Grup 3212 mengadakan diskusi mengenai kacamata pintar ciptaan Google bernama Project Glass. Kacamata ini memiliki kemampuan komputasi canggih seperti kamera, mikrofon, speaker, dan sistem operasi Android. Meskipun belum tersedia di pasaran, Google telah memperlihatkan prototipenya.
4. Google memperkenalkan kacamata canggih nan futuristik.
Kacamata yang saat ini disebut sebagai Project Glass
tersebut membawa kemampuan komputasi yang cukup
menakjubkan.
Dikontrol dengan suara, kacamata Google bisa digunakan
untuk melakukan pencarian online, email dan navigasi
arah. Bahkan bisa pula dipakai untuk video chat.
Kacamata ini menggunakan system operasi Android.
Seperti perangkat cerdas pada umumnya, kacamata pintar
Google dibekali dengan prosesor, memori internal untuk
menyimpan data, mikrofon untuk mengirim dan menerima
pesan suara, speaker di bingkai sebelah kanan, dan radio
ganda untuk komunikasi data internet.
7. Desain kacamata ini sangat futuristik. Bingkainya terbuat dari
titanium, sehingga sangat ringan ketika dikenakan. Kacamata ini
memproyeksikan gambar dan data virtual secara langsung ke mata
penggunanya, dengan menerapkan teknologi augmented reality
(teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan
ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga
dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam
waktu nyata). Ia juga dibekali kamera yang dapat memotret dan
merekam video tanpa sentuhan tangan
9. Pendiri Google Sergey Brin mengatakan, saat
ini kacamata pintar masih berupa prototipe
dan belum menjadi produk konsumen.
Jadi, belum diperjualbelikan secara bebas.
Kacamata pintar saat ini hanya dijual kepada
pengembang aplikasi (developer) yang
menghadiri acara Google I/O 2012 saja dengan
harga 1.500 US dollar.
14. Google yang berinovasi melalui kaca mata pintar rupanya tidak main-
main, Google nampak gencar ingin membuktikan bahwa kacamata
pintar yang sedang dikembangkan dalam proyek Google Project Glass,
adalah nyata dan bukan sekedar konsep. Menurut Sergey Brin, salah
seorang pendiri Google, Google Glasses akan membebaskan pengguna
dari kerepotan memakai ponsel. "Anda tak perlu lagi merogoh kantong
hanya untuk melihat e-mail atau mengambil foto".
Sejak awal April lalu, Google telah memamerkan proyek kacamata
pintarmasa depan, yang disebut Project Glass. Untuk menjadi bagian
kekayaan intelektual perusahaan, Google pun mematenkan desain
produk tersebut.
16. KOMPAS.com — Perangkat Google Project Glass yang ditunjukkan di konferensi
Google I/O 2012 pada Rabu (27/6/2012) menayangkan informasi persis di depan mata
pengguna. Pemakainya juga dapat mengambil foto secara instan.
Namun, bagaimana jika penggunanya ingin beraktivitas sambil tetap memakai perangkat
tersebut?
Sergey Brin, salah satu pendiri Google, optimistis bahwa Project
Glass pada akhirnya akan menjadi lebih praktis ketimbang
perangkat konvensional seperti smartphone. "Soalnya, pengguna
perlu memegang (smartphone) dengan tangan dan melihatnya
secara langsung. Ini tidak terjadi pada Project Glass," ujar Brin,
seperti dikutip oleh All Things Digital.
Project Glass, menurut Brin, membebaskan pengguna dari
kerepotan memakai ponsel. "Anda tak perlu lagi merogoh kantong
hanya untuk melihat e-mail atau mengambil foto".
17. Perangkat ini memang dirancang Google untuk melakukan aktivitas-aktivitas sederhana
dengan cepat, bukan hal-hal yang lebih rumit seperti browsing internet.
Lebih lanjut, Brin mengatakan, Project Glass nantinya akan menjadi sesuatu yang diterima
secara luas oleh masyarakat. "Sekarang memakai kacamata seperti ini memang masih
terlihat aneh. Namun dalam waktu tiga atau empat tahun ke depan, yang sebaliknya akan
berlaku."
Desainer Project Glass, Isabelle Olsson, mengatakan, dalam
hal interaksi dengan orang lain, Project Glass tidak akan
menghalangi pengguna. "Yang penting, pemakai masih bisa
memandang mata orang lain," ujarnya.
Project Glass, lanjutnya, dirancang untuk memudahkan
pengguna berinteraksi dengan dunia virtual tanpa
mengalihkan perhatian dari dunia nyata. "Jadinya, dekat
dengan Anda, tetapi tidak menghalangi," ujarnya.
Menurut Olsson, dengan bobot yang lebih ringan dari
kebanyakan kacamata hitam, Project Glass bisa dipakai dengan
nyaman oleh pengguna.