SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Download to read offline
Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 1
BAHAN PEMBELAJARAN 5
TEKNIK FASILITASI PELATIHAN MELALUI ELEARNING
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan dan pelatihan (diklat) yang dilaksanakan oleh setiap instansi sudah
seharusnya mengikuti alur pengelolaan diklat mulai dari analisis kebutuhan,
penyusunan kurikulum, penyusunan bahan dan media pembelajaran, pelaksanaan
pelatihan, pemantauan dan penilaian, sampai pada tahap evaluasi pelatihan. Faktor
sumber daya manusia (SDM) menjadi faktor yang sangat menentukan keberhasilan
keseluruhan tahapan pengelolaan diklat. Sumber daya manusia dimaksud adalah
penyelenggara pelatihan meliputi pengelola, pelaksana, dan fasilitator yang
merupakan suatu tim kerja untuk mendukung keberhasilan program diklat, baik
yang dlakukan secara tatap muka maupun berbasis elearning.
Proses pembelajaran yang dilakukan dengan elearning memerlukan metode khusus
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Metodologi
pembelajaran merupakan cara-cara dalam melakukan aktivitas antara fasilitator
dan peserta didik ketika berinteraksi dalam proses belajar. Fasilitator perlu
mengetahui dan mempelajari metode pengajaran dalam eleraning agar dapat
menyampaikan materi secara utuh kepada peserta didik. Metode pengajaran perlu
dipraktikkan saat mengajar dan dibuat semenarik mungkin agar peserta didik
mendapat pengetahuan yang baik.
Fasilitator dalam pembelajaran elearning selain memiliki kompetensi menyangkut
substansi yang akan disampaikan, sudah selayaknya juga memiliki kemampuan
untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif. Oleh karena itu bahan ajar
Teknik Fasilitasi Pelatihan Melalui Elearning ini disusun sebagai panduan bagi
fasilitator dalam memfasilitasi proses belajar mengajar berbasis elearning.
Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 2
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Hasil Belajar
Setelah mengikuti materi pembelajaran Teknik Fasilitasi Pelatihan Melalui
Elearning ini peserta mampu melakukan fasilitasi proses belajar mengajar
dalam pelatihan melalui elearning.
2. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti materi pembelajaran ini peserta dapat:
a. Menjelaskan konsep dasar elearning.
b. Menjelaskan peran fasilitator dalam elearning.
c. Mempraktekan rancangan aktivitas tugas dalam elearning
d. Menjelaskan penilaian elearning berpedoman pada SE LAN RI
No.13/K1/HKM.02.3/2020
II. WAKTU : 450 menit (10 JP)
III. RINCIAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Topik Waktu Metode Media
1. Konsep dasar elearning.
a. Definisi elearning
b. Karakteristik dan
manfaat elearning
c. Kelebihan dan
kekurangan elearning
d. Faktor pertimbangan
dan syarat
memanfaatkan
elearning
90 menit Live chat Belajar
mandiri
1. Laptop
2. Webex/zoom
3. Bahan ajar
4. Bahan tayang
2. Peran fasilitator dalam
elearning.
a. Konsep Fasilitator
b. Keterampilan fasilitator
c. Tanggung jawab
fasilitator
90 menit Live chat Belajar
mandiri
1. Laptop
2. Webex/zoom
3. Bahan ajar
4. Bahan tayang
Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 3
3. Rancangan aktivitas tugas
dalam elearning
a. Membuat tugas
b. Aktivitas resources
180 menit Live chat Penugasan 1. Laptop
2. Webex/zoom
3. Bahan ajar
4. Bahan tayang
4. Penilaian elearning
berpedoman pada Surat
Edaran LAN RI
No.13/K1/HKM.02.3/2020
a. Pengertian
b. Jenis penilaian
aktivitas pembelajaran
dalam e learning
90 menit Live chat Belajar
mandiri
1. Laptop
2. Webex/zoom
3. Bahan ajar
4. Bahan tayang
IV. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
a. Peserta mempelajari Bahan Tayang dan Bahan Pembelajaran secara mandiri
melalui Elearning BKKBN.
b. Peserta menyiapkan bahan diskusi dan tanya jawab untuk kegiatan live chat
c. Fasilitator membuka sesi awal dengan perkenalan diri
d. Fasilitator menjelaskan beberapa hal kaitan dengan tujuan pembelajaran yang akan
dilakukan dan indikator hasil belajar yang diharapkan
e. Fasilitator menyampaikan materi.
f. Fasilitator mencoba mereview dan memberikan beberapa pertanyaan yang dapat
dijadikan bahan diskusi.
g. Peserta menyimak dan bergiliran secara teratur untuk memberikan respon dan
tanggapan.
h. Fasilitator menyimpulkan rerspon dan tanggapan dari peserta.
i. Peserta dapat memberikan pertanyaan secara bergantian dengan catatan tidak
mengulang apas aja yang telah ditanyakan oleh peserta lain dan tidak menanyakan
hal yang telah didiskusikan bersama sebelumnya.
j. Fasilitator memberikan jawaban atas pertanyaan peserta,
k. Sesi akhir adalah menutup live chat dengan kesimpulan dan evaluasi.
Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 4
V. MATERI PEMBELAJARAN
A. Konsep Dasar Elearning
1. Definisi elearning
Elearning adalah suatu sistem atau konsep pembelajaran yang
memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Elearning
tersusun dari dua bagian, yaitu 'e' yang merupakan singkatan dari 'electronica' dan
'learning' yang berarti 'pembelajaran'. Secara singkat elearning dapat diartikan
pembelajaran dengan menggunakan bantuan perangkat elektronik. Dalam
pelaksanaannya, elearning menggunakan media audio, video, atau perangkat
komputer, atau kombinasi dari ketiganya. Dengan kata lain elearning adalah
pembelajaran yang dalam pelaksanaannya didukung oleh perangkat teknologi
seperti jaringan telepon, audio, video, transmisi satelite, dan komputer.
Secara umum terdapat dua persepsi dasar tentang elearning yaitu:
a) Electronic Based; elearning adalah pembelajaran yang memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi, terutama yang berupa alat elektronik.
Artinya, tidak hanya internet, melainkan semua perangkat elektronik seperti film,
video, kaset, OHP, Slide, LCD, projector, dan lain sebagainya dapat digunakan
untuk melakukan pembelajaran secara elearning.
b) Internet Based; adalah pembelajaran yang menggunakan fasilitas internet yang
bersifat online sebagai instrumen utamanya. Pendapat ini memiliki persepsi bahwa
elearning haruslah menggunakan internet yang bersifat online, yaitu fasilitas
komputer yang terhubung dengan internet. Pengertian ini menekankan peserta
didik dalam mengakses materi pembelajaran tidak terbatas jarak, ruang, dan waktu,
bisa dimana saja dan kapan saja (any whare and any time). Pembelajaran dalam
elearning dapat disampaikan pada waktu yang sama (synchronously) ataupun pada
waktu yang berbeda (asynchronously).
Dari beberapa hal yang telah disampaikan di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa elearning adalah segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-
usaha pembelajaran melalui teknologi elektronik. sebagian dari media elektronik
yang digunakan antara lain internet, satelit, tape audio/video, tv interaktif, dan CD-
ROM
Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 5
2. Karakteristik dan Manfaat Elearning
a. Karakteristik elearning
1) Memanfaatkan teknologi elektronik sehingga dapat melakukan
komunikasi dan memperoleh informasi dengan mudah dan cepat, baik
antara pengajar dengan peserta didik, atau sebaliknya.
2) Memanfaatkan media komputer, seperti jaingan komputer (computer
networks) atau media digital (digital media).
3) Menggunakan materi pembelajaran untuk dipelajari secara mandiri
(self learning materials).
4) Materi pembelajaran dapat disimpan di komputer sehingga dapat
diakses oleh fasilitator dan peserta kapan saja dan di mana saja bila
yang bersangkutan memerlukannya
5) Memanfaatkan aplikasi komputer untuk proses pembelajaran dan juga
untuk mengetahui hasil kemajuan belajar, atau administrasi pendidikan
serta untuk memperoleh informasi dari berbagai sumber informasi.
b. Manfaat elearning
Elearning mempermudah interaksi antara peserta dengan bahan/materi
pelajaran. Peserta dapat saling berbagi informasi mengenai berbagai hal
yang menyangkut pelajaran atau kebutuhan pengembangan diri peserta.
Selain itu, fasilitator dapat menempatkan materi pembelajaran dan tugas-
tugas yang harus dikerjakan oleh peserta di tempat tertentu di dalam web
untuk di akses oleh peserta. Fasilitator dapat pula memberikan kesempatan
kepada peserta untuk mengakses materi pembelajaran tertentu maupun
soal-soal ujian atau quiz yang hanya dapat diakses oleh peserta sekali saja
dan dalam rentangan waktu tertentu pula.
Manfaat elearning dengan penggunaan internet, khususnya dalam
pembelajaran jarak jauh antara lain:
1) Fasilitator dan peserta atau pembelajar dapat berkomunikasi dengan
mudah dan cepat melalui fasilitas internet tanpa dibatasi oleh tempat,
jarak dan waktu. secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi
bisa dilakukan.
Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 6
2) Fasilitator dan peserta atau pembelajar dapat menggunakan materi
pembelajaran yang ruang lingkup dan urutan sudah sistematis
terjadwal melalui internet.
3) Elearning dapat manjelaskan materi pembelajaran yang sulit dan rumit
menjadi mudah dan sederhana. Selain itu, materi pembelajaran dapat
disimpan di komputer, sehingga peserta dapat mempelajari kembali
atau mengulang materi pembelajaran yang telah dipelajarinya setiap
saat dan dimana saja sesuai dengan keperluannya.
4) Mempermudah dan mempercepat mengakses atau memperoleh banyak
informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang dipelajari
dari berbagai sumber informasi dengan melakukan akses di internet.
5) Internet dapat dijadikan media untuk melakukan diskusi antara
pengajar dengan peserta didik, dan antar peserta didik.
6) Peran pembelajar menjadi lebih aktif mempelajari materi
pembelajaran, memperoleh ilmu pengetahuan atau informasi secara
mandiri, tidak mengandalkan penyampaian dari fasilitator, disesuaikan
pula dengan keinginan dan minatnya terhadap materi pembelajaran.
7) Bagi pembelajar yang sudah bekerja dan sibuk dengan kegiatannya
sehingga tidak mempunyai waktu untuk datang ke suatu lembaga
pendidikan maka dapat mengakses internet kapanpun sesuai dengan
waktu luangnya.
8) Dari segi biaya, penyediaan layanan internet lebih kecil biayanya
dibanding harus membangun ruangan atau kelas pada lembaga
pendidikan sekaligus memeliharanya, serta menggaji para pegawainya.
9) Memberikan pengalaman yang menarik dan bermakna bagi pembelajar
karena dapat berinteraksi langsung, sehingga pemahaman terhadap
materi akan lebih bermakna pula, mudah dipahami, diingat, dan mudah
pula untuk diungkapkan.
3. Kelebihan dan Kekurangan Elearning
a. Kelebihan elearning
Elearning dapat dengan cepat diterima dan kemudian diadopsi karena
Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 7
memiliki kelebihan/keunggulan sebagai berikut:
1) Meningkatkan interaksi pembelajaran (enchance inter activity).
Pembelajaran jarak jauh online yang dirancang dan dilaksanakan secara
cermat dapat meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara
pembelajar dengan materi pembelajaran, pembelajar dengan fasilitator
, dan antara pembelajar dengan pembelajar lainnya . Pembelajar yang
terpisah dari pembelajar lainnya dan juga terpisah dari fasilitator akan
merasa lebih leluasa atau bebas mengungkapkan pendapat atau
mengajukan pertanyaan karena tidak ada siswa lainnya yang secara
fisik mengamatinya.
2) Mempermudah interaksi pembelajaran dimana dan kapan saja (time
and placeflexibility). Pembelajar dapat melakukan interaksi dengan
sumber belajar kapan saja sesuai dengan ketersedianan waktunya dan
dimanapun dia berada, karena sumber belajar sudah dikemas secara
elektronik dan tersedia untuk di akses oleh pembelajar melalui online
learning. Begitu pula dengan tugas-tugas kegiatan pembelajaran, dapat
diserahkan kepada fasilitator begitu selesai dikerjakan, tanpa harus
menungu sampai ada janji untuk bertemu dengan fasilitator, dan tidak
perlu menunggu sampai ada waktu luang fasilitator untuk
mendiskusikan hasil pelaksanaan tugas apabila dikehendaki.
3) Memiliki jangkauan yang lebih luas (potential to reoch a global
audience). Pembelajaran jarak jauh online yang fleksibel dari segi
waktu dan tempat, menjadikan jumlah peserta yang dapat dijangkau
oleh kegiatan pembelajaran melalui online learning semakin banyak
dan terbuka secara luas bagi siapa saja yang membutuhkannya. Ruang,
tempat dan waktu tidak lagi menjadi hambatan. Siapa saja, dimana saja,
dan kapan saja, seorang dapat belajar melalui interaksinya dengan
sumber belajar yang telah dikemas secara elektronik dan siap diakses
melalui online learning.
4) Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran
(easy updating of content as well as archivable capabilities). Fasilitas
yang tersedia dalam teknologi online learning dan berbagai software
Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 8
yang terus berkembang turut membantu mempermudah penembangan
materi pembelajaran elektronik. Demikian penyempurnaan atau
pemutaakhiran materi pembelajaran yang telah dikemas dapat
dilakukan secara periodic dengan cara yang lebih mudah sesuai dengan
tuntutan perkembangan keilmuannya. Disamping itu, pemutahiran
penyajian materi pembelajaran dapat dilakukan, baik yang didasarkan
atas umpan balik dari pembelajar maupun atas hasil penilaian fasilitator
selaku penanggung jawab atau Pembina materi pembelajaran.
b. Kelemahan elearning
Elearning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan antara lain:
1) Kurangnya interaksi antara fasilitator dan peserta/pembelajar atau
bahkan antar pembelajar/peserta itu sendiri. Kurangnya interaksi ini
bisa memperlambat terbentuknya volues dalam proses belajar dan
mengajar.
2) Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan
sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis.
3) Proses belajar dan mengajamya cenderung ke arah pelatihan bukan
pendidikan yang lebih menekankan pada aspek pengetahuan atau
psikomotor dan aspek afektif.
4) Berubahnya peran fasilitator dari yang semula menguasai teknik
pembelajaran konvensional, kini juga dituntut menguasai teknik
pembelajaran yang menggunakan internet.
5) Pembelajar yang tidak mempunyai motivasi belajar tinggi cenderung
gagal
6) Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini
berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon ataupun
komputer).
7) Keterbatasan ketersediaan softwere (perangkat lunak) yang biayanya
masih relatif mahal.
8) Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki keterampilan bidang
internet dan kurangnya penguasaan bahasa komputer.
Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 9
4. Faktor Pertimbangan dan Syarat Pemanfaatan Elearning
a. Faktot yang perlu dipertimbangkan dalam memanfaatkan elearning
1) Analisis kebutuhan (need analysis)
Pemanfaatan elearning sangat tergantung pada pengguna dalam
memandang atau menilai e-learuing tersebut. Untuk menentukan apakah
seseorang atau lembaga pendidrkan membutuhkan atau tidak elearning itu,
maka diperlukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan ini untuk
menjawab pertanyaan- pertanyaan yang muncul, yaitu apakah fasilitas
pendukungnya sudah memadai, apakah didukung oleh dana yang memadai;
dan apakah ada dukungan dari pembuat kebijakan. Jika berdasarkan analisis
kebutuhan itu diputuskan bahwa elearning diperlukan, maka perlu
membuat studi kelayakan. Ada beberapa komponen penilaian dalam studi
kelayakan yang perlu dipertimbangkan, antara lain:
a) Secara teknis, apakah jaringan internet bisa dipasang beserta
infrasruktur pendukungnya, sepeti jaringan komputer, instalasi listrik,
saluran telepon, dan sebagainya.
b) Sumber daya manusianya yang memiliki pengetahuan dan kemampuan
atau ketetampilan (skill dan knowledg) yang secara teknis bisa
mengoperasikannya.
c) Secara ekonomis apakah kegiatan vang dilakukan dengan elearning ini
menguntungkan atau tidak, apakah akan membutuhkan biaya yang
besar atau kecil.
d) Secara sosial, apakah sikap (attitude) masyarakat dapat menerimanya
atau menolak terhadap penggunaan elearning sebagai bagian dari
teknologi dan komunikasi. Untuk itu perlu diciptakan sikap (attitude)
yang positif terhadap elearning, khususnya. Dan teknologi informasi
dan komunikasi pada umumnya, agar bisa mengerti potensi dan
dampaknya bagi pembelajar dan masyarakat.
2) Rancangan Pembelajaran
Dalam menentukan rancangan pembelajaran elearning perlu
dipertimbangkan beberapa hal, antara lain:
Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 10
a) Course content and learning unit analysis (Analisis isi pembelajaran),
seperti ruang lingkup dan urutan materi pembelajaran, atau topik yang
relevan.
b) Learner analysis (analisis pembelajar), seperti: latar belakang
pendidikan, usia, status pekerjaan, dan sebagainya.
c) Learning context analysis (analisis berkaitan dengan pembelajaran),
seperti : kompetensi pembelajaran yang akan dan ingin dibahas secara
mendalam pada rancangan ini.
d) Intructional analysis (analisis pembelajaran), seperti: materi
pembelajaran yang akan dikelompokkan menurut kepentingannya,
menyusun tugas-tugas dari yang mudah hingga yang sulit, dan
seterusnya.
e) State instructional objectives (tujuan pembelajaran) yang disusun
berdasarkan hasil dari analisis pembelajaran.
f) Contruct criterion test items, (penyusun tes) yang didasarkan dari
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
g) Select instructional strategt (strategi pemilihan pembelajaran) yang
dapat ditetapkan berdasarkan fasilitas yang ada.
3) Tahap pengembangan
Pengembangan elearning dilakukan mengikuti perkembangan fasilitas
teknologi informasi dan komunikasi yang tersedia. selain itu,
pengembangan prototype materi pembelajaran dan rancangan pembelajaran
yang akan digunakan pun perlu di pertimbangkan dan di evaluasi secara
terus menerus.
4) Pelaksanaan
Prototype yang sudah lengkap dapat dipindahkan ke jaringan komputer.
Untuk itu pengujian terhadap prototype hendaknya terus menerus
dilakukan. Dengan pengujian ini akan diketahui berbagau hambatan yang
dihadapi, seperti berkaitan dengan management course tool, apakah materi
pembelajarannya memenuhi standar materi pembelajaran mandiri.
Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 11
5) Evaluasi
Sebelum dilakukan evaluasi, program terlebih dahulu diuji coba dengan
mengambil beberapa sample orang. Dari uji coba ini baru dilakukan
evaluasi. Prototype perlu dievaluai dalam jangka waktu relative lama dan
secara terus menerus untuk diketahui kelebihan dan kekurangannya. Proses
dari kelima tahapan tadi di perrukan waktu yang relative lama dan
dilakukan berulang kali, karena prosesnya terjadi secara terus menerus.
Masukan dari pembelajar atau pihak lain sangat di perlukan untuk
perbaikan program tersebut.
b. Syarat pemanfaatan elearning
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan elearning adalah:
1) Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan dalam
hal ini internet.
2) Tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh
peserta belajar, misalnya CD-ROM atau bahan digital.
3) Tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta
belajar apabila mengalami kesulitan
4) Adanya lembaga yang menyelenggarakan/mengelola kegiatan
elearning
5) Adanya sikap positif pendidik dan tenaga kependidikan terhadap
teknologi komputer dan internet
6) Adanya rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari dan
diketahui oleh setiap peserta belajar
7) Adanya sistem evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan belajar
peserta didik
8) Adanya mekanisme umpan balik yang dikembangkan oleh lembaga
penyelenggara.
Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 12
B. Peran Fasilitator Dalam Elearning
Kegiatan peningkatan kapasitas bagi orang dewasa membutuhkan perhatian
tersendiri terutama dalam pembelajaran elearning. Hal ini penting mengingat
karakter orang dewasa dengan segenap pengalaman dan pengetahuan yang telah
dimilikinya harus diapresiasi dan dijadikan dasar bagi pembelajaran yang
dilaksanakn. Oleh karena itu fasilitator perlu memperhatikan hal yang harus
dilakukan ketika memfasilitasi pembelajaran berbasis elearning.
Konsep Fasilitator
1. Pengertian fasilitasi
Fasilitasi berasal dari kata facil yang bermakna ‘memudahkan’. Teknik
fasilitasi berarti cara untuk membuat mudah suatu proses. Orang yang
melakukan fasilitasi disebut sebagai fasilitator. Tugas fasilitator adalah
merencanakan, membimbing, dan mengelola kelompok atau kelas dalam suatu
acara serta memastikan tujuan tercapai secara efektif dengan partisipasi peserta
yang memadai. Perlu diingat bahwa fasilitator bukanlah penyuluh atau juru
penerang (jupen) yang merupakan petugas penyampai informasi dari lembaga
formal atau pemerintah. Fasilitator adalah orang yang bertugas mengelola
proses dialog.
2. Peran fasilitator
Keberadaan fasilitator dapat mendukung kegiatan belajar agar peserta bisa
mencapai tujuan belajarnya. Fasilitator mendorong peserta untuk percaya diri
dalam menyampaikan pengalaman dan pikirannya, mengajak peserta dominan
untuk mendengarkan. Fasilitator memperkenalkan teknik-teknik komunikasi
untuk mendorong partisipasi. Fasilitator menggunakan media yang cocok
dengan kebutuhan peserta dan membantu proses belajar atau komunikasi
menjadi lebih efektif. Peran fasilitator ini harus dikurangi secara bertahap dan
diserahkan kepada peserta. Dengan membatasi waktu dari fasilitator, proses
pembelajaran bisa diambil alih oleh peserta sehingga pembelajaran bisa
berjalan sebagai inisiatif sendiri
Tugas seorang fasilitator bukanlah memberikan sebanyak-banyaknya
informasi kepada peserta, tetapi membangun kegiatan yang menimbulkan
Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 13
kebutuhan untuk belajar dan belajar secara terus-menerus. Strategi yang dapat
dilakukan untuk melibatkan peserta secara aktif dapat dilakukan melalui:
a. Menceritakan atau Menguraikan
Fasilitator mengajukan pertanyaan apa (what) terlebih dahulu sehingga
peserta bisa menceritakan pengalamannya, lalu melanjutkan dengan
pertanyaan-pertanyaan yang bersifat kapan (when) hal itu terjadi? di mana
(where) hal itu terjadi? siapa (who/whom) yang terlibat?
b. Menjelaskan dan Menganalisis
Bila diskusi mulai hidup dengan cerita-cerita peserta, fasilitator bisa
melontarkan pertanyaan tentang proses, seperti Bagaimana kejadian itu
terjadi? Ceritakan prosesnya secara runtut setelah itu dilanjutkan dengan
pertanyaan analitis, seperti Mengapa hal itu terjadi menurut Anda?
c. Menarik Kesimpulan
Meskipun sedang membahas suatu topik, kita akan mendapat banyak aspek
menarik yang terkait dengan topik tersebut dan menjadikan diskusi
berkembang (meluas). Fasilitator dapat mengajak peserta mempersempit
pembahasan pada beberapa hal paling penting atau menarik dari topik
tersebut dengan melontarkan pertanyaan, seperti Apa hal-hal penting atau
menarik yang muncul dari peristiwa atau kejadian di atas? Kesimpulan apa
yang bisa kita tarik dari kejadian atau peristiwa tadi?
d. Mengambil Pelajaran
Peserta diajak mengubah kesimpulan menjadi pelajaran-pelajaran (lesson
learneds) atau tanggapan pribadi dengan melontarkan pertanyaan, seperti,
apa arti penting dari kejadian/peristiwa itu menurut Anda?
e. Mengembangkan Gagasan Penerapan
Peserta diajak merumuskan gagasan kongkrit, seperti Apa tindakan yang
bisa dilakukan untuk menerapkan pelajaran atau hikmah di atas?
Sampaikan berdasarkan pendapat perorangan. Bagaimana cara
melakukannya? Uraikan menjadi langkah-langkah untuk mengongkritkan
gagasan tindakan di atas.
Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 14
3. Sikap Fasilitator
Berikut sikap-sikap yang harus dimiliki seorang fasilitator:
a. Empati
Ikut merasakan dan menghargai pengalaman dan perasaan peserta. Tidak
meremehkan peserta dengan hadir sepenuh hati dan sepenuh tubuh.
b. Peka terhadap situasi pertemuan
Mengetahui kapan peserta merasa bersemangat, bosan, mengantuk, tahu
kapan harus bicara, berhenti dan bertanya.
c. Tidak hanya memikirkan target penyampaian materi (hasil), melainkan
proses belajar para peserta.
d. Percaya diri
Yakin mampu mengajak peserta belajar bersama. Tidak malu meskipun
harus berhadapan dengan peserta yang berbeda usia, kelas sosial, ekonomi,
pendidikan, dan lain-lain.
e. Jujur
Terbuka, apa adanya saat merespon peserta, tidak menunjukkan sikap
dibuat-buat atau berpura-pura.
f. Ramah, semangat, dan luwes
Mampu membuat suasana hangat, akrab, dan peserta merasa diperhatikan.
g. Hormat terhadap peserta secara sederajat
Menghargai pengetahuan, pengalaman, tradisi dan kepercayaan yang
dianut peserta.
h. Tidak menonjolkan diri sendiri, menggurui, atau merasa paling ahli dan
tidak terpancing untuk menjawab setiap pertanyaan.
i. Obyektif
Obyektif adalah sikap untuk berada pada posisi netral atau tidak memihak.
Keterampilan fasilitator
1. Komunikasi
Hal utama yang dilakukan fasilitator adalah menjalin komunikasi yang baik.
a. Bicara atau bertanya dengan bahasa sederhana tapi jelas,
b. Gunakan kalimat singkat dan langsung ke tujuan, Misalnya, “Bapak, putra
Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 15
Anda yang SMA itu masih sering ngajak ngobrol?”
c. Perkenalkan diri dan hafalkan nama peserta. Supaya bisa menghafal,
gunakan saat memanggil dan ulangi dalam kalimat. Misalnya, “Ibu Bapak,
ada yang akan menanggapi pertanyaan ini? Ya, Ibu Asih kan?” (sambil
mendekati ibu tersebut untuk memberikan kesempatan menanggapi).
2. Bertanya
Tugas utama fasilitator adalah bertanya, memancing pengalaman peserta,
bukan mengajari. Pertanyaan yang baik akan membuat peserta belajar dari
pengalamannya dan menemukan solusi sendiri tanpa merasa digurui.
a. Gunakan pertanyaan yang menggali pengalaman peserta didasari rasa ingin
tahu
b. Gunakan jenis pertanyaan terbuka (pertanyaan yang yang jawabannya
berupa cerita), misalnya, “Bisa diceritakan, Bu, apa yang dilakukan
putranya kalau sedang marah?”
c. Awali dengan pertanyaan mudah yang dapat dijawab langsung berdasar
keseharian. Biasanya menggunakan kata tanya apa atau bagaimana.
d. Untuk pertanyaan sensitif, fasilitator dapat mengggunakan pertanyaan
orang ke3 agar peserta tidak merasa ihakimi atau malu. Contohnya,
“Menurut Ibu,mengapa ada orang yang tidak pernah marah pada anaknya?”
e. Saat peserta terlihat pesimis di tengah diskusi, gunakan pertanyaan untuk
mengajak peserta mengingat keberhasilan di masa lalu.
3. Mendengar aktif
Fasilitator tidak hanya berkomunikasi satu arah, melainkan lebih banyak
menjadi pendengar
a. Simak perkataan peserta. Tanggapi pembicaraan dengan ekspresi wajah
yang sesuai (senyum, prihatin, dan lainnya)
b. Beri tanggapan berupa pertanyaan untuk menggali pengalaman peserta.
Contoh, “Oya?, contohnya bagaimana, Bu?”
c. Konfirmasi pendapat peserta dengan menyatakannya kembali. Jangan
terburuburu menyimpulkan. Tanyakan apakah pernyataan kita betul.
Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 16
d. Jangan memotong pembicaraan, kecuali jika topik sudah jauh melenceng.
Ajak peserta kembali ke topik dengan sopan. Misalnya, “Wah, menarik
sekali, Pak. Mungkin kita lanjutkan kembali nanti, sementara ini kita
kembali ke topik awal, Pak.”
4. Bahasa tubuh
Bahasa tubuh adalah bentuk komunikasi nonverbal
a. Tatap mata peserta. Jangan bicara sambil melihat lantai, langit-langit, atau
kertas catatan.
b. Bergerak secukupnya, misalnya tangan menunjuk pada poster. Jangan
gugup, misalnya tangan memainkan spidol, kaki melangkah ke depan ke
belakang seperti tanpa tujuan.
c. Usahakan setara atau melebur dengan peserta, misalnya duduk sama rendah
ketika peserta sedang duduk di lantai berdiskusi dan mengerjakan tugas
kelompok
Tanggung jawab fasilitator
1. Merencanakan alur pelatihan
Setelah tujuan pelatihan dan tujuan masing-masing sesi dalam pelatihan sudah
diketahui dengan baik, persiapan pelatihan dilakukan. Tugas fasilitator adalah
merancang langkah-langkah kegiatan selama proses. Dua aspek dalam
merencanakan dan merancang alur pelatihan adalah
a. memilih langkah kegiatan yang tepat, dan
b. merancang agenda yang realistik.
Ada banyak cara dalam merancang langkah-langkah kegiatan dalam proses
pelatihan, yang itu adalah seni tersendiri. Beberapa pertimbangan dalam
merancang langkahlangkah kegiatan adalah:
a. Apa yang diinginkan, diskusi terbuka atau kegiatan yang terstruktur? Jika
diskusi terbuka menjadi pilihan, pastikan dalam diskusi terbuka tersebut
peserta dapat berpartisipasi.
b. Proses terstruktur apa yang diinginkan? Jika yang diinginkan adalah
Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 17
mengakomodasi partisipasi dari kelompok besar, pertimbangkan membagi
menjadi kelompok menjadi lebih kecil. Jika partisipasi yang memadai dari
semua atau sebagian besar peserta dinilai penting, beri peserta waktu untuk
memikirkan sesuatu dan menuliskan apa yang bisa mereka kontribusikan.
Jika menginginkan gagasan mengalir, pertimbangkan untuk melakukan
curah pendapat (brainstorming).
c. Bagaimana sistematika penyajian topik? Topik umum ke khusus atau
sebaliknya?
d. Bagaimana cara peserta akan diperkenalkan satu sama lain?
e. Bagaimana peserta mendapat pemahaman yang sama tentang tujuan
pelatihan atau tujuan sesi tertentu?
f. Jika pelatihan harus dibagi menjadi beberapa sesi, berapa lama alokasi
waktu setiap sesi?
g. Akankah semua peserta dilibatkan pada setiap sesinya? atau hanya
beberapa saja?
h. Bagaimana dan kapan hasil kerja kelompok kecil disampaikan dalam
kelompok besar?
i. Kapan fasilitator merekap menyimpulkannya hasil kerja kelompok kecil?
j. Akankah hasil suatu sesi akan berkaitan dan mengalir ke sesi selanjutnya?
2. Memilih bahan atau sumber belajar, metode dan media
Pertimbangkan beberapa hal berikut ketika menentukan bahan, metode, dan
media dalam pelatihan atau sesi tertentu dalam pelatihan:
a. Bahan
Apa yang diperlukan oleh peserta, sebelum atau pada saat pelatihan?
Bagaimana dan kapan bahan ini akan dibagikan?
b. Desain ruangan
Desain ruangan yang seperti apa yang dinilai efektif untuk partisipasi aktif
peserta? Ruangan terpisah atau bagi kelompok dalam ruiangan yang sama?
Bentuk U, atau lingkaran?
c. Media, perlengkapan dan ATK
Pastikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing langkah kegiatan suatu
Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 18
sesi. Apakah kertas plano, kertas tempel (Post-it), spidol, papan tulis, dan
lain-lain. Pastikan juga jika suatu sesi membutuhkan alat peraga atau media
seperti kartu, gambar, video, dan perangkat keras yang terkait (laptop,
LCD, layar dll)
d. Metode pembelajaran
Ada beberapa hambatan yang memang tidak bisa dikendalikan oleh
fasilitator. Tetapi fasilitator dapat mengoptimalkan proses dan langkah-
langkah kegiatan yang ada dengan beragam metode. Misalnya: saat mati
listrik padam secara tiba-tiba, fasilitator tidak bisa menggunakan pelantang,
video, dan lainnya. Pikirkan alternatif-alternatif media atau metode sebagai
penggantinya
Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 19
C. Rancangan aktivitas tugas dalam elearning
1. Kriteria bahan diskusi & tugas
Keerampilan yang wajib dimiliki fasilitator dalam pembelajaran elearning
adalah mengembangkaan bahan diskusi ataupun penugasan, aspek yang perlu
diperhatikan dalam mengembangkan penugasan adalah:
a. Relevan
Tugas yang diberikan, bermanfaat dan berguna dalam meningkatkan
pemahaman peserta terhadap materi.
b. Kontekstual
Penugasan harus sesuai dengan topik materi yang dipelajari oleh peserta.
Tugas yang diberikan sebaiknya dapat mengkaitkan materi tersebut dengan
konteks kehidupan mereka sehari-hari.
c. Argumentatif
Tugas yang dibuat oleh peserta memiliki alasan yang dapat digunakan
sebagai bukti bahwa peserta telah mempelajari materi.
d. Menantang
Penugasan yang baik dapat membuat peserta merasa termotivasi untuk
menyelesaikan atau mengerjakan tugas tersebut.
2. Tipe diskusi/penugasan
Berikut adalah tipe penugasan yang dapat diberikan dalam pembelajaran
berbasis elearning.
a. Konvergen (menyimpulkan)
Contoh: mengapa ketika kasus covid-19 terus bertambah pemerintah perlu
melakukan PSBB?
b. Divergen (memecahkan masalah)
Contoh: ketika terjadi penolakan karena alasan norma dan agama, langkah
alternatif apa yang perlu dilakukan untuk mencegah orang berkumpul di
tempat-tempat ibadah?
c. Evaluatif (menilai)
Contoh: seorang penyuluh melakukan sosialisasi mengenai covid-19 di
wilayahnya tanpa menggunakan masker dengan alasan di daeahnya belum
Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 20
ada penderita covid-19. Bagaimana penilaian anda terhadap penyuluh
tersebut?
3. Meningkatkan interaktivitas
a. Setting belajar dalam konteks pembelajaran online.
b. Menciptakan pengalaman belajar
Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 21
c. Alur belajar desain pembelajaran online
d. Contoh rancangan konten online
Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 22
Ketika di unggah dalam LMS, hasilnya akan seperti berikut:
Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 23
D. Penilaian elearning berpedoman pada SE LAN RI No.13/K1/HKM.02.3/2020
1. Pengertian penilaian
Suatu e-learning dikatakan efektif untuk pembelajaran apabila setelah
menggunakan e-learning terjadi peningkatan paling tidak salah satu aspek
pengetahuan, keterampilan, atau sikap pembelajar. Untuk mengetahui hal itu perlu
diadakan suatu penilaian atau evaluasi.
Banyak pendapat tentang pengertian penilaian yang secara umum mendefiniskan
penilaian merupakan proses kegiatan untuk mengetahui apakah suatu program
yang sudah ditetapkan sebelumnya berhasil dengan baik atau tidak baik. Agar
mengetahui informasi mengenai penilaian tersebut, digunakan pengukuran, baik
itu menggunakan instrumen tes maupun non tes.
Menurut Cangelosi (1995: 21) penilaian merupakan keputusan tentang nilai. Oleh
sebab itu, langkah selanjutnya sesuadah melaksanakan pengukuran adalah
penilaian. Penilaian dilakukan setelah siswa menjawab beberapa soal yang terdapat
pada tes. Kemudian hasil jawaban siswa tersebut ditafsirkan dalam bentuk nilai.
Suharsimi Arikunto (2009) mendefiniskan penilaian adalah mengambil suatu
keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik dan buruk, penilaian bersifat
kualitatif. Sedangkan definisi penilaian dalam PP.19/2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan Bab I pasal 1 ayat 17 , penilaian merupakan proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
peserta didik”.
Dari uraian diatas dapat dikemukakan bahwa penilaian pembelajaran melalui e
learning adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian
untuk memperoleh informasi tentang sejauhmana ketercapaian kompetensi
pembelajar setelah mengikuti pembelajaran yang dilakukan secara electronic
(elearning).
Dalam Kurikulum TOT pelatihan teknis Siaga cegah Covid 19 berbasis keluarga
melalui e learning ini penilaian peserta meliputi tiga aspek yaitu
a. Untuk mengukur tingkat pengetahuan dilakukan mellaui aspek Measuring
yaitu dengan quizz/pretes dan postes.
Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 24
b. Untuk mengukur sikap peserta dilakukan melalui aspek Deepening berupa
keaktifan peserta dalam live chat/video converence.
c. Untuk mengukur ketrampilan peserta dilihat dari aspek Applying berupa
penugasan.
2.Penilaian jenis aktivitas e learning
Penilaian yang dapat dilakukan dalam e learning dengan menggunakan instrument
test dan non test . Beberapa bentuk penilaian pada e learning yang dapat dipakai
adalah test objektif, test uraian, diskusi kelompok, rekam jejak peserta, penugasan
dan lain sebagainya sesuai materi pembelajaran.
Mengacu pada Surat Edaran Nomor: 13/K.1/Hkm.02.3/2020 Tentang Petunjuk
Teknis Pertanggungjawaban Administratif Penyelenggaraan Pelatihan Dalam
Masa Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) Yang Dilaksanakan Dengan
Metode Pembelajaran Jarak Jauh (Distance Learning) pada Romawi V isi edaran
point e. tentang Pertanggung jawaban secara administratif dalam pelaksanaan
pembelajaran jarak jauh dibuktikan melalui dua hal yaitu a. bukti kehadiran dan b.
bukti pembelajaran
b. Bukti Kehadiran berupa salah satu dari bahan berikut:
1) rekaman video yang menunjukkan kehadiran Peserta dan Tenaga Pelatihan
secara visual dalam proses pembelajaran;
2) screenshot yang menunjukkan daftar kehadiran Peserta dan Tenaga
Pelatihan dalam kegiatan terkait;
3) catatan login yang menunjukkan kehadiran Peserta dan Tenaga Pelatihan
secara digital dalam proses pembelajaran.
c. Bukti Pembelajaran
1) bahan ceramah yang digunakan oleh Penceramah dalam memfasilitasi
proses pembelajaran dalam bentuk: bahan tayang, video, dan/atau bahan
lainnya
2) learning journal.
Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 25
Selanjutnya dalam surat edaran LAN RI tersebut pada Point h. disebutkan untuk
mendapatkan Bukti Pelatihan yang dapat dipertanggungjawabkan secara
administratif dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, penyelenggara Pelatihan
menyusun skenario pelatihan dan pembelajaran jarak jauh dengan ketentuan:
a. Skenario pembelajaran diatur per sesi pembelajaran (sesuai dengan Jam
Pelajaran/JP) yang dapat meliputi: sesi ceramah, diskusi/tanya jawab, diskusi
kelompok, tugas baca dengan output yang ditetapkan, pembahasan hasil
diskusi, dan hal-hal lain yang relevan;
b. Penghitungan JP pembelajaran secara daring dalam pembelajaran jarak jauh
disesuaikan dengan JP dalam pembelajaran klasikal sesuai dengan masing-
masing Mata Pelatihan; 

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian jenis aktivitas dalam
pembelajaran melalui e-learning yang mengacu pada SE LAN RI
No.13/K1/HKM.02.3/2020 tentang Tentang Petunjuk Teknis Pertanggungjawaban
Administratif Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Masa Pandemi Coronavirus
Disease (Covid-19) Yang Dilaksanakan Dengan Metode Pembelajaran Jarak Jauh
(Distance Learning) dapat dilakukan dengan membuat scenario pembelajaran yang
dibuktikan melalui kehadiran pada sesi ceramah, keaktifan pada diskusi/tanya
jawab, diskusi kelompok, pembahasan hasil diskusi, tugas baca dengan output
yang ditetapkan sebagai hasil pembelajaran misalnya journal learning setiap
materi, dan hal-hal lain yang relevan,
Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 26
VI. EVALUASI
1. Dilakukan selama proses pembelajaran e-learning melalui live chat.
2. Menjawab seluruh pertanyaan pilihan ganda melalui link Quiz di E-Learning.
3. Simulasi fasilitasi pembelajaran secara on line melalui pembuatan video pendek
masing masing Tim Provinsi terkait substansi Covid 19 yang telah dipelajari
dengan ketentuan sbb:
a. Setiap peserta masing – masing provinsi bekerja secara tim berbasis on line
b. Membuat Rencana pembelajaran ( RP berbasis on line)
c. Mengangkat satu sub materi untuk dibuatkan video pendeknya
d. Mengupload hasil kerja tim berupa Rencana pembelajaran dan Video pendek
pada website e-learning Pusdiklat BKKBN paling lambat pada hari Sabtu
tanggal 25 April 2020 jam 22.00 Wib.
Daftar Pustaka
1. Modul Teknik Fasilitasi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Dan
Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
2. Panduan Penggunaan ELearning bagi Pengajar . 2020, Jakarta.Pusdiklat
BKKBN
3. SE LAN RI No.13/K1/HKM.02.3/2020 tentang Tentang Petunjuk Teknis
Pertanggungjawaban Administratif Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Masa Pandemi
Coronavirus Disease (Covid-19) Yang Dilaksanakan Dengan Metode Pembelajaran
Jarak Jauh (Distance Learning), 2020,Jakarta, LAN RI.
4. Sukirman. 2012. Pengembangan Sistem Evaluasi. Yogyakarta: Insan Madani.
Lampiran :
Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 27
Format Rencana Pembelajaran (RP)
RENCANA PEMBELAJARAN
1. Nama Diklat :
2. Mata Pelatihan :
4. Alokasi Waktu :
5. Deskripsi Singkat : ….JP ( ….menit)
6. Tujuan Pembelajaran
a. Hasil Belajar :
b. Indikator hasil belajar :
Setelah mengikuti pembelajaran ini , peserta dapat :
7. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok:
a. Materi Pokok :
b. Sub Materi Pokok :
8. Kegiatan Belajar Mengajar :
TAHAPAN
KEGIATAN
KEGIATAN
Metode
Media&Ala
t Bantu
Alokasi Waktu
FASILITATOR PESERTA
Pendahuluan 1. Memperkenalkan diri dan
menyapa peserta;
2.
1. Menyimak paparan
fasilitator;
2. .
1. 1. menit
Penyajian
Penutup 1. Melakukan refleksi atas proses
pembelajaran yang telah
dilaksanakan;
2. Mengevaluasi daya serap peserta
melalui kuis,
3. Meutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam
9. Evaluasi Pembelajaran:
Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 28
MATERI & SUB MATERI POKOK BENTUK
EVALUASI
PERTANYAAN
.............................,2020
Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 29

More Related Content

More from PusdiklatKKB

Bahan tayang modul 1
Bahan tayang modul 1Bahan tayang modul 1
Bahan tayang modul 1PusdiklatKKB
 
Bahan tayang modul 6
Bahan tayang modul 6Bahan tayang modul 6
Bahan tayang modul 6PusdiklatKKB
 
Modul 3 mortalitas
Modul 3   mortalitasModul 3   mortalitas
Modul 3 mortalitasPusdiklatKKB
 
Bahan tayang 3 mortalitas
Bahan tayang 3   mortalitasBahan tayang 3   mortalitas
Bahan tayang 3 mortalitasPusdiklatKKB
 
Bahan tayang modul 2 fertilitas
Bahan tayang modul 2   fertilitasBahan tayang modul 2   fertilitas
Bahan tayang modul 2 fertilitasPusdiklatKKB
 
Modul pengelolaan bkb bkkbn final
Modul pengelolaan bkb bkkbn finalModul pengelolaan bkb bkkbn final
Modul pengelolaan bkb bkkbn finalPusdiklatKKB
 
Modul6 isi-17 juli20-r2
Modul6 isi-17 juli20-r2Modul6 isi-17 juli20-r2
Modul6 isi-17 juli20-r2PusdiklatKKB
 
Modul5 isi-17 juli20-r2
Modul5 isi-17 juli20-r2Modul5 isi-17 juli20-r2
Modul5 isi-17 juli20-r2PusdiklatKKB
 
Modul4 isi-17 juli20-r2
Modul4 isi-17 juli20-r2Modul4 isi-17 juli20-r2
Modul4 isi-17 juli20-r2PusdiklatKKB
 
Modul1 demografi suatu pengantar
Modul1 demografi suatu pengantarModul1 demografi suatu pengantar
Modul1 demografi suatu pengantarPusdiklatKKB
 
Demografi terapan modul 5 luaran demografi
Demografi terapan modul 5   luaran demografiDemografi terapan modul 5   luaran demografi
Demografi terapan modul 5 luaran demografiPusdiklatKKB
 
Demografi terapan modul4 migrasi
Demografi terapan modul4   migrasiDemografi terapan modul4   migrasi
Demografi terapan modul4 migrasiPusdiklatKKB
 
Demografi terapan modul 3 mortalitas
Demografi terapan modul 3   mortalitasDemografi terapan modul 3   mortalitas
Demografi terapan modul 3 mortalitasPusdiklatKKB
 
Demografi terapan modul 2 fertilitas
Demografi terapan modul 2   fertilitasDemografi terapan modul 2   fertilitas
Demografi terapan modul 2 fertilitasPusdiklatKKB
 
Bahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
Bahan tayang modul 5 - Luaran DemografisBahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
Bahan tayang modul 5 - Luaran DemografisPusdiklatKKB
 
Bahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasiBahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasiPusdiklatKKB
 
Bahan tayang modul 3 mortalitas
Bahan tayang modul 3   mortalitasBahan tayang modul 3   mortalitas
Bahan tayang modul 3 mortalitasPusdiklatKKB
 

More from PusdiklatKKB (20)

Bahan tayang modul 1
Bahan tayang modul 1Bahan tayang modul 1
Bahan tayang modul 1
 
Bahan tayang modul 6
Bahan tayang modul 6Bahan tayang modul 6
Bahan tayang modul 6
 
Demografi modul 1
Demografi modul 1Demografi modul 1
Demografi modul 1
 
Modul 3 mortalitas
Modul 3   mortalitasModul 3   mortalitas
Modul 3 mortalitas
 
Bahan tayang 3 mortalitas
Bahan tayang 3   mortalitasBahan tayang 3   mortalitas
Bahan tayang 3 mortalitas
 
Bahan tayang modul 2 fertilitas
Bahan tayang modul 2   fertilitasBahan tayang modul 2   fertilitas
Bahan tayang modul 2 fertilitas
 
Modul pengelolaan bkb bkkbn final
Modul pengelolaan bkb bkkbn finalModul pengelolaan bkb bkkbn final
Modul pengelolaan bkb bkkbn final
 
Modul6 isi-17 juli20-r2
Modul6 isi-17 juli20-r2Modul6 isi-17 juli20-r2
Modul6 isi-17 juli20-r2
 
Modul5 isi-17 juli20-r2
Modul5 isi-17 juli20-r2Modul5 isi-17 juli20-r2
Modul5 isi-17 juli20-r2
 
Modul4 isi-17 juli20-r2
Modul4 isi-17 juli20-r2Modul4 isi-17 juli20-r2
Modul4 isi-17 juli20-r2
 
Modul3 mortalitas
Modul3 mortalitasModul3 mortalitas
Modul3 mortalitas
 
Modul2 fertilitas
Modul2 fertilitasModul2 fertilitas
Modul2 fertilitas
 
Modul1 demografi suatu pengantar
Modul1 demografi suatu pengantarModul1 demografi suatu pengantar
Modul1 demografi suatu pengantar
 
Demografi terapan modul 5 luaran demografi
Demografi terapan modul 5   luaran demografiDemografi terapan modul 5   luaran demografi
Demografi terapan modul 5 luaran demografi
 
Demografi terapan modul4 migrasi
Demografi terapan modul4   migrasiDemografi terapan modul4   migrasi
Demografi terapan modul4 migrasi
 
Demografi terapan modul 3 mortalitas
Demografi terapan modul 3   mortalitasDemografi terapan modul 3   mortalitas
Demografi terapan modul 3 mortalitas
 
Demografi terapan modul 2 fertilitas
Demografi terapan modul 2   fertilitasDemografi terapan modul 2   fertilitas
Demografi terapan modul 2 fertilitas
 
Bahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
Bahan tayang modul 5 - Luaran DemografisBahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
Bahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
 
Bahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasiBahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasi
 
Bahan tayang modul 3 mortalitas
Bahan tayang modul 3   mortalitasBahan tayang modul 3   mortalitas
Bahan tayang modul 3 mortalitas
 

Ii. rbpmp teknik fasilitasi tot pelatihan covid 19 fix

  • 1. Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 1 BAHAN PEMBELAJARAN 5 TEKNIK FASILITASI PELATIHAN MELALUI ELEARNING I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan dan pelatihan (diklat) yang dilaksanakan oleh setiap instansi sudah seharusnya mengikuti alur pengelolaan diklat mulai dari analisis kebutuhan, penyusunan kurikulum, penyusunan bahan dan media pembelajaran, pelaksanaan pelatihan, pemantauan dan penilaian, sampai pada tahap evaluasi pelatihan. Faktor sumber daya manusia (SDM) menjadi faktor yang sangat menentukan keberhasilan keseluruhan tahapan pengelolaan diklat. Sumber daya manusia dimaksud adalah penyelenggara pelatihan meliputi pengelola, pelaksana, dan fasilitator yang merupakan suatu tim kerja untuk mendukung keberhasilan program diklat, baik yang dlakukan secara tatap muka maupun berbasis elearning. Proses pembelajaran yang dilakukan dengan elearning memerlukan metode khusus untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Metodologi pembelajaran merupakan cara-cara dalam melakukan aktivitas antara fasilitator dan peserta didik ketika berinteraksi dalam proses belajar. Fasilitator perlu mengetahui dan mempelajari metode pengajaran dalam eleraning agar dapat menyampaikan materi secara utuh kepada peserta didik. Metode pengajaran perlu dipraktikkan saat mengajar dan dibuat semenarik mungkin agar peserta didik mendapat pengetahuan yang baik. Fasilitator dalam pembelajaran elearning selain memiliki kompetensi menyangkut substansi yang akan disampaikan, sudah selayaknya juga memiliki kemampuan untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif. Oleh karena itu bahan ajar Teknik Fasilitasi Pelatihan Melalui Elearning ini disusun sebagai panduan bagi fasilitator dalam memfasilitasi proses belajar mengajar berbasis elearning.
  • 2. Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 2 B. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Hasil Belajar Setelah mengikuti materi pembelajaran Teknik Fasilitasi Pelatihan Melalui Elearning ini peserta mampu melakukan fasilitasi proses belajar mengajar dalam pelatihan melalui elearning. 2. Indikator Hasil Belajar Setelah mengikuti materi pembelajaran ini peserta dapat: a. Menjelaskan konsep dasar elearning. b. Menjelaskan peran fasilitator dalam elearning. c. Mempraktekan rancangan aktivitas tugas dalam elearning d. Menjelaskan penilaian elearning berpedoman pada SE LAN RI No.13/K1/HKM.02.3/2020 II. WAKTU : 450 menit (10 JP) III. RINCIAN KEGIATAN PEMBELAJARAN No Topik Waktu Metode Media 1. Konsep dasar elearning. a. Definisi elearning b. Karakteristik dan manfaat elearning c. Kelebihan dan kekurangan elearning d. Faktor pertimbangan dan syarat memanfaatkan elearning 90 menit Live chat Belajar mandiri 1. Laptop 2. Webex/zoom 3. Bahan ajar 4. Bahan tayang 2. Peran fasilitator dalam elearning. a. Konsep Fasilitator b. Keterampilan fasilitator c. Tanggung jawab fasilitator 90 menit Live chat Belajar mandiri 1. Laptop 2. Webex/zoom 3. Bahan ajar 4. Bahan tayang
  • 3. Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 3 3. Rancangan aktivitas tugas dalam elearning a. Membuat tugas b. Aktivitas resources 180 menit Live chat Penugasan 1. Laptop 2. Webex/zoom 3. Bahan ajar 4. Bahan tayang 4. Penilaian elearning berpedoman pada Surat Edaran LAN RI No.13/K1/HKM.02.3/2020 a. Pengertian b. Jenis penilaian aktivitas pembelajaran dalam e learning 90 menit Live chat Belajar mandiri 1. Laptop 2. Webex/zoom 3. Bahan ajar 4. Bahan tayang IV. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN a. Peserta mempelajari Bahan Tayang dan Bahan Pembelajaran secara mandiri melalui Elearning BKKBN. b. Peserta menyiapkan bahan diskusi dan tanya jawab untuk kegiatan live chat c. Fasilitator membuka sesi awal dengan perkenalan diri d. Fasilitator menjelaskan beberapa hal kaitan dengan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan dan indikator hasil belajar yang diharapkan e. Fasilitator menyampaikan materi. f. Fasilitator mencoba mereview dan memberikan beberapa pertanyaan yang dapat dijadikan bahan diskusi. g. Peserta menyimak dan bergiliran secara teratur untuk memberikan respon dan tanggapan. h. Fasilitator menyimpulkan rerspon dan tanggapan dari peserta. i. Peserta dapat memberikan pertanyaan secara bergantian dengan catatan tidak mengulang apas aja yang telah ditanyakan oleh peserta lain dan tidak menanyakan hal yang telah didiskusikan bersama sebelumnya. j. Fasilitator memberikan jawaban atas pertanyaan peserta, k. Sesi akhir adalah menutup live chat dengan kesimpulan dan evaluasi.
  • 4. Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 4 V. MATERI PEMBELAJARAN A. Konsep Dasar Elearning 1. Definisi elearning Elearning adalah suatu sistem atau konsep pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Elearning tersusun dari dua bagian, yaitu 'e' yang merupakan singkatan dari 'electronica' dan 'learning' yang berarti 'pembelajaran'. Secara singkat elearning dapat diartikan pembelajaran dengan menggunakan bantuan perangkat elektronik. Dalam pelaksanaannya, elearning menggunakan media audio, video, atau perangkat komputer, atau kombinasi dari ketiganya. Dengan kata lain elearning adalah pembelajaran yang dalam pelaksanaannya didukung oleh perangkat teknologi seperti jaringan telepon, audio, video, transmisi satelite, dan komputer. Secara umum terdapat dua persepsi dasar tentang elearning yaitu: a) Electronic Based; elearning adalah pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, terutama yang berupa alat elektronik. Artinya, tidak hanya internet, melainkan semua perangkat elektronik seperti film, video, kaset, OHP, Slide, LCD, projector, dan lain sebagainya dapat digunakan untuk melakukan pembelajaran secara elearning. b) Internet Based; adalah pembelajaran yang menggunakan fasilitas internet yang bersifat online sebagai instrumen utamanya. Pendapat ini memiliki persepsi bahwa elearning haruslah menggunakan internet yang bersifat online, yaitu fasilitas komputer yang terhubung dengan internet. Pengertian ini menekankan peserta didik dalam mengakses materi pembelajaran tidak terbatas jarak, ruang, dan waktu, bisa dimana saja dan kapan saja (any whare and any time). Pembelajaran dalam elearning dapat disampaikan pada waktu yang sama (synchronously) ataupun pada waktu yang berbeda (asynchronously). Dari beberapa hal yang telah disampaikan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa elearning adalah segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha- usaha pembelajaran melalui teknologi elektronik. sebagian dari media elektronik yang digunakan antara lain internet, satelit, tape audio/video, tv interaktif, dan CD- ROM
  • 5. Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 5 2. Karakteristik dan Manfaat Elearning a. Karakteristik elearning 1) Memanfaatkan teknologi elektronik sehingga dapat melakukan komunikasi dan memperoleh informasi dengan mudah dan cepat, baik antara pengajar dengan peserta didik, atau sebaliknya. 2) Memanfaatkan media komputer, seperti jaingan komputer (computer networks) atau media digital (digital media). 3) Menggunakan materi pembelajaran untuk dipelajari secara mandiri (self learning materials). 4) Materi pembelajaran dapat disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh fasilitator dan peserta kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya 5) Memanfaatkan aplikasi komputer untuk proses pembelajaran dan juga untuk mengetahui hasil kemajuan belajar, atau administrasi pendidikan serta untuk memperoleh informasi dari berbagai sumber informasi. b. Manfaat elearning Elearning mempermudah interaksi antara peserta dengan bahan/materi pelajaran. Peserta dapat saling berbagi informasi mengenai berbagai hal yang menyangkut pelajaran atau kebutuhan pengembangan diri peserta. Selain itu, fasilitator dapat menempatkan materi pembelajaran dan tugas- tugas yang harus dikerjakan oleh peserta di tempat tertentu di dalam web untuk di akses oleh peserta. Fasilitator dapat pula memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengakses materi pembelajaran tertentu maupun soal-soal ujian atau quiz yang hanya dapat diakses oleh peserta sekali saja dan dalam rentangan waktu tertentu pula. Manfaat elearning dengan penggunaan internet, khususnya dalam pembelajaran jarak jauh antara lain: 1) Fasilitator dan peserta atau pembelajar dapat berkomunikasi dengan mudah dan cepat melalui fasilitas internet tanpa dibatasi oleh tempat, jarak dan waktu. secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi bisa dilakukan.
  • 6. Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 6 2) Fasilitator dan peserta atau pembelajar dapat menggunakan materi pembelajaran yang ruang lingkup dan urutan sudah sistematis terjadwal melalui internet. 3) Elearning dapat manjelaskan materi pembelajaran yang sulit dan rumit menjadi mudah dan sederhana. Selain itu, materi pembelajaran dapat disimpan di komputer, sehingga peserta dapat mempelajari kembali atau mengulang materi pembelajaran yang telah dipelajarinya setiap saat dan dimana saja sesuai dengan keperluannya. 4) Mempermudah dan mempercepat mengakses atau memperoleh banyak informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang dipelajari dari berbagai sumber informasi dengan melakukan akses di internet. 5) Internet dapat dijadikan media untuk melakukan diskusi antara pengajar dengan peserta didik, dan antar peserta didik. 6) Peran pembelajar menjadi lebih aktif mempelajari materi pembelajaran, memperoleh ilmu pengetahuan atau informasi secara mandiri, tidak mengandalkan penyampaian dari fasilitator, disesuaikan pula dengan keinginan dan minatnya terhadap materi pembelajaran. 7) Bagi pembelajar yang sudah bekerja dan sibuk dengan kegiatannya sehingga tidak mempunyai waktu untuk datang ke suatu lembaga pendidikan maka dapat mengakses internet kapanpun sesuai dengan waktu luangnya. 8) Dari segi biaya, penyediaan layanan internet lebih kecil biayanya dibanding harus membangun ruangan atau kelas pada lembaga pendidikan sekaligus memeliharanya, serta menggaji para pegawainya. 9) Memberikan pengalaman yang menarik dan bermakna bagi pembelajar karena dapat berinteraksi langsung, sehingga pemahaman terhadap materi akan lebih bermakna pula, mudah dipahami, diingat, dan mudah pula untuk diungkapkan. 3. Kelebihan dan Kekurangan Elearning a. Kelebihan elearning Elearning dapat dengan cepat diterima dan kemudian diadopsi karena
  • 7. Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 7 memiliki kelebihan/keunggulan sebagai berikut: 1) Meningkatkan interaksi pembelajaran (enchance inter activity). Pembelajaran jarak jauh online yang dirancang dan dilaksanakan secara cermat dapat meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara pembelajar dengan materi pembelajaran, pembelajar dengan fasilitator , dan antara pembelajar dengan pembelajar lainnya . Pembelajar yang terpisah dari pembelajar lainnya dan juga terpisah dari fasilitator akan merasa lebih leluasa atau bebas mengungkapkan pendapat atau mengajukan pertanyaan karena tidak ada siswa lainnya yang secara fisik mengamatinya. 2) Mempermudah interaksi pembelajaran dimana dan kapan saja (time and placeflexibility). Pembelajar dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar kapan saja sesuai dengan ketersedianan waktunya dan dimanapun dia berada, karena sumber belajar sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk di akses oleh pembelajar melalui online learning. Begitu pula dengan tugas-tugas kegiatan pembelajaran, dapat diserahkan kepada fasilitator begitu selesai dikerjakan, tanpa harus menungu sampai ada janji untuk bertemu dengan fasilitator, dan tidak perlu menunggu sampai ada waktu luang fasilitator untuk mendiskusikan hasil pelaksanaan tugas apabila dikehendaki. 3) Memiliki jangkauan yang lebih luas (potential to reoch a global audience). Pembelajaran jarak jauh online yang fleksibel dari segi waktu dan tempat, menjadikan jumlah peserta yang dapat dijangkau oleh kegiatan pembelajaran melalui online learning semakin banyak dan terbuka secara luas bagi siapa saja yang membutuhkannya. Ruang, tempat dan waktu tidak lagi menjadi hambatan. Siapa saja, dimana saja, dan kapan saja, seorang dapat belajar melalui interaksinya dengan sumber belajar yang telah dikemas secara elektronik dan siap diakses melalui online learning. 4) Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities). Fasilitas yang tersedia dalam teknologi online learning dan berbagai software
  • 8. Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 8 yang terus berkembang turut membantu mempermudah penembangan materi pembelajaran elektronik. Demikian penyempurnaan atau pemutaakhiran materi pembelajaran yang telah dikemas dapat dilakukan secara periodic dengan cara yang lebih mudah sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuannya. Disamping itu, pemutahiran penyajian materi pembelajaran dapat dilakukan, baik yang didasarkan atas umpan balik dari pembelajar maupun atas hasil penilaian fasilitator selaku penanggung jawab atau Pembina materi pembelajaran. b. Kelemahan elearning Elearning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan antara lain: 1) Kurangnya interaksi antara fasilitator dan peserta/pembelajar atau bahkan antar pembelajar/peserta itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya volues dalam proses belajar dan mengajar. 2) Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis. 3) Proses belajar dan mengajamya cenderung ke arah pelatihan bukan pendidikan yang lebih menekankan pada aspek pengetahuan atau psikomotor dan aspek afektif. 4) Berubahnya peran fasilitator dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut menguasai teknik pembelajaran yang menggunakan internet. 5) Pembelajar yang tidak mempunyai motivasi belajar tinggi cenderung gagal 6) Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon ataupun komputer). 7) Keterbatasan ketersediaan softwere (perangkat lunak) yang biayanya masih relatif mahal. 8) Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki keterampilan bidang internet dan kurangnya penguasaan bahasa komputer.
  • 9. Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 9 4. Faktor Pertimbangan dan Syarat Pemanfaatan Elearning a. Faktot yang perlu dipertimbangkan dalam memanfaatkan elearning 1) Analisis kebutuhan (need analysis) Pemanfaatan elearning sangat tergantung pada pengguna dalam memandang atau menilai e-learuing tersebut. Untuk menentukan apakah seseorang atau lembaga pendidrkan membutuhkan atau tidak elearning itu, maka diperlukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan ini untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan yang muncul, yaitu apakah fasilitas pendukungnya sudah memadai, apakah didukung oleh dana yang memadai; dan apakah ada dukungan dari pembuat kebijakan. Jika berdasarkan analisis kebutuhan itu diputuskan bahwa elearning diperlukan, maka perlu membuat studi kelayakan. Ada beberapa komponen penilaian dalam studi kelayakan yang perlu dipertimbangkan, antara lain: a) Secara teknis, apakah jaringan internet bisa dipasang beserta infrasruktur pendukungnya, sepeti jaringan komputer, instalasi listrik, saluran telepon, dan sebagainya. b) Sumber daya manusianya yang memiliki pengetahuan dan kemampuan atau ketetampilan (skill dan knowledg) yang secara teknis bisa mengoperasikannya. c) Secara ekonomis apakah kegiatan vang dilakukan dengan elearning ini menguntungkan atau tidak, apakah akan membutuhkan biaya yang besar atau kecil. d) Secara sosial, apakah sikap (attitude) masyarakat dapat menerimanya atau menolak terhadap penggunaan elearning sebagai bagian dari teknologi dan komunikasi. Untuk itu perlu diciptakan sikap (attitude) yang positif terhadap elearning, khususnya. Dan teknologi informasi dan komunikasi pada umumnya, agar bisa mengerti potensi dan dampaknya bagi pembelajar dan masyarakat. 2) Rancangan Pembelajaran Dalam menentukan rancangan pembelajaran elearning perlu dipertimbangkan beberapa hal, antara lain:
  • 10. Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 10 a) Course content and learning unit analysis (Analisis isi pembelajaran), seperti ruang lingkup dan urutan materi pembelajaran, atau topik yang relevan. b) Learner analysis (analisis pembelajar), seperti: latar belakang pendidikan, usia, status pekerjaan, dan sebagainya. c) Learning context analysis (analisis berkaitan dengan pembelajaran), seperti : kompetensi pembelajaran yang akan dan ingin dibahas secara mendalam pada rancangan ini. d) Intructional analysis (analisis pembelajaran), seperti: materi pembelajaran yang akan dikelompokkan menurut kepentingannya, menyusun tugas-tugas dari yang mudah hingga yang sulit, dan seterusnya. e) State instructional objectives (tujuan pembelajaran) yang disusun berdasarkan hasil dari analisis pembelajaran. f) Contruct criterion test items, (penyusun tes) yang didasarkan dari tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. g) Select instructional strategt (strategi pemilihan pembelajaran) yang dapat ditetapkan berdasarkan fasilitas yang ada. 3) Tahap pengembangan Pengembangan elearning dilakukan mengikuti perkembangan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi yang tersedia. selain itu, pengembangan prototype materi pembelajaran dan rancangan pembelajaran yang akan digunakan pun perlu di pertimbangkan dan di evaluasi secara terus menerus. 4) Pelaksanaan Prototype yang sudah lengkap dapat dipindahkan ke jaringan komputer. Untuk itu pengujian terhadap prototype hendaknya terus menerus dilakukan. Dengan pengujian ini akan diketahui berbagau hambatan yang dihadapi, seperti berkaitan dengan management course tool, apakah materi pembelajarannya memenuhi standar materi pembelajaran mandiri.
  • 11. Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 11 5) Evaluasi Sebelum dilakukan evaluasi, program terlebih dahulu diuji coba dengan mengambil beberapa sample orang. Dari uji coba ini baru dilakukan evaluasi. Prototype perlu dievaluai dalam jangka waktu relative lama dan secara terus menerus untuk diketahui kelebihan dan kekurangannya. Proses dari kelima tahapan tadi di perrukan waktu yang relative lama dan dilakukan berulang kali, karena prosesnya terjadi secara terus menerus. Masukan dari pembelajar atau pihak lain sangat di perlukan untuk perbaikan program tersebut. b. Syarat pemanfaatan elearning Hal yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan elearning adalah: 1) Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan dalam hal ini internet. 2) Tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta belajar, misalnya CD-ROM atau bahan digital. 3) Tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta belajar apabila mengalami kesulitan 4) Adanya lembaga yang menyelenggarakan/mengelola kegiatan elearning 5) Adanya sikap positif pendidik dan tenaga kependidikan terhadap teknologi komputer dan internet 6) Adanya rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari dan diketahui oleh setiap peserta belajar 7) Adanya sistem evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan belajar peserta didik 8) Adanya mekanisme umpan balik yang dikembangkan oleh lembaga penyelenggara.
  • 12. Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 12 B. Peran Fasilitator Dalam Elearning Kegiatan peningkatan kapasitas bagi orang dewasa membutuhkan perhatian tersendiri terutama dalam pembelajaran elearning. Hal ini penting mengingat karakter orang dewasa dengan segenap pengalaman dan pengetahuan yang telah dimilikinya harus diapresiasi dan dijadikan dasar bagi pembelajaran yang dilaksanakn. Oleh karena itu fasilitator perlu memperhatikan hal yang harus dilakukan ketika memfasilitasi pembelajaran berbasis elearning. Konsep Fasilitator 1. Pengertian fasilitasi Fasilitasi berasal dari kata facil yang bermakna ‘memudahkan’. Teknik fasilitasi berarti cara untuk membuat mudah suatu proses. Orang yang melakukan fasilitasi disebut sebagai fasilitator. Tugas fasilitator adalah merencanakan, membimbing, dan mengelola kelompok atau kelas dalam suatu acara serta memastikan tujuan tercapai secara efektif dengan partisipasi peserta yang memadai. Perlu diingat bahwa fasilitator bukanlah penyuluh atau juru penerang (jupen) yang merupakan petugas penyampai informasi dari lembaga formal atau pemerintah. Fasilitator adalah orang yang bertugas mengelola proses dialog. 2. Peran fasilitator Keberadaan fasilitator dapat mendukung kegiatan belajar agar peserta bisa mencapai tujuan belajarnya. Fasilitator mendorong peserta untuk percaya diri dalam menyampaikan pengalaman dan pikirannya, mengajak peserta dominan untuk mendengarkan. Fasilitator memperkenalkan teknik-teknik komunikasi untuk mendorong partisipasi. Fasilitator menggunakan media yang cocok dengan kebutuhan peserta dan membantu proses belajar atau komunikasi menjadi lebih efektif. Peran fasilitator ini harus dikurangi secara bertahap dan diserahkan kepada peserta. Dengan membatasi waktu dari fasilitator, proses pembelajaran bisa diambil alih oleh peserta sehingga pembelajaran bisa berjalan sebagai inisiatif sendiri Tugas seorang fasilitator bukanlah memberikan sebanyak-banyaknya informasi kepada peserta, tetapi membangun kegiatan yang menimbulkan
  • 13. Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 13 kebutuhan untuk belajar dan belajar secara terus-menerus. Strategi yang dapat dilakukan untuk melibatkan peserta secara aktif dapat dilakukan melalui: a. Menceritakan atau Menguraikan Fasilitator mengajukan pertanyaan apa (what) terlebih dahulu sehingga peserta bisa menceritakan pengalamannya, lalu melanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat kapan (when) hal itu terjadi? di mana (where) hal itu terjadi? siapa (who/whom) yang terlibat? b. Menjelaskan dan Menganalisis Bila diskusi mulai hidup dengan cerita-cerita peserta, fasilitator bisa melontarkan pertanyaan tentang proses, seperti Bagaimana kejadian itu terjadi? Ceritakan prosesnya secara runtut setelah itu dilanjutkan dengan pertanyaan analitis, seperti Mengapa hal itu terjadi menurut Anda? c. Menarik Kesimpulan Meskipun sedang membahas suatu topik, kita akan mendapat banyak aspek menarik yang terkait dengan topik tersebut dan menjadikan diskusi berkembang (meluas). Fasilitator dapat mengajak peserta mempersempit pembahasan pada beberapa hal paling penting atau menarik dari topik tersebut dengan melontarkan pertanyaan, seperti Apa hal-hal penting atau menarik yang muncul dari peristiwa atau kejadian di atas? Kesimpulan apa yang bisa kita tarik dari kejadian atau peristiwa tadi? d. Mengambil Pelajaran Peserta diajak mengubah kesimpulan menjadi pelajaran-pelajaran (lesson learneds) atau tanggapan pribadi dengan melontarkan pertanyaan, seperti, apa arti penting dari kejadian/peristiwa itu menurut Anda? e. Mengembangkan Gagasan Penerapan Peserta diajak merumuskan gagasan kongkrit, seperti Apa tindakan yang bisa dilakukan untuk menerapkan pelajaran atau hikmah di atas? Sampaikan berdasarkan pendapat perorangan. Bagaimana cara melakukannya? Uraikan menjadi langkah-langkah untuk mengongkritkan gagasan tindakan di atas.
  • 14. Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 14 3. Sikap Fasilitator Berikut sikap-sikap yang harus dimiliki seorang fasilitator: a. Empati Ikut merasakan dan menghargai pengalaman dan perasaan peserta. Tidak meremehkan peserta dengan hadir sepenuh hati dan sepenuh tubuh. b. Peka terhadap situasi pertemuan Mengetahui kapan peserta merasa bersemangat, bosan, mengantuk, tahu kapan harus bicara, berhenti dan bertanya. c. Tidak hanya memikirkan target penyampaian materi (hasil), melainkan proses belajar para peserta. d. Percaya diri Yakin mampu mengajak peserta belajar bersama. Tidak malu meskipun harus berhadapan dengan peserta yang berbeda usia, kelas sosial, ekonomi, pendidikan, dan lain-lain. e. Jujur Terbuka, apa adanya saat merespon peserta, tidak menunjukkan sikap dibuat-buat atau berpura-pura. f. Ramah, semangat, dan luwes Mampu membuat suasana hangat, akrab, dan peserta merasa diperhatikan. g. Hormat terhadap peserta secara sederajat Menghargai pengetahuan, pengalaman, tradisi dan kepercayaan yang dianut peserta. h. Tidak menonjolkan diri sendiri, menggurui, atau merasa paling ahli dan tidak terpancing untuk menjawab setiap pertanyaan. i. Obyektif Obyektif adalah sikap untuk berada pada posisi netral atau tidak memihak. Keterampilan fasilitator 1. Komunikasi Hal utama yang dilakukan fasilitator adalah menjalin komunikasi yang baik. a. Bicara atau bertanya dengan bahasa sederhana tapi jelas, b. Gunakan kalimat singkat dan langsung ke tujuan, Misalnya, “Bapak, putra
  • 15. Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 15 Anda yang SMA itu masih sering ngajak ngobrol?” c. Perkenalkan diri dan hafalkan nama peserta. Supaya bisa menghafal, gunakan saat memanggil dan ulangi dalam kalimat. Misalnya, “Ibu Bapak, ada yang akan menanggapi pertanyaan ini? Ya, Ibu Asih kan?” (sambil mendekati ibu tersebut untuk memberikan kesempatan menanggapi). 2. Bertanya Tugas utama fasilitator adalah bertanya, memancing pengalaman peserta, bukan mengajari. Pertanyaan yang baik akan membuat peserta belajar dari pengalamannya dan menemukan solusi sendiri tanpa merasa digurui. a. Gunakan pertanyaan yang menggali pengalaman peserta didasari rasa ingin tahu b. Gunakan jenis pertanyaan terbuka (pertanyaan yang yang jawabannya berupa cerita), misalnya, “Bisa diceritakan, Bu, apa yang dilakukan putranya kalau sedang marah?” c. Awali dengan pertanyaan mudah yang dapat dijawab langsung berdasar keseharian. Biasanya menggunakan kata tanya apa atau bagaimana. d. Untuk pertanyaan sensitif, fasilitator dapat mengggunakan pertanyaan orang ke3 agar peserta tidak merasa ihakimi atau malu. Contohnya, “Menurut Ibu,mengapa ada orang yang tidak pernah marah pada anaknya?” e. Saat peserta terlihat pesimis di tengah diskusi, gunakan pertanyaan untuk mengajak peserta mengingat keberhasilan di masa lalu. 3. Mendengar aktif Fasilitator tidak hanya berkomunikasi satu arah, melainkan lebih banyak menjadi pendengar a. Simak perkataan peserta. Tanggapi pembicaraan dengan ekspresi wajah yang sesuai (senyum, prihatin, dan lainnya) b. Beri tanggapan berupa pertanyaan untuk menggali pengalaman peserta. Contoh, “Oya?, contohnya bagaimana, Bu?” c. Konfirmasi pendapat peserta dengan menyatakannya kembali. Jangan terburuburu menyimpulkan. Tanyakan apakah pernyataan kita betul.
  • 16. Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 16 d. Jangan memotong pembicaraan, kecuali jika topik sudah jauh melenceng. Ajak peserta kembali ke topik dengan sopan. Misalnya, “Wah, menarik sekali, Pak. Mungkin kita lanjutkan kembali nanti, sementara ini kita kembali ke topik awal, Pak.” 4. Bahasa tubuh Bahasa tubuh adalah bentuk komunikasi nonverbal a. Tatap mata peserta. Jangan bicara sambil melihat lantai, langit-langit, atau kertas catatan. b. Bergerak secukupnya, misalnya tangan menunjuk pada poster. Jangan gugup, misalnya tangan memainkan spidol, kaki melangkah ke depan ke belakang seperti tanpa tujuan. c. Usahakan setara atau melebur dengan peserta, misalnya duduk sama rendah ketika peserta sedang duduk di lantai berdiskusi dan mengerjakan tugas kelompok Tanggung jawab fasilitator 1. Merencanakan alur pelatihan Setelah tujuan pelatihan dan tujuan masing-masing sesi dalam pelatihan sudah diketahui dengan baik, persiapan pelatihan dilakukan. Tugas fasilitator adalah merancang langkah-langkah kegiatan selama proses. Dua aspek dalam merencanakan dan merancang alur pelatihan adalah a. memilih langkah kegiatan yang tepat, dan b. merancang agenda yang realistik. Ada banyak cara dalam merancang langkah-langkah kegiatan dalam proses pelatihan, yang itu adalah seni tersendiri. Beberapa pertimbangan dalam merancang langkahlangkah kegiatan adalah: a. Apa yang diinginkan, diskusi terbuka atau kegiatan yang terstruktur? Jika diskusi terbuka menjadi pilihan, pastikan dalam diskusi terbuka tersebut peserta dapat berpartisipasi. b. Proses terstruktur apa yang diinginkan? Jika yang diinginkan adalah
  • 17. Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 17 mengakomodasi partisipasi dari kelompok besar, pertimbangkan membagi menjadi kelompok menjadi lebih kecil. Jika partisipasi yang memadai dari semua atau sebagian besar peserta dinilai penting, beri peserta waktu untuk memikirkan sesuatu dan menuliskan apa yang bisa mereka kontribusikan. Jika menginginkan gagasan mengalir, pertimbangkan untuk melakukan curah pendapat (brainstorming). c. Bagaimana sistematika penyajian topik? Topik umum ke khusus atau sebaliknya? d. Bagaimana cara peserta akan diperkenalkan satu sama lain? e. Bagaimana peserta mendapat pemahaman yang sama tentang tujuan pelatihan atau tujuan sesi tertentu? f. Jika pelatihan harus dibagi menjadi beberapa sesi, berapa lama alokasi waktu setiap sesi? g. Akankah semua peserta dilibatkan pada setiap sesinya? atau hanya beberapa saja? h. Bagaimana dan kapan hasil kerja kelompok kecil disampaikan dalam kelompok besar? i. Kapan fasilitator merekap menyimpulkannya hasil kerja kelompok kecil? j. Akankah hasil suatu sesi akan berkaitan dan mengalir ke sesi selanjutnya? 2. Memilih bahan atau sumber belajar, metode dan media Pertimbangkan beberapa hal berikut ketika menentukan bahan, metode, dan media dalam pelatihan atau sesi tertentu dalam pelatihan: a. Bahan Apa yang diperlukan oleh peserta, sebelum atau pada saat pelatihan? Bagaimana dan kapan bahan ini akan dibagikan? b. Desain ruangan Desain ruangan yang seperti apa yang dinilai efektif untuk partisipasi aktif peserta? Ruangan terpisah atau bagi kelompok dalam ruiangan yang sama? Bentuk U, atau lingkaran? c. Media, perlengkapan dan ATK Pastikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing langkah kegiatan suatu
  • 18. Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 18 sesi. Apakah kertas plano, kertas tempel (Post-it), spidol, papan tulis, dan lain-lain. Pastikan juga jika suatu sesi membutuhkan alat peraga atau media seperti kartu, gambar, video, dan perangkat keras yang terkait (laptop, LCD, layar dll) d. Metode pembelajaran Ada beberapa hambatan yang memang tidak bisa dikendalikan oleh fasilitator. Tetapi fasilitator dapat mengoptimalkan proses dan langkah- langkah kegiatan yang ada dengan beragam metode. Misalnya: saat mati listrik padam secara tiba-tiba, fasilitator tidak bisa menggunakan pelantang, video, dan lainnya. Pikirkan alternatif-alternatif media atau metode sebagai penggantinya
  • 19. Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 19 C. Rancangan aktivitas tugas dalam elearning 1. Kriteria bahan diskusi & tugas Keerampilan yang wajib dimiliki fasilitator dalam pembelajaran elearning adalah mengembangkaan bahan diskusi ataupun penugasan, aspek yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan penugasan adalah: a. Relevan Tugas yang diberikan, bermanfaat dan berguna dalam meningkatkan pemahaman peserta terhadap materi. b. Kontekstual Penugasan harus sesuai dengan topik materi yang dipelajari oleh peserta. Tugas yang diberikan sebaiknya dapat mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari. c. Argumentatif Tugas yang dibuat oleh peserta memiliki alasan yang dapat digunakan sebagai bukti bahwa peserta telah mempelajari materi. d. Menantang Penugasan yang baik dapat membuat peserta merasa termotivasi untuk menyelesaikan atau mengerjakan tugas tersebut. 2. Tipe diskusi/penugasan Berikut adalah tipe penugasan yang dapat diberikan dalam pembelajaran berbasis elearning. a. Konvergen (menyimpulkan) Contoh: mengapa ketika kasus covid-19 terus bertambah pemerintah perlu melakukan PSBB? b. Divergen (memecahkan masalah) Contoh: ketika terjadi penolakan karena alasan norma dan agama, langkah alternatif apa yang perlu dilakukan untuk mencegah orang berkumpul di tempat-tempat ibadah? c. Evaluatif (menilai) Contoh: seorang penyuluh melakukan sosialisasi mengenai covid-19 di wilayahnya tanpa menggunakan masker dengan alasan di daeahnya belum
  • 20. Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 20 ada penderita covid-19. Bagaimana penilaian anda terhadap penyuluh tersebut? 3. Meningkatkan interaktivitas a. Setting belajar dalam konteks pembelajaran online. b. Menciptakan pengalaman belajar
  • 21. Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 21 c. Alur belajar desain pembelajaran online d. Contoh rancangan konten online
  • 22. Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 22 Ketika di unggah dalam LMS, hasilnya akan seperti berikut:
  • 23. Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 23 D. Penilaian elearning berpedoman pada SE LAN RI No.13/K1/HKM.02.3/2020 1. Pengertian penilaian Suatu e-learning dikatakan efektif untuk pembelajaran apabila setelah menggunakan e-learning terjadi peningkatan paling tidak salah satu aspek pengetahuan, keterampilan, atau sikap pembelajar. Untuk mengetahui hal itu perlu diadakan suatu penilaian atau evaluasi. Banyak pendapat tentang pengertian penilaian yang secara umum mendefiniskan penilaian merupakan proses kegiatan untuk mengetahui apakah suatu program yang sudah ditetapkan sebelumnya berhasil dengan baik atau tidak baik. Agar mengetahui informasi mengenai penilaian tersebut, digunakan pengukuran, baik itu menggunakan instrumen tes maupun non tes. Menurut Cangelosi (1995: 21) penilaian merupakan keputusan tentang nilai. Oleh sebab itu, langkah selanjutnya sesuadah melaksanakan pengukuran adalah penilaian. Penilaian dilakukan setelah siswa menjawab beberapa soal yang terdapat pada tes. Kemudian hasil jawaban siswa tersebut ditafsirkan dalam bentuk nilai. Suharsimi Arikunto (2009) mendefiniskan penilaian adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik dan buruk, penilaian bersifat kualitatif. Sedangkan definisi penilaian dalam PP.19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab I pasal 1 ayat 17 , penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik”. Dari uraian diatas dapat dikemukakan bahwa penilaian pembelajaran melalui e learning adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauhmana ketercapaian kompetensi pembelajar setelah mengikuti pembelajaran yang dilakukan secara electronic (elearning). Dalam Kurikulum TOT pelatihan teknis Siaga cegah Covid 19 berbasis keluarga melalui e learning ini penilaian peserta meliputi tiga aspek yaitu a. Untuk mengukur tingkat pengetahuan dilakukan mellaui aspek Measuring yaitu dengan quizz/pretes dan postes.
  • 24. Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 24 b. Untuk mengukur sikap peserta dilakukan melalui aspek Deepening berupa keaktifan peserta dalam live chat/video converence. c. Untuk mengukur ketrampilan peserta dilihat dari aspek Applying berupa penugasan. 2.Penilaian jenis aktivitas e learning Penilaian yang dapat dilakukan dalam e learning dengan menggunakan instrument test dan non test . Beberapa bentuk penilaian pada e learning yang dapat dipakai adalah test objektif, test uraian, diskusi kelompok, rekam jejak peserta, penugasan dan lain sebagainya sesuai materi pembelajaran. Mengacu pada Surat Edaran Nomor: 13/K.1/Hkm.02.3/2020 Tentang Petunjuk Teknis Pertanggungjawaban Administratif Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Masa Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) Yang Dilaksanakan Dengan Metode Pembelajaran Jarak Jauh (Distance Learning) pada Romawi V isi edaran point e. tentang Pertanggung jawaban secara administratif dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh dibuktikan melalui dua hal yaitu a. bukti kehadiran dan b. bukti pembelajaran b. Bukti Kehadiran berupa salah satu dari bahan berikut: 1) rekaman video yang menunjukkan kehadiran Peserta dan Tenaga Pelatihan secara visual dalam proses pembelajaran; 2) screenshot yang menunjukkan daftar kehadiran Peserta dan Tenaga Pelatihan dalam kegiatan terkait; 3) catatan login yang menunjukkan kehadiran Peserta dan Tenaga Pelatihan secara digital dalam proses pembelajaran. c. Bukti Pembelajaran 1) bahan ceramah yang digunakan oleh Penceramah dalam memfasilitasi proses pembelajaran dalam bentuk: bahan tayang, video, dan/atau bahan lainnya 2) learning journal.
  • 25. Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 25 Selanjutnya dalam surat edaran LAN RI tersebut pada Point h. disebutkan untuk mendapatkan Bukti Pelatihan yang dapat dipertanggungjawabkan secara administratif dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, penyelenggara Pelatihan menyusun skenario pelatihan dan pembelajaran jarak jauh dengan ketentuan: a. Skenario pembelajaran diatur per sesi pembelajaran (sesuai dengan Jam Pelajaran/JP) yang dapat meliputi: sesi ceramah, diskusi/tanya jawab, diskusi kelompok, tugas baca dengan output yang ditetapkan, pembahasan hasil diskusi, dan hal-hal lain yang relevan; b. Penghitungan JP pembelajaran secara daring dalam pembelajaran jarak jauh disesuaikan dengan JP dalam pembelajaran klasikal sesuai dengan masing- masing Mata Pelatihan; 
 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian jenis aktivitas dalam pembelajaran melalui e-learning yang mengacu pada SE LAN RI No.13/K1/HKM.02.3/2020 tentang Tentang Petunjuk Teknis Pertanggungjawaban Administratif Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Masa Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) Yang Dilaksanakan Dengan Metode Pembelajaran Jarak Jauh (Distance Learning) dapat dilakukan dengan membuat scenario pembelajaran yang dibuktikan melalui kehadiran pada sesi ceramah, keaktifan pada diskusi/tanya jawab, diskusi kelompok, pembahasan hasil diskusi, tugas baca dengan output yang ditetapkan sebagai hasil pembelajaran misalnya journal learning setiap materi, dan hal-hal lain yang relevan,
  • 26. Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 26 VI. EVALUASI 1. Dilakukan selama proses pembelajaran e-learning melalui live chat. 2. Menjawab seluruh pertanyaan pilihan ganda melalui link Quiz di E-Learning. 3. Simulasi fasilitasi pembelajaran secara on line melalui pembuatan video pendek masing masing Tim Provinsi terkait substansi Covid 19 yang telah dipelajari dengan ketentuan sbb: a. Setiap peserta masing – masing provinsi bekerja secara tim berbasis on line b. Membuat Rencana pembelajaran ( RP berbasis on line) c. Mengangkat satu sub materi untuk dibuatkan video pendeknya d. Mengupload hasil kerja tim berupa Rencana pembelajaran dan Video pendek pada website e-learning Pusdiklat BKKBN paling lambat pada hari Sabtu tanggal 25 April 2020 jam 22.00 Wib. Daftar Pustaka 1. Modul Teknik Fasilitasi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan 2. Panduan Penggunaan ELearning bagi Pengajar . 2020, Jakarta.Pusdiklat BKKBN 3. SE LAN RI No.13/K1/HKM.02.3/2020 tentang Tentang Petunjuk Teknis Pertanggungjawaban Administratif Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Masa Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) Yang Dilaksanakan Dengan Metode Pembelajaran Jarak Jauh (Distance Learning), 2020,Jakarta, LAN RI. 4. Sukirman. 2012. Pengembangan Sistem Evaluasi. Yogyakarta: Insan Madani. Lampiran :
  • 27. Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 27 Format Rencana Pembelajaran (RP) RENCANA PEMBELAJARAN 1. Nama Diklat : 2. Mata Pelatihan : 4. Alokasi Waktu : 5. Deskripsi Singkat : ….JP ( ….menit) 6. Tujuan Pembelajaran a. Hasil Belajar : b. Indikator hasil belajar : Setelah mengikuti pembelajaran ini , peserta dapat : 7. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok: a. Materi Pokok : b. Sub Materi Pokok : 8. Kegiatan Belajar Mengajar : TAHAPAN KEGIATAN KEGIATAN Metode Media&Ala t Bantu Alokasi Waktu FASILITATOR PESERTA Pendahuluan 1. Memperkenalkan diri dan menyapa peserta; 2. 1. Menyimak paparan fasilitator; 2. . 1. 1. menit Penyajian Penutup 1. Melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan; 2. Mengevaluasi daya serap peserta melalui kuis, 3. Meutup pembelajaran dengan mengucapkan salam 9. Evaluasi Pembelajaran:
  • 28. Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 28 MATERI & SUB MATERI POKOK BENTUK EVALUASI PERTANYAAN .............................,2020
  • 29. Bahan Pembelajaranr Teknik Fasilitasi Dalam Elearning 29