SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Transaksi
Lindung Nilai
(Hedging) Dalam
Kewenangan
Pengadilan
Agama
Reza Kresna A.
Transaksi Lindung Nilai
(Hedging)
 Transaksi Lindung Nilai Syariah (al-
Tahawwuth al Islami/Islamic
Hedging) adalah cara atau teknik
mengurangi risiko yang timbul
maupun yang diperkirakan akan
timbul akibat adanya fluktuasi nilai
tukar berdasarkan prinsip syariah.
 Fatwa Dewan Syariah Nasional
Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI)
No : 96/DSN-MUI/IV/2015 tanggal 2
April 2015, dapat digunakan
sebagai panduan dalam masyarakat
dalam melakukan transaksi lindung
nilai.
Jenis Transaksi Lindung Nilai Syariah
 Transaksi Forward (Al Muwa’adat li’ aqd al sharf al
fawri fi al mustaqbal), transaksi mata uang asing
dalam jumlah tertentu secara spot di masa yang akan
datang, dengan nilai tukar atau perhitungan nilai
tukar yang disepakati pada saat transaksi.
 Transaksi Spot, adalah transaksi pembelian dan
penjualan mata uang asing untuk penyerahan pada
saat itu atau penyelesaiannya dalam jangka waktu 2
hari atau sesuai kelazimannya.
Akad Dalam Transaksi
Lindung Nilai
 ‘Aqd al-Tahawwuth al-Basith
(Transaksi Lindung Nilai
Sederhana), adalah transaksi
lindung nilai dengan skema
Transaksi Forward yang diikuti
Transaksi Spot pada saat jatuh
tempo serta penyelesaiannya
berupa serahterima mata uang;
 ‘Aqd al-Tahawwuth al-Murakkab
(Transaksi Lindung Nilai
Kompleks), adalah transaksi
lindung nilai dengan skema
berupa rangkaian transaksi Spot
dan transaksi Forward yang
diikuti dengan transaksi Spot
pada saat jatuh tempo serta
penyelesaiannya berupa
serahterima uang;
Akad Dalam Transaksi Lindung Nilai
 ‘Aqd al-Tahawwuth fi Suq al-Sil’ah
(Transaksi Lindung melalui Bursa Komoditi
Syariah), adalah transaksi lindung nilai
dengan skema berupa rangkaian transaksi
jual beli komoditi (sil’ah) dalam mata uang
rupiah yang diikuti dengan jual beli
komoditi (sil’ah) dalam mata uang asing
serta penyelesainnya berupa serahterima
uang pada saat jatuh tempo.
Sengketa Transaksi
Sebagaimana lazimnya sengketa
dalam transaksi perdata dapat
berupa cidera janji (wanprestasi) dan
dapat juga berupa perbuatan
melawan hukum. Cidera janji dapat
dilihat dari pelanggaran salah satu
pihak terhadap Akad yang telah
mereka sepakati. Sedangkan
perbuatan melawan hukum,
diartikan bila akad atau kontrak
transaksi lindung nilai tersebut tidak
sesuai atau bertentangan dengan
ketentuan syariah (shariah

More Related Content

What's hot

konsep akuntansi syariah
konsep akuntansi syariahkonsep akuntansi syariah
konsep akuntansi syariahMuhammad Rambe
 
Gharar dan Maisir Dalam Ekonomi Islam
Gharar dan Maisir Dalam Ekonomi IslamGharar dan Maisir Dalam Ekonomi Islam
Gharar dan Maisir Dalam Ekonomi Islamdinidewindaru
 
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariah
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariahTugas kelompok akuntansi perbankan syariah
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariahBernard Anjas
 
Jual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishnaJual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishnaQuinta Nursabrina
 
Psak 103 salam
Psak 103 salamPsak 103 salam
Psak 103 salamcitra Joni
 
riba gharar and maysir
riba gharar and maysirriba gharar and maysir
riba gharar and maysirISEFID
 
Kel.10 al kafalah
Kel.10 al  kafalahKel.10 al  kafalah
Kel.10 al kafalahMulyanah
 
obligasi syariah
obligasi syariah obligasi syariah
obligasi syariah Yaa Sheikh
 
teori percampuran dan pertukaran musyarakah
teori percampuran dan pertukaran  musyarakahteori percampuran dan pertukaran  musyarakah
teori percampuran dan pertukaran musyarakahmandalina landy
 
Tugas Perbankan Syariah Tatap Muka BAB 1 - 7
Tugas Perbankan Syariah Tatap Muka BAB 1 - 7Tugas Perbankan Syariah Tatap Muka BAB 1 - 7
Tugas Perbankan Syariah Tatap Muka BAB 1 - 7tiffany fauziah
 
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
01 URGENSI FIQIH MUAMALAHfissilmikaffah1
 
Fiqih Muamalah - Pengantar Fiqih Muamalah
Fiqih Muamalah - Pengantar Fiqih MuamalahFiqih Muamalah - Pengantar Fiqih Muamalah
Fiqih Muamalah - Pengantar Fiqih MuamalahHaristian Sahroni Putra
 
Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'Marhamah Saleh
 

What's hot (20)

konsep akuntansi syariah
konsep akuntansi syariahkonsep akuntansi syariah
konsep akuntansi syariah
 
Gharar dan Maisir Dalam Ekonomi Islam
Gharar dan Maisir Dalam Ekonomi IslamGharar dan Maisir Dalam Ekonomi Islam
Gharar dan Maisir Dalam Ekonomi Islam
 
Presentasi ijarah
Presentasi ijarahPresentasi ijarah
Presentasi ijarah
 
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariah
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariahTugas kelompok akuntansi perbankan syariah
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariah
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Pegadaian Syariah
Pegadaian SyariahPegadaian Syariah
Pegadaian Syariah
 
Jual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishnaJual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishna
 
Zakat & Pajak
Zakat & PajakZakat & Pajak
Zakat & Pajak
 
Psak 103 salam
Psak 103 salamPsak 103 salam
Psak 103 salam
 
riba gharar and maysir
riba gharar and maysirriba gharar and maysir
riba gharar and maysir
 
Kel.10 al kafalah
Kel.10 al  kafalahKel.10 al  kafalah
Kel.10 al kafalah
 
01.3 MULTI AKAD
01.3 MULTI AKAD01.3 MULTI AKAD
01.3 MULTI AKAD
 
obligasi syariah
obligasi syariah obligasi syariah
obligasi syariah
 
Makalah bprs
Makalah bprsMakalah bprs
Makalah bprs
 
teori percampuran dan pertukaran musyarakah
teori percampuran dan pertukaran  musyarakahteori percampuran dan pertukaran  musyarakah
teori percampuran dan pertukaran musyarakah
 
Tugas Perbankan Syariah Tatap Muka BAB 1 - 7
Tugas Perbankan Syariah Tatap Muka BAB 1 - 7Tugas Perbankan Syariah Tatap Muka BAB 1 - 7
Tugas Perbankan Syariah Tatap Muka BAB 1 - 7
 
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
 
Fiqih Muamalah - Pengantar Fiqih Muamalah
Fiqih Muamalah - Pengantar Fiqih MuamalahFiqih Muamalah - Pengantar Fiqih Muamalah
Fiqih Muamalah - Pengantar Fiqih Muamalah
 
Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'
 
Ppt jual beli
Ppt jual beliPpt jual beli
Ppt jual beli
 

Hedging

  • 2. Transaksi Lindung Nilai (Hedging)  Transaksi Lindung Nilai Syariah (al- Tahawwuth al Islami/Islamic Hedging) adalah cara atau teknik mengurangi risiko yang timbul maupun yang diperkirakan akan timbul akibat adanya fluktuasi nilai tukar berdasarkan prinsip syariah.  Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) No : 96/DSN-MUI/IV/2015 tanggal 2 April 2015, dapat digunakan sebagai panduan dalam masyarakat dalam melakukan transaksi lindung nilai.
  • 3. Jenis Transaksi Lindung Nilai Syariah  Transaksi Forward (Al Muwa’adat li’ aqd al sharf al fawri fi al mustaqbal), transaksi mata uang asing dalam jumlah tertentu secara spot di masa yang akan datang, dengan nilai tukar atau perhitungan nilai tukar yang disepakati pada saat transaksi.  Transaksi Spot, adalah transaksi pembelian dan penjualan mata uang asing untuk penyerahan pada saat itu atau penyelesaiannya dalam jangka waktu 2 hari atau sesuai kelazimannya.
  • 4. Akad Dalam Transaksi Lindung Nilai  ‘Aqd al-Tahawwuth al-Basith (Transaksi Lindung Nilai Sederhana), adalah transaksi lindung nilai dengan skema Transaksi Forward yang diikuti Transaksi Spot pada saat jatuh tempo serta penyelesaiannya berupa serahterima mata uang;  ‘Aqd al-Tahawwuth al-Murakkab (Transaksi Lindung Nilai Kompleks), adalah transaksi lindung nilai dengan skema berupa rangkaian transaksi Spot dan transaksi Forward yang diikuti dengan transaksi Spot pada saat jatuh tempo serta penyelesaiannya berupa serahterima uang;
  • 5. Akad Dalam Transaksi Lindung Nilai  ‘Aqd al-Tahawwuth fi Suq al-Sil’ah (Transaksi Lindung melalui Bursa Komoditi Syariah), adalah transaksi lindung nilai dengan skema berupa rangkaian transaksi jual beli komoditi (sil’ah) dalam mata uang rupiah yang diikuti dengan jual beli komoditi (sil’ah) dalam mata uang asing serta penyelesainnya berupa serahterima uang pada saat jatuh tempo.
  • 6. Sengketa Transaksi Sebagaimana lazimnya sengketa dalam transaksi perdata dapat berupa cidera janji (wanprestasi) dan dapat juga berupa perbuatan melawan hukum. Cidera janji dapat dilihat dari pelanggaran salah satu pihak terhadap Akad yang telah mereka sepakati. Sedangkan perbuatan melawan hukum, diartikan bila akad atau kontrak transaksi lindung nilai tersebut tidak sesuai atau bertentangan dengan ketentuan syariah (shariah