1. Bismillaahirrohmaanirrohiim.
DAHSYATNYA BERDZIKIR
Sumber: Buku "The Healing and Disease "
DZIKIR ADALAH OBAT YANG MUJARAB ...
بِْْْْْْْْْْْْْْسـمِِ بِِ بِرَّحـم َن ِ ْْْْْْْْْْْْْْْْســ ِم َن ِ ...
Dokter dari RS Satyanegara, Sunter, dr. Arman Yurisaldi Saleh, mengungkapkan bahwa Dzikir dapat
menyehatkan.
Ia membuktikan melalui penelitian terhadap pasien-pasiennya dimana pasien yang berdzikir sembuh
lebih cepat dibanding yang tidak berzikir.
Pasien yang mengalami gangguan alzheimer & stroke, akan membaik kondisinya setelah membiasakan
dzikir dengan mengucapkan kalimat tauhid "Laa iIlaaha illallah" dan kalimat istighfar "Astaghfirullah".
Menurutnya, ditinjau dari ilmu kedokteran kontemporer, pengucapan "Laa iIlaaha illallah" dan
"Astaghfirullah" dapat menghilangkan nyeri dan bisa menumbuhkan ketenangan serta kestabilan saraf
bagi penderita.
Sebab, dalam kedua bacaan dzikir tersebut terdapat huruf JAHR yang dapat mengeluarkan CO2 dari
otak.
Dalam kalimat "Laa Ilaaha Illallah" terdapat huruf Jahr yang diulang tujuh kali, yaitu huruf "Lam", dan
"Astaghfirullah" terdapat huruf "Ghayn", "Ra", ϑάπبduaبbuahب"Lam"بsehinggaب adaبempatبhurufب Jahrب yangب
harus dilafazkan keras sehingga kalimat dzikir tersebut mengeluarkan karbondioksida lebih banyak saat
udara dihembuskan keluar mulut.
Dan CO2 yang dikeluarkan oleh tubuh tidak mempengaruhi perubahan diameter pembuluh darah dalam
otak. Sebab, bila proses pengeluaran CO2 kacau, maka CO2 yang ke luar juga kacau sehingga
menyebabkan pembuluh darah di otak akan melebar berlebihan ketika kadar CO2 di dalam otak
menurun.
Dilihat dari tinjauan ilmu syaraf, terdapat hubungan yang erat antara pelafazan huruf (Makharij Al-huruf)
pada bacaan dzikir dengan aliran darah pernapasan keluar yang mengandung zat CO2 (karbondioksida)
dan proses yang rumit di dalam otak pada kondisi fisik atau psikis seseorang.
Tapi sayang.., banyak diantara kita yang menghambur hamburkan waktu untuk hal hal yang tidak
bermanfaat. Nafasnya terbuang begitu saja. Padahal takaran nafas yang Allah berikan kepada setiap
hamba harus berimbang dengan pengabdian seorang hamba kepada sang bemberi napas.
Terkadang hasil teknologi yang dinikmati manusia dan dimudahkan oleh Allah. Bukannya untuk
mempermudah dalam rangka Taqorrub kepadaNya, bahkan sebaliknya, melalaikan untuk menuju
kepadaNya.
Usianya habis..., ya usianya habis. ..., dimakan oleh televisi, game, dan berbagai keindahan didepan
layar kaca.
2. MEMANG KEBANYAKAN KITA TELAH BERSELINGKUH DENGAN TEKNOLOGI YANG MBUAT SANG
KHOLIK CEMBURU
Semoga kita tidak termasuk orang yang lalai.
Semoga kita termasuk hamba hamba penikmat dzikir yang sehat lahir batin.
(Semoga bermanfaat)