Penanggulangan kendaraan kelebihan dimensi dan muatan (ODOL) dilakukan melalui edukasi, pencegahan, dan penindakan dengan tujuan membebaskan seluruh jalan dan jalur penyeberangan dari angkutan bermuatan berlebihan.
2. 2
PermasalahanODOL
• Strategi apa yang ditempuh untuk mengurangi ODOL?
• Apakah solusi untuk mencegah dan mengawasi kepatuhan terhadap
kendaraan ODOL?
3.
4. PerubahanTipe:
Dimensi, Mesin, dan Kemampuan DayaAngkut
4
Berdasarkan UU Nomor 22Tahun 2009 tentang LLAJ:
• Pasal 49:
(1) Kendaraan Bermotor, kereta gandengan, dan kereta
tempelan yang diimpor, dibuat dan/atau dirakit di dalam
negeri yang akan dioperasikan di Jalan wajib dilakukan
Pengujian
(2) Pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. uji tipe; dan b. uji berkala.
• Pasal 50
Uji tipe sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 ayat (2)
huruf a wajib dilakukan bagi setiap Kendaraan Bermotor,
kereta gandengan, dan kereta tempelan, yang diimpor,
dibuat dan/atau dirakit di dalam negeri, serta modifikasi
Kendaraan Bermotor yang menyebabkan perubahan tipe
5. Pelanggaran Hukum Kelebihan Dimensi dan Muatan
Berdasarkan UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ sebagaimana diubah dengan PERPU Nomor 2 Tahun
2022 tentang Cipta Kerja :
• Pasal 162 Kendaraan Bermotor yang mengangkut barang khusus wajib:
a. memenuhi persyaratan keselamatan sesuai dengan sifat dan bentuk barang yang diangkut;
b. memiliki tanda tertentu sesuai dengan barang yang diangkut;
c. memarkir Kendaraan di tempat yang ditetapkan;
d. membongkar dan memuat barang di tempat yang ditetapkan dan dengan menggunakan alat sesuai
dengan sifat dan bentuk barang yang diangkut; dan
e. beroperasi pada waktu yang tidak mengganggu Keamanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Keselamatan
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Kelancaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dan Ketertiban Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan.
• Pasal 305 Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor yang mengangkut barang khusus yang tidak
memenuhi ketentuan mengenai persyaratan keselamatan, pemberian tanda barang, Parkir, bongkar dan muat,
atau waktu operasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 162 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, atau
huruf e dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau pidana denda paling banyak
Rp500.000 (lima ratus ribu rupiah). 5
6. Target Penanganan ODOL
6
jalan akan bebas dari angkutan overdimensi atau over loading
jalur penyeberangan akan bebas dari angkutan kelebihan
muatan
seluruh jalan dan jalur penyeberangan akan bebas dari angkutan
bermuatan berlebihan
7. STRATEGI PENANGGULANGANODOL
Pencegahan Penindakan Edukasi
Aparat Pemerintah (lembaga
Pemerintah dan Petugas)
• Proses pencegahan yang lebih
terpadu, efektif, dan efisien
• Peningkatan sistem transparansi
dan akuntabilitas
• Pemasangan kamera di ruas
jalan untuk mempercepat
proses identifikasi hingga
penilangan.
• Peningkatan kompetensi
penyelidikan dan penyidikan
• Peningkatan kesadaran dan
tanggung jawab aparatur
Individu • Pemenuhan kebutuhan akses
informasi
• Penerimaan terhadap penindakan
yang memberikan efek jera
• Memberi edukasi tentang sanksi
pelanggaran
• Peningkatan kompetensi
Perusahaan (pemberi jasa
atau pemilik barang,
operator jasa transporter,
karoseri, dealer)
• Adanya SOP dan Panduan Standar
Dimensi dan Berat Kendaraan
• Pengawasan internal yang berfungsi
menjamin pencegahan
• Pemenuhan kebutuhan akses
informasi
• Penerimaan terhadap penindakan
yang memberikan efek jera
• Sanksi ditujukan untuk operator
angkutan, dealer, ataupun karoseri
yang melakukan ODOL.
• Pembinaan moral
• Pembenahan sistem yang
menjamin pencegahan
• Sosialisasi Panduan Dimensi dan
Berat
Asosiasi • Komitmen kepatuhan terhadap
pelarangan ODOL
• Pemenuhan kebutuhan akses
informasi
• Dukungan proses pemantauan dan
penindakan
• Pengamalan kode etik
• Peningkatan akses pasar dan
persaingan usaha yang sehat
Masyarakat • Sistem pengaduan dari masyarakat
(basis data)
• Penanganan tindak lanjut
pengaduan masyarakat
• Pemenuhan kebutuhan informasi
• Peningkatan dukungan terhadap
upaya-upaya penindakan bagi
pelaku pelanggaran ODOL
• Peningkatan kesadaran dan kontrol
masyarakat
8. Kriteria Strategi
PenanggulanganODOL
8
Meningkatkan mutu pelayanan kepada publik
Meningkatkan proses yang lebih terpadu, efektif, dan efisien
Mengupayakan transparansi
Memenuhi kebutuhan akses informasi
Menyelenggarakan pemerintahan bersih dan bebas dari KKN
Meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyarakat
Penanggulangan Kendaraan ODOL adalah serangkaian
tindakan untuk mencegah dan mengatasi pelangggaran
ODOL melalui upaya koordinasi, pemantauan, informasi dan
komunikasi, penilaian risiko, dan pengendalian dengan peran
serta masyarakat.
9. Pelaksanaan PengawasanODOL
• Kepolisian
• Setiap kendaraan angkutan/barang harus ada surat jalan.
• Dinas Perhubungan
• Dari surat jalan yang dibuat oleh perusahaannya daya angkut tidak sesuai
berarti pelanggaran.
• Melakukan Denda tilang bagi angkutan yang berdimensi dan bermuatan lebih.
• Melakukan pengawasan, penindakan, dan pencatatan.
• Melakukan Pemenuhan kebutuhan akses informasi.
• Perusahaan:
• Memastikan truk yang beroperasi tidak melanggar jumlah berat yang
diizinkan.
• Pengawasan internal yang berfungsi menjamin pencegahan.
6
10. Sistem Penanggulangan Kelebihan Muatan dan
Dimensi (ODOL)
• Sistem dengan mengurangi risiko pelanggaran:
• Pedoman regulasi yang menyangkut dimensi kendaraan: tinggi dan lebar kendaraan dan rancang
bangun.
• Pemuktahiran hasil pemeriksaaan berkala KIR setiap enam bulan:
• Ijin kelebihan dimensi dan muatan (oversize/overweight atau OS/OW permits)
• Deteksi pelanggaran dan notifikasi kepada pengirim atau pemilik barang (shipper), pengemudi
(driver), dan pemilik kenderaan dan/atau penyedia jasa logistik.
• Penindakan yang transparan dengan lampiran pelanggaran yang terjadi.
• Sanksi
• Ketentuan pidana kepada pengirim (pemilik barang), pengemudi, dan pengusaha jasa sesuai dengan
jenis pelanggaran.
• Perbaikan jenis denda yang punya efek jera.
• Larangan masuk ke jalan raya yang tegas.
• Pengawasan kendaraan
• Pengawasan truk ODOL membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak bahkan lintas instansi mulai
dari jajaran personilnya yakni Dinas Perhubungan, Kepolisian dan Instansi Pemerintah terkait.
• Petugas memahami menyangkut masalah dimensi dan muatan.
40
11. Sistem Penanggulangan PelanggaranODOL
11
Edukasi Pencegahan Penindakan
Penyediaan Informasi Publik dan
Sistem Informasi Pengaduan (ADUAN)
dan Penanganan Tindak Lanjut
Pembinaan (BINA) terhadap
perusahaan melalui surat himbauan,
dan penyuluhan
Sistem Pantau: pengawasan dilakukan
dengan pemantauan berkala dalam
pencegahan
Sistem Tindak: penindakan dilakukan
bila terjadi pelanggaran melalui
pendeteksian (pengaduan dan razia),
audit investigatif dan penegakan
hukum
12. Penutup
12
• Persoalan ODOL dipecahkan dengan melakukan
pendekatan melalui edukasi, pencegahan, dan
penindakan.
• Target penanganan ODOL meliputi seluruh jalan dan
jalur penyeberangan sehingga bebas dari angkutan
bermuatan berlebihan
• Penanggulangan Kendaraan ODOL melalui upaya
koordinasi, pemantauan, informasi dan komunikasi,
penilaian risiko, dan pengendalian dengan peran serta
masyarakat.