SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Kelompok 2
Pendahuluan
• Sejak tahun 1990-an banyak negara-negara di Asia Tenggara telah mengalami
masa transisi desentralisasi
• kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah menyebabkan adanya
gerakan reformasi administrasi yang lebih luas yang dikenal New Public
Management (NPM), di mana praktik yang dilakukan oleh sektor swasta ditiru
dan diperkenalkan ke sektor publik (Hughes, 2003)
• Namun dalam perkembanganya ditemukan begitu banyak masalah, Khususnya
di negara-negara berkembang dan transisi, banyak sekali dilaporkan praktek
monopoli kekuasaan oleh Elit Lokal. Salah satu Kekuasaan Elit Lokal biasanya
mengganggu manajemen sumber daya manusia melalui rekrutmen dan seleksi.
DEFENISI
 Desentralisasi merupakan alat untuk merampingkan administrasi pemerintah
sebagai sebuah tanggapan atas ketidakpuasan publik terhadap birokrasi
pemerintah yang tidak efisien dan tidak responsive (Burns et al., 1994)
 Rekrutmen adalah proses mengahasilkan suatu kelompok pelamar yang
memenuhi syarat untuk pekerjaan-pekerjaan organisasional (Mathis &
Jackson, 2006).
 Seleksi adalah proses pemilihan orang-orang yang memiliki kualifikasi yang
dibutuhkan untuk mengisi lowongan pekerjaan pada organisasi (Mathis &
Jackson, 2006).
• Menurut Mangkunegara (2013, p. 2), manajemen sumber daya manusia
merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,
pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan,
pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga
kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
DEFENISI
 Menurut Mondy dan Noe (1996), menyatakan analisis pekerjaan tidak dapat
diabaikan dalam proses rekrutmen maupun seleksi
 Analisis pekerjaan merupakan suatu proses yang sistematis untuk
mengumpulkan data tentang pekerjaan sehingga deskripsi pekerjaan (job
description) dan spesifikasi pekerjaan (job specification) dapat ditulis untuk
pekerjaan itu
KERKAITAN JOB ANALISIS DAN KEKRUITMEN
DAN SELEKSI
Sumber: Mondy dan Noe, 1996
METODE
• Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan kasus yang nyata pada Manajemen
Sumberdaya Manusia atau Human Resource Management (HRM) di pemerintah
daerah yang terdesentralisasi dari dua negara berkembang yaitu Filipina dan
Thailand. Kedua negara ini menunjukkan perbedaan yang kontras dalam proses
reformasi desentralisasi yang dipengaruhi oleh perbedaan sosial budaya kedua
negara tersebut. Di atas analisis komparatif perundang-undangan maupun
aturan lainya dari kedua negara , penelitian ini juga mengkaji darin segi empiris
di tingkat daerah, yang belum pernah dilakukan oleh penelitian sebelumnya
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Kepala Daerah di kedua negara ini
tampaknya telah diberikan kekuasaan yang berlebihan untuk mempengaruhi
banyak aspek di pemerintahan daerah . Pengamatan tentang sistem rekrutmen
dan seleksi dan implementasinya mengungkapkan terdapat perbedaan kasus
antara kedua negara tersebut
Di Filipina, ujian kompetensi ditetapkan oleh pemerintah pusat untuk pelamar dari
daerah atau yang disebut Local Government Unit (LGU) dan Local Government
Code (LGC) mengatur prosedur dasar rekrutmen dan seleksi. Civil Service
Commission (CSC) di pemerintah pusat juga mengawasi LGU dengan
menetapkan peraturan dan pedoman terkait. Namun kriteria rekrutmen dan
seleksi, dan kepatuhan terhadap peraturan yang ditetapkan secara terpusat ini
tidak dipantau secara ketat dalam praktiknya. Kapasitas LGU untuk merekrut staf
sementara (Pegawai Tidak Tetap) yang dikecualikan dari peraturan ini juga dapat
menjadi sarana paternalism.
Sebaliknya, di Thailand, meskipun pengaturan ujian ketenagakerjaan diserahkan
kepada masing-masing pemerintah daerah, prosedur ujian serta kriteria rekrutmen
dan seleksi, semuanya diinstruksikan oleh pemerintah pusat. Pelaksanaan aturan
dan peraturan yang ditetapkan secara terpusat ini dipantau oleh komite
pemerintah provinsi masing-masing
KESIMPULAN
Sistem HRM Pegawai Negeri Sipil di kedua negara telah diatur sesuai dengan latar
belakang sejarah, sosial dan budaya mereka masing-masing , meskipun secara
sepintas mungkin terlihat serupa karena keduanya memiliki jenis masalah yang
sama tentang korupsi. Namun perbedaanya cukup jelas arah reformasi mereka.
Kemudian dari pengamatan empiris kami di tingkat daerah menemukan situasi
yang buruk pada pemerintah daerah yang terdesentralisasi. Proses pemberian
kekuasaan terhadap rekrutmen dan seleksi pegawai negeri mendorong operasi
paternalistik
Refrensi
• Burns, D., Hambletonm, R. and Hogget, P. (1994). The Politics of
Decentralisation: Revitalising Local Democracy. Basingstoke: Macmillan
• Hughes, O. (2003). Public Management and Administration: An
Introduction. New York: Palgrave Macmillan
• Mathis, R. L. & Jackson, J. H. (2006). Manajemen sumber daya manusia
(Edisi 10) Jakarta: Salemba Empat
• Mangkunegara, A.A.A.P. (2013). Manajemen sumber daya manusia
perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offse
• Mondy, Wayne & Robert M, Noe. 1996. Human Resource Management,
New Jersey: Prentice Hall Inc.

More Related Content

Similar to Kelompok 2 ESDM.pptx

An Organizational Echelon Anaysis...
An  Organizational  Echelon  Anaysis...An  Organizational  Echelon  Anaysis...
An Organizational Echelon Anaysis...fathir fajar sidiq
 
Analisis kinerja birokrasi pemerinta.doc
Analisis kinerja birokrasi pemerinta.docAnalisis kinerja birokrasi pemerinta.doc
Analisis kinerja birokrasi pemerinta.docmandala72
 
Bahan Materi Forum Skpd Badiklat Dan Kepegawaian
Bahan Materi Forum Skpd Badiklat Dan KepegawaianBahan Materi Forum Skpd Badiklat Dan Kepegawaian
Bahan Materi Forum Skpd Badiklat Dan KepegawaianHadiHartono Berkata
 
Madekarapesinunpadbab1
Madekarapesinunpadbab1Madekarapesinunpadbab1
Madekarapesinunpadbab1Dewi Abiz
 
Manajemen kinerja ASN.pdf
Manajemen kinerja ASN.pdfManajemen kinerja ASN.pdf
Manajemen kinerja ASN.pdfshadowkill1
 
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...Ahmad Irfansyah
 
47 halaman KULIAH BIROKRASI INDONESIA.pptx
47 halaman KULIAH BIROKRASI INDONESIA.pptx47 halaman KULIAH BIROKRASI INDONESIA.pptx
47 halaman KULIAH BIROKRASI INDONESIA.pptxTAWANGARGOTV
 
Bab i irman
Bab i irmanBab i irman
Bab i irmanuyeeeman
 
Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi
Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi
Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi Septyarini Emppink
 
Penyempurnaan administrasi
Penyempurnaan administrasiPenyempurnaan administrasi
Penyempurnaan administrasiParunadi Buntok
 
Reformasi birokrasi dindikpora randudongkal
Reformasi birokrasi dindikpora randudongkalReformasi birokrasi dindikpora randudongkal
Reformasi birokrasi dindikpora randudongkalIndra Fibiona
 
PPT Proposal Manajemen SDM.pptx
PPT Proposal Manajemen SDM.pptxPPT Proposal Manajemen SDM.pptx
PPT Proposal Manajemen SDM.pptxMellaWahyuni1
 
Kajian Tentang Evaluasi Kemampuan Penyelenggaraan Otonomi Daerah Di Kabupaten...
Kajian Tentang Evaluasi Kemampuan Penyelenggaraan Otonomi Daerah Di Kabupaten...Kajian Tentang Evaluasi Kemampuan Penyelenggaraan Otonomi Daerah Di Kabupaten...
Kajian Tentang Evaluasi Kemampuan Penyelenggaraan Otonomi Daerah Di Kabupaten...Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Restrukturisasi organisasi-dalam-meningkatkan-pelayanan-publik-di-pt-pln-area...
Restrukturisasi organisasi-dalam-meningkatkan-pelayanan-publik-di-pt-pln-area...Restrukturisasi organisasi-dalam-meningkatkan-pelayanan-publik-di-pt-pln-area...
Restrukturisasi organisasi-dalam-meningkatkan-pelayanan-publik-di-pt-pln-area...Hafiz Nordin
 

Similar to Kelompok 2 ESDM.pptx (20)

monalisaaaaaaaaaa
monalisaaaaaaaaaamonalisaaaaaaaaaa
monalisaaaaaaaaaa
 
An Organizational Echelon Anaysis...
An  Organizational  Echelon  Anaysis...An  Organizational  Echelon  Anaysis...
An Organizational Echelon Anaysis...
 
Analisis kinerja birokrasi pemerinta.doc
Analisis kinerja birokrasi pemerinta.docAnalisis kinerja birokrasi pemerinta.doc
Analisis kinerja birokrasi pemerinta.doc
 
Red Tape
Red TapeRed Tape
Red Tape
 
Bahan Materi Forum Skpd Badiklat Dan Kepegawaian
Bahan Materi Forum Skpd Badiklat Dan KepegawaianBahan Materi Forum Skpd Badiklat Dan Kepegawaian
Bahan Materi Forum Skpd Badiklat Dan Kepegawaian
 
Madekarapesinunpadbab1
Madekarapesinunpadbab1Madekarapesinunpadbab1
Madekarapesinunpadbab1
 
06 ruliaty
06 ruliaty06 ruliaty
06 ruliaty
 
Manajemen kinerja ASN.pdf
Manajemen kinerja ASN.pdfManajemen kinerja ASN.pdf
Manajemen kinerja ASN.pdf
 
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
 
47 halaman KULIAH BIROKRASI INDONESIA.pptx
47 halaman KULIAH BIROKRASI INDONESIA.pptx47 halaman KULIAH BIROKRASI INDONESIA.pptx
47 halaman KULIAH BIROKRASI INDONESIA.pptx
 
Bab i irman
Bab i irmanBab i irman
Bab i irman
 
Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi
Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi
Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi
 
Penyempurnaan administrasi
Penyempurnaan administrasiPenyempurnaan administrasi
Penyempurnaan administrasi
 
Reformasi birokrasi dindikpora randudongkal
Reformasi birokrasi dindikpora randudongkalReformasi birokrasi dindikpora randudongkal
Reformasi birokrasi dindikpora randudongkal
 
PPT Proposal Manajemen SDM.pptx
PPT Proposal Manajemen SDM.pptxPPT Proposal Manajemen SDM.pptx
PPT Proposal Manajemen SDM.pptx
 
Makalah revormasi birokrasi
Makalah revormasi birokrasiMakalah revormasi birokrasi
Makalah revormasi birokrasi
 
Makalah revormasi birokrasi STIP WUNA
Makalah revormasi birokrasi STIP WUNA Makalah revormasi birokrasi STIP WUNA
Makalah revormasi birokrasi STIP WUNA
 
Kajian Tentang Evaluasi Kemampuan Penyelenggaraan Otonomi Daerah Di Kabupaten...
Kajian Tentang Evaluasi Kemampuan Penyelenggaraan Otonomi Daerah Di Kabupaten...Kajian Tentang Evaluasi Kemampuan Penyelenggaraan Otonomi Daerah Di Kabupaten...
Kajian Tentang Evaluasi Kemampuan Penyelenggaraan Otonomi Daerah Di Kabupaten...
 
Makalah revormasi birokrasi
Makalah revormasi birokrasiMakalah revormasi birokrasi
Makalah revormasi birokrasi
 
Restrukturisasi organisasi-dalam-meningkatkan-pelayanan-publik-di-pt-pln-area...
Restrukturisasi organisasi-dalam-meningkatkan-pelayanan-publik-di-pt-pln-area...Restrukturisasi organisasi-dalam-meningkatkan-pelayanan-publik-di-pt-pln-area...
Restrukturisasi organisasi-dalam-meningkatkan-pelayanan-publik-di-pt-pln-area...
 

Kelompok 2 ESDM.pptx

  • 2. Pendahuluan • Sejak tahun 1990-an banyak negara-negara di Asia Tenggara telah mengalami masa transisi desentralisasi • kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah menyebabkan adanya gerakan reformasi administrasi yang lebih luas yang dikenal New Public Management (NPM), di mana praktik yang dilakukan oleh sektor swasta ditiru dan diperkenalkan ke sektor publik (Hughes, 2003) • Namun dalam perkembanganya ditemukan begitu banyak masalah, Khususnya di negara-negara berkembang dan transisi, banyak sekali dilaporkan praktek monopoli kekuasaan oleh Elit Lokal. Salah satu Kekuasaan Elit Lokal biasanya mengganggu manajemen sumber daya manusia melalui rekrutmen dan seleksi.
  • 3. DEFENISI  Desentralisasi merupakan alat untuk merampingkan administrasi pemerintah sebagai sebuah tanggapan atas ketidakpuasan publik terhadap birokrasi pemerintah yang tidak efisien dan tidak responsive (Burns et al., 1994)  Rekrutmen adalah proses mengahasilkan suatu kelompok pelamar yang memenuhi syarat untuk pekerjaan-pekerjaan organisasional (Mathis & Jackson, 2006).  Seleksi adalah proses pemilihan orang-orang yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan untuk mengisi lowongan pekerjaan pada organisasi (Mathis & Jackson, 2006). • Menurut Mangkunegara (2013, p. 2), manajemen sumber daya manusia merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
  • 4. DEFENISI  Menurut Mondy dan Noe (1996), menyatakan analisis pekerjaan tidak dapat diabaikan dalam proses rekrutmen maupun seleksi  Analisis pekerjaan merupakan suatu proses yang sistematis untuk mengumpulkan data tentang pekerjaan sehingga deskripsi pekerjaan (job description) dan spesifikasi pekerjaan (job specification) dapat ditulis untuk pekerjaan itu
  • 5. KERKAITAN JOB ANALISIS DAN KEKRUITMEN DAN SELEKSI Sumber: Mondy dan Noe, 1996
  • 6. METODE • Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan kasus yang nyata pada Manajemen Sumberdaya Manusia atau Human Resource Management (HRM) di pemerintah daerah yang terdesentralisasi dari dua negara berkembang yaitu Filipina dan Thailand. Kedua negara ini menunjukkan perbedaan yang kontras dalam proses reformasi desentralisasi yang dipengaruhi oleh perbedaan sosial budaya kedua negara tersebut. Di atas analisis komparatif perundang-undangan maupun aturan lainya dari kedua negara , penelitian ini juga mengkaji darin segi empiris di tingkat daerah, yang belum pernah dilakukan oleh penelitian sebelumnya
  • 7. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Kepala Daerah di kedua negara ini tampaknya telah diberikan kekuasaan yang berlebihan untuk mempengaruhi banyak aspek di pemerintahan daerah . Pengamatan tentang sistem rekrutmen dan seleksi dan implementasinya mengungkapkan terdapat perbedaan kasus antara kedua negara tersebut Di Filipina, ujian kompetensi ditetapkan oleh pemerintah pusat untuk pelamar dari daerah atau yang disebut Local Government Unit (LGU) dan Local Government Code (LGC) mengatur prosedur dasar rekrutmen dan seleksi. Civil Service Commission (CSC) di pemerintah pusat juga mengawasi LGU dengan menetapkan peraturan dan pedoman terkait. Namun kriteria rekrutmen dan seleksi, dan kepatuhan terhadap peraturan yang ditetapkan secara terpusat ini tidak dipantau secara ketat dalam praktiknya. Kapasitas LGU untuk merekrut staf sementara (Pegawai Tidak Tetap) yang dikecualikan dari peraturan ini juga dapat menjadi sarana paternalism. Sebaliknya, di Thailand, meskipun pengaturan ujian ketenagakerjaan diserahkan kepada masing-masing pemerintah daerah, prosedur ujian serta kriteria rekrutmen dan seleksi, semuanya diinstruksikan oleh pemerintah pusat. Pelaksanaan aturan dan peraturan yang ditetapkan secara terpusat ini dipantau oleh komite pemerintah provinsi masing-masing
  • 8. KESIMPULAN Sistem HRM Pegawai Negeri Sipil di kedua negara telah diatur sesuai dengan latar belakang sejarah, sosial dan budaya mereka masing-masing , meskipun secara sepintas mungkin terlihat serupa karena keduanya memiliki jenis masalah yang sama tentang korupsi. Namun perbedaanya cukup jelas arah reformasi mereka. Kemudian dari pengamatan empiris kami di tingkat daerah menemukan situasi yang buruk pada pemerintah daerah yang terdesentralisasi. Proses pemberian kekuasaan terhadap rekrutmen dan seleksi pegawai negeri mendorong operasi paternalistik
  • 9. Refrensi • Burns, D., Hambletonm, R. and Hogget, P. (1994). The Politics of Decentralisation: Revitalising Local Democracy. Basingstoke: Macmillan • Hughes, O. (2003). Public Management and Administration: An Introduction. New York: Palgrave Macmillan • Mathis, R. L. & Jackson, J. H. (2006). Manajemen sumber daya manusia (Edisi 10) Jakarta: Salemba Empat • Mangkunegara, A.A.A.P. (2013). Manajemen sumber daya manusia perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offse • Mondy, Wayne & Robert M, Noe. 1996. Human Resource Management, New Jersey: Prentice Hall Inc.