SI-PI, Khristina Damayanti, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Di Klini...khristina damayanti
Dewasa ini perkembangan perangkat komputer dan teknologinya sudah demikian pesatnya, Penggunaannya tidak lagi terbatas pada perusahaan atau instansi yang besar dan mampu saja. Banyak perusahaan-perusahaan atau instansi, baik besar atau kecil, Pemerintah atau swasta yang menggunakan komputer sebagai sarana untuk meningkatkan efektifitas kerja.
Sebuah klinik Vaksinasi adalah tempat praktek yang terdapat lebih dari satu dokter dan vaksinator yang bekerja dalam pelayanan kesehatan preventif. Untuk itu diperlukan suatu sistem yang sekiranya dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja. Selain itu, masih banyak klinik menggunakan cara manual untuk mencatat seluruh data kesehatan pasien, sehingga data kesehatan pasien sulit dikontrol mengakibatkan human error dan tidak dapat memberikan informasi yang akurat. Selama ini dalam hal mencatat data kunjungan pasien serta pembelian dan penjualan vaksin berlangsung secara manual, sehingga mempengaruhi efisiensi dan efektivitas kerja. Yang berakibat pelayanan terhadap pasien menjadi sangat lambat. Pada tugas akhir ini, penulis mencoba menerapkan konsep Sistem Informasi yang terintegrasi untuk mengelolah data pasien, data reminder, data transaksi , dan data vaksin dengan bantuan komputer, sejak dari pasien datang untuk vaksinasi, pendataan persediaan obat/vaksin ( Inventaris ), penanganan pasien, hingga pencetakan laporan-laporan yang diperlukan untuk pengambilan keputusan dan pemeliharaan basis data.
Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit (SIMRS)aidaqisti
A. LATAR BELAKANG
Dalam menjalankan fungsi pembinaan upaya kesehatan, Direktorat Jenderal yang menyelenggarakan urusan di bidang bina upaya kesehatan Kementerian Kesehatan membutuhkan informasi yang handal, tepat, cepat dan terbarukan (up to date) untuk mendukung proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan secara tepat.
Sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan, Rumah Sakit sering mengalami kesulitan dalam pengelolaan informasi baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal. sehingga perlu diupayakan peningkatan pengelolaan informasi yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel. Salah satu bentuk penerapannya melalui sistem pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui penggunaan sistem Sistem Informasi berbasis komputer.
Pesatnya kemajuan teknologi di bidang informasi telah melahirkan perubahan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam kaitan ini, peran dan fungsi pelayanan data dan informasi yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit sebagai salah satu unit kerja pengelola data dan Informasi dituntut untuk mampu melakukan berbagai penyesuaian dan perubahan.
Sistem Informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan informasi dengan lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien, khususnya membantu dalam memperlancar dan mempermudah pembentukan kebijakan dalam meningkatkan sistem pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang penyelenggaraan Rumah Sakit di Indonesia.
Banyak Rumah Sakit yang telah berupaya untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi, namun sebagian mengalami kegagalan, dan sebagian Rumah Sakit memilih untuk melakukan kerja sama operasional (outsourcing) dengan biaya yang relatif besar yang pada akhirnya ikut membebani biaya kesehatan bagi pasien/masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut di atas, Direktorat Jenderal yang menyelenggarakan urusan di bidang Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan memandang perlunya membangun kerangka acuan kerja (framework) dan perangkat lunak (software) aplikasi sistem informasi Rumah Sakit yang bersifat sumber terbuka umum (open source generic) untuk Rumah Sakit di Indonesia. Dengan adanya software aplikasi open source generik ini diharapkan Rumah Sakit di Indonesia dapat menggunakan, mengembangkan, mengimplementasi dan memelihara sendiri. Sehingga akan terdapat keseragaman data yang dikirim kepada Kementerian Kesehatan.
B. STRATEGI
Tata kelola sistem informasi yang baik harus selaras dengan fungsi, visi, misi dan strategi organisasi. Secara generik fungsi Rumah Sakit (menurut WHO tahun 1957), memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan, Rumah Sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial. Rumah sakit juga merupakan pusat pelayanan rujukan medik spsialistik dan sub s
SIM Rizqi Wahyuningsih, Hapzi Ali Implementasi Sistem Informasi Manajemen pad...Rizqi Wahyuningsih
Makalah atau Artikel Power Point Implementasi Sistem Informasi Manajemen pada Rumah Sakit, Rizqi Wahyuningsih, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Universitas Mercu Buana (Mercu Buana University), Jakarta Indonesia
SI-PI, Khristina Damayanti, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Di Klini...khristina damayanti
Dewasa ini perkembangan perangkat komputer dan teknologinya sudah demikian pesatnya, Penggunaannya tidak lagi terbatas pada perusahaan atau instansi yang besar dan mampu saja. Banyak perusahaan-perusahaan atau instansi, baik besar atau kecil, Pemerintah atau swasta yang menggunakan komputer sebagai sarana untuk meningkatkan efektifitas kerja.
Sebuah klinik Vaksinasi adalah tempat praktek yang terdapat lebih dari satu dokter dan vaksinator yang bekerja dalam pelayanan kesehatan preventif. Untuk itu diperlukan suatu sistem yang sekiranya dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja. Selain itu, masih banyak klinik menggunakan cara manual untuk mencatat seluruh data kesehatan pasien, sehingga data kesehatan pasien sulit dikontrol mengakibatkan human error dan tidak dapat memberikan informasi yang akurat. Selama ini dalam hal mencatat data kunjungan pasien serta pembelian dan penjualan vaksin berlangsung secara manual, sehingga mempengaruhi efisiensi dan efektivitas kerja. Yang berakibat pelayanan terhadap pasien menjadi sangat lambat. Pada tugas akhir ini, penulis mencoba menerapkan konsep Sistem Informasi yang terintegrasi untuk mengelolah data pasien, data reminder, data transaksi , dan data vaksin dengan bantuan komputer, sejak dari pasien datang untuk vaksinasi, pendataan persediaan obat/vaksin ( Inventaris ), penanganan pasien, hingga pencetakan laporan-laporan yang diperlukan untuk pengambilan keputusan dan pemeliharaan basis data.
Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit (SIMRS)aidaqisti
A. LATAR BELAKANG
Dalam menjalankan fungsi pembinaan upaya kesehatan, Direktorat Jenderal yang menyelenggarakan urusan di bidang bina upaya kesehatan Kementerian Kesehatan membutuhkan informasi yang handal, tepat, cepat dan terbarukan (up to date) untuk mendukung proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan secara tepat.
Sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan, Rumah Sakit sering mengalami kesulitan dalam pengelolaan informasi baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal. sehingga perlu diupayakan peningkatan pengelolaan informasi yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel. Salah satu bentuk penerapannya melalui sistem pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui penggunaan sistem Sistem Informasi berbasis komputer.
Pesatnya kemajuan teknologi di bidang informasi telah melahirkan perubahan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam kaitan ini, peran dan fungsi pelayanan data dan informasi yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit sebagai salah satu unit kerja pengelola data dan Informasi dituntut untuk mampu melakukan berbagai penyesuaian dan perubahan.
Sistem Informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan informasi dengan lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien, khususnya membantu dalam memperlancar dan mempermudah pembentukan kebijakan dalam meningkatkan sistem pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang penyelenggaraan Rumah Sakit di Indonesia.
Banyak Rumah Sakit yang telah berupaya untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi, namun sebagian mengalami kegagalan, dan sebagian Rumah Sakit memilih untuk melakukan kerja sama operasional (outsourcing) dengan biaya yang relatif besar yang pada akhirnya ikut membebani biaya kesehatan bagi pasien/masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut di atas, Direktorat Jenderal yang menyelenggarakan urusan di bidang Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan memandang perlunya membangun kerangka acuan kerja (framework) dan perangkat lunak (software) aplikasi sistem informasi Rumah Sakit yang bersifat sumber terbuka umum (open source generic) untuk Rumah Sakit di Indonesia. Dengan adanya software aplikasi open source generik ini diharapkan Rumah Sakit di Indonesia dapat menggunakan, mengembangkan, mengimplementasi dan memelihara sendiri. Sehingga akan terdapat keseragaman data yang dikirim kepada Kementerian Kesehatan.
B. STRATEGI
Tata kelola sistem informasi yang baik harus selaras dengan fungsi, visi, misi dan strategi organisasi. Secara generik fungsi Rumah Sakit (menurut WHO tahun 1957), memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan, Rumah Sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial. Rumah sakit juga merupakan pusat pelayanan rujukan medik spsialistik dan sub s
SIM Rizqi Wahyuningsih, Hapzi Ali Implementasi Sistem Informasi Manajemen pad...Rizqi Wahyuningsih
Makalah atau Artikel Power Point Implementasi Sistem Informasi Manajemen pada Rumah Sakit, Rizqi Wahyuningsih, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Universitas Mercu Buana (Mercu Buana University), Jakarta Indonesia
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)hendriko8
Ukuran penyebaran data berkelompok. Standar deviasi digunakan untuk membandingkan
penyebaran atau penyimpangan dua kelompok data.
Koefisien Deviasi Rata-rata
Ukuran penyebaran dengan menggunakan deviasi rata-rata relatif
terhadap nilai rata-ratanya atau persentase dari deviasi rata-rata terhadap
nilai rata-ratanya
atau lebih.
Penggunaan ukuran relatif memberikan manfaat :
Data mempunyai satuan pengukuran yang
berbeda
Data mempunyai satuan ukuran yang sama
Ukuran penyebaran relatif terdiri dari:
Koefisien range
Koefisien deviasi rata-rata
Koefisien deviasi standar
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Perancangan dan pembangunan sistem informasi Daily Report Problem.pptx
1. Perancangan dan pembangunan sistem
informasi Daily Report Problem
STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD PROVINSI
RIAU
2. Latar belakang masalah
Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Provinsi Riau merupakan
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan pemerintah daerah
Provinsi Riau yang tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kesehatan
terhadap masyarakat Provinsi Riau dan sekitarnya. Untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan tersebut rumah sakit perlu meningkatkan kualitas
pelayananya. Berdasarkan UU No.4 tahun 2009 tentang Prasarana pasal 11
ayat 1 yang berbunyi “Prasarana Rumah Sakit sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 ayat (1) dapat meliputi: nomor (i) Sistem Informasi dan
Komunikasi, oleh karena itu rumah sakit setingkat RSUD Arifin Achmad
mulai melakukan pengembangan pelayanan yang ditunjang dengan
prasarana berupa pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi seperti
Sistem Informasi Rumah Sakit Arifin Achmad (SIMRS-AA)
3. Dalam proses pengaplikasian SIMRS AA ini terdapat berbagi macam
kendala baik dari penggunanya ataupun aplikasi itu sendiri, dan untuk
mengurangi seringnya terjadi permasalahan pada penerapan aplikasi
tersebut dibutuhkan evaluasi dalam berbagai bagian, salah satu cara untuk
melakukan evaluasi terhadap sistem yang berjalan yaitu adanya
pencatatan laporan yang bertujuan mengetahui permasalahan apa saja
yang sering terjadidalam proses penerapan aplikasi sistem informasi
rumah sakit umum daerah arifin achmad provinsi riau.
Dalam proses pencatatan laporan permasalahan itu Electronic Data
Processing RSUD Arifin Achmad selaku penanggung jawab bidang
teknologi dan informasi di RSUD Arifin Achmad telah melakukan proses
pencatatan laporan tersebut, namun masih dalam bentuk penggunaan
microsoft excel.
4. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang dijelaskan di atas dapat dibuat sebuah rumusan
masalah yaitu Bagaimana Membangun Sistem Informasi Pendataan
Laporan Harian Permasalahan SIMRS-AA di Rumah Sakit Umum Daerah
Arifin Achmad
5. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam pembuatan Sistem Informasi Daily Report Electronic
Data Processing (SIDIPO-EDP) sebagai berikut:
Penelitian ini hanya membahas bagaimana rancang bangun Sistem
Informasi Daily Report Electronic Data Processing (SIDIPO-EDP).
Sistem yang dihasilkan adalah sebuah sistem yang berbasis web oflline.
Sistem ini hanya mengelola laporan harian permasalahan yang di
selesaikan Electronic Data Processing (EDP)
Hasil akhir sistem ini berupa Sistem Informasi Daily Report Electronic Data
Processing (SIDIPO-EDP).
6. Tujuan Kerja Praktek
Tujuan Pelaksanaan kerja praktek ini adalah untuk dapat merancang,
membangun dan mengimplementasikan Sistem Informasi Pencatatan
Laporan Permasalahan Harian di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin
Achmad
7. PROFIL INSTANSI
RSUD Arifin Achmad berdiri sejak tahun 1950
Dengan visi : menjadi rumah sakit pendidikan mandiri dengan pelayanan
paripurna yang memenuhi standar internasional
Dan misi :
Menyelenggarakan Fungsi Pelayanan Kesehatan sesuai dengan Standar
Internasional dan Menjadi Pusat Rujukan bagi Rumah Sakit Lainnya di
Provinsi Riau
Melaksanakan Fungsi sebagai Rumah Sakit Pendidikan Kedokteran dan
Pendidikan Kesehatan Lainnya.
Melaksanakan Fungsi Administratoristrasi secara Profesional.
9. Tugas Kerja Praktek
Uraian Tugas Kerja Praktek
-Melakukan Analisa pada sistem yang telah diterapkan
-Merumuskan Permasalahan dan Hambatan yang dihadapi
-Melakukan analisa untuk mengimpletasikan sistem baru
-implementasi yang dilakukan akan dilanjutkan kepada tahap
pengujian
Metode Pengerjaan
-Pengumpulan data
-Analisa dan Perancangan
-Tahap Implementasi dan Pengujian
Jadwal Pengerjaan
kerja praktek yang dilaksanakan di RSUD berjalan selama 4 bulan 3
minggu.
10. Analisa dan Perancangan
Analisa Sistem Lama
bertujuan untuk mengidentifikasi kekurangan dari sistem laporan harian
yang telah diterapkan. Agar dapat dibuatkan sistem baru yang lebih efektif.
Analisa Sistem Baru
bertujuan untuk merancang sistem informasi laporan harian yang lebih
efektif dan efisien.
12. Penutup
Kesimpulan
-Pekerjaan tidak lagi dilakukan secara manual.
-Setiap pelaporan permasalahan dapat terangkum secara menyeluruh
-Administrator yang mengakses dan mengelola laporan
-Kepala Instalasi Electronic Data Processing (EDP) yang melihat laporan
bulanan.
Saran
-melakukan pelatihan sistem kepada aktor terkait
-melanjutkan sistem dengan berbasis android
-melakukan pemeliharaan dan pengawasan terhadap sistem
-menjadi acuan untuk tahap selanjutnya.