Dokumen tersebut membahas proposal seminar skripsi tentang rancang bangun mata pisau mesin pengupas kulit bawang putih. Topik penelitian ini adalah merancang mata pisau dari bahan karet dan menentukan kecepatan putar poros pisau yang optimal untuk mesin pengupas kulit bawang putih."
2. Latar Belakang
Mengembangkan dari alat sebelumnya perancangan alat ini mesin pengupas kulit
bawang putih ini membutuhkan sistem transmisi untuk meneruskan daya dari motor
listrik melalui v-belt dan puli. Perancangan system transmisi ini membutuhkan bearing
untuk tumpuan poros yang dapat menentukan berapa banyak bawang putih yang akan
diputar. Pada dasarnya proses pengupas bawang putih dilakukan oleh masyarakat pisau
manual. Hasil pengupasan pisau manual cukup baik namun cukup banyak memakan
tenaga dan waktu. Selain dengan pisau manual sudah ada alat pengupas kulit bawang
yang lebih baik dari pada memakai pisau manual berbahan besi. Akan tetapi alat
tersebut masih mengalami kendala salah satunya pada hasil kupasan akhir bawang
yang tidak sempurna (cacat) dan bawang cepat busuk dikarenakan menggunakan
media air dalam pengupasannya. Alat pengupas kulit bawang ini menggunakan pisau
berbahan karet sebagai pengupasnya dan tanpa menggunakan media air yang
bertujuan menghindari bawang menjadi busuk.
3. Identifikasi Masalah
1. Masih banyak produsen yang menggunakan cara manual untuk mengupas kulit
bawang putih dengan skala besar.
2. Kurang efisiensinya waktu saat melakukan pengupasan kulit bawang putih
menggunakan cara manual.
3. Mahalnya alat pengupas kulit bawang skala besar.
Pembatasan Masalah
1. Penelitian ini dilakukan khusus untuk membuat alat pengupas kulit bawang putih yang
sudah hilang bonggolnya.
2. Pembuatan alat ini menggunakan penggerak motor listrik.
3. Material mata pisau alat pengupas kulit bawang putih menggunakan bahan karet.
4. Perumusan Masalah
1. Bagaimana merancang bangun mata pisau mesin pengupas kulit bawang putih?
2. Bagaimana bentuk mata pisau pada mesin pengupas kulit bawang putih?
3. Berapa kecepatan putar poros pisau yang optimal?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mendesain pisau mesin pengupas kulit bawang putih menentukan
gambar desain .
2. Untuk mengetahui bentuk mata pisau yang optimal pada mesin pengupas kulit
bawang putih.
3. Untuk mengetahui kecepatan putar poros pisau yang optimal pada mesin
pengupas kulit bawang putih.
5. Manfaat Penelitian
1. Membuat proses pengupasan kulit bawang putih lebih efektif dan efisien serta
mempercepat proses pengolahan.
2. Lebih menghemat biaya dengan adanya alat ini.
3. Diharapkan dapat meringankan pekerjaan dengan adanya alat ini.
6. Tinjauan Pustaka
Bahan yang digunakan mudah didapat di pasar, selain itu harus memperhatikan
apakah bahan yang dipilih mudah didapat di pasaran sehingga apa yang direncanakan
dapat diselesaikan tepat waktu dan tidak mengalami kesulitan. Murah harganya, harga
sangat menentukan bahan apa yang akan digunakan dengan kebutuhan, untuk itulah
dipilih bahan-bahan yang harganya relatif murah dan sesuai rencana. Bahan yang
digunakan harus sesuai dengan fungsinya pada penentuan bahan yang digunakan harus
mengetahui untuk apa bahan itu digunakan (Djegog Pande Besi, 2010; Maksindo 2010; E-
Chang Food Machinery Factory / Yuan Cun Machinery Co Ltd,2010). Bedasarkan hasil
penelitian yang dilakukan untuk mesin pengiris bawang merah yang menggunakan
penggerak motor listrik diketahui penggunaan motor listrik dengan daya maksimum 0,25-
1,00 hp (putaran 1400 rpm), bahan baku dari hopper, pisau, dan pully terbuat dari
stainless stell serta kerangka dan frame terbuat dari besi atau baja. Pada mesin pengiris
bawang merah, posisi bawang merah pada waktu mengalami proses pengirisan dilakukan
secara horizontal, masuk kedalam ruang pengirisan. Kecepatan putaran optimal dari pisau
adalah 100-200 rpm.
Posisi pisau pengiris pada mesin pengiris bawang merah akan sangat berpengaruh
terhadap ketebalan irisan yang tepat yaitu tipis merata dan tidak sobek. Pengaruh lain
dari pisau pengiris adalah kapasitas pengirisan, putaran pisau harus dijaga tetap pada
putaran yang diinginkan sehingga tidak menghancurkan irisan bawang (Rahmat, 2008).
7. Landasan Teori
1. Pisau
Agar proses pengupasan berjalan dengan lancar di butuhkan pisau yang
berfungsi untuk mengupas kulit bawang putih dan butuhkan kontruksi pisau yang
baik supaya hasil kupasan menjadi optimal. Pisau ini menggunakan bahan karet
2. Motor Listrik 1 Hp
Motor listrik adalah suatu peralatan yang merubah energi listrik menjadi
energi gerak.
8. 3. Besi Siku
logam keras dengan kemiringan sudut mencapai 90 derajat yang memiliki bentuk
dua garis tegak lurus menyerupai segitiga siku-siku. Umumnya, besi ini diproduksi
sebagai material untuk bahan bangunan dengan panjang 6 meter.
4. Sabuk V-Belt
Belt merupakan suatu elemen fleksibel yang dapat di gunakan dengan mudah
mentranmisi torsi dan gerakan berputar dari suatu komponen ke komponen lainnya, di
mana belt tersebut di lilitkan pada puli yang melekat pada poros yang akan berputar.
9. 5. Pulley
Pulley adalah suatu elemen mesin yang di gunakan untuk meneruskan putaran dari
poros satu ke poros yang lain sehingga terjadi perubahan energy. Adapun fungsi dari
pulley adalah untuk menghantarkan daya faktor gesekan biasanya muncul tergantung
bahan pembuatan pulley.
6. Poros
Poros merupakan suatu bagian yang penting dalam sebuah mesin, poros memegang
peranan penting yaitu meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Poros ini yang
nantinya yang akan memutar pisau serta kipas pada alat pengupas kulit bawang putih
yang di gerakan oleh motor listrik.
7. Rangka
Rangka adalah struktur datar yang terdiri dari sejumlah batang besi yang di
sambung-sambung menjadi satu sehingga membentuk suatu rangka yang kuat dan kokoh.
10. 8. Bearing
Bearing atau bantalan adalah elemen mesin yang digunakan untuk mengurangi
gesekan antara dua komponen sehingga bisa bergerak dengan tujuannya. Komponen yang
dimaksud lebih spesifik kepada batang poros (shaft) dan lubang tempat poros berputar.
Sekiranya tidak ada bearing, maka bisa saja lubang akan membesar atau batang poros
yang mengecil dikarenakan adanya gesekan yang mengikis permukaan di benda tersebut.
9. Tabung
Tabung mesin pengupas kulit bawang putih merupakan suatu komponen yang ada di
mesin pengupas kulit bawang putih. Tabung ini berfungsi sebagai tempat untuk mengupas
kulit bawang putih dan di dalamnya terdapat mata pisau yang berfungsi untuk mengupas
kulit bawang putih. Tabung ini berdiameter 50 cm.
12. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and
Development (R&D). Menurut (Ruseffendi dalam Sugiyono) penelitian adalah salah satu
cara untuk mencari kebenaran melalui metode ilmiah, yaitu merumuskan masalah,
melakukan studi literatur, yaitu studi mengenai teori atau hasil penelitian di masa lampau
yang berkenan dengan permasalahan yang di kaji, bila perlu merumuskan praduga-praduga
hipotesis-hipotesis, mengumpulkan data mengolah data dan mengambil kesimpulan.
Menurut (Sudarmayanti dan Syahrifudin), penelitian eksperimen adalah penelitian yang
berusaha mencari pengaruh variable tertentu terhadap variable lain dengan control yang
ketat. Menurut (Sugiyono 2009: 297), penelitian pengembangan atau research and
development (R&D) adalah aktifitas riset dasar untuk mendapatkan informaasi kebutuhan
pengguna (needs assessment), kemudian di lanjut dengan kegiatan pengembangan
(development) untuk menghasilkan produk dan kajian keefektifan produk tersebut
13. Lokasi dan fokus penelitian
Penelitian dan pengembangan mesin pengupas kulit bawang putih ini dilaksanakan
di kampus 3 universitas PGRI semarang
Fokus Penelitian
Pada penelitian ini adalah pada rancang bangun mata pisau mesin pengupas kulit
bawang putih. Untuk alat pengupas kulit bawang putih yang di tuju adalah bawang
putih. Karena alat pengupas kulit bawang putih yang ada di pasaran menggunnakan jenis
pisau besi. Maka dari itu peneliti akan membuat pisau dengan bahan karet agar lebih
aman di konsumsi. Pada penelitian selanjutnya adalah pada poros kecepatan pisau
pengupas kulit bawang putih dengan menggunakan alat pengukur kecepatan putaran
(RPM) permenitnya alat yang di gunakan pada pengukuran kecepatan putaran yaitu,
Tachometer. Selain itu pengetahuan mengenai kestabilan putaran suatu motor maksud
kestabilan di sini berarti kestabilan kecepatan pada poros (shaft) nya. Karena ke
stabilan pada motor akan menentukan apakah motor itu baik atau tidak. Semakin stabil
motor akan memberi kinerja yang maksimal pada proses dan hasil pencacahan.
14. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas adalah suatu variabel yang apabila dalam suatu waktu berada
bersamaan dengan variable lain, maka di duga akan dapat berubah dalam
keragamannya. Variabel bebas ini bisa juga di sebut dengan variabel pengaruh,
perlakuan, kuasa, treatment, independent dan di singkat dengan variabel X. Yusuf
(2014:109) memaparkan bahwa variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi,
menjelaskan, menerangkan variabel yang lain.
Variabel Bebas : Variasi mata pisau.
2. Variabel Terikat adalah suatu variabel yang dapat berubah karena pengaruh variabel
variabel bebas (X). Variabel terikat sering disebut juga dengan variabel terpengaruh atau
dependent, tergantung, efek, tak bebas, dan disingkat dengan nama variabel Y. Yusuf
(2014:109) memaparkan bahwa variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau
diterangkan oleh variable lain, tetapi tidak dapat mempengaruhi Variabel lainnya.
Variabel terikat : Hasil pengupasan