X.25 adalah protokol komunikasi data antar komputer di jaringan publik yang telah distandarisasi oleh ITU. Protokol ini bekerja pada tiga layer terbawah model OSI dan mendefinisikan hubungan antara perangkat DTE, DCE, dan PSE.
1. X.25
X.25 adalah protocol yang mendefinisikan bagaimana computer
(device) pada jaringan public yang berbeda plat form bisa saling
berkomunikasi. Protocol ini sudah distandarisasi oleh International
Telecommunication Union Telecommunication Standardization Sector
(ITUT).
2. Protokol Pada X.25
• Penggunaan protokol pada model standar X.25 ini meliputi tiga layer
terbawah darimodel referensi OSI. Terdapat tiga protokolyang biasa
digunakan pada implementasiX.25 yaitu:Packet-Layer Protocol (PLP
)Link Access Procedure, Balanced (LAPB)Serta beberapa standar
elektronik dari interface layer fisik seperti EIA/TIA-232, EIA/TIA-449,
EIA-530, dan G.703.
3. Layer-Layer Pada X.25
Protokol X.25 terbagi menjadi 3 layer, yaitu
1. Layer 1Physical Layer bekerja dengan elektrisatau sinyal. Didalamnya
termasuk beberapa standar elektronik seperti isV.35 , RS232 and X.21.
2. Layer 2Data Link Layer, pada X.25diimplementasikan ISO HDLC standar
yang disebut Link Access ProcedureBalanced (LAPB) dan
menyediakanlink yang bebas error antara dua node yang secara fisik
terkoneksi. Error iniakan dicek dan dikoreksi pada tiap hop pada
network.Fasilitas inilah yangmembuat X.25 handal, dan cocok untuk link
yang noisy, cenderung punya banyak error.
3. Layer 3Network Layer yang mengatur komunikasi end-to-end antar
deviceDTE. Layer ini mengurus set-up danmemutus koneksi serta fungsi
routingdan juga multiplexing.
4. Device pada X.25
Device pada X.25 ini terbagi menjadi tiga kategori yaitu :
1. Data Terminal Equipment (DTE)
2. Data Circuit-terminating Equipment (DCE)
3. Packet Switching Exchange (PSE)
5. Kelebihan dan kekurangan Protokol x.25
Kelebihan:
• Protokol X.25 memiliki kecepatanyang lebih tinggi disbanding RS 232 (64 kbps dibanding 9600bps).
• Protokol X.25 memiliki kemampuan untuk menyediakan logical channel per aplikasi.
• Pendudukan logical channel dapat dilakukan secara permanen dengan mode
PVC(PermanentVirtualChannel) maupun temporary dengan mode SVC (Switched Virtual Channel)
disesuaikan dengan kebutuhan.
• Data transfer pada X.25 bersifat reliable, data dijamin bahwa urutan penerimaan akan sama dengan waktu
data dikirimkan.– Protokol X.25 memiliki kemampuan error detection dan error correction.
Kekurangan:
• Tidak semua sentral memiliki antarmuka X.25. Sehingga diperlukan pengadaan modul X.25 dengan syarat
bahwa sentral sudah support X.25.
• Untuk pengembangan aplikasi berbasis protokol X.25 membutuhkan biaya yang relatif lebih
besardibandingdenganRS-232terutamauntukpembeliancardadapterX.25.
• Untuk komunikasi data antara sentral dengan perangkat OMT beberapa sentral diidentifikasi menggunakan
protokol proprietary vendor tertentu yang berjalan di atas protokol X.25.