Dokumen tersebut membahas tentang penjaminan mutu (quality assurance) yang merupakan rencana sistematis untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan. Juga membahas tentang siklus pengujian perangkat lunak (software testing life cycle) yang meliputi serangkaian tahapan pengujian secara sistematis dan terencana. Selanjutnya dibahas pula berbagai jenis pengujian seperti unit testing, integration testing, usability testing, performance testing, dan regresion testing beserta pen
2. Quality Assurance
Penjaminan Mutu ( Quality Assurance )
Seluruh rencana atau tindakan sistematis untuk meningkatkan
kepercayaan dan kepuasan terkait kualitas yang disajikan
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Id Core Indonesia
3. STLC
Software Testing Life Cycle
Serangkaian tahap dan proses pengujian mutu suatu software
secara sistematis dan terencana.
Id Core Indonesia
4.
5. Requirement
Proses analisay requirement yang sudah dirancang oleh stackholders kemudian
dianalisa oleh tim QA.
Proses :
● Analisa fungsi, modul, flow
● Review fitur
● Konfirmasi requirement
12. Performance Testing
Performance test adalah integration dan usability test yang menentukan apakah system
dapat memenuhi kriteria kinerja berbasis waktu seperti response time atau throughput.
Response time menentukan batas waktu maksimum yang diijinkan dari respon software
13. System Testing
Pengujian apakah sistem secara keseluruhan dapat berfungsi dan bekerja sesuai
dengan keinginan client (user requirement). Biasanya harus sering dilakukan.
14. Unit Testing
Menguji unit - unit, komponen, atau modul apakah sudah layak apa belum untuk
dipakai. Biasanya untuk melakukan pengujian ini seorang QA akan membuat suatu
pogram kecil untuk menguji kelayakan unit suatu program yang sedang
dikembangkan
15. Integration Testing
Integration testing ini bisa jadi lanjutannya unit testing. Kalau unit testing pengujian
berdasarkan unit terkecil, kalau integration testing melakukan pengujian
penggabungan unit - unit menjadi suatu kombinasi sistem yang saling terintegrasi.
Integration testing sebaiknya dilakukan secara bertahap untuk menghindari kesulitan
penelusuran jika terjadi kesalahan error / bug
16. Usability Testing
Dilakukan untuk menguji apakah software yang digunakan sudah memasuki kriteria
kelayakan pengguna. Biasanya akan dilakukan evaluasi persyaratan fungsionalitas,
dan kulitas user interface. Pengujian ini sering dilakukan untuk mendapatkan
feedback yang cepat dalam meningkatkan interface dan mengkoreksi kesalahan
dalam komponen perangkat lunak.
17. Smoke Testing
Pengujian yang dilakukan setelah bagian dari software dibuat untuk mengetahui
apakah setiap fungsi yang barusaja dikerjakan sudah berfungsi selayaknya apa
belum. Biasanya pengujian ini dilakukan berkala setiap hari atau beberapa minggu
sekali.
18. Stress Testing
Untuk mengetahui sekuat apa serve kita mampu menampung request atau visitor
pada website tersebut. Pengujian bisanya dengan menggunakan hit dummy ke pada
website menggunakan tools.
19. Sanity Testing
Lanjutan setelah smoke testing. Ketika didapat bug pada soke testing kemudian
diperbaiki. Nah sanity testing ini akan menguji kembali fungsi- fungsi secara
keseluruhan untuk mengetahui apakah software sudah siap digunakan dan berfungsi
secara keseluruhan dengan baik tanpa bug.
22. Trivia
Bug kecil - kecil dan bukan prioritas utama. Biasnya ketidak sesuaian desain UI
dengan implementasi. Typo fitur dll
23. Minor
Bug yang terjadi di sini sudah level menengah. Bisa diabaikan jiga terdapat prioritas bug
yang harus diselesaikan yang lain tapi setelah itu bug versi ini harus segera diselesaikan.
Biasanya bug nya berupa fungsi berjalan dengan normal tapi tidak sesuai dengan
persyaratan.misal setelah login harusnya ke dashboard malah ke halaman lain (kesalahan
route), input data ada notif berhasil tapi tidak masuk ke tabel interface
24. Major
Bug ini sudah menegah ke atas dan bisa jadi prioritas karena kesalahan yang terjadi akan
sangat berpengaruh pada user. Misalnya add data member ketika di submit yang muncul
error ada kolom yang belum terisi padahal semua field sudah terisi. Atau pesan orror
menggunakan bahasa mesin
25. Critical
Bug ini biasanya ketika sistem tidak dapat diakses tau tidak berjalan sama sekali. Sehingga
user tidak bisa mengakses maupun menggunakannya. Biasanya bug ini terjadi pada
platform desktop dan mobile. Tapi jarang terjadi.
32. Di dalam error report harus terdapat detail project untuk mengidentifikasi masalah di
sisi developer.
1. Nama feature
2. Detail bug beserta test step
3. Nama PIC
4. Priority Bug
5. Letak Environment
6. Bug Category
7. Platform (optional jika dalam 1 project terdapat beberapa platform)
34. Pada dasarnya ada banyak priority test berdasarkan jenis bug. Namun yang sering
digunakan adalah :
● Low
● Medium
● Critical
Baca : https://www.guru99.com/defect-severity-in-software-testing.html