Seorang saudagar kaya memiliki 4 istri. Ketika saudagar jatuh sakit, hanya istri pertamanya yang setia menemaninya. Ketiga istri lainnya menolak, menginginkan kehidupan yang lebih baik tanpa suaminya. Cerita ini mengajarkan bahwa dalam kehidupan kita semua memiliki 4 istri: tubuh, kekayaan, keluarga, dan jiwa. Hanya jiwa yang akan menemani kita selamanya.
3. Istrinya yang no 4 Dia sangat mencintai istrinya yang no 4. Dia mempercantiknya dengan pakaian yang mahal dan memperlakukannya dengan penuh kemelekatan Dia sangat menjaganya dan hanya memberikan yang terbaik yang dimiliki.
4. Istri yang no 3 Dia juga begitu mencintai istrinya yang no 3. Dia sangat bangga padanya dan selalu ingin memamerkannya kepada yang lain. Namun, saudagar ini selalu dihantui bahwa istrinya akan lari dengan pria lain.
5. Istri yang no 2 Dia juga menyayangi istrinya yang nomer 2. Istrinya ini adalah orang yang perhatian, penyabar dan sesungguhnya istrinya ini adalah wanita kepercayaanya. Kapanpun dia mengalami masalah dia selalu mencari istri yang no 2 dan istrinya selalu menolong dan membantu melalui masa-masa itu.
6. Istri yang pertama Istri saudagar yang pertama adalah pasangan yang setia dan telah memberikan sumbangsih yang besar dalam mengatur kekayaan dan bisnisnya sama bagusnya dalam menjaga rumah tangga. Namun, saudagar ini tidak mencintainya walaupun istrinya sangat menyayanginya, dia sangat sulit untuk memberikan perhatian.
7. Suatuhari, saudagarinijatuhsakit. Sejak lama diasadarbahwadiaakansegerameninggalkanduniaini. Diamemikirkantentangkehidupannya yang mewahdanberkatadidalamhati, “sekarangsayapunya 4 istri. Namunketikasayamati, sayaakansendiri. Betapasepinyasayananti!"
8. Jadi, dia bertanya kepada istri yg no 4, “saya sangat mencintaimu, melengkapimu dengan pakaian yang terbaik dan sangat memperhatikanmu. Sekarang saya dalam keadaan sekarat, maukah engkau menemani dan mengikutiku?" “Tidak!" jawab istrinya itu dan pergi tanpa mengucapkan apapun lagi. Jawaban itu seperti sebuah pisau yang langsung menikam hati saudagar.
9. Saudagar yang sedih bertanya pada istrinya yg no 3, “saya telah menyayangimu begitu besar dalam hidupku. Sekarang saya dalam keadaan sekarat, maukah engkau mengikuti dan menemaniku?" “Tidak!" jawab istrinya yang ketiga. “hidup begitu indah disini! Saya akan menikah lagi ketika engkau meninggal!" hati saudagar menjadi beku dan dingin.
10. Dia kemudian bertanya pada istrinya yg no 2, “saya selalu datang minta tolong kepadamu dan engkau selalu mnolongku. Sekarang aku memerlukan bantuanmu lagi. Ketika aku meninggalkan dunia ini nanti, maukah engkau menemani dan mengikutiku?" “saya mohon maaf, saya tidak bisa membantumu sekarang!" jawab istri yang kedua. “yang paling bisa aku lakukan adalah mengantarmu ke kuburan." jawaban itu datang seperti petir yang menyambar dan hatinya menjadi hancur.
11. Kemudia terdengar suara: “saya akan bersamamu. Saya akan mengikutimu kemanapun engkau pergi.” saudagar itu berpaling dan melihat istrinya yang pertama. Dia begitu kurus, seperti menderita kekurangan gizi. Dengan penuh penyesalan, saudagar itu berkata, “saya seharusnya lebih banyak memperhatikanmu ketika saya masih punya banyak kesempatan!"
13. I striyang No 4 Adalah badan kita Tidakpeduliberapabanyakwaktudanusaha yang kitacurahkanuntukmembuatnyakelihatanindah, badaniniakanmeninggalkankitaketikakitameninggal.
14. I s t r i yg no 3 Adalah kekayaan, status dan kekuasaan Ketikakitameninggal, semuanyaakanpergiketanganorang lain
15. I s t ri yang No 2 Adalah keluarga dan teman-teman kita Betapapundekatnyamerekadengankitaketikawaktuhidup, merekahanyabisamenemanikitasampaidikuburan.
16. I s t r i yang Pertama Sesuatu yang tidak bisa engkau lihat Adalah jiwa kita Seringterabaikandalampengejarankekayaan material dankesenangan sensual. Jiwasatu-satunyaygmengikutikemanapunkitapergi. Adalahlebihbaikuntukmengembangkandanmembangkitkannyasekarangdaripadamenunggusampaikitameratapdanmenyesalterbaringdiranjangkematian.