Sistem pertanian terpadu merupakan sistem bertani yang mengintegrasikan tanaman, ternak, ikan, dan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia secara mandiri dan berkelanjutan. Sistem ini memanfaatkan sumber daya lokal secara efisien dan memutuskan ketergantungan sistem pertanian pada faktor di luar pertanian. Sistem pertanian terpadu dapat menyediakan pangan lokal secara berkelanjutan dan
3. BERDASARKAN
KANDUNGAN SENYAWA
LIMBAH (SENYAWA) ORGANIK :
-Merupakan segala bentuk jenis
limbah yang mengandung unsur
(rantai) karbon)
-Limbah yang berasal dari
organisme, terutama hasil
samping (bahan sisa/tak terpanen)
proses metabolisme mahluk.
- Cenderung lebih mudah
mengalami dekomposisi.
LIMBAH (SENYAWA) AN-ORGANIK
-Semua bentuk bahan sisa (tak
terpakai) dari proses selain sintesa
kehidupan (metabolisme
organisme).
-Limbah yang berasal dari proses
(bencana) alam
4. BERDASARKAN UJUD/
BENTUK FISIK
LIMBAH CAIR :
1. Limbah cair domestik (buangan
dari perumahan, perkantoran,
2. Limbah cair industri (industri
tekstil, home industry, dept.
store/swalayan
3. Limbah cair pertanian (pupuk,
pestisida)
LIMBAH PADAT :
1. Sampah organik dan an-organik
(kegiatan pertanian dan industri)
2. Sedimen tanah (bencana
alam/galian)
LIMBAH GAS (BAU) :
1. Industri dan pertambangan.
2. Semua proses pembakaran BBM
fossil
3. Bentuk CO, NH3, NOx dan SOx.
5. BERDASARKAN ASAL/
MATERI LIMBAH
LIMBAH DOMESTIK :
Semua bentuk limbah yang dihasilkan
oleh aktivitas rumah tangga/ kantor
(sisa detergen, sisa sayuran, kertas,
plastik
LIMBAH INDUSTRI :
Limbah yang berasal dari kegiatan
industri/pabrik. Dapat berupa padatan
atau cairan dan bahkan gas/bau
LIMBAH PERTANIAN :
Semua bentuk limbah baik padatan
(biomassa tanaman, kotoran ternak),
cairan (pupuk, pestisida, urine ternak)
dan gas/bau (ammoniak)
LIMBAH PERTAMBANGAN :
Semua bentuk bahan terbuang dari hasil
pertambangan baik yang padat (bahan
galian), Cair (pencuci/filtrasi) maupun
gas (CO, Nox dan SOx)
6. BERBAGAI BENTUK LIMBAH
(TANPA MELIHAT ASAL DAN KANDUNGAN MATERI LIMBAH)
Limbah Padat : materi bahan sisa yang berupa padatan padu atau terpisah-pisah,
dapat tersusun baik dari bahan organik ( limbah pertanian/peternakan dan
domestik) atau bahan an-organik (limbah industri, limbah pertambangan atau debris
bencana alam). POTENSI KERUSAKAN : Mencemari tanah dan lingkungan dan bila
terjadi hujan dapat mencemari sumber air bersih.
Limbah Cair : bahan sisa yang berupa cairan dengan kandungan materi terlarut, baik
jernih maupun keruh pada berbagai konsentrasi dan warna, baik dengan atau tanpa
bau. Limbah cair dapat berasal dari kegiatan pertanian (pupuk, pemakaian pestisida
atau obat pertanian lain, kegiatan industri skala kecil maupun skala besar. POTENSI
KERUSAKAN merusak kesuburan tanah, mencemari sumber air bersih dan air irigasi
serta ekosistem air daratan.
Limbah Gas/bau: segala bentuk bahan sisa proses yang pada umumnya menuju
udara/atmosfer dan dapat berasal dari proses pengolahan pupuk kandang yang tidak
sempurna atau sedimentasi bahan organik tak terolah (pembuangan sampah),
kegiatan industri /pabrik, ataupun aktivitas alam (erupsi gunung dan kebakaran
hutan). POTENSI KERUSAKAN : mencemari udara, menurunkan konsentrasi oksigen
di udara, merusak ozon, dan peningkatan temperatur kawasan.
8. SISTEM PERTANIAN TERPADU
SISTEM BERTANI (INTERAKSI TANAMAN-TERNAK-IKAN) YANG MANDIRI.
SISTEM INI MENJADI LANDASAN BAGI MANUSIA DALAM MENDAPATKAN KEBUTUHAN
DASARNYA (PANGAN, SANDANG, PAPAN DAN ENERGI).
SISTEM YANG DAPAT MENYEDIAKAN SEMUA INPUT BAGI KEBERLANGSUNGAN USAHA
TANI SECARA MANDIRI DAN BERKELANJUTAN (PERTANIAN BERKELANJUTAN).
SISTEM INI DAPAT MEMBUAT SEBAGIAN BESAR KELUARGA PETANI LEBIH MANDIRI
DAN TIDAK BERGANTUNG NAIK TURUNNYA SITUASI EKONOMI GLOBAL.
14. Sistem pertanian terpadu (INTEGRATED FARMING SYSTEM)
merupakan salah satu bentuk “karya nenek moyang” yang sudah
banyak ditinggalkan.
15. Sistem pertanian terpadu merupakan cara yang paling efisien
dalam memanfaatkan asupan energi matahari dan memaksimal-kan
pemanfaatan sumberdaya lokal secara mandiri dan
berkesinambungan.
16. Dengan demikian sistem pertanian terpadu merupakan cara yang
paling tepat untuk memutuskan ketergantungan sistem pertanian
dengan sistem di luar pertanian.
Sistem pertanian terpadu dapat memberikan kesinambungan
penyediaan pangan lokal sehingga memiliki sumbangan cukup
besar kepada sistem ketahanan pangan lokal.