6. CERPEN
Cerita pendek atau sering disingkat
sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif
aktif .Cerita pendek cenderung padat dan langsung
pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang
lebih panjang.Karena singkatnya, cerita-cerita
pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik
sastra seperti tokoh,plot,tema,dan bahasa.Ceritanya
bisa dalam berbagai jenis
7. TEMA
Tema adalah gagasan pokok yang mendasari
sebuah karya.Tema sebuah cerita disajikan secara
tersirat atau implisit.Pembaca harus
merumuskannya sendiri.Dalam cerita, tema di
dukung oleh penggambaran latar,tingkah laku dan
sifat tokoh.Tema cerita tersebut dapat ditentukan
dengan cara menyimpulkan keseluruhan
peristiwa yang dialami pelaku dalam cerita .
8. LATAR
Latar adalah segala keterangan,petunjuk,dan
pengacuan yang berkaitan dengan waktu,ruang atau
tempat,dan keadaan sosial atau suasana terjadinya
peristiwa dalam cerita.Latar tempat menyaran pada
lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam
sebuah karya fiksi.Latar waktu berhubungan dengan
“kapan” terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam
sebuah karya fiksi.Sementara latar sosial menyaran
pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku
kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang
diceritakan karya fiksi.
9. ALUR
Alur adalah jalan cerita yang dibuat pengarang
dalam menjalin kajadian secara beruntun
dengan memperhatikan hubungan sebab akibat
sehingga menjadi satu kebulatan cerita yang
utuh. Alur di sebut juga plot.Alur memuat
peristiwa-peristiwa yang mendukung cerita.
Peristiwa-peristiwa tersebut akan menunjukkan
tahap-tahap alur.Peristiwa dalam kejadian
disebut juga
10. KONFLIK
Konflik adalah benturan kepentingan atau
masalah antar tokoh cerita. Konflik dalam fiksi
terdiri atas konflik internal dan konflik
eksternal. Konflik internal merupakan
pertentangan dan keinginan di dalam diri
seorang tokoh. Konflik eksternal merupakan
pertentangan antar tokoh satu dengan tokoh
yang lain
11. TOKOH
Tokoh adalah individu rekaan atau tokoh-tokoh
dalam cerita.Tokoh utama dan tokoh pembantu.
Tokoh utama meliputi protagonis (pembawa ide)
dan antagonis (penentang ide). Seseorang
tersebut memiliki watak atau karakter. Watak
atau karakter tokoh cerita misalnya
penyabar,pemalu,pemalas,sombong,kikir atau
baik hati . Karena tokoh berperan sebagai pelaku
cerita, kehadirannya sangat penting dalam
sebuah cerita.
12. PENOKOHAN
• Penokohan adalah watak,sikap, atau perilaku
tokoh yang digambarkan secara fisik maupun
batin.Penokohan seorang tokoh dapat
disampaikan dengan dua cara:
a.penokohan secara langsung
b.penokohan dengan cara pelukisan
13. AMANAT
Amanat adalah kesan atau pesan moral dalam
cerita.Rancang bangun cerita yang dikehendaki
pengarang harus dilandasi amanat, yaitu pesan
moral yang ingin disampaikan kepada pembaca.
Namun, amanat ini harus dijalin secara menarik
sehingga anak-anak tidak merasa membaca
wejangan moral atau khotbah agama. Amanat
atau pesan dapat pula dikatakan sebagai
pelajaran berharga dalam cerita yang dapat
diteladani atau dihindari. Diteladani jika pelajaran
berharga itu baik. Dihindari jika pelajaran
berharga itu tidak baik.
15. Pengertian unsur ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur
pembentuk cerita yang berasal dari luar cerita
itu sendiri. Unsur-unsur di luar cerita yang ikut
membentuk karya sastra antara lain nilai-nilai
moral, nilai-nilai sosial, riwayat hidup
pengarang.
16. 1.Nilai-nilai dalam cerita
Dalam sebuah karya sastra terkandung nilai-nilai yang
disisipkan oleh pengarang. Nilai-nilai itu antara lain :
Nilai Moral, yaitu nilai yang berkaitan dengan ahklak atau
budi pekerti baik buruk.
Nilai Sosial, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan norma –
norma dalam kehidupan masyarakat( misalnya, saling
memberi, menolong, dan tenggang rasa )
Nilai Budaya, yaitu konsep masalah dasar yang sangat
penting dan bernilai dalam kehidupan manusia ( misalnya
adat istiadat ,kesenian, kepercayaan, upacara adat )
18. “MIMPI SANG BOCAH”
Didit masih terpekur memandangi layar tv yang
menyala. Sudah dua minggu Ibu tidak pulang dan
keadaan rumah semakin berantakan. Sudah tiga hari
tidak ada makanan sama sekali dirumah. Bapak tidak
memasak dan tidak berusaha mencari makanan buat
mereka. Pekerjaan sebagai tukang servis elektronik
dikerjakan Bapak dengan asal-asalan sehingga tidak
ada orang yang menjadi langganan Bapak. Didit
menghembuskan napas perlahan, merasakan hangat
bara di sana. Didit mengelus perutnya dan melihat jam
dinding. Sudah jam dua siang. Belum sebutir makanan
pun yang masuk ke perutnya.
19. Didit ingin menelepon Ibu agar segera pulang,
tapi kata Bapak, Ibu sendiri tidak bisa pulang
karena tidak bisa membayar biaya rumah sakit.
Didit belum sempat berpikir banyak ketika Bapak
melesat manarik leher kaosnya. Satu tangannya
lagi terkepal, siap mendaratkan pukulan. Didit
mengkeret ketakutan.Dikiranya oleh bapak didit
mengemis makanan ke orang lain. Dengan mata
memerah Bapak mengumpulkan semua pakaian
Didit dan memasukkan ke sebuah tas. Tubuh Didit
yang membungkuk didorong-dorongnya dengan
kaki. Ini untuk kesekian kalinya bapak
mengusirnya.Didit ingin Pergi dari rumah karena
ia begitu membenci Bapak, namun tak tega
melihat kedua adiknya terlantar.
20. Untunglah Lita sedang tertidur di kontrakan
Mbak wati, dan Mona sedang bermain di rumah
Pak De pemilik kontrakan. Jadi, Didit merasa
tenang meninggalkannya. Langkahnya belum jauh
ketika ia merasakan sesuatu yang tajam
menghujam kakinya. Didit terus mengaduh-aduh
sambil berusaha mencabut paku empat senti
yang menancap di kakinya. Ia hanya bisa pasrah
ketika si tukang bangunan memapahnya sampai
rumah. Begitulah, cerita Didit menuju ke babak
akhir. Akhirnya, Didit terdampar di rumah sakit di
mana Ibunya disandera. Keinginan Didit untuk
bertemu ibunya terkabul, hanya sayang, sehari
berada di rumah sakit dengan kondisi yang
semakin kritis, nyawa Didit lepas dari raga,
22. TEMA cerpen “MIMPI SANG BOCAH” :
“Kemiskinan”
Bukti yang mendukung adalah :
Di dalam cerpen “mimpi sang bocoh” menceritakan penderitaan
seorang anak bernama didit karena kemiskinan keluarganya dan
tidak bertanggung jawabnya sang ayah untuk menjaga didit dan
adik-adiknya , yaitu sang ayah tidak memasak dan tidak berusaha
mencari makan untuk mereka dan diusirnya didit oleh sang ayah
23. Latar tempat cerpen “mimpi sang
bocah”:
“Di sebuah rumah kontrakan”
Bukti yang mendukung latar tersebut:
Didit masih terpekur memandangi layar tv yang
menyala.Sudah dua minggu ibu tidak pulang dan
keadaan rumah semakin berantakan (paragraf 1,
kalimat 1 dan 2) dan Tadi pagi ia sempat
menyuapi lita dengan sepotong pisang goreng
yang di kasik mbak wati yang mengontrak di
kamar sebelah (paragraf 4,kalimat ke 5)
24. Jalan sempit diantara rumah-rumah kontrakan
Bukti yang mendukung latar tersebut:
Didit melangkahkan kakinya menyusuri jalan sempit
diantara rumah-rumah kontrakan yang diapit oleh
kompleks perumahan di pagari tembok-tembok tinggi.
(paragraph 11 kalimat ke 3)
Rumah sakit
Bukti yang mendukung latar tersebut:
Akhirnya, diditpun terdampar dirumah sakit
dimana ibunya disandra keinginan didit bertemu ibunya
terkabul, hanya sayang, sehari berada di rumah sakit
dengan kondisi yang semakin kritis, nyawa Didit lepas
dari raga, membawa setumpuk mimpi yang pernah ada
di kepalanya. Ibunya hanya memandangi kepergiannya
dengan mata bengkak dan perasaan yang hancur lebur.
(paragraf 16, kalimat ke 1 dan ke 2)
25. b. Latar waktu
• Siang hari
Didit mengelus perutnya dan melihat jam
dinding. Sudah jam dua siang. (paragraph 4
kalimat ke 3)
• Sore hari
Matahari mulai menggelincir ke
barat.(paragraf 10 kalimat ke 1)
C. Latar sosial
kehidupan seorang didit yang miskin,
memiliki bapak yang pemarah tidak mau
mengurus didit,mona dan lita (kesimpulan cerita)
26. Cerita “MIMPI SANG BOCAH” menggunakan alur
maju
Bukti yang mendukung : karena di dalam cerita ini menggunakan jalinan
peristiwa yang beruntun mulai dari kejadian didit hidup dengan
perjuangan yang sangat berat sampai akhirnya didit meninggal dunia
27. 4.KONFLIK :
a) Konflik internal : (pertentangan dan keinginan di dalam diri
seorang tokoh)
• Ketika Didit berpikir keras untuk mencari uang agar besok bisa
makan. (paragraf 4 kalimat ke 6)
• Berbagai pertanyaan berkecambuk di benak Didit, tapi tak satupun
mampu ia jawab.(paragraf 8 kalimat ke 3)
• Ingin pergi dari rumah karena ia membenci Bapak, namun tak tega
melihat dua adiknya terlantar. (paragraf 9 kalimat 1)
• Kebimbangan berkecambuk dihatinya, sementara rasa lapar
membuat perutnya terasa terpilin. (paragraf 9 kalimat 2)
• Merasa takut, sedih, marah, kecewa, cemas, bingung, lelah, lapar.
Segala rasa itu bercampur aduk di benak Didit.(paragraf 9 kalimat
ke 5 dan kalimat ke 6)
28. b) Konflik eksternal: pertentangan antar
tokoh satu dengan tokoh yang lain
Bapak melesat menarik leher kaos Didit,
dan satu tangannya lagi terkepal ,siap
mendaratkan pukulan terjadilah perang
mulut antara Didit dan Bapaknya.
(paragraf ke 5 kalimat ke 4 dan 5)
29. 5. TOKOH :
Didit, Lita, Mona, Bapak, Ibu, Mbak Wati, Pak
De, tukang bangunan.
30. 6. PENOKOHAN :
Dalam cerita “mimpi sang bocah” menggunakan
penokohan secara pelukisan (dramatik)
Watak Didit :
Pekerja keras, sabar, tabah, bertanggung jawab
Diketahui dari tingkah lakunya, yaitu sering
membantu orang tua menjaga adik-adiknya dengan
sepenuh hati menyelesaikan segala pekerjaan rumah.
Watak Bapak :
Pemalas, pemarah, tidak bertanggung jawab .
Diketahui dari tingkah laku bapak yang tidak mau
mengurus rumah dan anak-anaknya, suka memarahi
didit, dan tidak pernah bersunguh-sungguh dalam
bekerja.
31. Watak tukang bangunan :
Baik hati dan penolong (paragraf 12)
Bukti yang mendukung : Ketersediaan tukang bangunan
untuk menolong didit yang terluka terkena paku dengan
mengambilkan obat merah dan memapah didit sampai rumah
Watak Ibu :
Penyayang
(paragraf 16 kalimat ke 3)
Bukti yang mendukung : Dengan perasaan ibu yang
merasa sedih kehilangan didit yang membuktikan bahwa sang
ibu menyayangi didit.
32. 7. Amanat :
• Sebagai seorang ayah, seharusnya mampu
menjaga dan menafkahi anak-anaknya, bukannya
menelantarkan anaknya dan mengusirnya
Perjuangan seorang anak untuk menjaga
adiknya dan keinginan besar untuk menemui
ibunya.
33. 8.Sudut pandang :
Sudut pandang yang digunakan yaitu sudut
pandang orang ketiga serba tahu.
Paragraf ke 9 kalimat ke 1 yang
menyatakan: “Didit ingin pergi dari rumah karena
ia begitu membenci bapak, namun tak tega
melihat adiknya terlantar” dan narator
mengetahui segalanya, ia bersifat mahatahu
(omniscient)
34. 9. Gaya bahasa:
MUDAH DIPAHAMI
ALASAN : Karena di dalam cerpen “mimpi sang bocah” menggunakan bahasa
sehari-hari kepada pembaca yang membuat para pembaca akan mudah
untuk memahami cerita tersebut
36. a. Nilai Moral :
• Nilai Moral yang baik, yaitu perjuangan seorang
anak untuk menjaga kedua adiknya dan bertahan
hidup
• Nilai Moral yang tidak baik, yaitu seorang ayah
yang sangat kasar terhadap anaknya
b. Nilai Sosial :
Nilai Sosial yang terdapat pada mimpi sang bocah ,
adalah tetangga yang dengan suka rela memberi makan
kepada anak tetangganya.
37. LATAR BELAKANG PENGARANG :
NAMA : Ni Komang Ariani
Tempat tanggal lahir : Bali, 19 Mei 1978
Latar pendidikan : - SMAN 3 DENPASAR
- Universitas Airlangga tahun
2003
Profesi : Guru dan Penulis