1. Persahabatan
Dua sahabat yang bernama Elin dan Dita , kedua sahabat sehidup semati.
Cerita kami berawal kira-kira tiga tahun yang lalu saat sedang di bangku SMP,
waktu itu kami berdua sama-sama mendaftar sekolah yang sama, entah takdir atau
cuman kebetulan saja, sejak perkenalan pertama kami, sampai kami di terima di
sekolah yang baru kami berdua seakan tidak terpisahkan.
Bahkan sampai-sampai kelas dan tempat duduk kami berdua berdekatan, tapi
memang waktu itu hubungan antar kami berdua waktu kami masih kelas satu tidak
selengket sekarang. Semenjak perkenalan kami yang pertama, kami berdua sudah
ditakdirkan bersama. Hampir setiap moment kami lalui bersama dengan penuh
tawa. Tahun-tahun pertama persahabatan kami berlalu begitu cepat, tahun-tahun
ketika kepolosan kami mulai berganti dengan sedikit kedewasaan. Walaupun
persahabatan kami berdua ini sudah seperti adik-kakak tapi yang hampir tidak ada
rahasia diantara kami, kalau untuk sifat dan kesukaan kami berdua ini sangat
bertolak belakang. Walaupun, ada sebuah kegiatan yang disukai berdua dari kami
tapi kalau sifat jangan harap kami bisa cocok. Tapi disisi lain terdapat kelebihan
persahabatan kami, karena di tengah semua perbedaan itu kami tetap bisa
menyatukannya dan merubahnya menjadi banyak cerita-cerita persahabatan yang
beribu warna.
Tahun-tahun pertama persahabatan kami di sekolah ini kami lalui dengan
banyak cerita, ada yang sedih ada juga yang senang bahkan ada juga yang sampai
bikin ngakak setengah mati. Pada saat itu sekolah kami ada system rolling dan
kebetulannya kami berdua di kelas yang sama. Kami berdua ini masuk kelas yang
VIIIA kelas dambaan semua siswa dimanapun karena biasanya yang masuk kelas
ini adalah anak-anak yang encer-encer. Di kelas kami terdapat tipe-tipe anak yang
pintar, yang nakal, yang alim,
Kelas VIII pun berlalu, persahabatan kami berduapun bertambah erat. Bahkan
ketika kami duduk dikelas IX persahabatan kami tidak hanya di lingkungan
sekolah saja tapi lebih dari itu diluar sekolahpun kami berdua mulai sering
jalanjalan bareng. Makhlum ketika kami naik kelas IX ini orang tua kami mulai
sedikit memberi kelonggaran izin bagi kami. Jadi otomatis dengan itu
2. persahabatan kami pun semaking lengket. Kami berdua biasanya sering bercanda
ria tertawa bersama. Memang bagi kami berdua kelas IX adalah saat-saat dimana
kami bebas bercanda, tertawa, bermain, dan melakukan semuanya bersama-sama
karena kelas IX adalah waktu kami untuk bersantai.
Tak terasa saat-saat menyenangkan penuh canda tawa itupun telah berlalu
karena kami sudah naik kelas XI, kelas dimana kami harus mulai serius untuk
menentukan arah masa depan kami. Di kelas XI tak banyak yang dapat kami
lakukan bersama karena memmang kami disibukkan dengan kegiatan-kegiatan
persiapan untuk menghadapi ujian nasional yang sudah di depan mata. Di sela-sela
waktu kami gunakan untuk sekedar bermain bersama, di tengah-tengah candaan
dan tawa kami harus menerima kenyataan karena kami akan melanjutkan sekolah
yang berbeda yaitu antar SMA dan SMK kami merasa sedih karena dengan semua
itu canda tawa dan semua cerita-cerita persahabatan kami berdua akan berakhir
sampai disini karena kami berdua akan terpisah. Dan kini menjelang UN kami
berusaha agar nilai kami bagus. Hari demi hari telah berlalu tak terasa UN pun
selesai dan juga pertanda bagi kami bahwa saat-saat kebersamaan dan ceritacerita
persahabatan kami hampir tamat.
Beberapa bulan telah berlalu setelah hari perpisahan itu, kami sudah
bersekolah dengan pilihan kita masing-masing. Kamipun tetap saling berhubungan
satu sama lain , walaupun kami sudah tidak bisa bersama seperti dulu lagi tapi
setidaknya kami masih bisa saling mengobati rasa kangen satu sama lain. Kami
tetap bersahabat hingga saat ini walaupun bentuk persahabatan kami sudah tidak
seperti dulu lagi.
DAFTAR BACA CERPEN
1. Tawa dibalik bangku
2. Kutu buku
3. Ratu molor
4. Sang anak pemalas
5. Persahabatan yang unik
3. 6. Bakat terpendam
7. Sahabat tak sejati
8. Cerita pagi dari bangku sekolah
9. Senin yang melelahkan
10. Sekolah yang mengesankan