Forum organisasi PGRI merupakan wadah untuk pengambilan keputusan secara demokratis melalui musyawarah dan mufakat. Terdapat berbagai tingkatan forum organisasi mulai dari tingkat ranting hingga nasional.
2. Sabtu, 18 November 2023 1
BIODATA
Dede Hidayat Somantri
Pengawas Madya Disdikbud
Wakil Sekretaris Umum PGRI
Provinsi Jawa Barat
LO EI Asia Pasifik
BTN Ciheuleut Indah B.15 No. 288
RT. 43 RW. 14 Pasirkareumbi Subang
Jawa Barat 41214
HP : 081 561 861 28
WA : 081 221 434 10
3. “Jika perbedaan di antara kita adalah rahmat.
Paling tidak, marilah kita menciptakan PGRI ini
kuat, independen, demoktatis, dan
berkesinambungan dalam kondisi yang tentram,
nyaman, dan bermartabat.”
Guru Oemar Bakrie::
4. TUJUAN WORKSHOP
Peserta Pelatihan dapat :
1. memahami karakteristik PGRI
2. Memiliki pengetahuan tentang Pemimpin PGRI
dalam Kepengurusan organisasi PGRI.
3. Mengetahu Forum Organisasi PGRI.
4. Mengelola organisasi dengan tepat sesuai tujuan
umum, kondisi daerah, berdasarkan anggaran
dasar/anggaran rumah tangga dan keputusan-
keputusan organisasi.
4. Mendesiminasikan hasil pelatihan dalam
memberdayakan sumberdaya organisasi.
5. Rosululloh SAW
bersabda:
kulukum ro’in, wakulukum
mas’u lun ‘an ro’iyatihi
SETIAP ORANG ITU ADALAH PEMIMPIN,
DAN SETIAP PEMIMPIN AKAN DIMINTA
PERTANGGUNGJAWABANNYA
7. Leadership = to lead = a leader
Kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi atau memberi contoh
oleh pemimpin kepada pengikutnya
dalam upaya mencapai tujuan.
Wikipedia Bahasa Indonesia
Ensiklopedia Bebas
8. Characteristics of a Leader
Pemimpin yang efektif
mempunyai sifat atau ciri-ciri
tertentu, misalnya: kharisma,
pandangan ke depan, daya
persuasi dan intensitas.
Wikipedia Bahasa Indonesia
Ensiklopedia Bebas
9. Pengertian
Kepemimpinan PGRI adalah kemampuan badan
pimpinan (pengurus) PGRI melaksanakan tugas
sebagai pimpinan organisasi pada tingkatannya
• Anggaran Dasar PGRI
• Anggaran Rumah Tangga PGRI
• keputusan-keputusan kongres/kongres luar
biasa
• keputusan forum-forum organiasi pada
tingkat di atasnya dan pada tingkatannya
dalam menentukan kebijakan organisasi
menuju tercapainya tujuan PGRI.
10. PGRI bertujuan …..
a. Mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Negara
Kesatuan republik Indonesia, berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
b. Berperan serta aktif mencapai tujuan nasional dalam
mencerdaskan bangsa dan membentuk manusia Indonesia
seutuhnya.
c. Berperan serta mengembangkan sistem dan pelaksanaan
pendidikan nasional.
d. Mempertinggi kesadaran dan sikap guru, meningkatkan mutu
dan kemampuan profesi guru dan tenaga kependidikan lainnya,
e. Menjaga, memelihara, memperjuangkan, membela serta
meningkatkan harkat dan martabat guru dan tenaga
kependidikan melalui peningkatan kesejahteraan serta
solidaritas anggota. Psl.8 AD PGRI
11. 1. SECARA PERORANGAN
Kepemimpinan PGRI adalah kemampuan
seorang anggota badan pimpinan PGRI
dalam :
a. mempengaruhi diri dan orang lain
b. mendorong, menggerakkan,
mengarahkan, memberdayakan seluruh
sumber daya organisaasi.
2. Tiap orang memiliki gaya kepemimpinan
yang berbeda.
3. Tugas pemimpin adalah memimpin dan
mengambil keputusan yang bertujuan
untuk menyelesaikan masalah.
13. • VISI PGRI : Terwujudnya PGRI sebagai organisasi profesi
terpercaya, dinamis, kuat, dan bermartabat.
Bab VI Psl.6 AD PGRI
• MISI PGRI :
1. Meningkatkan profesionalitas guru dan dosen;
2. Memberikan perlindungan profesi, hukum, keselamatan
dan kesehatan kerja, serta hak atas kekayaan intelektual;
3. Meningkatkan kesejahteraan guru, dosen, dan tenaga
kependidikan;
4. Membangun kerjasama dengan pemerintah, pemerintah
daerah, dan lembaga nonpemerintah;
5. Mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu dan
terjangkau masyarakat;
6. Mendorong layanan prima dalam pendidikan;
7. Menyukseskan pembangunan nasional.
Psl. 7 Bab VI AD PGRI
VISI DAN MISI
14. Badan Pimpinan Organisasi (AD PGRI Bab XIII Pasal 25)
Badan Pimpinan PGRI bersifat kolektif ( ART PGRI :
Psl.28, Psl.31, Psl. 34, Psl.37, Psl.40 )
Tugas dan tanggung jawab pengurus ( ART PGRI Psl.30,
Psl.32, Psl.35, Psl.38, Psl.41 )
Sifat dan Semangat PGRI ( AD PGRI : Bab IV Psl. 4 Ayat
(1), (2),
Kedaulatan ( AD PGRI : Bab V Psl. 5 )
Forum organisasi ( AD PGRI Bab XXII Psl. 37)
Pemilihan Pengurus ( ART PGRI Psl. 29, Psl.33, Psl 36, Psl.
39, dan Psl. 42)
LANDASAN
15. Sifat PGRI
• Unitaristik : tanpa memandang perbedaan
tempat kerja, kedudukan, agama, suku,
golongan, gender, dan asal-usul.
• Independen yang berlandaskan pada prinsip
kemandirian organisasi dengan mengutamakan
kemitrasejajaran dengan berbagai pihak.
• Nonpartisan, bukan merupakan bagian dari
dan tidak berafiliasi kepada partai politik.
16. Semangat PGRI :
• Demokrasi,
• Kekeluargaan,
• Keterbukaan,
• Tanggung jawab,
• Etika,
• Moral,
• Hukum.
Bab IV Psl 4 Ayat (2)
Kedaulatan :
AD PGRI : Bab V Pasal 5,
“Kedaulatan organisasi ada di tangan anggota dan
dilaksanakan sepenuhnya oleh kongres. (--> konferensi).
18. PGRI Kuat karena bersatu !
• Tidak mungkin kita
bekerja sendiri
• Kita kuat karena kita
bersatu
• Kebersamaan itu indah…
• Segala sesuatu dalam
organisasi dilakukan
bersama akan lebih
ringan, efektif dan efisien.
19. STRATEGI ORGANISASI
Internal
• Intensifikasi silaturahmi
• Aktualisasi program, semua program harus
actual dan reasonable, dan jelas tujuan yang
kan dicapai.
• Transparansi manajemen, artinya pengelolaan
program termasuk keuangannya harus jelas .
• Akuntabilitas, artinya semua kegiatan
termasuk anggarannya harus
dipertanggunjawabkan sesuai ketentuan
administrasi (keuangan)
20. Strategi Eksternal
• Intensifikasi silaturahmi.
• Optimalisasi kemitraan.
• Jalur perjuangan melalui :
a. Organisasi : PGRI, Serikat Pekerja, Kemasyarakatan.
b. Birokrasi : Presiden, Menteri, Dirjen, Direktur,
gub/wagub, bupati/wabup,
walikota/wawalikota, Kadisdik prov,
Kadisdik kab/kot.
c. Politik : kerjasama dengan MPR RI, DPR RI, DPD
RI, DPRD provinsi/daerah istimewa,
DPRD Kabupaten/kota.
d. Lain-lain, : Media massa, lembaga non pemerintah,
Badan usaha, tokoh agama, tokoh
Masyarakat, dll
21. Pemimpin PGRI berwawasan :
• Adaptif, menyesuaikan dengan kondisi dan kepentiangan
anggota, serta mampu menyerap aspirasi yang
berkembang.
• Visioner, berwawasan luas kedepan.
• Holistik, bersifat menyeluruh, tidak parsial,
mengakomodasi semua aspirasi.
• Futuristik, berwawasan jauh ke depan dengan
mempertimbangkan visi dan misi organisasi untuk jangka
waktu yang sangat jauh.
• Melayani, bukan dilayani dan kepada semua anggota
warga PGRI
• Kreatif
• Aspiratif
• Inovatif
22. Pengurus PGRI adalah badan pimpinan PGRI pada
tingkatnya.
Anggota pengurus PGRI harus memenuhi persyaratan
pengurus
Pengurus PGRI dipilih dan ditetapkan pada forum
organisasi tertinggi tiap tingkat badan pimpinan PGRI.
Pengurus PGRI mengucapkan janji pengurus dan dilantik
dihadapan peserta forum organisasi yang memilihnya.
Anggota pengurus PGRI yang tidak melaksanakan tugas
sesuai janjinya dapat diganti sebelum masa baktinya
selesai.
KEPEMIMPINAN PGRI
23. Pengambilan keputusan organisasi
melalui forum organisasi.
Pengambilan keputusan dilaksanakan
secara musyawarah dan mufakat pada
forum organisasi sesuai kepentingannya.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
24. Kepengurusan bersifat kolektif :
1. Pengurus Besar PGRI :
1 Ketum, 7 Ketua, 1 Sekjen, 4 Wasekjen, 1 Bendahara, 1 Wabendahara,
dan 14 Sekr. Departemen = 29 orang (KG = 8,7= 9)
2. Pengurus PGRI Provinsi : 1 Ketua, 4 Wakil ketua, 1 Sekum, 3 Wasekum, 1
Bendahara, 1 Wabendahara, dan 14 Sekr. Biro = 25 orang (KG = 7,5= 8)
3. Pengurus PGRI Kabupaten/Kota : 1 Ketua, 2 Wakil Ketua, 1 Sekretaris, 1
Wasekr, 1 Bendahara, 1 Wabendahara, dan 14 Sekr. Bidang = 21 orang (KG =
6,3 = 6 )
4. Pengurus Cabang :
1 Ketua, 1 Wakil ketua, 1 Sekretaris, 1 Wasekr, 1 Bendahara, dan 14
Sekr. Seksi = 19 orang (KG = 5,7 = 6 )
5. Pengurus Ranting :
1 Ketua, 1 Wakil ketua, 1 Sekretaris, 1 Bendahara, Maks 4 Anggota = 8 orang
( KG = 2,4 = 2 )
KEPEMIMPINAN PGRI
26. Peningkatan Eksistensi & Kualitas Anak Lembaga,
Badan Khusus, dan Himpunan Profesi
• Dewan Kehormatan Guru,
• LKBH PGRI,
• YPLP/PPLP,
• Badan Penerbitan PGRI,
• Bank Guru,
• Koperasi Guru,
• Badan Pengelola Gedung Guru,
• IGTKI PGRI,
• Asosiasi Pengawas,
• Asosiasi Kepala Sekolah,
• Asosiasi Guru Mapel, dsb.
27. FORUM ORGANISASI
Bab XXII Pasal 37 AD PGRI
Bab XVII Pasal 46 ART PGRI
PB PGRI
KONGRES
KONGRES LUAR
BIASA
KONKERNAS
RAKORPIMNAS
28. FORUM ORGANISASI
Bab XXII Pasal 37 AD PGRI
Bab XVII Pasal 46 ART PGRI
PGRI
PROVINSI
KONPROV
KONPROV LUAR
BIASA
KONKERPROV
RAKORPIMPROV
29. FORUM ORGANISASI
Bab XXII Pasal 37 AD PGRI
Bab XVII Pasal 46 ART PGRI
PGRI
KAB./KOT
KONKAB
KONKOT
KONKABLUB
KONKOTLUB
KONKERKAB
KONKERKOT
RAKORPIMKAB
RAKORPIMKOT
30. FORUM ORGANISASI
Bab XXII Pasal 37 AD PGRI
Bab XVII Pasal 46 ART PGRI
PGRI
CABANG
KONCAB
KONCABSUS
KONCABLUB
KONCABSUSLUB
KONKERCAB
KONKERCABSUS
31. FORUM ORGANISASI
Bab XXII Pasal 37 AD PGRI
Bab XVII Pasal 46 ART PGRI
PGRI
RANTING
RAPAT ANGGOTA
RANTING
( RAPRAN)
RAPAT DAN
PERTEMUAN LAIN
32.
33.
34.
35. PERSIDANGAN
( ACARA PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN)
• YANG HARUS DISIAPKAN
a. Ruang pertemuan / acara
b. Meja sidang
c. Mimbar
d. Bendera Merah Putih
e. Bendera PGRI
f. Spanduk Kegiatan & Selamat Datang
g. Unit Sound System
h. Meja presensi dan registrasi
36. PERSIDANGAN
• Pimpinan sidang adalah pimpinan organisasi PGRI
sesuai dengan tingkatannya.
• Jenis Persidangan :
a. Sidang Pleno atau paripurna
b. Sidang Komisi
c. Sidang Khusus (sesuai dengan kebutuhan)
• Kelengkapan Persidangan :
a. Papan nama pimpinan sidang
b. Buku Panduan
c. Palu Sidang
d. Daftar Hadir peserta sidang
e. Risalah Persidangan
37. PERSIDANGAN
POLA PENGETUKAN PALU DALAM PERSIDANGAN
DIGUNAKAN KETIKA MENETAPKAN
HASIL-HASIL PERSIDANGAN
DIGUNAKAN KETIKA
PERSIDANGAN DISKOR ATAU
DIHENTIKAN SEMENTARA
DIGUNAKAN KETIKA MEMBUKA
DAN MENUTUP SECARA RESMI
PERSIDANGAN
38. PERSIDANGAN
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh Pimpinan Sidang :
a. Harus memperhatikan durasi waktu yang telah
ditetapkan dalam agenda acara yang telah
disepakati forum.
b. Harus dapat mengatur penggantian yang
memimpin sidang (Pengurus yang berada di
meja sidang).
c. Harus dapat mengatur waktu bicara yang
digunakan peserta sesuai dengan kesepakatan
forum.
d. Gunakan waktu dengan efisien dan efektif agar
39. Kesekretariatan
DASAR :
AD dan ART PGRI
Hasil Forum Organisasi
Terbitkan
Peraturan Organisasi
Ketentuan
Umum
Tugas Pokok
dan Fungsi
Pengurus
Hubungan
Tatakerja
Internal
Hubungan
Tatakerja
Eksternal
SK
PGRI
Mekanisme
Persuratan
dan
Keuangan
40. KESEKRETARIATAN
• Sarana Prasarana :
a. Kantor / Sekretariat
b. Ruang rapat
c. Ruang Administrasi
• Kelengkapan :
a. Papan nama organisasi
b. Tiang bendera
c. Lemari arsip
d. Struktur Organigram
e. Data Potensi Anggota
f. Papan Agenda Kegiatan
41. ADMINISTRASI KESEKRETARIATAN
• Persuratan :
a. Buku Agenda Surat Masuk
b. Lembar Disposisi
c. Buku Agenda Surat keluar
d. Ekspedisi Surat
e. File arsip surat masuk dan keluar
• Keuangan :
a. RAPBO
b. Buku Rekening organisasi
c. Buku Kas Umum
42. ADMINISTRASI KESEKRETARIATAN
• Keanggotaan :
a. Buku Induk Anggota
b. Formulir Pendaftaran Anggota
c. Daftar Rekapitulasi Anggota
• Aset dan Perlengkapan :
a. Papan data inventaris
b. Buku Catatan Inventaris
43. 1. ANTUSIAS, menampilkan semangat hidup dalam
diri
2. BERWIBAWA, menggerakkan orang untuk
melakukan sesuatu
3. POSITIF, melihat peluang dalam setiap saat
4. SUPEL, mudah menjalin hubungan dengan pihak
lain
5. HUMORIS, berhati lapang, tetap mengikuti irama
6. LUWES, menemukan banyak cara
7. FASIH, berkomunikasi dengan jelas, fasih, dan
benar
8. TULUS, memiliki niat dan motivasi positif
9. INTERAKTIF, hubungan aktif dan hidup
10.MEMOTIVASI, mengairahkan pihak lain dan
membangun harapan.
SIKAP POSITIF PEMIMPIN
43
44. 11 KARAKTER MANUSIA
CONTOH : PERILAKU KETIKA MAKAN TAHU
1
KONSERVATIF
SESEORANG YANG MAKAN TAHU DENGAN CARA :
Makan tahun dulu baru makan cabe rawit
( sesuatu yang lazim / umum / biasa )
45. 11 KARAKTER MANUSIA
CONTOH : PERILAKU KETIKA MAKAN TAHU
2
PROGRESIF
SESEORANG YANG MAKAN TAHU DENGAN CARA :
Dimulai makan cabe rawit dulu baru makan tahu
( ada usaha untuk berubah )
46. 11 KARAKTER MANUSIA
CONTOH : PERILAKU KETIKA MAKAN TAHU
3
SPEKULATIF
SESEORANG YANG MAKAN TAHU DENGAN CARA :
Dimulai makan cabe rawit dulu dengan harapan pasti
nanti akan ada yang memberi tahu
( orang nekat )
47. 11 KARAKTER MANUSIA
CONTOH : PERILAKU KETIKA MAKAN TAHU
4
IMAJINATIF
SESEORANG YANG MAKAN TAHU DENGAN CARA :
Mendahulukan “seuhah” padahal tahu dan cabe rawitnya
belum dimakan
( banyak mengkhayal )
48. 11 KARAKTER MANUSIA
CONTOH : PERILAKU KETIKA MAKAN TAHU
5
DRAMATIS
SESEORANG YANG MAKAN TAHU DENGAN CARA :
Setelah makan tahu dan cabe rawit, dia menangis dengan
harapan akan ada yang memberi es jeruk
( berharap sesuatu yang indah tanpa rencana )
49. 11 KARAKTER MANUSIA
CONTOH : PERILAKU KETIKA MAKAN TAHU
6
KORUPTIF
SESEORANG YANG MAKAN TAHU DENGAN CARA :
Makan tahu sebanyak 5 buah dan dia mengaku hanya
satu apalagi cabe rawitnya tak terhitung
( merekayasa fakta dan data -- jangan ditiru)
50. 11 KARAKTER MANUSIA
CONTOH : PERILAKU KETIKA MAKAN TAHU
7
KAPITALIS
SESEORANG YANG MAKAN TAHU DENGAN CARA :
Kalau makan tahu dia itu tidak makan cabe rawitnya
• Dia tanam biji cabe rawit itu
• Setelah tumbuh dan dipanen maka dian a jual
• Uang hasil jual cabe rawit dia belikan tahu
51. 11 KARAKTER MANUSIA
CONTOH : PERILAKU KETIKA MAKAN TAHU
8
SOSIALIS
SESEORANG YANG MAKAN TAHU DENGAN CARA :
Kalau dia makan tahu, maka teman yang lainnya akan
kebagian tahu juga`
( selalu berfikir untuk orang lain )
52. 11 KARAKTER MANUSIA
CONTOH : PERILAKU KETIKA MAKAN TAHU
9
POLITIS
SESEORANG YANG MAKAN TAHU DENGAN CARA :
Sebelum makan tahu maka dia akan mengatakan,
“ Ini tahu milik saya “`
( ada unsur publikasi diri untuk dikenal )
53. 11 KARAKTER MANUSIA
CONTOH : PERILAKU KETIKA MAKAN TAHU
10
ROMANTIS
SESEORANG YANG MAKAN TAHU DENGAN CARA :
Kalau dia makan tahu harus selamanya berpasangan
dengan cabe rawit
( selalu berfikir tetap )
54. 11 KARAKTER MANUSIA
CONTOH : PERILAKU KETIKA MAKAN TAHU
11
NARSIS
SESEORANG YANG MAKAN TAHU DENGAN CARA :
Kalau mau atau sedang makan tahu pasti dia akan difoto
• Kemudian fotonya dikirim kepada yang lain melalui sosial
media