SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Penerapan AI dalam
industri Telekomunikasi
#BelajarAIBarengDQLab
Beberapa ide penerapan AI dalam industri Telekomunikasi, diantaranya:
5. Penggunaan Teknologi AI dan Big Data untuk :
A. Memproses data dan mengidentifikasi kebutuhan dan preferensi pelanggan, sehingga dapat dilakukan
personalisasi layanan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
B. Memonitor dan menganalisa performa jaringan secara real-time, sehingga dapat dilakukan tindakan
preventif untuk mengurangi downtime dan memperbaiki KPI (Key Performance Indicator).
C. Membantu manajemen proyek pembangunan jaringan telekomunikasi, dengan memantau proyek secara
real-time dan memberikan solusi analitis untuk mengoptimalkan proyek.
D. Mempercepat proses operasional dan pemeliharaan/maintenance jaringan, dengan mendeteksi dan
menganalisis masalah secara otomatis dan memberikan solusi cepat dan akurat.
1. Penggunaan Natural Language Processing (NLP) untuk memproses data tiket pelanggan dan chatbot.
2. Penggunaan Teknologi Machine Learning dan Deep Learning untuk memprediksi tingkat pemakaian
jaringan dan kebutuhan kapasitas di masa depan.
3. Penggunaan AI untuk mempercepat dan memudahkan proses ETL (Extract, Transform, Load)
dalam mengumpulkan, memproses, dan membangun data model untuk memprediksi kebutuhan jaringan.
4. Penggunaan Teknologi AI dan IoT (Internet of Things) untuk memonitor kualitas jaringan secara real-time.
1. Penggunaan Natural Language Processing (NLP)
Dalam penggunaan NLP pada tiket pelanggan dan chatbot, sangat penting untuk memiliki data yang berkualitas
dan beragam untuk memastikan kinerja dan akurasi algoritma yang digunakan.
Natural Language Processing (NLP) adalah cabang dari kecerdasan buatan yang berfokus pada pemahaman
dan pengolahan bahasa manusia. Dalam konteks industri Telekomunikasi, NLP dapat digunakan untuk
memproses data tiket pelanggan dan chatbot.
Pada data tiket pelanggan, NLP dapat digunakan untuk melakukan klasifikasi dan analisis sentimen pada teks
yang masuk. Langkah awal dalam penggunaan NLP adalah melakukan preprocessing data seperti penghilangan
stopwords, stemming, dan tokenisasi. Kemudian, teks yang sudah diproses akan diolah dengan algoritma
klasifikasi seperti Naive Bayes, Decision Tree, atau Support Vector Machine untuk memprediksi jenis tiket atau
kategori masalah yang dihadapi oleh pelanggan. Setelah itu, analisis sentimen dapat dilakukan untuk
mengevaluasi apakah tiket tersebut memiliki sentimen positif, negatif, atau netral.
Sementara itu pada chatbot, NLP digunakan untuk memproses masukan pengguna dalam bentuk teks dan
menghasilkan keluaran yang sesuai. Langkah awal dalam penggunaan NLP pada chatbot adalah melakukan
preprocessing data dan kemudian menggunakan model pengenalan entitas untuk mengenali niat pengguna dan
entitas yang terkait. Kemudian, menggunakan model bahasa alami (natural language model), chatbot dapat
memberikan jawaban yang sesuai dengan masukan pengguna dengan memperhitungkan konteks dan relevansi.
2. Penggunaan Teknologi Machine Learning dan Deep Learning
Untuk melakukan prediksi tingkat pemakaian jaringan dan kebutuhan kapasitas dengan otomasi AI, terdapat
beberapa tahapan yang dapat dilakukan menggunakan Teknologi Machine Learning atau Deep Learning, yaitu:
1. Data Preparation: Tahapan ini meliputi pemilihan data yang relevan dan berkualitas, serta dilakukan
preprocessing dan cleaning data untuk memastikan data siap digunakan Model Machine Learning atau
Deep Learning.
2. Feature Engineering: Pada tahap ini dilakukan ekstraksi fitur atau ciri dari data yang relevan, seperti data
trafik jaringan, jumlah pelanggan, serta data lingkungan sekitar.
3. Model Selection: Memilih Model Machine Learning atau Deep Learning yang tepat untuk memprediksi
tingkat pemakaian jaringan dan kebutuhan kapasitas di masa depan. Beberapa model yang dapat
digunakan antara lain regression, neural networks, decision trees, dan ensemble learning.
4. Training: Pada tahapan ini, Model Machine Learning atau Deep Learning dilatih dengan menggunakan data
yang telah dipilih dan dipreproses pada tahap pertama. Dimana data dibagi menjadi data latih (training data)
dan data validasi (validation data) untuk memastikan model memiliki tingkat akurasi dan keandalan yang
baik.
5. Testing: Setelah model dilatih, tahapan selanjutnya adalah menguji model dengan menggunakan data
testing yang berbeda dengan data latih dan validasi untuk mengukur performa model dalam memprediksi
kebutuhan kapasitas jaringan di masa depan.
6. Uji coba : Pisahkan dataset menjadi data latih (Training set) dan data uji (Testing set) dengan proporsi
tertentu, misalnya 80:20 atau 70:30. Data latih digunakan untuk melatih model dan data uji untuk menguji
kinerja model.
7. Deployment: Setelah dilakukan uji coba dan mendapatkan hasil yang memuaskan, tahap terakhir adalah
3. Penggunaan AI untuk mempercepat dan memudahkan proses ETL
Penggunaan AI untuk mempercepat dan memudahkan proses ETL dalam mengumpulkan, memproses, dan
membangun data model untuk memprediksi kebutuhan jaringan di masa depan, cara kerjanya sebagai berikut :
1. Ekstraksi Data: AI dapat digunakan untuk mengekstraksi data dari berbagai sumber data, termasuk data
internal dan eksternal, seperti data dari sensor IoT dan data publik yang tersedia di internet. Penggunaan
AI dapat membantu dalam menemukan sumber data yang paling relevan dan mempercepat proses
ekstraksi data.
2. Transformasi Data: Setelah data diekstraksi, data tersebut perlu ditransformasi agar dapat digunakan
dalam model prediksi. AI dapat digunakan untuk melakukan transformasi data secara otomatis, seperti
membersihkan data dari duplikasi atau data yang tidak relevan, menggabungkan data dari beberapa
sumber, dan menyesuaikan format data agar sesuai dengan model prediksi yang digunakan.
3. Pembuatan Model Prediksi: Setelah data diproses dan ditransformasi, AI dapat digunakan untuk
membangun model prediksi. AI dapat digunakan untuk memilih algoritma prediksi yang paling sesuai
untuk data yang digunakan dan mempercepat proses pembuatan model prediksi dengan menggunakan
teknik seperti machine learning dan deep learning.
4. Monitoring dan Pemeliharaan: Setelah model prediksi dibuat, AI dapat digunakan untuk memantau
kinerja model secara real-time dan memberikan peringatan jika ada perubahan yang perlu dilakukan. Hal
ini dapat membantu dalam memelihara model prediksi agar selalu akurat dan relevan dengan kondisi
terbaru.
4. Penggunaan Teknologi AI dan IoT (Internet of Things)
Penggunaan teknologi AI dan IoT seperti misalnya drone atau perangkat lainnya dapat membantu memonitor
kualitas jaringan secara real-time dan memberikan solusi proaktif untuk memperbaiki masalah pada jaringan
sebelum terjadi gangguan yang lebih besar. Berikut adalah beberapa ide kreatif penggunaan teknologi AI dan IoT
untuk memonitor kualitas jaringan:
1. Penggunaan drone dapat membantu untuk memonitor kualitas jaringan secara real-time dan melakukan
inspeksi jaringan dengan lebih efektif. Drone dapat dipasangi sensor seperti halnya peralatan Drive Test
yang mampu mendeteksi gangguan dan monitor performance pada jaringan, dan data yang terkumpul
dapat diolah menggunakan AI untuk mendapatkan informasi yang lebih detail mengenai kondisi jaringan.
2. Menggunakan teknologi AI untuk mengolah dan menganalisis data yang dikumpulkan oleh drone dan
sensor IoT, sehingga memungkinkan untuk mengidentifikasi masalah jaringan secara cepat dan akurat.
3. Implementasi chatbot yang dilengkapi dengan AI Chatbot dapat membantu pelanggan untuk melaporkan
gangguan jaringan dengan lebih cepat dan mudah. Chatbot dapat mengekstrak informasi penting dari
pesan pelanggan dan mengirimkan informasi tersebut kepada tim teknisi untuk segera diatasi.
4. Implementasi sistem prediktif dengan mengumpulkan data jaringan secara real-time menggunakan AI
untuk memperkirakan masalah jaringan yang mungkin terjadi. Hal ini sangat membantu tim teknisi
mengantisipasi dan mengambil tindakan preventif serta meminimalisir gangguan yang mungkin terjadi
pada jaringan.
5A. Penggunaan Teknologi AI dan Big Data :
Memproses data dan mengidentifikasi kebutuhan dan preferensi pelanggan
Penggunaan teknologi AI dan Big Data dalam industri Telekomunikasi dapat membantu perusahaan dalam memproses dan
menganalisis data pelanggan secara cepat dan akurat, sehingga dapat mengidentifikasi kebutuhan dan preferensi pelanggan
dengan lebih baik. Berikut adalah cara kerja dalam melakukan personalisasi layanan dan meningkatkan kepuasan pelanggan:
1. Pengumpulan data pelanggan: Data pelanggan diambil dari berbagai sumber seperti basis data pelanggan internal
perusahaan, platform media sosial, dan survei kepuasan pelanggan.
2. Pengolahan data menggunakan big data: Teknologi Big Data digunakan mengolah data pelanggan yang besar dan
kompleks, sehingga dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut dengan durasi pemrosesan yang relatif lebih singkat,
safety dan secure.
3. Identifikasi pola dan perilaku pelanggan: Teknologi AI digunakan untuk mengidentifikasi pola dan perilaku pelanggan,
seperti preferensi dan kebiasaan penggunaan layanan telekomunikasi. Hasil identifikasi bisa dilakukan pengelompokan
yang memiliki karakteristik dan kebutuhan yang sama dapat dilayani dengan cara yang lebih efektif dan efisien.
4. Personalisasi layanan: Berdasarkan analisis data dan identifikasi pola dan perilaku pelanggan, perusahaan dapat
melakukan personalisasi layanan untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi pelanggan. Misalnya, menawarkan paket
layanan yang sesuai dengan penggunaan data pelanggan, menyesuaikan waktu pelanggan untuk melakukan penawaran
spesial atau mempromosikan layanan yang sesuai dengan preferensi pelanggan.
5. Meningkatkan kepuasan pelanggan: Personalisasi layanan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, karena
pelanggan merasa dihargai dan didengarkan oleh perusahaan. Hal ini dapat membantu meningkatkan loyalitas
pelanggan dan memperkuat tingkat kepercayaan kepada perusahaan di mata pelanggan.
5A. Penggunaan Teknologi AI dan Big Data (Lanjutan) :
Memproses data dan mengidentifikasi kebutuhan dan preferensi pelanggan
Setelah data berhasil diproses dan diidentifikasi, Teknologi AI dan Big Data dapat melakukan personalisasi
layanan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Berikut beberapa cara kerja untuk personalisasi layanan:
1. Pengelompokan pelanggan: Dengan memanfaatkan teknologi AI dan Big Data, data pelanggan dapat
dianalisis dan dikelompokkan berdasarkan karakteristik yang serupa, seperti demografi, riwayat
pembelian, atau perilaku penggunaan layanan. Setelah pelanggan dikelompokkan, layanan dan
penawaran khusus dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi mereka sebagai basis
segmentasi pasar.
2. Rekomendasi produk dan layanan: Teknologi AI dan Big Data dapat menganalisis perilaku penggunaan
layanan dan memahami preferensi pelanggan. Dari situ, teknologi ini dapat merekomendasikan produk
dan layanan yang relevan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan.
3. Personalisasi pesan pemasaran: Dengan memanfaatkan data penggunaan layanan dan preferensi
pelanggan, teknologi AI dan Big Data dapat membuat pesan pemasaran yang personal dan relevan. Hal
ini dapat meningkatkan tingkat respons dan kepercayaan pelanggan terhadap layanan.
4. Prediksi kebutuhan pelanggan: Dengan memanfaatkan teknologi AI dan Big Data, dapat dilakukan
prediksi kebutuhan pelanggan di masa depan. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk menyediakan
layanan yang lebih efektif dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
5. Analisis sentimen: Teknologi AI dan Big Data dapat digunakan untuk menganalisis sentimen pelanggan
dalam menggunakan layanan, seperti pada ulasan atau feedback yang diberikan. Hal ini dapat
memberikan wawasan berharga tentang kepuasan pelanggan dan membantu meningkatkan pengalaman
5B. Penggunaan Teknologi AI dan Big Data :
Memonitor dan menganalisa performa jaringan secara real-time
Penggunaan Teknologi AI dan Big Data dalam memonitor dan menganalisis performa jaringan telekomunikasi secara
real-time dapat membantu mengurangi downtime dan memperbaiki KPI melalui beberapa cara, antara lain:
1. Monitoring real-time: AI dapat membantu memonitor performa jaringan secara real-time dan
mengidentifikasi masalah pada jaringan sebelum terjadi gangguan yang lebih besar. Dengan demikian, teknisi
jaringan dapat mengambil tindakan pencegahan sebelum terjadi downtime yang berdampak pada
pengalaman pelanggan.
2. Prediksi kerusakan: AI dapat menggunakan teknik prediksi untuk memprediksi kemungkinan terjadinya
kerusakan pada jaringan, berdasarkan data historis dan informasi yang diperoleh dari sensor IoT yang
dipasang pada jaringan. Dengan demikian, teknisi jaringan dapat melakukan perawatan dan perbaikan
sebelum terjadi kerusakan yang berdampak pada performa jaringan dan pengalaman pelanggan.
3. Analisis Big Data: AI dapat melakukan analisis Big Data untuk mengidentifikasi tren dan pola dalam data
performa jaringan. Dengan informasi ini, teknisi jaringan dapat mengambil tindakan yang lebih cepat dan
akurat dalam memperbaiki masalah pada jaringan, serta memperbaiki KPI secara keseluruhan.
4. Optimasi jaringan: AI dapat membantu mengoptimalkan jaringan secara otomatis dengan menggunakan
teknik seperti Deep Learning dan Reinforcement Learning. Dengan informasi dari data performa jaringan dan
tren penggunaan, AI dapat memperbaiki dan mengoptimalkan jaringan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
dan meningkatkan pengalaman pengguna.
5C. Penggunaan Teknologi AI dan Big Data :
Membantu manajemen proyek pembangunan jaringan telekomunikasi
Berikut langkah-langkah penggunaan teknologi AI untuk membantu manajemen proyek pembangunan jaringan
telekomunikasi adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data: Data proyek yang relevan dan terkait dengan jaringan telekomunikasi dikumpulkan dari
berbagai sumber seperti sensor IoT, sistem manajemen jaringan, dan sistem manajemen proyek.
2. Pra Proses Data: Data proyek yang telah dikumpulkan kemudian diproses untuk memastikan keakuratannya dan
konsistensinya. Data yang tidak lengkap atau tidak relevan dihilangkan.
3. Analisis Data: Data yang telah diproses kemudian dianalisis menggunakan teknik Machine Learning dan Data
Analytics. Proses ini melibatkan penggunaan algoritma untuk mengidentifikasi pola dalam data yang dapat
membantu dalam mengoptimalkan proyek.
4. Prediksi dan Perencanaan: Setelah data dianalisis, teknologi AI dapat digunakan untuk memprediksi tren dan
mengidentifikasi potensi risiko pada proyek di masa depan. Informasi ini kemudian digunakan untuk
merencanakan kegiatan yang diperlukan untuk meminimalkan risiko dan mengoptimalkan kinerja proyek.
5. Visualisasi Data: Setelah proses analisis selesai, data yang dihasilkan kemudian disajikan dalam format yang
mudah dimengerti dan visual. Visualisasi data ini memungkinkan tim proyek untuk memantau proyek secara real-
time dan mengambil tindakan yang diperlukan secara cepat dan efektif.
6. Pemantauan Kinerja: Setelah proyek dimulai, teknologi AI dapat digunakan untuk memantau kinerja proyek
secara real-time dan memberikan solusi analitis untuk mengoptimalkan proyek.
7. Evaluasi Proyek: Setelah proyek selesai, data dapat dievaluasi untuk mengidentifikasi keberhasilan proyek dan
memberikan wawasan untuk proyek-proyek selanjutnya.
5D. Penggunaan Teknologi AI dan Big Data :
Mempercepat proses operasional dan pemeliharaan/maintenance jaringan
Terdapat beberapa langkah atau prosedur yang dapat dilakukan dalam menggunakan teknologi AI untuk
mempercepat proses operasional dan pemeliharaan/maintenance jaringan, antara lain:
1. Pengumpulan Data: Mengumpulkan data tentang kinerja jaringan dan memperoleh data historis tentang
masalah yang terjadi pada jaringan.
2. Data Preprocessing: Membersihkan, mentransformasi, dan memformat data agar siap untuk diproses oleh
model AI. Hal ini dapat meliputi penghapusan data yang tidak diperlukan, penggabungan beberapa sumber
data, atau perataan data.
3. Pembuatan Model: Membangun model AI untuk mendeteksi dan menganalisis masalah pada jaringan.
Teknik Machine Learning seperti Decision Tree, Random Forest, Support Vector Machine (SVM), atau Neural
Network dapat digunakan untuk membuat model.
4. Pelatihan Model: Menggunakan data historis yang telah dikumpulkan sebelumnya, model AI dilatih untuk
mengenali pola dan karakteristik masalah yang terjadi pada jaringan.
5. Pengujian Model: Menguji kinerja model pada data yang berbeda untuk memastikan bahwa model dapat
mengenali masalah dengan akurasi yang tinggi.
6. Implementasi Model: Implementasi model ke dalam lingkungan operasional jaringan, sehingga model dapat
bekerja secara otomatis untuk mendeteksi masalah yang terjadi pada jaringan.
5D. Penggunaan Teknologi AI dan Big Data (Lanjutan) :
Mempercepat proses operasional dan pemeliharaan/maintenance jaringan
Dengan memanfaatkan teknologi AI dalam operasional dan pemeliharaan/maintenance jaringan, operator
jaringan dapat mendapatkan manfaat seperti:
1. Deteksi masalah secara real-time: Teknologi AI dapat membantu operator jaringan mendeteksi
masalah pada jaringan secara real-time sehingga tindakan perbaikan dapat dilakukan dengan cepat.
2. Pengambilan keputusan yang lebih cepat: Dengan sistem AI yang memberikan solusi otomatis untuk
masalah jaringan, operator dapat mengambil keputusan dengan cepat dan mengurangi downtime
jaringan.
3. Meningkatkan kinerja jaringan: Dengan menerapkan teknologi AI, operator dapat memperbaiki kinerja
jaringan dengan mengidentifikasi dan memperbaiki masalah dengan cepat.
4. Meningkatkan kepuasan pelanggan: Dengan jaringan yang lebih andal dan kinerja yang lebih baik,
pelanggan akan merasa lebih puas dengan layanan yang diberikan oleh operator jaringan.
Dengan penggunaan teknologi AI dalam proses operasional dan pemeliharaan/maintenance jaringan,
perusahaan telekomunikasi dapat mempercepat deteksi masalah dan memberikan solusi proaktif. Hal ini dapat
mengurangi downtime dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Selain itu, teknologi AI juga dapat digunakan
untuk melakukan prediksi kebutuhan jaringan di masa depan, sehingga perusahaan dapat melakukan
penyesuaian kapasitas jaringan secara tepat waktu dan meningkatkan kualitas pelayanannya.
Implementation AI in Telco Industry

More Related Content

Similar to Implementation AI in Telco Industry

Jaringan Wireless Dan Mobile Diskusi Ke-6.pdf
Jaringan Wireless Dan Mobile Diskusi Ke-6.pdfJaringan Wireless Dan Mobile Diskusi Ke-6.pdf
Jaringan Wireless Dan Mobile Diskusi Ke-6.pdfHendroGunawan8
 
Sim , yuliana devi, hapzli ali, analissi dan perencanan sistem informasi pada...
Sim , yuliana devi, hapzli ali, analissi dan perencanan sistem informasi pada...Sim , yuliana devi, hapzli ali, analissi dan perencanan sistem informasi pada...
Sim , yuliana devi, hapzli ali, analissi dan perencanan sistem informasi pada...Yuliana Devi
 
Kecerdasan bisnis- Sistem Penunjang Keputusan
Kecerdasan bisnis- Sistem Penunjang KeputusanKecerdasan bisnis- Sistem Penunjang Keputusan
Kecerdasan bisnis- Sistem Penunjang KeputusanDasufianti
 
Analisa dan perancangan hp 1
Analisa dan perancangan hp 1Analisa dan perancangan hp 1
Analisa dan perancangan hp 1Nanang Juventini
 
04. SI-PI, Gusti Ketut Suardika, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Ba...
04. SI-PI, Gusti Ketut Suardika, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Ba...04. SI-PI, Gusti Ketut Suardika, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Ba...
04. SI-PI, Gusti Ketut Suardika, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Ba...Gusti_Ketut_Suardika
 
TUGAS KELOMPOK 2 - TATAP MUKA KE 12 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
TUGAS KELOMPOK 2 - TATAP MUKA KE 12 SISTEM INFORMASI MANAJEMENTUGAS KELOMPOK 2 - TATAP MUKA KE 12 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
TUGAS KELOMPOK 2 - TATAP MUKA KE 12 SISTEM INFORMASI MANAJEMENNadiaSuparasari
 
Latihan soal modul 7 sistem informasi
Latihan soal modul 7 sistem informasiLatihan soal modul 7 sistem informasi
Latihan soal modul 7 sistem informasianasyafridha
 
5 ta-2021-05-business-understanding-modul-ariw-2021-07-17
5 ta-2021-05-business-understanding-modul-ariw-2021-07-175 ta-2021-05-business-understanding-modul-ariw-2021-07-17
5 ta-2021-05-business-understanding-modul-ariw-2021-07-17ArdianDwiPraba
 
Big data Traveloka.pptx
Big data Traveloka.pptxBig data Traveloka.pptx
Big data Traveloka.pptxjeniart
 
Komunikasi data dan high speed data komuniucasion
Komunikasi data dan high speed data komuniucasionKomunikasi data dan high speed data komuniucasion
Komunikasi data dan high speed data komuniucasionMuhammad Syarif
 
TUGAS 3 - Kerangka Acuan Kerja Sistem Informasi Skripsi
TUGAS 3 - Kerangka Acuan Kerja Sistem Informasi SkripsiTUGAS 3 - Kerangka Acuan Kerja Sistem Informasi Skripsi
TUGAS 3 - Kerangka Acuan Kerja Sistem Informasi Skripsisafiravanillia
 
Data Mining Diskusi 3.pdf
Data Mining Diskusi 3.pdfData Mining Diskusi 3.pdf
Data Mining Diskusi 3.pdfHendroGunawan8
 
Uts mppl muhammad hilman 5114100069 its
Uts mppl muhammad hilman 5114100069 itsUts mppl muhammad hilman 5114100069 its
Uts mppl muhammad hilman 5114100069 itsMuhammad Hilman
 
Forum diskusi iii
Forum diskusi iiiForum diskusi iii
Forum diskusi iiiDonny_suryo
 

Similar to Implementation AI in Telco Industry (20)

Jaringan Wireless Dan Mobile Diskusi Ke-6.pdf
Jaringan Wireless Dan Mobile Diskusi Ke-6.pdfJaringan Wireless Dan Mobile Diskusi Ke-6.pdf
Jaringan Wireless Dan Mobile Diskusi Ke-6.pdf
 
Sim , yuliana devi, hapzli ali, analissi dan perencanan sistem informasi pada...
Sim , yuliana devi, hapzli ali, analissi dan perencanan sistem informasi pada...Sim , yuliana devi, hapzli ali, analissi dan perencanan sistem informasi pada...
Sim , yuliana devi, hapzli ali, analissi dan perencanan sistem informasi pada...
 
Kak - MPPL E
Kak - MPPL E Kak - MPPL E
Kak - MPPL E
 
SMSGATEWAY
SMSGATEWAYSMSGATEWAY
SMSGATEWAY
 
Kecerdasan bisnis- Sistem Penunjang Keputusan
Kecerdasan bisnis- Sistem Penunjang KeputusanKecerdasan bisnis- Sistem Penunjang Keputusan
Kecerdasan bisnis- Sistem Penunjang Keputusan
 
Analisa dan perancangan hp 1
Analisa dan perancangan hp 1Analisa dan perancangan hp 1
Analisa dan perancangan hp 1
 
04. SI-PI, Gusti Ketut Suardika, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Ba...
04. SI-PI, Gusti Ketut Suardika, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Ba...04. SI-PI, Gusti Ketut Suardika, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Ba...
04. SI-PI, Gusti Ketut Suardika, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Ba...
 
TUGAS KELOMPOK 2 - TATAP MUKA KE 12 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
TUGAS KELOMPOK 2 - TATAP MUKA KE 12 SISTEM INFORMASI MANAJEMENTUGAS KELOMPOK 2 - TATAP MUKA KE 12 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
TUGAS KELOMPOK 2 - TATAP MUKA KE 12 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
 
Latihan soal modul 7 sistem informasi
Latihan soal modul 7 sistem informasiLatihan soal modul 7 sistem informasi
Latihan soal modul 7 sistem informasi
 
Arsitektur dan model data mining
Arsitektur dan model data miningArsitektur dan model data mining
Arsitektur dan model data mining
 
5 ta-2021-05-business-understanding-modul-ariw-2021-07-17
5 ta-2021-05-business-understanding-modul-ariw-2021-07-175 ta-2021-05-business-understanding-modul-ariw-2021-07-17
5 ta-2021-05-business-understanding-modul-ariw-2021-07-17
 
Big data Traveloka.pptx
Big data Traveloka.pptxBig data Traveloka.pptx
Big data Traveloka.pptx
 
Kerangka Acuan Kerja
Kerangka Acuan KerjaKerangka Acuan Kerja
Kerangka Acuan Kerja
 
Komunikasi data dan high speed data komuniucasion
Komunikasi data dan high speed data komuniucasionKomunikasi data dan high speed data komuniucasion
Komunikasi data dan high speed data komuniucasion
 
Manajemen Sistem Informasi 4
Manajemen Sistem Informasi 4Manajemen Sistem Informasi 4
Manajemen Sistem Informasi 4
 
TUGAS 3 - Kerangka Acuan Kerja Sistem Informasi Skripsi
TUGAS 3 - Kerangka Acuan Kerja Sistem Informasi SkripsiTUGAS 3 - Kerangka Acuan Kerja Sistem Informasi Skripsi
TUGAS 3 - Kerangka Acuan Kerja Sistem Informasi Skripsi
 
Kecerdasan bisnis
Kecerdasan bisnisKecerdasan bisnis
Kecerdasan bisnis
 
Data Mining Diskusi 3.pdf
Data Mining Diskusi 3.pdfData Mining Diskusi 3.pdf
Data Mining Diskusi 3.pdf
 
Uts mppl muhammad hilman 5114100069 its
Uts mppl muhammad hilman 5114100069 itsUts mppl muhammad hilman 5114100069 its
Uts mppl muhammad hilman 5114100069 its
 
Forum diskusi iii
Forum diskusi iiiForum diskusi iii
Forum diskusi iii
 

Implementation AI in Telco Industry

  • 1. Penerapan AI dalam industri Telekomunikasi #BelajarAIBarengDQLab
  • 2. Beberapa ide penerapan AI dalam industri Telekomunikasi, diantaranya: 5. Penggunaan Teknologi AI dan Big Data untuk : A. Memproses data dan mengidentifikasi kebutuhan dan preferensi pelanggan, sehingga dapat dilakukan personalisasi layanan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. B. Memonitor dan menganalisa performa jaringan secara real-time, sehingga dapat dilakukan tindakan preventif untuk mengurangi downtime dan memperbaiki KPI (Key Performance Indicator). C. Membantu manajemen proyek pembangunan jaringan telekomunikasi, dengan memantau proyek secara real-time dan memberikan solusi analitis untuk mengoptimalkan proyek. D. Mempercepat proses operasional dan pemeliharaan/maintenance jaringan, dengan mendeteksi dan menganalisis masalah secara otomatis dan memberikan solusi cepat dan akurat. 1. Penggunaan Natural Language Processing (NLP) untuk memproses data tiket pelanggan dan chatbot. 2. Penggunaan Teknologi Machine Learning dan Deep Learning untuk memprediksi tingkat pemakaian jaringan dan kebutuhan kapasitas di masa depan. 3. Penggunaan AI untuk mempercepat dan memudahkan proses ETL (Extract, Transform, Load) dalam mengumpulkan, memproses, dan membangun data model untuk memprediksi kebutuhan jaringan. 4. Penggunaan Teknologi AI dan IoT (Internet of Things) untuk memonitor kualitas jaringan secara real-time.
  • 3. 1. Penggunaan Natural Language Processing (NLP) Dalam penggunaan NLP pada tiket pelanggan dan chatbot, sangat penting untuk memiliki data yang berkualitas dan beragam untuk memastikan kinerja dan akurasi algoritma yang digunakan. Natural Language Processing (NLP) adalah cabang dari kecerdasan buatan yang berfokus pada pemahaman dan pengolahan bahasa manusia. Dalam konteks industri Telekomunikasi, NLP dapat digunakan untuk memproses data tiket pelanggan dan chatbot. Pada data tiket pelanggan, NLP dapat digunakan untuk melakukan klasifikasi dan analisis sentimen pada teks yang masuk. Langkah awal dalam penggunaan NLP adalah melakukan preprocessing data seperti penghilangan stopwords, stemming, dan tokenisasi. Kemudian, teks yang sudah diproses akan diolah dengan algoritma klasifikasi seperti Naive Bayes, Decision Tree, atau Support Vector Machine untuk memprediksi jenis tiket atau kategori masalah yang dihadapi oleh pelanggan. Setelah itu, analisis sentimen dapat dilakukan untuk mengevaluasi apakah tiket tersebut memiliki sentimen positif, negatif, atau netral. Sementara itu pada chatbot, NLP digunakan untuk memproses masukan pengguna dalam bentuk teks dan menghasilkan keluaran yang sesuai. Langkah awal dalam penggunaan NLP pada chatbot adalah melakukan preprocessing data dan kemudian menggunakan model pengenalan entitas untuk mengenali niat pengguna dan entitas yang terkait. Kemudian, menggunakan model bahasa alami (natural language model), chatbot dapat memberikan jawaban yang sesuai dengan masukan pengguna dengan memperhitungkan konteks dan relevansi.
  • 4. 2. Penggunaan Teknologi Machine Learning dan Deep Learning Untuk melakukan prediksi tingkat pemakaian jaringan dan kebutuhan kapasitas dengan otomasi AI, terdapat beberapa tahapan yang dapat dilakukan menggunakan Teknologi Machine Learning atau Deep Learning, yaitu: 1. Data Preparation: Tahapan ini meliputi pemilihan data yang relevan dan berkualitas, serta dilakukan preprocessing dan cleaning data untuk memastikan data siap digunakan Model Machine Learning atau Deep Learning. 2. Feature Engineering: Pada tahap ini dilakukan ekstraksi fitur atau ciri dari data yang relevan, seperti data trafik jaringan, jumlah pelanggan, serta data lingkungan sekitar. 3. Model Selection: Memilih Model Machine Learning atau Deep Learning yang tepat untuk memprediksi tingkat pemakaian jaringan dan kebutuhan kapasitas di masa depan. Beberapa model yang dapat digunakan antara lain regression, neural networks, decision trees, dan ensemble learning. 4. Training: Pada tahapan ini, Model Machine Learning atau Deep Learning dilatih dengan menggunakan data yang telah dipilih dan dipreproses pada tahap pertama. Dimana data dibagi menjadi data latih (training data) dan data validasi (validation data) untuk memastikan model memiliki tingkat akurasi dan keandalan yang baik. 5. Testing: Setelah model dilatih, tahapan selanjutnya adalah menguji model dengan menggunakan data testing yang berbeda dengan data latih dan validasi untuk mengukur performa model dalam memprediksi kebutuhan kapasitas jaringan di masa depan. 6. Uji coba : Pisahkan dataset menjadi data latih (Training set) dan data uji (Testing set) dengan proporsi tertentu, misalnya 80:20 atau 70:30. Data latih digunakan untuk melatih model dan data uji untuk menguji kinerja model. 7. Deployment: Setelah dilakukan uji coba dan mendapatkan hasil yang memuaskan, tahap terakhir adalah
  • 5. 3. Penggunaan AI untuk mempercepat dan memudahkan proses ETL Penggunaan AI untuk mempercepat dan memudahkan proses ETL dalam mengumpulkan, memproses, dan membangun data model untuk memprediksi kebutuhan jaringan di masa depan, cara kerjanya sebagai berikut : 1. Ekstraksi Data: AI dapat digunakan untuk mengekstraksi data dari berbagai sumber data, termasuk data internal dan eksternal, seperti data dari sensor IoT dan data publik yang tersedia di internet. Penggunaan AI dapat membantu dalam menemukan sumber data yang paling relevan dan mempercepat proses ekstraksi data. 2. Transformasi Data: Setelah data diekstraksi, data tersebut perlu ditransformasi agar dapat digunakan dalam model prediksi. AI dapat digunakan untuk melakukan transformasi data secara otomatis, seperti membersihkan data dari duplikasi atau data yang tidak relevan, menggabungkan data dari beberapa sumber, dan menyesuaikan format data agar sesuai dengan model prediksi yang digunakan. 3. Pembuatan Model Prediksi: Setelah data diproses dan ditransformasi, AI dapat digunakan untuk membangun model prediksi. AI dapat digunakan untuk memilih algoritma prediksi yang paling sesuai untuk data yang digunakan dan mempercepat proses pembuatan model prediksi dengan menggunakan teknik seperti machine learning dan deep learning. 4. Monitoring dan Pemeliharaan: Setelah model prediksi dibuat, AI dapat digunakan untuk memantau kinerja model secara real-time dan memberikan peringatan jika ada perubahan yang perlu dilakukan. Hal ini dapat membantu dalam memelihara model prediksi agar selalu akurat dan relevan dengan kondisi terbaru.
  • 6. 4. Penggunaan Teknologi AI dan IoT (Internet of Things) Penggunaan teknologi AI dan IoT seperti misalnya drone atau perangkat lainnya dapat membantu memonitor kualitas jaringan secara real-time dan memberikan solusi proaktif untuk memperbaiki masalah pada jaringan sebelum terjadi gangguan yang lebih besar. Berikut adalah beberapa ide kreatif penggunaan teknologi AI dan IoT untuk memonitor kualitas jaringan: 1. Penggunaan drone dapat membantu untuk memonitor kualitas jaringan secara real-time dan melakukan inspeksi jaringan dengan lebih efektif. Drone dapat dipasangi sensor seperti halnya peralatan Drive Test yang mampu mendeteksi gangguan dan monitor performance pada jaringan, dan data yang terkumpul dapat diolah menggunakan AI untuk mendapatkan informasi yang lebih detail mengenai kondisi jaringan. 2. Menggunakan teknologi AI untuk mengolah dan menganalisis data yang dikumpulkan oleh drone dan sensor IoT, sehingga memungkinkan untuk mengidentifikasi masalah jaringan secara cepat dan akurat. 3. Implementasi chatbot yang dilengkapi dengan AI Chatbot dapat membantu pelanggan untuk melaporkan gangguan jaringan dengan lebih cepat dan mudah. Chatbot dapat mengekstrak informasi penting dari pesan pelanggan dan mengirimkan informasi tersebut kepada tim teknisi untuk segera diatasi. 4. Implementasi sistem prediktif dengan mengumpulkan data jaringan secara real-time menggunakan AI untuk memperkirakan masalah jaringan yang mungkin terjadi. Hal ini sangat membantu tim teknisi mengantisipasi dan mengambil tindakan preventif serta meminimalisir gangguan yang mungkin terjadi pada jaringan.
  • 7. 5A. Penggunaan Teknologi AI dan Big Data : Memproses data dan mengidentifikasi kebutuhan dan preferensi pelanggan Penggunaan teknologi AI dan Big Data dalam industri Telekomunikasi dapat membantu perusahaan dalam memproses dan menganalisis data pelanggan secara cepat dan akurat, sehingga dapat mengidentifikasi kebutuhan dan preferensi pelanggan dengan lebih baik. Berikut adalah cara kerja dalam melakukan personalisasi layanan dan meningkatkan kepuasan pelanggan: 1. Pengumpulan data pelanggan: Data pelanggan diambil dari berbagai sumber seperti basis data pelanggan internal perusahaan, platform media sosial, dan survei kepuasan pelanggan. 2. Pengolahan data menggunakan big data: Teknologi Big Data digunakan mengolah data pelanggan yang besar dan kompleks, sehingga dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut dengan durasi pemrosesan yang relatif lebih singkat, safety dan secure. 3. Identifikasi pola dan perilaku pelanggan: Teknologi AI digunakan untuk mengidentifikasi pola dan perilaku pelanggan, seperti preferensi dan kebiasaan penggunaan layanan telekomunikasi. Hasil identifikasi bisa dilakukan pengelompokan yang memiliki karakteristik dan kebutuhan yang sama dapat dilayani dengan cara yang lebih efektif dan efisien. 4. Personalisasi layanan: Berdasarkan analisis data dan identifikasi pola dan perilaku pelanggan, perusahaan dapat melakukan personalisasi layanan untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi pelanggan. Misalnya, menawarkan paket layanan yang sesuai dengan penggunaan data pelanggan, menyesuaikan waktu pelanggan untuk melakukan penawaran spesial atau mempromosikan layanan yang sesuai dengan preferensi pelanggan. 5. Meningkatkan kepuasan pelanggan: Personalisasi layanan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, karena pelanggan merasa dihargai dan didengarkan oleh perusahaan. Hal ini dapat membantu meningkatkan loyalitas pelanggan dan memperkuat tingkat kepercayaan kepada perusahaan di mata pelanggan.
  • 8. 5A. Penggunaan Teknologi AI dan Big Data (Lanjutan) : Memproses data dan mengidentifikasi kebutuhan dan preferensi pelanggan Setelah data berhasil diproses dan diidentifikasi, Teknologi AI dan Big Data dapat melakukan personalisasi layanan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Berikut beberapa cara kerja untuk personalisasi layanan: 1. Pengelompokan pelanggan: Dengan memanfaatkan teknologi AI dan Big Data, data pelanggan dapat dianalisis dan dikelompokkan berdasarkan karakteristik yang serupa, seperti demografi, riwayat pembelian, atau perilaku penggunaan layanan. Setelah pelanggan dikelompokkan, layanan dan penawaran khusus dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi mereka sebagai basis segmentasi pasar. 2. Rekomendasi produk dan layanan: Teknologi AI dan Big Data dapat menganalisis perilaku penggunaan layanan dan memahami preferensi pelanggan. Dari situ, teknologi ini dapat merekomendasikan produk dan layanan yang relevan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan. 3. Personalisasi pesan pemasaran: Dengan memanfaatkan data penggunaan layanan dan preferensi pelanggan, teknologi AI dan Big Data dapat membuat pesan pemasaran yang personal dan relevan. Hal ini dapat meningkatkan tingkat respons dan kepercayaan pelanggan terhadap layanan. 4. Prediksi kebutuhan pelanggan: Dengan memanfaatkan teknologi AI dan Big Data, dapat dilakukan prediksi kebutuhan pelanggan di masa depan. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk menyediakan layanan yang lebih efektif dan meningkatkan kepuasan pelanggan. 5. Analisis sentimen: Teknologi AI dan Big Data dapat digunakan untuk menganalisis sentimen pelanggan dalam menggunakan layanan, seperti pada ulasan atau feedback yang diberikan. Hal ini dapat memberikan wawasan berharga tentang kepuasan pelanggan dan membantu meningkatkan pengalaman
  • 9. 5B. Penggunaan Teknologi AI dan Big Data : Memonitor dan menganalisa performa jaringan secara real-time Penggunaan Teknologi AI dan Big Data dalam memonitor dan menganalisis performa jaringan telekomunikasi secara real-time dapat membantu mengurangi downtime dan memperbaiki KPI melalui beberapa cara, antara lain: 1. Monitoring real-time: AI dapat membantu memonitor performa jaringan secara real-time dan mengidentifikasi masalah pada jaringan sebelum terjadi gangguan yang lebih besar. Dengan demikian, teknisi jaringan dapat mengambil tindakan pencegahan sebelum terjadi downtime yang berdampak pada pengalaman pelanggan. 2. Prediksi kerusakan: AI dapat menggunakan teknik prediksi untuk memprediksi kemungkinan terjadinya kerusakan pada jaringan, berdasarkan data historis dan informasi yang diperoleh dari sensor IoT yang dipasang pada jaringan. Dengan demikian, teknisi jaringan dapat melakukan perawatan dan perbaikan sebelum terjadi kerusakan yang berdampak pada performa jaringan dan pengalaman pelanggan. 3. Analisis Big Data: AI dapat melakukan analisis Big Data untuk mengidentifikasi tren dan pola dalam data performa jaringan. Dengan informasi ini, teknisi jaringan dapat mengambil tindakan yang lebih cepat dan akurat dalam memperbaiki masalah pada jaringan, serta memperbaiki KPI secara keseluruhan. 4. Optimasi jaringan: AI dapat membantu mengoptimalkan jaringan secara otomatis dengan menggunakan teknik seperti Deep Learning dan Reinforcement Learning. Dengan informasi dari data performa jaringan dan tren penggunaan, AI dapat memperbaiki dan mengoptimalkan jaringan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan meningkatkan pengalaman pengguna.
  • 10. 5C. Penggunaan Teknologi AI dan Big Data : Membantu manajemen proyek pembangunan jaringan telekomunikasi Berikut langkah-langkah penggunaan teknologi AI untuk membantu manajemen proyek pembangunan jaringan telekomunikasi adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan Data: Data proyek yang relevan dan terkait dengan jaringan telekomunikasi dikumpulkan dari berbagai sumber seperti sensor IoT, sistem manajemen jaringan, dan sistem manajemen proyek. 2. Pra Proses Data: Data proyek yang telah dikumpulkan kemudian diproses untuk memastikan keakuratannya dan konsistensinya. Data yang tidak lengkap atau tidak relevan dihilangkan. 3. Analisis Data: Data yang telah diproses kemudian dianalisis menggunakan teknik Machine Learning dan Data Analytics. Proses ini melibatkan penggunaan algoritma untuk mengidentifikasi pola dalam data yang dapat membantu dalam mengoptimalkan proyek. 4. Prediksi dan Perencanaan: Setelah data dianalisis, teknologi AI dapat digunakan untuk memprediksi tren dan mengidentifikasi potensi risiko pada proyek di masa depan. Informasi ini kemudian digunakan untuk merencanakan kegiatan yang diperlukan untuk meminimalkan risiko dan mengoptimalkan kinerja proyek. 5. Visualisasi Data: Setelah proses analisis selesai, data yang dihasilkan kemudian disajikan dalam format yang mudah dimengerti dan visual. Visualisasi data ini memungkinkan tim proyek untuk memantau proyek secara real- time dan mengambil tindakan yang diperlukan secara cepat dan efektif. 6. Pemantauan Kinerja: Setelah proyek dimulai, teknologi AI dapat digunakan untuk memantau kinerja proyek secara real-time dan memberikan solusi analitis untuk mengoptimalkan proyek. 7. Evaluasi Proyek: Setelah proyek selesai, data dapat dievaluasi untuk mengidentifikasi keberhasilan proyek dan memberikan wawasan untuk proyek-proyek selanjutnya.
  • 11. 5D. Penggunaan Teknologi AI dan Big Data : Mempercepat proses operasional dan pemeliharaan/maintenance jaringan Terdapat beberapa langkah atau prosedur yang dapat dilakukan dalam menggunakan teknologi AI untuk mempercepat proses operasional dan pemeliharaan/maintenance jaringan, antara lain: 1. Pengumpulan Data: Mengumpulkan data tentang kinerja jaringan dan memperoleh data historis tentang masalah yang terjadi pada jaringan. 2. Data Preprocessing: Membersihkan, mentransformasi, dan memformat data agar siap untuk diproses oleh model AI. Hal ini dapat meliputi penghapusan data yang tidak diperlukan, penggabungan beberapa sumber data, atau perataan data. 3. Pembuatan Model: Membangun model AI untuk mendeteksi dan menganalisis masalah pada jaringan. Teknik Machine Learning seperti Decision Tree, Random Forest, Support Vector Machine (SVM), atau Neural Network dapat digunakan untuk membuat model. 4. Pelatihan Model: Menggunakan data historis yang telah dikumpulkan sebelumnya, model AI dilatih untuk mengenali pola dan karakteristik masalah yang terjadi pada jaringan. 5. Pengujian Model: Menguji kinerja model pada data yang berbeda untuk memastikan bahwa model dapat mengenali masalah dengan akurasi yang tinggi. 6. Implementasi Model: Implementasi model ke dalam lingkungan operasional jaringan, sehingga model dapat bekerja secara otomatis untuk mendeteksi masalah yang terjadi pada jaringan.
  • 12. 5D. Penggunaan Teknologi AI dan Big Data (Lanjutan) : Mempercepat proses operasional dan pemeliharaan/maintenance jaringan Dengan memanfaatkan teknologi AI dalam operasional dan pemeliharaan/maintenance jaringan, operator jaringan dapat mendapatkan manfaat seperti: 1. Deteksi masalah secara real-time: Teknologi AI dapat membantu operator jaringan mendeteksi masalah pada jaringan secara real-time sehingga tindakan perbaikan dapat dilakukan dengan cepat. 2. Pengambilan keputusan yang lebih cepat: Dengan sistem AI yang memberikan solusi otomatis untuk masalah jaringan, operator dapat mengambil keputusan dengan cepat dan mengurangi downtime jaringan. 3. Meningkatkan kinerja jaringan: Dengan menerapkan teknologi AI, operator dapat memperbaiki kinerja jaringan dengan mengidentifikasi dan memperbaiki masalah dengan cepat. 4. Meningkatkan kepuasan pelanggan: Dengan jaringan yang lebih andal dan kinerja yang lebih baik, pelanggan akan merasa lebih puas dengan layanan yang diberikan oleh operator jaringan. Dengan penggunaan teknologi AI dalam proses operasional dan pemeliharaan/maintenance jaringan, perusahaan telekomunikasi dapat mempercepat deteksi masalah dan memberikan solusi proaktif. Hal ini dapat mengurangi downtime dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Selain itu, teknologi AI juga dapat digunakan untuk melakukan prediksi kebutuhan jaringan di masa depan, sehingga perusahaan dapat melakukan penyesuaian kapasitas jaringan secara tepat waktu dan meningkatkan kualitas pelayanannya.