SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Tabel 5.1 A Obat yang Digunakan pada Kelainan Bronkus
                    MEKANISME /                               EFEK TAK                                                         INTERAKSI
     OBAT                                 INDIKASI                              FARMAKOKINETIK          KONTRAINDIKASI                              CATATAN
                        KERJA                                DIINGINKAN                                                          OBAT
Bronkoditalor-Simpatomimetik:
                                                                                a
Albuterol (mis.    Agonis reseptor   Obat pilihan untuk     Walaupun             Inh : Aw < 15 m,                        Penghambat            Keampuhan
Ventolin,          adrenergik β2     terapi gejala-gejala   dikatakan sebagai   Dur 3-4j. PO : Aw<30                     MAO, anti-            bronkodilator
Proventil)         -menyebabkan      asrna akut dan         agonts "selektif"   m, Dur4-8j. Waktu                        depresan trisiklik    banyak berkurang
                   bronkodilatasi.   untuk mencegah         β2 efek             awitan dan durasi                        dan                   pada pasien
                                     asma           yang    sampingnya          adalah hal paling                        simpatomimetik        hipoksia dan
                                     diinduksi      oleh    sesuai dengan       penting dalam                            lain menguatkan       asidosis.
                                     latihan.               agonis              membedakan obat-                         efek simpa-
                                                            "nonspesifik:'      obat ini.                                tomimetik, dapat
                                                            (vasodilatasi,                                               menginduksi
                                                            takikardi,                                                   toksisitas, bloker-
                                                            stirnuiasi SSP,                                              β menghambat
                                                            perubahan                                                    aktivitas.
                                                            metabolik, Tabel
                                                            2.1). Preparat
                                                            inhalasi
                                                            mempunyai efek
                                                            samping lebih
                                                            sedikit.
Metaproterenol     ““                ““                     ““                  Inh; Aw < 5 m, Dur 3-
(mis. Alupent)                                                                  4 j. PO:Aw 15-30 m,
                                                                                Dur 4 j.
Terbutalin (mis.   ““                ““                     ““                  SC; Aw 5-15 m, Dur                       ,,,                   Metabolisme
Brethaire)                                                                      2-4 j. PO dan Inh                                              lintasan periama
                                                                                seperti albuterol.                                             tinggi
Isoetarin (mis.    ““                ““                     ““                  inn: Aw < 5 m, Dur 1-                    ""                    ""
Bronkosol)                                                                      3 j.
Pirbuterol         ““                ““                     ““                  Inh: Aw < 5 m, Dur 4-                    ""
(Maxair)                                                                        6 j.
Bitolterol         ““                ““                     ““                  inh. Aw < 5 m, Dur 5-                                          ""
(Tornalato)                                                                     8 j.
Epinefrin (mis.   Agonis               Digunakan secara      Takikardi           SC/Inhalasi. SC                                 Hipertensi,            ........
Primatene Mist)   adrenergik,          darurat untuk         kelainan            bekerja segera. Kerja                           hiper'/
                  menyebabkan          bronkokonstriksi      metabolik dan GI,   singkat tanpa                                   :irf( insufisiensi
                  bronkodilatasi       berat/ vasodilatasi   stimulasi     SSP   memandang cara                                  serebrovaskular,
                  (receptor β2),       (anafilaksis).        (Lihat Tabel 2.1)   pemberian.                                      _.. - .... ......
                  vasokonstriksi       Kurang poten                                                                              glaukoma sudut
                  (α1) dan ↓ sekresi   dibanding                                                                                 sempit. . ." ••
                  (α1). Lebih rind     albuterol untuk
                  pada Tabel 2.1.      rumatan, tetapi
                                       tersedia tanpa
                                       resep.

Isoproterenol     Agonis β1 dan β2.    Seperti epinefrin,    ““                  Inhalasi/IV/sublingual                          Takikardi.         Penghentian dapat
(mis. Isuprel)    Lihat Tabel 2.1.     tetapi                                                                                                       menginduksi
                                       membutuhkan                                                                                                  refleks
                                       resep.                                                                                                       bronkokonstriksi.
                                                                                 a
                                                                                   Singkatan : Inh = Inhalasi, SC = Subkutan, Aw = awitan, Dur = durasi, m = menit, j =
                                                                                 jam




Tabel 5.1 B Obat yang Digunakan pada Kelainan Bronkus (lanjutan)
                        MEKANISME /                                    EFEK TAK
       OBAT                                       INDIKASI                                 FARMAKOKINETIK          KONTRAINDIKASI             INTERAKSI OBAT        CATATAN
                             KERJA                                    DIINGINKAN
Bronkodita tor-Simpatomimetik:
Ipratropium           Antagonis             Bronkospasme yang.      Sedikit efek           Inhalasi.               Glaukoma sudut             Efek aditif dengan
(Atrovent)            muskarinik.           menyertai PPOM          samping anti                                   sempit, hipertrofi         agonis adrenergik.
                      Memulihkan            pada orang dewasa.      kolinergik Sistemik                            prostat.
                      bronkokonstriksi                              karena merupakan
                      yang diinduksi                                campuran amonium
                      asetilkolin.                                  kuaterner yang
                                                                    masuk sedikit kc
dalam sirkulasi
                                                                        sistemik.
Atrcpin (Dey-Dose)                             Hanya                    Mulut kering, retensi   Inhalasi.
                                               bronkodilatasi pada      urin, takikardi, efek
                                               keadaan darurat.         SSP.
Bronkodilator-Metilxantin
Teolilin (mis. Theo- Mekanisme                 Digunakan unluk          Mual, muntah, sakit     IV/PO/PR. Diabsorpsi     Pasien dengan      Simpatomimetik 1         Peringatkan pasien:
Dur)                  metilxantin men-         terapi rumatan pada      kepala, insomnia,       baik, metabolisme di     gangguan kejang,   rtsiko toksisitas        menggandakan
                      dilatasi bronktolus      asma sedang sampai       takiktirdi, pusing,     hati, ekskresi melalui   kelainan kardio-   jantung dan SSP.         dosis, meskipun
                      tak diketahui. Pada      berat. Awitan            iritabilitas            ginjal. Tersedia         vaskular atau      Simetidin, kontra-       terlcwat satu, sangat
                      dosis toksik, zat ini    larnbat membatasi        neuromuskular.          lusinan standar dan      penyakit ulkus     sepsi oral dan           berbahaya.
                      menghambat               efektivitas pada         kejang. Efek            preparat kerja lama.     peptikum.          beberapa antibiotik t    Intoksikasi dapat
                      fosfodiestorase,         situasi akut, Teofilin   samping berkaitan                                                   waktu paruh teofilin     menyebabkan
                      enzim yang               digantikan olfth         dengan dosis (risiko                                                - jadi t toksisitas.     kejang. Obati
                      memecahkan cAMP          ipratroprium             ↑↑ bila konsentrasi                                                 Fenobarbitai dan         overdosis dengan
                      (pembawa pesan           bromida dan/atau zat     serum > 20 μg/ml).                                                  fenitoin                 ipekak, arang aktit.
                      kedua yang               simpatornimetik          Kadar serum dapat                                                   menginduksi              dan katartik.
                      memperantarai            untuk PPOM               dimonitor mudah.                                                    metabolisme
                      bronkoditatasi yang      nonasmatik.                                                                                  teofilin, jadi 1 waktu
                      diinduksi adrenergik).                                                                                                paruh. Dehidrasi
                      Metilxantin memblok                                                                                                   karena t diuresis
                      reseptor adenosin                                                                                                     bersamaan dengan
                      yang dapat                                                                                                            penggunaan
                      menyebabkan                                                                                                           furosemid.
                      stimulasi jantung dan
                      SSP. Metilxantin juga
                      menginduksi diuresis
                      dengan mekanisme
                      yang tak diketahui.

Aminofiiin            ““                       Dosis muatan IV          ““                      IV/PO/PR.                ““                 ““                       Aminofilin adalah
                                               untuk bronkokon-                                 Peningkatan kelarutan                                                garam teofitin yang
                                               striksi akut dan                                 memungkinkan                                                         larut dalam air,
                                               berat. (Teofilin tak                             pemberian IV.                                                        merupakan 79%
                                               dapat dibertkan IV.)                                                                                                  teofiiin.
Difilin (mis. Dilor)   ““                      Kurang poten            Kurang                 PO/IV/IM Ekskresi        ““                      ““
                                               dibandingkan            menimbulkan            obat yang tidak
                                               dengan teofilin.        palpitasi, gugup dan   diubah melalui urin
                                                                       pusing dibandingkan    cepat. Waktu paruh
                                                                       dengan teofilin        diperpaniang oleh
                                                                                              probenesid (Gb. 7.13).
Kortikosteroid
Sistemik (Terdaftar    Menurunkan perada-      Asma yang tak dapat     Retensi natrium/air    PO/IV/IM.                                             Steroid merupakan
dalam Tabel 10.2)      ngan dan edema          dikendalikan oleh       dan selanjutnya                                                              obat tambahan dan
                       dalam saluran perna-    simpatornimetik         masalah                                                                      harus dihentikan
                       pasan. Meningkal-       (bronkodilator) saja.   kardiovaskuia,                                                               sesegera mungkin.
                       kan aktivitas                                   kelemahan,
                       simpatornimetik                                 osteoporosis, ulkus
                       paca keadaan                                    oeptikum.
                       hipoksia dan sidosis.
                       ““                      ““                      Biasanya tidak         Inhalasi Inaktivasi      Terapi status                Steroid sistemi
                                                                       menginduksi            cepat dalam paru-        asmatikus (obat tidak        jangan digantikan
                                                                       toksisitas sistemik.   paru.                    menghilangkan                dengan zat inhalasi
                                                                       Kerja terutama pada                             gejala secara                tanpa lerlebih dulu
                                                                       paru-paru.                                      adekuat), pasien             menurunkan
                                                                       Meningkatkan risiko                             dengan infeksi jamur         bertahap steroid
                                                                       infeksi Candida                                 sistemik                     sistemik.
                                                                       albicans ongga
                                                                       mulut (thrush)
Deksametason           ““                      ““                      ““                     ““                       ““                      ““   ““
(Decadron)
Flunisolid (Aerobid)   ““                      ““                      ““                     ““                       ““                      ““   ““
Triamsinolon           ““                      ““                      ““                     ““                       ““                      ““   ““
(Azmacort)
TABEL 7-2 Obat yang dipakai untuk penyakit pernapasan

      Nama obat          Manfaat                    Kerja             Reaksi merugikan             Implikasi keperawatan
Bronkoditator     Bronkodilator pada        Relaksasi otot polos   Peningkatan frekuensi       Mengkaji; status pemapasan,
Agonis β          asama dan penyakit        bronkioli              nadi, gelisah, gugup,       warna, tingkat kesadaran, untuk
adrenergik        jaian napas lainnya                              palpitasi, pusing, sakit    hiperkapnia, menahan: status
Orciprenaline                                                      kepala, mual dan muntah     kardiovaskular
Salbutamoi                                                                                     Memberi; aerosol, inhaler dan
Terbutalirie -                                                                                 nebulizer - pastikan teknik yang
Fenoterol                                                                                      benar;
                                                                                               aminofilin iniravena (mikrodrip
                                                                                               atau pompa infus); tidak
                                                                                               menambahkan obat lain; tidak
                                                                                               memburu waktu jika tertambat;
                                                                                               obat oral (tablet lepas-berkala),
                                                                                               harus ditelan utuh, diberi setiap
                                                                                               12 jam.
Antikolonergik    Bronkodifator pada        Relaksasi otot polos   Jarang; efek merugikan      Evaluasi: perbaikan pemapasan
Ipralropium       asma dan penyakit jalan   bronkioli              antlkolinergik, terutama    dari observasi dan spiromeiri;
                  napas iain                                       mulut kering                analisls gas darah, kadar
                                                                                               aminofiiin serum; efek samping.
Xantin            Bronkodilator pada        Relaksasi otot polos   Oral: mual dan muntah;      Mendidik: teknik aerosol, inhaler
Teofilin          asma dan, penyakit        bronkioli              rektal: proktitis; intra-   yang benar; profilaktik dan untuk
Aminofilin        jalan napas lain                                 vena: saklt kepala,         keadaan akut; bahaya takar lajak.
                                                                   wajah kemerahan,
                                                                   palpitasi, pusing,
                                                                   aritmia, takikardia,
                                                                   hipotensi, nyeri
prekordial
Steroid                Membantu            Mengurangi radang        Lihat Bab 14 efek         Lihat Bab 14 untuk implikasi
Kortikosteroid         bronkodilatasi      jalan napas              merugikan kurang pada     keperawatan kortikosteroid
Hidrokortison IV                                                    terapi inhalasi
Prednison oral
Prenisolon oral
Betametason oral
Deksametason oral
Beklometason inhaler
Terapi Batuk           Terapi batuk yang   Merangsang sel           Mual dan muntah; diare    Mengkaji : waktu frekuensi dan
Ekspektoran            produktif           sekretori bronchial                                lama batuk; cirri sputum;
Gulseril guaiakolat                                                                           dalampak batuk, keletihan,
Kalium iodide                                                                                 gangguan tidur, nyeri dada,
Senyawa ammonium                                                                              demam, sakit kepala, rinorea
Mukolitik                                                                                     Memberi : sesuai kebijkan yang
Asetilsistein          Mukolik             Memecah sputum           Mual dari bau tak sedap   ada ; penekan atau eskpektoran
                                           kental                   bronkospasme              sesuai keadaan ; melindungi
                                                                                              terhadap “kenapanasan” selama
                                                                                              terapi inhalasi
                                                                                              Evaluasi : oerubahan pola batuk,
                                                                                              sputum
Bromheksin             Mukolitik           Produksi                 Jadang ada efek           Efek sedative terhadap ventilasi
                                           Sputum encer             merugikan; awitan kerja   Mendidik: hasil baru terlihat
                                                                    lambat                    dalam 1 bulan minum
                                                                                              bromheksin; cara inhalasi; efek
                                                                                              sedasi.
Penekan batuk          Menenkan batuk      Depresi pusat batuk di   Mual, kantuk, konsipasi
                                           medulla
                                           Bekerja pada reseptor    Sedasi, mengentalkan
paru   mukus Jarang

More Related Content

More from Astri Wulan Abadi

More from Astri Wulan Abadi (6)

Satpel lumbal fungsi 2
Satpel lumbal fungsi 2Satpel lumbal fungsi 2
Satpel lumbal fungsi 2
 
What happening at afaid13
What happening at afaid13What happening at afaid13
What happening at afaid13
 
Exhibition floor map
Exhibition floor mapExhibition floor map
Exhibition floor map
 
Hampir jadi 1
Hampir jadi 1Hampir jadi 1
Hampir jadi 1
 
Bahan tugas
Bahan tugasBahan tugas
Bahan tugas
 
Asimilasi dan akulturasi
Asimilasi dan akulturasiAsimilasi dan akulturasi
Asimilasi dan akulturasi
 

Bronchodilator Drugs Table

  • 1. Tabel 5.1 A Obat yang Digunakan pada Kelainan Bronkus MEKANISME / EFEK TAK INTERAKSI OBAT INDIKASI FARMAKOKINETIK KONTRAINDIKASI CATATAN KERJA DIINGINKAN OBAT Bronkoditalor-Simpatomimetik: a Albuterol (mis. Agonis reseptor Obat pilihan untuk Walaupun Inh : Aw < 15 m, Penghambat Keampuhan Ventolin, adrenergik β2 terapi gejala-gejala dikatakan sebagai Dur 3-4j. PO : Aw<30 MAO, anti- bronkodilator Proventil) -menyebabkan asrna akut dan agonts "selektif" m, Dur4-8j. Waktu depresan trisiklik banyak berkurang bronkodilatasi. untuk mencegah β2 efek awitan dan durasi dan pada pasien asma yang sampingnya adalah hal paling simpatomimetik hipoksia dan diinduksi oleh sesuai dengan penting dalam lain menguatkan asidosis. latihan. agonis membedakan obat- efek simpa- "nonspesifik:' obat ini. tomimetik, dapat (vasodilatasi, menginduksi takikardi, toksisitas, bloker- stirnuiasi SSP, β menghambat perubahan aktivitas. metabolik, Tabel 2.1). Preparat inhalasi mempunyai efek samping lebih sedikit. Metaproterenol ““ ““ ““ Inh; Aw < 5 m, Dur 3- (mis. Alupent) 4 j. PO:Aw 15-30 m, Dur 4 j. Terbutalin (mis. ““ ““ ““ SC; Aw 5-15 m, Dur ,,, Metabolisme Brethaire) 2-4 j. PO dan Inh lintasan periama seperti albuterol. tinggi Isoetarin (mis. ““ ““ ““ inn: Aw < 5 m, Dur 1- "" "" Bronkosol) 3 j. Pirbuterol ““ ““ ““ Inh: Aw < 5 m, Dur 4- "" (Maxair) 6 j. Bitolterol ““ ““ ““ inh. Aw < 5 m, Dur 5- "" (Tornalato) 8 j.
  • 2. Epinefrin (mis. Agonis Digunakan secara Takikardi SC/Inhalasi. SC Hipertensi, ........ Primatene Mist) adrenergik, darurat untuk kelainan bekerja segera. Kerja hiper'/ menyebabkan bronkokonstriksi metabolik dan GI, singkat tanpa :irf( insufisiensi bronkodilatasi berat/ vasodilatasi stimulasi SSP memandang cara serebrovaskular, (receptor β2), (anafilaksis). (Lihat Tabel 2.1) pemberian. _.. - .... ...... vasokonstriksi Kurang poten glaukoma sudut (α1) dan ↓ sekresi dibanding sempit. . ." •• (α1). Lebih rind albuterol untuk pada Tabel 2.1. rumatan, tetapi tersedia tanpa resep. Isoproterenol Agonis β1 dan β2. Seperti epinefrin, ““ Inhalasi/IV/sublingual Takikardi. Penghentian dapat (mis. Isuprel) Lihat Tabel 2.1. tetapi menginduksi membutuhkan refleks resep. bronkokonstriksi. a Singkatan : Inh = Inhalasi, SC = Subkutan, Aw = awitan, Dur = durasi, m = menit, j = jam Tabel 5.1 B Obat yang Digunakan pada Kelainan Bronkus (lanjutan) MEKANISME / EFEK TAK OBAT INDIKASI FARMAKOKINETIK KONTRAINDIKASI INTERAKSI OBAT CATATAN KERJA DIINGINKAN Bronkodita tor-Simpatomimetik: Ipratropium Antagonis Bronkospasme yang. Sedikit efek Inhalasi. Glaukoma sudut Efek aditif dengan (Atrovent) muskarinik. menyertai PPOM samping anti sempit, hipertrofi agonis adrenergik. Memulihkan pada orang dewasa. kolinergik Sistemik prostat. bronkokonstriksi karena merupakan yang diinduksi campuran amonium asetilkolin. kuaterner yang masuk sedikit kc
  • 3. dalam sirkulasi sistemik. Atrcpin (Dey-Dose) Hanya Mulut kering, retensi Inhalasi. bronkodilatasi pada urin, takikardi, efek keadaan darurat. SSP. Bronkodilator-Metilxantin Teolilin (mis. Theo- Mekanisme Digunakan unluk Mual, muntah, sakit IV/PO/PR. Diabsorpsi Pasien dengan Simpatomimetik 1 Peringatkan pasien: Dur) metilxantin men- terapi rumatan pada kepala, insomnia, baik, metabolisme di gangguan kejang, rtsiko toksisitas menggandakan dilatasi bronktolus asma sedang sampai takiktirdi, pusing, hati, ekskresi melalui kelainan kardio- jantung dan SSP. dosis, meskipun tak diketahui. Pada berat. Awitan iritabilitas ginjal. Tersedia vaskular atau Simetidin, kontra- terlcwat satu, sangat dosis toksik, zat ini larnbat membatasi neuromuskular. lusinan standar dan penyakit ulkus sepsi oral dan berbahaya. menghambat efektivitas pada kejang. Efek preparat kerja lama. peptikum. beberapa antibiotik t Intoksikasi dapat fosfodiestorase, situasi akut, Teofilin samping berkaitan waktu paruh teofilin menyebabkan enzim yang digantikan olfth dengan dosis (risiko - jadi t toksisitas. kejang. Obati memecahkan cAMP ipratroprium ↑↑ bila konsentrasi Fenobarbitai dan overdosis dengan (pembawa pesan bromida dan/atau zat serum > 20 μg/ml). fenitoin ipekak, arang aktit. kedua yang simpatornimetik Kadar serum dapat menginduksi dan katartik. memperantarai untuk PPOM dimonitor mudah. metabolisme bronkoditatasi yang nonasmatik. teofilin, jadi 1 waktu diinduksi adrenergik). paruh. Dehidrasi Metilxantin memblok karena t diuresis reseptor adenosin bersamaan dengan yang dapat penggunaan menyebabkan furosemid. stimulasi jantung dan SSP. Metilxantin juga menginduksi diuresis dengan mekanisme yang tak diketahui. Aminofiiin ““ Dosis muatan IV ““ IV/PO/PR. ““ ““ Aminofilin adalah untuk bronkokon- Peningkatan kelarutan garam teofitin yang striksi akut dan memungkinkan larut dalam air, berat. (Teofilin tak pemberian IV. merupakan 79% dapat dibertkan IV.) teofiiin.
  • 4. Difilin (mis. Dilor) ““ Kurang poten Kurang PO/IV/IM Ekskresi ““ ““ dibandingkan menimbulkan obat yang tidak dengan teofilin. palpitasi, gugup dan diubah melalui urin pusing dibandingkan cepat. Waktu paruh dengan teofilin diperpaniang oleh probenesid (Gb. 7.13). Kortikosteroid Sistemik (Terdaftar Menurunkan perada- Asma yang tak dapat Retensi natrium/air PO/IV/IM. Steroid merupakan dalam Tabel 10.2) ngan dan edema dikendalikan oleh dan selanjutnya obat tambahan dan dalam saluran perna- simpatornimetik masalah harus dihentikan pasan. Meningkal- (bronkodilator) saja. kardiovaskuia, sesegera mungkin. kan aktivitas kelemahan, simpatornimetik osteoporosis, ulkus paca keadaan oeptikum. hipoksia dan sidosis. ““ ““ Biasanya tidak Inhalasi Inaktivasi Terapi status Steroid sistemi menginduksi cepat dalam paru- asmatikus (obat tidak jangan digantikan toksisitas sistemik. paru. menghilangkan dengan zat inhalasi Kerja terutama pada gejala secara tanpa lerlebih dulu paru-paru. adekuat), pasien menurunkan Meningkatkan risiko dengan infeksi jamur bertahap steroid infeksi Candida sistemik sistemik. albicans ongga mulut (thrush) Deksametason ““ ““ ““ ““ ““ ““ ““ (Decadron) Flunisolid (Aerobid) ““ ““ ““ ““ ““ ““ ““ Triamsinolon ““ ““ ““ ““ ““ ““ ““ (Azmacort)
  • 5. TABEL 7-2 Obat yang dipakai untuk penyakit pernapasan Nama obat Manfaat Kerja Reaksi merugikan Implikasi keperawatan Bronkoditator Bronkodilator pada Relaksasi otot polos Peningkatan frekuensi Mengkaji; status pemapasan, Agonis β asama dan penyakit bronkioli nadi, gelisah, gugup, warna, tingkat kesadaran, untuk adrenergik jaian napas lainnya palpitasi, pusing, sakit hiperkapnia, menahan: status Orciprenaline kepala, mual dan muntah kardiovaskular Salbutamoi Memberi; aerosol, inhaler dan Terbutalirie - nebulizer - pastikan teknik yang Fenoterol benar; aminofilin iniravena (mikrodrip atau pompa infus); tidak menambahkan obat lain; tidak memburu waktu jika tertambat; obat oral (tablet lepas-berkala), harus ditelan utuh, diberi setiap 12 jam. Antikolonergik Bronkodifator pada Relaksasi otot polos Jarang; efek merugikan Evaluasi: perbaikan pemapasan Ipralropium asma dan penyakit jalan bronkioli antlkolinergik, terutama dari observasi dan spiromeiri; napas iain mulut kering analisls gas darah, kadar aminofiiin serum; efek samping. Xantin Bronkodilator pada Relaksasi otot polos Oral: mual dan muntah; Mendidik: teknik aerosol, inhaler Teofilin asma dan, penyakit bronkioli rektal: proktitis; intra- yang benar; profilaktik dan untuk Aminofilin jalan napas lain vena: saklt kepala, keadaan akut; bahaya takar lajak. wajah kemerahan, palpitasi, pusing, aritmia, takikardia, hipotensi, nyeri
  • 6. prekordial Steroid Membantu Mengurangi radang Lihat Bab 14 efek Lihat Bab 14 untuk implikasi Kortikosteroid bronkodilatasi jalan napas merugikan kurang pada keperawatan kortikosteroid Hidrokortison IV terapi inhalasi Prednison oral Prenisolon oral Betametason oral Deksametason oral Beklometason inhaler Terapi Batuk Terapi batuk yang Merangsang sel Mual dan muntah; diare Mengkaji : waktu frekuensi dan Ekspektoran produktif sekretori bronchial lama batuk; cirri sputum; Gulseril guaiakolat dalampak batuk, keletihan, Kalium iodide gangguan tidur, nyeri dada, Senyawa ammonium demam, sakit kepala, rinorea Mukolitik Memberi : sesuai kebijkan yang Asetilsistein Mukolik Memecah sputum Mual dari bau tak sedap ada ; penekan atau eskpektoran kental bronkospasme sesuai keadaan ; melindungi terhadap “kenapanasan” selama terapi inhalasi Evaluasi : oerubahan pola batuk, sputum Bromheksin Mukolitik Produksi Jadang ada efek Efek sedative terhadap ventilasi Sputum encer merugikan; awitan kerja Mendidik: hasil baru terlihat lambat dalam 1 bulan minum bromheksin; cara inhalasi; efek sedasi. Penekan batuk Menenkan batuk Depresi pusat batuk di Mual, kantuk, konsipasi medulla Bekerja pada reseptor Sedasi, mengentalkan
  • 7. paru mukus Jarang