Perhitungan manual dan perangkat lunak menghasilkan perbedaan nilai tegangan terbesar pada segmen 19 dan 29, yang memiliki jarak antar dukungan pipa terpanjang. Nilai tegangan tertinggi ditemukan pada segmen 19 dan 29 karena jarak antar dukungan pipa terjauh, sedangkan nilai terendah ditemukan pada segmen 19 karena jarak antar dukungan pipa terpendek.

1. Dari hasil perhitungan manual dan software, didapatkan selisih nilai tegangan yang
paling besar untuk perhitungan manual dan software berada pada segmen 19 dan 29. Dimana
di segmen 19 ini merupakan segmen yang memiliki routing pipa vertical dan horizontal.
Panjang jarak antar supportnya merupakan yang paling panjang dibanding segmen yang lain.
Panjang segmen ini adalah 595,512 in (15126 mm). Sedangkan untuk segmen 29, jarak antar
supportnya merupakan yang paling panjang untuk pipa horizontal. Panjang segmen ini adalah
491,575 (12486 mm). Hasil nilai untuk perhitungan manual pada segmen 19 yaitu sebesar
10922.60048 psi dan 9513.624736 psi untuk segmen 29. Sedangkan hasil perhitungan software
CAESAR II 5.20 sebesar 14094.16766 psi untuk segmen 19 dan 12053.95081 psi untuk
segmen 29.
Untuk nilai terendah berdasarkan perhitungan manual dan software, berada pada
segmen 19 yang segmen terakhir atau segmen pipa yang paling ujung. Dimana di segmen 19
ini merupakan segmen pipa yang paling pendek jarak antar supportnya dibanding segmen yang
lain. Panjang segmen ini hanya 82,953 in (2107mm). Hasil nilai untuk perhitungan manual
sebesar 6580,245693 psi dan hasil perhitungan software sebesar 6379,74449 psi.
Jadi dapat disimpulkan nilai tegangan akibat sustained load dipengaruhi oleh panjang
pipa atau jarak antar support, untuk segmen 9 dan 10 nilai tegangan tertinggi dikarenakan jarak
antar support paling jauh dibandingkan segmen yang lain sedangkan untuk segmen 19 nilai
tegangan terendah dikarenakan jarak antar support paling dekat dibandingkan segmen lain.