4. Zat toksik kontaminan air adalah zat-zat yang dapat menyebabkan
keracunan, kematian, atau gangguan kesehatan pada manusia, hewan,
atau tumbuhan yang terpapar olehnya. Berikut beberapa penggolongan
zat toksik berdasarkan sumbernya :
1. Limbah domestik yaitu limbah yang berasal dari kegiatan sehari-hari
di rumah tangga, seperti sisa makanan, sabun, deterjen, dan kotoran
manusia atau hewan. Zat-zat toksik yang terkandung dalam limbah
domestic dan penyakit yang disebabkan antara lain adalah :
• Bakteri,Bakteri pencemar air adalah bakteri yang dapat menyebabkan
penyakit atau gangguan kesehatan pada manusia atau hewan yang
mengonsumsi atau menggunakan air yang terkontaminasi. jenis
bakteri pencemar air yang umum ditemukan adalah Salmonella,
shigella, escherichia coli.
5. •Virus pencemar air adalah virus yang dapat menyebabkan
penyakit pada manusia atau hewan jika mereka mengonsumsi atau
terpapar air yang terkontaminasi oleh virus tersebut. Beberapa contoh
virus pencemar air adalah:
virus hepatitis A, virus polio, virus norovirus, virus rotavirus
•Parasit pencemar air adalah organisme hidup yang dapat menyerang
inang lain dan menyebabkan penyakit atau gangguan kesehatan.
Beberapa contoh parasit pencemar air adalah Entamoeba histolytica,
Giardia lamblia, Cryptosporidium parvum, dan Schistosoma sp.
•Senyawa organik pencemar air adalah senyawa yang mengandung
karbon dan hidrogen, serta dapat berasal dari sumber alami atau buatan
manusia. Contohnya: detergen, pestisida, minyak.
6. 2. Limbah industri, yaitu limbah yang berasal dari proses produksi
atau pengolahan barang di pabrik, seperti tekstil, kertas, kimia, logam,
minyak, dan lain-lain. Zat-zat toksik yang terkandung dalam limbah
industri antara lain adalah :
•Logam berat adalah logam yang memiliki kerapatan, berat atom,
atau nomor atom yang relatif tinggi.
•Pestisida dan herbisida adalah zat atau senyawa kimia yang
digunakan untuk membunuh atau mengendalikan hama, gulma, dan
penyakit pada tanaman atau hasil pertanian.
•Zat asam pencemar air adalah zat yang dapat menurunkan pH air
dan menyebabkan kerusakan pada lingkungan dan kesehatan.
•Zat basa, zat yang memiliki pH lebih dari 7 dan dapat menurunkan
kualitas air serta mengganggu keseimbangan ekosistem
7. 3. Limbah pertanian, yaitu limbah yang berasal dari
kegiatan bercocok tanam, seperti pupuk, pestisida,
herbisida, dan sisa tanaman. Zat-zat toksik yang
terkandung dalam limbah pertanian antara lain adalah:
•Nitrat
•fosfat
•Pestisida dan herbisida
•Senyawa organik
8. 4. Alam, yaitu sumber pencemaran air yang berasal dari
proses alami, seperti erosi tanah, letusan gunung berapi,
gempa bumi, dan aktivitas biologis. Zat-zat toksik yang
terkandung dalam sumber alam antara lain adalah logam
berat, arsenik, fluor, radionuklida, dan senyawa organik.
5. Aktivitas manusia lainnya, yaitu sumber pencemaran air
yang berasal dari kegiatan sosial, ekonomi, atau budaya
manusia, seperti transportasi, rekreasi, pertambangan,
pembangunan, dan pembuangan sampah. Zat-zat toksik
yang terkandung dalam aktivitas manusia lainnya antara
lain adalah minyak, bahan bakar, plastik, karet, dan
senyawa organik
10. Sifat-sifat toksik dalam kontaminasi air adalah
karakteristik atau kualitas yang dimiliki oleh
zat-zat berbahaya yang dapat menyebabkan
kerusakan atau gangguan pada makhluk
hidup, lingkungan, atau kesehatan manusia
jika terpapar dalam jumlah atau waktu
tertentu.Sifat-sifat toksik dapat bervariasi
tergantung pada jenis, konsentrasi, dan
sumber zat berbahaya tersebut.
11. Beberapa contoh sifat-sifat toksik dalam kontaminasi air adalah:
1. Persisten, yaitu sifat yang membuat zat berbahaya tetap ada dalam
lingkungan tanpa mengalami degradasi atau penguraian secara
alami. Contoh: air raksa.
2. Bioakumulatif, yaitu sifat yang membuat zat berbahaya dapat
terakumulasi dalam jaringan tubuh makhluk hidup, terutama yang
berada di tingkat trofik tinggi. Contoh: logam berat.
3. Mutagenik, yaitu sifat yang membuat zat berbahaya dapat
menyebabkan perubahan atau kerusakan pada materi genetik (DNA)
makhluk hidup. Contoh: asam nitrat.
4. Karsinogenik, yaitu sifat yang membuat zat berbahaya dapat
menyebabkan pertumbuhan sel abnormal atau kanker pada makhluk
hidup. Contoh: benzene.
5. Teratogenik, yaitu sifat yang membuat zat berbahaya dapat
menyebabkan kelainan atau cacat pada perkembangan embrio atau
janin makhluk hidup. Contoh: timbal.
13. Toksikonektik kontaminan air adalah ilmu yang
mempelajari bagaimana bahan kimia atau
mikroorganisme yang mencemari air
berinteraksi dengan tubuh manusia, termasuk
bagaimana mereka absorpsi (diserap),
distribusi(didistribusikan),
Biotransformasi(dimetabolisme), dan
ekresi(diekskresikan).
14. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat paparan dan
respon terhadap kontaminan air adalah:
1. Sumber dan jenis kontaminan air, misalnya limbah industri,
pertanian, rumah tangga, atau alami.
2. Konsentrasi dan dosis kontaminan air, yaitu jumlah kontaminan
yang masuk ke dalam tubuh manusia per satuan waktu atau berat
badan.
3. Durasi dan frekuensi paparan, yaitu lama dan seringnya manusia
terpapar kontaminan air.
4. Sifat fisikokimia kontaminan air, yaitu bentuk, ukuran, kelarutan,
dan reaktivitas kontaminan air.
5. Interaksi dengan bahan kimia lain, yaitu pengaruh kontaminan air
terhadap atau oleh bahan kimia lain yang ada di dalam tubuh
manusia atau lingkungan.
15. Beberapa dampak kontaminan air terhadap kesehatan dan lingkungan adalah:
• Gangguan gastrointestinal, seperti diare, muntah, dan sakit perut, yang
disebabkan oleh kontaminan air yang mengandung mikroorganisme
patogen, seperti bakteri, virus, atau parasite.
• Kerusakan organ vital, seperti hati, ginjal, otak, dan jantung, yang
disebabkan oleh kontaminan air yang mengandung logam berat, seperti
merkuri, timbal, arsen, atau cadmium.
• Gangguan sistem saraf, seperti sakit kepala, kejang, pusing, dan lemah,
yang disebabkan oleh kontaminan air yang mengandung toksin organik,
seperti pestisida, herbisida, atau detergen.
• Gangguan hormonal, seperti kemandulan, kanker, atau kelainan janin,
yang disebabkan oleh kontaminan air yang mengandung zat endokrin
disruptor, seperti plastik, kertas, atau obat-obatan.
16. • Kerusakan ekosistem, seperti kematian organisme air, gangguan rantai
makanan, dan penurunan biodiversitas, yang disebabkan oleh
kontaminan air yang mengandung zat nutrien, seperti fosfor atau
nitrogen, yang menyebabkan eutrofikasi.
• Kerusakan infrastruktur, seperti pipa air dan saluran pembuangan, yang
disebabkan oleh kontaminan air yang mengandung zat korosif, seperti
asam, basa, atau garam.
• Penurunan nilai properti, seperti rumah, tanah, atau bangunan, yang
disebabkan oleh kontaminan air yang mengandung zat estetik, seperti
warna, bau, atau rasa.
• Biaya ekonomi, seperti biaya perawatan kesehatan, biaya pemulihan
lingkungan, dan penurunan produktivitas pertanian dan perikanan, yang
disebabkan oleh kontaminan air yang mengurangi kualitas dan kuantitas
sumber daya air.