SlideShare a Scribd company logo
1 of 57
“KUMPULAN BEBERAPA WASIAT DAN NASEHAT DARI
RASULULLAH, TABI’IN WALIYULLAH DAN ULAMA”1
(Di edit oleh Abdul Karim bin Nurdin Ibrahim)
NABI MUHAMMAD SAW
“Ma'rifat adalah Modalku, Akal fikiran adalah Sumber agamaku, Cinta adalah
dasar hidupku, Rindu kenderaanku,:: Zikrullah adalah kawan dekatku,::
Keteguhan adalah perbendaharaanku,:: Duka adalah kawanku, Ilmu adalah
senjataku,:: Ketabahan adalah pakaianku,:: Kerelaan adalah sasaranku,:: Faqr
(kesederhanaan) adalah kebanggaanku, Menahan diri adalah pekerjaanku,
Keyakinan adalah makananku, Kejujuran adalah perantaraanku, Ketaatan
adalah ukuranku, Berjihad adalah perangaiku Dan Hiburanku adalah sholat.
Janganlah engkau gantungkan hatimu kepada dunia karena sesungguhnya Aku
tidak menjadikan dunia ini untuk engkau. Jadikan cintamu kepada-Ku sebab
tempat kembalimu adalah kepada-Ku. Bersungguh-sungguhlah engkau mencari
Syurga. Putuskan harapan dari makhluk karena sesungguhnya mereka itu
1 Background tulisan yang diambil oleh penulis adalah salah satu Waliyullah dan seorang Guru besar
dalam bidang agama. TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid (Al-Magfurullah) merupakan pendiri
Organisasi Nahdlatul Wathan dan pendiri Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan (Tarekat Akhir Zaman).
sedikitpun tidak ada kuasa ditangan mereka. Rajinlah mengerjakan
sembahyang tahajud karena sesungguhnya pertolongan itu beserta qiamullail”
Nabi Muhammad saw bersabda : Wahai Ali apakah engkau menginginkan 600
ribu kambing, 600 ribu dinar atau 600 ribu kalimat ? Lalu, Imam Ali as
menjawab : Wahai,Rasulullah saw aku menginginkan 600 ribu kalimat Lalu,
Rasulullah saw bersabda :
“Wahai Ali! Aku akan meringkas 600 ribu kalimat itu dalam enam kalimat”
1. Jika engkau melihat manusia berlomba-lomba mengerjakan yang bukan
kewajiban mereka, maka sibukkanlah dirimu dengan menyempurnakan
kewajibanmu.
2. Jika engkau melihat manusia berlomba-lomba dalam urusan dunia,maka
sibukkanlah dirimu dengan urusan akhirat.
3. Apabila manusia sibuk mengurusi aib (cela) orang lain, maka uruslah
aibmu sendiri.
4. Jika manusia saling memperindah dunianya,maka hiasilah akhiratmu.
5. Dan jika engkau melihat manusia sibuk dengan memperbanyak
amal,maka beramallah yang ikhlas.
6. Dan ketika engkau melihat manusia menjadikan makhluk sebagai
perantaranya, maka jadikanlah Allah sebagai perantaramu.
“Sesungguhnya orang yang paling dibenci di hadapan Allah Ta'ala ialah orang
yang ditinggalkan Allah Ta'ala bersendirian; Ia tersesat dari jalan yang benar
dan bergerak tanpa petunjuk; Apabila ia dipanggil kepada perkebunan dunia
ini, ia giat; Tetapi apabila ia dipanggil ke perkebunan akhirat, ia enggan serta
bertangguh;Seakan-akan untuk apa yang ia giat adalah wajib baginya,
sedangkan segala yang untuk itu, ia enggan tidak dituntut darinya”
SAYYIDINA ALI BIN ABI THALIB
“Ketahuilah..!! Sesungguhnya kalian akan mati dan setelah itu dibangkitkan.
Kalian akan dimintai pertanggung jawaban atas semua amal kalian, serta
mendapatkan balasan yang setimpal. Karena itu jangan tertipu kehidupan
dunia. Kehidupan dunia ini penuh ujian, bersifat sementara dan sarat dengan
tipu daya. Semua yang ada didalamnya akan musnah. Para penghuninya pun
saling berebut untuk memperolehnya. Ketahuilah! “kalian beserta segala
perhiasan kehidupan dunia akan mengalami hal yang sama dengan mereka
yang terdahulu, orang-orang yang panjang umurnya dan lebih megah
rumahnya. Sekarang jasad mereka telah menjadi tulang belulang, rumah
mereka kosong. Mereka berada dikubur dekat dan penghuninya terasingkan.
Mereka digerogoti oleh cacing,tertimbun oleh bebatuan dan pasir. Bayangkan
kalian kelak akan menjadi seperti mereka, tubuh kalian hancur dan sendiri
dikubur. Apa yang akan terjadi dengan kalian jika kiamat tiba, semua yang
dikubur dibangkitkan dan segala rahasia yang tersembunyi dalam dada
dibongkar, pada saat itulah setiap jiwa akan memperoleh balasan sesuai dengan
perbuatanya selama hidup didunia.”
“ingatlah lima hal ini :
1. Seorang hamba hendaknya tidak berharap kecuali kepada Allah SWT
2. Seorang hamba hendaknya hanya takut akan dosa-dosanya
3. Seorang yang bodoh hendaknya tidak merasa malu untuk bertanya
4. Seorang yang berilmu ketika ditanya tentang sebuah persoalan dan tidak
mengetahui jawabanya, hendaknya tiak malu untuk mengatakan,”Allah
SWT Yang Maha Mengetahui
5. Bagi iman,sabar ibarat kepala sebuah tubuh, sehingga tidak (sempurna)
iman seseorang yang tidak memiliki kesabaran
AS-SYAHID SAYYIDINA HASAN IBN ALI BIN ABI THALIB
“Tinggalkan apa yang meragukan hatimu, beralihan kepada sesuatu yang tidak
meragukan hatimu, karena sesungguhnya kebenaran itu membawa ketenangan
didalam hati. Manusia celaka karena tiga hal yaitu Sombong, rakus dan dengki.
1. Sombong adalah penyebab rusaknya agama dan karena sifat inilah iblis
mendapat laknat.
2. Rakus adalah musuh bagi hati manusia dan karena sifat inilah Nabi
Adam dikeluarkan dari surga.
3. Dengki adalah menuju kejahatan dan karena sifat inilah Qabil
membunuh Habil.
AS-SYAHID SAYYIDINA HUSEIN IBN ALI BIN ABI THALIB
“Bilamana dunia dianggap sesuatu yang sangat berharga, maka sesungguhnya
pahala Allah SWT adalah lebih berharga dan lebih mulia, bilamana tubuh ini
dirawat hanya untuk menyambut kematian, maka terbunuhnya seseorang
dengan pedang dijalan Allah SWT lebih utama. Bilamana rizki yang sudah
ditentukan, maka sedikitnya keserakahan seseorang dalam berusaha adalah
lebih baik. Bilamana harta benda dihimpun hanya untuk ditinggalkan, maka
apa gunanya seorang pelit terhadap sesuatu yang pasti ia tinggalkan.”
“Sabar adalah mahkota, kesetiaan adalah harga diri, memberi adalah
kenikmatan, banyak bicara adalah membual (omang kosong), tergesa-gesa
adalah kebodohan, kebodohan adalah aib, berlebih-lebihan (dalam berkata)
adalah omong kosong, berteman dengan orang yang ahli berbuat hina adalah
kejahatan dan berteman dengan ahli kefasikan adalah pusat prasangka buruk.”
Bilamana dirimu digigit oleh kekejaman masa, maka janganlah kamu mengadu
kepada manusia. Dan janganlah kamu meminta selain kepada Allah Tuhan
yang Maha penolong, yang Maha Tahu dan yang Maha Benar. Karena
seandainya kamu hidup dan kamu telah berkeliling dari belahan barat sampai
kebelahan timur, maka tentu kamu tidak menemukan seorangpun yang mampu
membuat orang lain bahagia atau sengsara.
SYEIKH AL-IMAM IBRAHIM BIN ADAM,RA
10 pesan dari Syeikh Al-Imam Ibrahim Bin Adam,Ra :
1. kalian mengenal Allah tetapi kalian tidak menunaikan hak-Nya.
2. kalian mengaku mencintai Rasul-Nya, tetapi kalian meninggalkan
sunnahnya.
3. kalian membaca Al-Qur’an, tetapi kalian tidak mengamalkan isinya.
4. kalian banyak diberi nikmat karunia, akan tetapi kalian tidak
mensyukurinya.
5. kalian mengatakan bahwa syetan adalah musuh, tetapi kalian justru
mengikuti langkahnya.
6. kalian mengaku bahwa Syurga adalah benar adanya, namun kalian tidak
melakukan amalan2 yg mengantar kesana.
7. kalian mengaku bahwa Neraka adalah benar adanya, tetapi kalian tidak
lari dari panas siksanya.
8. kalian mengaku bahwa kematian benar adanya, namun kalian tidak
mempersiapkan diri kesana.
9. kalian sibuk mengurusi kekurangan orang lain, tetapi kalian lupa akan
kekurangan diri sendiri
10. .kalian menguburkan jenazah, akan tetapi tidak mau mengambil
pelajaran dari peristiwa kematian
Ada 6 perkara yg perlu di ingat :
1. orang yg banyak bicara janganlah kamu harapkan sangat kesadaran
hatinya
2. orang yg banyak makan janganlah kamu harapkan sangat kata2 hikmat
darinya
3. orang yang banyak bergaul dengan manusia janganlah kamu harapkan
sangat kemanisan ibadahnya
4. orang yg cinta kepada dunia janganlah kamu harapkan sangat khusnul
khatimahnya
5. orang yg memilih berkawan dengan orang yg zalim janganlah kamu
harapkan sangat kelurusan agamanya
6. orang yg mencari keredhaan manusia janganlah harapkan sangat akan
keredhaan Allah swt daripadanya
SAYYIDINA AL-IMAM ALI ZAINAL ABIDIN AS-SAJAD,RA
“Wahai nafsu hentikanlah kecondonganmu kepada dunia dan kecenderungan
untuk meramaikanya, tidaklah engkau menjadikan sebagai pelajaran terhadap
para pendahulumu yang telah ditelan bumi serta para sahabatmu yang telah
membuatmu bersedih karena kepergianya, demikian juga kawan-kawanmu
yang telah berpindah kedalam tanah, mereka sekarang telah berada didalam
perut bumi, dibalik permukaanya, kebaikan-kebaikan mereka ikut lebur
menyatu didalamnya, sudah berapa banyak manusia-manusia yang telah
dibinasakan oleh kekejaman masa dari abad ke abad, serta beberapa banyak
manusia-manusia yang telah dirusak oleh bumi dengan bencana-bencananya,
lalu merka ditenggelamkan di dalam gumpalan tanahnya, dari berbagai jenis
manusia yang pernah engkau ajak bergaul dan kemudian mereka kamu
antarkan ke dalam kuburnya.”
“Betapa banyak manusia yang telah ditipu oleh dunia dari mereka yang justru
mendiaminya, dan betapa banyak manusia yang telah dibanting oleh dunia dari
mereka yang justru menempatinya, lalu dunia itu tidak mau mengangkatnya
lagi dari keterpelesetanya, tidak menyelamatkanya dari kebinasaanya, tidak
menyembuhkan dari kepedihanya, tidak membebaskanya dari penyakitnya, dan
tidak melepaskanya dari penderitaanya.”
“Amal yang paling utama disisi Allah SWT, adalah sesuatu yang dilakukan
menurut sunnah Rasulullah SAW.”
“Orang-orang yang menjadi pimpinan para manusia adalah orang-orang yang
bermurah hati dan bertaqwa, sedangkan diakhirat nanti, yang mulia adalah
orang orang ahli agama, ahli keutamaan dan orang ahli ilmu yang bertaqwa,
karena sesungguhnya ulama adalah ahli waris para nabi.”
SAYYIDINA AL-IMAM MUHAMMAD AL-BAQIR,RA
“Sesungguhnya petir dapat menyambar seorang mukmin atau bukan,tetapi tak
akan menyambar orang yang berzikir.”
“Wahai putraku hindarilah sifat malas dan bosan, karena keduanya merupakan
kunci keburukan. Sesungguhnya jika engkau malas,tidak akan banyak
melaksanakan kewajiban. Jika engkau bosan,tak akan tahan dalam
menunaikan kewajiban.”
“Seburuk-buruknya seorang teman itu adalah seseorang yang hanya
menemanimu ketika kamu kaya dan meninggalkanmu ketika kamu miskin”
“Jika engkau menginginkan suatu kenikmatan dapat terus engkau nikmati,
perbanyaklah mensyukurinya. Jika engkau merasa rizki lambat datang,
perbanyaklah istigfar. Jika engkau ditimpa kesedihan, perbanyaklah membaca
LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH. Jika engkau takut,
ucapkanlah HASBUNALLAH WANI’MAL WAKIIL. Jika engkau kagum
terhadap sesuatu, ucapkanlah MASYA ALLAH, LA QUWWATA ILLA
BILLAH. Jika engkau dikhianati,bacalah WA UFAWWIDU AMRII ILALLAH,
INNALLAHA BASHIRUN BIL ‘IBAAD. Jika engkau ditimpa kesumpekan,
ucapkanlah LA ILAAHA ILLA ANTA SUBHANAKA INNII KUNTU MINADZ
DZAALIMIIN. “
SAYYIDINA AL-IMAM JA’FAR AS-SHODIQ (Amudusy-Syaraf ' ),RA
Keseimbangan tobat dan ibadah akan menimbulkan prilaku yang baik yang
mendapat Ridho dari Allah swt. Sebab dengan tobat kita akan menyadari akan
semua kesalahan yang pernah kita lakukan,dan dengan tobat pula dapat
meningkatkan amal ibadah kita kepada Allah swt. Sesuai sabda Rasulullah saw
: “apabila Allah swt menghendaki seseorang menjadi baik, maka dia
membuatnya menyadari akan kesalahan2 nya.”
Tiada bekal yg lebih utama daripada taqwa,tiada sesuatu yang lebih baik
daripada diam, tiada musuh yang lebih berbahaya daripada kebidohan,tiada
penyakit yang lebih parah daripada berbohong. jika engkau mendengar suatu
kalimat dari seorang muslim,maka bawalah kalimat itu pada sebaik2'y tempat
yang engkau temui,jika engkau tidak mampu untuk mendapatkan wadah
tempat kalimat tersebut,maka celalah dirimu sndri*
Barang siapa yang menjaga hatinya dari kelalaian berdzikir, melindungi dirinya
dari jerat syahwat,serta menjaga akalnya dari penyimpangan,dia akan
dikelompokan kedalam golongan mereka yang hidup hatinya. Kemudian bagi
meeka yng menjaga diri dari memanfaatkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya
untuk kepentingan pribadi, yang memelihara keimananya dari bid’ah-bid’ah
yang merusak,serta memelihara hartanya dari sesuatu yang haram,maka
dirinya akan dikelompokan kedalam golongan orang-orang yang sholeh.
Jika engkau menjumpai sesuatu yang tidak engkau sukai dari perbuatan
saudaramu, maka carilah satu,atau bahkan sampai 70 alasan, untuk
membenarkan perbuatan saudaramu itu, jika engkau masih blum
mendapatkanya, maka katakanlah, semoga ia mempunyai alasan tertentu
(kenapa berbuat demikian) yg aku tidak mengetahuinya.
Duhai Anakku! Barangsiapa membuka aib orang lain, maka aib keturunannya
akan tersingkap. Barangsiapa menghunus pedang seorang yang bengis, maka
dia akan terbunuh darinya. Barangsiapa menggali lubang untuk mencelakakan
saudaranya, maka dia sendiri yang akan terjerumus ke dalamnya. Barangsiapa
memasuki tempat tempat yang biasa dikunjungi orang-orang bodoh, maka dia
akan direndahkan. Barangsiapa bergaul dengan Ulama, dia akan dimuliakan.
Dan barangsiapa memasuki tempat-tempat kemaksiatan, maka dia akan
dituduh berbuat maksiat
IMAM HASAN BASHRI,RA
“ Hidup didunia bagaikan ular berbisa yang lembut sentuhanya dan racunya
akan mematikan. Berhati-hatilah hidup di dunia yang penuh pesona, rayuan
dan godaan.” “Engkau tidak akan memperoleh hakikat iman selama engkau
mencela seseorang dengan sebuah aib yang ada pada dirimu sendiri.
Perbaikilah aibmu, baru kemudian engkau perbaiki orang lain. Setiap kau
perbaiki satu aibmu, maka akan tampak aib lain yang harus kau perbaiki.
Akhirnya kau sibuk memperbaiki dirimu sendiri. Dan sesungguhnya hamba
yang paling dicintai Allah SWT adlah dia yang sibuk memperbaiki dirinya
sendiri. Sepanjang sejarah kehidupan manusia, tidak ada hari seperti hari
kiamat, hari dimana aib terbuka dan mata menangis.”
Orang Zuhud itu mempunyai tiga Syarat :
1. Sedikit sekali menggemari dunia, sederhana dalam menggunakan segala
miliknya, menerima apa yang ada, juga tidak merisaukan segala sesuatu
yang tidak ada, akan tetapi giat dalam bekerja, karena bekerja adalah
mencari rizki, sedangkan mencari rizki, suatu kewajiban.
2. pujian dan celaan adalah hal yang sama, tidak bergembira bila
mendapat pujian, juga tidak bersedih jika mendapat celaan atau hinaan.
3. mengutamakan ridho Allah swt dari pada ridho manusia atau merasa
tenteram jiwanya bersama Allah swt dan merasa bahagia sebab dapat
mentaati semua tuntutannya.
IMAM MUHAMMAD AS-SYAFI’I,RA
"Cintailah orang sholeh, karena mereka memiliki kesholehan-Nya, cintailah
Nabi Muhammad SAW, karena dia kekasih Allah SWT, dan cintailah Allah
SWT, karena dia kecintaan Nabi dan orang Sholeh".
“Dunia adalah tempat yang licin dan menggelincirkan, rumah yang hina,
bangunan bangunanya akan runtuh, penghuninya akan beralih kekuburan,
perpisahan denganya adalah sesuatu keniscayaan, kekayaan di dunia sewaktu-
waktu bisa berubah menjadi kemiskinan, bemegah-megahan adalah suatu
kerugian,maka memohonlah perlindungan Allah SWT, terimalah dengan hati
yang lapang segala karunia-Nya. Jangan terpesona dengan kehidupanmu di
dunia sehingga meninggalkan kehidupan akhirat. Ketahuilah, “sesungguhnya
hidupmu didunia akan sirna, dindingnya juga miring dan hancur, maka
perbanyaklah perbuatan baik dan janganlah terlalu banyak berangan-angan.”
“Menganggap benar dengan hanya satu pandangan merupakan suatu bentuk
ketertipuan. Berpegangan dengan suatu pendapat itu lebih selamat daripada
berkelebihan dan penyesalan. Melihat dan berfikir, keduanya akan menyingkap
keteguhan hati dan kecerdasan. Bermusyawarah dengan orang bijak
merupakan bentuk kemantapan jiwa dan kekuatan mata hati.”
Ketahuilah bahwa orang yang jujur kepada Allah swt, ia akan selamat.
Barangsiapa yang bersemangat dengan agamanya, ia pun akan selamat dari
kerusakan, dan barangsiapa yang berlaku zuhud dengan urusan dunianya,
niscaya kelak pahala Allah swt, akan Nampak indah di matanya.
“Tujuan dari ilmu adalah mengamalkanya,maka ilmu yang hakiki adalah yang
terefleksikan dalam kehidupannya, bukanya yang bertengger di kepala.”
“Jika engkau melihat seseorang berjalan diatas air dan bisa terbang diudara,
maka janganlah kehebatan itu menjadikan kalian lengah dan terheran-heran
kepadanya sampai kamu mengetahui secara persis atas apa yang dikerjakanya
itu berlandaskan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.”
“Jika rasa ujub menghinggapi aktifitasmu, mak lihatlah keridhaan siapa yang
kau harapkan, pahala mana yang kau suka, sanksi mana yang kau benci. Maka
jika engkau memikirkan satu diantara kedua hal ini, niscaya akan hadir
didepan matamu apa yang sudah kamu lakukan.”
“Bid’ah itu terbagi menjadi dua macam : segala sesuatu yang baru dan tidak
sejalan dengan Al-qur’an, sunnah, atsar, ijma’ itu merupakan bid’ah dhalalah
(bid’ah yang sesat). Sementara jika sesuatu yang baru itu tidak bersebrangan
dengan Al-qur’an ,hadits,atsar dan ijma’ maka sesuatu yang baru itu disebut
bid’ah khasanah (bid’ah yang baik).”
“Barang siapa yang dipancing untuk marah, namun ia tidak marah,maka dia
tak ubahnya keledai,dan barang siapa yang diminta keridhoanya namun tidak
ridho, maka dia adalah syaitan.”
“Tawadhu’ adalah perkara yang sangat di idam-idamkan. Orang yang paling
tinggi kedudukanya adalah mereka yang tidak melihat kedudukanya sendiri.
Akan tetapi tawadhu’ dihadapan orang yang tidak bias menghargai orang lain
merupakan bentuk kezhaliman terhadap diri sendiri.”
“Dasar ilmu adalah kemantapan dan buahnya adalah keselamatan. Dasar
Wara’ (menjaga diri dari sesuatu yang meragukan) adalah Qona’ah,(menerima
karunia Allah SWT dengan dada yang lapang) dan buahnya adalah ketenangan
bathin. Dasar kesabaran adalah keteguhan hati dan buahnya adalah
kemenangan. Dasar suatu aktifitas adalah taufiq(pertolongan Allah SWT) dan
buahnya adalah kesuksesan. Dasar tujuan akhir dari segala perkara adalah
Shiddiq(benar).”
“Diantara orang yang tidak mempunyai harga diri adalah mereka yang dengan
mudahnya memberi tahukan usianya kepada orang lain, karena kalau usianya
lebih muda, tentu mereka akan menganggapnya rendah dan jika usianya lebih
tua, tentu mereka akan beranggapan bahwa ia sudah pikun.”
“Siapa yang merasa bahwa dalam dirinya terkumpul dua cinta, cinta dunia dan
cinta kepada penciptanya, maka ia telah berdusta.”
“Jika kalian melihat kitab yang didalamnya ada catatan tambahan dan
perbaikan, maka lihatlah kebenaran yang ada di dalamnya.”
“Terimalah dariku tiga hal ;
1. jangan berbicara panjang lebar tentang sesuatu yang tidak baik perihal
sahabat Rasulullah SAW, karena kelak Rasulullah SAW nantinya yang
akan menjadi seterumu.
2. janganlah kamu sibukan dirimu dengan ilmu kalam, sesungguhnya aku
telah melakukan kajian dengan ahli ilmu kalam dan mereka telah
melakukan ta’thil (meniadakan sifat Allah SWT)
3. dan janganlah menyibukan dirimu dalam nujum(ramalan dengan
bintang)
SAYYIDINA AL-IMAM QUTBIL RABBANI SYEIKH ABDUL QODIR AL-
ZAELANI,RA
“Hai orang-orang yang lalai! Secara terang-terangan engkau menentang Allah
swt Yang Maha Benar dengan bermaksiat kepada-Nya tetapi merasa aman dari
siksa Nya? ketahuilah tak lama lagi rasa aman itu akan berubah menjadi
ketakutan, masa luangmu menjadi kesempitan, kesehatanmu menjadi sakit,
kemulianmu menjadi kehinaan, kedudukanmu menjadi rendah, kekayaanmu
menjadi kemiskinan. Ketahuilah ! rasa aman dari siksa Allah swt ‘Azza wajalla
yang akan kau peroleh di hari kiamat sesuai dengan rasa takutmu kepada-Nya
didunia ini. Sebaliknya, ketakutanmu dihari kiamat, sesuai rasa aman mu (dari
siksa Allah swt) didunia. Sayangnya! engkau tenggelam diduna dan terperosok
ke lembah kelalaian, sehingga cara hidupmu seperti hewan. Yang kalian ketahui
hanya makan, minum, menikah dan tidur. Keadan kalian ini tampak nyata bagi
orang-orang yang berhati suci. Rasa rakus terhadap dunia, keinginan untuk
mencari dan menumpuk-numpuk harta telah memalingkan kalian dari jalan
Allah swt dan pintu-Nya. Hai yang ternoda arena ketamakannya, andaikata kau
bersama penghuni bumi bersatu untuk mendatangkan sesuatu yang bukan
bagianmu, maka kalian semua tidak akan mampu mendatangkannya. Oleh
karena itu tinggalkanlah rasa tamak untuk mencari sesuatu(rezeki) yang telah
ditetapkan untukmu, maupun yang tidak ditetapkan untukmu. Apakah pantas
bagi seorang yang berakal untuk menghabiskan waktunya memikirkan sesuatu
yang telah selesai pembagianya.”
“Tabir penutup kalbumu tak akan tersibak selama engkau belum lepas dari
alam ciptaan; tidak berpaling darinya dalam keadaan hidup selama hawa
nafsumu belum pupus; selama engkau melepaskan diri dari kemaujudan dunia
dan akhirat, selama jiwamu belum bersatu dengan kehendak Allah swt dan
cahayanya. Jika jiwamu bersatu dengan kehendak Allah swt dan mencapai
kedekatan dengan-Nya lewat pertolongan-Nya. Makna hakiki bersatu dengan
Allah swt ialah berlepas diri dari makhluk dan kedirian, serta sesuai dengan
kehendak-Nya tanpa gerakmu, yang ada hanya kehendak-Nya. Inilah keadaan
fana dirimu, dan dalam keadaan itulah engkau bersatu denga-Nya, bukan
bersatu dengan ciptaan-Nya. Sesuai firman Allah swt; “tak ada sesuatupun yang
serupa dengan-Nya”. dan dialah yang maha mendengar dan maha melihat.”
“Anak-ku pertama-tama nasehatilah dirimu, kemudian nasehatilah orang lain.
Perhatikanlah dirimu, jangan mengurusi orang lain. Jangan mengurusi orang
lain selama dalam dirimu masih ada sesuatu yang harus diperbaiki. Sungguh
celaka, engkau mengetahui cara menyelamatkan orang lain! Engkau buta,
bagaimana dapat menuntun orang lain? Hanya yang memiliki penglihatan
tajamlah yang mampu menuntun umat manusia. Hanya orang yang mengenal
Allah swt lah yang dapat mengembalikan manusia kejalan-Nya. Seseorang yang
tidak mengenal-Nya, bagaimana dapat menuntun umat manusia ke jalan-Nya?”
“Kalian mengahadiri majelis ilmu hanya untuk mencari jalan keluar bagi
permasalahan duniawi kalian, bukan untuk mengobati penyakit hati. Kalian
tidak mendengarkan nasehat para penceramah, tetapi meneliti kesalahan
mereka, kemudian menghina dan menertawakanya, kalian juga bermain-main
dalam majelis. Sesungguhnya kalian sedang mempertaruhkan diri kepada Allah
swt Yang Maha Agung dan Maha Mulia. Segeralah bertobat, jangan mencontoh
musuh-musuh Allah swt. Berusahalah untuk mengambil manfaat dari apa yang
kalian dengar.”
SYEIKH IMAM AL-GHAZALI,RA
Renungkanlah pendeknya umurmu. Andaikata engkau berumur seratus tahun
sekalipun,maka umurmu itu pendek jika dibandingkan dengan masa hidupmu
kelak diakhirat yg abadi, selama-lamanya. Coba renungkan agar dapat
beristirahat (pensiun)bselama 20 th,dalam satu bulan atau setahun engkau
sanggup menanggung berbagai beban berat dan kehinaan didalam mencari
dunia. Tetapi mengapa engkau tidak sanggup menanggung beban ibadah
selama beberapa hari demi mengharapkan kebahagiaan abadi diakhirat nanti ?
jangan panjang angan2, engkau nanti akan berat untuk beramal. Yakinilah
bahwa tak lama lagi engkau akan mati. Katakan dalam hatimu : pagi ini aku
akan beribadah meskipun berat, siapa tahu nanti malam aku mati. Malam ini
aku akan sabar beribadah, siapa tahu besok aku mati. Sebab, kematian tidak
datang pada waktu,keadaan dan tahun tertentu. Yg jelas pasti ia datang. Oleh
karena itu,mempersiapkan diri menyambut kedatangan maut lebih utama
daripada mempersiapkan diri menyambut dunia. Bukankah kau menyadari
betapa pendek hidupmu didunia? Bukankah bisa jadi ajalmu hanya tersisa satu
tarikan dan hembusan nafas atau satu hari? Etiap hari ;lakukanlah hal ini dan
paksakan dirimu untuk sabar beribadah kepada Allah swt. Andaikata engkau
ditakdirkan untuk hidup selama 50th dan kau biasakan dirimu untuk sabar
beribadah, nafsumu akan tetap berontak,tetapi ketika maut menjemput kau
akan berbahagia selama-lamanya. Tetapi, ketika engkau tunda2 dirimu untuk
beramal, dan kematian datang diwaktu yang tidak kau perkirakan.
Kehidupan seorang muslim tidak dapat dicapai dengan sempurna, kecuali
mengikuti jalan Allah SWT yang dilalui secara bertahap. Tahapan- tahapan itu
antara lain : tobat, sabar, faqir,zuhud, tawakal, cinta, makrifat dan ridha.
Karena itu seseorang yang mempelajari tasawuf wajib mendidik jiwa dan
akhlaknya. Sementara itu, hati adalah cermin yang sanggup menangkap
makrifat. Dan kesanggupan itu terletak pada hati yang suci dan jernih.
"Berbicara tentang nasihat, kulihat diriku tak pantas untuk memberikannya.
Sebab, nasihat seperti zakat, nishabnya adalah kemampuan untuk memetik
nasihat itu bagi dirinya sendiri. Seseorang yang belum mencapai nishab,
bagaimana ia akan mengeluarkan zakat ? Dan seorang yang tak memiliki
cahaya, bagaimana dapat dijadikan sebagai alat penerang oleh orang lain?
Bagaimana bayangan akan lurus jika kayunya bengkok ? Allah swt
mewahyukan kepada 'Isa bin Maryam AS : "Nasihatilah dirimu, jika kau
mampu memetik nasihat, maka nasihatilah orang lain. Jika tidak, maka
malulah kepada-Ku"
"Barangsiapa hendak mengetahui aib-aibnya, maka ia dapat menempuh empat
jalan berikut :
1. Duduk dihadapan seorang guru yang mampu mengetahui keburukan
hati dan berbagai bahaya yang tersembunyi didalamnya. Kemudian ia
memasrahkan dirinya kepada sang guru dan mengikuti petunjuknya
dalam bermujahadah membersihkan aib itu. Ini adalah keadaan seorang
murid dengan syeikhnya dan seorang pelajar dengan gurunya. Sang guru
akan menunjukkan aib-aibnya dan cara pengobatannya, tapi di zaman
ini guru semacam ini langka.
2. Mencari seorang teman yang jujur, memiliki bashiroh ( mata hati yang
tajam ) dan berpegangan pada agama. Ia kemudian menjadikan
temannya itu sebagai pengawas yang mengamati keadaan, perbuatan,
serta semua aib batin dan zhohirnya, sehingga ia dapat
memperingatkannya. Demikian inilah yang dahulu dilakukan oleh
orang-orang cerdik, orang-orang terkemuka dan para pemimpin agama.
3. Berusaha mengetahui aib dari ucapan musuh-musuhnya. Sebab
pandangan yang penuh kebencian akan berusaha menyingkapkan
keburukan seseorang. Bisa jadi manfaat yang diperoleh seseorang dari
musuh yang sangat membencinya dan suka mencari-cari kesalahannya
adalah lebih banyak dari teman yang suka bermanis muka, memuji dan
menyembunyikan aib-aibnya. Namun, sudah menjadi watak manusia
untuk mendustakan ucapan musuh-musuhnya dan menganggapnya
sebagai ungkapan kedengkian.Tetapi, orang yang memiliki mata hati
jernih mampu memetik pelajaran dari berbagai keburukan dirinya yang
disebutkan oleh musuhnya.
4. Bergaul dengan masyarakat. Setiap kali melihat perilaku tercela
seseorang, maka ia segera menuduh dirinya sendiri juga memiliki sifat
tercela itu. Kemudian ia tuntut dirinya untuk segera meninggalkannya.
Sebab, seorang Mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya. Ketika
melihat aib orang lain ia akan melihat aib-aibnya sendiri
Sangat jauh jika bermaksud memaknai sehat atau kenyang tanpa mengalami
sendiri rasa sehat atau kenyang. Mengalami mabuk lebih jelas daripada hanya
mendengar tentang arti mabuk, meskipun yang mengalaminya mungkin belum
pernah mendengar teori mabuk. Maka mengetahui arti dan syarat-syarat zuhud
tidak sama dengan bersifat zuhud.
"Kehidupan seorang muslim tidak dapat dicapai dengan sempurna, kecuali
mengikuti jalan Allah SWT yang dilalui secara bertahap. Tahapan- tahapan itu
antara lain : tobat, sabar, faqir, zuhud, tawakal, cinta, makrifat dan ridha.
Karena itu seseorang yang mempelajari tasawuf wajib mendidik jiwa dan
akhlaknya. Sementara itu, hati adalah cermin yang sanggup menangkap
makrifat. Dan kesanggupan itu terletak pada hati yang suci dan jernih."
SAYYIDINA AL-IMAM SYEIKH ABU HASAN ALI ASY-SYADZILI,RA
“Jika kasyaf bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah, tinggalkanlah
Kasyaf dan berpeganglah pada Al-Qur’an dan Sunnah. Katakan pada dirimu
sesungguhnya Allah swt menjamin keselamatan saya dalam kitab-Nya dan
Sunnah Rasul-Nya dari kesalahan, bukan dari Kasyaf, ilham, maupun
Musyahadah sebelum mencari kebenarannya dalam Al-Qur’an dan Sunnah
terlebih dahulu.”
“Jika engkau menginginkan bagian dari anugerah para wali, berpalinglah dari
manusia kecuali dia menunjukkanmu kepada Allah swt dengan cara yang benar
dan tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunah”
“Manakala dzikir terasa berat di lisanmu, sementara pintu kontemplasi
tertutup, ketahuilah bahwa hal itu semata-mata karena dosa-dosamu atau
kemunafikan dalam hatimu. Tak ada jalan bagimu, kecuali bertaubat,
memperbaiki diri, hanya menggantungkan diri kepada Allah swt dan ikhlas
beragama.”
“Ketuklah pintu zikir dengan hasrat dan sikap sangat membutuhkan kepada
Allah swt melalui kontemplasi, menjauhkan diri segala hal selain Allah swt.
Lakukanlah dengan menjaga rahasia bhatin, agar jauh dari bisikan nafsu
dalam seluruh nafas dan jiwa, sehingga kalian memiliki kekayaan rohani.
Tuntaskan lisanmu dengan berdzikir, hatimu untuk tafakur dan tubuhmu
untuk menuruti perintah-Nya. dengan demikian kalian bisa tergolong orang-
orang shaleh.”
SAYYIDINA AL-IMAM MUHAMMAD MAULA AD-DAWILAYH. RA
"Sesungguhnya aku tidak takut miskin, sebab yakin bahwa karunia Allah lebih
dekat dari yang ditanganku. Sesungguhnya aku tidak membenci kematian,
sebab yang membenci kematian berarti membenci bertemu dengan Allah swt.
Aku tidak pernah membenci tamu, meskipun tidak memiliki sesuatu yang dapat
aku hidangkan."
Syekh Abdurrahman Assegaff berkata: "Bilamana ayahku sedang membaca
satu ayat AL- Quran, maka lidah beliau seolah-olah menjadi bara. Dan tak lama
kemudian akan terlihat bibir beliau terbakar, karena dahsyatnya rasa Khauf
beliau kepada Allah swt.
Dan ayahandaku pernah berkata kepadaku : "Kalau sekiranya lidahku berada
diluar badanku ketika aku sedang membaca ayat Al-Qur'an niscaya akan aku
bakar lidahku dengan tanganku sendiri sebagai peringatan bagi diriku sendiri
agar bertaqwa kepada Allah swt."
SAYYIDINA AL-IMAM AL-QUTB SYEIKH ABDURRAHMAN AS-
SEGAF,RA (Al-Muqaddam Ats- Tsani Li As-Sa'adati Ba'alawi)
Semua manusia membutuhkan ilmu,ilmu membutuhkan amal,amal
membutuhkan aqal, aqal membutuhkan taufiq dan taufiq adalah pemberian
Allah swt. Setiap ilmu tanpa amal, maka bathil. Setiap ilmu dan amal tanpa
niat, maka tiada bernilai. Setiap ilmu,amal dan niat tanpa sesuai dengan
sunnah, maka tertolak. Setiap ilmu,amal,niat dan sesuai sunnah, tanpa wara’
maka suatu kerugian. Di khawatirkan pelakunya akan kehilangan semuanya
disaat hari ditimbangnya amal.
Janganlah engkau beranggapan bahwa amalan-amalan lahirmu itu bernilai.
Sedikit dari amalan bathin lebiih baik dari lautan amalan lahir. Obatnya hati
adalah tidak tergantung pada makhluq. Barang siapa yang tidak mempunyai
wirid, maka ia seperti monyet.. Barang siapa yang tidak menelaah dan
mempelajari kitab ihya, maka ia tidak punya rasa malu.
AL- IMAM MUHYIN NUFUS AL- HABIB ABDULLAH AL-AYDRUS
AKHBAR,RA
“Diantara waktu yang bernilai tinggi, merupakan pembuka pembendaharaan
illahi, diantara zuhur dan ashar, magrib dan isya dan tengah malam terakhir
sampai ba’da shubuh.”
“Sumber segala kebaikan dan pangkal segala kedudukan dan keberkahan akan
dicapai melalui ingat mati, kubur dan bangkai.”
“Keridhaan Allah swt dan Rasul-Nya terletak pada Muthalaah (mempelajari
dan memperdalam) Al-Qur’an dan Hadits serta kitab-kitab agama islam.
Meninggalkan dan menjauhi ghibah adalah Raja atas dirinya, menjauhi naimah
(mengadu domba) adalah ratu dirinya, baik sangka kepada orang lain adalah
wilayah dirinya, duduk bercampur dalam majelis dzikir adalah keterbukaan
hatinya.”
Peraslah jasadmu dengan mujahadah ( memerangi hawa nafsu dunia ) sehingga
keluar minyak kemurnian. Barangsiapa yang menginginkan keridhaan Allah,
hendaklah mendekatkan diri kepada Allah swt, karena keajaiban dan
kelembutan Allah terdapat pada akhir malam.
Jangan kau abaikan sedekah pada setiap hari sekalipun sekecil atom;
perbanyaklah baca Al quran setiap siang dan malam hari. Ciri-ciri orang yang
bahagia adalah mendapatkan taufik dalam hidupnya, banyak ilmu dan amal
serta baik perangi maupun tingkah lakunya.
“Orang yang berakal adalah yang diam (tidak bicara sembarangan).”
“ Orang yang takut pada Allah swt adalah orang yang banyak sedih (merasa
bersalah).”
“Orang yang Roja’ (mengharap Ridho Allah swt) adalah orang yang banyak
melakukan ibadah.”
“Orang yang mulia adalah yang bersungguh-sungguh dalam kebaikan dan
ridho Allah swt yang didambakan hidupnya.”
“Orang yang betaubat adalah yang menyesali perbuatanya, menjauhi
pendengaran yang tidak bermanfaat, dan mendekatkan diri kepada Allah swt.”
AL-IMAM QUTHBIL IRFAN AL-HABIB ALI AS-SAKRAN,RA
“Barang siapa memiliki hubungan dengan orang- orang yang telah meninggal
dunia dengan terbiasa menghadiahkan pahala membaca Al-Qur’an, zikir, do’a,
sedekah dan ibadah lainya, maka kelak dikubur dia tidak akan mrasa kesepian.
Bahkan setelah meninggal dunia dia akan merasa senang. Dia seperti orang
yang berkunjung kerumah teman yang pandai menghibur dan selalu
memuliakannya. “
“Saudaraku! Jangan tinggalkan satupun summah dan adab yang terdapat
dalam syari’at, tanpa udzur (alasan) yang benar. Sebab, Abdullah bin Mubarak
Ra berkata :
*Barang siapa meremehkan adab, akibatnya dia akan meninggalkan sunnah.
Dan barang siapa meremehkan sunnah, akibatnya dia akan meninggalkan yang
wajib, akibatnya dia tidak akan memperoleh makrifat.”
“Rasulullah SAW bersabda : Maksiat merupakan utusan (kurir) kekufuran.
Memandang remeh hal-hal yang makruh akan mendorong seseorang untuk
berbuat yang haram dan meremehkan yang haram akan mendorong seseorang
untuk kufur. Oleh karena itu, wahai saudaraku,dengan berlandaskan sunnah
dan hukum-hukum syari’at, biasakan dirimu untuk menentang dan tidak
mengikuti keinginan nafsu. Curahkanlah semua tenagamu untuk berjuang
mendapatkan keridhoan Allah SWT dan kesuksesan dihari esok.”
AL-IMAM QUTBIL ANFAS AL-HABIB UMAR AL-ATTAS,RA
Sumber-sumber ilmu tidak akan berkurang sedikitpun dari generasi
terkemudian, akan tetapi pada umumnya mereka datang dengan membawa
wadah yang bocor, sehingga tidak memperoleh ilmu kecuali sedikit.Sebagian
orang yang datang dengan membawa bejana yang dapat mencukupi dalam
waktu sebulan, ada juga yang mencukupinya hanya 8 hari, ada juga yang hanya
mencukupinya sehari, tetapi ada juga yang dapat mencukupinya sepanjang
hidupnya.
Dulu di antara {manusia ada yang datang membawa pelita lengkap dengan
minyak dengan koreknya, yakni dengan persiapan yang lengkap, sehingga
gurunya dapat menyalakan. Tetapi kini banyak di antara mereka yang datang
kepada gurunya, tetapi mereka tidak membawa)apapun yang gurunya dapat
menyalakan.
Hendaknya orang-orang yang Menghendaki keselamatan Akhirat
meninggalkan tidurnya,demi untuk mendapatkan siraman rahmat di malam
hari.
Hendaknya kalian senantiasa menghadirkan hati kalian kepada Allah SWT dan
hendaknya kalian bertawakal kepadaNya sepenuh hati, sebab Allah SWT
mengetahui di manapun kalian berada. Alangkah entengnya musibah dalam
agama menurut kalian, Padahal kalian tidak pernah menyatakan belasungkawa
andaikata aku terlambat sholat berjama’ah. Bila waktu Sholat telah tiba,
tinggalkanlah semua kegiatanmu, sebab Allah SWT lebih pantas diperhatikan
daripada yang lain. Janganlah terlalu peduli dengan dunia dan penghuninya
dan janganlah merasa iri pula dengan pakaian atau makanan yang dimiliki oleh
penghuninya.
Yang dikatakan orang baik adalah seorang yang telah melewati pintu surga
sampai masuk kedalamnya. Perbanyaklah membaca Istigfar dan Al-
Hamdulillah sebanyak mungkin setelah membaca maulud. Perbanyaklah baca
Istigfar dan Sholawat, karena keduanya adalah sebaik-baik dzikir yang dapat
menolong kesulitan di masa kini. Perhatikan kebiasaan baik yang engkau
inginkan, wafat dalam kebiasaan itu, karena itu tetaplah dalam kebiasaan itu,
dan perhatikanklah kebiasaan buruk yang engkau tidak inginkan wafat dalam
kebiasaan seperti itu, karena itu jauhilah kebiasaan itu. Tentang Sabda
Rasulullah SAW : Seseorang adakalanya beramal kebajikan- kebajikan sampai
antara ia dengan surga hanya tinggal sejengkal, tetapi dalam ketentuan Ilahi, ia
ditetapkan sebagai penghuni neraka, sehingga ia melakukan perbuatan-
perbuatan amal penghuni neraka, sampai ia masuk neraka. Seseorang
adakalanya beramal kejahatan-kejahatan sampai antara ia dengan neraka
hanya tinggal sejengkal, tetapi dalam ketetapan Ilahi, ia ditetapkan sebagai
calon penghuni surga, maka ia beramal penghuni surga, sampai ia masuk
surga”.
Pendapat Habir Umar Al-Attas tentang sabda Nabi SAW diatas : Seseorang
yang selalu mengerjakan amalan ahli surga, kebanyakannya akan masuk ke
dalam surga; sebab perbuatan lahiriyah adalah lambing perbuatan batiniyah,
jika ia masuk ke dalam neraka, maka hal itu jarang sekali. Hal itu seperti orang
yang jatuh dari tempat yang tidak terlalu tinggi, tentunya orang itu tidak akan
berbahaya. Demikian pula seorang yang melakukan amal-amal ahli neraka,
…kebanyakannya ia akan masuk ke dalam neraka; tetapi jika ia masuk ke
dalam surga, maka hal itu jarang sekali terjadi. Hal itu seperti orang yang jatuh
dari puncak gunung, kebanyakan akan wafat.
AL-IMAM QUTHBIL IRSYAD WAL BILAD AL-HABIB ABDULLAH AL-
HADAD,RA
Sesungguhnya aku tidak ingin bercakap-cakap dengan masyarakat, aku juga
tidak menyukai pembicaraan mereka, dan tidak peduli kepada siapapun dari
mereka. Sudah menjadi tabiat dan watakku bahwa aku tidak menyukai
kemegahan dan kemasyhuran. Aku lebih suka berkelana di gurun sahara.
Itulah keinginanku; itulah yang kudambakan. Namun, aku menahan diri tidak
melaksanakan;keinginanku agar masyarakat dapat mengambil manfaat dariku.
Ketahuilah! Amal yang bernilai tinggi adalah amal yang dianggap kecil dan
dipandang remeh oleh nafsu. Adapun amal yang dipandang mulia dan bernilai
oleh nafsu, pahalanya dapat sirna, baik karena pelakunya, amalnya itu sendiri
ataupun karena orang lain yang berada sekitarnya."
Dizaman ini kita harus berhati-hati, sebab zaman ini adalah zaman syubhat.
Para Ulama menyatakan, tidak sepatutnya seorang yang berilmu bingung
membedakan yang baik dan buruk. Sebab, kebaikan dan keburukan adalah dua
hal yang sangat jelas,setiap orang dapat membedakannya.Seorang berilmu
ketika harus memilih satu diantara dua kebaikan atau dua keburukan,maka dia
akan memilih kebaikan yang terbaik dan meninggalkan keburukan yang
terburuk.
Ikut langkah-langkah ulama salaf (ulama terdahulu) akan membuahkan
kebaikan yang amat besar, walaupun si pengikut bukan tergolong ahlil bathin.
Tetapi jika ia serasikan langkahnya dengan ulama salaf, maka ia akan
mendapatkan seperti apa yang di dapat oleh mereka para salaf sholihin. Jika
satu zaman itu rusak, maka wajiblah bagi mereka yang hidup di zaman itu,
untuk mengikuti jejak langkah ulama salaf sholihin. Jika tidak mampu
menyamakan diri dengan mereka dalam setiap langkah, paling tidak hampir
menyamai mereka, sebab setiap orang dalam kehidupan itu harus memiliki
panutan (imam), sedang orang yang tidak memiliki panutan (Imam) maka
panutannya adalah setan.
Seorang murid (pencari jalan menuju Allah) tidak boleh menyakiti hati gurunya
karena belajar dan ilmunya tidak akan diberi berkah. Adakalanya seseorang
murid (pencari jalan menuju Allah) diuji dengan kemiskinan, kepapaan dan
kesempitan dalam kehidupan. Maka hendaknya ia bersyukur kepada Allah
SWT, disebabkan dengan hal tersebut di atas dan harus beranggapan
berprasangka bahwa takdir / kehendak Allah menjadikan anda miskin, papa
dan susah serta sempit sebagai sebesar-besarnya kenikmatan karena dunia
adalah musuh Allah. Anda harus bersyukur, maka Allah akan mengangkat
derajatnya sama dengan para nabi-Nya, para Auliya-Nya dan hamba- hamba
yang sholeh.
Ketahuilah bahwa rizki itu telah ditentukan dan telah dibagikan oleh Allah
SWT. Diantara hamba-hamba-Nya ada yang diluaskan rezekinya dan
dilapangkan kehidupannya, dan dikurangkankan rizkinya menurut
kebijaksanaan-Nya. Bersifatlah qonaah(cukup) atas apa yang ditentukan Allah
bagimu. Awas dan waspadalah dengan panjang angan-angan dan harapan
tentang kehidupan di dunia, karena dunia akan menariknya untuk mencintai
dunia, dan anda akan terikat dengannya sehingga sukar untuk beribadat dan
mengasingkan diri untuk menuju jalan akhirat.
Aku tidak pernah melihat ada yang benar- benar memberi, selain Allah SWT.
Jika ada seseorang memberiku sesuatu, kebaikannya itu tidak meninggikan
kedudukannya di sisiku, karena aku mrnganggap orang itu hanyalah perantara
saja,
Awas! Jangan sekali-kali anda mentaati syaikh (guru) itu hanya lahiriah
semata, karena ketahuilah bahwa syaikh itu dapat melihat ketaatanmu
padanya, dibelakangnya anda membantah dan mendurhakai kerena
sangkaanmu, anda sangka Allah tidak tahu kelakuanmu, sedangkan syaikhmu
itu dekat dengan-Nya. Kalau anda begitu akan mendapatkan kecelakaan,
kesempitan dan kebinasaan.Bukankah Allah berjanji kepada barang siapa Aku
cintai maka penglihatannya adalah penglihatan KU,pendengarannya adalah
pendengaran-KU, mulutnya adalah mulut-KU, tangannya adalah tangan-KU
dan kakinya adalah kaki-KU, barangsiapa memusuhinya atau menyakitinya,
maka AKU dan para malaikatKU mengumandangkan perang terhadap dirinya.
"Persahabatan,pertemanan dan pergaulan memiliki pengaruh yang sangat kuat
untuk membuat seseorang menjadi baik maupun buruk. Persahabatan dan
pergaulan dengan orang-orang shaleh dan berbudi membawa manfaat,
sedangkan persahabatan dan pertemanan dengan orang-orang fasik dan
durhaka membawa bahaya. Hanya saja manfaat persahabatan dengan orang
shaleh atau bahaya pergaulan dengan pendurhaka tersebut terkadang tidak
tampak secara langsung, akan tetapi secara bertahap dan setelah berlangsung
lama.
"Secara umum, pada awalnya kebaikan itu berat untuk dilakukan, tetapi
akhirnya penuh dengan kenikmatan. Orang yang berbuat baik ibarat seorang
pendaki gunung terjal. Ia tidak akan merasa tenang sebelum sampai ke
puncaknya. Sedangkan, kebur kan awalnya manis dan akhirnya kelak berat.
Orang yang melakukan perbuatan buruk adalah ibarat seorang yang jatuh dari
puncak gunung atau atap sebuah rumah. Ia baru merasa akan merasa kesakitan
setelah mendarat di tanah."
Tuntutlah ilmu dari orang-orang yang benar-benar mewarisi ilmu dari
Rosulullah SAW, yang sanad isnadnya (silsilah ilmunya sampai kepada
Rosulullah)”. Para orang sholeh itu setelah wafat hanya hilang jasadnya saja,
pada hakikatnya masih hidup seperti sedia kala malah tambah tajam
pandangan bashirohnya dan makin kuat tawajuhnya (menghadap) kepada
Allah SWT.
AL-IMAM SYEKH ABU BAKAR BIN SALIM,RA
Orang yang bahagia adalah orang yang disenangkan oleh Allah tanpa alasan
tertentu dan orang yang sengsara adalah orang yang disengsarakan Allah tanpa
sebab tertentu. Demikianlah menurut ilmu hakikat. Sedangkan menurut ilmu
syariat; orang yang bahagia adalah orang yang oleh Allah diberi kesenangan
dengan melakukan berbagai amal saleh, dan orang yang disengsarakan oleh
Allah dengan meninggalkan amal- amal saleh dan melanggar syariat agama.
Orang yang sengsara adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya Barangsiapa
mengenal dirinya, ia tidak akan melihat selain Allah swt. Barangsiapa tidak
mengenal dirinya, ia tidak akan melihat Allah swt.
Barangsiapa tidak memelihara waktunya, ia tidak akan selamat dari bencana.
Dalam Qanaah terdapat ketenteraman dan keselamatan; dalam tamak terdapat
kehinaan dan penyesalan.
Orang yang arif melihat aib-aib dirinya; sedang orang yang lalai melihat aib-aib
orang lain. Dan orang yang bahagia adalah orang yang melawan hawa
nafsunya, berpaling dari alam untuk menghadap kepada penciptanya, dan
melewatkan waktu2pagi dan sore dengan meneladani sunah nabinya.
Kesuksesanmu adalah ketika kamu membenci nafsumu dan kehancuranmu
adalah saat kamu meridhainya. Karena itu, bencilah nafsumu dan jangan
meridhainya, niscaya kamu akan berhasil meraih segala cita- citamu, Insya
Allah.
Berprasangka baiklah kepada sesama hamba Allah, sebab buruk sangka timbul
karena tiadanya taufiq. Ridhalah selalu pada qodho, bersikap sabarlah,
walaupun musibah yang kamu alami teramat besar. Firman Allah :
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang akan dibalas dengan
pahala tanpa batas. ( Az Zumar,39 :10 ) Ketahuilah oleh kalian sesungguhnya
Allah swt bertajalli ( mengagungkan dirinya ) di hati para kekasihnya; para
kaum Arifin, karena mereka menghapus selainnya dihati mereka dan mereka
menghilangkan selain Allah swt dalam pandangan mereka terhadap semesta
dan pada setiap kejadiannya bahwa semuanya adalah semata-mata ciptaan
Allah swt, dan mereka melalui siang, pagi serta sore hari selalu dalam keadaan
taat kepadaNya; mereka selalu beribadat serta berharap dan takut kepadanya;
serta selalu ruku dan bersujud kepadanya, mereka selalu dalam keadaan
bahagia dan gembira serta ridho dengan segala ketentuan Qadha dan Qadar
yang telah ditentukan Allah swt atas mereka; berkata Nabi Ayyub as : mana
aku hendak memilih di antara dua perkara, maka aku akan memilih perkara
yang ada Ridho Allah swt didalamnya karena hanya hal itulah yang
mendatangkan kemaslahatan bagiku.
Berkata kaum Arifin : Kalau sekiranya kedua mataku melihat selain Allah,
maka akan ku butakan, kalau sekiranya ke dua telingaku mendengar selain
Allah, maka akan kutulikan, dan bilamana lidahku berkata yang tidak
diperintahkan Allah, maka akan ku potong.
Sedikit amal dari hati menyamai amal seluruh manusia dan jin. Sesungguhnya
Bala yang menimpamu pada saat lupamu, bila engkau menyadarinya adalah
merupakan jalanmu untuk kembali mengenal Allah swt dan kembali
mendekatkan dirimu kepadanya pada saat engkau meminta bala tersebut
dihilangkannya, dan bala sesungguhnya adalah bilamana engkau melupakan
Allah swt dan engkau lupa bahwa dirimu selalu faqir kepadanya.
Beristiqamahlah kalian dalam setiap amal, karena para Ahli kasyaf sekalipun
semua bermohon kepada Allah swt agar mereka diberikan kekuatan dalam
beristiqamah agar mereka tidak jatuh dalam keadaan terhijab darinya.
Ketahuilah oleh kalian; Marifat kepada Allah swt adalah dengan kejelasan dan
bukan dengan tersamar, dan bilamana seorang hamba diberinya marifat
kepadanya, maka ia pasti akan melihat semua amal yang dicintai oleh
Rasulullah saw.
IMAM IBNU ATHA,RA
Jika sebelumnya kau sedikit melakukan shalat dan puasa sunah, maka
perbaikilah kekuranganmu dengan banyak bershalawat kepada Rasulullah saw.
Andaikata sepanjang hidupmu engkau melakukan segala jenis ketaatan dan
kemudian Allah swt bershalawat kepadamu sekali saja, maka satu shalawat
Allah ini akan mengalahkan semua amalmu itu. Sebab, engkau bershalawat
kepada Rasulullah sesuai dengan kekuatanmu, sedangkan Allah swt
bershalawat kepadamu sesuai dengan kebesaran Nya. Ini jika Allah swt
bershalawat kepadamu sekali, lalu bagaimana jika Allah swt membalas setiap
shalawatmu dengan sepuluh shalawat sebagaimana‚yang disebutkan dalam
sebuah Hadits Shahih? Betapa indah hidup ini jika kau isi dengan ketaatan
kepada Allah swt, dengan berdzikir kepada-Nya dan bershalawat kepada
Rasulullah saw."
Orang yang menggunakan masa sehatnya untuk bermaksiat kepada Allah swt,
adalah seperti seorang anak yang mendapat warisan dari ayahnya sebesar
seribu dinar,kemudian ia gunakan semua uang itu untuk membeli ular dan
kalajengking yang sangat berbisa yang kemudian mengelilingi dan
menggigitnya. Bukankah ular dan kalajengking tersebut akan membunuhnyaa?
Kamu gunakan amasa sehatmu untuk bermaksiat kepada Allah swt, maka
nilaimu adalah seperti burung pemakan bangkai yang terbang berkeliling
mencari bangkai, dimana pun ia dapatkan, maka ia segera mendarat. Jadilah
seperti tawon, kecil tapi memiliki cita2 yang mulia. Ia hisap wewangian dan ia
produksi madu yang enak. Engkau telah terlalu lama bergelimang
kemaksiatan,kini terjunlah kedalam hal2 yang dicintai Allah swt. Telah
kujelaskan hakikat permasalahan ini kepadamu, tetapi orang yang lalai tidak
akan sadar meskipun memperoleh berbagai rencana. Sebab wanita yang kurang
waras akalnya ketika puteranya mati,ia justru tertawa. Begitu pula dirimu,
engkau tinggalkan sholat malam, puasa sunah dan berbagai amal shaleh lain
yang dapat kau kerjakan dengan seluruh anggota tubuhmu, tetapi tidak
sedikitpun engkau merasa sakit. Kelalaian telah membunuh hatimu.
Orang hidup akan meras sakit ketika tertusuk jarum,akan tetapi,sesosok mayat
tidak akan merasa sakit meskipun tubunya dipotong-potong dengan sebilah
pedang. Saat ini hatimu sedang mati,karenaitu duduklah dimajelis yang penuh
hikmah,sebab didalamnya terdapat hembusan karunia dari Syurga. Hembusan
karuna itu dapat engkau temukan dirumahmu,diperjalananmu.
Jangan tinggalkan majelis ilmu,andaikata dirimu masih melakukan banyak
maksiat,jangan berkata : Apa manfaatnya aku datang kemajelis ilmu,
sedangkan aku senantiasa bermaksiat dan tidak mampu meninggalkanya. Akan
tetapi,lepaskanlah busur panahmu selalu,jika hari ini tidak tepat sasaran,bisa
jadi besok tepat sasaran.”
Engkau hendaknya berpikir untuk melakukan amal sebaik mungkin, bukan
sebanyak mungkin. Banyak amal jika tidak dilakukan dengan baik adalah
seperti pakaian yang banyak jumlahnya, tetapi harganya murah harganya.
Sedangkan sedikit amal tetapi berkualitas ( dikerjakan dengan baik ) adalah
seperti sedikit pakaian tetapi mahal harganya. Amal yang berkualitas(
dikerjakan dengan baik ) adalah seperti sebuah intan berlian, kecil bentuknya
tetapi mahal harganya.
Orang yang menjadikan hatinya selalu ingat kepada Allah swt dan berjuang
untuk melindungi hatinya dari pengaruh hawa nafsu, maka itu lebih utama
daripada banyak melakukan shalat dan puasa sunah ( tetapi hatinya dikuasai
hawa nafsu ). Orang yang melakukan shalat dengan hati lalai adalah seperti
seseorang yang menghadiahkan seratus peti kosong kepada seorang raja,
tentunya sang raja akan marah dan selalu mengingat perbuatan buruknya ini.
Sedangkan orang yang shalat dengan hati yang hadir ( khusyuk ), adalah seperti
seorang yang menghdiahkan sebutir intan berlian seratus dinar kepada seorang
raja, sang raja pun akan mengingat dan memujinya selalu.
Suatu perbuatan paling berbahaya yang harus kamu waspadai adalah dosa-
dosa kecil. Sebab, ketika berbuat dosa besar, engkau menyadari bahayanya dan
segera bertobat. Tetapi, terhadap dosa- dosa kecil, engkau seringkali
meremehkannya dan tidak bertobat darinya. Engkau seperti seorang
diselamatkan oleh Allah swt dari kejaran seekor harimau ( pemisalan dosa
besar ), tetapi kemudian bertemu dan diterkam oleh lima puluh ekor srigala (
pemisalan dosa kecil ).
Dosa besar jika disandarkan pada kemurahan Allah swt menjadi kecil.
Sedangkan dosa-dosa kecil jika kau lakukan secara terus-menerus menjadi dosa
besar. Racun meskipun sedikit mampu membunuh. Dosa kecil itu ibarat
percikan-percikan api. sebuah kota.
Dan pada hakikatnya api yang berkobar berasal dari percikan-percikan api
kecil. Ukurlah dirimu dengan shalat. Jika ketika shalat engkau tidak
memikirkan segala sesuatu selain Allah swt, maka berbahagialah. Tetapi, jika
tidak demikian, maka tangisilah dirimu setiap kali kau gerakkan kakimu
menuju shalat. Pernahkah engkau melihat seorang kekasih tidak ingin bertemu
kekasihnya?
Barangsiapa ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah swt, maka ia
perhatikan bagaimana shalatnya, ia kerjakan dengan tenang dan khusyuk, atau
dengan tergesa gesa dan lalai. Jika shalat tersebut ternyata kau lakukan dengan
lalai dan tergesa-gesa, maka taburkanlah pasir ke wajahmu. Seseorang yang
duduk bersama penjual parfum akan mencium aroma wanginya. Sedangkan
shalat adalah sebuah ibadah yang seakan-akan kita sedang duduk bersama
Allah swt. Jika engkau duduk bersama Allah swt, tetapi tidak memperoleh apa-
apa, itu tandanya dalam hatimu terdapat penyakit, entah itu kesombongan,
berbangga diri atau ketidak sopanan.
Allah swt mewahyukan : Aku akan memalingkan orang-orang yang
menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-
tanda kekuasaan-Ku. ( Al A'raf, 7 : 146 ).
Selepas shalat ia tidak pantas bergegas ( tergesa-gesa ) untuk meninggalkan
tempat shalatnya. Akan tetapi, hendaknya dia berdzikir kepada Allah swt dan
beristigfar memohon ampun kepada-Nya atas segala kekurangan yang ia
lakukan di dalam shalatnya. Berapa banyak shalat yang tidak layak untuk
diterima Allah swt, tetapi setelah engkau beristigfar memohon ampun kepada-
Nya atas shalat tersebut, Allah swt kemudian menerimanya. Dahulu Rasulullah
saw selepas shalat beristigfar sebanyak tiga kali. Sesungguhnya orang yang
bermaksiat kepada Allah swt adalah dia yang tidak mengenal siksa-Nya, dan
orang yang tidak taat kepada-Nya adalah dia yang tidak mengetahui pahala
yang Allah sediakan.”
Andaikata mereka melihat siksa neraka, tentu mereka tidak akan lalai. Dan
andaikata mereka melihat berbagai kenikmatan yang disediakan Allah swt bagi
penghuni surga, tentu sekejap pun mereka tidak akan meninggalkan ibadah.
"Jika engkau berteman dengan para pecinta menyeretmu untuk mencintai
dunia. Jika engkau berteman dengan para pecinta Akhirat, maka mereka akan
membawamu untuk mencintai Allah swt.
Jika kau ingin bermaksiat kepada Allah swt, maka lakukanlah di tempat
dimana DIA tidak melihatmu dan dengan kekuatan yang tidak berasal dari-
Nya, dan kedua hal ini mustahil dapat kamu lakukan, sebab semua yang kau
gunakan untuk bermaksiat adalah nikmat-Nya. Kau gunakan nikmat yang IA
anugerahkan untuk bermaksiat kepada-Nya. Bahkan kau sangat ahli
bermaksiat dalam berbagai bidang. Terkadang engkau menggunjing, terkadang
mengadu domba dan terkadang memandang yang haram.
Ibadah yang kau bangun selama tujuh puluh tahun kau robohkan dalam
sekejap. Hai penghancur ketaatan, Allah swt menjadikanmu miskin adalah agar
kau berdoa' dan memohon kepada-Nya.
Hai orang yang menenggelamkan nafsunya dalam berbagai keinginan jahat dan
maksiat, andai saja kau beri nafsumu hal-hal yang mubah ( tidak berdosa dan
tidak berpahala ). Mengapa engkau tidak mencintai DIA yang ketika kau
berbuat buruk kepada-Nya, justru memberimu berbagai nikmat dan bermurah
kepadamu?
"Jika ingin membersihkan air maka akan kau singkirkan segala hal yang dapat
mengotorinya. Anggota tubuhmu ini seperti selokan-selokan yang bermuara ke
hati. Karena itu jangan kau alirkan kotoran ke dalam hatimu, seperti
pergunjingan, pengadu dombaan, ucapan yang buruk, pandangan yang haram
dan lain sebagainya. Hati akan bercahaya dengan memakan makanan halal,
berdzikir, membaca Al-Qur'an dan menjaga mata dari pandangan yang tidak
mendatangkan pahala, pandangan yang kurang disukai agama dan pandangan
yang haram. Jangan biarkan matamu memandang sesuatu, kecuali jika
pandangan itu menambah ilmu dan hikmahmu."
Al-IMAM QUTHBIL MU’TI AL-HABIB ALI BIN MUHAMMAD AL-
HABSYI,RA
Camkanlah, jangan sampai kalian tidak mempelajari ilmu bahasa, Nahwu dan
shorof. Karena ilmu bahasa merupakan dasar dan perantara kalian untuk
memahami semua ilmu “Wahai saudaraku, berprasangka baiklah kepada Allah
swt, wujudkanlah kebenaran janji-Nya. cukuplah bagi kita firman Allah
swt,seperti disabdakan Rasulullah saw,”Aku bersama prasangka hamba-Ku
terhadap-Ku,maka berprasangkalah kepada-u sesukamu.”
Jika seorang hamba memedulikan penyakit hati seperti penyakit badan, niscaya
mereka akan mendapatkan tabib di hadapan mereka. Tetapi, sedikit sekali yang
membahas masalah ini, karena mereka telah dikuasai nafsu dan akal. Jika tak
ada ketamakan, dan tak ada satu mahluk pun keluar dari lingkaran jejak nabi
saw, tidak akan ada manusia mengejar dunia yang fana ini atau berpaling dari
kebahagiaan akhirat yang kekal.
Tak ada derajat yang lebih tinggi daripada prasangka baik. Karena di dalam
prasangka baik terdapat keselamatan dan keberuntungan. Didalam keluasan
rahmat Allah swt sirnalah amalmu seperti amal setiap mahluk. Di dalam
rahasia Allah swt, yang dititipkan pada mahluk-Nya, terdapat sesuatu yang
mengharuskan untuk berkeyakinan bahwa semua mahluk adalah Aulia.
Keteguhan yang sempurna berbeda-beda. Keteguhan dalam perkataan berbeda
dengan keteguhan dalam perbuatan. Keteguhan dalam perbuatan berbeda
dengan keteguhan dalam beramal. Keteguhan dalm beramal berbeda dengan
keteguhan dalam mencari. Keteguhan dalam mencari berbeda dengan
keteguhan dalam apa yang dicari. Sedangkan hakikatnya,secara utuh dan
merupakan kedudukan yang terakhir, adalah tidak memalingkan pandangan
dari Allah swt sekedip mata pun,bahkan yang lebih cepat dari itu.
Janganlah kau putuskan kehadiranmu ditempat-tempat yang baik karena
alasan kesibukan dunia. Hati-hati lah karena itu merupakan tipu daya syetan.
Hadirkanlah Allah swt ketika sendirian. Sembahlah Dia,seakan melihatnya, dan
jika tidak melihatnya, sesungguhnya dia melihatmu.
Orang yang lalai mengira bahwa dirinya mencapai kelezatan dunia tanpa
mengetahui bahwa sebenarnya kemanisan dunia bercampur dengan
kepahitannya. Sedangkan kehidupan indah yang sebenarnya adalah berpaling
dari dunia, kemudian masuk kehadirat yang Maha Kaya dengan sifat faqir,
miskin, lalu memetik sesuatu yang indah dari tempat itu. "Kerjakanlah segala
perintah Allah swt dan tinggalkanlah larangan- Nya. Jangan sampai Allah swt
melihatmu melakukan apa yang dilarang Nya, atau kehilangan Mu pada
perintahnya. Bangkitlah untuk memenuhi hak Allah swt.
Bersemangatlah melakukan sesuatu yang membuat para salaf Mulia. Cabutlah
ketajaman dari sarung pedang tabiatmu yang membelah akar cinta dari
asalnya. Taburilah tanah dengan benih pohon-pohon kezuhudan, hingga
menghasilkan qurb ( kedekatan) kepada Allah swt,air telaga dari celah wishal
( persatuan dengan Allah swt ), dan pengetahuan padapuncak tujuan."
Sesungguhnya( balasan ) setiap amal tergantung dari niatnya.( HR.Bukhari dan
Muslim ) Niat seorang Mukmin lebih baik daripada amalnya. Sudah menjadi
sifat seorang Mukmin untuk menetapkan berbagai amal yang agung dan
berusaha mengamalkannya, padahal dia hanya mampu mengamalkan sebagian
darinya. Sebagai contoh adalah orang yang berniat menggunakan semua
nafasnya ( waktunya) untuk membaca wirid, dzikir atau untuk berpikir.
Ternyata dia hanya mampu menggunakan sebagian waktunya saja. Apa yang
telah dia kerjakan itu baik, tapi niatnya tersebut lebih baik dari amal yang telah
dia kerjakan."
SYEIKH SALMAN AL-FARISI,RA
Tiga kelompok manusia yang membuatku heran hingga tertawa :
1. Orang yang senantiasa mengangan- angankan dunia, padahal kematian
selalu mengejarnya.
2. Orang yang lalai, padahal semua perbuatannya tidak akan dilalaikan (
akan dibalas )
3. Orang yang tertawa, padahal dia tidak tahu, Allah swt yang Maha
memelihara alam semesta, murka atau ridha kepadanya
"Hati dan jasad adalah seperti seorang tuna netra ( orang buta ) dan seorang
lumpuh memasuki sebuah kebun. Si lumpuh berkata kepada sang tuna netra,
"Aku bias melihat buah-buahan yang ada di kebun ini tetapi tidak dapat
memetiknya, karena aku lumpuh. Kau tidak dapat melihatnya, tetapi kau tidak
lumpuh. Gendonglah aku." Sang tuna netra menggendong si lumpuh, dan
memetik buah-buahan tersebut, kemudian mereka memakannya. Ruh dan jasad
bekerja sama untuk berbuat maksiat kepada Allah swt, maka keduanya layak
mendapat siksa."
SYEKH HARITS AL-MUHASIBI,RA
Saudaraku! Kuperingatkan kau agar tidak sombong. Ingatlah bahwa Allah swt
Senantiasa mengawasimu. Oleh karena itu jangan sekali-kali menghina
seseorang atau menolak kebenaran yang disampaikan kepadamu. Allah swt
murka kepada seseorang yang bersikap demikian dan ia akan merendahkan
mereka yang menyombongkan diri. Bagaimana kau dapat menghina seorang
Muslim, padahal kau tidak pernah tahu bagaimana akhir usiamu dan usianya
kelak. Di samping itu kau juga tidak mengetahui, kelak engkau akan masuk
mana, surga atau neraka? Jika mau bersikap jujur, maka yang paling pantas
untuk kau hina adalah dirimu sendiri. Sudahkah kau teliti keburukan-
keburukan dirimu dan kekotoran jiwamu yang tidak diketahui orang lain,
sehingga kau sucikan hati orang lain dan kau cela dirimu sendiri?
Sesungguhnya kau dilarang untuk memuliakan dan menyucikan dirimu sendiri.
Perbuatan ini haram bagimu, jika kau lakukan, kelak di hari kiamat kau akan
berada di bawah telapak kaki orang-orang yang kau hina di dunia.
Renungkanlah ini dan memohonlah kepada Allah swt untuk menolongmu
menghapuskan kesombongan dari hatimu. Semoga Allah swt melindungi kita
semua dari sifat sombong ini.
AL-IMAM AL-QUTB AL-HABIB ABDULLAH BIN MUKHSIN AL-
ATTAS,RA (keramat empang bogor)
Berziarahlah kamu kepada orang-orang sholeh! Karena orang-orang sholeh
adalah obat hati Sebaik-baiknya teman adalah Al-Qur'an! dan seburuk-
buruknya teman adalah syaitan!"
Bermaksiatlah sepuas kamu pasti kamu akan mati, dan beramal Sholehlah
sepuas kamu pasti kamu akan mati ?
Orang yang buta bukan orang yang melihat banyaknya harta, akan tetapi, yang
disebut orang buta, adalah orang yang tak mau melihat ilmu agama"
AL-IMAM AL-QUTB AL-HABIB AHMAD BIN HASAN AL-ATTAS,RA
“Insya Allah ucapanku yang kau tulis dan kumpulkan akan memberikan
manfaat yang besar. Dan usahamu ini lebih bermanfaat dan langgeng daripada
mencatat karomah-karomah yang terjadi. Karomah yang berlangsung pada
saat itu saja dan akan dilupakan dengan berjalanya waktu. Namun manfaat
ucapanku ini insya Allah Ta’ala akan abadi. Orang yang menghargai ucapanku
belum datang, mereka adalah orang-orang masa depan.”
“Sesungguhnya terlalu memfasih-fasihkan bacaan adalah bid’ah. Andaikata
Salaf membaca Al-Qur’an seperti mereka yang suka memfasih-fasihkan
bacaanya, tentu mereka tidak dapat menghatamkan Al-Qur’an dalam
semalam.”
“Imam Ghazali juga pernah berkata bahwa Hudhur dan Khusyu’ dalam
membaca A Qur’an tidak mungkin dapat dirasakan oleh orang yang membaca
Al-Quran dengan terlalu memfasihkan huruf dan memberi tekanan berlebihan
pada Tasyhid tasyhidnya. Andaikata kalian curahkan seluruh konsentrasi
kalian untuk merenungkan makna rahmat, pujian, rububiyyah, kekuasaan
Allah swt (Al-Malik) penghambaan, permohonan hidayah, shirotol mustaqim
yang ada dalam fatihah, maka itu lebih baik.”
“Jika kau membaca ayat sajdah dan pada saat itu kau berada di tempat yang
tidak layak untuk sujud; maka bayangkanlah seakan –akan dirimu berada
ditempat yang mulia, seperti masjidil haram atau masjid-masjid lainya. Setelah
itu sujudlah dengan hatimu. Syeikh Abdul Qodir Al-Jailani Ra dalam bukunya
yang berjudul Al-Ghunyah mengatakan :”Jika aku berdiri mengerjakan sholat,
maka bayangkanlah seakan-akan kau sedang menghadap Ka’bah dan
saksikanlah Ka’bah itu dengan hatimu. Niscaya kau akan meningkat ke maqom
yang lain.”
“Kerjakanlah shalat karena Allah swt memerintahkanya. Jadikanlah makna
segala sesuatu sebagai tujuanmu. Jangan jadikan cara pengucapan huruf
(makhraj) dan sejenisnya sebagai pusat perhatianmu dalam shalat. Tapi amati
dan renungkan (tadabbur) makna ayat yang kau baca. Apa yang
menghalangimu untuk merenungkan makna basmalah, arti rahmat ayat
pertama dan makna syukur. Renungkan dengan pemberi nikmat dan
pemelihara alam, makna rahmat di ayat ke tiga, makna raja dan penguasa,
makna ibadah, pertolongan, hidayah, shirotol mustaqim dan orang-orang yang
berjalan diatasnya, yaitu orang-orang yang di beri nikmat oleh Allah swt..
renungkan tentang orang-orang yang berpaling, yakni orang orang yang di
murkai Allah swt.”
“Manusia mempunyai dua sayap yang dapat ia gunakan untuk terbang
ketempat yang mulia, yaitu Niat dan Himmah (semangat dan tekad). Sedangkan
penghuni zaman ini berpijak pada salah satu iantara keduanya. Ada yang
memiliki niat , tapi tidak memiliki himmah . ada yang himmahnya besar tapi
belum memiliki niat. Jika seseorang mempunyai niat, kemudian memperoleh
himmah, maka Allah swt akan memperhatikanya dan akan menyampaikanya
pada tujuan. Niat itu sebelum himmah dan himmah sebelum amal.”
“Setiap zaman ada 124.000 wali dan setiap wali mewarisi hal dari Nabi saw.
Diantara mereka ada yang tahu dirinya wali, tapi ada juga yang tidak tahu.”
“Imam Junaid RA berkata :”Barang siapa membuka bagi dirinya satu pintu
niat baik, maka Allah swt membukakan baginya 70 pintu Taufiq. Dan barang
siapa membukakan untuk dirinya satu pintu niat buruk, maka Allah swt
membukakan untuknya 70 pintu khidzlan (dorongan untuk bermaksiat).”
“Jika kau membaca sesuatu dan tidak dapat memahaminya, atau hatimu tidak
hadir sewaktu membacanya, maka ulangi lagi diwaktu yang lain. Sebab setiap
waktu memiliki rahasia yang berbeda.”
“Hati manusia seperti Baitul Ma’mur. Setiap hari ada 70.000 malaaikat yang
thawaf mengelilinginya hingga hari kiamat. Dalam 24 jam hati 70.000 bisikan
dan setiap bisikan dipegang oleh seorang malaikat.”
“Setiap orang memiliki 360 urat. Ada urat yang akan mendorongnya untuk
berbuat kebaikan, dan ada yang mengerakanya untuk berbuat kejahaatan. Jika
meliat orang shaleh, urat-urat kebaikan akan mengerakannya untuk berbuat
baik. Jika meliht orang durhaka, maka urat-urat keburukanya akan
menggerakanya untuk berbuat jahat.”
“Ilmu yang bermanfaat adalah yang tidak akan meninggalkanmu didunia
maupun diakhirat. Ilmu adalah alat. Meskipun ilmu itu baik, tapi hanyalah alat,
bukan tujuan. Ilmu digunakan hanya untuk mencapai tujuan. Ilmu harus
diiringi adab, akhlaq dan niat-niat shaleh. Ilmu demikian inilah yng dapat
mengantarkan seseorang kepada maqom-maqom yang tinggi.”
“Jika dalam hatimu terlintas bisikan buruk atau ajakan untuk bermaksiat,
angkatlah kepalamu kelangit lalu ucapkan :”Allah…..dengan satu nafas.
Perbuatan ini akan membakar dan menghapus dengan seketika bisikan-bisikan
buruk dalam hati. Hikmah dari menengadahkan kepala ke langit adalah karena
setan tidak dapat mendatangi manusia dari atas kepalanya. Allah berfirman
“Kemudian iblis akan mendatangi mereka dari muka dan belakang mereka dari
kanan dan kiri mereka (QS.AL-A’raf : 17)
“Setiap kebajikan terasa berat bagi “NAFS”. Tapi jika dipaksakan, ia akan
terbiasa dan dapat mengerjakanya dengan mudah. Sebagian orang jika melihat
”NAFS”nya benci pada perbuatan baik, ia mengikuti ”NAFS”nya dan
cenderung kepadanya. Ia selalu berbuat demikian, hingga tidak mampu lagi
berbuat baik. Akhirnya, hatinya menjadi keras. Sebenarnya jika hati mau
menghadap Allah swt, Allah swt akan menghadap kepadanya. Jika
berpaling,maka Allah swt pun akan berpaling darinya. Sifat ”NAFS” adalah
suka menentang dan mudah bosan. Jika kau membiasakanya dengan kebaikan,
ia akan menjadi baik; tapi jika kau membiasakan dengan keburukan, ia akan
menjadi buruk.”
“Jika kau memandang seorang yang shaleh dan istiqomah, khusyu’ dan wara’,
lalu kau bandingkan akhlaqmu dengan akhlaqnya, amalmu dengan amalnya,
keadaanmu dengan keadaanya; maka kau akan mengetahui aib dan
kekuranganmu. Setelah itu akan mudah bagimu untuk memperbaiki ucapan
dan perbuatanmu yang salah, lahir maupun bathin. Itulah sebabnya kita
dianjurkan untuk bergaul dengan orang-orang yang shaleh dan mulia serta
dilarang bergaul dengan selain mereka. Sebab watak seseorang akan mencuri
watak orang lain. Jika tidak kau temukan teman duduk yang shaleh pelajarilah
buku,sifat, riwayat hidup dan semua prilaku kaum sholihin.”
Al-IMAM AL-QUTB AL-HABIB ABUBAKAR BIN MUHAMMAD AS-SEGAF
(GRESIK),RA
“KETAHUILAH bahwa Allah swt akan memberikan kepada hambanya segala
apa yang dipanjatkan sesuai sesuai dengan niatnya. Menurut saya Allah swt
niscaya akan mendatangkan segala nikmat-Nya dimuka dunia, dengan cara
terlebih dahulu Dia titipkan didalam hati hamba-Nya yang berhati bersih.
Untuk itu kemudian dibagi bagikan kepada hamba-Nya yang lain.
Amal seorang hamba tidak akan naik dan diterima Allah swt kecuali dari hati
yang bersih. Ketahuilah wahai saudaraku, seorang hamba belum dikatakan
sebagai hamba Allah swt yang sejati jika belum membersihkan hatinya.”
“Wahai saudara-saudaraku, dengarkanlah apa yang dikatakan Habib Ali bin
Muhammad Al-Habsy, beliau meminta kepada kita untuk selalu meluangkan
waktu menghadiri majlis-majlis semacam ini(ta’lim,dzikir)! Ketahuilah bahwa
menghadiri suatu majlis yang mulia akan dapat menghantarkan kita kepada
suatu derajat yang tidak dapat dicapai oleh banyak amal kebajikan yang lain.
Simaklah apa yang dikatakan guruku tadi! ”
“Di zaman ini, hanya sedikit orang yang menunjukan adab luhur dalam majlis.
Jika ada seseorang yang datang, mereka berdiri dan bersalaman atau
menghentikan bacaan, padahal orang itu datang kemajlis tersebut tidak lain
untuk mendengarkan. Oleh karenanya, banyak aku jumpai orang di zaman ini,
jika datang seseorang, mereka berkata,”silahkan kemari” dan yang lain
mengatakan juga “silahkan kemari” sedang orang yang duduk disamping
2mengipasinya. Gerakan-gerakan dan kegaduhan yang mereka timbulkan
menghapus keberkahan majlis itu sendiri. Keberkahan majlis bisa diharapkan,
apabila yang hadir beradab dan duduk di tempat yang mudah mereka capai.
Jadi keberkahan majlis itu pada intinya adalah adab, sedangkan adab dan
pengagungan itu letaknya dihati. Oleh karena itu, wahai saudara-saudaraku,
aku anjurkan kepada kalian, hadirilah majlis-majlis Khoir(baik). Ajaklah anak-
anak kalian kesana dan biasakan mereka untuk mendatanginya agar mereka
menjadi anak anak yang terdidik baik, lewat majlis-majlis yang baik pula.”
“Saat-saat ini aku jarang melihat santri-santri atau siswa-siswa madrasah yang
menghargai ilmu. Banyak aku lihat mereka membawa mushaf atau kitab-kitab
ilmu yang lain dengan cara yang tidak menghormatinya, menenteng atau
membawa dibelakang punggungnya. Lebih dari itu mereka mendatangi tempat-
tempat pendidikan yang tidak mengajarkan kepada anak-anak kita untuk
mencintai ilmu tapi mencintai nilai semata-mata. Mereka diajarkan pemikiran
filosof dan budaya pemikiran-pemikiran orang yahudi dan nasrani.”
“Aku teringat pada suatu kalam dari seorang shaleh yang mengatakan; tidak
ada yang menyebabkan manusia rugi, kecuali keengganan mereka mengkaji
buku-buku sejarah kaum sholihin dan berkiblat pada buku-buku modern
dengan pola pikir moderat. Wahai saudara-saudaraku! Ikutilah jalan orang-
orang tua kita yang sholihin, sebab mereka adalah orang-orang suci yang
2 Background tulisan yang diambil oleh penulis adalah salah satu Waliyullah dan seorang Guru besar
dalam bidang agama. TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid (Al-Magfurullah) merupakan pendiri
Organisasi Nahdlatul Wathan dan pendiri Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan (Tarekat Akhir Zaman).
beramal ikhlas. Ketahuilah salaf kita tidak menyukai ilmu kecuali yang dapat
membuahkan amal sholeh.”
AL-HABIB UMAR BIN HAFIDZ
“Barang siapa menjadikan kematianya sebagai pertemuan dengan sang
kekasih(Allah), maka kematian adalah hari raya baginya.”
“Barang siapa percaya pada Risalah(terutusnya Rasulullah), maka ia akan
mengabdi padanya. Dan barang siapa percaya pada Risalah, maka ia akan
menanggung (sabar) karenanya.
Dan barang siapa yang membenarkan Risalah, maka ia akan mengorbankan
jiwa dan hartanya untuknya.”
“Kedekatan seseorang dengan para nabi dihari kiamat meurut kadar
perhatianya terhadap dakwah ini.”
“Manusia disetiap waktu senantiasa terdiri dari dua golongan, golongan yang
diwajahnya terdapat tanda-tanda dari bekas sujud dan golongan yang
diwajahnya terdapat tanda-tanda dari bekas keingkaran.”
“Barang siapa yang menuntut keluhuran, maka tidak akan peduli terhadap
pengorbanan.”
“Sesungguhnya didalam sujud terdapat hakikat yang apabila cahayanya turun
pada hati seorang hamba, maka hati tersebut akan sujud selama-lamanya dan
tidak akan mengangkat dari sujudnya.”
“Banyak bergurau dan bercanda merupakan pertanda sepinya hati dari
mengagungkan Allah swt , dan tanda dari lemahnya iman.”
“Hakikat tauhid adalah membaca Al-Quran dengan merenungi artinya dan
bangun malam.”
“Salah satu sari penyebab turunya bencana dan musibah adalah sedikitnya
orang yang menangis ditengah malam.”
Tanpa menahan hawa nafsu maka manusia tidak akan sampai pada Tuhannya
sama sekali dan kedekatan manusia terhadap Allah menurut kadar
pembersihan jiwanya. Barang siapa yang mempunyai samudra ilmu kemudian
kejatuhan setetes hawa nafsu, maka hawa nafsu itu akan merusak samudera
tersebut.
Keluarkanlah rasa takut pada makhluk dari hatimu maka engkau akan tenang
dengan rasa takut pada kholiq (pencipta) dan keluarkanlah berharap pada
makhluk dari hatimu maka engkau akan merasakan kenikmatan dengan
berharap pada Sang Kholiq.
AS-SAYYID AL-HABIB HASAN BIN JA’FAR AS-SEGAF
Nabi bersabda”: Siapa yang kau cintai? Seseorang akan bersama yang
dicintainya.” Jika engkau mencintai orang-orang sholeh maka kau akan
bersama Nabi Muhammad saw. Jika engkau mencintai majelis-majelis ilmu kau
akan dikumpulkan berssama Nabi Muhammad saw dan orang-orang sholeh.
Nabi saw bersabda :”duduknya kamu dimajelisnya orang ‘alim, tidak
memegang pena/pulpen dan tidak menulis satu hurufpun maka lebih baik kamu
daripada kamu memerdekakan 1000 orang budak, dan melihatnya kamu
kewajah orang ‘alim, maka lebih baik kamu daripada kamu menyedekahkan
1000 kuda dijalan Allah swt, dan mencium tangannya orang ‘alim, maka lebih
baik kamu daripada kamu beribadah seribu tahun.
Satu orang ahli ilmu seperti ulama yang waro(apik) lebih ditakutkan syetan
daripada seribu orang ahli ibadah yg bersungguh-sungguh tetapi dia bodoh.
Berkata Nabi saw :”barang siapa yg memuliakan orang ‘alim,maka dia telah
memuliakan aku, dan barang siapa yg telah memliakan aku,maka dia telah
memuliakan Allah swt, dan barang siapa yg telah memuliakan Allah swt maka
tempatnya adalah di Syurga.
SAYYIDAH AMIRAH
Orang yang menginginkan kemuliaan bersama Allah berusaha mengendalikan
dirinya dari memperturutkan keinginan hawa nafsu. Mereka menghadapkan
hati ndan fikirannya pada Allah, mereka berusaha patuh pada syari’at dan
aturan yang telah ditetapkan Allah, mereka tidak memperturutkan keinginan
hawa nafsunya. Orang yang selalu memperturutkan keinginan hawa nafsunya
hatinya akan menjadi rusak dan penuh penyakit. Jika tidak ada usaha untuk
mengobati dan membersihkan nya dari penyakit akhirnya hati akan menjadi
keras membatu dan akhirnya mati. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu
ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan
mereka berdusta.( Al Baqarah 10)
Para ahli tasawuf membagi nafsu manusia menjadi tujuh tingkatan , yaitu :
1. NAFSUL AMARAH, ini adalah tingkatan yang paling rendah. Nafsul
amarah cenderung mendorong manusia untuk melakukan perbuatan
keji dan rendah. Keberadaan nafsu ini disebutkan dalam
QS.Yusufayat:53
2. NAFSUL LAWWAMAH,
tingkat yang lebih tinggi adalah nafsul lawwamah. Nafsu ini sering
mengkritik dan menyesali tindakan yang tidak patut yang dilakukan atas
dorongan nafsul lawwamah. Keberadaan nafsu ini disebutkan dalam QS
Al Qiyamah ayat 2
3. NAFSUL MULHAMMAH,
tingkat nafsu yang ketiga adalah nafsul mulhammah. Keberadaannya
disebutkan dalam QS Asy Syam ayat 7-10.
4. NAFSUL MUTHMAINNAH,
keberadaan nafsu ini disebutkan dalam S Al fajr 27-31
5. NAFSUL RADHIAH
orang yang mencapai tingkat ini selalu merasa puas dengan apa yang
diterimanya dari Allah . Bagi mereka sama saja kejadian baik maupun
buruk yang menimpanya
6. NAFSUL MARDHIYYAH
Tingkat ini lebih tinggi daripada Nafsul Radhiyah. Ia adalah orang yang
sangat dekat dan dicintai Allah. Merekalah yang dimaksud oleh salah
satu hadist Qudsi:
“senantiasa hambaku mendekatkan diri kepadaku dengan mengerjakan
ibadah ibadah sunah hingga aku cinta padanya. Maka apbila aku telkah
mencintainya, jadilah aku pendengarannya yang dengannya ia
mendengar, penglihatannya yang dengannya ia melihat, perkataannya
yang dengan ya ia berkata kata, jadilah aku tangannya yang dengannya
ia berbuat, jadilah aku kakinya yang dengannya ia melangkah, dan
akalnya yang dengannya ia berfikir”
7. NAFSUL KAMILAH,
ini adalah tingkatan para Nabi dan Rasul, manusia suci dan sempurna,
yang selalu berada dalam pengawasan dan bimbinganNya. Terpelihara
dari perbuatan yang tercela. Untuk meraih tingkatan nafsu dari level
rendah sampai yang tinggi seperti tersebut diatas diperlukan perjuangan
yang gigih dan ulet. Tidak bisa didapat dengan santai tanpa usaha yang
maksimal. Untuk naik dari satu tingkat ketingkat yang lebih tinggi
dibutuhkan waktu yang cukup lama sampai bertahun tahun.
”Jika suatu wilayah sudah tidak ada lagi cahaya Allah atau hukum syara-Nya
sudah dilecehkan +manusia sudah tidak lagi menyembah Allah (tuhanya adalah
uang, jabatan, dan hawanafsu) maka efeknya adalah pembersihan total
disucikan-Nya kembali dengan teguran bencana sebagai pemusnahan berhala
berhala, maka dari itu umur keberlangsungan dunia itu tergantung bagaimana
manusia-manusianya mengakui dengan perbuatan+hati bahwa tiada Tuhan
selain Allah, yang Maha berkuasa dalam memberi maslahat dan menarik
mudharat
“jadilah sebenar-benar hamba Allah yang tiada pernah mengangankan ataupun
mencita-citakan selain-Nya. Ridholah dengan pengaturan-pengaturan-Nya baik
pada dirimu maupun orang lain dan setujuilah qadha qadhar-Nya, karena tugas
kita hanyalah menuruti Nya disegala kondisi..Dan yakinlah bahwa
pengaturanya adalah sebaik-baika pengaturan yang pandai dan cermat untuk
kita, karena kita belum tentu bias mengatur kebaikan untuk diri sendiri..Yakin
dan percayalah kau akan mendapatkan yang lebih baik dikhirat kelak yang
telah Allah sediakan untuk hamba hamba Nya yang menuruti Nya.”
Semoga bermanfaat untuk saudara Q………Amin3
3 Background tulisan yang diambil oleh penulis adalah salah satu Waliyullah dan seorang Guru besar
dalam bidang agama. TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid (Al-Magfurullah) merupakan pendiri
Organisasi Nahdlatul Wathan dan pendiri Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan (Tarekat Akhir Zaman).

More Related Content

Similar to WASIAT

B. Indonesia - Merangkum Buku Non Fiksi
B. Indonesia - Merangkum Buku Non FiksiB. Indonesia - Merangkum Buku Non Fiksi
B. Indonesia - Merangkum Buku Non FiksiRamadhani Sardiman
 
MEMETIK HIKMAH DARI DASAR HATI [3]
MEMETIK HIKMAH DARI DASAR HATI [3]MEMETIK HIKMAH DARI DASAR HATI [3]
MEMETIK HIKMAH DARI DASAR HATI [3]andri zulfikar
 
Kitab bidayatul hidayah
Kitab bidayatul hidayahKitab bidayatul hidayah
Kitab bidayatul hidayahTikno Grs
 
Apa Arti Hidup
Apa Arti HidupApa Arti Hidup
Apa Arti HidupDiana Eka
 
Akhlak juz 3
Akhlak juz 3Akhlak juz 3
Akhlak juz 3KangErul
 
Tips iradah qowiyyah
Tips iradah qowiyyahTips iradah qowiyyah
Tips iradah qowiyyahetonjameela
 
74 wasiat-untuk-para-pemuda
74 wasiat-untuk-para-pemuda74 wasiat-untuk-para-pemuda
74 wasiat-untuk-para-pemudaHelmon Chan
 
Dialog iblis dan rasulullah s
Dialog iblis dan rasulullah sDialog iblis dan rasulullah s
Dialog iblis dan rasulullah smr_haryono
 
Ketika iblis terpaksa bertamu kepada rasul saw
Ketika iblis terpaksa bertamu kepada rasul sawKetika iblis terpaksa bertamu kepada rasul saw
Ketika iblis terpaksa bertamu kepada rasul sawRiesky Ferdian
 
Formula merawat hati
Formula merawat hatiFormula merawat hati
Formula merawat hatiSabrina Lye
 
materi ustd arifin ilham.docx
materi ustd arifin ilham.docxmateri ustd arifin ilham.docx
materi ustd arifin ilham.docxJHoniMNur
 
Karakter manusia dari al quran
Karakter manusia dari al quranKarakter manusia dari al quran
Karakter manusia dari al quranAmiruddin Ahmad
 
Yusuf mansur network
Yusuf mansur networkYusuf mansur network
Yusuf mansur networkari saputra
 
Print wasiat luqmanul hakim kepada anakny1
Print wasiat luqmanul hakim kepada anakny1Print wasiat luqmanul hakim kepada anakny1
Print wasiat luqmanul hakim kepada anakny1Israhana Shahril
 

Similar to WASIAT (20)

WISE WORDS-Kata-Kata Hikmah untuk perbaikan diri
WISE WORDS-Kata-Kata Hikmah untuk perbaikan diriWISE WORDS-Kata-Kata Hikmah untuk perbaikan diri
WISE WORDS-Kata-Kata Hikmah untuk perbaikan diri
 
B. Indonesia - Merangkum Buku Non Fiksi
B. Indonesia - Merangkum Buku Non FiksiB. Indonesia - Merangkum Buku Non Fiksi
B. Indonesia - Merangkum Buku Non Fiksi
 
Buletin lds 01
Buletin lds 01Buletin lds 01
Buletin lds 01
 
MEMETIK HIKMAH DARI DASAR HATI [3]
MEMETIK HIKMAH DARI DASAR HATI [3]MEMETIK HIKMAH DARI DASAR HATI [3]
MEMETIK HIKMAH DARI DASAR HATI [3]
 
Kitab bidayatul hidayah
Kitab bidayatul hidayahKitab bidayatul hidayah
Kitab bidayatul hidayah
 
Apa Arti Hidup
Apa Arti HidupApa Arti Hidup
Apa Arti Hidup
 
Fitnah dunia
Fitnah duniaFitnah dunia
Fitnah dunia
 
Akhlak juz 3
Akhlak juz 3Akhlak juz 3
Akhlak juz 3
 
Tips iradah qowiyyah
Tips iradah qowiyyahTips iradah qowiyyah
Tips iradah qowiyyah
 
Presentasi jenazah
Presentasi jenazahPresentasi jenazah
Presentasi jenazah
 
74 wasiat-untuk-para-pemuda
74 wasiat-untuk-para-pemuda74 wasiat-untuk-para-pemuda
74 wasiat-untuk-para-pemuda
 
Dialog iblis dan rasulullah s
Dialog iblis dan rasulullah sDialog iblis dan rasulullah s
Dialog iblis dan rasulullah s
 
Ketika iblis terpaksa bertamu kepada rasul saw
Ketika iblis terpaksa bertamu kepada rasul sawKetika iblis terpaksa bertamu kepada rasul saw
Ketika iblis terpaksa bertamu kepada rasul saw
 
Formula merawat hati
Formula merawat hatiFormula merawat hati
Formula merawat hati
 
materi ustd arifin ilham.docx
materi ustd arifin ilham.docxmateri ustd arifin ilham.docx
materi ustd arifin ilham.docx
 
Karakter manusia dari al quran
Karakter manusia dari al quranKarakter manusia dari al quran
Karakter manusia dari al quran
 
Yusuf mansur network
Yusuf mansur networkYusuf mansur network
Yusuf mansur network
 
Print wasiat luqmanul hakim kepada anakny1
Print wasiat luqmanul hakim kepada anakny1Print wasiat luqmanul hakim kepada anakny1
Print wasiat luqmanul hakim kepada anakny1
 
Kepribadian Muslimah dan Hijab (Siti Khadijah Ibrahim)
Kepribadian Muslimah dan Hijab (Siti Khadijah Ibrahim)Kepribadian Muslimah dan Hijab (Siti Khadijah Ibrahim)
Kepribadian Muslimah dan Hijab (Siti Khadijah Ibrahim)
 
Bidayatul hidayah - al ghazali
Bidayatul hidayah - al ghazaliBidayatul hidayah - al ghazali
Bidayatul hidayah - al ghazali
 

WASIAT

  • 1. “KUMPULAN BEBERAPA WASIAT DAN NASEHAT DARI RASULULLAH, TABI’IN WALIYULLAH DAN ULAMA”1 (Di edit oleh Abdul Karim bin Nurdin Ibrahim) NABI MUHAMMAD SAW “Ma'rifat adalah Modalku, Akal fikiran adalah Sumber agamaku, Cinta adalah dasar hidupku, Rindu kenderaanku,:: Zikrullah adalah kawan dekatku,:: Keteguhan adalah perbendaharaanku,:: Duka adalah kawanku, Ilmu adalah senjataku,:: Ketabahan adalah pakaianku,:: Kerelaan adalah sasaranku,:: Faqr (kesederhanaan) adalah kebanggaanku, Menahan diri adalah pekerjaanku, Keyakinan adalah makananku, Kejujuran adalah perantaraanku, Ketaatan adalah ukuranku, Berjihad adalah perangaiku Dan Hiburanku adalah sholat. Janganlah engkau gantungkan hatimu kepada dunia karena sesungguhnya Aku tidak menjadikan dunia ini untuk engkau. Jadikan cintamu kepada-Ku sebab tempat kembalimu adalah kepada-Ku. Bersungguh-sungguhlah engkau mencari Syurga. Putuskan harapan dari makhluk karena sesungguhnya mereka itu 1 Background tulisan yang diambil oleh penulis adalah salah satu Waliyullah dan seorang Guru besar dalam bidang agama. TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid (Al-Magfurullah) merupakan pendiri Organisasi Nahdlatul Wathan dan pendiri Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan (Tarekat Akhir Zaman).
  • 2. sedikitpun tidak ada kuasa ditangan mereka. Rajinlah mengerjakan sembahyang tahajud karena sesungguhnya pertolongan itu beserta qiamullail” Nabi Muhammad saw bersabda : Wahai Ali apakah engkau menginginkan 600 ribu kambing, 600 ribu dinar atau 600 ribu kalimat ? Lalu, Imam Ali as menjawab : Wahai,Rasulullah saw aku menginginkan 600 ribu kalimat Lalu, Rasulullah saw bersabda : “Wahai Ali! Aku akan meringkas 600 ribu kalimat itu dalam enam kalimat” 1. Jika engkau melihat manusia berlomba-lomba mengerjakan yang bukan kewajiban mereka, maka sibukkanlah dirimu dengan menyempurnakan kewajibanmu. 2. Jika engkau melihat manusia berlomba-lomba dalam urusan dunia,maka sibukkanlah dirimu dengan urusan akhirat. 3. Apabila manusia sibuk mengurusi aib (cela) orang lain, maka uruslah aibmu sendiri. 4. Jika manusia saling memperindah dunianya,maka hiasilah akhiratmu. 5. Dan jika engkau melihat manusia sibuk dengan memperbanyak amal,maka beramallah yang ikhlas. 6. Dan ketika engkau melihat manusia menjadikan makhluk sebagai perantaranya, maka jadikanlah Allah sebagai perantaramu. “Sesungguhnya orang yang paling dibenci di hadapan Allah Ta'ala ialah orang yang ditinggalkan Allah Ta'ala bersendirian; Ia tersesat dari jalan yang benar dan bergerak tanpa petunjuk; Apabila ia dipanggil kepada perkebunan dunia
  • 3. ini, ia giat; Tetapi apabila ia dipanggil ke perkebunan akhirat, ia enggan serta bertangguh;Seakan-akan untuk apa yang ia giat adalah wajib baginya, sedangkan segala yang untuk itu, ia enggan tidak dituntut darinya” SAYYIDINA ALI BIN ABI THALIB “Ketahuilah..!! Sesungguhnya kalian akan mati dan setelah itu dibangkitkan. Kalian akan dimintai pertanggung jawaban atas semua amal kalian, serta mendapatkan balasan yang setimpal. Karena itu jangan tertipu kehidupan dunia. Kehidupan dunia ini penuh ujian, bersifat sementara dan sarat dengan tipu daya. Semua yang ada didalamnya akan musnah. Para penghuninya pun saling berebut untuk memperolehnya. Ketahuilah! “kalian beserta segala perhiasan kehidupan dunia akan mengalami hal yang sama dengan mereka yang terdahulu, orang-orang yang panjang umurnya dan lebih megah rumahnya. Sekarang jasad mereka telah menjadi tulang belulang, rumah mereka kosong. Mereka berada dikubur dekat dan penghuninya terasingkan. Mereka digerogoti oleh cacing,tertimbun oleh bebatuan dan pasir. Bayangkan kalian kelak akan menjadi seperti mereka, tubuh kalian hancur dan sendiri dikubur. Apa yang akan terjadi dengan kalian jika kiamat tiba, semua yang dikubur dibangkitkan dan segala rahasia yang tersembunyi dalam dada dibongkar, pada saat itulah setiap jiwa akan memperoleh balasan sesuai dengan perbuatanya selama hidup didunia.” “ingatlah lima hal ini :
  • 4. 1. Seorang hamba hendaknya tidak berharap kecuali kepada Allah SWT 2. Seorang hamba hendaknya hanya takut akan dosa-dosanya 3. Seorang yang bodoh hendaknya tidak merasa malu untuk bertanya 4. Seorang yang berilmu ketika ditanya tentang sebuah persoalan dan tidak mengetahui jawabanya, hendaknya tiak malu untuk mengatakan,”Allah SWT Yang Maha Mengetahui 5. Bagi iman,sabar ibarat kepala sebuah tubuh, sehingga tidak (sempurna) iman seseorang yang tidak memiliki kesabaran AS-SYAHID SAYYIDINA HASAN IBN ALI BIN ABI THALIB “Tinggalkan apa yang meragukan hatimu, beralihan kepada sesuatu yang tidak meragukan hatimu, karena sesungguhnya kebenaran itu membawa ketenangan didalam hati. Manusia celaka karena tiga hal yaitu Sombong, rakus dan dengki. 1. Sombong adalah penyebab rusaknya agama dan karena sifat inilah iblis mendapat laknat. 2. Rakus adalah musuh bagi hati manusia dan karena sifat inilah Nabi Adam dikeluarkan dari surga. 3. Dengki adalah menuju kejahatan dan karena sifat inilah Qabil membunuh Habil.
  • 5. AS-SYAHID SAYYIDINA HUSEIN IBN ALI BIN ABI THALIB “Bilamana dunia dianggap sesuatu yang sangat berharga, maka sesungguhnya pahala Allah SWT adalah lebih berharga dan lebih mulia, bilamana tubuh ini dirawat hanya untuk menyambut kematian, maka terbunuhnya seseorang dengan pedang dijalan Allah SWT lebih utama. Bilamana rizki yang sudah ditentukan, maka sedikitnya keserakahan seseorang dalam berusaha adalah lebih baik. Bilamana harta benda dihimpun hanya untuk ditinggalkan, maka apa gunanya seorang pelit terhadap sesuatu yang pasti ia tinggalkan.” “Sabar adalah mahkota, kesetiaan adalah harga diri, memberi adalah kenikmatan, banyak bicara adalah membual (omang kosong), tergesa-gesa adalah kebodohan, kebodohan adalah aib, berlebih-lebihan (dalam berkata) adalah omong kosong, berteman dengan orang yang ahli berbuat hina adalah kejahatan dan berteman dengan ahli kefasikan adalah pusat prasangka buruk.” Bilamana dirimu digigit oleh kekejaman masa, maka janganlah kamu mengadu kepada manusia. Dan janganlah kamu meminta selain kepada Allah Tuhan yang Maha penolong, yang Maha Tahu dan yang Maha Benar. Karena seandainya kamu hidup dan kamu telah berkeliling dari belahan barat sampai kebelahan timur, maka tentu kamu tidak menemukan seorangpun yang mampu membuat orang lain bahagia atau sengsara.
  • 6. SYEIKH AL-IMAM IBRAHIM BIN ADAM,RA 10 pesan dari Syeikh Al-Imam Ibrahim Bin Adam,Ra : 1. kalian mengenal Allah tetapi kalian tidak menunaikan hak-Nya. 2. kalian mengaku mencintai Rasul-Nya, tetapi kalian meninggalkan sunnahnya. 3. kalian membaca Al-Qur’an, tetapi kalian tidak mengamalkan isinya. 4. kalian banyak diberi nikmat karunia, akan tetapi kalian tidak mensyukurinya. 5. kalian mengatakan bahwa syetan adalah musuh, tetapi kalian justru mengikuti langkahnya. 6. kalian mengaku bahwa Syurga adalah benar adanya, namun kalian tidak melakukan amalan2 yg mengantar kesana. 7. kalian mengaku bahwa Neraka adalah benar adanya, tetapi kalian tidak lari dari panas siksanya. 8. kalian mengaku bahwa kematian benar adanya, namun kalian tidak mempersiapkan diri kesana. 9. kalian sibuk mengurusi kekurangan orang lain, tetapi kalian lupa akan kekurangan diri sendiri 10. .kalian menguburkan jenazah, akan tetapi tidak mau mengambil pelajaran dari peristiwa kematian Ada 6 perkara yg perlu di ingat :
  • 7. 1. orang yg banyak bicara janganlah kamu harapkan sangat kesadaran hatinya 2. orang yg banyak makan janganlah kamu harapkan sangat kata2 hikmat darinya 3. orang yang banyak bergaul dengan manusia janganlah kamu harapkan sangat kemanisan ibadahnya 4. orang yg cinta kepada dunia janganlah kamu harapkan sangat khusnul khatimahnya 5. orang yg memilih berkawan dengan orang yg zalim janganlah kamu harapkan sangat kelurusan agamanya 6. orang yg mencari keredhaan manusia janganlah harapkan sangat akan keredhaan Allah swt daripadanya SAYYIDINA AL-IMAM ALI ZAINAL ABIDIN AS-SAJAD,RA “Wahai nafsu hentikanlah kecondonganmu kepada dunia dan kecenderungan untuk meramaikanya, tidaklah engkau menjadikan sebagai pelajaran terhadap para pendahulumu yang telah ditelan bumi serta para sahabatmu yang telah membuatmu bersedih karena kepergianya, demikian juga kawan-kawanmu yang telah berpindah kedalam tanah, mereka sekarang telah berada didalam perut bumi, dibalik permukaanya, kebaikan-kebaikan mereka ikut lebur menyatu didalamnya, sudah berapa banyak manusia-manusia yang telah dibinasakan oleh kekejaman masa dari abad ke abad, serta beberapa banyak
  • 8. manusia-manusia yang telah dirusak oleh bumi dengan bencana-bencananya, lalu merka ditenggelamkan di dalam gumpalan tanahnya, dari berbagai jenis manusia yang pernah engkau ajak bergaul dan kemudian mereka kamu antarkan ke dalam kuburnya.” “Betapa banyak manusia yang telah ditipu oleh dunia dari mereka yang justru mendiaminya, dan betapa banyak manusia yang telah dibanting oleh dunia dari mereka yang justru menempatinya, lalu dunia itu tidak mau mengangkatnya lagi dari keterpelesetanya, tidak menyelamatkanya dari kebinasaanya, tidak menyembuhkan dari kepedihanya, tidak membebaskanya dari penyakitnya, dan tidak melepaskanya dari penderitaanya.” “Amal yang paling utama disisi Allah SWT, adalah sesuatu yang dilakukan menurut sunnah Rasulullah SAW.” “Orang-orang yang menjadi pimpinan para manusia adalah orang-orang yang bermurah hati dan bertaqwa, sedangkan diakhirat nanti, yang mulia adalah orang orang ahli agama, ahli keutamaan dan orang ahli ilmu yang bertaqwa, karena sesungguhnya ulama adalah ahli waris para nabi.” SAYYIDINA AL-IMAM MUHAMMAD AL-BAQIR,RA “Sesungguhnya petir dapat menyambar seorang mukmin atau bukan,tetapi tak akan menyambar orang yang berzikir.” “Wahai putraku hindarilah sifat malas dan bosan, karena keduanya merupakan kunci keburukan. Sesungguhnya jika engkau malas,tidak akan banyak
  • 9. melaksanakan kewajiban. Jika engkau bosan,tak akan tahan dalam menunaikan kewajiban.” “Seburuk-buruknya seorang teman itu adalah seseorang yang hanya menemanimu ketika kamu kaya dan meninggalkanmu ketika kamu miskin” “Jika engkau menginginkan suatu kenikmatan dapat terus engkau nikmati, perbanyaklah mensyukurinya. Jika engkau merasa rizki lambat datang, perbanyaklah istigfar. Jika engkau ditimpa kesedihan, perbanyaklah membaca LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH. Jika engkau takut, ucapkanlah HASBUNALLAH WANI’MAL WAKIIL. Jika engkau kagum terhadap sesuatu, ucapkanlah MASYA ALLAH, LA QUWWATA ILLA BILLAH. Jika engkau dikhianati,bacalah WA UFAWWIDU AMRII ILALLAH, INNALLAHA BASHIRUN BIL ‘IBAAD. Jika engkau ditimpa kesumpekan, ucapkanlah LA ILAAHA ILLA ANTA SUBHANAKA INNII KUNTU MINADZ DZAALIMIIN. “ SAYYIDINA AL-IMAM JA’FAR AS-SHODIQ (Amudusy-Syaraf ' ),RA Keseimbangan tobat dan ibadah akan menimbulkan prilaku yang baik yang mendapat Ridho dari Allah swt. Sebab dengan tobat kita akan menyadari akan semua kesalahan yang pernah kita lakukan,dan dengan tobat pula dapat meningkatkan amal ibadah kita kepada Allah swt. Sesuai sabda Rasulullah saw : “apabila Allah swt menghendaki seseorang menjadi baik, maka dia membuatnya menyadari akan kesalahan2 nya.”
  • 10. Tiada bekal yg lebih utama daripada taqwa,tiada sesuatu yang lebih baik daripada diam, tiada musuh yang lebih berbahaya daripada kebidohan,tiada penyakit yang lebih parah daripada berbohong. jika engkau mendengar suatu kalimat dari seorang muslim,maka bawalah kalimat itu pada sebaik2'y tempat yang engkau temui,jika engkau tidak mampu untuk mendapatkan wadah tempat kalimat tersebut,maka celalah dirimu sndri* Barang siapa yang menjaga hatinya dari kelalaian berdzikir, melindungi dirinya dari jerat syahwat,serta menjaga akalnya dari penyimpangan,dia akan dikelompokan kedalam golongan mereka yang hidup hatinya. Kemudian bagi meeka yng menjaga diri dari memanfaatkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya untuk kepentingan pribadi, yang memelihara keimananya dari bid’ah-bid’ah yang merusak,serta memelihara hartanya dari sesuatu yang haram,maka dirinya akan dikelompokan kedalam golongan orang-orang yang sholeh. Jika engkau menjumpai sesuatu yang tidak engkau sukai dari perbuatan saudaramu, maka carilah satu,atau bahkan sampai 70 alasan, untuk membenarkan perbuatan saudaramu itu, jika engkau masih blum mendapatkanya, maka katakanlah, semoga ia mempunyai alasan tertentu (kenapa berbuat demikian) yg aku tidak mengetahuinya. Duhai Anakku! Barangsiapa membuka aib orang lain, maka aib keturunannya akan tersingkap. Barangsiapa menghunus pedang seorang yang bengis, maka dia akan terbunuh darinya. Barangsiapa menggali lubang untuk mencelakakan saudaranya, maka dia sendiri yang akan terjerumus ke dalamnya. Barangsiapa
  • 11. memasuki tempat tempat yang biasa dikunjungi orang-orang bodoh, maka dia akan direndahkan. Barangsiapa bergaul dengan Ulama, dia akan dimuliakan. Dan barangsiapa memasuki tempat-tempat kemaksiatan, maka dia akan dituduh berbuat maksiat IMAM HASAN BASHRI,RA “ Hidup didunia bagaikan ular berbisa yang lembut sentuhanya dan racunya akan mematikan. Berhati-hatilah hidup di dunia yang penuh pesona, rayuan dan godaan.” “Engkau tidak akan memperoleh hakikat iman selama engkau mencela seseorang dengan sebuah aib yang ada pada dirimu sendiri. Perbaikilah aibmu, baru kemudian engkau perbaiki orang lain. Setiap kau perbaiki satu aibmu, maka akan tampak aib lain yang harus kau perbaiki. Akhirnya kau sibuk memperbaiki dirimu sendiri. Dan sesungguhnya hamba yang paling dicintai Allah SWT adlah dia yang sibuk memperbaiki dirinya sendiri. Sepanjang sejarah kehidupan manusia, tidak ada hari seperti hari kiamat, hari dimana aib terbuka dan mata menangis.” Orang Zuhud itu mempunyai tiga Syarat : 1. Sedikit sekali menggemari dunia, sederhana dalam menggunakan segala miliknya, menerima apa yang ada, juga tidak merisaukan segala sesuatu yang tidak ada, akan tetapi giat dalam bekerja, karena bekerja adalah mencari rizki, sedangkan mencari rizki, suatu kewajiban.
  • 12. 2. pujian dan celaan adalah hal yang sama, tidak bergembira bila mendapat pujian, juga tidak bersedih jika mendapat celaan atau hinaan. 3. mengutamakan ridho Allah swt dari pada ridho manusia atau merasa tenteram jiwanya bersama Allah swt dan merasa bahagia sebab dapat mentaati semua tuntutannya. IMAM MUHAMMAD AS-SYAFI’I,RA "Cintailah orang sholeh, karena mereka memiliki kesholehan-Nya, cintailah Nabi Muhammad SAW, karena dia kekasih Allah SWT, dan cintailah Allah SWT, karena dia kecintaan Nabi dan orang Sholeh". “Dunia adalah tempat yang licin dan menggelincirkan, rumah yang hina, bangunan bangunanya akan runtuh, penghuninya akan beralih kekuburan, perpisahan denganya adalah sesuatu keniscayaan, kekayaan di dunia sewaktu- waktu bisa berubah menjadi kemiskinan, bemegah-megahan adalah suatu kerugian,maka memohonlah perlindungan Allah SWT, terimalah dengan hati yang lapang segala karunia-Nya. Jangan terpesona dengan kehidupanmu di dunia sehingga meninggalkan kehidupan akhirat. Ketahuilah, “sesungguhnya hidupmu didunia akan sirna, dindingnya juga miring dan hancur, maka perbanyaklah perbuatan baik dan janganlah terlalu banyak berangan-angan.” “Menganggap benar dengan hanya satu pandangan merupakan suatu bentuk ketertipuan. Berpegangan dengan suatu pendapat itu lebih selamat daripada berkelebihan dan penyesalan. Melihat dan berfikir, keduanya akan menyingkap
  • 13. keteguhan hati dan kecerdasan. Bermusyawarah dengan orang bijak merupakan bentuk kemantapan jiwa dan kekuatan mata hati.” Ketahuilah bahwa orang yang jujur kepada Allah swt, ia akan selamat. Barangsiapa yang bersemangat dengan agamanya, ia pun akan selamat dari kerusakan, dan barangsiapa yang berlaku zuhud dengan urusan dunianya, niscaya kelak pahala Allah swt, akan Nampak indah di matanya. “Tujuan dari ilmu adalah mengamalkanya,maka ilmu yang hakiki adalah yang terefleksikan dalam kehidupannya, bukanya yang bertengger di kepala.” “Jika engkau melihat seseorang berjalan diatas air dan bisa terbang diudara, maka janganlah kehebatan itu menjadikan kalian lengah dan terheran-heran kepadanya sampai kamu mengetahui secara persis atas apa yang dikerjakanya itu berlandaskan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.” “Jika rasa ujub menghinggapi aktifitasmu, mak lihatlah keridhaan siapa yang kau harapkan, pahala mana yang kau suka, sanksi mana yang kau benci. Maka jika engkau memikirkan satu diantara kedua hal ini, niscaya akan hadir didepan matamu apa yang sudah kamu lakukan.” “Bid’ah itu terbagi menjadi dua macam : segala sesuatu yang baru dan tidak sejalan dengan Al-qur’an, sunnah, atsar, ijma’ itu merupakan bid’ah dhalalah (bid’ah yang sesat). Sementara jika sesuatu yang baru itu tidak bersebrangan dengan Al-qur’an ,hadits,atsar dan ijma’ maka sesuatu yang baru itu disebut bid’ah khasanah (bid’ah yang baik).”
  • 14. “Barang siapa yang dipancing untuk marah, namun ia tidak marah,maka dia tak ubahnya keledai,dan barang siapa yang diminta keridhoanya namun tidak ridho, maka dia adalah syaitan.” “Tawadhu’ adalah perkara yang sangat di idam-idamkan. Orang yang paling tinggi kedudukanya adalah mereka yang tidak melihat kedudukanya sendiri. Akan tetapi tawadhu’ dihadapan orang yang tidak bias menghargai orang lain merupakan bentuk kezhaliman terhadap diri sendiri.” “Dasar ilmu adalah kemantapan dan buahnya adalah keselamatan. Dasar Wara’ (menjaga diri dari sesuatu yang meragukan) adalah Qona’ah,(menerima karunia Allah SWT dengan dada yang lapang) dan buahnya adalah ketenangan bathin. Dasar kesabaran adalah keteguhan hati dan buahnya adalah kemenangan. Dasar suatu aktifitas adalah taufiq(pertolongan Allah SWT) dan buahnya adalah kesuksesan. Dasar tujuan akhir dari segala perkara adalah Shiddiq(benar).” “Diantara orang yang tidak mempunyai harga diri adalah mereka yang dengan mudahnya memberi tahukan usianya kepada orang lain, karena kalau usianya lebih muda, tentu mereka akan menganggapnya rendah dan jika usianya lebih tua, tentu mereka akan beranggapan bahwa ia sudah pikun.” “Siapa yang merasa bahwa dalam dirinya terkumpul dua cinta, cinta dunia dan cinta kepada penciptanya, maka ia telah berdusta.” “Jika kalian melihat kitab yang didalamnya ada catatan tambahan dan perbaikan, maka lihatlah kebenaran yang ada di dalamnya.”
  • 15. “Terimalah dariku tiga hal ; 1. jangan berbicara panjang lebar tentang sesuatu yang tidak baik perihal sahabat Rasulullah SAW, karena kelak Rasulullah SAW nantinya yang akan menjadi seterumu. 2. janganlah kamu sibukan dirimu dengan ilmu kalam, sesungguhnya aku telah melakukan kajian dengan ahli ilmu kalam dan mereka telah melakukan ta’thil (meniadakan sifat Allah SWT) 3. dan janganlah menyibukan dirimu dalam nujum(ramalan dengan bintang) SAYYIDINA AL-IMAM QUTBIL RABBANI SYEIKH ABDUL QODIR AL- ZAELANI,RA “Hai orang-orang yang lalai! Secara terang-terangan engkau menentang Allah swt Yang Maha Benar dengan bermaksiat kepada-Nya tetapi merasa aman dari siksa Nya? ketahuilah tak lama lagi rasa aman itu akan berubah menjadi ketakutan, masa luangmu menjadi kesempitan, kesehatanmu menjadi sakit, kemulianmu menjadi kehinaan, kedudukanmu menjadi rendah, kekayaanmu menjadi kemiskinan. Ketahuilah ! rasa aman dari siksa Allah swt ‘Azza wajalla yang akan kau peroleh di hari kiamat sesuai dengan rasa takutmu kepada-Nya didunia ini. Sebaliknya, ketakutanmu dihari kiamat, sesuai rasa aman mu (dari siksa Allah swt) didunia. Sayangnya! engkau tenggelam diduna dan terperosok ke lembah kelalaian, sehingga cara hidupmu seperti hewan. Yang kalian ketahui
  • 16. hanya makan, minum, menikah dan tidur. Keadan kalian ini tampak nyata bagi orang-orang yang berhati suci. Rasa rakus terhadap dunia, keinginan untuk mencari dan menumpuk-numpuk harta telah memalingkan kalian dari jalan Allah swt dan pintu-Nya. Hai yang ternoda arena ketamakannya, andaikata kau bersama penghuni bumi bersatu untuk mendatangkan sesuatu yang bukan bagianmu, maka kalian semua tidak akan mampu mendatangkannya. Oleh karena itu tinggalkanlah rasa tamak untuk mencari sesuatu(rezeki) yang telah ditetapkan untukmu, maupun yang tidak ditetapkan untukmu. Apakah pantas bagi seorang yang berakal untuk menghabiskan waktunya memikirkan sesuatu yang telah selesai pembagianya.” “Tabir penutup kalbumu tak akan tersibak selama engkau belum lepas dari alam ciptaan; tidak berpaling darinya dalam keadaan hidup selama hawa nafsumu belum pupus; selama engkau melepaskan diri dari kemaujudan dunia dan akhirat, selama jiwamu belum bersatu dengan kehendak Allah swt dan cahayanya. Jika jiwamu bersatu dengan kehendak Allah swt dan mencapai kedekatan dengan-Nya lewat pertolongan-Nya. Makna hakiki bersatu dengan Allah swt ialah berlepas diri dari makhluk dan kedirian, serta sesuai dengan kehendak-Nya tanpa gerakmu, yang ada hanya kehendak-Nya. Inilah keadaan fana dirimu, dan dalam keadaan itulah engkau bersatu denga-Nya, bukan bersatu dengan ciptaan-Nya. Sesuai firman Allah swt; “tak ada sesuatupun yang serupa dengan-Nya”. dan dialah yang maha mendengar dan maha melihat.”
  • 17. “Anak-ku pertama-tama nasehatilah dirimu, kemudian nasehatilah orang lain. Perhatikanlah dirimu, jangan mengurusi orang lain. Jangan mengurusi orang lain selama dalam dirimu masih ada sesuatu yang harus diperbaiki. Sungguh celaka, engkau mengetahui cara menyelamatkan orang lain! Engkau buta, bagaimana dapat menuntun orang lain? Hanya yang memiliki penglihatan tajamlah yang mampu menuntun umat manusia. Hanya orang yang mengenal Allah swt lah yang dapat mengembalikan manusia kejalan-Nya. Seseorang yang tidak mengenal-Nya, bagaimana dapat menuntun umat manusia ke jalan-Nya?” “Kalian mengahadiri majelis ilmu hanya untuk mencari jalan keluar bagi permasalahan duniawi kalian, bukan untuk mengobati penyakit hati. Kalian tidak mendengarkan nasehat para penceramah, tetapi meneliti kesalahan mereka, kemudian menghina dan menertawakanya, kalian juga bermain-main dalam majelis. Sesungguhnya kalian sedang mempertaruhkan diri kepada Allah swt Yang Maha Agung dan Maha Mulia. Segeralah bertobat, jangan mencontoh musuh-musuh Allah swt. Berusahalah untuk mengambil manfaat dari apa yang kalian dengar.” SYEIKH IMAM AL-GHAZALI,RA Renungkanlah pendeknya umurmu. Andaikata engkau berumur seratus tahun sekalipun,maka umurmu itu pendek jika dibandingkan dengan masa hidupmu kelak diakhirat yg abadi, selama-lamanya. Coba renungkan agar dapat beristirahat (pensiun)bselama 20 th,dalam satu bulan atau setahun engkau
  • 18. sanggup menanggung berbagai beban berat dan kehinaan didalam mencari dunia. Tetapi mengapa engkau tidak sanggup menanggung beban ibadah selama beberapa hari demi mengharapkan kebahagiaan abadi diakhirat nanti ? jangan panjang angan2, engkau nanti akan berat untuk beramal. Yakinilah bahwa tak lama lagi engkau akan mati. Katakan dalam hatimu : pagi ini aku akan beribadah meskipun berat, siapa tahu nanti malam aku mati. Malam ini aku akan sabar beribadah, siapa tahu besok aku mati. Sebab, kematian tidak datang pada waktu,keadaan dan tahun tertentu. Yg jelas pasti ia datang. Oleh karena itu,mempersiapkan diri menyambut kedatangan maut lebih utama daripada mempersiapkan diri menyambut dunia. Bukankah kau menyadari betapa pendek hidupmu didunia? Bukankah bisa jadi ajalmu hanya tersisa satu tarikan dan hembusan nafas atau satu hari? Etiap hari ;lakukanlah hal ini dan paksakan dirimu untuk sabar beribadah kepada Allah swt. Andaikata engkau ditakdirkan untuk hidup selama 50th dan kau biasakan dirimu untuk sabar beribadah, nafsumu akan tetap berontak,tetapi ketika maut menjemput kau akan berbahagia selama-lamanya. Tetapi, ketika engkau tunda2 dirimu untuk beramal, dan kematian datang diwaktu yang tidak kau perkirakan. Kehidupan seorang muslim tidak dapat dicapai dengan sempurna, kecuali mengikuti jalan Allah SWT yang dilalui secara bertahap. Tahapan- tahapan itu antara lain : tobat, sabar, faqir,zuhud, tawakal, cinta, makrifat dan ridha. Karena itu seseorang yang mempelajari tasawuf wajib mendidik jiwa dan
  • 19. akhlaknya. Sementara itu, hati adalah cermin yang sanggup menangkap makrifat. Dan kesanggupan itu terletak pada hati yang suci dan jernih. "Berbicara tentang nasihat, kulihat diriku tak pantas untuk memberikannya. Sebab, nasihat seperti zakat, nishabnya adalah kemampuan untuk memetik nasihat itu bagi dirinya sendiri. Seseorang yang belum mencapai nishab, bagaimana ia akan mengeluarkan zakat ? Dan seorang yang tak memiliki cahaya, bagaimana dapat dijadikan sebagai alat penerang oleh orang lain? Bagaimana bayangan akan lurus jika kayunya bengkok ? Allah swt mewahyukan kepada 'Isa bin Maryam AS : "Nasihatilah dirimu, jika kau mampu memetik nasihat, maka nasihatilah orang lain. Jika tidak, maka malulah kepada-Ku" "Barangsiapa hendak mengetahui aib-aibnya, maka ia dapat menempuh empat jalan berikut : 1. Duduk dihadapan seorang guru yang mampu mengetahui keburukan hati dan berbagai bahaya yang tersembunyi didalamnya. Kemudian ia memasrahkan dirinya kepada sang guru dan mengikuti petunjuknya dalam bermujahadah membersihkan aib itu. Ini adalah keadaan seorang murid dengan syeikhnya dan seorang pelajar dengan gurunya. Sang guru akan menunjukkan aib-aibnya dan cara pengobatannya, tapi di zaman ini guru semacam ini langka. 2. Mencari seorang teman yang jujur, memiliki bashiroh ( mata hati yang tajam ) dan berpegangan pada agama. Ia kemudian menjadikan
  • 20. temannya itu sebagai pengawas yang mengamati keadaan, perbuatan, serta semua aib batin dan zhohirnya, sehingga ia dapat memperingatkannya. Demikian inilah yang dahulu dilakukan oleh orang-orang cerdik, orang-orang terkemuka dan para pemimpin agama. 3. Berusaha mengetahui aib dari ucapan musuh-musuhnya. Sebab pandangan yang penuh kebencian akan berusaha menyingkapkan keburukan seseorang. Bisa jadi manfaat yang diperoleh seseorang dari musuh yang sangat membencinya dan suka mencari-cari kesalahannya adalah lebih banyak dari teman yang suka bermanis muka, memuji dan menyembunyikan aib-aibnya. Namun, sudah menjadi watak manusia untuk mendustakan ucapan musuh-musuhnya dan menganggapnya sebagai ungkapan kedengkian.Tetapi, orang yang memiliki mata hati jernih mampu memetik pelajaran dari berbagai keburukan dirinya yang disebutkan oleh musuhnya. 4. Bergaul dengan masyarakat. Setiap kali melihat perilaku tercela seseorang, maka ia segera menuduh dirinya sendiri juga memiliki sifat tercela itu. Kemudian ia tuntut dirinya untuk segera meninggalkannya. Sebab, seorang Mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya. Ketika melihat aib orang lain ia akan melihat aib-aibnya sendiri Sangat jauh jika bermaksud memaknai sehat atau kenyang tanpa mengalami sendiri rasa sehat atau kenyang. Mengalami mabuk lebih jelas daripada hanya mendengar tentang arti mabuk, meskipun yang mengalaminya mungkin belum
  • 21. pernah mendengar teori mabuk. Maka mengetahui arti dan syarat-syarat zuhud tidak sama dengan bersifat zuhud. "Kehidupan seorang muslim tidak dapat dicapai dengan sempurna, kecuali mengikuti jalan Allah SWT yang dilalui secara bertahap. Tahapan- tahapan itu antara lain : tobat, sabar, faqir, zuhud, tawakal, cinta, makrifat dan ridha. Karena itu seseorang yang mempelajari tasawuf wajib mendidik jiwa dan akhlaknya. Sementara itu, hati adalah cermin yang sanggup menangkap makrifat. Dan kesanggupan itu terletak pada hati yang suci dan jernih." SAYYIDINA AL-IMAM SYEIKH ABU HASAN ALI ASY-SYADZILI,RA “Jika kasyaf bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah, tinggalkanlah Kasyaf dan berpeganglah pada Al-Qur’an dan Sunnah. Katakan pada dirimu sesungguhnya Allah swt menjamin keselamatan saya dalam kitab-Nya dan Sunnah Rasul-Nya dari kesalahan, bukan dari Kasyaf, ilham, maupun Musyahadah sebelum mencari kebenarannya dalam Al-Qur’an dan Sunnah terlebih dahulu.” “Jika engkau menginginkan bagian dari anugerah para wali, berpalinglah dari manusia kecuali dia menunjukkanmu kepada Allah swt dengan cara yang benar dan tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunah” “Manakala dzikir terasa berat di lisanmu, sementara pintu kontemplasi tertutup, ketahuilah bahwa hal itu semata-mata karena dosa-dosamu atau kemunafikan dalam hatimu. Tak ada jalan bagimu, kecuali bertaubat,
  • 22. memperbaiki diri, hanya menggantungkan diri kepada Allah swt dan ikhlas beragama.” “Ketuklah pintu zikir dengan hasrat dan sikap sangat membutuhkan kepada Allah swt melalui kontemplasi, menjauhkan diri segala hal selain Allah swt. Lakukanlah dengan menjaga rahasia bhatin, agar jauh dari bisikan nafsu dalam seluruh nafas dan jiwa, sehingga kalian memiliki kekayaan rohani. Tuntaskan lisanmu dengan berdzikir, hatimu untuk tafakur dan tubuhmu untuk menuruti perintah-Nya. dengan demikian kalian bisa tergolong orang- orang shaleh.” SAYYIDINA AL-IMAM MUHAMMAD MAULA AD-DAWILAYH. RA "Sesungguhnya aku tidak takut miskin, sebab yakin bahwa karunia Allah lebih dekat dari yang ditanganku. Sesungguhnya aku tidak membenci kematian, sebab yang membenci kematian berarti membenci bertemu dengan Allah swt. Aku tidak pernah membenci tamu, meskipun tidak memiliki sesuatu yang dapat aku hidangkan." Syekh Abdurrahman Assegaff berkata: "Bilamana ayahku sedang membaca satu ayat AL- Quran, maka lidah beliau seolah-olah menjadi bara. Dan tak lama kemudian akan terlihat bibir beliau terbakar, karena dahsyatnya rasa Khauf beliau kepada Allah swt. Dan ayahandaku pernah berkata kepadaku : "Kalau sekiranya lidahku berada diluar badanku ketika aku sedang membaca ayat Al-Qur'an niscaya akan aku
  • 23. bakar lidahku dengan tanganku sendiri sebagai peringatan bagi diriku sendiri agar bertaqwa kepada Allah swt." SAYYIDINA AL-IMAM AL-QUTB SYEIKH ABDURRAHMAN AS- SEGAF,RA (Al-Muqaddam Ats- Tsani Li As-Sa'adati Ba'alawi) Semua manusia membutuhkan ilmu,ilmu membutuhkan amal,amal membutuhkan aqal, aqal membutuhkan taufiq dan taufiq adalah pemberian Allah swt. Setiap ilmu tanpa amal, maka bathil. Setiap ilmu dan amal tanpa niat, maka tiada bernilai. Setiap ilmu,amal dan niat tanpa sesuai dengan sunnah, maka tertolak. Setiap ilmu,amal,niat dan sesuai sunnah, tanpa wara’ maka suatu kerugian. Di khawatirkan pelakunya akan kehilangan semuanya disaat hari ditimbangnya amal. Janganlah engkau beranggapan bahwa amalan-amalan lahirmu itu bernilai. Sedikit dari amalan bathin lebiih baik dari lautan amalan lahir. Obatnya hati adalah tidak tergantung pada makhluq. Barang siapa yang tidak mempunyai wirid, maka ia seperti monyet.. Barang siapa yang tidak menelaah dan mempelajari kitab ihya, maka ia tidak punya rasa malu.
  • 24. AL- IMAM MUHYIN NUFUS AL- HABIB ABDULLAH AL-AYDRUS AKHBAR,RA “Diantara waktu yang bernilai tinggi, merupakan pembuka pembendaharaan illahi, diantara zuhur dan ashar, magrib dan isya dan tengah malam terakhir sampai ba’da shubuh.” “Sumber segala kebaikan dan pangkal segala kedudukan dan keberkahan akan dicapai melalui ingat mati, kubur dan bangkai.” “Keridhaan Allah swt dan Rasul-Nya terletak pada Muthalaah (mempelajari dan memperdalam) Al-Qur’an dan Hadits serta kitab-kitab agama islam. Meninggalkan dan menjauhi ghibah adalah Raja atas dirinya, menjauhi naimah (mengadu domba) adalah ratu dirinya, baik sangka kepada orang lain adalah wilayah dirinya, duduk bercampur dalam majelis dzikir adalah keterbukaan hatinya.” Peraslah jasadmu dengan mujahadah ( memerangi hawa nafsu dunia ) sehingga keluar minyak kemurnian. Barangsiapa yang menginginkan keridhaan Allah, hendaklah mendekatkan diri kepada Allah swt, karena keajaiban dan kelembutan Allah terdapat pada akhir malam. Jangan kau abaikan sedekah pada setiap hari sekalipun sekecil atom; perbanyaklah baca Al quran setiap siang dan malam hari. Ciri-ciri orang yang bahagia adalah mendapatkan taufik dalam hidupnya, banyak ilmu dan amal serta baik perangi maupun tingkah lakunya. “Orang yang berakal adalah yang diam (tidak bicara sembarangan).”
  • 25. “ Orang yang takut pada Allah swt adalah orang yang banyak sedih (merasa bersalah).” “Orang yang Roja’ (mengharap Ridho Allah swt) adalah orang yang banyak melakukan ibadah.” “Orang yang mulia adalah yang bersungguh-sungguh dalam kebaikan dan ridho Allah swt yang didambakan hidupnya.” “Orang yang betaubat adalah yang menyesali perbuatanya, menjauhi pendengaran yang tidak bermanfaat, dan mendekatkan diri kepada Allah swt.” AL-IMAM QUTHBIL IRFAN AL-HABIB ALI AS-SAKRAN,RA “Barang siapa memiliki hubungan dengan orang- orang yang telah meninggal dunia dengan terbiasa menghadiahkan pahala membaca Al-Qur’an, zikir, do’a, sedekah dan ibadah lainya, maka kelak dikubur dia tidak akan mrasa kesepian. Bahkan setelah meninggal dunia dia akan merasa senang. Dia seperti orang yang berkunjung kerumah teman yang pandai menghibur dan selalu memuliakannya. “ “Saudaraku! Jangan tinggalkan satupun summah dan adab yang terdapat dalam syari’at, tanpa udzur (alasan) yang benar. Sebab, Abdullah bin Mubarak Ra berkata : *Barang siapa meremehkan adab, akibatnya dia akan meninggalkan sunnah. Dan barang siapa meremehkan sunnah, akibatnya dia akan meninggalkan yang wajib, akibatnya dia tidak akan memperoleh makrifat.”
  • 26. “Rasulullah SAW bersabda : Maksiat merupakan utusan (kurir) kekufuran. Memandang remeh hal-hal yang makruh akan mendorong seseorang untuk berbuat yang haram dan meremehkan yang haram akan mendorong seseorang untuk kufur. Oleh karena itu, wahai saudaraku,dengan berlandaskan sunnah dan hukum-hukum syari’at, biasakan dirimu untuk menentang dan tidak mengikuti keinginan nafsu. Curahkanlah semua tenagamu untuk berjuang mendapatkan keridhoan Allah SWT dan kesuksesan dihari esok.” AL-IMAM QUTBIL ANFAS AL-HABIB UMAR AL-ATTAS,RA Sumber-sumber ilmu tidak akan berkurang sedikitpun dari generasi terkemudian, akan tetapi pada umumnya mereka datang dengan membawa wadah yang bocor, sehingga tidak memperoleh ilmu kecuali sedikit.Sebagian orang yang datang dengan membawa bejana yang dapat mencukupi dalam waktu sebulan, ada juga yang mencukupinya hanya 8 hari, ada juga yang hanya mencukupinya sehari, tetapi ada juga yang dapat mencukupinya sepanjang hidupnya. Dulu di antara {manusia ada yang datang membawa pelita lengkap dengan minyak dengan koreknya, yakni dengan persiapan yang lengkap, sehingga gurunya dapat menyalakan. Tetapi kini banyak di antara mereka yang datang kepada gurunya, tetapi mereka tidak membawa)apapun yang gurunya dapat menyalakan.
  • 27. Hendaknya orang-orang yang Menghendaki keselamatan Akhirat meninggalkan tidurnya,demi untuk mendapatkan siraman rahmat di malam hari. Hendaknya kalian senantiasa menghadirkan hati kalian kepada Allah SWT dan hendaknya kalian bertawakal kepadaNya sepenuh hati, sebab Allah SWT mengetahui di manapun kalian berada. Alangkah entengnya musibah dalam agama menurut kalian, Padahal kalian tidak pernah menyatakan belasungkawa andaikata aku terlambat sholat berjama’ah. Bila waktu Sholat telah tiba, tinggalkanlah semua kegiatanmu, sebab Allah SWT lebih pantas diperhatikan daripada yang lain. Janganlah terlalu peduli dengan dunia dan penghuninya dan janganlah merasa iri pula dengan pakaian atau makanan yang dimiliki oleh penghuninya. Yang dikatakan orang baik adalah seorang yang telah melewati pintu surga sampai masuk kedalamnya. Perbanyaklah membaca Istigfar dan Al- Hamdulillah sebanyak mungkin setelah membaca maulud. Perbanyaklah baca Istigfar dan Sholawat, karena keduanya adalah sebaik-baik dzikir yang dapat menolong kesulitan di masa kini. Perhatikan kebiasaan baik yang engkau inginkan, wafat dalam kebiasaan itu, karena itu tetaplah dalam kebiasaan itu, dan perhatikanklah kebiasaan buruk yang engkau tidak inginkan wafat dalam kebiasaan seperti itu, karena itu jauhilah kebiasaan itu. Tentang Sabda Rasulullah SAW : Seseorang adakalanya beramal kebajikan- kebajikan sampai antara ia dengan surga hanya tinggal sejengkal, tetapi dalam ketentuan Ilahi, ia
  • 28. ditetapkan sebagai penghuni neraka, sehingga ia melakukan perbuatan- perbuatan amal penghuni neraka, sampai ia masuk neraka. Seseorang adakalanya beramal kejahatan-kejahatan sampai antara ia dengan neraka hanya tinggal sejengkal, tetapi dalam ketetapan Ilahi, ia ditetapkan sebagai calon penghuni surga, maka ia beramal penghuni surga, sampai ia masuk surga”. Pendapat Habir Umar Al-Attas tentang sabda Nabi SAW diatas : Seseorang yang selalu mengerjakan amalan ahli surga, kebanyakannya akan masuk ke dalam surga; sebab perbuatan lahiriyah adalah lambing perbuatan batiniyah, jika ia masuk ke dalam neraka, maka hal itu jarang sekali. Hal itu seperti orang yang jatuh dari tempat yang tidak terlalu tinggi, tentunya orang itu tidak akan berbahaya. Demikian pula seorang yang melakukan amal-amal ahli neraka, …kebanyakannya ia akan masuk ke dalam neraka; tetapi jika ia masuk ke dalam surga, maka hal itu jarang sekali terjadi. Hal itu seperti orang yang jatuh dari puncak gunung, kebanyakan akan wafat. AL-IMAM QUTHBIL IRSYAD WAL BILAD AL-HABIB ABDULLAH AL- HADAD,RA Sesungguhnya aku tidak ingin bercakap-cakap dengan masyarakat, aku juga tidak menyukai pembicaraan mereka, dan tidak peduli kepada siapapun dari mereka. Sudah menjadi tabiat dan watakku bahwa aku tidak menyukai kemegahan dan kemasyhuran. Aku lebih suka berkelana di gurun sahara.
  • 29. Itulah keinginanku; itulah yang kudambakan. Namun, aku menahan diri tidak melaksanakan;keinginanku agar masyarakat dapat mengambil manfaat dariku. Ketahuilah! Amal yang bernilai tinggi adalah amal yang dianggap kecil dan dipandang remeh oleh nafsu. Adapun amal yang dipandang mulia dan bernilai oleh nafsu, pahalanya dapat sirna, baik karena pelakunya, amalnya itu sendiri ataupun karena orang lain yang berada sekitarnya." Dizaman ini kita harus berhati-hati, sebab zaman ini adalah zaman syubhat. Para Ulama menyatakan, tidak sepatutnya seorang yang berilmu bingung membedakan yang baik dan buruk. Sebab, kebaikan dan keburukan adalah dua hal yang sangat jelas,setiap orang dapat membedakannya.Seorang berilmu ketika harus memilih satu diantara dua kebaikan atau dua keburukan,maka dia akan memilih kebaikan yang terbaik dan meninggalkan keburukan yang terburuk. Ikut langkah-langkah ulama salaf (ulama terdahulu) akan membuahkan kebaikan yang amat besar, walaupun si pengikut bukan tergolong ahlil bathin. Tetapi jika ia serasikan langkahnya dengan ulama salaf, maka ia akan mendapatkan seperti apa yang di dapat oleh mereka para salaf sholihin. Jika satu zaman itu rusak, maka wajiblah bagi mereka yang hidup di zaman itu, untuk mengikuti jejak langkah ulama salaf sholihin. Jika tidak mampu menyamakan diri dengan mereka dalam setiap langkah, paling tidak hampir menyamai mereka, sebab setiap orang dalam kehidupan itu harus memiliki
  • 30. panutan (imam), sedang orang yang tidak memiliki panutan (Imam) maka panutannya adalah setan. Seorang murid (pencari jalan menuju Allah) tidak boleh menyakiti hati gurunya karena belajar dan ilmunya tidak akan diberi berkah. Adakalanya seseorang murid (pencari jalan menuju Allah) diuji dengan kemiskinan, kepapaan dan kesempitan dalam kehidupan. Maka hendaknya ia bersyukur kepada Allah SWT, disebabkan dengan hal tersebut di atas dan harus beranggapan berprasangka bahwa takdir / kehendak Allah menjadikan anda miskin, papa dan susah serta sempit sebagai sebesar-besarnya kenikmatan karena dunia adalah musuh Allah. Anda harus bersyukur, maka Allah akan mengangkat derajatnya sama dengan para nabi-Nya, para Auliya-Nya dan hamba- hamba yang sholeh. Ketahuilah bahwa rizki itu telah ditentukan dan telah dibagikan oleh Allah SWT. Diantara hamba-hamba-Nya ada yang diluaskan rezekinya dan dilapangkan kehidupannya, dan dikurangkankan rizkinya menurut kebijaksanaan-Nya. Bersifatlah qonaah(cukup) atas apa yang ditentukan Allah bagimu. Awas dan waspadalah dengan panjang angan-angan dan harapan tentang kehidupan di dunia, karena dunia akan menariknya untuk mencintai dunia, dan anda akan terikat dengannya sehingga sukar untuk beribadat dan mengasingkan diri untuk menuju jalan akhirat. Aku tidak pernah melihat ada yang benar- benar memberi, selain Allah SWT. Jika ada seseorang memberiku sesuatu, kebaikannya itu tidak meninggikan
  • 31. kedudukannya di sisiku, karena aku mrnganggap orang itu hanyalah perantara saja, Awas! Jangan sekali-kali anda mentaati syaikh (guru) itu hanya lahiriah semata, karena ketahuilah bahwa syaikh itu dapat melihat ketaatanmu padanya, dibelakangnya anda membantah dan mendurhakai kerena sangkaanmu, anda sangka Allah tidak tahu kelakuanmu, sedangkan syaikhmu itu dekat dengan-Nya. Kalau anda begitu akan mendapatkan kecelakaan, kesempitan dan kebinasaan.Bukankah Allah berjanji kepada barang siapa Aku cintai maka penglihatannya adalah penglihatan KU,pendengarannya adalah pendengaran-KU, mulutnya adalah mulut-KU, tangannya adalah tangan-KU dan kakinya adalah kaki-KU, barangsiapa memusuhinya atau menyakitinya, maka AKU dan para malaikatKU mengumandangkan perang terhadap dirinya. "Persahabatan,pertemanan dan pergaulan memiliki pengaruh yang sangat kuat untuk membuat seseorang menjadi baik maupun buruk. Persahabatan dan pergaulan dengan orang-orang shaleh dan berbudi membawa manfaat, sedangkan persahabatan dan pertemanan dengan orang-orang fasik dan durhaka membawa bahaya. Hanya saja manfaat persahabatan dengan orang shaleh atau bahaya pergaulan dengan pendurhaka tersebut terkadang tidak tampak secara langsung, akan tetapi secara bertahap dan setelah berlangsung lama. "Secara umum, pada awalnya kebaikan itu berat untuk dilakukan, tetapi akhirnya penuh dengan kenikmatan. Orang yang berbuat baik ibarat seorang
  • 32. pendaki gunung terjal. Ia tidak akan merasa tenang sebelum sampai ke puncaknya. Sedangkan, kebur kan awalnya manis dan akhirnya kelak berat. Orang yang melakukan perbuatan buruk adalah ibarat seorang yang jatuh dari puncak gunung atau atap sebuah rumah. Ia baru merasa akan merasa kesakitan setelah mendarat di tanah." Tuntutlah ilmu dari orang-orang yang benar-benar mewarisi ilmu dari Rosulullah SAW, yang sanad isnadnya (silsilah ilmunya sampai kepada Rosulullah)”. Para orang sholeh itu setelah wafat hanya hilang jasadnya saja, pada hakikatnya masih hidup seperti sedia kala malah tambah tajam pandangan bashirohnya dan makin kuat tawajuhnya (menghadap) kepada Allah SWT. AL-IMAM SYEKH ABU BAKAR BIN SALIM,RA Orang yang bahagia adalah orang yang disenangkan oleh Allah tanpa alasan tertentu dan orang yang sengsara adalah orang yang disengsarakan Allah tanpa sebab tertentu. Demikianlah menurut ilmu hakikat. Sedangkan menurut ilmu syariat; orang yang bahagia adalah orang yang oleh Allah diberi kesenangan dengan melakukan berbagai amal saleh, dan orang yang disengsarakan oleh Allah dengan meninggalkan amal- amal saleh dan melanggar syariat agama. Orang yang sengsara adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya Barangsiapa mengenal dirinya, ia tidak akan melihat selain Allah swt. Barangsiapa tidak mengenal dirinya, ia tidak akan melihat Allah swt.
  • 33. Barangsiapa tidak memelihara waktunya, ia tidak akan selamat dari bencana. Dalam Qanaah terdapat ketenteraman dan keselamatan; dalam tamak terdapat kehinaan dan penyesalan. Orang yang arif melihat aib-aib dirinya; sedang orang yang lalai melihat aib-aib orang lain. Dan orang yang bahagia adalah orang yang melawan hawa nafsunya, berpaling dari alam untuk menghadap kepada penciptanya, dan melewatkan waktu2pagi dan sore dengan meneladani sunah nabinya. Kesuksesanmu adalah ketika kamu membenci nafsumu dan kehancuranmu adalah saat kamu meridhainya. Karena itu, bencilah nafsumu dan jangan meridhainya, niscaya kamu akan berhasil meraih segala cita- citamu, Insya Allah. Berprasangka baiklah kepada sesama hamba Allah, sebab buruk sangka timbul karena tiadanya taufiq. Ridhalah selalu pada qodho, bersikap sabarlah, walaupun musibah yang kamu alami teramat besar. Firman Allah : Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang akan dibalas dengan pahala tanpa batas. ( Az Zumar,39 :10 ) Ketahuilah oleh kalian sesungguhnya Allah swt bertajalli ( mengagungkan dirinya ) di hati para kekasihnya; para kaum Arifin, karena mereka menghapus selainnya dihati mereka dan mereka menghilangkan selain Allah swt dalam pandangan mereka terhadap semesta dan pada setiap kejadiannya bahwa semuanya adalah semata-mata ciptaan Allah swt, dan mereka melalui siang, pagi serta sore hari selalu dalam keadaan taat kepadaNya; mereka selalu beribadat serta berharap dan takut kepadanya;
  • 34. serta selalu ruku dan bersujud kepadanya, mereka selalu dalam keadaan bahagia dan gembira serta ridho dengan segala ketentuan Qadha dan Qadar yang telah ditentukan Allah swt atas mereka; berkata Nabi Ayyub as : mana aku hendak memilih di antara dua perkara, maka aku akan memilih perkara yang ada Ridho Allah swt didalamnya karena hanya hal itulah yang mendatangkan kemaslahatan bagiku. Berkata kaum Arifin : Kalau sekiranya kedua mataku melihat selain Allah, maka akan ku butakan, kalau sekiranya ke dua telingaku mendengar selain Allah, maka akan kutulikan, dan bilamana lidahku berkata yang tidak diperintahkan Allah, maka akan ku potong. Sedikit amal dari hati menyamai amal seluruh manusia dan jin. Sesungguhnya Bala yang menimpamu pada saat lupamu, bila engkau menyadarinya adalah merupakan jalanmu untuk kembali mengenal Allah swt dan kembali mendekatkan dirimu kepadanya pada saat engkau meminta bala tersebut dihilangkannya, dan bala sesungguhnya adalah bilamana engkau melupakan Allah swt dan engkau lupa bahwa dirimu selalu faqir kepadanya. Beristiqamahlah kalian dalam setiap amal, karena para Ahli kasyaf sekalipun semua bermohon kepada Allah swt agar mereka diberikan kekuatan dalam beristiqamah agar mereka tidak jatuh dalam keadaan terhijab darinya. Ketahuilah oleh kalian; Marifat kepada Allah swt adalah dengan kejelasan dan bukan dengan tersamar, dan bilamana seorang hamba diberinya marifat
  • 35. kepadanya, maka ia pasti akan melihat semua amal yang dicintai oleh Rasulullah saw. IMAM IBNU ATHA,RA Jika sebelumnya kau sedikit melakukan shalat dan puasa sunah, maka perbaikilah kekuranganmu dengan banyak bershalawat kepada Rasulullah saw. Andaikata sepanjang hidupmu engkau melakukan segala jenis ketaatan dan kemudian Allah swt bershalawat kepadamu sekali saja, maka satu shalawat Allah ini akan mengalahkan semua amalmu itu. Sebab, engkau bershalawat kepada Rasulullah sesuai dengan kekuatanmu, sedangkan Allah swt bershalawat kepadamu sesuai dengan kebesaran Nya. Ini jika Allah swt bershalawat kepadamu sekali, lalu bagaimana jika Allah swt membalas setiap shalawatmu dengan sepuluh shalawat sebagaimana‚yang disebutkan dalam sebuah Hadits Shahih? Betapa indah hidup ini jika kau isi dengan ketaatan kepada Allah swt, dengan berdzikir kepada-Nya dan bershalawat kepada Rasulullah saw." Orang yang menggunakan masa sehatnya untuk bermaksiat kepada Allah swt, adalah seperti seorang anak yang mendapat warisan dari ayahnya sebesar seribu dinar,kemudian ia gunakan semua uang itu untuk membeli ular dan kalajengking yang sangat berbisa yang kemudian mengelilingi dan menggigitnya. Bukankah ular dan kalajengking tersebut akan membunuhnyaa? Kamu gunakan amasa sehatmu untuk bermaksiat kepada Allah swt, maka
  • 36. nilaimu adalah seperti burung pemakan bangkai yang terbang berkeliling mencari bangkai, dimana pun ia dapatkan, maka ia segera mendarat. Jadilah seperti tawon, kecil tapi memiliki cita2 yang mulia. Ia hisap wewangian dan ia produksi madu yang enak. Engkau telah terlalu lama bergelimang kemaksiatan,kini terjunlah kedalam hal2 yang dicintai Allah swt. Telah kujelaskan hakikat permasalahan ini kepadamu, tetapi orang yang lalai tidak akan sadar meskipun memperoleh berbagai rencana. Sebab wanita yang kurang waras akalnya ketika puteranya mati,ia justru tertawa. Begitu pula dirimu, engkau tinggalkan sholat malam, puasa sunah dan berbagai amal shaleh lain yang dapat kau kerjakan dengan seluruh anggota tubuhmu, tetapi tidak sedikitpun engkau merasa sakit. Kelalaian telah membunuh hatimu. Orang hidup akan meras sakit ketika tertusuk jarum,akan tetapi,sesosok mayat tidak akan merasa sakit meskipun tubunya dipotong-potong dengan sebilah pedang. Saat ini hatimu sedang mati,karenaitu duduklah dimajelis yang penuh hikmah,sebab didalamnya terdapat hembusan karunia dari Syurga. Hembusan karuna itu dapat engkau temukan dirumahmu,diperjalananmu. Jangan tinggalkan majelis ilmu,andaikata dirimu masih melakukan banyak maksiat,jangan berkata : Apa manfaatnya aku datang kemajelis ilmu, sedangkan aku senantiasa bermaksiat dan tidak mampu meninggalkanya. Akan tetapi,lepaskanlah busur panahmu selalu,jika hari ini tidak tepat sasaran,bisa jadi besok tepat sasaran.”
  • 37. Engkau hendaknya berpikir untuk melakukan amal sebaik mungkin, bukan sebanyak mungkin. Banyak amal jika tidak dilakukan dengan baik adalah seperti pakaian yang banyak jumlahnya, tetapi harganya murah harganya. Sedangkan sedikit amal tetapi berkualitas ( dikerjakan dengan baik ) adalah seperti sedikit pakaian tetapi mahal harganya. Amal yang berkualitas( dikerjakan dengan baik ) adalah seperti sebuah intan berlian, kecil bentuknya tetapi mahal harganya. Orang yang menjadikan hatinya selalu ingat kepada Allah swt dan berjuang untuk melindungi hatinya dari pengaruh hawa nafsu, maka itu lebih utama daripada banyak melakukan shalat dan puasa sunah ( tetapi hatinya dikuasai hawa nafsu ). Orang yang melakukan shalat dengan hati lalai adalah seperti seseorang yang menghadiahkan seratus peti kosong kepada seorang raja, tentunya sang raja akan marah dan selalu mengingat perbuatan buruknya ini. Sedangkan orang yang shalat dengan hati yang hadir ( khusyuk ), adalah seperti seorang yang menghdiahkan sebutir intan berlian seratus dinar kepada seorang raja, sang raja pun akan mengingat dan memujinya selalu. Suatu perbuatan paling berbahaya yang harus kamu waspadai adalah dosa- dosa kecil. Sebab, ketika berbuat dosa besar, engkau menyadari bahayanya dan segera bertobat. Tetapi, terhadap dosa- dosa kecil, engkau seringkali meremehkannya dan tidak bertobat darinya. Engkau seperti seorang diselamatkan oleh Allah swt dari kejaran seekor harimau ( pemisalan dosa
  • 38. besar ), tetapi kemudian bertemu dan diterkam oleh lima puluh ekor srigala ( pemisalan dosa kecil ). Dosa besar jika disandarkan pada kemurahan Allah swt menjadi kecil. Sedangkan dosa-dosa kecil jika kau lakukan secara terus-menerus menjadi dosa besar. Racun meskipun sedikit mampu membunuh. Dosa kecil itu ibarat percikan-percikan api. sebuah kota. Dan pada hakikatnya api yang berkobar berasal dari percikan-percikan api kecil. Ukurlah dirimu dengan shalat. Jika ketika shalat engkau tidak memikirkan segala sesuatu selain Allah swt, maka berbahagialah. Tetapi, jika tidak demikian, maka tangisilah dirimu setiap kali kau gerakkan kakimu menuju shalat. Pernahkah engkau melihat seorang kekasih tidak ingin bertemu kekasihnya? Barangsiapa ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah swt, maka ia perhatikan bagaimana shalatnya, ia kerjakan dengan tenang dan khusyuk, atau dengan tergesa gesa dan lalai. Jika shalat tersebut ternyata kau lakukan dengan lalai dan tergesa-gesa, maka taburkanlah pasir ke wajahmu. Seseorang yang duduk bersama penjual parfum akan mencium aroma wanginya. Sedangkan shalat adalah sebuah ibadah yang seakan-akan kita sedang duduk bersama Allah swt. Jika engkau duduk bersama Allah swt, tetapi tidak memperoleh apa- apa, itu tandanya dalam hatimu terdapat penyakit, entah itu kesombongan, berbangga diri atau ketidak sopanan.
  • 39. Allah swt mewahyukan : Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda- tanda kekuasaan-Ku. ( Al A'raf, 7 : 146 ). Selepas shalat ia tidak pantas bergegas ( tergesa-gesa ) untuk meninggalkan tempat shalatnya. Akan tetapi, hendaknya dia berdzikir kepada Allah swt dan beristigfar memohon ampun kepada-Nya atas segala kekurangan yang ia lakukan di dalam shalatnya. Berapa banyak shalat yang tidak layak untuk diterima Allah swt, tetapi setelah engkau beristigfar memohon ampun kepada- Nya atas shalat tersebut, Allah swt kemudian menerimanya. Dahulu Rasulullah saw selepas shalat beristigfar sebanyak tiga kali. Sesungguhnya orang yang bermaksiat kepada Allah swt adalah dia yang tidak mengenal siksa-Nya, dan orang yang tidak taat kepada-Nya adalah dia yang tidak mengetahui pahala yang Allah sediakan.” Andaikata mereka melihat siksa neraka, tentu mereka tidak akan lalai. Dan andaikata mereka melihat berbagai kenikmatan yang disediakan Allah swt bagi penghuni surga, tentu sekejap pun mereka tidak akan meninggalkan ibadah. "Jika engkau berteman dengan para pecinta menyeretmu untuk mencintai dunia. Jika engkau berteman dengan para pecinta Akhirat, maka mereka akan membawamu untuk mencintai Allah swt. Jika kau ingin bermaksiat kepada Allah swt, maka lakukanlah di tempat dimana DIA tidak melihatmu dan dengan kekuatan yang tidak berasal dari- Nya, dan kedua hal ini mustahil dapat kamu lakukan, sebab semua yang kau
  • 40. gunakan untuk bermaksiat adalah nikmat-Nya. Kau gunakan nikmat yang IA anugerahkan untuk bermaksiat kepada-Nya. Bahkan kau sangat ahli bermaksiat dalam berbagai bidang. Terkadang engkau menggunjing, terkadang mengadu domba dan terkadang memandang yang haram. Ibadah yang kau bangun selama tujuh puluh tahun kau robohkan dalam sekejap. Hai penghancur ketaatan, Allah swt menjadikanmu miskin adalah agar kau berdoa' dan memohon kepada-Nya. Hai orang yang menenggelamkan nafsunya dalam berbagai keinginan jahat dan maksiat, andai saja kau beri nafsumu hal-hal yang mubah ( tidak berdosa dan tidak berpahala ). Mengapa engkau tidak mencintai DIA yang ketika kau berbuat buruk kepada-Nya, justru memberimu berbagai nikmat dan bermurah kepadamu? "Jika ingin membersihkan air maka akan kau singkirkan segala hal yang dapat mengotorinya. Anggota tubuhmu ini seperti selokan-selokan yang bermuara ke hati. Karena itu jangan kau alirkan kotoran ke dalam hatimu, seperti pergunjingan, pengadu dombaan, ucapan yang buruk, pandangan yang haram dan lain sebagainya. Hati akan bercahaya dengan memakan makanan halal, berdzikir, membaca Al-Qur'an dan menjaga mata dari pandangan yang tidak mendatangkan pahala, pandangan yang kurang disukai agama dan pandangan yang haram. Jangan biarkan matamu memandang sesuatu, kecuali jika pandangan itu menambah ilmu dan hikmahmu."
  • 41. Al-IMAM QUTHBIL MU’TI AL-HABIB ALI BIN MUHAMMAD AL- HABSYI,RA Camkanlah, jangan sampai kalian tidak mempelajari ilmu bahasa, Nahwu dan shorof. Karena ilmu bahasa merupakan dasar dan perantara kalian untuk memahami semua ilmu “Wahai saudaraku, berprasangka baiklah kepada Allah swt, wujudkanlah kebenaran janji-Nya. cukuplah bagi kita firman Allah swt,seperti disabdakan Rasulullah saw,”Aku bersama prasangka hamba-Ku terhadap-Ku,maka berprasangkalah kepada-u sesukamu.” Jika seorang hamba memedulikan penyakit hati seperti penyakit badan, niscaya mereka akan mendapatkan tabib di hadapan mereka. Tetapi, sedikit sekali yang membahas masalah ini, karena mereka telah dikuasai nafsu dan akal. Jika tak ada ketamakan, dan tak ada satu mahluk pun keluar dari lingkaran jejak nabi saw, tidak akan ada manusia mengejar dunia yang fana ini atau berpaling dari kebahagiaan akhirat yang kekal. Tak ada derajat yang lebih tinggi daripada prasangka baik. Karena di dalam prasangka baik terdapat keselamatan dan keberuntungan. Didalam keluasan rahmat Allah swt sirnalah amalmu seperti amal setiap mahluk. Di dalam rahasia Allah swt, yang dititipkan pada mahluk-Nya, terdapat sesuatu yang mengharuskan untuk berkeyakinan bahwa semua mahluk adalah Aulia. Keteguhan yang sempurna berbeda-beda. Keteguhan dalam perkataan berbeda dengan keteguhan dalam perbuatan. Keteguhan dalam perbuatan berbeda dengan keteguhan dalam beramal. Keteguhan dalm beramal berbeda dengan
  • 42. keteguhan dalam mencari. Keteguhan dalam mencari berbeda dengan keteguhan dalam apa yang dicari. Sedangkan hakikatnya,secara utuh dan merupakan kedudukan yang terakhir, adalah tidak memalingkan pandangan dari Allah swt sekedip mata pun,bahkan yang lebih cepat dari itu. Janganlah kau putuskan kehadiranmu ditempat-tempat yang baik karena alasan kesibukan dunia. Hati-hati lah karena itu merupakan tipu daya syetan. Hadirkanlah Allah swt ketika sendirian. Sembahlah Dia,seakan melihatnya, dan jika tidak melihatnya, sesungguhnya dia melihatmu. Orang yang lalai mengira bahwa dirinya mencapai kelezatan dunia tanpa mengetahui bahwa sebenarnya kemanisan dunia bercampur dengan kepahitannya. Sedangkan kehidupan indah yang sebenarnya adalah berpaling dari dunia, kemudian masuk kehadirat yang Maha Kaya dengan sifat faqir, miskin, lalu memetik sesuatu yang indah dari tempat itu. "Kerjakanlah segala perintah Allah swt dan tinggalkanlah larangan- Nya. Jangan sampai Allah swt melihatmu melakukan apa yang dilarang Nya, atau kehilangan Mu pada perintahnya. Bangkitlah untuk memenuhi hak Allah swt. Bersemangatlah melakukan sesuatu yang membuat para salaf Mulia. Cabutlah ketajaman dari sarung pedang tabiatmu yang membelah akar cinta dari asalnya. Taburilah tanah dengan benih pohon-pohon kezuhudan, hingga menghasilkan qurb ( kedekatan) kepada Allah swt,air telaga dari celah wishal ( persatuan dengan Allah swt ), dan pengetahuan padapuncak tujuan."
  • 43. Sesungguhnya( balasan ) setiap amal tergantung dari niatnya.( HR.Bukhari dan Muslim ) Niat seorang Mukmin lebih baik daripada amalnya. Sudah menjadi sifat seorang Mukmin untuk menetapkan berbagai amal yang agung dan berusaha mengamalkannya, padahal dia hanya mampu mengamalkan sebagian darinya. Sebagai contoh adalah orang yang berniat menggunakan semua nafasnya ( waktunya) untuk membaca wirid, dzikir atau untuk berpikir. Ternyata dia hanya mampu menggunakan sebagian waktunya saja. Apa yang telah dia kerjakan itu baik, tapi niatnya tersebut lebih baik dari amal yang telah dia kerjakan." SYEIKH SALMAN AL-FARISI,RA Tiga kelompok manusia yang membuatku heran hingga tertawa : 1. Orang yang senantiasa mengangan- angankan dunia, padahal kematian selalu mengejarnya. 2. Orang yang lalai, padahal semua perbuatannya tidak akan dilalaikan ( akan dibalas ) 3. Orang yang tertawa, padahal dia tidak tahu, Allah swt yang Maha memelihara alam semesta, murka atau ridha kepadanya
  • 44. "Hati dan jasad adalah seperti seorang tuna netra ( orang buta ) dan seorang lumpuh memasuki sebuah kebun. Si lumpuh berkata kepada sang tuna netra, "Aku bias melihat buah-buahan yang ada di kebun ini tetapi tidak dapat memetiknya, karena aku lumpuh. Kau tidak dapat melihatnya, tetapi kau tidak lumpuh. Gendonglah aku." Sang tuna netra menggendong si lumpuh, dan memetik buah-buahan tersebut, kemudian mereka memakannya. Ruh dan jasad bekerja sama untuk berbuat maksiat kepada Allah swt, maka keduanya layak mendapat siksa." SYEKH HARITS AL-MUHASIBI,RA Saudaraku! Kuperingatkan kau agar tidak sombong. Ingatlah bahwa Allah swt Senantiasa mengawasimu. Oleh karena itu jangan sekali-kali menghina seseorang atau menolak kebenaran yang disampaikan kepadamu. Allah swt murka kepada seseorang yang bersikap demikian dan ia akan merendahkan mereka yang menyombongkan diri. Bagaimana kau dapat menghina seorang Muslim, padahal kau tidak pernah tahu bagaimana akhir usiamu dan usianya kelak. Di samping itu kau juga tidak mengetahui, kelak engkau akan masuk mana, surga atau neraka? Jika mau bersikap jujur, maka yang paling pantas untuk kau hina adalah dirimu sendiri. Sudahkah kau teliti keburukan- keburukan dirimu dan kekotoran jiwamu yang tidak diketahui orang lain, sehingga kau sucikan hati orang lain dan kau cela dirimu sendiri?
  • 45. Sesungguhnya kau dilarang untuk memuliakan dan menyucikan dirimu sendiri. Perbuatan ini haram bagimu, jika kau lakukan, kelak di hari kiamat kau akan berada di bawah telapak kaki orang-orang yang kau hina di dunia. Renungkanlah ini dan memohonlah kepada Allah swt untuk menolongmu menghapuskan kesombongan dari hatimu. Semoga Allah swt melindungi kita semua dari sifat sombong ini. AL-IMAM AL-QUTB AL-HABIB ABDULLAH BIN MUKHSIN AL- ATTAS,RA (keramat empang bogor) Berziarahlah kamu kepada orang-orang sholeh! Karena orang-orang sholeh adalah obat hati Sebaik-baiknya teman adalah Al-Qur'an! dan seburuk- buruknya teman adalah syaitan!" Bermaksiatlah sepuas kamu pasti kamu akan mati, dan beramal Sholehlah sepuas kamu pasti kamu akan mati ? Orang yang buta bukan orang yang melihat banyaknya harta, akan tetapi, yang disebut orang buta, adalah orang yang tak mau melihat ilmu agama" AL-IMAM AL-QUTB AL-HABIB AHMAD BIN HASAN AL-ATTAS,RA “Insya Allah ucapanku yang kau tulis dan kumpulkan akan memberikan manfaat yang besar. Dan usahamu ini lebih bermanfaat dan langgeng daripada mencatat karomah-karomah yang terjadi. Karomah yang berlangsung pada saat itu saja dan akan dilupakan dengan berjalanya waktu. Namun manfaat
  • 46. ucapanku ini insya Allah Ta’ala akan abadi. Orang yang menghargai ucapanku belum datang, mereka adalah orang-orang masa depan.” “Sesungguhnya terlalu memfasih-fasihkan bacaan adalah bid’ah. Andaikata Salaf membaca Al-Qur’an seperti mereka yang suka memfasih-fasihkan bacaanya, tentu mereka tidak dapat menghatamkan Al-Qur’an dalam semalam.” “Imam Ghazali juga pernah berkata bahwa Hudhur dan Khusyu’ dalam membaca A Qur’an tidak mungkin dapat dirasakan oleh orang yang membaca Al-Quran dengan terlalu memfasihkan huruf dan memberi tekanan berlebihan pada Tasyhid tasyhidnya. Andaikata kalian curahkan seluruh konsentrasi kalian untuk merenungkan makna rahmat, pujian, rububiyyah, kekuasaan Allah swt (Al-Malik) penghambaan, permohonan hidayah, shirotol mustaqim yang ada dalam fatihah, maka itu lebih baik.” “Jika kau membaca ayat sajdah dan pada saat itu kau berada di tempat yang tidak layak untuk sujud; maka bayangkanlah seakan –akan dirimu berada ditempat yang mulia, seperti masjidil haram atau masjid-masjid lainya. Setelah itu sujudlah dengan hatimu. Syeikh Abdul Qodir Al-Jailani Ra dalam bukunya yang berjudul Al-Ghunyah mengatakan :”Jika aku berdiri mengerjakan sholat, maka bayangkanlah seakan-akan kau sedang menghadap Ka’bah dan saksikanlah Ka’bah itu dengan hatimu. Niscaya kau akan meningkat ke maqom yang lain.”
  • 47. “Kerjakanlah shalat karena Allah swt memerintahkanya. Jadikanlah makna segala sesuatu sebagai tujuanmu. Jangan jadikan cara pengucapan huruf (makhraj) dan sejenisnya sebagai pusat perhatianmu dalam shalat. Tapi amati dan renungkan (tadabbur) makna ayat yang kau baca. Apa yang menghalangimu untuk merenungkan makna basmalah, arti rahmat ayat pertama dan makna syukur. Renungkan dengan pemberi nikmat dan pemelihara alam, makna rahmat di ayat ke tiga, makna raja dan penguasa, makna ibadah, pertolongan, hidayah, shirotol mustaqim dan orang-orang yang berjalan diatasnya, yaitu orang-orang yang di beri nikmat oleh Allah swt.. renungkan tentang orang-orang yang berpaling, yakni orang orang yang di murkai Allah swt.” “Manusia mempunyai dua sayap yang dapat ia gunakan untuk terbang ketempat yang mulia, yaitu Niat dan Himmah (semangat dan tekad). Sedangkan penghuni zaman ini berpijak pada salah satu iantara keduanya. Ada yang memiliki niat , tapi tidak memiliki himmah . ada yang himmahnya besar tapi belum memiliki niat. Jika seseorang mempunyai niat, kemudian memperoleh himmah, maka Allah swt akan memperhatikanya dan akan menyampaikanya pada tujuan. Niat itu sebelum himmah dan himmah sebelum amal.” “Setiap zaman ada 124.000 wali dan setiap wali mewarisi hal dari Nabi saw. Diantara mereka ada yang tahu dirinya wali, tapi ada juga yang tidak tahu.” “Imam Junaid RA berkata :”Barang siapa membuka bagi dirinya satu pintu niat baik, maka Allah swt membukakan baginya 70 pintu Taufiq. Dan barang
  • 48. siapa membukakan untuk dirinya satu pintu niat buruk, maka Allah swt membukakan untuknya 70 pintu khidzlan (dorongan untuk bermaksiat).” “Jika kau membaca sesuatu dan tidak dapat memahaminya, atau hatimu tidak hadir sewaktu membacanya, maka ulangi lagi diwaktu yang lain. Sebab setiap waktu memiliki rahasia yang berbeda.” “Hati manusia seperti Baitul Ma’mur. Setiap hari ada 70.000 malaaikat yang thawaf mengelilinginya hingga hari kiamat. Dalam 24 jam hati 70.000 bisikan dan setiap bisikan dipegang oleh seorang malaikat.” “Setiap orang memiliki 360 urat. Ada urat yang akan mendorongnya untuk berbuat kebaikan, dan ada yang mengerakanya untuk berbuat kejahaatan. Jika meliat orang shaleh, urat-urat kebaikan akan mengerakannya untuk berbuat baik. Jika meliht orang durhaka, maka urat-urat keburukanya akan menggerakanya untuk berbuat jahat.” “Ilmu yang bermanfaat adalah yang tidak akan meninggalkanmu didunia maupun diakhirat. Ilmu adalah alat. Meskipun ilmu itu baik, tapi hanyalah alat, bukan tujuan. Ilmu digunakan hanya untuk mencapai tujuan. Ilmu harus diiringi adab, akhlaq dan niat-niat shaleh. Ilmu demikian inilah yng dapat mengantarkan seseorang kepada maqom-maqom yang tinggi.” “Jika dalam hatimu terlintas bisikan buruk atau ajakan untuk bermaksiat, angkatlah kepalamu kelangit lalu ucapkan :”Allah…..dengan satu nafas. Perbuatan ini akan membakar dan menghapus dengan seketika bisikan-bisikan buruk dalam hati. Hikmah dari menengadahkan kepala ke langit adalah karena
  • 49. setan tidak dapat mendatangi manusia dari atas kepalanya. Allah berfirman “Kemudian iblis akan mendatangi mereka dari muka dan belakang mereka dari kanan dan kiri mereka (QS.AL-A’raf : 17) “Setiap kebajikan terasa berat bagi “NAFS”. Tapi jika dipaksakan, ia akan terbiasa dan dapat mengerjakanya dengan mudah. Sebagian orang jika melihat ”NAFS”nya benci pada perbuatan baik, ia mengikuti ”NAFS”nya dan cenderung kepadanya. Ia selalu berbuat demikian, hingga tidak mampu lagi berbuat baik. Akhirnya, hatinya menjadi keras. Sebenarnya jika hati mau menghadap Allah swt, Allah swt akan menghadap kepadanya. Jika berpaling,maka Allah swt pun akan berpaling darinya. Sifat ”NAFS” adalah suka menentang dan mudah bosan. Jika kau membiasakanya dengan kebaikan, ia akan menjadi baik; tapi jika kau membiasakan dengan keburukan, ia akan menjadi buruk.” “Jika kau memandang seorang yang shaleh dan istiqomah, khusyu’ dan wara’, lalu kau bandingkan akhlaqmu dengan akhlaqnya, amalmu dengan amalnya, keadaanmu dengan keadaanya; maka kau akan mengetahui aib dan kekuranganmu. Setelah itu akan mudah bagimu untuk memperbaiki ucapan dan perbuatanmu yang salah, lahir maupun bathin. Itulah sebabnya kita dianjurkan untuk bergaul dengan orang-orang yang shaleh dan mulia serta dilarang bergaul dengan selain mereka. Sebab watak seseorang akan mencuri watak orang lain. Jika tidak kau temukan teman duduk yang shaleh pelajarilah buku,sifat, riwayat hidup dan semua prilaku kaum sholihin.”
  • 50. Al-IMAM AL-QUTB AL-HABIB ABUBAKAR BIN MUHAMMAD AS-SEGAF (GRESIK),RA “KETAHUILAH bahwa Allah swt akan memberikan kepada hambanya segala apa yang dipanjatkan sesuai sesuai dengan niatnya. Menurut saya Allah swt niscaya akan mendatangkan segala nikmat-Nya dimuka dunia, dengan cara terlebih dahulu Dia titipkan didalam hati hamba-Nya yang berhati bersih. Untuk itu kemudian dibagi bagikan kepada hamba-Nya yang lain. Amal seorang hamba tidak akan naik dan diterima Allah swt kecuali dari hati yang bersih. Ketahuilah wahai saudaraku, seorang hamba belum dikatakan sebagai hamba Allah swt yang sejati jika belum membersihkan hatinya.” “Wahai saudara-saudaraku, dengarkanlah apa yang dikatakan Habib Ali bin Muhammad Al-Habsy, beliau meminta kepada kita untuk selalu meluangkan waktu menghadiri majlis-majlis semacam ini(ta’lim,dzikir)! Ketahuilah bahwa menghadiri suatu majlis yang mulia akan dapat menghantarkan kita kepada suatu derajat yang tidak dapat dicapai oleh banyak amal kebajikan yang lain. Simaklah apa yang dikatakan guruku tadi! ” “Di zaman ini, hanya sedikit orang yang menunjukan adab luhur dalam majlis. Jika ada seseorang yang datang, mereka berdiri dan bersalaman atau menghentikan bacaan, padahal orang itu datang kemajlis tersebut tidak lain untuk mendengarkan. Oleh karenanya, banyak aku jumpai orang di zaman ini, jika datang seseorang, mereka berkata,”silahkan kemari” dan yang lain mengatakan juga “silahkan kemari” sedang orang yang duduk disamping
  • 51. 2mengipasinya. Gerakan-gerakan dan kegaduhan yang mereka timbulkan menghapus keberkahan majlis itu sendiri. Keberkahan majlis bisa diharapkan, apabila yang hadir beradab dan duduk di tempat yang mudah mereka capai. Jadi keberkahan majlis itu pada intinya adalah adab, sedangkan adab dan pengagungan itu letaknya dihati. Oleh karena itu, wahai saudara-saudaraku, aku anjurkan kepada kalian, hadirilah majlis-majlis Khoir(baik). Ajaklah anak- anak kalian kesana dan biasakan mereka untuk mendatanginya agar mereka menjadi anak anak yang terdidik baik, lewat majlis-majlis yang baik pula.” “Saat-saat ini aku jarang melihat santri-santri atau siswa-siswa madrasah yang menghargai ilmu. Banyak aku lihat mereka membawa mushaf atau kitab-kitab ilmu yang lain dengan cara yang tidak menghormatinya, menenteng atau membawa dibelakang punggungnya. Lebih dari itu mereka mendatangi tempat- tempat pendidikan yang tidak mengajarkan kepada anak-anak kita untuk mencintai ilmu tapi mencintai nilai semata-mata. Mereka diajarkan pemikiran filosof dan budaya pemikiran-pemikiran orang yahudi dan nasrani.” “Aku teringat pada suatu kalam dari seorang shaleh yang mengatakan; tidak ada yang menyebabkan manusia rugi, kecuali keengganan mereka mengkaji buku-buku sejarah kaum sholihin dan berkiblat pada buku-buku modern dengan pola pikir moderat. Wahai saudara-saudaraku! Ikutilah jalan orang- orang tua kita yang sholihin, sebab mereka adalah orang-orang suci yang 2 Background tulisan yang diambil oleh penulis adalah salah satu Waliyullah dan seorang Guru besar dalam bidang agama. TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid (Al-Magfurullah) merupakan pendiri Organisasi Nahdlatul Wathan dan pendiri Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan (Tarekat Akhir Zaman).
  • 52. beramal ikhlas. Ketahuilah salaf kita tidak menyukai ilmu kecuali yang dapat membuahkan amal sholeh.” AL-HABIB UMAR BIN HAFIDZ “Barang siapa menjadikan kematianya sebagai pertemuan dengan sang kekasih(Allah), maka kematian adalah hari raya baginya.” “Barang siapa percaya pada Risalah(terutusnya Rasulullah), maka ia akan mengabdi padanya. Dan barang siapa percaya pada Risalah, maka ia akan menanggung (sabar) karenanya. Dan barang siapa yang membenarkan Risalah, maka ia akan mengorbankan jiwa dan hartanya untuknya.” “Kedekatan seseorang dengan para nabi dihari kiamat meurut kadar perhatianya terhadap dakwah ini.” “Manusia disetiap waktu senantiasa terdiri dari dua golongan, golongan yang diwajahnya terdapat tanda-tanda dari bekas sujud dan golongan yang diwajahnya terdapat tanda-tanda dari bekas keingkaran.” “Barang siapa yang menuntut keluhuran, maka tidak akan peduli terhadap pengorbanan.” “Sesungguhnya didalam sujud terdapat hakikat yang apabila cahayanya turun pada hati seorang hamba, maka hati tersebut akan sujud selama-lamanya dan tidak akan mengangkat dari sujudnya.”
  • 53. “Banyak bergurau dan bercanda merupakan pertanda sepinya hati dari mengagungkan Allah swt , dan tanda dari lemahnya iman.” “Hakikat tauhid adalah membaca Al-Quran dengan merenungi artinya dan bangun malam.” “Salah satu sari penyebab turunya bencana dan musibah adalah sedikitnya orang yang menangis ditengah malam.” Tanpa menahan hawa nafsu maka manusia tidak akan sampai pada Tuhannya sama sekali dan kedekatan manusia terhadap Allah menurut kadar pembersihan jiwanya. Barang siapa yang mempunyai samudra ilmu kemudian kejatuhan setetes hawa nafsu, maka hawa nafsu itu akan merusak samudera tersebut. Keluarkanlah rasa takut pada makhluk dari hatimu maka engkau akan tenang dengan rasa takut pada kholiq (pencipta) dan keluarkanlah berharap pada makhluk dari hatimu maka engkau akan merasakan kenikmatan dengan berharap pada Sang Kholiq. AS-SAYYID AL-HABIB HASAN BIN JA’FAR AS-SEGAF Nabi bersabda”: Siapa yang kau cintai? Seseorang akan bersama yang dicintainya.” Jika engkau mencintai orang-orang sholeh maka kau akan bersama Nabi Muhammad saw. Jika engkau mencintai majelis-majelis ilmu kau akan dikumpulkan berssama Nabi Muhammad saw dan orang-orang sholeh.
  • 54. Nabi saw bersabda :”duduknya kamu dimajelisnya orang ‘alim, tidak memegang pena/pulpen dan tidak menulis satu hurufpun maka lebih baik kamu daripada kamu memerdekakan 1000 orang budak, dan melihatnya kamu kewajah orang ‘alim, maka lebih baik kamu daripada kamu menyedekahkan 1000 kuda dijalan Allah swt, dan mencium tangannya orang ‘alim, maka lebih baik kamu daripada kamu beribadah seribu tahun. Satu orang ahli ilmu seperti ulama yang waro(apik) lebih ditakutkan syetan daripada seribu orang ahli ibadah yg bersungguh-sungguh tetapi dia bodoh. Berkata Nabi saw :”barang siapa yg memuliakan orang ‘alim,maka dia telah memuliakan aku, dan barang siapa yg telah memliakan aku,maka dia telah memuliakan Allah swt, dan barang siapa yg telah memuliakan Allah swt maka tempatnya adalah di Syurga. SAYYIDAH AMIRAH Orang yang menginginkan kemuliaan bersama Allah berusaha mengendalikan dirinya dari memperturutkan keinginan hawa nafsu. Mereka menghadapkan hati ndan fikirannya pada Allah, mereka berusaha patuh pada syari’at dan aturan yang telah ditetapkan Allah, mereka tidak memperturutkan keinginan hawa nafsunya. Orang yang selalu memperturutkan keinginan hawa nafsunya hatinya akan menjadi rusak dan penuh penyakit. Jika tidak ada usaha untuk mengobati dan membersihkan nya dari penyakit akhirnya hati akan menjadi
  • 55. keras membatu dan akhirnya mati. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.( Al Baqarah 10) Para ahli tasawuf membagi nafsu manusia menjadi tujuh tingkatan , yaitu : 1. NAFSUL AMARAH, ini adalah tingkatan yang paling rendah. Nafsul amarah cenderung mendorong manusia untuk melakukan perbuatan keji dan rendah. Keberadaan nafsu ini disebutkan dalam QS.Yusufayat:53 2. NAFSUL LAWWAMAH, tingkat yang lebih tinggi adalah nafsul lawwamah. Nafsu ini sering mengkritik dan menyesali tindakan yang tidak patut yang dilakukan atas dorongan nafsul lawwamah. Keberadaan nafsu ini disebutkan dalam QS Al Qiyamah ayat 2 3. NAFSUL MULHAMMAH, tingkat nafsu yang ketiga adalah nafsul mulhammah. Keberadaannya disebutkan dalam QS Asy Syam ayat 7-10. 4. NAFSUL MUTHMAINNAH, keberadaan nafsu ini disebutkan dalam S Al fajr 27-31 5. NAFSUL RADHIAH orang yang mencapai tingkat ini selalu merasa puas dengan apa yang diterimanya dari Allah . Bagi mereka sama saja kejadian baik maupun buruk yang menimpanya
  • 56. 6. NAFSUL MARDHIYYAH Tingkat ini lebih tinggi daripada Nafsul Radhiyah. Ia adalah orang yang sangat dekat dan dicintai Allah. Merekalah yang dimaksud oleh salah satu hadist Qudsi: “senantiasa hambaku mendekatkan diri kepadaku dengan mengerjakan ibadah ibadah sunah hingga aku cinta padanya. Maka apbila aku telkah mencintainya, jadilah aku pendengarannya yang dengannya ia mendengar, penglihatannya yang dengannya ia melihat, perkataannya yang dengan ya ia berkata kata, jadilah aku tangannya yang dengannya ia berbuat, jadilah aku kakinya yang dengannya ia melangkah, dan akalnya yang dengannya ia berfikir” 7. NAFSUL KAMILAH, ini adalah tingkatan para Nabi dan Rasul, manusia suci dan sempurna, yang selalu berada dalam pengawasan dan bimbinganNya. Terpelihara dari perbuatan yang tercela. Untuk meraih tingkatan nafsu dari level rendah sampai yang tinggi seperti tersebut diatas diperlukan perjuangan yang gigih dan ulet. Tidak bisa didapat dengan santai tanpa usaha yang maksimal. Untuk naik dari satu tingkat ketingkat yang lebih tinggi dibutuhkan waktu yang cukup lama sampai bertahun tahun. ”Jika suatu wilayah sudah tidak ada lagi cahaya Allah atau hukum syara-Nya sudah dilecehkan +manusia sudah tidak lagi menyembah Allah (tuhanya adalah
  • 57. uang, jabatan, dan hawanafsu) maka efeknya adalah pembersihan total disucikan-Nya kembali dengan teguran bencana sebagai pemusnahan berhala berhala, maka dari itu umur keberlangsungan dunia itu tergantung bagaimana manusia-manusianya mengakui dengan perbuatan+hati bahwa tiada Tuhan selain Allah, yang Maha berkuasa dalam memberi maslahat dan menarik mudharat “jadilah sebenar-benar hamba Allah yang tiada pernah mengangankan ataupun mencita-citakan selain-Nya. Ridholah dengan pengaturan-pengaturan-Nya baik pada dirimu maupun orang lain dan setujuilah qadha qadhar-Nya, karena tugas kita hanyalah menuruti Nya disegala kondisi..Dan yakinlah bahwa pengaturanya adalah sebaik-baika pengaturan yang pandai dan cermat untuk kita, karena kita belum tentu bias mengatur kebaikan untuk diri sendiri..Yakin dan percayalah kau akan mendapatkan yang lebih baik dikhirat kelak yang telah Allah sediakan untuk hamba hamba Nya yang menuruti Nya.” Semoga bermanfaat untuk saudara Q………Amin3 3 Background tulisan yang diambil oleh penulis adalah salah satu Waliyullah dan seorang Guru besar dalam bidang agama. TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid (Al-Magfurullah) merupakan pendiri Organisasi Nahdlatul Wathan dan pendiri Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan (Tarekat Akhir Zaman).