Sistem Furnace Pressure Water Seal berfungsi untuk menjaga sirkulasi air dan temperatur di bak SSC serta mempertahankan tekanan di dalam furnace agar tetap negatif. Air dari bak SSC mengalir ke Settling Tank dan Sludge Pump sebelum disirkulasikan kembali ke bak SSC. Sistem Ash Containing Water Treatment mensirkulasikan air dari bak SSC ke Purifier untuk pengendapan abu sebelum disirkulasikan kembali ke Seal Trough. Bottom Ash dari SSC dibawa ke Slag Bin melalui Flight
26. 5. Furnace Pressure Water Seal :
Cooling Water system adalah bagian dari Bottom Ash System yang berfungsi mencirkulasikan
dan menjaga level dan temperartur air dalam bak SSC dan juga berfungsi untuk
mempertahankan tekanan didalam didalam furnace tetap negative (seal terhadap udara
atmosfir)
Bak SSC disupply air laut dari CWP, air dari Bak SSC mengalir (over flow) ke Settling Tank. Air di
bagian bawah Settling Tank (berlumpur) dihisap oleh Sludge Pump dan dialirkan kembali ke bak
SSC, pada bagian atas Settling Tank dihisap oleh Transfer Pump dan dibuang ke kanal (bersih).
Supply air yang berasal dari CWP juga mensupply bak Sluice Tank.
27. Ash Containing Water Treatment :
Merupakan peralatan/sistem untuk mensirkulasikan air yang
berada di bak SSC untuk menjaga temperature dan kualistas air
tetap baik serta perapat ruang bakar / Furnace pada Transition
Chute.
Air yang telah bercampur dengan abu pada bak SSC akan over
flow secara otomatis masuk ke settling tank dan disirkulasikan
menuju ke kolam collecting water. Agar abu tidak mengendap
maka pada collecting water diberi udara oleh Roots Blower.
Kemudian dari Collecting Water disirkulasikan lagi ke Purifier
menggunakan Lift Pump. Sebelum menuju Purifier air yang
bercampur dengan abu di injeksi bahan kimia terlebih dahulu
oleh Coogulant Set, setelah diinjeksi bahan kimia masuklah ke
Purifier.
28. Di dalam Purifier terjadi pengendapan dimana posisi abu berada di
bawah dan air yang bersih berada di atas.
Air bersih disirkulasikan menuju Clear Water sedangkan abu yang
mengendap disirkulasikan menuju Sludge Water.
Air bersih pada Clear Water disirkulasikan secara sistem tertutup
menuju Seal Trough menggunakan Boster Pump menuju Transition
Chute
sebagai perapat yang sebelumnya melewati Heat Exchanger agar
temperaturenya tetap rendah.
Kemudian abu yang berada di Sludge
water disirkulasikan kembali ke dalam
bak SSC menggunakan Sludge Pump
yang nantinya akan dihaluskan oleh
crusher dan ditampung di Ash Valley.
29. 6. ASH SILO / SLAG BIN :
Slag Bin merupakan tempat pengolahan Bottom Ash.
Bottom Ash yang berasal dari SSC dibawa oleh Fligh Bar kemudian dihaluskan
oleh Crusher dan ditampung di dalam Slag Bin.
Di Slag Bin ini dilengkapi oleh tiga buah Vibrator agar mencegah terjadinya
pemadatan abu atau ngeblok.
7. Ash Disposal :
Merupakan tempat penampungan terakhir abu yang telah diproses pada sistem
Fly Ash dan Sistem Bottom Ash.
Ash Disposal / Yard ini digunakan apabila
level dari Silo dan Slag Bin sudah terlalu
tinggi dan belum ada truck-truck yang
akan menampung abu tersebut
maka abu tersebut ditampung di Ash Valley
yang kemudian akan diproses lagi oleh Loader,
Exavator dan dump truck.
30. 6. ASH SILO / SLAG BIN :
Slag Bin merupakan tempat pengolahan Bottom Ash.
Bottom Ash yang berasal dari SSC dibawa oleh Fligh Bar kemudian dihaluskan
oleh Crusher dan ditampung di dalam Slag Bin.
Di Slag Bin ini dilengkapi oleh tiga buah Vibrator agar mencegah terjadinya
pemadatan abu atau ngeblok.
7. Ash Disposal :
Merupakan tempat penampungan terakhir abu yang telah diproses pada sistem
Fly Ash dan Sistem Bottom Ash.
Ash Disposal / Yard ini digunakan apabila
level dari Silo dan Slag Bin sudah terlalu
tinggi dan belum ada truck-truck yang
akan menampung abu tersebut
maka abu tersebut ditampung di Ash Valley
yang kemudian akan diproses lagi oleh Loader,
Exavator dan dump truck.