Teks tersebut membahas penggunaan metode strukturalis genetik dalam menganalisis puisi modern. Metode ini diawali dengan mengidentifikasi struktur semantik global dari karya sastra tersebut sebelum menganalisis struktur formal parsial. Tulisan tersebut menjelaskan contoh awal penerapan metode ini dalam menganalisis puisi karya Saint-John Perse.

1. Keterbatasanini seringdikritik,tetapi sayaselalumengakuinyadenganmenunjukkan bahwa
penyelidikan suatu daerah sangat berbeda dari tempat saya bekerja selama bertahun-tahun
membutuhkan usaha yang cukup besar. Untuk alasan eksternal, saya tidak pernah mampu
melakukan penyelidikan seperti itu. Itu sebabnya, sampai bukti untuk sebaliknya, saya lebih suka
membiarkan masalah terbuka mengetahui apakah metode strukturalis genetik dapat digunakan
dalam menganalisis puisi modern. Saya juga menunjukkan, meskipun, dengan memberikan
kemungkinan ini, dua hal yang tampaknya mungkin:
(a) Seperti dalam studi karya prosa (dan fakta sosial pada umumnya), di sini juga, pertama-tama
orang harus mengisolasi global yang signifikan struktur di mana struktur formal parsial atau lebih
ketat didirikan, dan atas dasar mana seseorang harus mempelajarinya;
(b) Sehubungan dengan puisi, struktur non-semantik (sintaksis, fonetik, asosiatif, dll.) mungkin
sangat penting dan tegas.
Ini mengatakan, untuk pertama kalinya saya mempelajari sejumlah teks-teks puisi. Yang
sangat mengejutkansaya,penggunaangenetikmetodestrukturalissegeraterbukti lebihbermanfaat
daripadasaya berani berharap.Untukmengilustrasikankemungkinanmetodestrukturalisgenetik di
area ini, saya akan menyajikan di sini analisis sementara dari sebuah puisi oleh Saint-John Perse.
Saya mengatakanketentuankarenaprinsipdasarsayametode adalah bahwa seseorang tidak boleh
memulai dengandetailtetapi denganmodel suatukaryayangkomprehensif dan integral. Dalam hal
ini, kesatuan teks kemungkinan besar terdiri dari semua puisi buku atau banyak buku.
Namun, tampaknya ada perbedaan teknis antara mempelajari unit teks puisi dan drama
atau novel. Bahkan jika kumpulan puisi terbukti penting dan faktor pemersatu yang signifikan,
namun jelas bahwa masing-masing puisi, pada gilirannya, jauh lebih independen dalam kaitannya
dengankeseluruhandaripadababdari novel atau adegan dari sebuah tragedi. Mengingat kesulitan
tambahandalammenganalisistekspuisi,tampaknyamungkin danbergunauntukmenyelidiki model
semantik puisi demi puisi sebelum mendekati model koleksi yang komprehensif.
Tampaknya seseorang akan mengalami kesulitan menerapkan metode seperti itu untuk
genre sastra lainnya.Karenakekurangankolaboratoryangberspesialisasi dalam linguistik, saya juga
akan ingin menunjukkan bahwa analisis yang akan saya sajikan jelas parsial dan hanya merupakan
awal dari penyelidikan. Tetap saja, itu tampaknya cukup menarik dan saya berharap itu akan dapat
memulai diskusi yang bermanfaat. Sebelum beralih ke analisis itu sendiri, saya ingin menetapkan
beberapa poin metodologis. Strukturalisme genetik, seperti yang saya gunakan sejauh ini,
mengandaikan:
(1) Mengungkapmodel semantikglobal sebuahkarya,formasi yangmerupakanskema sistem global
hubungan antara manusia dan antara mereka dan alam semesta;
(2) Studi sosiologis tentang asal usul model ini di dalam kecenderungan dinamis dari kesadaran
kolektif tertentu kelompok sosial;
(3) Perluasan struktur semantik global ini menjadi agregasi parsial dan struktur formal yang lebih
ketat, pada semua tingkat yang studi tentang teks tertulis melibatkan.
Jelas,dalampekerjaanberikut,kami tidakpedulidenganpoinkedua.Penyelidikansosiologis
hanya bisa menyangkut total pekerjaan penulis dan akan membutuhkan bertahun-tahun belajar.
Untuk alasan yang ditunjukkan, kami juga tidak akan menghabiskan poin ketiga. Apa yang saya
usulkanuntukdilakukandi sini hanyalahuntukmenggambarkanmodelsemantikyangkomprehensif
dari sebuah puisi oleh Saint-John Perse dan beberapa struktur parsial, semantik dan sintaksis.