” Ia
memberi isyarat agar Adam mau memegang bagian samping kanan belakang kepalanya.
“Peganglah,” suruhnya. Adam menaruh tangannya di kepalanya dan merasakan ada benjolan.
    Mobil berhenti. Mereka tiba di pengadilan pukul 08.45, disambut puluhan wartawan, dua
polisi pengawal dan orang-orang yang ingin melihat James.
    “Ini saatnya,” Adam berkata, membuka kunci rantai dari lantai mobil.
    Pintu mobil terbuka, petugas mengawal mereka hingga memasuki gedung sedangkan para
wartawan hanya mendapat gambar tanpa komentar dari James atau Adam.
    James menatap Adam dalam-dalam dan berkata padanya, “Mereka kembar.”
    Ketika pengadilan dimulai setengah jam kemudian, Adam menjadi saksi dengan keraguan.
Namun meskipun demikian semuanya jelas, sidik jari di pistol merupakan milik James. Ia
menangkapnya tanpa perlawanan dan tidak ditemukan tongkat baseball seperti yang dikatakan
James sebelumnya.
                                               ***
Adam memiliki kesempatan karir melebihi polisi terbaik Chicago yang pernah ada. Penangkapan
James merupakan titik lompatan karirnya. Usianya baru menginjak dua puluh enam, memiliki
tubuh paling tinggi diantara rekan-rekannya dan lumayan tampan. Ia seorang pekerja keras dan
rapih dalam segala hal. Tapi malam itu ia hanya memikirkan James. Perkenalan singkatnya
seperti telah mengenalnya lama, namun sepertinya James menaruh harapan padanya.
    Tapi bukankah antara baseball dan lelaki kembar yang disebut James bisa berarti sesuatu?
    Ia berencana mengunjungi istri James, Anna, keesokan harinya.
    Anna tinggal bersama kedua anak perempuannya dan bekerja sebagai agen real estate.
Bicaranya jelas, memperlihatkan bahwa ia seorang wanita tegar dan masih mencintai mantan
suaminya. Mereka melakukan pembicaraan ringan seputar pribadi James dan permasalahan
rumah tangganya. Pada awalnya Anna memuji James sebagai suami yang bertanggung jawab
dan sangat sayang kepada keluarganya. Kemudian ia menunjukkan sebuah fotonya bersama
James dan kedua anaknya. Tapi pada akhirnya ia menyerah ketika James terlalu sibuk dengan
pekerjaannya.
    Adam, yang tidak ingin larut dalam kesedihan Anna, berkata:
“Apakah James menyukai baseball atau menyimpan sesuatu yang berhubungan dengan
baseball?”
    “James hanya sesekali bermain baseball dan tidak pernah mengoleksi sesuatu yang
berhubungan dengan baseball.”
    Sebenarnya hanya jawaban itu yang ingin Adam dengar, sehingga ia dapat mengakhiri
kunjungannya lebih singkat.
                                           ***
Malam itu, setelah pulang kerja, Adam sengaja mengunjungi rumah No. 47 di St.Patrick, lalu
menunggu hingga pukul 23.15, waktu yang hampir sama dengan kedatangan James di malam
kejadian. Rumah itu masih dibiarkan kosong, namun lampu depan tetap dinyalakan untuk
memberi kesan tidak menyeramkan. Ia menarik pintu pagar dengan hati-hati, melangkah ke
dalam rumah dan membuka pintu dengan kunci yang sudah disiapkan. Ia naik ke lantai dua, di
kamar tidur utama tempat dimana kelurga itu dibantai. Ia menyalakan lampu dan melihat
tempat itu masih sama dengan terakhir kali ia datang. Kaca-kaca dan keramik berserakan,
beberapa bingkai kaca foto retak dan perabotan yang hancur. Kemudian ia kembali ke lantai
satu dan menyalakan semua lampunya. Foto-foto di dinding memberi petunjuk. Pemilik rumah,
Mr. Paul Scholes, merupakan seorang manajer baseball di Wolves, menyimpan lumayan banyak
koleksi foto-foto lama para pemain baseball terkenal di masanya. Selain empat ratus dolar,
benda-benda yang hilang dalam perampokan itu adalah sebuah sarung tangan baseball klasik
dan sebuah bola yang pernah dimainkan Yankees enam puluh tahun lalu dengan tanda tangan
salah seorang pemainnya.Tidak banyak petunjuk baru yang didapat, tapi seperti inilah ia
menangkap pelaku sebenarnya:
    Ia ingat James pernah mengatakan pelakunya adalah dua orang kembar. Keesokan harinya
Adam menemukan tiga pasangan kembar di sekitar lingkungan itu. Pasangan kembar pertama
adalah perempuan. Pasangan kembar kedua adalah anak kecil. Dan pasangan kembar ketiga
adalah kakak-beradik Neville. Tentunya dengan mudah ia mencurigai pasangan terakhir.
Pasangan kembar Neville merupakan pemuda lokal kulit putih yang menguasai lapangan
baseball di belakang SMA St. Patrick dan sering bentrok dengan pemuda Mexico. Berikut
kronologis penangungkapan kasusnya:
Adam menahan sang kakak, Garry Neville, lebih dulu di lapangan sesaat sebelum terjadi
pertikaian dengan seorang pemuda Mexico, lalu membawanya ke rumahnya untuk mencari
barang bukti di sana. Tapi tidak lama kemudian, sang adik, Phillip Neville, datang dan langsung
mengancamnya. Adam dengan tenang menghajarnya, lalu memborgolnya dan mendorongnya
ke atas sofa, medudukannya di samping sang kakak.
    Adam menemukan menemukan sebuah sarung tangan baseball klasik dan sebuah bola
baseball milik Mr. Scholes di laci lemari. Pada saat itu ia berkata, “Jadi kalian ingin
menjualnya?” sambil menunjukkan kedua benda itu.
    Penegasan tersangka kepada kembaran Neville datang dari seorang pemuda Mexico yang
dipanggil Chicarito sesaat setelah meninggalkan rumah. Chicarito mengatakan kepada Adam:
    “Aku melihat mereka sering mengancam Mr. Scholes.”
    Lalu Adam menjawab: “Kau baru saja menyelamatkan nyawa seorang polisi, nak.”
    Seminggu kemudian pengadilan membebaskan James dari semua tuduhan dan
mengembalikan semua hak-haknya termasuk uang pensiun yang akan diterimanya beberapa
bulan lagi. James berterima kasih pada Adam.
                                                ***
Delapan belas tahun berikutnya dimana puluhan kasus sudah dipecahkannya, Adam mendapat
promosi dan penghargaan. Ketika memasuki usia pertengahan empat puluhan, rambutnya
mulai memutih di beberapa bagian, namun tidak kehilangan pesona mudanya.
    Pada tanggal 12 Juni, di malam sebelum penangkapan anak walikota Ferguson bernama
Ryan Giggs, ia masih di kantornya, duduk sambil menatap foto istri dan dua anaknya. Dalam
hatinya ia mengakui ada hari-hari yang hilang untuk keluarganya yang belum tentu akan
terbayar. Tapi ia pria yang mencintai keluarganya. Ia berjanji dalam hati, setelah menyelesaikan
kasus ini, ia akan lebih menghabiskan banyak waktu bersama keluarga, atau bahkan jika perlu,
ia akan mengundurkan diri dari kepolisian.
    Keesokan harinya, ia dan timnya menangkap Giggs sesaat setelah Giggs turun dari pesawat.
Tapi bocah itu tidak terlihat takut, senyumnya menunjukkan ketenangannya dan matanya terus
menatap Adam, seolah mengisyaratkan dendam. Ia ditangkap atas tuduhan pengedaran heroin
di Chicago dan akan mendapat hukuman yang sangat berat. Berita itu menjadi headline surat
kabar dan tren twitter selama beberapa hari.
    Tapi walikota Ferguson tidak membiarkan anaknya ditangkap begitu saia. Ia menyewa
seorang pengacara mahir dari New York dengan bayaran jutaan dolar jika bisa membebaskan
Giggs. Pada akhirnya sang pengacara mengusulkan untuk menyuap hakim dan memanipulasi
pemilihan juri. Rencana itu berjalan lancar, dan dalam waktu singkat Giggs dibebaskan.
    Apa yang terjadi berikutnya pada Adam seperti pengulangan apa yang terjadi pada James
Milner. Berikut kronologisnya:
    Menjelang pukul 23.00, tanggal 28 Juli, Adam duduk di sudut kafe dengan penerangan
redup dan papan reklame hidup mati. Hujan turun sebelum jam sepuluh. Pelayan kafe mulai
membersihkan meja-meja dan mengangkat kursi-kursi, lampu di beberapa meja belakang
dimatikan. Adam membayar kopi dan pancake-nya. Menghindari hujan, ia melangkah dengan
terburu-buru menuju mobilnya, membuatnya hampir tergelincir dan menjatuhkan kuncinya. Ia
belum sempat membuka pintu mobil ketika seseorang menarik bajunya dari belakang dan
menghempasnya ke tanah. Lima pria dengan tongkat sedang mengincarnya, dan Giggs berdiri di
sana. Adam tidak bisa menunggu kesialan berikutnya, tapi sebuah tendangan mengarah ke
wajahnya, membuatnya tersungkur dan darah mengucur dari hidungnya. Giggs memberi tanda
ingin mengakhirinya segera. Ia menarik pistol dari balik jaketnya dan mengacungkannya kepada
Adam.
    “DOR!”
    Satu tembakan memecah keheningan. Seperti nafas yang tertahan, titik-titik air hujan
berhenti di pertengahan. Asap pistol menguap cepat ke udara. Itu tembakan pertama Adam
dalam setahun, entah membuat sang anak walikota itu mati atau masih bernafas.
    Pelayan di dalam kafe tidak berani keluar, ia cepat-cepat menurunkan tirai dan menghilang.
    Adam menembak ke udara dua kali untuk menggertak. Keempat pria yang mengeroyoknya
pergi satu per satu, meninggalkan Giggs yang terlihat tidak bergerak.
    Adam ditangkap di rumahnya sehari kemudian. Dalam perjalanannya ke pengadilan, ia
dikawal oleh seorang detektif muda berwajah latin. Ruangan di dalam mobil terasa panas
sehingga ia meminta sang detektif muda untuk membuka kancing bajunya. Sang detektif muda
tidak canggung mendekati tawanan barunya itu, bahkan ia menawarkan sebatang rokok
untuknya. Tapi merokok akan membuat ruangan lebih panas.
    Detektif muda itu sepertinya tipe orang yang menyenangkan dan asik diajak bicara
sepanjang 15 mil perjalanan. Sebenarnya Adam pernah mengenalinya dari berkas yang
diterimanya beberapa waktu lalu, tapi ia lupa nama anak baru itu. Jadi ia berkata:
    “Siapa namamu, detektif?”
    “Aguero. Kun Aguero.”
    Di luar orang-orang berjejer melihat iring-iringan mobil itu.
    Adam menarik nafas panjang, mengembuskannya perlahan dan tersenyum, lalu melihat
detektif muda itu dengan pandangan aneh. Kemudian setelah itu ia berkata seperti kata-kata
yang pernah didengarnya dulu.
    “Aku dulu sepertimu. Muda, berambisi tapi selalu mengikuti aturan. Dua puluh empat
tahun aku menjadi polisi, tapi harus berakhir seperti ini. Tangan dan kaki dirantai, terkurung
dalam mobil baja. Sial! Seperti monster saja.”
                                                 ***
Profil Penulis

Ali Reza, dilahirkan di Subang, 25 Mei 1980 dan besar di Bekasi. Sudah menulis puluhan cerpen yang tersebar di
berbagai media online.


Ali Reza bisa dihubungi melalui:

Email & google+ : bekasiconnection@gmail.com
facebook: duniafiksi@yahoo.com
twitter : @alirezabekasi

More Related Content

Recently uploaded

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 

Featured

How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
ThinkNow
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Kurio // The Social Media Age(ncy)
 

Featured (20)

How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
 
ChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slidesChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slides
 

15 mil

  • 1.
  • 2. 15 MIL Diterbitkan oleh: dufix Publishing Buku ini merupakan karya fiksi. Nama, karakter, tempat dan kejadian merupakan rekayasa dari khayalan penulis. Kesamaan kejadian atau tempat atau nama seseorang, baik yang masih hidup atau sudah mati, merupakan bentuk ketidaksengajaan. Hak Cipta © oleh Ali Reza Hak cipta dilindungi undang-undang Kunjungi kami di: http://neowerewolf.blogspot.com
  • 3. 15 Mil Aku dulu sepertimu. Muda, berambisi tapi selalu mengikuti aturan. Tiga puluh dua tahun menjadi polisi, tapi harus berakhir seperti ini. Tangan dan kaki dirantai, terkurung dalam mobil baja. Sial! Seperti monster saja,” James Milner berkata, lebih untuk menghilangkan kekakuan diantara mereka. Yang diajak bicara seorang detektif muda yang menangkapnya, baru beberapa hari ini dipindah tugaskan, hanya diam dengan sesekali melihat jam tangannya. Barangkali karena cuaca panas membuat wajahnya memerah dan sedikit flu. Mobil berbelok ke kiri, supirnya terlalu kasar mengemudi hampir mengempas mereka. “Apa kau selalu diam begini? Atau takut kalau bicara akan membuatmu lengah dan kemudian aku akan mengeluarkan klip kertas dari dalam mulutku, membuka rantai ini dan kemudian membunuhmu? Ah, itu sangat bodoh. Aku tidak akan melakukannya.” Ada jeda sebentar. Ruang di dalam mobil tahanan itu terasa panas, ventilasi tidak memberikan angin yang cukup. James berpikir mungkin menceritakan kisah di masa lalunya akan memecah kekakuan diantara mereka. “Aku pernah mengawal seorang penjahat besar. Seorang pembunuh berantai. Tapi ia asik diajak bicara.” James menunggu sebentar, ingin tahu reaksi anak itu. Si detektif muda mengangkat kepalanya seperti tertarik untuk bicara tentang penangkapan pembunuh berantai itu. Untuk pertama kalinya ia bicara. “Aku pernah mendengarnya. Kurt si Penjagal. 1986. Kau menangkapnya.” “Tepat. Tanpa mengeluarkan sebuah peluru. Dan terima kasih menangkapku tanpa peluru, detektif Adam Johnson.” Detektif Adam Johnson pernah sedikit mendengar tentang James Milner, terutama berita tentang seorang polisi yang membantai sebuah keluarga. Tapi tidak sedikit hal-hal baik yang didapatnya dari rekan-rekan James yang masih memercayainya. “Detektif Johnson, apa kau menikah?” “Ya. Aku memiliki seorang anak perempuan. Usianya empat tahun.” “Well, itu bagus.” “Terima kasih.”
  • 4. Mobil melaju tenang, beberapa kali berhenti karena anak-anak sekolah memotong jalur mereka, perbaikan jalan dan kecelakaan sepeda. Dua sepeda motor pengawal di depan mereka rupanya tidak bisa memberi ruang. Pagi itu matahari bersinar cerah di awal musim panas. James bisa melihat sedikit ke arah luar, ke jalanan dan memerhatikan orang-orang berdiri berjejer melihat iring-iringan kendaraan mereka. “Mereka sepertinya tidak menyukaiku,” kata James, kembali duduk. Si detektif muda melepas jaketnya, membuka tiga kancing kemeja dan menggulung kedua lengan kemejanya. James melihat sebentar ke arah pistol milik Adam. “Pernah menembak? Penjahat maksudku.” “Beberapa kali. Tapi belum pernah sampai membunuh.” “Meleset?” “Tidak semua.” James tertawa kecil, lalu berkata, “Aku menembak ratusan kali, membunuh tujuh belas penjahat dan dua dari tembakan itu membuatku mendapat penghargaan.” James di usia pertengahan lima puluhan memiliki mata tajam dan sepertinya masih sulit dijatuhkan, terlihat tidak ada rasa takut sedikit pun atas tuduhan sebagai pembunuh kelas satu. Tapi kini reputasinya seperti hilang terbawa air. Dua tahun terakhir ia lebih dikenal sebagai seorang polisi yang mengacaukan segalanya, menganggap dirinya lebih pintar dari selusin polisi di kantornya dan seorang pemabuk payah. “Aku banyak mendengar cerita tentangmu.” “Tapi kau belum mendengar semuanya,” James berkata, memulai ceritanya. “Dua puluh lima Januari, aku baru pulang dari Toe’s jam sebelas malam menyesali pertengkaranku dengan istriku. Semua masalah berkumpul di kepalaku dan aku hampir membentur kepalaku ketika tiba-tiba kulihat dua orang pria memasuki sebuah rumah. Dua orang pria dengan dua buah tongkat baseball.” “Sudah terjadi kekacauan ketika kumasuki rumah itu. Sepasang suami istri dan kedua anaknya terpojok. Aku melompat masuk, tapi salah seorang bangsat itu tahu kedatanganku. Ia memukul kepalaku dengan tongkat dan aku tidak ingat apa-apa. Kuperkirakan pemilik rumah melakukan perlawanan,” James memegang kepalanya yang masih terasa pusing akibat pukulan
  • 5. tongkat itu. “Salah satunya mengambil pistolku dan menembak mereka satu per satu.” Ia memberi isyarat agar Adam mau memegang bagian samping kanan belakang kepalanya. “Peganglah,” suruhnya. Adam menaruh tangannya di kepalanya dan merasakan ada benjolan. Mobil berhenti. Mereka tiba di pengadilan pukul 08.45, disambut puluhan wartawan, dua polisi pengawal dan orang-orang yang ingin melihat James. “Ini saatnya,” Adam berkata, membuka kunci rantai dari lantai mobil. Pintu mobil terbuka, petugas mengawal mereka hingga memasuki gedung sedangkan para wartawan hanya mendapat gambar tanpa komentar dari James atau Adam. James menatap Adam dalam-dalam dan berkata padanya, “Mereka kembar.” Ketika pengadilan dimulai setengah jam kemudian, Adam menjadi saksi dengan keraguan. Namun meskipun demikian semuanya jelas, sidik jari di pistol merupakan milik James. Ia menangkapnya tanpa perlawanan dan tidak ditemukan tongkat baseball seperti yang dikatakan James sebelumnya. *** Adam memiliki kesempatan karir melebihi polisi terbaik Chicago yang pernah ada. Penangkapan James merupakan titik lompatan karirnya. Usianya baru menginjak dua puluh enam, memiliki tubuh paling tinggi diantara rekan-rekannya dan lumayan tampan. Ia seorang pekerja keras dan rapih dalam segala hal. Tapi malam itu ia hanya memikirkan James. Perkenalan singkatnya seperti telah mengenalnya lama, namun sepertinya James menaruh harapan padanya. Tapi bukankah antara baseball dan lelaki kembar yang disebut James bisa berarti sesuatu? Ia berencana mengunjungi istri James, Anna, keesokan harinya. Anna tinggal bersama kedua anak perempuannya dan bekerja sebagai agen real estate. Bicaranya jelas, memperlihatkan bahwa ia seorang wanita tegar dan masih mencintai mantan suaminya. Mereka melakukan pembicaraan ringan seputar pribadi James dan permasalahan rumah tangganya. Pada awalnya Anna memuji James sebagai suami yang bertanggung jawab dan sangat sayang kepada keluarganya. Kemudian ia menunjukkan sebuah fotonya bersama James dan kedua anaknya. Tapi pada akhirnya ia menyerah ketika James terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Adam, yang tidak ingin larut dalam kesedihan Anna, berkata:
  • 6. “Apakah James menyukai baseball atau menyimpan sesuatu yang berhubungan dengan baseball?” “James hanya sesekali bermain baseball dan tidak pernah mengoleksi sesuatu yang berhubungan dengan baseball.” Sebenarnya hanya jawaban itu yang ingin Adam dengar, sehingga ia dapat mengakhiri kunjungannya lebih singkat. *** Malam itu, setelah pulang kerja, Adam sengaja mengunjungi rumah No. 47 di St.Patrick, lalu menunggu hingga pukul 23.15, waktu yang hampir sama dengan kedatangan James di malam kejadian. Rumah itu masih dibiarkan kosong, namun lampu depan tetap dinyalakan untuk memberi kesan tidak menyeramkan. Ia menarik pintu pagar dengan hati-hati, melangkah ke dalam rumah dan membuka pintu dengan kunci yang sudah disiapkan. Ia naik ke lantai dua, di kamar tidur utama tempat dimana kelurga itu dibantai. Ia menyalakan lampu dan melihat tempat itu masih sama dengan terakhir kali ia datang. Kaca-kaca dan keramik berserakan, beberapa bingkai kaca foto retak dan perabotan yang hancur. Kemudian ia kembali ke lantai satu dan menyalakan semua lampunya. Foto-foto di dinding memberi petunjuk. Pemilik rumah, Mr. Paul Scholes, merupakan seorang manajer baseball di Wolves, menyimpan lumayan banyak koleksi foto-foto lama para pemain baseball terkenal di masanya. Selain empat ratus dolar, benda-benda yang hilang dalam perampokan itu adalah sebuah sarung tangan baseball klasik dan sebuah bola yang pernah dimainkan Yankees enam puluh tahun lalu dengan tanda tangan salah seorang pemainnya.Tidak banyak petunjuk baru yang didapat, tapi seperti inilah ia menangkap pelaku sebenarnya: Ia ingat James pernah mengatakan pelakunya adalah dua orang kembar. Keesokan harinya Adam menemukan tiga pasangan kembar di sekitar lingkungan itu. Pasangan kembar pertama adalah perempuan. Pasangan kembar kedua adalah anak kecil. Dan pasangan kembar ketiga adalah kakak-beradik Neville. Tentunya dengan mudah ia mencurigai pasangan terakhir. Pasangan kembar Neville merupakan pemuda lokal kulit putih yang menguasai lapangan baseball di belakang SMA St. Patrick dan sering bentrok dengan pemuda Mexico. Berikut kronologis penangungkapan kasusnya:
  • 7. Adam menahan sang kakak, Garry Neville, lebih dulu di lapangan sesaat sebelum terjadi pertikaian dengan seorang pemuda Mexico, lalu membawanya ke rumahnya untuk mencari barang bukti di sana. Tapi tidak lama kemudian, sang adik, Phillip Neville, datang dan langsung mengancamnya. Adam dengan tenang menghajarnya, lalu memborgolnya dan mendorongnya ke atas sofa, medudukannya di samping sang kakak. Adam menemukan menemukan sebuah sarung tangan baseball klasik dan sebuah bola baseball milik Mr. Scholes di laci lemari. Pada saat itu ia berkata, “Jadi kalian ingin menjualnya?” sambil menunjukkan kedua benda itu. Penegasan tersangka kepada kembaran Neville datang dari seorang pemuda Mexico yang dipanggil Chicarito sesaat setelah meninggalkan rumah. Chicarito mengatakan kepada Adam: “Aku melihat mereka sering mengancam Mr. Scholes.” Lalu Adam menjawab: “Kau baru saja menyelamatkan nyawa seorang polisi, nak.” Seminggu kemudian pengadilan membebaskan James dari semua tuduhan dan mengembalikan semua hak-haknya termasuk uang pensiun yang akan diterimanya beberapa bulan lagi. James berterima kasih pada Adam. *** Delapan belas tahun berikutnya dimana puluhan kasus sudah dipecahkannya, Adam mendapat promosi dan penghargaan. Ketika memasuki usia pertengahan empat puluhan, rambutnya mulai memutih di beberapa bagian, namun tidak kehilangan pesona mudanya. Pada tanggal 12 Juni, di malam sebelum penangkapan anak walikota Ferguson bernama Ryan Giggs, ia masih di kantornya, duduk sambil menatap foto istri dan dua anaknya. Dalam hatinya ia mengakui ada hari-hari yang hilang untuk keluarganya yang belum tentu akan terbayar. Tapi ia pria yang mencintai keluarganya. Ia berjanji dalam hati, setelah menyelesaikan kasus ini, ia akan lebih menghabiskan banyak waktu bersama keluarga, atau bahkan jika perlu, ia akan mengundurkan diri dari kepolisian. Keesokan harinya, ia dan timnya menangkap Giggs sesaat setelah Giggs turun dari pesawat. Tapi bocah itu tidak terlihat takut, senyumnya menunjukkan ketenangannya dan matanya terus menatap Adam, seolah mengisyaratkan dendam. Ia ditangkap atas tuduhan pengedaran heroin
  • 8. di Chicago dan akan mendapat hukuman yang sangat berat. Berita itu menjadi headline surat kabar dan tren twitter selama beberapa hari. Tapi walikota Ferguson tidak membiarkan anaknya ditangkap begitu saia. Ia menyewa seorang pengacara mahir dari New York dengan bayaran jutaan dolar jika bisa membebaskan Giggs. Pada akhirnya sang pengacara mengusulkan untuk menyuap hakim dan memanipulasi pemilihan juri. Rencana itu berjalan lancar, dan dalam waktu singkat Giggs dibebaskan. Apa yang terjadi berikutnya pada Adam seperti pengulangan apa yang terjadi pada James Milner. Berikut kronologisnya: Menjelang pukul 23.00, tanggal 28 Juli, Adam duduk di sudut kafe dengan penerangan redup dan papan reklame hidup mati. Hujan turun sebelum jam sepuluh. Pelayan kafe mulai membersihkan meja-meja dan mengangkat kursi-kursi, lampu di beberapa meja belakang dimatikan. Adam membayar kopi dan pancake-nya. Menghindari hujan, ia melangkah dengan terburu-buru menuju mobilnya, membuatnya hampir tergelincir dan menjatuhkan kuncinya. Ia belum sempat membuka pintu mobil ketika seseorang menarik bajunya dari belakang dan menghempasnya ke tanah. Lima pria dengan tongkat sedang mengincarnya, dan Giggs berdiri di sana. Adam tidak bisa menunggu kesialan berikutnya, tapi sebuah tendangan mengarah ke wajahnya, membuatnya tersungkur dan darah mengucur dari hidungnya. Giggs memberi tanda ingin mengakhirinya segera. Ia menarik pistol dari balik jaketnya dan mengacungkannya kepada Adam. “DOR!” Satu tembakan memecah keheningan. Seperti nafas yang tertahan, titik-titik air hujan berhenti di pertengahan. Asap pistol menguap cepat ke udara. Itu tembakan pertama Adam dalam setahun, entah membuat sang anak walikota itu mati atau masih bernafas. Pelayan di dalam kafe tidak berani keluar, ia cepat-cepat menurunkan tirai dan menghilang. Adam menembak ke udara dua kali untuk menggertak. Keempat pria yang mengeroyoknya pergi satu per satu, meninggalkan Giggs yang terlihat tidak bergerak. Adam ditangkap di rumahnya sehari kemudian. Dalam perjalanannya ke pengadilan, ia dikawal oleh seorang detektif muda berwajah latin. Ruangan di dalam mobil terasa panas sehingga ia meminta sang detektif muda untuk membuka kancing bajunya. Sang detektif muda
  • 9. tidak canggung mendekati tawanan barunya itu, bahkan ia menawarkan sebatang rokok untuknya. Tapi merokok akan membuat ruangan lebih panas. Detektif muda itu sepertinya tipe orang yang menyenangkan dan asik diajak bicara sepanjang 15 mil perjalanan. Sebenarnya Adam pernah mengenalinya dari berkas yang diterimanya beberapa waktu lalu, tapi ia lupa nama anak baru itu. Jadi ia berkata: “Siapa namamu, detektif?” “Aguero. Kun Aguero.” Di luar orang-orang berjejer melihat iring-iringan mobil itu. Adam menarik nafas panjang, mengembuskannya perlahan dan tersenyum, lalu melihat detektif muda itu dengan pandangan aneh. Kemudian setelah itu ia berkata seperti kata-kata yang pernah didengarnya dulu. “Aku dulu sepertimu. Muda, berambisi tapi selalu mengikuti aturan. Dua puluh empat tahun aku menjadi polisi, tapi harus berakhir seperti ini. Tangan dan kaki dirantai, terkurung dalam mobil baja. Sial! Seperti monster saja.” ***
  • 10. Profil Penulis Ali Reza, dilahirkan di Subang, 25 Mei 1980 dan besar di Bekasi. Sudah menulis puluhan cerpen yang tersebar di berbagai media online. Ali Reza bisa dihubungi melalui: Email & google+ : bekasiconnection@gmail.com facebook: duniafiksi@yahoo.com twitter : @alirezabekasi